Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sinabun - Kecamatan Sawan - Kabupaten Binabun.

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016

DESA
KECAMATAN
KABUPATEN
PROVINSI

: SINABUN
: SAWAN
: BULELENG
: BALI

Ida Bagus Gde Yoga Swara
1304205022

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan kuasa-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga
dengan baik dalam rangkaian kegiatan KKN-PPM Tematik Periode XIII tahun 2016 ini.
Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN-PPM
Tematik Periode XIII tahun 2016, yang mana Program Pendampingan Keluarga (PPK)
adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan
program KKN-PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok
non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat
individu.
Dalam penyelesaian Program Pendampingan Keluarga ini, saya mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang berkaitan dalam penyelesaian program ini, yaitu:
1. Bapak Ketut Astawa, S.T, M.T, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan program ini dengan baik.
2. Bapak Nyoman Sumenada, selaku Prebekel Desa Sinabun, Kecamatan Sawan,
Buleleng yang membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
dalam pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga.
3. Ibu Ketut Nuri, selaku Kepala Keluarga dampingan yang telah bersedia
meluangkan waktunya dan bertukar informasi untuk keperluan dari program ini.

4. Teman-teman KKN-PPM Tematik Periode XIII tahun 2016 di Desa Sinabun
yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang
saya hadapi dan kerjasamanya selama KKN berlangsung.

Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna sehingga saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari
laporan ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
Sinabun, 27 Agustus 2016

Penulis

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vi
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN .................................. 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ............................................................................ 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ...................................................................... 2
1.2.1 Pendapatan Keluarga ............................................................................... 2
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ............................................................................. 2
BAB II IDENTIFIKASI PRIORITAS MASALAH .................................................. 4
2.1 Permasalahan Keluarga ................................................................................... 4
2.1.1 Kesehatan ................................................................................................ 4
2.1.2 Lingkungan Tempat Tinggal ................................................................... 5
2.1.3 Air Bersih ................................................................................................ 5
2.1.4 Ekonomi Keluarga .................................................................................. 5
2.2 Prioritas Masalah ............................................................................................ 6
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH .................................................... 7
3.1 Program ........................................................................................................... 7
3.1.1 Program Usaha Peningkatan
Kesehatan Keluarga Dampingan ............................................................ 7
3.1.2 Program Usaha Pemenuhan Air Bersih
Keluarga Dampingan .............................................................................. 8
3.1.3 Program Peningkatan Kualitas Hidup
Keluarga Dampingan .............................................................................. 8
3.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................................. 9

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA ............................................................................ 11
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ............................................................ 11
4.1.1 Waktu ...................................................................................................... 11

iv

4.1.2 Lokasi ...................................................................................................... 11
4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan.............................................................................. 11
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga ........................................................................ 12
4.2.1 Hasil Pendampingan Kelurga di Bidang Kesehatan ............................... 12
4.2.2 Hasil Pendampingan Kelurga di Bidang Air Bersih ............................... 12
4.2.3 Hasil Pendampingan Kelurga di Bidang
Peningkatan Kualitas Hidup ................................................................... 13
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ................................................................... 13
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 14
5.1 Simpulan ......................................................................................................... 14
5.2 Rekomendasi ................................................................................................... 15
LAMPIRAN .............................................................................................................. 16


v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Profil Keluarga Ketut Nuri .......................................................................... 2
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Kunjungan Keluarga Dampingan .................................... 9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perkenalan dengan Keluarga Ibu Ketut Nuri ........................................... 16
Gambar 2. Berbincang dengan Ni Ketut Sukasih ...................................................... 16
Gambar 3. Penyerahan Sembako kepada Keluarga Ibu Ketut Nuri .......................... 17
Gambar 4. Foto Bersama Keluarga Ibu Ketut Nuri ................................................... 17

vi

BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan salah satu program pokok nontema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN. Setiap mahasiswa
memiliki kewajiban untuk mendampingi satu keluarga selama pelaksaan KKN-PPM
Tematik Periode XIII. Pendampingan tersebut dimaksudkan untuk membantu
pemberdayaan keluarga yang bersangkutan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan
yang dimiliki oleh mahasiswa baik dalam bidang teknologi, keterampilan, kesehatan,
maupun bidang-bidang lainnya. Tujuan dari Progam Pendampingan Keluarga ini adalah
untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan
mengatasi permasalahan keluarga melalui

bantuan penyusunan rencana dan

pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan
ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke
dalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan
sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Untuk mencapai
sasaran itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang
dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah
berubah. Pada KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana ini, saya memiliki
kesempatan untuk mendampingi keluarga Ibu Ketut Nuri, seorang warga di Dusun

Menasa, Desa Sinabun.
Kediaman Ibu Ketut Nuri beralamat di Dusun Menasa, Desa Sinabun, Kecamatan
Sawan, Kabupaten Buleleng. Ibu Ketut Nuri berumur 81 tahun dan hidup seorang
sendiri. Beliau sehari-hari tidak bekerja, hanya memelihara babi yang diberikan oleh
anaknya. Suami dari Ibu Ketut Nuri telah lama meninggal dan anak-anak beliau
semuanya telah menikah dan bertempat tinggal di luar kota. Selama ini beliau diurus
oleh keluarga beliau yang berkediaman tidak jauh dari rumah beliau. Selama Program
Pendampingan Keluarga ini berlangsung, kebetulan anak beliau yang bernama Ni Ketut
Sukasih mendampingi beliau di rumahnya selama beberapa waktu karena suami dari Ni

1

Ketut Sukasih sedang memiliki urusan pekerjaan di daerah Buleleng. Ni Ketut Sukasih
beserta suami saat ini berkediaman di Denpasar. Berikut tabel profil dari keluarga Ibu
Ketut Nuri.

Tabel 1. Profil Keluarga Ketut Nuri
No.

Nama


Status

Umur

Lengkap
1

Ketut Nuri

Pendidikan Pekerjaan

Ket.

terakhir
Kawin/Janda 81
tahun

-


-

Kepala
keluarga

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ibu Ketut Nuri tidak memiliki pekerjaan dan sehari-hari hanya memelihara babi.
Babi tersebut berjumlah satu ekor dan merupakan pemberian dari anak beliau. Suatu
waktu beliau akan didatangi oleh seseorang yang akan membeli bibit babi. Kebutuhan
sehari-hari beliau diurus oleh keluarga yang berkediaman tidak jauh dari tempat tinggal
beliau.

1.2.1 Pendapatan Keluarga
Ibu Ketut Nuri dapat dikatakan tidak memiliki penghasilan sama sekali
karena beliau sudah tidak dapat bekerja dengan baik. Bahkan untuk kebutuhan
sehari-hari seperti makanan dan air diurus oleh keponakan beliau. Dari hasil
menjual bibit babi pun dapat dikatakan belum ada karena babi peliharaan beliau
belum berkembang biak.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-hari
Pengeluaran Ibu Ketut Nuri untuk kebutuhan pokok seperti air dan
makanan dibiayai oleh keponakan dan anak beliau yaitu Ni Ketut
Sukasih. Beliau menerima beras miskin (raskin) dari dusun dan untuk air

2

bersih beliau membeli dari saudara seharga Rp 5.000,00 per satu ember
besar.
b.

Pendidikan
Ibu Ketut Nuri tidak memiliki anak yang masih bersekolah
maupun tidak sedang menempuh pendidikan sehingga tidak memiliki
pengeluaran dalam bidang pendidikan.

c. Kesehatan
Ibu Ketut Nuri memiliki Jamkesmas (Jaminan Kesehatan
Masyarakat) sehingga tidak membutuhkan biaya ketika pemeriksaan ke
faskes (fasilitas kesehatan). Beliau juga sempat mengalami demam dan

telah dilakukan rawat jalan yang ditangani oleh petugas kesehatan di
Poskesdes Desa Sinabun.

d. Kerohanian
Pengeluaran di bidang kerohanian Ibu Ketut Nuri yang memeluk
agama Hindu juga ditangani oleh saudara dan anak beliau. Ketika ada
upacara di Dusun Menasa maupun Desa Sinabun pun beliau tidak dapat
mengikuti karena faktor umur yang sudah tua.

e. Sosial
Pada bidang sosial sendiri Ibu Ketut Nuri tidak memiliki
pengeluaran karena memang tidak memiliki penghasilan.

3

BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Dalam mengidentifikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang
dialami keluarga Ibu Ketut Nuri, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman beliau
selama KKN-PPM Tematik Periode XIII tahun 2016 di Desa Sinabun berlangsung.
Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan
melakukan obrolan-obrolan ringan bersama Ibu Ketut Nuri dan terkadang bersama anak
beliau, Ni Ketut Sukasih. Sembari berbincang juga dilakukan pengamatan terhadap
tempat tinggal dan lingkungan di sekitar tempat tinggal beliau serta memeriksa berbagai
kelengkapan kependudukan beliau.

2.1 Permasalahan Keluarga
Selama kegiatan KKN-PPM berlangsung, telah dilakukan xx kali pertemuan
dengan keluarga Ibu Ketut Nuri. Selama pertemuan tersebut telah saya identifikasi
berbagai permasalahan menyangkut keluarga Ibu Ketut Nuri. Beberapa permasalahan
tersebut diantaranya menyangkut masalah kesehatan, kebersihan lingkungan, air bersih
dan ekonomi.

2.1.1 Kesehatan
Ibu Ketut Nuri yang sudah lanjut usia berumur 81 tahun dan hidup sendiri di
kediamannya. Selama ini beliau dirawat oleh keponakan beliau yang tinggal tidak
jauh dari kediamannya. Meskipun umur beliau yang sudah tua, beliau masih nampak
sehat dan tidak mengalami masalah fisik yang berarti dan masih dapat beraktivitas
dengan normal.
Beliau sempat mengalami demam tinggi namun telah dirawat oleh petugas
kesehatan di Poskesdes Desa Sinabun dan atas permintaan anak beliau, beliau
dirawat dengan cara rawat jalan. Masalah kesehatan yang paling terlihat dari diri
beliau ialah penglihatan beliau yang mulai kabur jika melihat obyek yang jauh.

4

2.1.2 Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan tempat tinggal Ibu Ketut Nuri dapat dikatan cukup bersih karena
beliau rajin menyapu di halaman dan terkadang dibantu pula oleh keponakan beliau.
Tidak banyak limbah rumah tangga yang dihasilkan di kediaman Ibu Ketut Nuri
dikarenakan beliau memang tidak banyak beraktivitas dan hanya hidup sendiri.
Terdapat sebuah kandang babi di dekat kediaman beliau yang menimbulkan bau
tidak sedap namun kandang tersebut terbilang tidak terlalu kotor juga.

2.1.3 Air Bersih
Desa Sinabun merupakan salah satu desa yang menerapkan sistem SPAMDes
(Sistem Pengelolaan Air Minum Desa) secara swadaya. Sehingga bagi warganya
yang ingin menikmati air bersih dapat mendaftar ke BUMDES (Badan Usaha Milik
Desa). Namun Ibu Ketut Nuri yang tidak bekerja dan hanya hidup sendiri memilih
untuk tidak mendaftarkan air SPAMDes tersebut.
Hal tersebut juga diakui oleh anak beliau, Ni Ketut Sukasih yang mengatakan
jika beliau didaftarkan SPAMDes, nantinya tidak akan ada yang mau mengurus
biaya iuran perbulannya. Di samping itu biaya pemasangan air SPAMDes yang
masih terbilang cukup mahal untuk beliau. Sehingga untuk menikmati air bersih
beliau membeli dari saudara beliau dengan harga Rp 5.000,00 per satu ember besar
yang dibiayai oleh keponakan dan anak beliau yang sering mengirim uang.

2.1.4 Ekonomi Keluarga
Ibu Ketut Nuri sehari-hari tidak bekerja dan hanya memelihara seekor babi yang
nantinya bibit babi tersebut akan dijual. Selain dari menjual bibit babi, Ibu Ketut
Nuri tidak memiliki sumber penghasilan lainnya. Sejauh ini pun Ibu Ketut Nuri
belum menikmati hasil dari penjualan bibit babi dikarenakan babi milik beliau belum
berkembang biak. Sehari-hari pengeluaran rumah tangga beliau diurus oleh
keponakan beliau serta anaknya yang sering mengirim uang.

5

2.2 Prioritas Masalah
Berdasarkan identidikasi masalah tersebut, adapun prioritas masalah yang dapat
dipecahkan terlebih dahulu yaitu mengenai kesehatan serta air bersih. Penglihatan Ibu
Ketut Nuri yang sudah mulai rabun dapat meningkatkan resiko terjadi kecelakaan ketika
melakukan aktivitas sehari-hari. Air bersih pun merupakan salah satu kebutuhan pokok
sehingga merupakan suatu keharusan bagi Ibu Ketut Nuri untuk dapat menikmati air
bersih.

6

BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program
Berdasarkan identifikasi permasalahan dan prioritas masalah yang sudah
ditentukan maka diperlukan pemecahan permasalahan tersebut berupa usulan solusi
kepada keluarga Ibu Ketut Nuri. Solusi dari permasalahan yang ada pun tentunya
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dari keluarga Ibu Ketut Nuri dan juga
memungkinkan untuk dilaksanakan dalam waktu 5 minggu.
Adapun alternatif pemecahan masalah berupa saran-saran dan motivasi terhadap
masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak Ketut Seria adalah sebagai
berikut.

3.1.1 Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan
Usia Ibu Ketut Nuri yang sudah terbilang tua dan tidak adanya orang
terdekat yang mengawasi beliau menjadikan kesehatan adalah hal utama yang
patut diperhatikan. Secara kemampuan fisik beliau dapat dikatan masih
bertenaga dan tidak mengalami penyakit yang umum dialami lansia seperti
rematik atau mudah lelah. Masalah kesehatan yang utama dialami Ibu Ketut
Nuri adalah penghilatannya yang rabun jika melihat obyek pada jarak yang jauh.
Guna mengatasi hal tersebut, saya selaku mahasiswa pendamping
melakukan survey ke faskes (fasilitas kesehatan) terdekat untuk mencari solusi
dari permasalahan penglihatan beliau tersebut. Setelah bertanya ke Puskesmas
Sangsit, dan Optik yang mendukung program BPJS kesehatan, saya
mendapatkan solusi dari masalah Ibu Ketut Nuri tersebut melalui Prosedur
Pelayanan

Kacamata

bagi

Peserta

BPJS

Kesehatan.

Saya

kemudian

mengedukasi Ibu Ketut Nuri beserta anak beliau yang kebetulan berada di sana
mengenai alur/tata cara mendapatkan kacamata gratis tersebut dan Ibu Ketut
Nuri pun telah memiliki Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) serta
berkas-berkas lain yang menjadi syarat pelayanan kacamata tersebut.

7

3.1.2 Program Usaha Pemenuhan Air Bersih Keluarga Dampingan
Ibu Ketut Nuri yang notabene bertempat tinggal di desa Sinabun yang
memiliki sistem pengelolaan air desa sendiri justru belum menikmati air
SPAMDes tersebut. Hal tersebut menjadi ironi karena air bersih merupakan
salah satu kebutuhan pokok dan hak bagi warga desa untuk menikmatinya.
Masalah ekonomi menjadi hal utama Ibu Ketut Nuri tidak mendaftar
menggunakan SPAMDes dan di samping itu pula tidak adanya orang terdekat
yang dapat mengurus keperluan tersebut ke depannya.
Saya kemudian memberi pengarahan kepada Ibu Ketut Nuri beserta
anaknya Ni Ketut Sukasih mengenai pentingnya air bersih dan tata cara
pendaftaran air SPAMDes di Desa Sinabun serta maintenance ke depannya. Di
samping itu saya juga memberitahu anak beliau, Ni Ketut Sukasih untuk
menghimbau saudara terdekat beliau agar dapat mengawai serta mengurus
keperluan dari air SPAMDes tersebut ke depannya.

3.1.3 Program Peningkatan Kualitas Hidup Keluarga Dampingan
Ibu Ketut Nuri yang sudah lansia sudah sewajarnya tidak banyak
melakukan aktivitas terutama kegiatan yang dapat menguras tenaga. Tidak
adanya keluarga dekat yang dapat merawat beliau menjadi tugas utama yang
sepatutnya dipecahkan. Untuk itu saya menghimbau anak beliau, Ni Ketut
Sukasih yang saat ini bertempat tinggal di daerah Padangsanbian, Denpasar
untuk selalu memeriksakan keadaan beliau melalui sanak saudara atau tetangga
yang berada di dekat kediaman Ibu Ketut Nuri.
Keikutsertaan dari perangkat desa seperti Kepala Dusun Menasa dan
Kepada Desa Sinabun juga sudah seharusnya dilakukan. Ketika ada program
sosial yang menyasar kepada warga yang kurang mampu, maka Ibu Ketut Nuri
saya himbau untuk lebih peka dan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut.
Kelengkapan berkas-berkas seperti KTP, Jamkesmas (atau KIS) serta berkasberkas lainnya yang dapat menunjang kebutuhan hidup beliau agar selalu
diperbaharui dan didata oleh Kepala Dusun setempat.

8

3.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Kunjungan Keluarga Dampingan
No

Tanggal

Waktu

Durasi

1

26 Juli 2016

14.00

3 jam

2

1 Agustus 2016

17.00

2 jam

3

6 Agustus 2016

10.00

4 jam

4

6 Agustus 2016

16.00

2 jam

5

7 Agustus 2016

14.00

4 jam

6

7 Agustus 2016

19.00

1 jam

7

8 Agustus 2016

08.00

3 jam

8

8 Agustus 2016

16.00

2 jam

9

9 Agustus 2016

08.00

3 jam

10

9 Agustus 2016

13.00

4 jam

11

10 Agustus 2016

07.00

3 jam

12

10 Agustus 2016

17.00

2 jam

13

11 Agustus 2016

07.00

4 jam

14

11 Agustus 2016

14.00

4 jam

15

12 Agustus 2016

10.00

4 jam

16

12 Agustus 2016

15.00

3 jam

Kegiatan
Perkenalan dan pemaparan Program
Pendampingan Keluarga
Berbincang-bincang dengan Ibu
Ketut Nuri
Berbincang-bincang dengan Ni
Ketut Sukasih
Berbincang-bincang dengan Ibu
Ketut Nuri
Mencari
informasi
mengenai
keluarga Ibu Ketut Nuri
Menanyakan kelengkapan identitas
Ibu Ketut Nuri
Berbincang bincang dengan Ni Ketut
Sukasih
Berbincang-bincang dengan Ni
Ketut Sukasih
Mencari informasi mengenai kondisi
kesehatan Ibu Ketut Nuri
Mencari informasi mengenai riwayat
kesehatan Ibu Ketut Nuri
Berbincang-bincang dengan Ibu
Ketut Nuri sekaligus survey
SPAMDes
Mencari informasi mengenai air
bersih di kediaman Ibu Ketut Nuri
Mencari
informasi
mengenai
perekonomian Ibu Ketut Nuri
Mencari potensi ekonomi dari
keluarga Ibu Ketut Nuri
Berbincang-bincang dengan anak
dan keponakan Ibu Ketut Nuri
Mengidentifikasi masalah-masalah
pada keluarga Ibu Ketut Nuri

9

17

13 Agustus 2016

13.00

3 jam

18

13 Agustus 2016

16.00

2 jam

19

14 Agustus 2016

08.00

5 jam

20

14 Agustus 2016

14.00

4 jam

21

15 Agustus 2016

09.00

4 jam

22

15 Agustus 2016

16.00

3 jam

23

18 Agustus 2016

09.00

4 jam

24

18 Agustus 2016

15.00

4 jam

25

19 Agustus 2016

09.00

3 jam

26

19 Agustus 2016

16.00

2 jam

27

20 Agustus 2016

13.00

4 jam

28

21 Agustus 2016

11.00

3 jam

29

21 Agustus 2016

16.00

1 jam

30

23 Agustus 2016

12.00

2 jam

31

24 Agustus 2016

14.00

2 jam

Menanyakan kelengkapan jaminan
sosial dan kesehatan Ibu Ketut Nuri
Membantu
Ibu
Ketut
Nuri
membersihkan areal rumah tinggal
Memberikan edukasi mengenai
pentingnya kesehatan bagi lansia
Memberikan edukasi mengenai
Prosedur Pelayanan Kacamata dari
BPJS
Memberikan edukasi mengenai
Prosedur Pelayanan Kacamata dari
BPJS
Membantu
Ibu
Ketut
Nuri
mengerjakan pekerjaan rumah
Memberikan edukasi mengenai
pentingnya air bersih dan tata cara
pendaftaran SPAMDes
Berbincang-bincang dengan Ni
Ketut Sukasih
Memberikan pengetahuan akan
pentingnya jaminan sosial dan
jaminan kesehatan serta pentingnya
keikutsertaan
dalam
berbagai
kegiatan sosial
Berbincang-bincang dengan Ibu
Ketut Nuri dan Ni Ketut Sukasih
Berbincang-bincang dengan anak
dan tetangga Ibu Ketut Nuri
Memberikan himbauan kepada Ni
Ketut Sukasih mengenai pentingnya
pengawasan terhadap lansia
Membantu Ibu Ketut Nuri memberi
makan babi
Berbincang-bincang dengan Ibu
Ketut Nuri dan Ni Ketut Sukasih
Perpisahan dan penyerahan sembako
sebagai kenang-kenangan

10

BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN
KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga
Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga yang dilakukan secara bertahap
di kediaman Ibu Ketut Nuri.

4.1.1 Waktu
Waktu dari pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga Ibu Ketut
Nuri ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang wajib
dipenuhi oleh semua mahasiswa yaitu minimal 15 hari pertemuan dengan
keluarga dampingan selama kegiatan KKN-PPM Tematik dilakukan (5 minggu).
Selama 5 minggu pelaksanaan program keluarga dampingan, saya melakukan xx
kali junjungan dengan total waktu kunjungan selama xx jam.

4.1.2 Lokasi
Lokasi dari Program Pendampingan Keluarga yaitu berada di kediaman
Ibu Ketut Nuri yang terletak di Dusun Menasa, Desa Sinabun, Kecamatan
Sawan, Kabupaten Buleleng.

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan dari program keluarga dampingan ini berupa
kunjungan ke rumah Ibu Ketut Nuri. Dalam setiap kunjungan, penulis
melakukan perbincangan ringan bersama keluarga Ibu Ketut Nuri baik itu
dengan Ibu Ketut Nuri sendiri dan terkadang pula dengan anak beliau yaitu Ni
Ketut Sukasih.
Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan ini dilakukan sebanyak xx kali
selama 5 minggu dengan rata-rata xx-yy jam untuk tiap kunjungan yang penulis
lakukan sehingga total kunjungan yang dilakukan mencapai xx jam.

11

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
4.2.1 Hasil Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan
Pendampingan keluarga di bidang kesehatan dilakukan melalui berbagi
pengetahuan akan pentingnya waktu istirahat bagi lansia. Di samping itu pula
yang menjadi pokok permasalahan kesehatan dari Ibu Ketut Nuri yaitu masalah
penglihatan telah saya lakukan dengan memberikan pengarahan mengenai
Prosedur Pelayanan Kacamata bagi Peserta BPJS Kesehatan.
Melalui pengarahan tersebut, anak dari Ibu Ketut Nuri yaitu Ni Ketut
Sukasih yang kebetulan ketika itu berada di kediaman Ibu Ketut Nuri telah
memahami alur dari Prosedur Pelayanan Kacamata oleh BPJS tersebut dan telah
mengetahui syarat-syarat yang dibutuhkan. Ni Ketut Sukasih pun berencana
akan mengantarkan Ibu Ketut Nuri ke faskes terdekat yaitu Puskesmas Sangsit.
Selain dari Prosedur Pelayanan Kacamata oleh BPJS tersebut, Ibu Ketut
Nuri juga telah memahami akan pentingnya kesehatan pada umurnya yang
sudah lanjut. Beliau yang sempat mendapat rawat jalan karena sakit demam
telah mengerti akan pentingnya jaminan kesehatan seperti Jamkesmas yang telah
beliau miliki. Beliau juga berencana akan memperbaharui Jamkesmas tersebut
menjadi KIS (Kartu Indonesia Sehat) yang nantinya akan dibantu oleh Kepala
Dusun Menasa.

4.2.2 Hasil Pendampingan Keluarga di Bidang Air Bersih
Ibu Ketut Nuri yang belum menikmati air desa (SPAMDes) sementara
ini membeli air dari saudaranya. Saya pun memberikan arahan mengenai
pentingnya air bersih dan tata cara pendaftarannya. Pengadaan air bersih tersebut
pun tetap terkendala oleh biaya pemasangan yang cukup mahal. Beliau beserta
anak beliau pun berencana untuk ke depannya menghubungi Kepala Dusun
Menasa terkait dengan pengadaan air SPAMDes tersebut.

12

4.2.3 Hasil Pendampingan Keluarga di Bidang Peningkatan Kualitas Hidup
Pada bidang peningkatan kualitas hidup, saya memberikan himbauan
kepada anak dari Ibu Ketut Nuri yang kebetulan ketika itu berada di rumah
beliau, yaitu Ni Ketut Sukasih. Ni Ketut Sukasih pun mengerti akan pentingnya
pengawasan terhadap lansia terlebih lagi Ibu Ketut Nuri tidak memiliki anggota
keluarga yang dapat diandalkan. Ni Ketut Sukasih pun kemudian bekerja sama
dengan saudara sepupu beliau dalam melakukan pengawan terhadap Ibu Ketut
Nuri.
Ni Ketut Sukasih yang saat ini menetap bersama suaminya di daerah
Padangsambian, Denpasar hanya dapat menjenguk ibu beliau selama beberapa
saat karena sang suami sedang ada urusan pekerjaan di daerah Buleleng. Ni
Ketut Sukasih pun kemudian menitipkan ibu beliau kepada saudar sepupu beliau
yang bertempat tinggal tidak jauh dari kediaman Ibu Ketut Nuri. Terkadang Ni
Ketut Sukasih akan mengirimkan uang untuk kebutuhan sehari-hari dari ibu
beliau.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala yang terjadi selama Program Pendampingan Keluarga berlangsung
ialah susahnya berkomunikasi dengan jelas dengan Ibu Ketut Nuri. Hal tersebut
dikarenakan oleh usia beliau yang telah lanjut dan budaya bahasa yang berbeda antara
mahasiswa dengan keluarga dampingan. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan
hadirnya anak beliau, Ni Ketut Sukasih.
Selain kendala dalam berkomunikasi, pada bidang air bersih belum dapat
terlaksana dengan baik dikarenakan kondisi ekonomi dari Ibu Ketut Nuri yang memang
sangat minim dan bahkan hampir tidak ada. Sehingga diperlukan kepekaan dari kerabat
beliau dalam mengurus pengadaan air bersih desa (SPAMDes) agar ke depannya beliau
dapat menikmati air bersih.

13

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Selama Program Pendampingan Keluarga berlangsung, dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
-

Ibu Ketut Nuri merupakan seorang warga Dusun Menasa di Desa Sinabun yang
tergolong ke dalam KK miskin. Ibu Ketut Nuri berumur 81 tahun dan sudah
tergolong lansia. Beliau hidup sendiri di kediamannya dan selama ini dirawat
oleh keponakan beliau.

-

Masalah kesehatan yang utama dari Ibu Ketut Nuri adalah masalah penglihatan
yang rabun jika melihat obyek pada jarak yang jauh. Setelah diberikan arahan
dan edukasi mengenai Prosedur Pelayanan Kacamata oleh BPJS, Ibu Ketut Nuri
beserta anak beliau, Ni Ketut Sukasih berencana untuk segera mengurus perihal
tersebut. Di samping itu Ni Ketut Sukasih juga memahami pentingnya menjaga
kesehatan ibu beliau melalui pengawasan dari saudara maupun tetangga
terdekatnya.

-

Ibu Ketut Nuri yang bertempat tinggal di desa Sinabun ironisnya belum
menikmati air bersih desa (SPAMDes) dan selama ini memenuhi kebutuhan air
bersih dengan membeli dari saudaranya. Untuk itu beliau beserta anak beliau, Ni
Ketut Sukasih diberikan pemahaman akan pentingnya air bersih bagi kehidupan.
Beliau terkendala dalam biaya pemasangan air SPAMDes tersebut dan
berencana akan mengurusnya suatu saat nanti jika memungkinkan.

-

Ibu Ketut Nuri yang sudah tergolong lansia sudah sewajarnya tidak melakukan
banyak aktivitas terutama yang menguras banyak tenaga. Hal tersebut yang saya
tekankan kepada keponakan serta anak beliau, Ni Ketut Sukasih agar dapat
selalu mengawasi Ibu Ketut Nuri. Saat ini Ni Ketut Sukasih yang bertempat
tinggal di daerah Padangsambian, Denpasar dapat mengawasi Ibu Ketut Nuri
melalui hubungan jarak jauh dengan saudara atau tetangga terdekat dari Ibu
Ketut Nuri.

14

5.2 Rekomendasi
Berdasarkan simpulan di atas, dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai
berikut :
-

Kepada sanak keluarga Ibu Ketut Nuri agar senantiasa memerhatikan keadaan
beliau karena umur beliau yang sudah lanjut dan tidak boleh terlalu lelah dalam
beraktivitas. Serta agar dapat memerisakan penglihatan beliau ke faskes terdekat
terlebih lagi beliau telah memiliki Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat).

-

Kepada Kepala Dusun Menasa serta Kepala Desa Sinabun agar dapat mencari
solusi mengenai pengadaan air bersih di kediaman Ibu Ketut Nuri. Dikarenakan
selama ini Ibu Ketut Nuri belum menikmati air bersih desa (SPAMDes)
sehingga harus membayar kepada saudaranya jika ingin menikmati air bersih.

15

Lampiran Foto-foto Kegiatan

Gambar 1. Perkenalan dengan Keluarga Ibu Ketut Nuri

Gambar 2. Berbincang dengan Ni Ketut Sukasih

16

Gambar 3. Penyerahan Sembako kepada Ibu Ketut Nuri

Gambar 4. Foto Bersama Keluarga Ibu Ketut Nuri

1