Promosi Kelom Geulis dengan Teknik Batik "Santika".

(1)

i

DAFTAR ISI

Cover Dalam

Lembar Pengesahan ... i

Kata Pengantar... ii

Pernyataan Orisinalitas Karya dan Laporan ... iv

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.2.1 Permasalahan ... 3

1.2.2 Ruang Lingkup ... 4

1.3 Tujuan Perancangan ... 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.5 Skema Perancangan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Sejarah Kelom Geulis ... 7

2.2 Pemasaran ... 9

2.2.1 Pengertian Pemasaran ... 9

2.2.2 Melihat Peluang Pemasaran dengan STP ... 11

2.3 Promosi ... 11

2.3.1 Definisi dan Tujuan Promosi... 12


(2)

ii

2.3.3 Promotional Mix/Bauran Promosi ... 14

2.3.4 Menganalisa Lingkungan dengan SWOT ... 18

2.4 Logo ... 18

2.4.1 Definisi Logo ... 18

2.4.2 Jenis-jenis Logo ... 19

2.4.3 Rambu-rambu dasar dalam membuat logo ... 19

2.5 Brand ... 21

2.5.1 Definisi Brand ... 21

2.5.2 Ekuitas Merek (Brand Equity) ... 23

2.6 Pembentukan Citra ... 23

2.6.1 Ciri-ciri Pembentukan Citra ... 24

2.7 Komunikasi ... 25

2.8 Desain Komunikasi Visual ... 25

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 27

3.1.1 Data Perusahaan ... 27

3.1.2 Tinjauan Proyek Sejenis ... 39

3.1.2.1 Kelom Geulis Keng ... 39

3.1.2.2 Promosi Rumah Batik Komar ... 40

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan... 42

3.2.1 Analisis SWOT ... 42

3.2.2 Analisis Segmentasi, Targeting, Positioning ... 44

3.2.2.1 Segmentasi Pasar ... 44

3.2.2.2 Target Pasar ... 44


(3)

iii

3.2.3 Pemecahan Masalah Melalui Media ... 45

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 47

4.2 Konsep Kreatif ... 48

4.2.1 Penggunaan Warna ... 49

4.3 Konsep Media ... 49

4.4 Hasil Karya ... 53

4.4.1 Logo ... 53

4.4.2 Tagline ... 55

4.4.3 Ornamen ... 56

4.4.4 Business suite ... 57

4.4.5 Penerapan logo ... 59

4.4.6 Brosur ... 61

4.4.7 Flyer ... 62

4.4.8 Poster ... 64

4.4.9 X-Banner ... 65

4.4.10 Umbul - umbul ... 66

4.4.11 Sign selamat datang kota Tasikmalaya ... 67

4.4.12 Iklan majalah ... 67

4.4.13 Spanduk ... 68

4.4.14 Website Santika shoes ... 69

4.4.15 Website gaya hidup ... 70

4.4.16 Seragam karyawan ... 71

4.4.17 Gimmick ... 72


(4)

iv

4.4.19 Shopping bag ... 76

4.4.20 Timeline ... 78

4.4.21 Display Store ... 79

4.4.22 Budget ... 81

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran penulis ... 82

Daftar Pustaka ... 84

Daftar Istilah... 85

Daftar Lampiran dan Lampiran ... 86

Data Penulis ... 89

LAMPIRAN


(5)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1. Contoh kelom geuils batik... 27

Gambar 3. 2. Contoh desain bingkai foto ... 28

Gambar 3. 3. Contoh desaik kotak piknik ... 28

Gambar 3. 4. Suasana dalam bekerja ... 29

Gambar 3. 5. Proses pembatikan ... 29

Gambar 3. 6. Proses pembuatan lilin ... 30

Gambar 3. 7. Proses pengeringan ... 30

Gambar 3. 8. Proses penyelesaian ... 31

Gambar 3. 9. Contoh desain kelom batik ... 31

Gambar 3. 10. Diagram hasil survey ... 38

Gambar 3. 11. Pemilik Kelom geulis Keng dengan contoh kelom geulis ... 40

Gambar 3. 12. Berbagai cara pembuatan batik Komar ... 42

Gambar 4. 1. Gambar warna ... 49

Gambar 4. 2. Logo ... 53

Gambar 4. 3. Warna dan hitam putih logo ... 54

Gambar 4. 4. Tagline ... 55

Gambar 4. 5. Ornamen ... 56

Gambar 4. 6. Kop surat ... 57

Gambar 4. 7. Amplop ... 58

Gambar 4. 8. Kartu nama ... 59

Gambar 4. 9. Label ... 59

Gambar 4. 10. Bon ... 60

Gambar 4. 11. Quotation order, invoice, purchase order ... 60

Gambar 4. 12. Membercard ... 61

Gambar 4. 13. Brosur ... 61

Gambar 4. 14. Flyer ... 63


(6)

vi

Gambar 4. 16. X-Banner ... 65

Gambar 4. 17. Umbul-umbul ... 66

Gambar 4. 18. Sign selamat datang kota Tasikmalaya... 67

Gambar 4. 19. Iklan majalah ... 68

Gambar 4. 20. Spanduk ... 68

Gambar 4. 21. Website Santika shoes ... 69

Gambar 4. 22. Website gaya hidup... 70

Gambar 4. 23. Seragam karyawan ... 71

Gambar 4. 24. Memo ... 72

Gambar 4. 25. Pewangi ... 72

Gambar 4. 26. Kalender ... 74

Gambar 4. 27. Dus sepatu ... 76

Gambar 4. 28 Shopping bag ... 77

Gambar 4. 29. Timeline ... 78


(7)

vii

DAFTAR ISTILAH

 Sign : Tanda

 Website : Situs web

 Shopping bag : Tas belanja

 Budget : Anggaran

 Quotation order, invoice, purchase order : Pesanan, faktur, order pembelian

 Member card : kartu anggota

 Display Store : Tampilan toko

 Home Industy : Industri rumah/sederhana

 Klompen : Sepatu kayu yang dibuat secara utuh tanpa sambungan

 Holleblokken gamparan diartikan alas kaki atau bawahan

 Kelom Geulis : Sandal cantik

 Gerinda : Asahan yang berputar

 Immediately stimulating purchase : Segera mempengaruhi pembeli

 Promovere : promosi dalam bahasa Latin

 Impress : Kesan

 Awareness : Kesadaran


(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini produk tradisional mulai terlupakan. Terutama pada generasi muda yang terlalu dimanjakan oleh kecangihan teknologi, sehingga budaya dari tempat kelahirannya sendiri terlupakan dan tidak berkembang. Dianggap kuno atau tidak mengikuti jaman adalah ungkapan yang sering terdengar pada saat melihat sesuatu yang tradisional.

Budaya asing, budaya Jepang, budaya Korea, dan budaya negara lain dinilai lebih modern dan dijadikan patokan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Terlebih lagi oleh kalangan anak muda Indonesia. Itu semua menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Konsep-konsep budaya luar yang modern menjadi standar, mainstream, universal, sedang negara non luar yang tradisional diberi label identitas lokal. Banyak negara berkembang dalam keinginannya untuk menjadi modern, sedikit banyak mengabaikan tradisinya dan merangkul budaya luar. Banyak masyarakat Indonesia yang belajar ke luar, dan merangkul budaya luar tidak dianggap sebagai penemu, mereka hanya pengikut budaya luar dan disebut kehilangan identitas. (Tabrani, 2005 : 48, 70)

Sebenarnya banyak yang bisa digali dan diangkat di Indonesia, misalnya angklung, suling, gendang, ukulele, dan lain-lain (dalam bidang kesenian), tari-tarian, pakaian tradisional, dan lain-lain. Salah satu produk lokal yang menarik untuk diangkat di Jawa Barat adalah Kelom Geulis. Kelom geulis mengalami kebangkitan


(9)

2 kembali dengan munculnya inovasi baru dengan nama yang lebih spesifik yaitu Kelom Geulis Batik.

Kelom Geulis Batik adalah salah satu produk kerajinan tangan yang berasal dari Tasikmalaya yang mempunyai keunikan sendiri untuk produk lokal Indonesia. Kelom Geulis itu sendiri adalah alas kaki yang terbuat dari kayu yang penampilannya diberi cat dan motif-motif bunga yang cantik dan digunakan oleh wanita-wanita yang cantik juga, sehingga dalam bahasa sunda disebut kelom geulis. Diproduksi dengan menggunakan tangan pengrajinnya membuat kelom geulis ini mempunyai harga yang cukup tinggi dan terbatas dalam kuantitas produksi.

Kelom geulis mengalami kejayaan sekitar akhir tahun 1950 dan tahun 1960-1980an. Salah satu organisasi wanita menggunakan kelom sebagai alas kaki untuk menhadiri sebuah acara di Istana Merdeka. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Tasikmalaya menggelar pendidikan keterampilan dengan membuat kelom geulis. Dengan tujuan menguasai sepenuhnya bagaimana membuat sandal tersebut dan membantu untuk mempertahankan produk lokal tersebut.

Menurut Dosen Antropologi Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Drs. Dodih Heryadi, M.Pd., kelom geulis Tasikmalaya merupakan karya budaya yang memiliki momen sejarah. Jadi kelom itu kalau dilihat dari aspek budaya, sesuatu yang seharusnya dilestarikan. Selama ini kalau memperhatikan generasi muda sepertinya sudah tidak mengenal lagi yang namanya kelom geulis. Beliau berharap kelom ini harus mulai ditampilkan kembali agar generasi kita ini mengenal kelom geulis sebagai warisan budaya. Bagaimanapun perjalanan sejarah Tasikmalaya itu tidak terlepas dari karya keberadaan kelom geulis. Sehingga harus diperkenalkan kembali seni dan budaya kota Resik tersebut. (http://newspaper.pikiran-rakyat.com/ prprint.php?mib=beritadetail&id=69808 rubrik Mereka Bicara)

Sebenarnya di kota Tasikmalaya sendiri ada beberapa toko dan tempat khusus yang memproduksi dan menjual kelom geulis, dan kelom geulis batik merek Sagitria


(10)

3 mempunyai produk yang unggul. Produk Sagitria mempunyai kualitas dan penampilan yang lebih elegan untuk para wanita memakainya sebagai alas kaki sehari-hari maupun untuk acara tertentu. Tetapi sayang kelom geulis batik ini belum dipromosikan melalui media secara langsung, promosi selama ini mengandalkan orang yang menyukai dan memberitahukannya kepada orang lain dan promosi yang terbaru adalah melalui media internet yaitu website. Sagitria merupakan home

industy yang pertama membuat inovasi kelom geulis, yaitu dengan teknik dibatik.

Karena Sagitria membebaskan konsumen untuk membeli dan menjual dengan merek-merek lain sehingga penulis bertujuan membuat merek-merek tetap untuk produk tersebut yang tetap dibawahi langsung oleh Sagitria. Oleh karena itu, penulis bermaksud mempromosikan kelom geulis batik Sagitria dengan anak nama yang baru agar terdapat kemajuan dalam visual. Hal tersebut akan membantu pengenalan dan pengetahuan masyarakat luas khususnya generasi muda mengenai produk lokal Indonesia. Sehingga penulis menjadikan topik ini sebagai tugas akhir dengan judul “Promosi Sandal Batik Kayu Santika dari Tasikmalaya”.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Dari latar belakang permasalahan yang ada, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Kelom geulis batik kurang dikenal oleh masyarakat umum secara khusus generasi muda di Indonesia.

2. Kelom geulis sudah jarang menjadi pilihan bagi para wanita Indonesia jaman sekarang.

3. Kelom geulis terkadang dianggap kuno.

4. Mengubah persepsi masyarakat Indonesia terhadap kelom geulis.

5. Mempromosikan kelom geulis agar dapat diterima oleh wanita Indonesia.

Jadi, rumusan permasalahan rancangannya adalah :

1. Bagaimana cara memperkenalkan Sandal Batik Kayu Santika melalui desain komunikasi visual?


(11)

4 2. Bagaimana cara mengubah persepsi wanita Indonesia khususnya daerah Tasikmalaya dan Bandung terhadap kelom geulis melalui desain komunikasi visual?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kelom geulis yang penulis bahas adalah Kelom batik Sagitria di Tasikmalaya dan Bandung dengan batasan waktu kurang lebih 6 bulan.

Adapun segmentasinya adalah :

 Wanita dewasa muda sampai dewasa

 Kelas menengah ke atas

 Hidup di daerah perkotaan

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :

 Memperkenalkan Sandal Batik Kayu Santika melalui promosi dengan menggunakan desain komunikasi visual.

 Mengubah persepsi wanita terhadap kelom geulis melalui desain komunikasi visual.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data

Primer dari pemilik home industry kelom geulis batik merk Sagitria dan data sekunder dari internet, koran, dan pariwisata.

 Studi Kepustakaan

Adalah suatu proses bentuk survei terhadap data yang sudah ada. Dimana proses pengumpulan data dengan cara membaca dan mengutip dari beberapa sumber buku, koran, majalah dan internet yang berkaitan dengan tema.


(12)

5

 Pengamatan atau Obervasi

Observasi yang dilakukan sifatnya berperan pasif artinya dalam kondisi yang wajar (tidak pura-pura) untuk melakukan pencatatan, dengan cara mengamati produk-produk yang berhubungan dengan tema.

 Wawancara

Teknik wawancara yang penulis gunakan yaitu wawancara tidak terstruktur (wawancara mendalam), yang dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan yang “open ended” dilakukan tidak secara formal terstruktur tetapi mengarah pada kedalaman informasi dengan mewawancarai langsung nara sumber.

 Kuisioner


(13)

7

1.5 Skema Perancangan

Latar belakang masalah

Kelom geulis batik sebagai salah satu produk tradisional yang terlupakan, khususnya oleh

generasi muda Indonesia. KELOM GEULIS

Permasalahan

1. Bagaimana cara memperkenalkan

Sandal Batik Kayu Santika melalui desain komunikasi visual ?

2. Bagaimana cara mengubah persepsi

wanita Indonesia khususnya daerah Tasikmalaya dan Bandung terhadap kelom geulis melalui desain komunikasi visual ? Teori

 Studi sumber – sumber  Mencari tentang promosi Data  Studi kepustakaan  Obervasi  Wawancara  kuesioner Pemecahan masalah Membuat media-media yang dapat

mempromosikan kelom batik.

Advertising ATL

a. Indoor media

(iklan surat kabar, iklan majalah, iklan televisi, iklan radio, dll)

b. Outdoor media

(baliho, billboard, spanduk, umbul-umbul, dll)

c. Online media

(website, banner, dll)

DKV

PROMOTION MIX

Advertising Personal selling Sales promotion Public relations

Advertising BTL

Brosur, flyer, poster, maskot, event, merchandise, kalender event, dll. Penambahan anak dengan nama merek “Santika” Persepsi  Dianggap kuno dan ketinggalan jaman  Kurang pengenalan akan produk lokal Masa kejayaan

 Sekitar akhir tahun ‟50 dan ‟60-„80an .  Mojang

Bandung mengguna-kannya


(14)

1

BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Santika sebagai produk lokal Indonesia dapat diperkenalkan kembali melalui media komunikasi visual. Desain komunikasi visual akan membantu mengangkat kelom geulis dengan penilaian yang lebih baik dari sebelumnya. Persepsi wanita Indonesia tentang kelom geulis dapat diubah dan ditambah dengan hal yang positif. Dengan memberikan warna baru dan konsep yang modern membuat kelom geulis tampil berbeda di masa kini. Memberikan informasi sekilas pada wanita Indonesia yang belum mengenal atau mendengar tentang Santika (sebagai produk lokal Indonesia). Promosi Kelom Geulis dengan Teknik Batik Santika dengan tagline “Proud of being

different” diterapkan untuk menaikkan citra di mata masyarakat kita, menyatu dengan masyarakat terutama wanita Indonesia dan generasi muda.

1.2 Saran Penulis

Untuk masyarakat umum

Saran untuk masyarakat umum agar lebih bangga dan ikut berperan dalam melestarikan produk Indonesia agar tidak padam dan hilang. Kebiasaan dalam membangun produk Indonesia dan bangga tersebut dapat menjadi kebiasaan yang melekat turun temurun.

Untuk civitas akademi Maranatha

Saran untuk civitas akademi Maranatha adalah agar lebih mendukung dan membantu mahasiswa peserta Tugas Akhir, baik dalam pengumpulan data, maupun dalam penelitian. Juga meningkatkan sarana dan prasarana yang telah ada.


(15)

84

Untuk penelitian selanjutnya

Saran dan masukan untuk penelitian selanjutnya agar dapat memperdalam materi dan menambahkan data-data yang akurat dari narasumber yang terpercaya, juga memperdalam media-media yang akan dibuat.


(16)

i

DAFTAR PUSTAKA

Harian Umum Kompas, ”Membuat Batik Ramah Lingkungan”. Kompas, 6 Maret

2010

Harian- Pikiran Rakyat, “Bersinar di Tasik Meredup di Bandung”. Pikiran Rakyat, 15 April 2009

http://antarajawabarat.com/lihat/berita/21656/rumah-batik-komar-buka-dapur-untuk-umum

http://bandungbaratonline.blogspot.com/2008/10/redupnya-primadona-kelom-geulis.html

http://beringharjoshop.wordpress.com/

http://bisnisukm.com/hand-made%E2%80%9C-kelom-geulis%E2%80%9C-tasikmalaya.html

http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=69808 http://organisasi.org/definisi-pengertian-promosi-fungsi-tujuan-bauran-promosi-promotional-mix-produk

http://antarajawabarat.com/lihat/berita/21656/rumah-batik-komar-buka-dapur-untuk-umum

Kasali, Rhenald, (1993). Manajemen Periklanan:Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.


(1)

4

2. Bagaimana cara mengubah persepsi wanita Indonesia khususnya daerah Tasikmalaya dan Bandung terhadap kelom geulis melalui desain komunikasi visual?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kelom geulis yang penulis bahas adalah Kelom batik Sagitria di Tasikmalaya dan Bandung dengan batasan waktu kurang lebih 6 bulan.

Adapun segmentasinya adalah :

 Wanita dewasa muda sampai dewasa

 Kelas menengah ke atas

 Hidup di daerah perkotaan 1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :

 Memperkenalkan Sandal Batik Kayu Santika melalui promosi dengan menggunakan desain komunikasi visual.

 Mengubah persepsi wanita terhadap kelom geulis melalui desain komunikasi visual.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data

Primer dari pemilik home industry kelom geulis batik merk Sagitria dan data sekunder dari internet, koran, dan pariwisata.

 Studi Kepustakaan

Adalah suatu proses bentuk survei terhadap data yang sudah ada. Dimana proses pengumpulan data dengan cara membaca dan mengutip dari beberapa sumber buku, koran, majalah dan internet yang berkaitan dengan tema.


(2)

5

 Pengamatan atau Obervasi

Observasi yang dilakukan sifatnya berperan pasif artinya dalam kondisi yang wajar (tidak pura-pura) untuk melakukan pencatatan, dengan cara mengamati produk-produk yang berhubungan dengan tema.

 Wawancara

Teknik wawancara yang penulis gunakan yaitu wawancara tidak terstruktur (wawancara mendalam), yang dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan yang “open ended” dilakukan tidak secara formal terstruktur tetapi mengarah pada kedalaman informasi dengan mewawancarai langsung nara sumber.

 Kuisioner


(3)

7

1.5 Skema Perancangan

Latar belakang masalah

Kelom geulis batik sebagai salah satu produk tradisional yang terlupakan, khususnya oleh

generasi muda Indonesia.

KELOM GEULIS

Permasalahan

1. Bagaimana cara memperkenalkan Sandal Batik Kayu Santika melalui desain komunikasi visual ? 2. Bagaimana cara mengubah persepsi

wanita Indonesia khususnya daerah Tasikmalaya dan Bandung terhadap kelom geulis melalui desain komunikasi visual ?

Teori

 Studi sumber – sumber  Mencari

tentang promosi

Data

 Studi kepustakaan  Obervasi  Wawancara  kuesioner

Pemecahan masalah

Membuat media-media yang dapat mempromosikan kelom batik.

Advertising ATL

a. Indoor media

(iklan surat kabar, iklan majalah, iklan televisi, iklan radio, dll) b. Outdoor media

(baliho, billboard, spanduk, umbul-umbul, dll)

c. Online media

(website, banner, dll)

DKV

PROMOTION MIX

Advertising Personal selling Sales promotion Public relations

Advertising BTL

Brosur, flyer, poster, maskot, event, merchandise, kalender event, dll. Penambahan anak dengan nama merek “Santika” Persepsi

 Dianggap kuno dan ketinggalan jaman  Kurang pengenalan akan produk lokal Masa kejayaan

 Sekitar akhir tahun ‟50 dan ‟60-„80an .  Mojang

Bandung mengguna-kannya


(4)

BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Santika sebagai produk lokal Indonesia dapat diperkenalkan kembali melalui media komunikasi visual. Desain komunikasi visual akan membantu mengangkat kelom geulis dengan penilaian yang lebih baik dari sebelumnya. Persepsi wanita Indonesia tentang kelom geulis dapat diubah dan ditambah dengan hal yang positif. Dengan memberikan warna baru dan konsep yang modern membuat kelom geulis tampil berbeda di masa kini. Memberikan informasi sekilas pada wanita Indonesia yang belum mengenal atau mendengar tentang Santika (sebagai produk lokal Indonesia). Promosi Kelom Geulis dengan Teknik Batik Santika dengan tagline “Proud of being

different” diterapkan untuk menaikkan citra di mata masyarakat kita, menyatu

dengan masyarakat terutama wanita Indonesia dan generasi muda.

1.2 Saran Penulis

Untuk masyarakat umum

Saran untuk masyarakat umum agar lebih bangga dan ikut berperan dalam melestarikan produk Indonesia agar tidak padam dan hilang. Kebiasaan dalam membangun produk Indonesia dan bangga tersebut dapat menjadi kebiasaan yang melekat turun temurun.

Untuk civitas akademi Maranatha

Saran untuk civitas akademi Maranatha adalah agar lebih mendukung dan membantu mahasiswa peserta Tugas Akhir, baik dalam pengumpulan data, maupun dalam penelitian. Juga meningkatkan sarana dan prasarana yang telah ada.


(5)

84 Untuk penelitian selanjutnya

Saran dan masukan untuk penelitian selanjutnya agar dapat memperdalam materi dan menambahkan data-data yang akurat dari narasumber yang terpercaya, juga memperdalam media-media yang akan dibuat.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Harian Umum Kompas, ”Membuat Batik Ramah Lingkungan”. Kompas, 6 Maret

2010

Harian- Pikiran Rakyat, “Bersinar di Tasik Meredup di Bandung”. Pikiran Rakyat, 15 April 2009

http://antarajawabarat.com/lihat/berita/21656/rumah-batik-komar-buka-dapur-untuk-umum

http://bandungbaratonline.blogspot.com/2008/10/redupnya-primadona-kelom-geulis.html

http://beringharjoshop.wordpress.com/

http://bisnisukm.com/hand-made%E2%80%9C-kelom-geulis%E2%80%9C-tasikmalaya.html

http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=69808 http://organisasi.org/definisi-pengertian-promosi-fungsi-tujuan-bauran-promosi-promotional-mix-produk

http://antarajawabarat.com/lihat/berita/21656/rumah-batik-komar-buka-dapur-untuk-umum

Kasali, Rhenald, (1993). Manajemen Periklanan:Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.