EKOWISATA RICE TERRACE DI JATILUWIH, TABANAN.
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Periode Februari 2016
EKOWISATA RICE TERRACE DI JATILUWIH,
TABANAN
Oleh :
I GEDE BAYU PRATAMA
1204205065
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)
2016
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Periode Februari 2016
EKOWISATA RICE TERRACE DI JATILUWIH,
TABANAN
Oleh :
I GEDE BAYU PRATAMA
1204205065
Dosen Pembimbing:
1. Ir, Ciptadi Trimarianto, Ph.D.
2. I Putu Sugiantara, ST.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)
2016
EKOWISATA RICE TERRACE DI
JATILUWIH, TABANAN
I GEDE BAYU PRATAMA
1204205065
2016
TUGAS AKHIR
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR
Jalan Kampus Bukit Jimbaran - Bali
(0361) 703384, 703320 Fax : 703384
www.ar.unud.ac.id
PERNYATAAN
Judul Tugas Akhir
Nama
NIM
Program Studi
Periode
: Ekowisata Rice Terrace di Jatiluwih, Tabanan
: I Gede Bayu Pratama
: 1204205065
: Arsitektur
: Pebruari 2016
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak terdapat karya pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.
Denpasar, 24 Juni 2016
I Gede Bayu Pratama
NIM. 1204205065
ABSTRACT
Ecotourism is a tourism concept that has the main principles, namely the
preservation or conservation. Based on the basic principle that the development of
tourist facilities minded ecotourism is very relevant to be applied to the region of
Jatiluwih Toursm Destination. considering the existence of Subak Jatiluwih and
systems that exist in the area has been nominated as one of the World Cultural
Heritage at UNESCO meeting-36, Saint Petersburg June 29, 2012. The application of
the concept of ecotourism is done by promoting the conservation principles and still a
positive impact on the economic development of society.
Keywords: Ecotourism, Conservation, Education, Recreation
ABSTRAK
Ekowisata merupakan suatu konsep wisata yang memiliki prisip utama yaitu
pelestarian atau konservasi. Berdasarkan prinsip dasar itulah pengembangan
fasilitas wisata berwawasan ekowisata sangatt relevan untuk diterapkan pada
kawasan DTW Jatiluwih, mengingat keberadaan Jatiluwih dan sistem subak yang
ada pada daerah tersebut telah dinominasikan menjadi salah satu warisan Budaya
Dunia pada sidang UNESCO-36 ,Saint Petersburg 29 Juni 2012. Penerapan konsep
ekowisata dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip konservasi dan tetap
memberikan dampak positif bagi perkembangan perekonomian masyarakat.
Kata Kunci : Ekowisata, Konservasi, Edukasi, Rekreasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat Beliaulah , Landasan konsepsual perancangan Ekowisata Rice Terrace
di Jatiluwih Tabanan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dimana hal ini
merupakan salah satu persyaratan bagi mahasiswa jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Udayana untuk dapat mengikuti program akhir di jenjang pendidikan
yang ditempuh.
Sebagaimana telah disadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih terdapat kekurangan-kekurangan atau masih jauh dari sempurna, karena
keterbatasan kemampuan yang dimiliki jika dibandingkan dengan pengetahuan yang
ada, walaupun demikian penulis tetap berusaha semaksimal mungkin untuk
menyusun laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih
yang kepada berbagai pihak yang membantu penyusunan baik dengan memberikan
petunjuk, saran serta bimbingan. Pihak-pihak tersebut diantaranya :
1. Bapak Prof.Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,MT., Ph.D selaku Dekan
Fakultas Teknik, Universitas Udayana ;
2. Ibu Dr.Ir. A.A. Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Ketua Jurusan Arsitektur,
Fakultas Teknik, Universitas Udayana ;
3. Ibu Gusti Ayu Made Suartika ST, M.Eng.Sc, PhD., selaku Pembimbing
Akademik Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana ;
4. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP. Selaku Dosen Koordinator
beserta Prof.Dr.Ir. I Putu Rumawan Salain, MSi., Prof.Ir. Ngakan Putu
Sueca, MT., Ph.D., Ir. Ciptadi Trimarianto, Ph.D., Ir. Ida Bagus Ngurah
Bupala, MT., dan Ni Made Swanendri, ST., MT. Selaku tim dosen
pengampu Seminar Tugas Akhir;
i
5. Bapak Ir. Ciptadi Trimarianto, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing I atas
bimbingan dan masukannya dalam menyelesaikan laporan ini ;
6. Bapak I Putu Sugiantara, ST., selaku Dosen Pembimbing II atas
bimbingan dan masaukannya dalam menyelesaikan laporan ini ;
7. Rekan-rekan Mahasiswa Teknik Arsitektur angkatan 2012 reguler maupun
non regular atas dukungan, motivasi, doa, semangat kebersamaan dan
kerjasamanya.
8. Kepada orang tua dan orang-orang yang saya cintai atas motivasi dan
dukungan moral maupun finansial serta seluruh fasilitas yang telah
disediakan dalam proses penyelesaian perkuliahan
9. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan
penyelesaian tugas ini.
Sebagai akhir penulis tidak lupa mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga nantinya dapat mengantarkan penulis kearah pembenahan
penulisan di waktu-waktu mendatang, Penulis juga ingin meminta maaf apabila
dalam penyusunan laporan ini , ada pihak-pihak yang merasa tersinggung atau lain
sebagainya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih ,
Denpasar, 24 Juni 2016
Penyusun,
I Gede Bayu Pratama
1204205065
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Brlakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 5
1.4 Metode Penelitian ......................................................................................................... 5
BAB II PEMAHAMAN TERHADA EKOWISATA RICE TERRACE
2.1 Tinjauan Umum Mengenai Wisata ........................................................................... 7
2.1.1 Pengertian Wisata ............................................................................................. 7
2.1.2 Tujuan Wisata ................................................................................................... 8
2.1.3 Klasisifikasi Jenis Pariwisata ............................................................................ 8
2.1.4 Sarana Prasarana Pariwisata ........................................................................... 10
2.2 Tinjauan Umum Ekowisata ..................................................................................... 11
2.2.1 Pengertian ....................................................................................................... 11
2.2.2 Prinsip Ekowisata............................................................................................ 12
2.3 Tinjauan Mengenai Rice Terrace ............................................................................. 16
2.3.1 Pemahaman Rice Terrace ............................................................................... 16
2.4 Tinjauan Mengenai Langgam Arsitektur ............................................................... 18
2.4.1 Arsitektur Ekologis ......................................................................................... 18
2.4.2 Prinsip-Prinsip Arsitektur Ekologis ................................................................ 19
2.5 Tinjauan Fasilitas Sejenis......................................................................................... 20
2.5.1 Taman Hutan Raya Ngurah Rai ...................................................................... 20
2.5.2 Ceking Rice Terrace ....................................................................................... 28
2.5.3 Ekowisata Wanasari, Tuban, Kuta-Bali .......................................................... 32
2.6 Spesikasi Umum Ekowisata [Rice Terrace .............................................................. 35
2.6.1 Fungsi Ekowisata Rice Terrace ...................................................................... 35
2.6.2 Tujuan Ekowisata Rice Terrace ...................................................................... 36
2.6.3 Sistem Pengelolaan Ekowisata Rice Terrace .................................................. 36
2.6.4 Klasifikasi Fasilitas Ekowisata Rice Terrace ................................................. 36
2.6.5 Lokasi Ekowisata Rice Terrace ...................................................................... 37
BAB III STUDI PENGADAAN EKOWISATA RICE TERRACE JATILUWIH
TABANAN
3.1 Dasar Pertimbangan Pemilihan Lokasi Jatiluwih ................................................. 38
3.1.1 Kunjungan Wisata ke Bali .............................................................................. 39
3.1.2 Kawasan Peruntukan Wisata Alam di Tabanan .............................................. 41
3.1.3 Sumber Daya di Desa Jatiluwih ...................................................................... 41
3.1.4 Kondisi dan Perkembangan Pariwisata di Jatiluwih ....................................... 42
iii
3.1.5 Tinjauan Mengenai Peraturan Daerah ............................................................. 44
3.2 Analisis SWOT ........................................................................................................... 44
3.2.1 Potensi/Kekuatan (Strength) ............................................................................ 45
3.2.2 Hambatan/Kelemahan (Weakness) .................................................................. 46
3.2.3 Peluang (Opportunity) ..................................................................................... 47
3.2.4 Tantangan (Threat) .......................................................................................... 47
3.2.5 Kesimpulan Analisis SWOT ........................................................................... 47
3.3 Spesikasi Khusus........................................................................................................ 48
3.3.1 Pengertian Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih Tabanan .................................. 49
3.3.2 Tujuan dan Sasaran Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih Tabanan .................... 50
3.3.3 Fungsi .............................................................................................................. 50
3.3.4 Ruang Lingkup dan Batasan Pelayanan .......................................................... 51
3.3.5 Fasilitas Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih Tabanan ...................................... 52
3.3.6 Sistem Pengelolaan dan Pembiayaan .............................................................. 53
3.3.7 Persyaratan Khusus mengenai Pemilihan Lokasi ............................................ 53
BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN RUANG
4.1 Tema Rancangan ....................................................................................................... 54
4.1.1 Pengertian Tema .............................................................................................. 54
4.1.2 Pendekatan Tema ............................................................................................. 55
4.1.3 Penjabaran Tema ............................................................................................. 55
4.1.4 Perwujudan Tema ............................................................................................ 56
4.2 Program Fungsional .................................................................................................. 56
4.2.1 Analisis Fungsi Kegiatan ................................................................................. 56
4.2.2 Kebutuhan Ruang ............................................................................................ 59
4.3 Program Performansi................................................................................................ 61
4.4 Program Arsitektural ................................................................................................ 64
4.4.1 Studi Kapasitas Pelaku Kegiatan ..................................................................... 64
4.4.2 Studi Besaran Ruang ....................................................................................... 68
4.4.3 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang ....................................................................... 72
4.4.4 Hubungan Ruang ............................................................................................. 74
4.4.5 Sirkulasi Ruang................................................................................................ 79
4.4.6 Organisasi Ruang ............................................................................................. 80
4.5 Program Tapak .......................................................................................................... 81
4.5.1 Kebutuhan Luas Tapak .................................................................................... 81
4.5.2 Analisis Pemilihan Tapak ................................................................................ 81
4.5.3 Analisis Tapak ................................................................................................. 85
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Perancangan Tapak ..................................................................................... 93
5.1.1 Konsep Zoning Pada Tapak ............................................................................. 93
5.1.2 Konsep Entrance Tapak ................................................................................... 97
5.1.3 Konsep Pola dan Orientasi Masa ..................................................................... 99
5.1.4 Konsep Bentuk Masa ..................................................................................... 101
5.1.5 Konsep Sirkulasi Tapak ................................................................................. 103
5.1.6 Konsep Pola Parkir ........................................................................................ 105
5.1.7 Konsep Ruang Luar ....................................................................................... 107
iv
5.1.8
Konsep Utilitas Tapak ................................................................................... 110
5.2 Konsep Perancangan Bangunan ............................................................................ 113
5.2.1 Konsep Zoning Bangunan............................................................................. 113
5.2.2 Konsep Entrance Bangunan .......................................................................... 115
5.2.3 Konsep Sirkulasi Bangunan .......................................................................... 117
5.2.4 Konsep Tampilan Bangunan ......................................................................... 118
5.2.5 Konsep Ruang Dalam ................................................................................... 120
5.2.6 Konsep Sistem Struktur ................................................................................ 122
5.2.7 Konsep Utilitas Bangunan ............................................................................ 125
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tipe Pariwisata dan Ragamnya ........................................................................... 12
Gambar 2.2 Visi, Misi dan Perencanaan Nasional Pengembangan Ekowisata ....................... 15
Gambar 2.3 Site Plan Taman Hutan Raya Mangrove ............................................................. 17
Gambar 2.4 Lay Out Taman Hutan Raya Mangrove............................................................... 19
Gambar 2.5 Fasilitas Wisata Taman Hutan Raya Mangrove .................................................. 21
Gambar 2.6 Fasilitas Parkir Taman Hutan Raya Mangrove .................................................... 22
Gambar 2.7 Tiket Masuk Taman Hutan Raya Mangrove ....................................................... 22
Gambar 2.8 Fasilitas Perdagangan .......................................................................................... 23
Gambar 2.9 Fasilitas Loket dan Ruang Pengelola ................................................................... 23
Gambar 2.10 Fasilitas Tiketing/ Main Gate ............................................................................ 24
Gambar 2.11 Fasilitas Toilet Umum ....................................................................................... 24
Gambar 2.12 Fasilitas Pondok Peristirahatan dan Informasi .................................................. 25
Gambar 2.13 Fasilitas Menara/Tower ..................................................................................... 25
Gambar 2.14 Fasilitas Jalan Tracking ..................................................................................... 26
Gambar 2.15 Ceking Terrace................................................................................................... 28
Gambar 2.16 Kondisi Fisik Ceking Terrace ........................................................................... 29
Gambar 2.17 Trreking Persawahan Ceking Terrace ............................................................... 30
Gambar 2.18 Lay Out Wisata Ceking Terrace ........................................................................ 30
Gambar 2.19 Fasilitas Parkir Objek Wisata Ceking Terrace .................................................. 31
Gambar 2.20 Fasilitas Restoran dan Art Shop ........................................................................ 31
Gambar 2.21 Fasilitas Trreking ............................................................................................... 32
Gambar 2.22 Ekowisata Wanasari Tuban ............................................................................... 33
Gambar 2.23 Keramba Kepiting Bakau .................................................................................. 34
Gambar 2.24 Jalan Tracking Hutan Mangrove ....................................................................... 35
Gambar 2.25 Fasilitas Gazebo ................................................................................................. 35
Gambar 3.1 Peta letak geografis wilayah Kabupaten Tabanan ............................................... 39
Gambar 3.2 Peta Desa Jatiluwih .............................................................................................. 39
Gambar 3.3 Grafik Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bali................................ 40
Gambar 4.1 Hubungan Ruang Makro...................................................................................... 71
Gambar 4.2 Hubungan Ruang Kelompok Ruang Utama dan Pendukung .............................. 72
Gambar 4.3 Hubungan Ruang Kelompok Ruang Penunjang .................................................. 73
Gambar 4.4 Hubungan Ruang Kelompok Ruang Pengelola ................................................... 74
Gambar 4.5 Hubungan Ruang Kelompok Ruang Service ....................................................... 75
Gambar 4.6 Sirkulasi Ruang .................................................................................................... 76
Gambar 4.7 Organisasi Ruang ................................................................................................. 77
Gambar 4.8 Alternatif Tapak 1 ................................................................................................ 80
Gambar 4.9 Alternatif Tapak 2 ................................................................................................ 81
Gambar 4.10 Peta Letak Geografis Wilayah Kabupaten Tabanan .......................................... 83
Gambar 4.11 Peta letak Lokasi Tapak ..................................................................................... 83
Gambar 4.12 Batas-Batas Site ................................................................................................. 84
Gambar 4.13 Buil Up Area ...................................................................................................... 85
vi
Gambar 4.14 Topografi dan Geologi ...................................................................................... 86
Gambar 4.15 Kondisi Iklim Mikro ......................................................................................... 87
Gambar 4.16 View Tapak ....................................................................................................... 87
Gambar 4.17 Jaringan Utilitas Tapak ..................................................................................... 88
Gambar 4.18 Karakteristik Tapak ........................................................................................... 89
Gambar 5.1 Pembagian Zona Tapak secara Umum ................................................................ 93
Gambar 5.2 Zona Perancangan Fasilitas Penunjang WIsata................................................... 93
Gambar 5.3 Kesimpulan Konsep Zoning ................................................................................ 94
Gambar 5.4 Kesimpulan Konsep Entrance Tapak .................................................................. 96
Gambar 5.5 Kesimpulan Konsep Pola dan Orientasi Masa .................................................... 98
Gambar 5.6 Alternatif bentuk dasar masa ............................................................................. 100
Gambar 5.7 Kesimpulan Konsep bentuk masa ..................................................................... 100
Gambar 5.8 Kesimpulan Konsep Sirkulasi Tapak ................................................................ 102
Gambar 5.9 Pola dan dimensi parkir..................................................................................... 104
Gambar 5.10 Kesimpulan Konsep Parkir ............................................................................. 104
Gambar 5.11 Kesimpulan Konsep Ruang Luar .................................................................... 107
Gambar 5.12 Skema Pendistribusian Air Bersih, Kotor dan Bekas...................................... 109
Gambar 5.13 Skema Jaringan Listrik, Telepon, dan Pengelolaan Sampah .......................... 110
Gambar 5.14 Zoning Lantai 1 ............................................................................................... 112
Gambar 5.15 Zoning Lantai 2 ............................................................................................... 112
Gambar 5.16 Kesimpulan Konsep Entrance Bangunan ....................................................... 114
Gambar 5.17 Kesimpulan Konsep Sirkulasi dalam Bangunan ............................................. 116
Gambar 5.18 Kesimpulan Konsep Tampilan Bangunan ....................................................... 118
Gambar 5.19 Kesimpulan Konsep Ruang Dalam ................................................................. 118
Gambar 5.20 Struktur Pondasi Setempat .............................................................................. 121
Gambar 5.21 Struktur Pondasi Menerus ............................................................................... 121
Gambar 5.22 Sistem Superstruktur ....................................................................................... 122
Gambar 5.23 Sistem Upperstruktur ...................................................................................... 122
Gambar 5.24 Sistem Pencahayaan Alami ............................................................................. 125
Gambar 5.25 Pencahayaan Spotlight .................................................................................... 125
Gambar 5.26 Sistem Penghawaan Alami .............................................................................. 126
Gambar 5.27 Kipas Angin Gantung ...................................................................................... 126
Gambar 5.28 APAR .............................................................................................................. 127
Gambar 5.29 Skema Kamera CCTV ................................................................................... 127
Gambar 5.30 Kamera CCTV ................................................................................................ 127
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali per Bulan Tahun 2009 - 2013................ 38
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Desa Jatiluwih ......................... 40
Tabel 3.3 Data Kunjungan DTW Jatiluwih Tahun 2014 ......................................................... 40
Tabel 3.4 Data Kunjungan DTW Jatiluwih Tahun 2015 ......................................................... 41
Tabel 3.5 Kesimpulan Analisis SWOT ................................................................................... 46
Tabel 4.1 Civitas/ pelaku kegiatan pada Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih Tabanan ............ 55
Tabel 4.2 Tabel Kebutuhan Ruang Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih Tabanan .................... 56
Tabel 4.3 Program Performansi ............................................................................................... 58
Tabel 4.4 Kapasitas jumlah pengelola ..................................................................................... 64
Tabel 4.5 Jumlah Total Pelaku Kegiatan ................................................................................. 64
Tabel 4.6 Besaran Ruang ......................................................................................................... 65
Tabel 4.7 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang ............................................................................... 69
Tabel 4.8 Pembagian Luas Lantai Bangunan .......................................................................... 70
Tabel 4.9 Kriteria Pemilihan Site ............................................................................................ 81
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada BAB ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan
masalah,
tujuan, dan metode penelitian dalam kaitannya pada perancangan dan perencanaan
Ekowisata Rice Terrace di Jatiluwih tabanan
1.1.Latar Belakang
Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata internasional yang sangat
terkenal di dunia. Sektor kepariwisataan telah menjadi motor penggerak
perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu
kepariwisataan merupakan bagian yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan
lagi dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan di Bali. (Pitana, 2003).
Perpaduan antara keindahan alam bali yang dibalut dengan estetika, dan
nuansa kebudayaan yang berlandaskan agama hindu Bali, merupakan andalan
utama dalam pariwisata di Bali. Bila kita melihat dari sisi keindahan alam saja,
tentu kita bisa menjumpai hal yang sama pada daerah-daerah lainnya di Indonesia
karena Indonesia merupakan Negara yang berada pada lintang katulistiwa dan
1
memiliki iklim tropis. Namun beda halnya di Bali, keindahaan alam yang
ditawarkan
kemudian
dibalut
kembali
dengan
kebudayaan-kebudayaan
masyarakat bali yang beraneka ragam dan memiliki ciri khas pada daerahnya
masing-masing mampu memberikan suatu gambaran yang berbeda di dunia
Pariwisata sehingga hal tersebut telah menjadi ciri khas pariwisata di Bali.
Landasan yuridis pengembangan pariwisata di daerah Bali adalah Perda
Nomor 3 tahun 1974 juncto Perda Nomor 3 tahun 1991 yang menetapkan bahwa
konsep pengembangan pariwisata di Bali adalah pariwisata budaya. Pariwisata
Budaya merupakan pariwisata yang pengembangannya menerapkan nilai-nilai
kebudayan masyarakat bali dengan menggunakan falsafah agama hindu sebagai
landasannya.
Dalam pengembangannya, Pariwisata di bali tetap memegang teguh konsep
“Tri Hita Karana” sebagai dasar untuk tetap menjaga keberlanjutan pariwisata di
Bali. Konsep ini bertujuan untuk menyeimbangkan hubungan Tuhan antara
manusia, manusia dengan manusia , dan manusia dengan lingkungannya. Dengan
pemahan konsep ini diharapkan manusia atau masyarakat akan mampu
mendapatkan kesejahteraan, kemakmuran, dan kedamaian dalam hidupnya.
Seperti yang kita ketahui, Bali banyak menawarkan daya tarik wisata yang
tersebar pada masing-masing daerah dan kabupaten yang ada di Bali. Sebut saja
daerah komersial Nusa Dua dan Kuta, Ubud yang menawarkan sentuhan
anekaragam kebudayaan, Tanah Lot, Taman Ayun, Bedugul dan destinasi destinasi pariwisata lainnya yang memiliki daya tarik dan ciri khas tersendiri pada
Pariwisata di Bali. Dengan banyaknya destinasi dan pariwisata yang tersebar pada
masing-masing daerah yang ada di Bali, sangat memungkinkan untuk dilakukan
suatu pengembangan, untuk kemajuan pariwisata di Bali dan juga akan
berdampak pada pemerataan perekonomian di masing-masing daerah di Bali,
mengingat sektor Pariwisata merupakan sektor utama dalam pendapatan daerah di
Bali.
Jatiluwih merupakan suatu desa yang terletak di kecamatan Penebel
Kabupaten Tabanan. Daerah ini terkenal karena memiliki potensi alam berupa
2
lahan pertanian yang membentang luas dan membentuk suatu undag atau sering
kita sebut dengan terasering/ rice terrace. Keindahan tersebut makin diperkuat
oleh sistem subak yang merupakan sistem irigasi atau pengairan sawah di Bali.
Keberadaan subak di Bali sejak tahun 1071 menandakan adanya lembaga yang
tangguh, lestari dan kian diperkuat dengan adanya pengesahan dalam sidang
UNESCO ke-36 guna menjadikan Subak Jatiluwih sebagai salah satu situs
Warisan Budaya Dunia yang diresmikan oleh UNESCO (Badan PBB untuk
Pendidikan, Keilmuan, dan Budaya) di Saint Petersburg, Rusia pada tanggal 29
Juni 2012 (Anonim, 2012).
Perkembangan pariwisata di Jatiluwih bisa dilihat dari pekembangan
kunjungan wisata menuju desa jatiluwih. Menurut catatan data kunjungan wisata
dari badan pengelola DTW Jatiluwih menunjukan angka kunjunagan wisata
Jatiluwih pada tahun 2014 mencapai angka 165.144 jiwa sedangkan pada tahun
2015 hingga periode September mencapai angka 131.005 jiwa. Melihat
perkembangan jumlah kunjungan wisata tersebut, maka diarasakan pelru untuk
dilakukan pengembangan fasilitas wisata pada daerah tersebut, namun fasilitas
wisata apa yang relevan untuk dikembangkan?
Ekowisata
atau
Ecotourisme
merupakan
merupakan
salah
satu
kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek
konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal
serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Secra umum tujuan pengembangan eco
wisata adalah untuk tetap mampu mempertahankan dan melestarikan kemurnian
alam sekitar dan beriringan dengan meningkatan kesejahteraan masyarakat pada
daerah tersebut. Pengembangan dan penataan fasilitas wisata di Jatiluwih dengan
lebih menekankan pada konep ekowisata bertujuan untuk tetap mampu
melestarikan
kondisi
alam
khususnya
terasering
Jatiluwih
yang
telah
dinominasikan menjadi warisan budaya dunia namun tetap mampu memberikan
timbal balik yang lebih pada kondisi sosial, budaya dan ekonomi masyarakat di
sekitar. Timbal balik yang lebih dimaksudkan adalah masyarakat akan
mendapatkan hasil yang lebih dari mata pencaharian utamannya sebagai petani
3
dengan adanya pengembangan fasilitas-fasilitas wisata yang menunjang kegiatan
ekowisata tersebut.
Dilihat dari kegiatan utama para wisatawan yang ada pada center point di
kawasan ini yaitu pemandangan perswahan yang berundak pada saat ini ialah
cenderung berkunjung untuk sekedar melihat view pemandangan tersebut
kemudian mengabadikannya dalam bentuk dokumentasi. Minimnya fasilitas
penunjang sebagai akomodasi fasilitas wisata pada daerah ini membuat kegiatan
tersebut terkesan monoton sehingga dirasa perlu untuk lebih mengembangkan
inovasi-inovasi baru terkait dengan fasilitas-fasilitas wisata untuk menunjang
kegiatan tersebut sehingga mampu memberikan nilai jual yang lebih pada daerah
tersebut.
Dari pemahaman kegiatan utama tersebut maka akan menghasilkan suatu
produk berupa kebutuhan ruang untuk menunjang kegiatan tersebut. Produkproduk ruang yang dimaksud hendaknya mampu mewadahi segala aktifitas wisata
di dalamnya. Dalam pengembangan fasilitas wisata ini akan menawarkan
kegiatan ekowisata dimana wisatawan akan ikut terlibat dalam kegiatan petani
dalam penggarapan sawah dan pemberian edukasi mengenai tata cara penanaman
maupun pemahaman mengai sistem subak di Bali sebagai kegiatan utama
sehingga akan menghasilkan kebutuhan ruang penunjang dari kegiatan tersebut
terkait dengan produk desain yang akan dihasilkan.
1.2.Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa rumusan
permasalahan ialah sebagai berikut:
a) Apa saja spesifikasi khusus/produk building desain yang akan dihasilkan dari
uraian dan identifikasi dari kegiatan utama pada Ekowisata Ricce Terrace
Jatiluwih Tabanan?
b) Tema apakah yang bisa diterapkan dalam perancangan dan perencanaan
Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih Tabanan?
c) Konsep-konsep apa sajakah yang mampu diterapkan dalam perancangan dan
perencanaan Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih Tabanan terkait dengan
4
building desain yang dihasilkan dari identifikasi aktifitas utama yang
dilakukan pada Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih Tabanan?
1.3.Tujuan
a) Mampu menentukan spesifikasi khusus/produk building desain yang akan
dihasilkan dari uraian dan identifikasi dari kegiatan utama pada Ekowisata
Ricce Terrace Jatiluwih Tabanan.
b) Untuk menentukan tema yang sesuai untuk diterapkan dalam perancangan dan
perencanaan Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih Tabanan.
c) Untuk mendapatkan konsep-konsep apa sajakah yang mampu diterapkan
dalam perancangan dan perencanaan Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih
Tabanan terkait dengan building desain yang dihasilkan dari identifikasi
aktifitas utama yang dilakukan pada Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih
Tabanan.
1.1
Metode Penelitian
Metode penelitian di lakukan dengan dua tahap, yaitu teknik pengumpulan data
dimana data-data yang memiliki implikasi ke dalam rancangangan nantinya
dikumpulkan dan teknik pengolahan data yang mana data yang telah terkumpul
dilakukan analisis dan sintesis data yang nantinya diharapkan dapat memenuhi
persayaratan terhadap perencanaan dan perancangan ekowisata rice terrace ini.
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data yang relevan
dalam kaitannya pada perencanaan dan perancangan ekowisata rice terrace ini.
Adapun beberapa teknik pengumpulan data menurut (Indrawan & Yaniawati, 2014)
ialah sebagai berikut:
A. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pihak pertama
dengan dilakukan beberapa cara sebagai berikut:
1. Interview Atau Wawancara
Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan judul.
Hal ini dilakukan kepada pihak – pihak yang terkait dengan judul atau proyek yang
5
akan direncanakan, untuk memperoleh masukan ataupun saran dari pihak – pihak
yang terkait agar memperoleh data yang akurat yang akan di pakai sebagai
pedoman dalam perencanaan dan perancangan ekowisata rice terrace.
2. Studi Banding/ Observasi
Studi banding dilakukan dengan cara meninjau objek-objek sejenis untuk
mendapatkan informasi mengenai aktifitas dan kebutuhan ruang yang dihasilkan
oleh kegiatan yang diwadahi di dalamnya. Studi banding objek sejenis juga
dilakukan untuk mengetahui upaya-upaya yang nantinya akan dilakukan dan
diterapkan dalam kaitannya pada pengembangan fasilitas ekowisata rice terrace
ini.
B. Data Sekunder
Data sekunder merupakan penelusuran data yang dilakukan untuk mendapatkan
sumber pendukung berupa literature. Studi literature dilkukan untuk mengumpulkan
data dan teori yang terkait dengan perancangan ekowisata rice terrace melalui studi
kepustakaan. Studi literature atau kepustakaan dilakukan dengan cara meninjau dan
mendapatkan informasi dari sumber – sumber yang memiliki otoritas, seperti : hasil
penelitian, buku – buku, yang memiliki pengetahuan mengenai masalah yang
berhubungan dengan perencanaan dan perancangan ekowisata rice terrace ini. Data
sekunder digolongkan menjadi beberapa tingkat ialah sebagai berikut:
1. Tingkat pertama merupakan data sekunder dari sumber primer seperti karya
penelitian terdahulu, atau data mentah mengenai interpretasi atau pertanyaan yang
mewakili satu opini atau posisi resmi. Contoh seperti: memo, catatan medis, dan
pidato lengkap
2. Tingkat kedua merupakan data sekunder dari sumber sekunder , seperti intepretasi
dari data primer. Contoh seperti : ensiklopedia, buku teks, buku pegangan, rtikel
di majalah dan Koran.
1.4.2 Teknik Pengolahan Data
Pada teknik pengolahan data dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1. Kompilasi
6
Pada data yang telah dikumpulkan dikelompokkan dengan kriteria data
masing – masing yang kemudian di cari kaitannya antara satu dengan
lainnya.
2. Analisis Data
Berdasarkan kompilasi data, dilakukan analisis data dengan beberapa
pertimbangan untuk mendapatkan hasil kualitatif berdasarkan pertimbangan
terhadap kondisi yang ada dengan beberapa landasan teori. menurut
(Indrawan & Yaniawati, 2014) analisis data dibagi menjadi dua ialah sebagai
berikut:
a. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif merupakan analisis data yang tidak dapat diukur
dengan angka secara langsung. Analisis ini berupa memo, koding,
analisis konten, analisis komparasi, tipologi dan lain-lain yang
berhubungan dengan perencanaan dan perancangan Ekowisata Rice
Terrace di Jatiluwih Tabanan ini
b. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif merupakan analisis data yang dapat diukur atau
dihitung secara langsung. Analisis ini berupa survey, studi kasus atau
penjelasan yang dinyatakan dalam bentuk bilangan atau bentuk angka
yang mendukung perencanaan dan perancangan Ekowisata Rice Terrace
di Jatiluwih Tabanan ini
3. Sintesis
Data yang telah diuraikan menjadi penjelasn yang lebih kecil, kemudian
disusun kembali untuk mendapatkan kesimpulan dengan cara mengkaitkan
satu aspek dengan aspek lainnya. Karakteristik dari teknik sintesis adalah
konvergen (memusat).
7
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP EKOWISATA
RICE TERRACE
Pada BAB ini menjelaskan mengenai pemahaman, prinsip-prinsip, klasifikasi dan
sarana prasarana yang mendukung dalam perenanaan Ekowisata Rice Terrace di
Jatiluwih Tabanan.
2.1 Tinjauan Umum Mengenai Wisata
2.1.1
Pengertian Wiasata
Secara umum pengertian wisata adalah suatu kegiatan yang dilakukan
secara sementara guna keluar dari rutinitas atau kegiatan sehari-hari untuk
sekedar melepas penat dengan mengunjungi tempat-tempat yang memiliki daya
tarik tersendiri. Adapun beberapa ungkapan mengenai wisata ialah sebagai
berikut:
1) Menurut UU Kepariwisataan No. 9 tahun 1990, wisata adalah kegiatan
perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik.
8
2) Menurut Suwantoro (2004) istilah pariwisata berhubungan erat dengan
pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat
tinggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya karena suatu alasan
dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah.
3) Menurut Marpaung, H (2002) Pariwisata adalah perpindahan sementara
yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan
rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka
tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
2.1.2
Tujuan Pariwisata
Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata,
baik wisata lokal, regional atau ruang lingkup suatu negara sangat erat kaitannya
dengan pembangunan perekonomian daerah atau negara tersebut. Alasan kedua
pengembangan pariwisata itu lebih banyak bersifat non ekonomis. Wisatawan
yang datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata salah satu motivasinya
adalah untuk menyaksikan dan melihat keindahan alam dan termasuk di dalamnya
cagar alam, kebun raya,tempat bersejarah dan candi-candi. Alasan ketiga
pengembangan pariwisata untuk menghilangkan kepicikan berpikir, mengurangi
salah pengertian, terutama bagi masyarakat di objek kepariwisataan itu dibangun
Yoeti (2008).
Pada
hakekatnya
tujuan
dari
pariwisata
secara
umum
adalah
pengoptimalan sumber-sumber daya pariwisata yang ada di suatu daerah tujuan
wisata. Sumber-sumber yang dimaksud ialah sumber daya alam maupun sumber
daya manusia itu sendiri dengan harapan membawa perubahan kea rah yang lebih
baik.
2.1.3
Klasifikasi/ Jenis Wisata
Pada umumnya wisatawan akan melakuakan kegiatan wisata dengan motif
dan tujuan tersendiri untuk melakukan kegiatan wisata tersebut. Motif dan
tujuannya tersebut akan tercermin pada berbagai macam jenis wisata. Bagi daerah
yang memiliki daya tarik tersendiri maka perlu untuk memepelajari motif ini
9
karena akan berhubungan dengan fasilitas-fasilitas wisata yang akan ditawarkan
untuk meningkatkan promosi dan daya jual dari kunjungan wisata tersebut.
Adapun berapa jenis wisata yang sudah dikenal ialah sebagai berikut
Pendit (1994):
1) Wisata Budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan
ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasan dan
adat istiadat, cara hidup, kebudayan dan seni mereka.
2) Wisata Kesehatan yaitu perjalanan seseorang wisatawan yang bertujuan untuk
menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi
kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani.
3) Wisata Olahraga yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan
untuk berolahraga atau memang sengaja untuk mengambil bagian aktif dalam
pesta olahraga di suatu tempat atau Negara.
4) Wisata Komersial yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan untuk
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
5) Wisata Industri yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan mahasiswa
atau pelajar, atau orang-orang awam ke suatu tempat perindustrian dengan
maksud dan tujuan untuk mengadakan penelitian.
6) Wisata Bahari yaitu perjalanan yang banyak dikaitkan dengan olahraga air
seperti danau, pantai atau laut.
7) Wisata Cagar Alam yaitu jenis wisata yang biasanya banyak diselenggarakan
oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan
mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, Taman lindung, hutan
daerah pegunungan dan sebagainya, yang kelestariannya dilindungi oleh
Undang-Undang.
8) Wisata Bulan Madu yaitu suatu perjalanan yang dilakukan bagi pasangan
pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus
dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan.
10
2.1.4
Sarana Prasarana Wisata
Pada hakekatnya prasarana patiwisata merupakan fasilitas yang yang
dapat menunjang suatu proses perekonomian, sehingga dapat memudahkan
manusia untuk melakukan kegiatan. Menurut suwantoro (2004) Prasarana wisata
adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mutlak dibutuhkan oleh
wisatawan dalam perjalannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air,
telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain sebagainya. Sedangkan Sarana
kepariwisataan adalam semua fasilitas yang memungkinkan agar prasarana
kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan
pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Suwantoro (2004)
sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan
untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya.
Menurut Lothar A, Kreck dalam Yoeti (1996) sarana kepariwisataan
terbagi atas:
a. Sarana Pokok Kepariwisataan
Yang dimaksud dengan sarana pokok kepariwisatan adalam perusahaan yang
hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada arus kedatangan orang
yang melakukan perjalanan wisata. Yang termasuk ke dalam kelompok ini
ialah: travel agent, dan
tour operator, perusahan-perusahaan angkutan
wisata, hotel, dan jenis akomodasi lainnya, bar dan restoran, serta rumah
makan lainnya, objek wisata dan atraksi wisata lainnya.
b. Sarana Pelengkap Kepariwisataan
Yaitu perusahaan-perusahan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
untuk rekreasi yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok
kepariwisataan dapat lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata.
Termasuk ke dalam kelompok ini adalah saran olah raga, kolam renang, golf,
berlayar, berselancar dan wahana sport recreation lainnya.
c. Sarana Penunjang Kepariwisataan
Yaitu perusahaan yang menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok dan
berfungsi tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal pada suatu
11
daerah tujuan wisata, tapi fungsi yeng lebih penting adalah agar wisatawan
lebih banyak mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di tempat yang
dikunjungi.
2.2 Tinjauan Umum Ekowisata
2.2.1
Pengertian
Pada awal kemunculannya ekowisata dilakukan oleh wisatawan pecinta
alam yang menginginkan di daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari
disamping budaya dan kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga. Namun istilah
ekowisata terus mengalami perkembangan dari waktu kewaktu. Adapun
beberapa ungkapan mengenai pengertian ekowisata ialah seperti berikut ini:
1. Istilah ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The
Ecotourism Society (1990) sebagai berikut: Ekowisata adalah suatu bentuk
perjalanan
wisata
ke
area
alami
yang
dilakukan
dengan
tujuan
mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan
penduduk setempat.
2. Menurut
Eplerwood (1999) Ekowisata kemudian didefinisikan sebagai
bentuk baru dari perjalanan bertanggung jawab ke area alami dan
berpetualang yang dapat menciptakan industri pariwisata
3. Menurut Australian Department of Tourism dalam Fandeli (2000) yang
mendefinisikan ekowisata adalah wisata berbasis pada alam dengan
mengikutkan aspek pendidikan dan interpretasi terhadap lingkungan alami
dan budaya masyarakat dengan pengelolaan kelestarian ekologis. Definisi ini
memberi penegasan bahwa aspek yang terkait tidak hanya bisnis seperti
halnya bentuk pariwisata lainnya, tetapi lebih dekat dengan pariwisata minat
khusus, alternative tourism atau special interest tourism dengan obyek dan
daya tarik wisata alam.
Dari beberapa pemahan mengenai ekowisata di atas maka pada
hakekatnya ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab
atas kemurnian dan kelestarian alam namun memberikan manfaat dan timbal
12
balik bagi kesajahteraan ekonomi serta keutuhan
budaya dari masyarakat
setempat.
Melihat unsur –unsur dari ekowisata yang mengandung makna konservasi,
edukasi, kebudayaan maupun petualangan maka ekowisata sering disebutkan
dengan pariwisata alternatif. Pariwisata alternatif merupakan bentuk oposisi atau
lawan dari pariwisata masal. Menurut Wearing dan Neil (2000) pariwisata
alternatif didifinisakan sebagai bentuk-bentuk pariwisata yang menaruh
perhatian dan konsisten terhadap alam, social dan nilai-nilai kemasyarakatan dan
memberikan kesempatan wisatawan dan penduduk lokal untuk berinteraksi dan
menikmatinya secara positif sdan saling tukar pengalaman. Adapun skema dari
wisata alternatif bisa dilihat dari skema gambar 2.1 dibawah ini.
TOURISM
Mass Tourism
Cultural
Alternative Tourism
Educational
Scientific
Adventure
Agri-tourism
Nature tourism or Ecotourism
Gambar 2.1. Tipe Pariwisata dan Ragamnya (Wearing dan Neil, 2000)
Dari skema dan diagram mengenai tipe pariwisata beserta ragamnya dapat
disimpulkan bahwa ekowisata sesuai dengan pengertian di atas tergolong ke
dalam wisata alternatif. Dalam istilah yang paling sederhana, ekowisata dapat
digambarkan sebagai bentuk kegiatan wisata dengan dampak yang paling
minimal, konservasi, bertanggung jawab,dan apresiatif terhadap lingkungan dan
budaya masyarakat yang dikunjungi Wearing dan Neil (2000).
2.2.2
Prinsip Ekowisata
Pengembangan ekowisata yang berbasis konservasi dapat menjamin
keutuhan dan kelestarian ekosistem pada alam tersebut. Oleh karena itu terdapat
13
beberapa prinsip dalam pengembangan ekowisata yang harus diperhatikan dan
dipenuhi. Bila prinsip-prinsip tersebut telah dijalankan dan dipenuhi maka akan
mampu menjamin suatu pembangunan
yang ramah lingkungan dari
pembangunan yang berbasis kerakyatan.
The Ecotourism Society, Eplerwood (1999) menyebutkan ada delapan
prinsip, yaitu:
1) Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap
alam dan budaya, pencegahan dan penanggulangan disesuaikan dengan sifat
dan karakter alam dan budaya setempat.
2) Pendidikan konservasi lingkungan. Mendidik wisatawan dan masyarakat
setempat akan pentingnya arti konservasi. Proses pendidikan ini dapat
dilakukan langsung di alam.
3) Pendapatan langsung untuk kawasan. Mengatur agar kawasan yang digunakan
untuk ekowisata dan manajemen pengelola kawasan pelestarian dapat
menerima langsung penghasilan atau pendapatan. Retribusi dan conservation
tax dapat dipergunakan secara langsung untuk membina, melestarikan dan
meningkatkan kualitas kawasan pelestarian alam.
4) Partisipasi masyarakat dalam perencanaan. Masyarakat diajak dalam
merencanakan
pengembangan
ekowisata.
Demikian
pula
di
dalam
pengawasan, peran masyarakat diharapkan ikut secara aktif.
5) Penghasilan masyarakat. Keuntungan secara nyata terhadap ekonomi
masyarakat dari kegiatan e
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Periode Februari 2016
EKOWISATA RICE TERRACE DI JATILUWIH,
TABANAN
Oleh :
I GEDE BAYU PRATAMA
1204205065
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)
2016
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Periode Februari 2016
EKOWISATA RICE TERRACE DI JATILUWIH,
TABANAN
Oleh :
I GEDE BAYU PRATAMA
1204205065
Dosen Pembimbing:
1. Ir, Ciptadi Trimarianto, Ph.D.
2. I Putu Sugiantara, ST.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER)
2016
EKOWISATA RICE TERRACE DI
JATILUWIH, TABANAN
I GEDE BAYU PRATAMA
1204205065
2016
TUGAS AKHIR
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR
Jalan Kampus Bukit Jimbaran - Bali
(0361) 703384, 703320 Fax : 703384
www.ar.unud.ac.id
PERNYATAAN
Judul Tugas Akhir
Nama
NIM
Program Studi
Periode
: Ekowisata Rice Terrace di Jatiluwih, Tabanan
: I Gede Bayu Pratama
: 1204205065
: Arsitektur
: Pebruari 2016
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak terdapat karya pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.
Denpasar, 24 Juni 2016
I Gede Bayu Pratama
NIM. 1204205065
ABSTRACT
Ecotourism is a tourism concept that has the main principles, namely the
preservation or conservation. Based on the basic principle that the development of
tourist facilities minded ecotourism is very relevant to be applied to the region of
Jatiluwih Toursm Destination. considering the existence of Subak Jatiluwih and
systems that exist in the area has been nominated as one of the World Cultural
Heritage at UNESCO meeting-36, Saint Petersburg June 29, 2012. The application of
the concept of ecotourism is done by promoting the conservation principles and still a
positive impact on the economic development of society.
Keywords: Ecotourism, Conservation, Education, Recreation
ABSTRAK
Ekowisata merupakan suatu konsep wisata yang memiliki prisip utama yaitu
pelestarian atau konservasi. Berdasarkan prinsip dasar itulah pengembangan
fasilitas wisata berwawasan ekowisata sangatt relevan untuk diterapkan pada
kawasan DTW Jatiluwih, mengingat keberadaan Jatiluwih dan sistem subak yang
ada pada daerah tersebut telah dinominasikan menjadi salah satu warisan Budaya
Dunia pada sidang UNESCO-36 ,Saint Petersburg 29 Juni 2012. Penerapan konsep
ekowisata dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip konservasi dan tetap
memberikan dampak positif bagi perkembangan perekonomian masyarakat.
Kata Kunci : Ekowisata, Konservasi, Edukasi, Rekreasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat Beliaulah , Landasan konsepsual perancangan Ekowisata Rice Terrace
di Jatiluwih Tabanan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dimana hal ini
merupakan salah satu persyaratan bagi mahasiswa jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Udayana untuk dapat mengikuti program akhir di jenjang pendidikan
yang ditempuh.
Sebagaimana telah disadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih terdapat kekurangan-kekurangan atau masih jauh dari sempurna, karena
keterbatasan kemampuan yang dimiliki jika dibandingkan dengan pengetahuan yang
ada, walaupun demikian penulis tetap berusaha semaksimal mungkin untuk
menyusun laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih
yang kepada berbagai pihak yang membantu penyusunan baik dengan memberikan
petunjuk, saran serta bimbingan. Pihak-pihak tersebut diantaranya :
1. Bapak Prof.Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,MT., Ph.D selaku Dekan
Fakultas Teknik, Universitas Udayana ;
2. Ibu Dr.Ir. A.A. Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Ketua Jurusan Arsitektur,
Fakultas Teknik, Universitas Udayana ;
3. Ibu Gusti Ayu Made Suartika ST, M.Eng.Sc, PhD., selaku Pembimbing
Akademik Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana ;
4. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP. Selaku Dosen Koordinator
beserta Prof.Dr.Ir. I Putu Rumawan Salain, MSi., Prof.Ir. Ngakan Putu
Sueca, MT., Ph.D., Ir. Ciptadi Trimarianto, Ph.D., Ir. Ida Bagus Ngurah
Bupala, MT., dan Ni Made Swanendri, ST., MT. Selaku tim dosen
pengampu Seminar Tugas Akhir;
i
5. Bapak Ir. Ciptadi Trimarianto, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing I atas
bimbingan dan masukannya dalam menyelesaikan laporan ini ;
6. Bapak I Putu Sugiantara, ST., selaku Dosen Pembimbing II atas
bimbingan dan masaukannya dalam menyelesaikan laporan ini ;
7. Rekan-rekan Mahasiswa Teknik Arsitektur angkatan 2012 reguler maupun
non regular atas dukungan, motivasi, doa, semangat kebersamaan dan
kerjasamanya.
8. Kepada orang tua dan orang-orang yang saya cintai atas motivasi dan
dukungan moral maupun finansial serta seluruh fasilitas yang telah
disediakan dalam proses penyelesaian perkuliahan
9. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan
penyelesaian tugas ini.
Sebagai akhir penulis tidak lupa mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga nantinya dapat mengantarkan penulis kearah pembenahan
penulisan di waktu-waktu mendatang, Penulis juga ingin meminta maaf apabila
dalam penyusunan laporan ini , ada pihak-pihak yang merasa tersinggung atau lain
sebagainya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih ,
Denpasar, 24 Juni 2016
Penyusun,
I Gede Bayu Pratama
1204205065
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Brlakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 5
1.4 Metode Penelitian ......................................................................................................... 5
BAB II PEMAHAMAN TERHADA EKOWISATA RICE TERRACE
2.1 Tinjauan Umum Mengenai Wisata ........................................................................... 7
2.1.1 Pengertian Wisata ............................................................................................. 7
2.1.2 Tujuan Wisata ................................................................................................... 8
2.1.3 Klasisifikasi Jenis Pariwisata ............................................................................ 8
2.1.4 Sarana Prasarana Pariwisata ........................................................................... 10
2.2 Tinjauan Umum Ekowisata ..................................................................................... 11
2.2.1 Pengertian ....................................................................................................... 11
2.2.2 Prinsip Ekowisata............................................................................................ 12
2.3 Tinjauan Mengenai Rice Terrace ............................................................................. 16
2.3.1 Pemahaman Rice Terrace ............................................................................... 16
2.4 Tinjauan Mengenai Langgam Arsitektur ............................................................... 18
2.4.1 Arsitektur Ekologis ......................................................................................... 18
2.4.2 Prinsip-Prinsip Arsitektur Ekologis ................................................................ 19
2.5 Tinjauan Fasilitas Sejenis......................................................................................... 20
2.5.1 Taman Hutan Raya Ngurah Rai ...................................................................... 20
2.5.2 Ceking Rice Terrace ....................................................................................... 28
2.5.3 Ekowisata Wanasari, Tuban, Kuta-Bali .......................................................... 32
2.6 Spesikasi Umum Ekowisata [Rice Terrace .............................................................. 35
2.6.1 Fungsi Ekowisata Rice Terrace ...................................................................... 35
2.6.2 Tujuan Ekowisata Rice Terrace ...................................................................... 36
2.6.3 Sistem Pengelolaan Ekowisata Rice Terrace .................................................. 36
2.6.4 Klasifikasi Fasilitas Ekowisata Rice Terrace ................................................. 36
2.6.5 Lokasi Ekowisata Rice Terrace ...................................................................... 37
BAB III STUDI PENGADAAN EKOWISATA RICE TERRACE JATILUWIH
TABANAN
3.1 Dasar Pertimbangan Pemilihan Lokasi Jatiluwih ................................................. 38
3.1.1 Kunjungan Wisata ke Bali .............................................................................. 39
3.1.2 Kawasan Peruntukan Wisata Alam di Tabanan .............................................. 41
3.1.3 Sumber Daya di Desa Jatiluwih ...................................................................... 41
3.1.4 Kondisi dan Perkembangan Pariwisata di Jatiluwih ....................................... 42
iii
3.1.5 Tinjauan Mengenai Peraturan Daerah ............................................................. 44
3.2 Analisis SWOT ........................................................................................................... 44
3.2.1 Potensi/Kekuatan (Strength) ............................................................................ 45
3.2.2 Hambatan/Kelemahan (Weakness) .................................................................. 46
3.2.3 Peluang (Opportunity) ..................................................................................... 47
3.2.4 Tantangan (Threat) .......................................................................................... 47
3.2.5 Kesimpulan Analisis SWOT ........................................................................... 47
3.3 Spesikasi Khusus........................................................................................................ 48
3.3.1 Pengertian Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih Tabanan .................................. 49
3.3.2 Tujuan dan Sasaran Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih Tabanan .................... 50
3.3.3 Fungsi .............................................................................................................. 50
3.3.4 Ruang Lingkup dan Batasan Pelayanan .......................................................... 51
3.3.5 Fasilitas Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih Tabanan ...................................... 52
3.3.6 Sistem Pengelolaan dan Pembiayaan .............................................................. 53
3.3.7 Persyaratan Khusus mengenai Pemilihan Lokasi ............................................ 53
BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN RUANG
4.1 Tema Rancangan ....................................................................................................... 54
4.1.1 Pengertian Tema .............................................................................................. 54
4.1.2 Pendekatan Tema ............................................................................................. 55
4.1.3 Penjabaran Tema ............................................................................................. 55
4.1.4 Perwujudan Tema ............................................................................................ 56
4.2 Program Fungsional .................................................................................................. 56
4.2.1 Analisis Fungsi Kegiatan ................................................................................. 56
4.2.2 Kebutuhan Ruang ............................................................................................ 59
4.3 Program Performansi................................................................................................ 61
4.4 Program Arsitektural ................................................................................................ 64
4.4.1 Studi Kapasitas Pelaku Kegiatan ..................................................................... 64
4.4.2 Studi Besaran Ruang ....................................................................................... 68
4.4.3 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang ....................................................................... 72
4.4.4 Hubungan Ruang ............................................................................................. 74
4.4.5 Sirkulasi Ruang................................................................................................ 79
4.4.6 Organisasi Ruang ............................................................................................. 80
4.5 Program Tapak .......................................................................................................... 81
4.5.1 Kebutuhan Luas Tapak .................................................................................... 81
4.5.2 Analisis Pemilihan Tapak ................................................................................ 81
4.5.3 Analisis Tapak ................................................................................................. 85
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Perancangan Tapak ..................................................................................... 93
5.1.1 Konsep Zoning Pada Tapak ............................................................................. 93
5.1.2 Konsep Entrance Tapak ................................................................................... 97
5.1.3 Konsep Pola dan Orientasi Masa ..................................................................... 99
5.1.4 Konsep Bentuk Masa ..................................................................................... 101
5.1.5 Konsep Sirkulasi Tapak ................................................................................. 103
5.1.6 Konsep Pola Parkir ........................................................................................ 105
5.1.7 Konsep Ruang Luar ....................................................................................... 107
iv
5.1.8
Konsep Utilitas Tapak ................................................................................... 110
5.2 Konsep Perancangan Bangunan ............................................................................ 113
5.2.1 Konsep Zoning Bangunan............................................................................. 113
5.2.2 Konsep Entrance Bangunan .......................................................................... 115
5.2.3 Konsep Sirkulasi Bangunan .......................................................................... 117
5.2.4 Konsep Tampilan Bangunan ......................................................................... 118
5.2.5 Konsep Ruang Dalam ................................................................................... 120
5.2.6 Konsep Sistem Struktur ................................................................................ 122
5.2.7 Konsep Utilitas Bangunan ............................................................................ 125
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tipe Pariwisata dan Ragamnya ........................................................................... 12
Gambar 2.2 Visi, Misi dan Perencanaan Nasional Pengembangan Ekowisata ....................... 15
Gambar 2.3 Site Plan Taman Hutan Raya Mangrove ............................................................. 17
Gambar 2.4 Lay Out Taman Hutan Raya Mangrove............................................................... 19
Gambar 2.5 Fasilitas Wisata Taman Hutan Raya Mangrove .................................................. 21
Gambar 2.6 Fasilitas Parkir Taman Hutan Raya Mangrove .................................................... 22
Gambar 2.7 Tiket Masuk Taman Hutan Raya Mangrove ....................................................... 22
Gambar 2.8 Fasilitas Perdagangan .......................................................................................... 23
Gambar 2.9 Fasilitas Loket dan Ruang Pengelola ................................................................... 23
Gambar 2.10 Fasilitas Tiketing/ Main Gate ............................................................................ 24
Gambar 2.11 Fasilitas Toilet Umum ....................................................................................... 24
Gambar 2.12 Fasilitas Pondok Peristirahatan dan Informasi .................................................. 25
Gambar 2.13 Fasilitas Menara/Tower ..................................................................................... 25
Gambar 2.14 Fasilitas Jalan Tracking ..................................................................................... 26
Gambar 2.15 Ceking Terrace................................................................................................... 28
Gambar 2.16 Kondisi Fisik Ceking Terrace ........................................................................... 29
Gambar 2.17 Trreking Persawahan Ceking Terrace ............................................................... 30
Gambar 2.18 Lay Out Wisata Ceking Terrace ........................................................................ 30
Gambar 2.19 Fasilitas Parkir Objek Wisata Ceking Terrace .................................................. 31
Gambar 2.20 Fasilitas Restoran dan Art Shop ........................................................................ 31
Gambar 2.21 Fasilitas Trreking ............................................................................................... 32
Gambar 2.22 Ekowisata Wanasari Tuban ............................................................................... 33
Gambar 2.23 Keramba Kepiting Bakau .................................................................................. 34
Gambar 2.24 Jalan Tracking Hutan Mangrove ....................................................................... 35
Gambar 2.25 Fasilitas Gazebo ................................................................................................. 35
Gambar 3.1 Peta letak geografis wilayah Kabupaten Tabanan ............................................... 39
Gambar 3.2 Peta Desa Jatiluwih .............................................................................................. 39
Gambar 3.3 Grafik Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bali................................ 40
Gambar 4.1 Hubungan Ruang Makro...................................................................................... 71
Gambar 4.2 Hubungan Ruang Kelompok Ruang Utama dan Pendukung .............................. 72
Gambar 4.3 Hubungan Ruang Kelompok Ruang Penunjang .................................................. 73
Gambar 4.4 Hubungan Ruang Kelompok Ruang Pengelola ................................................... 74
Gambar 4.5 Hubungan Ruang Kelompok Ruang Service ....................................................... 75
Gambar 4.6 Sirkulasi Ruang .................................................................................................... 76
Gambar 4.7 Organisasi Ruang ................................................................................................. 77
Gambar 4.8 Alternatif Tapak 1 ................................................................................................ 80
Gambar 4.9 Alternatif Tapak 2 ................................................................................................ 81
Gambar 4.10 Peta Letak Geografis Wilayah Kabupaten Tabanan .......................................... 83
Gambar 4.11 Peta letak Lokasi Tapak ..................................................................................... 83
Gambar 4.12 Batas-Batas Site ................................................................................................. 84
Gambar 4.13 Buil Up Area ...................................................................................................... 85
vi
Gambar 4.14 Topografi dan Geologi ...................................................................................... 86
Gambar 4.15 Kondisi Iklim Mikro ......................................................................................... 87
Gambar 4.16 View Tapak ....................................................................................................... 87
Gambar 4.17 Jaringan Utilitas Tapak ..................................................................................... 88
Gambar 4.18 Karakteristik Tapak ........................................................................................... 89
Gambar 5.1 Pembagian Zona Tapak secara Umum ................................................................ 93
Gambar 5.2 Zona Perancangan Fasilitas Penunjang WIsata................................................... 93
Gambar 5.3 Kesimpulan Konsep Zoning ................................................................................ 94
Gambar 5.4 Kesimpulan Konsep Entrance Tapak .................................................................. 96
Gambar 5.5 Kesimpulan Konsep Pola dan Orientasi Masa .................................................... 98
Gambar 5.6 Alternatif bentuk dasar masa ............................................................................. 100
Gambar 5.7 Kesimpulan Konsep bentuk masa ..................................................................... 100
Gambar 5.8 Kesimpulan Konsep Sirkulasi Tapak ................................................................ 102
Gambar 5.9 Pola dan dimensi parkir..................................................................................... 104
Gambar 5.10 Kesimpulan Konsep Parkir ............................................................................. 104
Gambar 5.11 Kesimpulan Konsep Ruang Luar .................................................................... 107
Gambar 5.12 Skema Pendistribusian Air Bersih, Kotor dan Bekas...................................... 109
Gambar 5.13 Skema Jaringan Listrik, Telepon, dan Pengelolaan Sampah .......................... 110
Gambar 5.14 Zoning Lantai 1 ............................................................................................... 112
Gambar 5.15 Zoning Lantai 2 ............................................................................................... 112
Gambar 5.16 Kesimpulan Konsep Entrance Bangunan ....................................................... 114
Gambar 5.17 Kesimpulan Konsep Sirkulasi dalam Bangunan ............................................. 116
Gambar 5.18 Kesimpulan Konsep Tampilan Bangunan ....................................................... 118
Gambar 5.19 Kesimpulan Konsep Ruang Dalam ................................................................. 118
Gambar 5.20 Struktur Pondasi Setempat .............................................................................. 121
Gambar 5.21 Struktur Pondasi Menerus ............................................................................... 121
Gambar 5.22 Sistem Superstruktur ....................................................................................... 122
Gambar 5.23 Sistem Upperstruktur ...................................................................................... 122
Gambar 5.24 Sistem Pencahayaan Alami ............................................................................. 125
Gambar 5.25 Pencahayaan Spotlight .................................................................................... 125
Gambar 5.26 Sistem Penghawaan Alami .............................................................................. 126
Gambar 5.27 Kipas Angin Gantung ...................................................................................... 126
Gambar 5.28 APAR .............................................................................................................. 127
Gambar 5.29 Skema Kamera CCTV ................................................................................... 127
Gambar 5.30 Kamera CCTV ................................................................................................ 127
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali per Bulan Tahun 2009 - 2013................ 38
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Desa Jatiluwih ......................... 40
Tabel 3.3 Data Kunjungan DTW Jatiluwih Tahun 2014 ......................................................... 40
Tabel 3.4 Data Kunjungan DTW Jatiluwih Tahun 2015 ......................................................... 41
Tabel 3.5 Kesimpulan Analisis SWOT ................................................................................... 46
Tabel 4.1 Civitas/ pelaku kegiatan pada Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih Tabanan ............ 55
Tabel 4.2 Tabel Kebutuhan Ruang Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih Tabanan .................... 56
Tabel 4.3 Program Performansi ............................................................................................... 58
Tabel 4.4 Kapasitas jumlah pengelola ..................................................................................... 64
Tabel 4.5 Jumlah Total Pelaku Kegiatan ................................................................................. 64
Tabel 4.6 Besaran Ruang ......................................................................................................... 65
Tabel 4.7 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang ............................................................................... 69
Tabel 4.8 Pembagian Luas Lantai Bangunan .......................................................................... 70
Tabel 4.9 Kriteria Pemilihan Site ............................................................................................ 81
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada BAB ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan
masalah,
tujuan, dan metode penelitian dalam kaitannya pada perancangan dan perencanaan
Ekowisata Rice Terrace di Jatiluwih tabanan
1.1.Latar Belakang
Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata internasional yang sangat
terkenal di dunia. Sektor kepariwisataan telah menjadi motor penggerak
perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu
kepariwisataan merupakan bagian yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan
lagi dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan di Bali. (Pitana, 2003).
Perpaduan antara keindahan alam bali yang dibalut dengan estetika, dan
nuansa kebudayaan yang berlandaskan agama hindu Bali, merupakan andalan
utama dalam pariwisata di Bali. Bila kita melihat dari sisi keindahan alam saja,
tentu kita bisa menjumpai hal yang sama pada daerah-daerah lainnya di Indonesia
karena Indonesia merupakan Negara yang berada pada lintang katulistiwa dan
1
memiliki iklim tropis. Namun beda halnya di Bali, keindahaan alam yang
ditawarkan
kemudian
dibalut
kembali
dengan
kebudayaan-kebudayaan
masyarakat bali yang beraneka ragam dan memiliki ciri khas pada daerahnya
masing-masing mampu memberikan suatu gambaran yang berbeda di dunia
Pariwisata sehingga hal tersebut telah menjadi ciri khas pariwisata di Bali.
Landasan yuridis pengembangan pariwisata di daerah Bali adalah Perda
Nomor 3 tahun 1974 juncto Perda Nomor 3 tahun 1991 yang menetapkan bahwa
konsep pengembangan pariwisata di Bali adalah pariwisata budaya. Pariwisata
Budaya merupakan pariwisata yang pengembangannya menerapkan nilai-nilai
kebudayan masyarakat bali dengan menggunakan falsafah agama hindu sebagai
landasannya.
Dalam pengembangannya, Pariwisata di bali tetap memegang teguh konsep
“Tri Hita Karana” sebagai dasar untuk tetap menjaga keberlanjutan pariwisata di
Bali. Konsep ini bertujuan untuk menyeimbangkan hubungan Tuhan antara
manusia, manusia dengan manusia , dan manusia dengan lingkungannya. Dengan
pemahan konsep ini diharapkan manusia atau masyarakat akan mampu
mendapatkan kesejahteraan, kemakmuran, dan kedamaian dalam hidupnya.
Seperti yang kita ketahui, Bali banyak menawarkan daya tarik wisata yang
tersebar pada masing-masing daerah dan kabupaten yang ada di Bali. Sebut saja
daerah komersial Nusa Dua dan Kuta, Ubud yang menawarkan sentuhan
anekaragam kebudayaan, Tanah Lot, Taman Ayun, Bedugul dan destinasi destinasi pariwisata lainnya yang memiliki daya tarik dan ciri khas tersendiri pada
Pariwisata di Bali. Dengan banyaknya destinasi dan pariwisata yang tersebar pada
masing-masing daerah yang ada di Bali, sangat memungkinkan untuk dilakukan
suatu pengembangan, untuk kemajuan pariwisata di Bali dan juga akan
berdampak pada pemerataan perekonomian di masing-masing daerah di Bali,
mengingat sektor Pariwisata merupakan sektor utama dalam pendapatan daerah di
Bali.
Jatiluwih merupakan suatu desa yang terletak di kecamatan Penebel
Kabupaten Tabanan. Daerah ini terkenal karena memiliki potensi alam berupa
2
lahan pertanian yang membentang luas dan membentuk suatu undag atau sering
kita sebut dengan terasering/ rice terrace. Keindahan tersebut makin diperkuat
oleh sistem subak yang merupakan sistem irigasi atau pengairan sawah di Bali.
Keberadaan subak di Bali sejak tahun 1071 menandakan adanya lembaga yang
tangguh, lestari dan kian diperkuat dengan adanya pengesahan dalam sidang
UNESCO ke-36 guna menjadikan Subak Jatiluwih sebagai salah satu situs
Warisan Budaya Dunia yang diresmikan oleh UNESCO (Badan PBB untuk
Pendidikan, Keilmuan, dan Budaya) di Saint Petersburg, Rusia pada tanggal 29
Juni 2012 (Anonim, 2012).
Perkembangan pariwisata di Jatiluwih bisa dilihat dari pekembangan
kunjungan wisata menuju desa jatiluwih. Menurut catatan data kunjungan wisata
dari badan pengelola DTW Jatiluwih menunjukan angka kunjunagan wisata
Jatiluwih pada tahun 2014 mencapai angka 165.144 jiwa sedangkan pada tahun
2015 hingga periode September mencapai angka 131.005 jiwa. Melihat
perkembangan jumlah kunjungan wisata tersebut, maka diarasakan pelru untuk
dilakukan pengembangan fasilitas wisata pada daerah tersebut, namun fasilitas
wisata apa yang relevan untuk dikembangkan?
Ekowisata
atau
Ecotourisme
merupakan
merupakan
salah
satu
kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek
konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal
serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Secra umum tujuan pengembangan eco
wisata adalah untuk tetap mampu mempertahankan dan melestarikan kemurnian
alam sekitar dan beriringan dengan meningkatan kesejahteraan masyarakat pada
daerah tersebut. Pengembangan dan penataan fasilitas wisata di Jatiluwih dengan
lebih menekankan pada konep ekowisata bertujuan untuk tetap mampu
melestarikan
kondisi
alam
khususnya
terasering
Jatiluwih
yang
telah
dinominasikan menjadi warisan budaya dunia namun tetap mampu memberikan
timbal balik yang lebih pada kondisi sosial, budaya dan ekonomi masyarakat di
sekitar. Timbal balik yang lebih dimaksudkan adalah masyarakat akan
mendapatkan hasil yang lebih dari mata pencaharian utamannya sebagai petani
3
dengan adanya pengembangan fasilitas-fasilitas wisata yang menunjang kegiatan
ekowisata tersebut.
Dilihat dari kegiatan utama para wisatawan yang ada pada center point di
kawasan ini yaitu pemandangan perswahan yang berundak pada saat ini ialah
cenderung berkunjung untuk sekedar melihat view pemandangan tersebut
kemudian mengabadikannya dalam bentuk dokumentasi. Minimnya fasilitas
penunjang sebagai akomodasi fasilitas wisata pada daerah ini membuat kegiatan
tersebut terkesan monoton sehingga dirasa perlu untuk lebih mengembangkan
inovasi-inovasi baru terkait dengan fasilitas-fasilitas wisata untuk menunjang
kegiatan tersebut sehingga mampu memberikan nilai jual yang lebih pada daerah
tersebut.
Dari pemahaman kegiatan utama tersebut maka akan menghasilkan suatu
produk berupa kebutuhan ruang untuk menunjang kegiatan tersebut. Produkproduk ruang yang dimaksud hendaknya mampu mewadahi segala aktifitas wisata
di dalamnya. Dalam pengembangan fasilitas wisata ini akan menawarkan
kegiatan ekowisata dimana wisatawan akan ikut terlibat dalam kegiatan petani
dalam penggarapan sawah dan pemberian edukasi mengenai tata cara penanaman
maupun pemahaman mengai sistem subak di Bali sebagai kegiatan utama
sehingga akan menghasilkan kebutuhan ruang penunjang dari kegiatan tersebut
terkait dengan produk desain yang akan dihasilkan.
1.2.Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa rumusan
permasalahan ialah sebagai berikut:
a) Apa saja spesifikasi khusus/produk building desain yang akan dihasilkan dari
uraian dan identifikasi dari kegiatan utama pada Ekowisata Ricce Terrace
Jatiluwih Tabanan?
b) Tema apakah yang bisa diterapkan dalam perancangan dan perencanaan
Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih Tabanan?
c) Konsep-konsep apa sajakah yang mampu diterapkan dalam perancangan dan
perencanaan Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih Tabanan terkait dengan
4
building desain yang dihasilkan dari identifikasi aktifitas utama yang
dilakukan pada Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih Tabanan?
1.3.Tujuan
a) Mampu menentukan spesifikasi khusus/produk building desain yang akan
dihasilkan dari uraian dan identifikasi dari kegiatan utama pada Ekowisata
Ricce Terrace Jatiluwih Tabanan.
b) Untuk menentukan tema yang sesuai untuk diterapkan dalam perancangan dan
perencanaan Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih Tabanan.
c) Untuk mendapatkan konsep-konsep apa sajakah yang mampu diterapkan
dalam perancangan dan perencanaan Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih
Tabanan terkait dengan building desain yang dihasilkan dari identifikasi
aktifitas utama yang dilakukan pada Ekowisata Ricce Terrace Jatiluwih
Tabanan.
1.1
Metode Penelitian
Metode penelitian di lakukan dengan dua tahap, yaitu teknik pengumpulan data
dimana data-data yang memiliki implikasi ke dalam rancangangan nantinya
dikumpulkan dan teknik pengolahan data yang mana data yang telah terkumpul
dilakukan analisis dan sintesis data yang nantinya diharapkan dapat memenuhi
persayaratan terhadap perencanaan dan perancangan ekowisata rice terrace ini.
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data yang relevan
dalam kaitannya pada perencanaan dan perancangan ekowisata rice terrace ini.
Adapun beberapa teknik pengumpulan data menurut (Indrawan & Yaniawati, 2014)
ialah sebagai berikut:
A. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pihak pertama
dengan dilakukan beberapa cara sebagai berikut:
1. Interview Atau Wawancara
Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan judul.
Hal ini dilakukan kepada pihak – pihak yang terkait dengan judul atau proyek yang
5
akan direncanakan, untuk memperoleh masukan ataupun saran dari pihak – pihak
yang terkait agar memperoleh data yang akurat yang akan di pakai sebagai
pedoman dalam perencanaan dan perancangan ekowisata rice terrace.
2. Studi Banding/ Observasi
Studi banding dilakukan dengan cara meninjau objek-objek sejenis untuk
mendapatkan informasi mengenai aktifitas dan kebutuhan ruang yang dihasilkan
oleh kegiatan yang diwadahi di dalamnya. Studi banding objek sejenis juga
dilakukan untuk mengetahui upaya-upaya yang nantinya akan dilakukan dan
diterapkan dalam kaitannya pada pengembangan fasilitas ekowisata rice terrace
ini.
B. Data Sekunder
Data sekunder merupakan penelusuran data yang dilakukan untuk mendapatkan
sumber pendukung berupa literature. Studi literature dilkukan untuk mengumpulkan
data dan teori yang terkait dengan perancangan ekowisata rice terrace melalui studi
kepustakaan. Studi literature atau kepustakaan dilakukan dengan cara meninjau dan
mendapatkan informasi dari sumber – sumber yang memiliki otoritas, seperti : hasil
penelitian, buku – buku, yang memiliki pengetahuan mengenai masalah yang
berhubungan dengan perencanaan dan perancangan ekowisata rice terrace ini. Data
sekunder digolongkan menjadi beberapa tingkat ialah sebagai berikut:
1. Tingkat pertama merupakan data sekunder dari sumber primer seperti karya
penelitian terdahulu, atau data mentah mengenai interpretasi atau pertanyaan yang
mewakili satu opini atau posisi resmi. Contoh seperti: memo, catatan medis, dan
pidato lengkap
2. Tingkat kedua merupakan data sekunder dari sumber sekunder , seperti intepretasi
dari data primer. Contoh seperti : ensiklopedia, buku teks, buku pegangan, rtikel
di majalah dan Koran.
1.4.2 Teknik Pengolahan Data
Pada teknik pengolahan data dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1. Kompilasi
6
Pada data yang telah dikumpulkan dikelompokkan dengan kriteria data
masing – masing yang kemudian di cari kaitannya antara satu dengan
lainnya.
2. Analisis Data
Berdasarkan kompilasi data, dilakukan analisis data dengan beberapa
pertimbangan untuk mendapatkan hasil kualitatif berdasarkan pertimbangan
terhadap kondisi yang ada dengan beberapa landasan teori. menurut
(Indrawan & Yaniawati, 2014) analisis data dibagi menjadi dua ialah sebagai
berikut:
a. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif merupakan analisis data yang tidak dapat diukur
dengan angka secara langsung. Analisis ini berupa memo, koding,
analisis konten, analisis komparasi, tipologi dan lain-lain yang
berhubungan dengan perencanaan dan perancangan Ekowisata Rice
Terrace di Jatiluwih Tabanan ini
b. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif merupakan analisis data yang dapat diukur atau
dihitung secara langsung. Analisis ini berupa survey, studi kasus atau
penjelasan yang dinyatakan dalam bentuk bilangan atau bentuk angka
yang mendukung perencanaan dan perancangan Ekowisata Rice Terrace
di Jatiluwih Tabanan ini
3. Sintesis
Data yang telah diuraikan menjadi penjelasn yang lebih kecil, kemudian
disusun kembali untuk mendapatkan kesimpulan dengan cara mengkaitkan
satu aspek dengan aspek lainnya. Karakteristik dari teknik sintesis adalah
konvergen (memusat).
7
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP EKOWISATA
RICE TERRACE
Pada BAB ini menjelaskan mengenai pemahaman, prinsip-prinsip, klasifikasi dan
sarana prasarana yang mendukung dalam perenanaan Ekowisata Rice Terrace di
Jatiluwih Tabanan.
2.1 Tinjauan Umum Mengenai Wisata
2.1.1
Pengertian Wiasata
Secara umum pengertian wisata adalah suatu kegiatan yang dilakukan
secara sementara guna keluar dari rutinitas atau kegiatan sehari-hari untuk
sekedar melepas penat dengan mengunjungi tempat-tempat yang memiliki daya
tarik tersendiri. Adapun beberapa ungkapan mengenai wisata ialah sebagai
berikut:
1) Menurut UU Kepariwisataan No. 9 tahun 1990, wisata adalah kegiatan
perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik.
8
2) Menurut Suwantoro (2004) istilah pariwisata berhubungan erat dengan
pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat
tinggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya karena suatu alasan
dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah.
3) Menurut Marpaung, H (2002) Pariwisata adalah perpindahan sementara
yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan
rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka
tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
2.1.2
Tujuan Pariwisata
Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata,
baik wisata lokal, regional atau ruang lingkup suatu negara sangat erat kaitannya
dengan pembangunan perekonomian daerah atau negara tersebut. Alasan kedua
pengembangan pariwisata itu lebih banyak bersifat non ekonomis. Wisatawan
yang datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata salah satu motivasinya
adalah untuk menyaksikan dan melihat keindahan alam dan termasuk di dalamnya
cagar alam, kebun raya,tempat bersejarah dan candi-candi. Alasan ketiga
pengembangan pariwisata untuk menghilangkan kepicikan berpikir, mengurangi
salah pengertian, terutama bagi masyarakat di objek kepariwisataan itu dibangun
Yoeti (2008).
Pada
hakekatnya
tujuan
dari
pariwisata
secara
umum
adalah
pengoptimalan sumber-sumber daya pariwisata yang ada di suatu daerah tujuan
wisata. Sumber-sumber yang dimaksud ialah sumber daya alam maupun sumber
daya manusia itu sendiri dengan harapan membawa perubahan kea rah yang lebih
baik.
2.1.3
Klasifikasi/ Jenis Wisata
Pada umumnya wisatawan akan melakuakan kegiatan wisata dengan motif
dan tujuan tersendiri untuk melakukan kegiatan wisata tersebut. Motif dan
tujuannya tersebut akan tercermin pada berbagai macam jenis wisata. Bagi daerah
yang memiliki daya tarik tersendiri maka perlu untuk memepelajari motif ini
9
karena akan berhubungan dengan fasilitas-fasilitas wisata yang akan ditawarkan
untuk meningkatkan promosi dan daya jual dari kunjungan wisata tersebut.
Adapun berapa jenis wisata yang sudah dikenal ialah sebagai berikut
Pendit (1994):
1) Wisata Budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan
ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasan dan
adat istiadat, cara hidup, kebudayan dan seni mereka.
2) Wisata Kesehatan yaitu perjalanan seseorang wisatawan yang bertujuan untuk
menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi
kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani.
3) Wisata Olahraga yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan
untuk berolahraga atau memang sengaja untuk mengambil bagian aktif dalam
pesta olahraga di suatu tempat atau Negara.
4) Wisata Komersial yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan untuk
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
5) Wisata Industri yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan mahasiswa
atau pelajar, atau orang-orang awam ke suatu tempat perindustrian dengan
maksud dan tujuan untuk mengadakan penelitian.
6) Wisata Bahari yaitu perjalanan yang banyak dikaitkan dengan olahraga air
seperti danau, pantai atau laut.
7) Wisata Cagar Alam yaitu jenis wisata yang biasanya banyak diselenggarakan
oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan
mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, Taman lindung, hutan
daerah pegunungan dan sebagainya, yang kelestariannya dilindungi oleh
Undang-Undang.
8) Wisata Bulan Madu yaitu suatu perjalanan yang dilakukan bagi pasangan
pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus
dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan.
10
2.1.4
Sarana Prasarana Wisata
Pada hakekatnya prasarana patiwisata merupakan fasilitas yang yang
dapat menunjang suatu proses perekonomian, sehingga dapat memudahkan
manusia untuk melakukan kegiatan. Menurut suwantoro (2004) Prasarana wisata
adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mutlak dibutuhkan oleh
wisatawan dalam perjalannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air,
telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain sebagainya. Sedangkan Sarana
kepariwisataan adalam semua fasilitas yang memungkinkan agar prasarana
kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan
pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Suwantoro (2004)
sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan
untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya.
Menurut Lothar A, Kreck dalam Yoeti (1996) sarana kepariwisataan
terbagi atas:
a. Sarana Pokok Kepariwisataan
Yang dimaksud dengan sarana pokok kepariwisatan adalam perusahaan yang
hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada arus kedatangan orang
yang melakukan perjalanan wisata. Yang termasuk ke dalam kelompok ini
ialah: travel agent, dan
tour operator, perusahan-perusahaan angkutan
wisata, hotel, dan jenis akomodasi lainnya, bar dan restoran, serta rumah
makan lainnya, objek wisata dan atraksi wisata lainnya.
b. Sarana Pelengkap Kepariwisataan
Yaitu perusahaan-perusahan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
untuk rekreasi yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok
kepariwisataan dapat lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata.
Termasuk ke dalam kelompok ini adalah saran olah raga, kolam renang, golf,
berlayar, berselancar dan wahana sport recreation lainnya.
c. Sarana Penunjang Kepariwisataan
Yaitu perusahaan yang menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok dan
berfungsi tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal pada suatu
11
daerah tujuan wisata, tapi fungsi yeng lebih penting adalah agar wisatawan
lebih banyak mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di tempat yang
dikunjungi.
2.2 Tinjauan Umum Ekowisata
2.2.1
Pengertian
Pada awal kemunculannya ekowisata dilakukan oleh wisatawan pecinta
alam yang menginginkan di daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari
disamping budaya dan kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga. Namun istilah
ekowisata terus mengalami perkembangan dari waktu kewaktu. Adapun
beberapa ungkapan mengenai pengertian ekowisata ialah seperti berikut ini:
1. Istilah ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The
Ecotourism Society (1990) sebagai berikut: Ekowisata adalah suatu bentuk
perjalanan
wisata
ke
area
alami
yang
dilakukan
dengan
tujuan
mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan
penduduk setempat.
2. Menurut
Eplerwood (1999) Ekowisata kemudian didefinisikan sebagai
bentuk baru dari perjalanan bertanggung jawab ke area alami dan
berpetualang yang dapat menciptakan industri pariwisata
3. Menurut Australian Department of Tourism dalam Fandeli (2000) yang
mendefinisikan ekowisata adalah wisata berbasis pada alam dengan
mengikutkan aspek pendidikan dan interpretasi terhadap lingkungan alami
dan budaya masyarakat dengan pengelolaan kelestarian ekologis. Definisi ini
memberi penegasan bahwa aspek yang terkait tidak hanya bisnis seperti
halnya bentuk pariwisata lainnya, tetapi lebih dekat dengan pariwisata minat
khusus, alternative tourism atau special interest tourism dengan obyek dan
daya tarik wisata alam.
Dari beberapa pemahan mengenai ekowisata di atas maka pada
hakekatnya ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab
atas kemurnian dan kelestarian alam namun memberikan manfaat dan timbal
12
balik bagi kesajahteraan ekonomi serta keutuhan
budaya dari masyarakat
setempat.
Melihat unsur –unsur dari ekowisata yang mengandung makna konservasi,
edukasi, kebudayaan maupun petualangan maka ekowisata sering disebutkan
dengan pariwisata alternatif. Pariwisata alternatif merupakan bentuk oposisi atau
lawan dari pariwisata masal. Menurut Wearing dan Neil (2000) pariwisata
alternatif didifinisakan sebagai bentuk-bentuk pariwisata yang menaruh
perhatian dan konsisten terhadap alam, social dan nilai-nilai kemasyarakatan dan
memberikan kesempatan wisatawan dan penduduk lokal untuk berinteraksi dan
menikmatinya secara positif sdan saling tukar pengalaman. Adapun skema dari
wisata alternatif bisa dilihat dari skema gambar 2.1 dibawah ini.
TOURISM
Mass Tourism
Cultural
Alternative Tourism
Educational
Scientific
Adventure
Agri-tourism
Nature tourism or Ecotourism
Gambar 2.1. Tipe Pariwisata dan Ragamnya (Wearing dan Neil, 2000)
Dari skema dan diagram mengenai tipe pariwisata beserta ragamnya dapat
disimpulkan bahwa ekowisata sesuai dengan pengertian di atas tergolong ke
dalam wisata alternatif. Dalam istilah yang paling sederhana, ekowisata dapat
digambarkan sebagai bentuk kegiatan wisata dengan dampak yang paling
minimal, konservasi, bertanggung jawab,dan apresiatif terhadap lingkungan dan
budaya masyarakat yang dikunjungi Wearing dan Neil (2000).
2.2.2
Prinsip Ekowisata
Pengembangan ekowisata yang berbasis konservasi dapat menjamin
keutuhan dan kelestarian ekosistem pada alam tersebut. Oleh karena itu terdapat
13
beberapa prinsip dalam pengembangan ekowisata yang harus diperhatikan dan
dipenuhi. Bila prinsip-prinsip tersebut telah dijalankan dan dipenuhi maka akan
mampu menjamin suatu pembangunan
yang ramah lingkungan dari
pembangunan yang berbasis kerakyatan.
The Ecotourism Society, Eplerwood (1999) menyebutkan ada delapan
prinsip, yaitu:
1) Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap
alam dan budaya, pencegahan dan penanggulangan disesuaikan dengan sifat
dan karakter alam dan budaya setempat.
2) Pendidikan konservasi lingkungan. Mendidik wisatawan dan masyarakat
setempat akan pentingnya arti konservasi. Proses pendidikan ini dapat
dilakukan langsung di alam.
3) Pendapatan langsung untuk kawasan. Mengatur agar kawasan yang digunakan
untuk ekowisata dan manajemen pengelola kawasan pelestarian dapat
menerima langsung penghasilan atau pendapatan. Retribusi dan conservation
tax dapat dipergunakan secara langsung untuk membina, melestarikan dan
meningkatkan kualitas kawasan pelestarian alam.
4) Partisipasi masyarakat dalam perencanaan. Masyarakat diajak dalam
merencanakan
pengembangan
ekowisata.
Demikian
pula
di
dalam
pengawasan, peran masyarakat diharapkan ikut secara aktif.
5) Penghasilan masyarakat. Keuntungan secara nyata terhadap ekonomi
masyarakat dari kegiatan e