Ekspresi Ujaran Tidak Langsung (Denbun)( Soda, Toiukotoda, ~Ndatte).
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...…………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………....3
BAB I
PENDAHULUAN …………………….…………………………………...4
BAB II
ISI …………………………………………………………………………..5
II.1.
そうだ (sōda) ..…….………………………………………………………5
II.2.
ということだ (toiukotoda), とのことだ (tonokotoda) ..………………..11
II.3.
~んだって (~ndatte) …………………………………………………….13
BAB III
KESIMPULAN …………………………………………………………...16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
Universitas Kristen Maranatha
Daftar Pustaka
Kokusai Kōryū Kikin: Nihongo Kokusai Sentā, Kyōshiyō Nihongo Kyōiku Handbook
4 Bunpō II: Jodōshi wo Chūshin ni Shite, 1991, Tokyo: Bonjinsha.
Nihongo Kyōshi no Tame no Gendai Nihongo Hyougen Bunten, 1996, Tokyo:
Bonjinsha.
Matsuda Setsuko dan Hoshino Keiko, 1994, Jitsuryoku Appu: Nihongo Nouryoku
shiken, Yokohama: Unicom.
2
Universitas Kristen Maranatha
Universitas Kristen Maranatha
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bahasa Jepang dikenal bentuk kalimat untuk menyampaikan suatu
informasi yang didapatkan dari indera pendengaran atau indera penglihatan, (kutipan
tidak langsung). Bentuk ini dalam bahasa Jepang disebut bentuk denbun (伝聞).
Denbun merupakan ekspresi yang menunjukkan bahwa pembicara mengetahui
tentang suatu hal dengan mendengar dari pihak lain atau membaca. Lalu bermaksud
menyampaikan atau memperkenalkan hal tersebut kepada pihak lain. Denbun adalah
sebuah bentuk ekspresi bahasa Jepang untuk mengungkapkan suatu informasi (berita)
dari pihak lain dengan penyesuaian sudut pandang waktu ketika sang pembicara
mengungkapkannya, dan dengan penilaian yang subjektif sesuai dengan penilaian
pembicara tanpa membuat isi informasi yang disampaikan bertentangan dengan isi
informasi sebenarnya. Singkat kata, denbun adalah bentuk ekspresi bahasa Jepang yang
digunakan untuk mengungkapkan suatu hal dengan meminjam kata-kata orang lain.
Ada beberapa cara ekspresi denbun beberapa di antaranya yaitu:
•
そうだ (sōda)
•
ということだ (toiukotoda), とのことだ (tonokotoda)
•
~んだって (~ndatte)
Contoh-contoh kalimat yang akan digunakan di bawah ini dikutip dari beberapa
sumber yaitu Kyōshiyō Nihongo Kyōiku Handbook 4: Bunpō II: Jodōshi wo Chūshin ni
Shite, Nihongo Kyōshi no Tame no Gendai Nihongo Hyōgen Bunten, dan Jitsuryoku
Up!: Nihongo Nōrokushiken. Untuk mempermudah penyebutan, akan disingkat menjadi
(KN), (NG), dan (JU).
4
Universitas Kristen Maranatha
BAB III
KESIMPULAN
Dalam bahasa Jepang bentuk ekspresi Denbun adalah bentuk ekspresi untuk
menyampaikan sebuah informasi (kutipan) yang didapatkan dengan membaca, melihat,
atau mendengar dari pihak lain dalam bentuk kalimat tidak langsung. Dalam penggunaan
Denbun, informasi yang disampaikan (kutipan) diubah agar sesuai sudut pandang
subjektif pembicara tanpa mengubah substansi isi dari informasi tersebut.
Ada beberapa macam bentuk ekspresi Denbun, di antaranya adalah:
III.1. そう
(Sōda)
Tidak bisa dipergunakan jika isi informasi bertentangan dengan kenyataan yang
sebenarnya terjadi.
彼
う来
そう
外出
来
X
Karena kita dapat mempersepsikan bahwa sebenarnya dia tidak datang kemarin.
Jadi isi informasi tersebut harus diungkapkan dengan cara lain seperti di bawah
ini:
彼
う来
いうこ
外出
来
(KN)
Atau kita bisa langsung menyampaikan kenyataan yang terjadi bahwa [dia tidak
datang] dengan ekspresi tanpa Denbun seperti berikut:
彼
う来
Tidak mempunyai bentuk negatif
そう
い
そう
[sōdatta] atau bentuk negatif
[sōdewanai]. Untuk menyampaikan isi informasi yang bermakna
16
Universitas Kristen Maranatha
lampau atau negatif, bentuk
バンドン
い
バンドン
い
[sōda] tak boleh diubah. Contoh:
そう
い
→バンドン
い
いそう
→バンドン
い
そう
Untuk menyampaikan kembali informasi seperti contoh di atas dengan bentuk
そう
[sōda], maka kalimat tersebut harus diubah menjadi seperti berikut:
III.2.
(toiukotoda),
いうこ
(tonokotoda)
こ
Lebih umum dari [sōda] dapat diungkapkan kapan saja. Jka isi informasi
adalah hal yang tidak terpengaruh oleh waktu penyampaian atau hal yang belum
terjadi, maka dipergunakan bentuk
いうこ
(toiukotoda),
こ
半世紀
う
(tonokotoda).
し
先日
雑誌
発表さ
し
必
世界的
田博士
説
う
食料危機
訪
いうこ
(KN)
Kemarin, dalam penjelasan doktor Yoshida yang muncul di majalah,
dalam kurang dari setengah abad pasti akan muncul bahaya kelaparan
Akan tetapi jika isi dari informasi merupakan sesuatu yang bertentangan dengan
kenyataan atau hal yang telah terjadi. Maka harus dipergunakan bentuk
[toiukotodatta] atau
こ
彼
う来
~
[~tonokotodatta]
こ
いうこ
いう
外出
来
(KN)
Karena katanya dia akan datang kemarin, aku membatalkan kepergianku,
ternyata dia tidak datang.
17
Universitas Kristen Maranatha
Bentuk
(toiukotoda),
いうこ
(tonokotoda) lebih sering
こ
dipergunakan dalam bahasa tulis daripada
[sōda] atau
そう
~
[ndatte]. Berikut contohnya:
水野さ
話
先生
大切
さいま
歯最近
体
具
悪い
こ
(NG)
[menurut cerita mizuno, akhir-akhir ini keadaan kesehatan sensei buruk,
karena sensei mengharap kita untuk baik-baik menjaga badan.]
III.3. ~
(~ndatte)
Bahasa percakapan yang tidak formal. Biasa dipergunakan diantara orang-orang
yasng dekat. Merupakan perubahan bentuk dari
penghilangan kata-kata
[nodato] dengan
[iukotoda] yang biasanya mengikuti bentuk
いうこ
tersebut.
Dapat dipergunakan untuk menyiratkan bahwa sang pembicara menyimpan suatu
informasi lain yang melatarbelakangi informasi yang disampaikan dalam bentuk
~
[~ndatte] ini. Sebagai contoh:
A:
え
あい
(KN)
卒業 し
Hah? Dia lulus?
B:
そ
本当
(KN)
Benarkah itu?
A:
う
あま
論文
い
Iya, padahal dia tidak begitu bisa menulis skripsi.
Pernyataan A yang menggunakaan bentuk
~
[~ndatte] ini seolah
menunjukkan bahwa ia tahu sesuatu latar belakang dari informasi bahwa [dia lulus]
sehingga memancing pertanyaan B [benarkah itu] yang dijawab A dengan penjelasan
mengenai latar belakang ungkapannya yang pertama (ungkapan dalam bentuk
~
[~ndatte]).
***
18
Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR ...…………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………....3
BAB I
PENDAHULUAN …………………….…………………………………...4
BAB II
ISI …………………………………………………………………………..5
II.1.
そうだ (sōda) ..…….………………………………………………………5
II.2.
ということだ (toiukotoda), とのことだ (tonokotoda) ..………………..11
II.3.
~んだって (~ndatte) …………………………………………………….13
BAB III
KESIMPULAN …………………………………………………………...16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
Universitas Kristen Maranatha
Daftar Pustaka
Kokusai Kōryū Kikin: Nihongo Kokusai Sentā, Kyōshiyō Nihongo Kyōiku Handbook
4 Bunpō II: Jodōshi wo Chūshin ni Shite, 1991, Tokyo: Bonjinsha.
Nihongo Kyōshi no Tame no Gendai Nihongo Hyougen Bunten, 1996, Tokyo:
Bonjinsha.
Matsuda Setsuko dan Hoshino Keiko, 1994, Jitsuryoku Appu: Nihongo Nouryoku
shiken, Yokohama: Unicom.
2
Universitas Kristen Maranatha
Universitas Kristen Maranatha
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bahasa Jepang dikenal bentuk kalimat untuk menyampaikan suatu
informasi yang didapatkan dari indera pendengaran atau indera penglihatan, (kutipan
tidak langsung). Bentuk ini dalam bahasa Jepang disebut bentuk denbun (伝聞).
Denbun merupakan ekspresi yang menunjukkan bahwa pembicara mengetahui
tentang suatu hal dengan mendengar dari pihak lain atau membaca. Lalu bermaksud
menyampaikan atau memperkenalkan hal tersebut kepada pihak lain. Denbun adalah
sebuah bentuk ekspresi bahasa Jepang untuk mengungkapkan suatu informasi (berita)
dari pihak lain dengan penyesuaian sudut pandang waktu ketika sang pembicara
mengungkapkannya, dan dengan penilaian yang subjektif sesuai dengan penilaian
pembicara tanpa membuat isi informasi yang disampaikan bertentangan dengan isi
informasi sebenarnya. Singkat kata, denbun adalah bentuk ekspresi bahasa Jepang yang
digunakan untuk mengungkapkan suatu hal dengan meminjam kata-kata orang lain.
Ada beberapa cara ekspresi denbun beberapa di antaranya yaitu:
•
そうだ (sōda)
•
ということだ (toiukotoda), とのことだ (tonokotoda)
•
~んだって (~ndatte)
Contoh-contoh kalimat yang akan digunakan di bawah ini dikutip dari beberapa
sumber yaitu Kyōshiyō Nihongo Kyōiku Handbook 4: Bunpō II: Jodōshi wo Chūshin ni
Shite, Nihongo Kyōshi no Tame no Gendai Nihongo Hyōgen Bunten, dan Jitsuryoku
Up!: Nihongo Nōrokushiken. Untuk mempermudah penyebutan, akan disingkat menjadi
(KN), (NG), dan (JU).
4
Universitas Kristen Maranatha
BAB III
KESIMPULAN
Dalam bahasa Jepang bentuk ekspresi Denbun adalah bentuk ekspresi untuk
menyampaikan sebuah informasi (kutipan) yang didapatkan dengan membaca, melihat,
atau mendengar dari pihak lain dalam bentuk kalimat tidak langsung. Dalam penggunaan
Denbun, informasi yang disampaikan (kutipan) diubah agar sesuai sudut pandang
subjektif pembicara tanpa mengubah substansi isi dari informasi tersebut.
Ada beberapa macam bentuk ekspresi Denbun, di antaranya adalah:
III.1. そう
(Sōda)
Tidak bisa dipergunakan jika isi informasi bertentangan dengan kenyataan yang
sebenarnya terjadi.
彼
う来
そう
外出
来
X
Karena kita dapat mempersepsikan bahwa sebenarnya dia tidak datang kemarin.
Jadi isi informasi tersebut harus diungkapkan dengan cara lain seperti di bawah
ini:
彼
う来
いうこ
外出
来
(KN)
Atau kita bisa langsung menyampaikan kenyataan yang terjadi bahwa [dia tidak
datang] dengan ekspresi tanpa Denbun seperti berikut:
彼
う来
Tidak mempunyai bentuk negatif
そう
い
そう
[sōdatta] atau bentuk negatif
[sōdewanai]. Untuk menyampaikan isi informasi yang bermakna
16
Universitas Kristen Maranatha
lampau atau negatif, bentuk
バンドン
い
バンドン
い
[sōda] tak boleh diubah. Contoh:
そう
い
→バンドン
い
いそう
→バンドン
い
そう
Untuk menyampaikan kembali informasi seperti contoh di atas dengan bentuk
そう
[sōda], maka kalimat tersebut harus diubah menjadi seperti berikut:
III.2.
(toiukotoda),
いうこ
(tonokotoda)
こ
Lebih umum dari [sōda] dapat diungkapkan kapan saja. Jka isi informasi
adalah hal yang tidak terpengaruh oleh waktu penyampaian atau hal yang belum
terjadi, maka dipergunakan bentuk
いうこ
(toiukotoda),
こ
半世紀
う
(tonokotoda).
し
先日
雑誌
発表さ
し
必
世界的
田博士
説
う
食料危機
訪
いうこ
(KN)
Kemarin, dalam penjelasan doktor Yoshida yang muncul di majalah,
dalam kurang dari setengah abad pasti akan muncul bahaya kelaparan
Akan tetapi jika isi dari informasi merupakan sesuatu yang bertentangan dengan
kenyataan atau hal yang telah terjadi. Maka harus dipergunakan bentuk
[toiukotodatta] atau
こ
彼
う来
~
[~tonokotodatta]
こ
いうこ
いう
外出
来
(KN)
Karena katanya dia akan datang kemarin, aku membatalkan kepergianku,
ternyata dia tidak datang.
17
Universitas Kristen Maranatha
Bentuk
(toiukotoda),
いうこ
(tonokotoda) lebih sering
こ
dipergunakan dalam bahasa tulis daripada
[sōda] atau
そう
~
[ndatte]. Berikut contohnya:
水野さ
話
先生
大切
さいま
歯最近
体
具
悪い
こ
(NG)
[menurut cerita mizuno, akhir-akhir ini keadaan kesehatan sensei buruk,
karena sensei mengharap kita untuk baik-baik menjaga badan.]
III.3. ~
(~ndatte)
Bahasa percakapan yang tidak formal. Biasa dipergunakan diantara orang-orang
yasng dekat. Merupakan perubahan bentuk dari
penghilangan kata-kata
[nodato] dengan
[iukotoda] yang biasanya mengikuti bentuk
いうこ
tersebut.
Dapat dipergunakan untuk menyiratkan bahwa sang pembicara menyimpan suatu
informasi lain yang melatarbelakangi informasi yang disampaikan dalam bentuk
~
[~ndatte] ini. Sebagai contoh:
A:
え
あい
(KN)
卒業 し
Hah? Dia lulus?
B:
そ
本当
(KN)
Benarkah itu?
A:
う
あま
論文
い
Iya, padahal dia tidak begitu bisa menulis skripsi.
Pernyataan A yang menggunakaan bentuk
~
[~ndatte] ini seolah
menunjukkan bahwa ia tahu sesuatu latar belakang dari informasi bahwa [dia lulus]
sehingga memancing pertanyaan B [benarkah itu] yang dijawab A dengan penjelasan
mengenai latar belakang ungkapannya yang pertama (ungkapan dalam bentuk
~
[~ndatte]).
***
18
Universitas Kristen Maranatha