Dinamika Pemikiran Masyarakat Tionghoa Indonesia di Surabaya dan Malang Periode 1870-1965.

(B. Sosial)
Dinamika Pemikiran Masyarakat Tionghoa Indonesia di Surabaya dan Malang Periode 18701965
Kata kunci: figur dominan, pemikiran, dan kesusastraan
Susanto, Dwi; Muslifah, Siti
Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental, 2012
Majalah sastra dan penulis bermunculan di Surabaya dan Malang. Ada perubahan formal kesusastraan
yang cukup dominan, misal tema, topik, dan isi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan figur atau
pemikiran yang dominan dalam kesusastraan peranakan pada periode 1870-1942, Surabaya dan Malang
dan untuk memberikan uraian mengenai sebab dari perubahan tersebut. Penelitian ini berjenis
penelitian kualitatif dengan teknik analisis data sesuai dengan prosedur dalam ranah teori sosiologi
sastra, yakni sastra sebagai produk sosial. Oei Soei Tiong, Ang Siong Tiauw, Tan Khing Tian, dan Tjap Goan
Thay adalah figure periode 1870-1910 dan memiliki pemikiran konservatif dengan tujuan
memperjuangkan mikro dan makro Khonghucu. Periode 1911-1920 diwakili oleh figur Liem Sim Djiwie
dan berada dalam arus perubahan antara pemikiran konservatif, Jawa, dan modern, Tiongkok. Liem
Khing Hoo, Njoo Cheong Seng, dan Ong Pik Lok adalah figur yang dominan di era 1921-1942. Liem Khing
Hoo dan Njoo Cheong Seng bersifat moderat dan terbuka terhadap sumber lokal sebagai bagian
identitasnya, tetapi menolak internalisasi nilai-nilai Barat dan menjadikan Barat sebagai instrumen. Ong
Pik Lok menempati struktur eskapismemodern. Kelompok ini tidak mempersoalkan pilihan identitas,
melakukan pelarian dari dunia realitas, dan menjadi korban materialisme dan individualisme.