PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI.

(1)

PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan

Disusun Oleh :

Rijal Moehammad Iqbal 1001146

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Oleh

Rijal Moehammad Iqbal

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan kejuruan

© Rijal Moehammad Iqbal 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI Rijal Moehammad Iqbal

NIM: 1001146

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBIMG :

Pembimbing I

Drs. H. Rakhmat Yusuf., MT. NIP: 19640424 199101 1 001

Pembimbing II

Drs. Ris R Mulyana., M.Pd. NIP: 19491228 198101 1 001

Mengetahui:

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil,

Drs. Sukadi, M.Pd., MT. NIP: 19640910 199101 1 002


(4)

ABSTRAK

PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

RIJAL MOEHAMMAD IQBAL (1001146)

Hasil belajar produktif merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa di bidang keahliannya masing-masing. Semakin banyak seseorang belajar di bidang keahliannya masing-masing, maka semakin banyak pulalah kemampuan yang didapat, di samping itu semakin besar pula kesiapan seseorang dalam melaksanakan praktik kerja industri di lapangan. Sedangkan ketika melaksanakan praktek kerja industri siswa di tuntut harus mengeluarkan kemampuan yang diperolehnya ketika mengikuti mata pelajaran produktif di sekolah, agar siap ketika akan melaksanakan praktek kerja industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industi. Penelitian ini merupakan deskriptif dengan metode kuantitatif. Instrument pengumpulan data dengan menggunakan angket dan dokumentasi nilai. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 siswa dari 2 kelas yaitu kelas GB 2 dan GB 3 yang berjumlah 53 siswa. Dari hasil pengujian validitas dari 40 item soal terhadap 20 responden, untuk variabel X yaitu kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif didapat 10 item soal yang tidak valid. Sedangkan untuk variabel Y dalam penelitian ini adalah hasil dari pelaksanaan praktik kerja industri. Dari hasil pengujian reliabilitas, instrument dinyatakan reliabel dengan kriteria tinggi. Pengolahan data menggunakan uji non-parametrik. Dari hasil analisis data diperoleh pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri adalah tidak positif dan tidak signifikan dengan korelasi rendah.

Kata Kunci : kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif, hasil pelaksanaan praktik kerja industri


(5)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

ABSTRACT

EFFECT OF READINESS OF STUDENTS IN SUBJECT PRODUCTIVE IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL 2 TASIKMALAYA THE RESULTS

OF INDUSTRIAL EMPLOYMENT PRACTICES

RIJAL MOEHAMMAD IQBAL (1001146)

Productive learning outcomes are learning experiences gained students in their respective fields of expertise. The more one learns in their respective areas of expertise, the more precisely the ability to obtain, in addition, the greater the person's readiness to engage in the practice of industrial employment in the field. Whereas when carrying out work practice students are in demand industry should remove the ability obtained when following subjects productive in school, to be ready when it will carry out the work practices of the industry. This study aims to determine the readiness of the student an idea of the effect on the subjects productive in Vocational High School 2 Tasikmalaya on the results of the implementation of the industry, working practices. This is a descriptive study with quantitative methods. Instrument data collection using questionnaires and documentation value. The sample in this study amounted to 33 students from two classes of grade 2 GB and 3 GB totaling 53 students. From the test results of 40 items about the validity of the 20 respondents, for the variable X is the readiness of students in productive subjects gained 10 items about invalid. As for the variable Y in this study is the result of the implementation of the industrial working practices. From the results of reliability testing, the instrument otherwise reliable with high criteria. Processing the data using a non-parametric test. From the analysis of the data obtained by the influence of the readiness of students in the subjects of the results of the implementation of productive industry work practices are not positive and not significant with low correlation.

Keywords: readiness of students in productive subjects, the results of the implementation of the industrial working practices


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT. Dengan segala karunia, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi

yang berjudul “PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN

PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran ataupun masukan yang membangun dari semua pembaca sehingga dapat menjadi motivasi untuk lebih menyempurnakan skripsi ini. Walaupun skripsi ini masih jauh dari kata sempurna namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan masukan bagi pembaca.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, serta dapat dipergunakan seseuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Bandung, Desember 2014


(7)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak dengan ragam bentuknya. Sehingga pada kesempatan yang baik ini penulis ingin sekali mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Drs. H. Rakhmat Yusuf, MT., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan serta meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

2. Drs. Ris R Mulyana, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar memberikan bimbingan kepada penulis, senantiasa meluangkan waktu dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

3. Dr. Dedy Suryadi, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

4. Drs. Sukadi, M.Pd., M.T., selaku Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI .

5. Dewi Yustiarini, M. T., selaku Dosen Wali yang telah meluangkan waktu untuk memberi petunjuk dan motivasi selama kegiatan perkuliahan di Departemen Pendidikan Teknik Sipil.

6. Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

7. Seluruh dosen dan asisten dosen Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang telah membagi ilmunya selama penulis duduk di bangku kuliah.

8. Bapak Rahmat serta seluruh staff Tata Usaha Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang telah membantu penulis di dalam memperlancar segala administrasi.

9. Kedua orang tua tercinta, Ibu Neni Sumarni dan Bapak Hendar Suhendar yang senantiasa memberikan doa yang mengalir tiada henti, dukungan


(8)

baik bersifat moral dan materil, motivasi, perhatian tulus, dan rangkaian kata bijak yang menjadi penuntun setiap langkah dalam hidup penulis. 10. Adikku tercinta, Anisa Nurlaila serta para sodara lainnya yang selalu

memberikan motivasi, perhatian dan selalu yang selalu mendoakan dan menghibur penulis dikala jenuh, serta memberikan wejangan dan pesan kepada penulis, serta selalu menjadi penyemangat bagi penulis dalam penulisan skripsi ini.

11. Sahabat terdekat yang selalu membantu, menemani dan tidak pernah mengeluh jika diminta bantuan, ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk kalian, Adam, Indra, Shanti dan Lizna.

12. Semua teman-teman seperjuangan Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2010, Ditya, Firda, Rani, Fallah, Memes, Ade, dan teman – teman lainnya yang tiada henti nya dalam mensuport penulis, memberikan arti kehidupan, memberikan kenangan indah dalam tiap lagkah kehidupan penulis.

13. Seluruh Senior dan Junior Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, khususnya angkatan 2008 terutama Aldi, Sadam, Ojan, Ekek, Surya, Dede dan Mas Bai yang telah banyak membantu, memotivasi dan memberikan banyak masukan.

14. Keluarga besar H. Sarbini & H. Didi Suchrodi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

15. Barudak CFC (civil futsal club) yang telah membantu dan memberikan motivasi bagi penulis.

16. Dulur-dulur IMT (Ikatan Mahasiswa Tasik) yang selalu memberikan dukungan bagi penulis.

17. Barudak STOOKS yang selalu membrikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

18. Bapak, ibu guru SMKN 2 Tasikmalaya yang telah memberikan dukungan, motivasi serta banyak membantu dalam penelitian skripsi.

19. Bapak, ibu guru SMK YPC Tasikmalaya yang telah memberikan motivasi, dukungan dan nasehat kepada penulis.


(9)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil

20. Para murid-murid TGB kelas X,XI,XII yang selalu memberikan semangat bagi penulis.

21. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, semangat, dan dukungan, baik doa maupun materil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Aamin yaa rabbal alamin.


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 2

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 2

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Struktur Organisai Skripsi ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A. Kesiapan Belajar ... 5

1. Pengertian Kesiapan Belajar ... 5

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesiapan Belajar... 5

B. Pengertian Siswa ... 6

C. Mata Pelajaran Produktif ... 7

1. Pengertian Mata Pelajaran Produktif ... 7

2. Fungsi Mata Pelajaran Produktif ... 8

3. Tujuan Mata pelajaran Produktif ... 8

4. Jenis-jenis Mata Pelajaran Produktif ... 8

D. Sekolah Menegah Kejuruan ... 9

1. Pengertian SMK ... 9


(11)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil

3. Tujuan SMK ... 11

4. Fungsi SMK... 11

E. Praktik Kerja Industri ... 12

1. Pengertian Praktik Kerja Industri ... 12

2. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Industri ... 13

3. Fungsi Praktik Kerja Industri ... 13

4. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ... 14

F. Kerangka Berfikir ... 16

G. Anggapan Dasar ... 17

H. Hipotesis ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

A. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 19

1. Lokasi ... 19

2. Populasi ... 19

3. Sampel ... 20

B. Desain dan Metode penelitian ... 20

1. Tempat dan waktu penelitian... 22

2. Variabel Penelitian ... 22

C. Definisi Operasional ... 22

D. Instrumen Penelitian ... 23

E. Prosedur Penelitian ... 26

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 27

G. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A.Hasil Penelitian ... 39

1. Uji Kecenderungan ... 39

2. Kesiapan Siswa pada Mata Pelajaran Produktf ... 42

3. Hasil Pelakasanaan Praktik Kerja Industri ... 44

4. Uji Korelasi ... 45

5. Uji Koefisien Determinasi ... 45


(12)

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

1. Kesiapan Siswa pada Mata Pelajaran Produktif... 47

2. Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ... 50

3. Pengaruh Kesiapan Siswa pada Mata Pelajaran Produktif di SMKN 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 52

A.Simpulan ... 52

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54


(13)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil DAFTAR TABEL

No. Keterangan Hal

2.1 Perbedaan SMK dan SMA 9

3.1 Jumlah siswa yang mengikuti praktik kerja industri

SMKN 2 Tasikmalaya 19

3.2 Jumlah sampel yang diambil untuk penelitian 20 3.3 Contoh angket skala likert yang berbentuk checklist 24

3.4 Penilaian angket 24

3.5 interpretasi tingkat validitas 28

3.6 interpretasi koefisien reliabilitas 30

3.7 Format daftar distribusi frekuensi 31

3.8 Format daftar frekuensi yang diharapkan 32

3.9 Kriteria Korelasi 37

4.1 Kecenderungan kesiapan siswa pada

mata pelajaran produktif 39

4.2 Kecenderungan hasil pelaksanaan praktik kerja industri 40 4.3 Deskripsi per indikator kesiapan siswa pada mata pelajaran

produktif 42

4.4 Kriteria pedoman penafsiran presentase indikator 43

4.5 Daftar nilai responden 44

4.6 Kecenderungan kesiapan siswa pada


(14)

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Hal

2.1 Kerangka pemikiran penelitian 16

3.1 prosedur penelitian 27

3.2 Grafik penyebaran skor variabel x 33

3.3 Grafik Penyebaran skor variabel y 34

4.1 Presentase uji kecenderungan variabel x 40

4.2 Presentase uji kecenderungan variabel y 41


(15)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang siap pakai di dunia kerja. SMK merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. SMK dituntut untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi dalam bidang keahlian tertentu. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan di SMK adalah peserta didik atau siswa, diantaranya adalah bakat dari siswa itu sendiri. Dalam hal aspek skill (keterampilan), adakalanya siswa yang tidak mempunyai bakat dalam bidang mekanik akan mendapatkan kesulitan dalam memahami dan mempelajari mata pelajaran yang bersifat kejuruan atau mata pelajaran produktif.

Untuk melatih keterampilan tersebut maka di SMK ada salah satu mata pelajaran yang khusus untuk melatih para siswa agar terampil di lapangan, mata pelajaran itu adalah mata pelajaran produktif. Dengan kata lain mata pelajaran produktif secara tidak langsung telah melatih para siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja. Selain itu untuk lebih mengenalkan siswa pada dunia kerja, sekolah akan mengadakan PRAKERIN (prkatik kerja industri). Prakerin adalah kegiatan magang di industri dalam waktu tertentu untuk memperoleh dan menerapkan konsep pembelajaran yang diterima di sekolah dan membandingkan dengan yang ada di dunia kerja/industri. Namun akhir-akhir ini sering sekali melihat banyaknya siswa-siswi lulusan SMK yang kurang mengusai mata pelajaran produktif sehingga ketika melakukan PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) para siswa tidak bisa mempraktikan apa yang telah di pelajari di


(16)

sekolah, sebagai contoh ketika salah satu murid tidak siap maka murid tersebut tidak menguasai mata pelajaran produktif sehingga ketika melakakuan praktik kerja industri murid tersebut tidak akan melakukan pekerjaan yang ada di industri dengan baik dan benar sehingga praktik kerja industri murid tersebut akan menjadi percuma. Atas dasar itu kenapa saya mengambil judul PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasikan masalah yang dapat di teliti, di antaranya adalah :

1. Adanya siswa/siswi yang tidak dapat menguasai mata pelajaran produktif.

2. Banyaknya siswa yang kurang siap ketika praktik kerja industri karena tidak dapat menguasai mata pelajaran produktif.

3. Adanya ketergantungan antara siswa yang menguasai pelajaran produktif dengan yang kurang menguasai pelajaran produktif ketika praktik kerja indsutri.

4. Adanya ketidak mampuan siswa dalam mengikuti mata pelajaran produktif.

5. Kurangnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran produktif yang mengakibatkan tidak siapnya siswa saat praktik kerja industri.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah merupakan gambaran umum tentang ruang lingkup bidang kajian dalam penelitian sehingga masalah yang diteliti jadi tampak jelas.

Karena tujuan diatas masih dianggap terlalu umum, maka untuk mempermudah penelitian dapat ditarik rumusan masalah secara spesifik yang dapat duiraikan dalam beberapa pertanyaan, yaitu :


(17)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

1. Bagaimana kesiapan siswa SMKN 2 Tasikmalaya terhadap mata pelajaran produktif ?

2. Bagaimana kesiapan siswa SMKN 2 Tasikmalaya untuk melaksanakan praktik kerja industri ?

3. Bagaimana pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif terhadap hasil pelaksanaan prakatik kerja industri ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan adalah hal-hal yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini secara umum adalah :

1. Mengetahui kesiapan siswa SMKN 2 Tasikmalaya terhadap mata pelajarn produktif

2. Mengetahui kesiapan siswa SMKN 2 Tasikmalaya untuk melaksanakan praktik kerja industri

3. Mengetahui pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif terhadap hasil pelakasanaan praktik kerja industri.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan seperti berikut :

1. Sebagai masukan bagi siswa agar lebih mempelajari mata pelajaran produktif agar kompeten ketika melaksanakan PRAKERIN (Praktik Kerja Industri).

2. Sebagai masukan bagi pihak SMKN 2 Tasikmalaya supaya dapat memotivasi siswa tentang pentingnya mata pelajaran produktif.

3. Sebagai acuan untuk mengumpulkan data penelitian skripsi yang berkenaan dengan pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri .


(18)

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi disusun untuk memudahkan pembaca memahami keseluruhan isi penelitian secara konseptual.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi hal-hal yang paling mendasar dalam penelitian ini yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada tinjauan pustaka mencakup teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan anggapan dasar untuk memperkuat teori tentang permasalahan penelitian yang dapat melandasi pemecahan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan, instrumen penelitian yang digunakan serta langkah-langkah dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini dibahas hasil penelitian yang berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang hasil-hasil perhitungan yang dilakukan dari penelitian tersebut.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini memberikan gambaran dari hasil akhir penelitian yang berisi simpulan hasil dan saran-saran yang diajukan berdasarkan penelitian.


(19)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, populasi dan sampel

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian berada di SMKN 2 TASIKMALAYA (salah satu sekolah menengah kejuruan di daerah Tasikmalaya) yang tepatnya berada di Jl. Noenoeng Tisnasaputra Kahuripan – Tawang Telp. (0265)331839 Tasikmalaya 46112

2. Populasi

Menurut Sugiyono (2012: 119) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya saja orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.

Adapun populasi yang ada pada penelitian ini adalah siswa/siswi kelas XI GB 2 dan XI GB 3 di SMKN 2 Tasikmalaya

Tabel 3.1 Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan praktik kerja industri SMKN 2 Tasikmalaya

KELAS Jumlah

siswa

GB 2 27

GB 3 26

Jumlah 53

Sumber data : TU SMKN 2 Tasikmalaya 3. Sampel


(20)

Menurut Sugiyono (2012: 120), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu.

Sampel yang ada pada penelitian ini adalah siswa/siswi SMKN 2 Tasikmalaya kelas XI GB 2 dan XI GB 3 yang melaksanakan praktik kerja industri.

Tabel 3.2 Jumlah sampel yang diambil untuk penelitian

KELAS Populasi Sampel

XI GB 2 27 orang 11 orang

X GB 3 26 orang 22 orang

Jumlah 53 Orang 33 orang

B. Desain dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun kolerasi dan atau perbandingan berbagai variabel. Penelitian deskriptif berusaha mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Tujuan penelitian deskriptif, yakni untuk menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu.

Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang dilakukan dituntut dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah


(21)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

a. Teknik Angket/Kusioner

Teknik angket atau kuesioner adalah teknik komunikasi tidak langsung sebagai alat pengumpul data untuk memperoleh data mengenai pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya terhdap hasil praktik kerja industri.

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya jawaban sudah disediakan, bentuk angket disusun dalam bentuk pernyataan pilihan antara setuju hingga pernyataan tidak setuju. Pengisian pernyataan angket ini dilakukan dengan membubuhkan tanda ceklis pada kolom jawaban yang telah disediakan. Sedangkan untuk penilaian adalah sebagai berikut: untuk pernyataan positif, nilai SS (sangat setuju) diberi skor empat, nilai S (setuju) diberi skor tiga, nilai TS (tidak setuju) diberi skor dua, nilai STS (sangat tidak setuju) diberi skor satu. Sedangkan untuk pernyataan negatif, nilai STS (sangat tidak setuju) diberi skor empat, nilai TS (tidak setuju) diberi skor tiga, nilai S (setuju) diberi skor dua, nilai SS (sangat setuju) diberi skor satu.

Adapun Prosedur membuat pertanyaan untuk angket, sebagai berikut:

1. Merencanakan dan menyiapkan dengan baik

keseluruhannya meliputi tenaga, bahan-bahan, dan biaya. 2. Pertanyaan-pertanyaan harus singkat, jelas, tidak

menimbulkan macam-macam penafsiran dan mudah dimengerti.

3. Tujukan pertanyaan-pertanyaan kepada obyek atau masalah yang sedang diteliti

4. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang pantas, sopan dan usahakan tidak akan menyinggung perasaan calon responden. (Sudjana, 2002, hlm.8)


(22)

b. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini diambil untuk mendokumentasikan:

Nilai hasil praktik kerja industri yang dilakaukan oleh kelas XI GB 2 dan XI GB 3.

1. Tempat dan Waktu Penelitian – Tempat

SMKN 2 TASIKMALAYA

– Waktu

Agustus – Desember 2014

2. Variabel Penelitian

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif (X)

Variabel ini sebagai Variabel Independen (Variabel Bebas), yaitu masukan yang memberi pengaruh terhadap hasil. Variabel ini diberi simbol dengan huruf X.

b. Variabel hasil Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Y)

Variabel ini sebagia Variabel Dependen (Variabel Terikat), yaitu hasil pengaruh Variabel Independen. Variabel ini diberi simbol dengan huruf Y.

C. Definisi Operasional

Judul perlu dijelaskan istilah-istilahya untuk menyamakan presepsi mengenai arah penulisan agar tidak terjadi salah pengertian.

PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI.


(23)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Kesiapan adalah suatu kondisi seseorang yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan kemudian siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya sedangkan Mata pelajaran produktif adalah pembelajaran kejuruan yang merupakan kemampuan khusus yang diberikan kepada siswa sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya. Pembelajaran produktif diberikan di Laboratorium/instalasi masing-masing jurusan. Jadi kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif adalah suatu kondisi dimana seseorang disiapkan untuk melakukan pembelajaran khusus sesuai dengan program keahliannya masing-masing.

2. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan magang di industri dalam waktu tertentu untuk memperoleh dan menerapkan konsep pembelajaran yang diterima di sekolah dan membandingkanya dengan yang ada di dunia usaha/industri. Kegiatan prakerin dilakukan selama kurang lebih 3 bulan pada institusi pasangan yang ditentukan oleh sekolah. Selama kegiatan prakerin siswa akan terus dimonitor oleh guru pembimbing dan pada akhir kegiatan prakerin siswa diharuskan membuat laporan kegiatan prakerin.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengolah data yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Dan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner dan dokumentasi.

1. Angket/kuesioner

Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik pengumpulan data angket/kuesioner digunakan untuk mencari data dari variabel X (kesiapan siswa pada Mata Pelajaran Produktif)


(24)

Karena dalam penelitian ini yang akan diukur itu berupa pendapat atau persepsi dari siswa mengenai pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri. Maka angket ini menggunakan skala Likert yang bersifat tertutup dengan bentuk checklist. Berikut adalah contoh angket berserta penilaianya yg tersaji dalam tabel.

Tabel 3.3 Contoh Angket Skala Likert yang Berbentuk Checklist

No. Pertanyaan J a w a b a n

STS TS S SS

1.

2.

Diisi dengan pertanyaan pertanyaan sesuai dengan aspek

– aspek yang ingin diungkap

………

Tabel 3.4 Penilaian Angket

No. Jawaban

Skor Jawaban dari pertanyaan positif

Jawaban dari pertanyaan negatif

1 Sangat Setuju (SS) 4 1

2 Setuju (S) 3 2

4 Tidak Setuju (TS) 2 3

5 Sangat Tidak Setuju(STS) 1 4

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini diambil untuk mendokumentasikan:

Nilai akhir siswa TGB yang telah mengikuti pelaksanaan praktik kerja industri.


(25)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Sebelum menyusun instrumen, peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan instrumen yang dikenal dengan

istilah “kisi-kisi”. Arikunto (2010, hlm.205) mengemukakan

bahwa :

Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.

Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010, hlm.205) adalah sebagai berikut:

1. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun, 2. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun

instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir,

3. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi-kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya,

4. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil,

5. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen,

6. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa kisi-kisi membantu peneliti dalam menyusun isi dari butir-butir instrumen. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti.

E. Prosedur penelitian 1. Validitas

Validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrument penelitian yang digunakan. Setiap penelitian selalu dipertanyakan mengenai validitas alat yang digunakan. Suatu alat pengukur dikatakan valid jika


(26)

alat itu dipakai untuk mengukur sesuai dengan kegunaannya (pabundu tika 2006:65).

2. Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal pengujian dapatt dilakukan dengan tes-retes (stability), ekuivalen dan gabungan keduanya. Secara internal dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu (pabundu tika 2006:71).

Proses pengembangan instrument yang digunakan sebagai arahan dan alur penelitian yang kan dilakukan. Proses pengembangan instrument pada penelitian ini ditampilkan pada gambar berikut :


(27)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Tidak

Ya

Gambar 3.1 prosedur penelitian

F. Proses Pengembangan Instrumen

Langkah langkah yang ditempuh untuk mendapatkan data yang akurat serta memiliki ketepatan yang baik dan benar adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Angket diujicobakan untuk diuji validitas dan reliabilitasnya, karena instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu Valid dan Reliabel.

Validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrument penelitian yang digunakan. Setiap penelitian selalu dipertanyakan mengenai

Instrumen penelitian

Valid Uji instrumen

Mengumpulkan data

Analisis data

Hasil penelitian


(28)

validitas alat yang digunakan. Suatu alat pengukur dikatakan valid jika alat itu dipakai untuk mengukur sesuai dengan kegunaannya (Pabundu Tika 2006:65).

Rumus:

(Sugiyono, 2001:148) Dimana:

ryx = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Σx1 = jumlah skor X

Σy1 = jumlah skor Y n = jumlah responden

Σx1y1 = jumlah hasil kali dari variabel X dan variabel Y

Σx12 = jumlah kuadrat dari variabel X

Σy12 = jumlah kuadrat dari variabel Y

Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Validitas (rxy)

Interval Koefisien(rxy) Interprestasi 0,00 - 0,199

0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2001: 149)

Setelah harga ryx diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan taraf signifikansi koefisien dengan menggunakan rumus:

(Sugiyono, 2001:150)

Keterangan: n = Banyak data t = Nilai t hitung


(29)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

r = koefisien korelasi

Penafsiran dari harga koefisien korelasi dinyatakan valid apabila thitung > ttabeldengan taraf signifikansi α = 0,05.

2. Uji Reliabilitas

Sama halnya dengan validitas, guna mendapatkan alat ukur yang baik harus memiliki reliabilitas. Sugiyono (2013: 173) mengemukakan

bahwa “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.”

Menurut (Pabundu Tika 2006:71) Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan tes-retes (stability), ekuivalen dan gabungan keduanya. Secara internal dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu

Reliabilitas tes penelitian ini, menggunakan rumus

spearman-brown dengan teknik belah dua ganjil genap. Langkah-langkah

perhitungan untuk uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

a. Mengelompokan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan skor butir soal bernomor genap sebagai belahan kedua. b. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan belahan kedua

menggunakan rumus korelasi spearman rank yang digunakan untuk uji validitas.

c. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus

spearman-brown sebagai berikut:

=

Sudaryono (2012: 164) Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes sesungguhnya

r = Nilai reliabilitas yang didapat dari korelasi products moment antara belahan pertama dan kedua


(30)

Besar reliabilitas tes sesungguhnya yang diperoleh, diinterpretasikan seperti pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Interpretasi Koefesien Reliabilitas

Nilai r11 Interpretasi

0,90 ≤ r11 < 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi 0,70 ≤ r11 < 0,90 Derajat reliabilitas tinggi 0,40 ≤ r11 < 0,70 Derajat reliabilitas sedang 0,20 ≤ r11 < 0,40 Derajat reliabilitas rendah

r11 < 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah,

(Sumber: Suherman, 2003: 139) Reliabilitas tes sesungguhnya yang telah di dapat dibandingkan dengan nilai rtabel. Jika rhitung > rtabel maka instrument soal tersebut dinyatakan reliabel.

G. Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian kuantitatif, analisis (pengolahan) data dilakukan setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan statistik.

Sugiyono (2009, hlm.169) menyebutkan kegiatan dalam analisis data adalah sebagai berikut ini:

a. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. b. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden. c. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti.

d. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.

e. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data. Kenormalan data dapat diuji dengan menggunakan rumus chi-kuadrat. Kenormalan data yang diuji ini adalah kelompok data dari variabel X dan variabel Y. Langkah – langkah dalam pengujian kenormalan distribusi data menurut Riduwan (2012, hlm.160-163), sebagai berikut :


(31)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

a. Menentukan skor maksimum dan minimum b. Menentukan rentang skor (R)

R = skor maks – skor min

c. Menentukan banyaknya kelas interval (K) K = 1 + 3,3 log n

d. Menentukan panjang kelas interval (P)

e. Menyususun ke dalam tabel distribusi frekuensi Tabel 3.7. Format Daftar Distribusi Frekuensi

No. Kelas F Xi Xi2 Fi Xi Fi Xi2

f. Menghitung rata – rata (mean)

̅ Σ

g. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

√ Σ Σ

h. Menentukan batas kelas, yairu dengan mengurangkan 0,5 pada angka skor kiri kelas interval kemudian menambahkan 0,5 pada angka skor kanan kelas interval

i. Mencari nilai Z dengan rumus : j. ̅

k. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angk – angka untuk batas kelas.

l. Mencari luas kelas intervaldengan cara mengurangkan angka – angka 0 – Z , yaitu baris pertama dikurangi baris kedua dikurang baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan pada baris berikutnya.


(32)

m. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas setiap interval dengan jumlah responden (n = 40)

n. Mencari harga chi kuadrat hitung (

Tabel 3.8. Format Daftar Frekuensi yang Diharapkan

No. Batas Kelas Z Luas 0-Z Luas Tiap Interval Fe

o. Membandingkan hitung dengan tabel untuk derajat kebebasan (dk) = n – 1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika hitung ≥ tabel, artinya distribusi data tidak normal Jika hitung ≤ tabel, artinya distribusi data normal

Jika data terdistribusi normal maka dalam analisis data yang digunakan adalah parametik. Sedangkan jika data tidak terdistribusi normal, maka data diolah dengan analisis non parametik.

2. Uji Normalitas Variabel X

Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel X dilakukan dengan uji Chi-kuadrat. Dari hasil perhitungan diperoleh harga 2 variabel X adalah 2 = 5,806. Hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel 2, dari tabel nilai 2 diperoleh :2(0,95)(6) = 12,592. Ternyata

2

hitung = 5,806< 2tabel = 12,592.

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel X terdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan dk = 6. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Untuk mengetahui penyebaran skor variabel X berdistribusi normal dapat dilihat pada gambar dibawah ini


(33)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Gambar 3.2 Grafik Penyebaran Skor Variabel X

Perhitungan pada uji normalitas menunjukkan bahwa data hasil penyebaran skor pada variabel X berdistribusi normal.

3. Uji Normalitas Variabel Y

Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel Y dilakukan dengan uji Chi-kuadrat. Dari hasil perhitungan diperoleh harga 2 variabel Y adalah 2 = 14,352 Hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel 2, dari tabel nilai 2 diperoleh :2(0,95)(6) = 12,592. Ternyata

2

hitung = 14,352 >2tabel = 12,592.

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Y terdistribusi tidak normal pada tingkat kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan dk = 6. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Untuk mengetahui penyebaran skor variabel Y berdistribusi tidak normal dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


(34)

Gambar 3.3 Grafik Penyebaran Skor Variabel Y

Perhitungan pada uji normalitas menunjukkan bahwa data hasil penyebaran skor pada variabel Y berdistribusi tidak normal.

4. Konversi Z-Skor dan T-Skor

Konversi Z-skor dan T-Skor dimaksudkan untuk membandingkan dua sebaran skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar sepuluh dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. Analisis data yang dilakukan adalah mengkonversi nilai atau hasil yang diperoleh dari tiap responden.

Langkah-langkah perhitungan konversi T-Skor dan Z-Skor menurut Riduwan (2010, hlm.130-131 ) sebagai berikut :

a. Menghitung rata-rata ( )

Dimana:

= Rata-rata

ΣX = Jumlah harga semua X n = Jumlah data


(35)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

b. Menghitung simpangan baku (SD)

Dimana:

SD = Standar deviasi SD = Standar deviasi

= Selisih antara skor Xi dengan rata-rata

c. Mengkonversikan data mentah ke dalam Z-Skor dan T-Skor

SD X BatasKelas Skor

Z   

Keterangan:

SD = Standar deviasi

= Selisih antara skor Xi dengan rata-rata

Dengan langkah perhitungan yang sama, konversi T-Skor dan Z-Skor berlaku untuk variabel X dan Y.

5. Kolerasi

Kolerasi adalah dearajat/tingkat hubungan yang terjadi anatara satu variabel dengan variabel lainnya. Adapun koefisien kolerasi adalah tingkat/derajat hubungan antara variabel yang diukur dengan indeks kolerasi atau koefisien kolerasi adalah nilai statistik dari kovarians atau asosiasi antara variabel. Apabila korelasi tersebut berdistribusi normal-normal atau termasuk statistik parametrik maka korelasi tersebut memakai korelasi pearson product moment (PPM).

Rumus:

(Sugiyono, 2001:148) Dimana:

ryx = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Σx1 = jumlah skor X

Σy1 = jumlah skor Y n = jumlah responden


(36)

Σx1y1 = jumlah hasil kali dari variabel X dan variabel Y

Σx12 = jumlah kuadrat dari variabel X

Σy12 = jumlah kuadrat dari variabel Y

Sedangkan apabila korelasi tersebut berdistribusi normal-tidak normal atau menggunakan statistik non-parametrik maka menggunakan korelasi Spearman Rank. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi

Spearman Rank, Koefisien korelasi Spearman Rank adalah ukuran

erat-tidaknya kaitan antara dua variabel ordinal atau ukuran atas derajat hubungan antara data yang telah disusun menurut peringkat. Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur derajat erat tidaknya hubungan antar satu variabel terhadap variabel lainnya dimana pengamatan pada masing-masing variabel tersebut didasarkan pada pemberian peringkat tertentu yang sesuai dengan pengamatan serta pasangannya.

Diberikan (X1,Y1), (X2,Y2), …, (Xn,Yn) adalah sampel yang berukuran n data yang saling berpasangan. Untuk menghitung koefisien korelasi Spearman Rank terlebih dahulu disusun peringkat dari seluruh sampel berpasangan X dan Y kemudian koefisien korelasi Spearman

dihitung menggunakan rumus.

) 1 (

) ( 6 1

' 2

2  

n n

b

r (Sudjana, 2006)

Kriteria yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi menurut Riduwan (2010, hlm.136) sebagai berikut :

a. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1. b. Patokan angkanya adalah sebagai berikut :


(37)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Tabel 3.9 Kriteria korelasi

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,80-1,00 Sangat Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-0.199 Sangat Rendah

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif) dengan variabel Y (Hasil pelaksanaan praktik kerja industri). Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian terdistribusi normal dan tidak normal (berbeda). Maka cara yang dilakukan yaitu dengan menggunakan statistik non-parametrik. Sebagai perhitungannya digunakan rumus korelasi

Spearman Rank. 6. Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian itu hipotesisnya dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian dan statistik terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Hipotesis nol (Ho) adalah pernyataan tidak ada hubungan antara parameter dengan statistik, atau tidak terdapat hubungan antara ukuran populasi dengan ukuran sampel. Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari hipotesis nol, yang berbunyi terdapat hubungan antara data populasi dengan data sampel. Keberartian korelasi spearman rank

dapat dibandingkan dengan rho (rs tabel). Hipotesis yang harus diuji adalah :

Hipotesis nol (Ho) : Tidak terdapat pengaruh antara kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif dengan hasil pelaksanaan parktik kerja industri. Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh antara kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif dengan hasil pelaksanaan parktik kerja industri.


(38)

Ho : ρ = 0 (berarti tidak ada ) Ha : ρ ≠ 0 (berarti ada )

Dengan tingkat signifikan 95% dan dk = n - 2, dengan ketentuan: a. Jika rs hitung > rs tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika rshitung < rstabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Bila n (jumlah responden) lebih dari 30, di mana dalam tabel rho tidak ada, maka pengujian signifikansinya menggunakan rumus t (Sugiyono, 2009, hlm.250).


(39)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Kesiapan siswa SMKN 2 Tasikmalaya terhadap mata pelajaran produktif kurang..

2. Kesiapan siswa terhadap pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN) dilihat dari hasil pelaksanaan praktek kerja industri tergolong dalam kriteria cukup baik. Hasil pelaksanaan praktek kerja industri, dimana nilai keseluruhan bisa dikatakan cukup baik.

3. Pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri adalah tidak signifikan, dengan tingkat korelasi rendah.

Berdasarkan tiga poin kesimpulan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai masukan dan pertimbangan agar lebih bermanfaat serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adapun saran-saran yang dikemukakan sebagai berikut ini.

a. Untuk siswa, lebih ditingkatkan lagi kesiapannya dalam mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran produktif. Sehingga siswa diharapkan bisa kompeten ketika mempraktikannya di industri.


(40)

b. Untuk guru/pihak sekolah, diharapkan dapat terbuka kepada seluruh siswa, sehingga siswa tidak merasa canggung ataupun takut pada saat proses belajar mengajar mata pelajaran produktif agar para siswa bisa siap dalam belajar. c. Untuk peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih luas

dan mendalam mengenai masalah yang ada pengaruhnya dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan instrumen yang berbeda agar lebih menggali aspek lainnya yang belum terungkap, sehingga diperoleh hasil penelitian baru sebagai pembanding.


(41)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2010). Jurnal kegiatan PRAKERIN SMKN 2 Tasikmalaya. Tasikmalaya: SMK Negeri 2 Tasikmlaya

Anonim.(2012).Guidance and Counseling. [online]. Tersedia:

http://limenitri.blogspot.com/2012/05/kesiapan-belajar.html

Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dedi S R, Muahammad.(2012).Laporan praktek kerja industry di bengkel slendro

mekanik. [online]. Tersedia

http://www.slideshare.net/M.Deaddy/tugas-akhir-14966728

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Herdiana, Dadang (2012). Tujuan dan manafaat praktek kerja industri. [online]. Tersedia : http://enpormase.blogspot.com/2012/11/tujuan-dan-manfaat-praktek-kerja.html

Maryani, Penny.(2012). Kontribusi bakat mekanik dan proses belajar pada mata pelajran produktif terhadap kompetensi serta kesiapan untuk bekerja di

industri. Volume VIII. No. 2. Bandung : Invotec

Pabundu Tika, M.(2006). Metodologi riset bisnis. Jakarta: Bumi Aksara

Primatagraha , Rienaldi.(2014). Hubungan komunikasi antara mahasiswa dengan dosen terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah RAB Jurusan

Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Skripsi Sarjana pada Prodi PTB JPTS

FPTK UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. (Edisi Ketujuh). Bandung: Alfabeta.

Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suherman, Erman. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-UPI


(42)

Sugiama, A Gima .(2008).Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. (Edisi Ketigabelas). Bandung:

Alfabeta

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods). Bandung:Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Edisi Kelima). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2013).Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D).Bandung:Alfabeta

Ulya, Jauhariatul.(2013). Keberhasilan program praktik kerja industry ditinjau dari prestasi mata pelajaran produktif dan minat praktik pada peserta didik kelas XI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA Tahun ajaran

2012/2013.invotec: Surakarta

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penelitian Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Zulfikar, N.(2013). Pengertian Siswa. [online]. Tersedia :


(1)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.9 Kriteria korelasi Interval

Koefisien

Tingkat Hubungan 0,80-1,00 Sangat Kuat 0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat 0,20-0,399 Rendah

0,00-0.199 Sangat Rendah

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif) dengan variabel Y (Hasil pelaksanaan praktik kerja industri). Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian terdistribusi normal dan tidak normal (berbeda). Maka cara yang dilakukan yaitu dengan menggunakan statistik non-parametrik. Sebagai perhitungannya digunakan rumus korelasi

Spearman Rank.

6. Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian itu hipotesisnya dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian dan statistik terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Hipotesis nol (Ho) adalah pernyataan tidak ada hubungan antara parameter dengan statistik, atau tidak terdapat hubungan antara ukuran populasi dengan ukuran sampel. Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari hipotesis nol, yang berbunyi terdapat hubungan antara data populasi dengan data sampel. Keberartian korelasi spearman rank

dapat dibandingkan dengan rho (rs tabel). Hipotesis yang harus diuji adalah :

Hipotesis nol (Ho) : Tidak terdapat pengaruh antara kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif dengan hasil pelaksanaan parktik kerja industri. Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh antara kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif dengan hasil pelaksanaan parktik kerja industri.


(2)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Ho : ρ = 0 (berarti tidak ada ) Ha : ρ ≠ 0 (berarti ada )

Dengan tingkat signifikan 95% dan dk = n - 2, dengan ketentuan: a. Jika rs hitung > rs tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika rshitung < rstabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Bila n (jumlah responden) lebih dari 30, di mana dalam tabel rho tidak ada, maka pengujian signifikansinya menggunakan rumus t (Sugiyono, 2009, hlm.250).


(3)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Kesiapan siswa SMKN 2 Tasikmalaya terhadap mata pelajaran produktif kurang..

2. Kesiapan siswa terhadap pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN) dilihat dari hasil pelaksanaan praktek kerja industri tergolong dalam kriteria cukup baik. Hasil pelaksanaan praktek kerja industri, dimana nilai keseluruhan bisa dikatakan cukup baik.

3. Pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri adalah tidak signifikan, dengan tingkat korelasi rendah.

Berdasarkan tiga poin kesimpulan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai masukan dan pertimbangan agar lebih bermanfaat serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adapun saran-saran yang dikemukakan sebagai berikut ini.

a. Untuk siswa, lebih ditingkatkan lagi kesiapannya dalam mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran produktif. Sehingga siswa diharapkan bisa kompeten ketika mempraktikannya di industri.


(4)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

b. Untuk guru/pihak sekolah, diharapkan dapat terbuka kepada seluruh siswa, sehingga siswa tidak merasa canggung ataupun takut pada saat proses belajar mengajar mata pelajaran produktif agar para siswa bisa siap dalam belajar. c. Untuk peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih luas

dan mendalam mengenai masalah yang ada pengaruhnya dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan instrumen yang berbeda agar lebih menggali aspek lainnya yang belum terungkap, sehingga diperoleh hasil penelitian baru sebagai pembanding.


(5)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2010). Jurnal kegiatan PRAKERIN SMKN 2 Tasikmalaya. Tasikmalaya: SMK Negeri 2 Tasikmlaya

Anonim.(2012).Guidance and Counseling. [online]. Tersedia:

http://limenitri.blogspot.com/2012/05/kesiapan-belajar.html

Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dedi S R, Muahammad.(2012).Laporan praktek kerja industry di bengkel slendro mekanik. [online]. Tersedia http://www.slideshare.net/M.Deaddy/tugas-akhir-14966728

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Herdiana, Dadang (2012). Tujuan dan manafaat praktek kerja industri. [online]. Tersedia : http://enpormase.blogspot.com/2012/11/tujuan-dan-manfaat-praktek-kerja.html

Maryani, Penny.(2012). Kontribusi bakat mekanik dan proses belajar pada mata pelajran produktif terhadap kompetensi serta kesiapan untuk bekerja di industri. Volume VIII. No. 2. Bandung : Invotec

Pabundu Tika, M.(2006). Metodologi riset bisnis. Jakarta: Bumi Aksara

Primatagraha , Rienaldi.(2014). Hubungan komunikasi antara mahasiswa dengan dosen terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah RAB Jurusan

Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Skripsi Sarjana pada Prodi PTB JPTS

FPTK UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. (Edisi Ketujuh). Bandung: Alfabeta.

Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suherman, Erman. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-UPI


(6)

Rijal Moehammad Iqbal, 2015

Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil

Sugiama, A Gima .(2008).Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. (Edisi Ketigabelas). Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods). Bandung:Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Edisi Kelima). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2013).Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D).Bandung:Alfabeta

Ulya, Jauhariatul.(2013). Keberhasilan program praktik kerja industry ditinjau dari prestasi mata pelajaran produktif dan minat praktik pada peserta didik kelas XI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA Tahun ajaran 2012/2013.invotec: Surakarta

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penelitian Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Zulfikar, N.(2013). Pengertian Siswa. [online]. Tersedia :


Dokumen yang terkait

PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

0 10 144

PENGARUH PENGUASAAN MATA DIKLAT PRODUKTIF DAN MINAT PRAKTIK TERHADAP KEBERHASILAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI Pengaruh Penguasaan Mata Diklat Produktif dan Minat Praktik terhadap Keberhasilan Praktif Kerja Industri pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 6 Surakarta

0 0 16

PENGARUH MOTIVASI SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK KERJA KAYU DI SMKN 5 BANDUNG.

0 0 35

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMKN 5 BANDUNG.

0 8 55

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF AGRIBISNIS PERIKANAN TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI BUDIDAYA PERAIRAN.

0 0 37

HUBUNGAN PRESTASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN MINAT KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMKN 2 PENGASIH TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 130

PENGARUH PRESTASI MATA PELAJARAN PRODUKTIF, PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 BANTUL.

0 0 168

PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT - repositoryUPI S PTK 1102183 Title

1 2 3

PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI - repository UPI S TB 1001146 Title

0 0 3

Pengaruh Penguasaan Mata Pelajaran Produktif dan Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 17