PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA R.S. KHUSUS BEDAH HALMAHERA SIAGA.

(1)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 302/UN40.7.D1/LT/2013

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA R.S. KHUSUS BEDAH

HALMAHERA SIAGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

AGUS NUGRAHA 0807149

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN R.S. KHUSUS BEDAH

HALMAHERA SIAGA

Oleh Agus Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Agus Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang – undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA R.S. KHUSUS BEDAH HALMAHERA

SIAGA

Oleh:

AGUS NUGRAHA NIM. 0807149

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M. Pd NIP. 19530912 197903 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen FPEB UPI Bandung

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001


(4)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Agus Nugraha (0807149), “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga”, dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, M.Pd

Masalah penelitian ini adalah rendahnya kinerja karyawan. Hal tersebut ditandai dengan poin penilaian kinerja karyawan pada tahun 2012 yang cenderung menurun, tingkat absensi cenderung naik, keterlambatan karyawan per hari terus meningkat, serta tingkat turnover karyawan yang bertambah. Masalah tersebut harus segera ditangani agar tidak menganggu kinerja perusahaan. Kepuasan kerja dan motivasi dijadikan suatu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga kinerja perusahaan pun meningkat.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportionate Random Sampling, populasi berjumlah 110 maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 86 responden. Data yang digunakan adalah data ordinal dan interval. Teknik analisis menggunakan koefisien korelasi pearson product moment, dan analisis regresi linier berganda.

Hasil pengolahan data kuesioner menunjukkan bahwa kepuasan kerja, motivasi, dan kinerja karyawan RSKB Halmahera Siaga berada pada kategori sedang. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan persamaan regresi berganda penelitian ini adalah Ŷ = 6,950 + 0,229X1 + 0,446X2, koefisien regresi menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 57,3% sedangkan sisanya 42,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Hasil perhtungan ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan RSKB Halmahera Siaga.

Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan motivasi RSKB Halmahera Siaga belum optimal karena kinerjanya juga masih dalam kategori sedang. Jika kepuasan kerja karyawan ditingkatkan dengan langkah perbaikan lingkungan kerja, penambahan liburan bersama karyawan serta penyesuaian tingkat kompensasi dengan beban kerja dan motivasi ditingkatkan dengan langkah pemberian kesempatan untuk memperoleh promosi maka akan meningkatkan kinerja karyawan pula.


(5)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Motivasi, Kinerja

ABSTRACT

Agus Nugraha (0807149), “The Influence of Job Satisfaction and Motivation towards Employee’s Performance at R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga, underguidance of Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, M.Pd

The background of this research was about the low of employee’s performance. It could be seen by a descent result of the employee’s performance indicator point in 2012, an increasing number of absenteeism, number of employee’s daily overdue, and number of employee’s turnover. These problem should be handled in order to not disturb corporate’s performance. Job Satisfaction and motivation are one of efforts to improve performance of employee so the corporate’s performance would be increase.

The type of this research was descriptive and verification. The technic to got the sample was Proportionate Random Sampling, with total population was 110 people and 86 sample respondents. The utilized data was ordinal and interval data. Analysis technic was implemented by correlation coefficient of Pearson Product moment and double regression analysis.

The result showed that job satisfaction, motivation, and performance were in middle levels. The result of double regression analysis shows that the double regression equity in this reseacrh is Ŷ = 6,950 + 0,229X1 + 0,446X2, regression coefficient shows that the impact of job satisfaction and motivation towards employee’s performance is 57,3% while the rest percentage which about 42,7% were influenced by non-researched factors. It showed that job satisfaction and motivation had signification impact to employee’s performance on RSKB Halmahera Siaga.

It means that job satisfaction and motivation in RSKB Halmahera Siaga has been not optimal because the employee’s performance still in middle level. So if Job satisfaction increased by improving work environment, increasing employee gathering and vacation, job responsibility-compentation adjustment and motivation increased by giving employee a better chance to get promotion then employee’s performance will be better.


(6)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ...1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...11

1.2.1. Identifikasi Masalah...11

1.2.2. Rumusan Masalah ...12

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...12

1.3.1. Tujuan Penelitian ...12

1.3.2. Kegunaan Penelitian ...13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ...14

2.1.1. Kepuasan Kerja ...14

2.1.1.1. Definisi Kepuasan Kerja ...14

2.1.1.2. Teori-Teori Kepuasan Kerja ...16

2.1.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ...20

2.1.1.4. Indikator Kepuasan Kerja ...22


(7)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2.1.2.1. Definisi Motivasi ...23

2.1.2.2. Teori-Teori Motivasi ...24

2.1.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ...33

2.1.2.4. Asas-Asas Motivasi ...35

2.1.3. Kinerja Karyawan ...36

2.1.3.1. Definisi Kinerja Karyawan ...36

2.1.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ...37

2.1.3.3. Pengertian Penilaian Kinerja ...39

2.1.3.4. Tujuan Penilaian Kinerja ...40

2.1.3.5. Indikator Penilaian Kinerja ...43

2.1.3.6. Kesalahan Dalam Penilaian Kinerja ...44

2.1.4. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ...46

2.1.5. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan ...49

2.2. Kerangka Pemikiran ...51

2.3. Hipotesis ...57

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ...59

3.2. Metode dan Desain Penelitian ...59

3.2.1. Metode Penelitian ...59

3.2.2. Desain Penelitian ...60

3.3. Operasionalisasi Variabel ...61

3.4. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ...64

3.4.1. Sumber Data ...64


(8)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.5. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ...67

3.5.1. Populasi ...67

3.5.2. Sampel ...67

3.5.3. Teknik Penarikan Sampel ...69

3.6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ...71

3.6.1. Uji Validitas ...72

3.6.2. Uji Reliabilitas ...74

3.7. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ...76

3.7.1. Rancangan Analisis Data ...76

3.7.2. Uji Hipotesis ...80

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...83

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...83

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ...87

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Peneltian ...92

4.1.3.1 Gambaran Variabel Kepuasan Kerja (X1) ...92

4.1.3.2 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Kepuasan (X1) ...103

4.1.3.3 Gambaran Variabel Motivasi (X2) ...105

4.1.3.4 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Motivasi (X2) ...111

4.1.3.5 Gambaran Variabel Kinerja Karyawan (Y) ...114

4.1.3.6 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Kinerja (Y) ...120

4.1.4 Hasil Pengujian Statistik ...122

4.1.4.1 Koefisien Korelasi ...122


(9)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.1.4.3 Uji Hipotesis ...126

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...128

4.2.1 Tingkat Kepuasan Kerja RSKB Halmahera Siaga ...128

4.2.2 Tingkat Motivasi RSKB Halmahera Siaga ...131

4.2.3 Tingkat Kinerja Karyawan RSKB Halmahera Siaga ...132

4.2.4 Pengaruh Kepuasan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ...134

4.2.5 Peran RSKB dalam meningkatkan Kepuasan dan Motivasi...135

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...137

5.2 Saran ...138

DAFTAR PUSTAKA ...140 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

1 Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Aktivitas suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan organisasi serta tingkat kinerjanya. Di samping faktor struktur, teknologi, dan lingkungan yang mempengaruhi efektivitas, kontribusi paling langsung bagi keberhasilan organisasi berasal dari perilaku karyawannya sendiri. Para karyawan menempati struktur organisasi. Oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang baik sehingga kinerja yang telah diharapkan dapat terealisasi dan mampu mencapai tujuan organisasi.

Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Halmahera Siaga yang bergerak di dalam industri jasa kesehatan, terus berusaha untuk selalu memberikan pelayanan prima kepada para pasiennya. Namun sayangnya masih banyak karyawan yang belum dapat menunjukkan kinerja optimal sehingga hasil yang dicapai justru berlawanan dengan visi misi yang telah ditetapkan oleh petinggi perusahaan ini. Hal ini ditunjukkan oleh tindakan-tindakan karyawan yang dapat merugikan perusahaan, seperti masih adanya karyawan yang mangkir, terlambat masuk kerja, tidak tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya, tidak patuh, serta terus menerus mengeluh.


(11)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 15 Februari 2013 dengan staff senior Bagian SDM RSKB Halmahera Siaga, Eva Astriana, bahwa saat ini RSKB Halmahera Siaga sedang mengalami persoalan yang berkaitan dengan penurunan kinerja. Menurut Eva hal ini dapat terlihat dari menurunnya poin kinerja penilaian kinerja karyawan, tingkat absensi karyawan yang cenderung tinggi, tingkat keterlambatan yang cenderung tinggi dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan serta tingkat turnover yang meningkat.

RSKB Halmahera Siaga memiliki suatu sistem penilaian kinerja yang dijadikan sebagai pedoman untuk pemberian kompensasi kepada karyawannya. Sistem ini dinamakan Pedoman Penilaian Karyawan (PPK) RSKB Halmahera Siaga. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam penilaian ini antara lain faktor yang bersifat statis seperti tanggung jawab dan kompetensi sedangkan faktor yang bersifat dinamis adalah prestasi kerja dan absensi kerja dalam memenuhi standar waktu kerja yang ditentukan. Berikut ini ditampilkan sistem PPK yang dikutip dari buku PPK RSKB Halmahera Siaga (2010:5):

Penilaian prestasi kerja di lingkungan rumah sakit merupakan hal yang sulit mengingat variasi dan csakupan yang sangat luas dari setiap unit kerja, namun demikian hal tersebut diperlukan untuk mengembangkan sumber daya manusia. Dasar penilaian prestasi kerja sejauh mungkin menghindari faktor subyektifitas dari penilai dan mengedepankan faktor obyektifitas. Untuk mengurangi faktor subyektifitas ini digunakanlah penilaian dengan memberi point (score) pada unsur-unsur kritikal dari berbagai tingkatan yaitu sangan kurang (SK), kurang (K), cukup (C), baik (B), dan sangat baik (SB). Masing-masing tingkatan diberikan point (score) sebagai berikut :

 Sangat Kurang = 2  Kurang = 4

 Cukup = 6  Baik = 8


(12)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu  Sangat baik = 10

Adapun penilaian prestasi kerja dilakukan untuk kurun waktu dimasa yang lalu (bulanan) dan dilakukan oleh team yang dibentuk oleh unit karja tersebut dengan diketahui oleh atasan langsung dari masing-masing unit kerja, yaitu kepala Divisi, kepala instalasi, kepala bidang, kepala ruangan perawatan, atau kepala unit kerja tertentu. Adapun rincian dari penilaian prestasi kerja ini dapat digambarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1

Penilaian Prestasi Kerja Karyawan RSKB Halmahera Siaga

No. Faktor Yang Dinilai Tingkatan Score Bobot Score X

Bobot

SK K C B SB

1. Sikap menghadapi pelanggan. (P1)

2 4 6 8 10 10%

2. Kemampuan melaksanakan SPO yang ditentukan. (P2)

2 4 6 8 10 10%

3. Kecepatan dan kecermatan menyelesaikan pekerjaan. (P3)

2 4 6 8 10 10%

4. Kemampuan mencapai hasil kerja (volume kegiatan) yang telah ditentukan. (P4)

2 4 6 8 10 60%

5. Kreativitas dan inovasi. (P5)

2 4 6 8 10 10%

Total Score 10 20 30 40 50 100%

Sumber: Bagian SDM R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Keterangan :

SK = Sangat Kurang K = Kurang

C = Cukup B = Baik

SB = Sangat Baik

Penilaian dinamis ini diberikan oleh atasan dari masing-masing karyawan. Setiap karyawan RSKB memiliki satu buku PPK yang menjadi dasar untuk pemberian kompensasi non gaji kepada karyawan yang bersangkutan. Hasil dari rata-rata poin kinerja keseluruhan (poin kinerja total dibagi 110 karyawan RSKB


(13)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

atau disingkat PK/Karyawan) di RSKB dari Januari 2012 - Desember 2012 ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 1.2

Rekapitulasi Poin Kinerja per Bulan Tahun 2012

Bulan Poin Kinerja (PK) Total PK/Karyawan

P1 P2 P3 P4 P5

Januari 87,5 84 86,2 498,2 76,7 832,6 7,57

Februari 86,2 85 85,2 492,8 74,8 824 7,49

Maret 88,1 87,4 85,2 533,8 77,4 871,9 7,93

April 88,6 86,8 86,9 526,2 78 866,8 7,88

Mei 89,7 88,3 84,4 510,4 73 845,8 7,67

Juni 84,5 85 85 499,9 79 833,4 7,58

Juli 88 86,6 84,3 515,6 78,7 853,2 7,76

Agustus 83,4 82,7 84,3 490,5 72,4 813,3 7,39

September 84 83,1 83,3 495,2 74,4 820 7,45

Oktober 82,2 83 83 494,2 73,9 816,3 7,42

November 81,3 82,5 81,6 492 72 809,4 7,36

Desember 81,2 82 81,4 491,7 71,7 808 7,35

Sumber: Bagian SDM R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Untuk memperlihatkan tren pergerakan data PK/Karyawan RSKB Halmahera Siaga tahun 2012 ditampilkan dalam grafik berikut ini.

7,57 7,49

7,93 7,88

7,67 7,58

7,76

7,39

7,45 7,42

7,36 7,35

7 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8 7,9 8


(14)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.1

Poin Kinerja Karyawan RSKB Halmahera Siaga Tahun 2012

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa tren poin kinerja karyawan RSKB Halmahera Siaga fluktuatif cenderung menurun. Hal ini mengindikasikan adanya permasalahan kinerja karyawan pada rumah sakit ini.

Data tingkat kehadiran karyawan yang diperoleh dari Bagian SDM RSKB Halmahera Siaga juga menunjukkan penurunan yang cukup besar. Bulan Maret, April, Mei, dan Desember 2012 absensinya sangat tinggi, rata-rata hanya 85% karyawan saja yang hadir. Sementara pada tahun 2012 pencapaian tertinggi jumlah kehadiran karyawan pada tahun 2012 adalah 94%.

Untuk lebih memperjelas lagi, persentase tingkat kehadiran karyawan pada RSKB ditampilkan pada grafik dibawah ini:

Gambar 1.2

Tingkat Kehadiran Karyawan Tahun 2012

94%

91%

86% 87% 87% 93%

91%

90% 90% 91% 89%

83%

76% 78% 80% 82% 84% 86% 88% 90% 92% 94% 96%


(15)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dapat dilihat di gambar 1.2, jumlah kehadiran karyawan terus mengalami penurunan. Bahkan pada Bulan Desember hanya 83% karyawan saja yang hadir, atau 17% karyawan mangkir. Angka ini cukup tinggi mengingat RSKB justru membutuhkan 100% karyawannya beroperasional setiap saat dikarenakan kesibukannya dalam memberikan pelayanan perawatan kesehatan kepada pasiennya.

Penurunan kinerja yang terjadi di RSKB Halmahera Siaga juga dapat dilihat dari tingkat keterlambatan karyawan. Dari data yang diperoleh, jumlah karyawan yang terlambat setiap harinya semakin meningkat. Berikut ini ditampilkan grafik jumlah karyawan terlambat per hari pada RSKB:

Gambar 1.3

Jumlah Karyawan Terlambat Per Hari Bulan Desember 2012

Dapat dilihat dari grafik di atas, jumlah karyawan yang terlambat per hari cenderung meningkat, bahkan pada tanggal 31 Desember tercatat ada sebanyak 19

10 4 13 12 11 10 3 7 2 11 9 11 13 11 12

3 12

10 10 9 10

12 10 13 11 14 14 13 16 18 19

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah Karyawan Terlambat per Hari


(16)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

orang yang terlambat. Sebagai pembanding, ditampilkan data jumlah karyawan yang terlambat pada Bulan Januari 2013.

Gambar 1.4

Jumlah Karyawan Terlambat Per Hari Bulan Januari 2013

Pada periode bulan Januari pun, jumlah karyawan terlambat perharinya cenderung meningkat. Pada tanggal 31 Januari tercatat sebanyak 21 orang yang terlambat. Jika dibandingkan dengan bulan Desember 2012, rata-rata jumlah karyawan yang terlambat pada Januari 2013 lebih tinggi, yaitu sebanyak 14,20 orang (rata-rata bulan Desember 2012: 10,74 orang).

Selain data jumlah karyawan terlambat dan data absensi, tingkat turnover juga mencerminkan tingkat kinerja rumah sakit ini. Berikut ini ditampilkan data tingkat turnover pada RSKB Halmahera Siaga.

Tabel 1.3

8 15

10 11 12 13

15 14

18 16

14

10 12 13

10 11 14

11 14

16 14 15

17 16

15 16 17

15 19

18 21

0 5 10 15 20 25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah Karyawan Terlambat per Hari


(17)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tingkat Turnover Karyawan RSKB Halmahera Siaga Tahun 2012

BULAN JUMLAH KELUAR PERSENTASE

Januari 0 0%

Februari 0 0%

Maret 0 0%

April 0 0%

Mei 0 0%

Juni 3 2,73%

Juli 2 1,82%

Agustus 0 0%

September 2 1,82%

Oktober 6 5,45%

November 7 6,36%

Desember 11 10%

Sumber: Bagian SDM R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat turnover karyawan pada RSKB Halmahera Siaga sangat fluktuatif dan cenderung meningkat. Pada bulan Januari sampai bulan Mei tidak ada yang keluar. Namun dari bulan Juni hingga Desember jumlah karyawan yang keluar terus meningkat signifikan. Data dari Bagian SDM RSKB menyatakan bahwa turnover karyawan hampir semua disebabkan karena mengundurkan diri. Tercatat hanya 2 orang pada Bulan Desember yang pensiun, sisanya mengundurkan diri secara sukarela. Untuk lebih memperjelas, data tabel 1.7 ditampilkan dalam bentuk grafik:


(18)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.5

Tingkat Turnover Karyawan RSKB Halmahera Siaga Tahun 2012 Dari Gambar 1.5 disimpukan dengan sangat jelas mengindikasikan adanya masalah pada kinerja di rumah sakit ini.

Karyawan merupakan aset perusahaan yang sangat berharga, oleh karena itu harus dikelola dengan baik oleh perusahaan agar mereka dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan. Kinerja karyawan sangat bergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Menurut Robert L Malthis dan John H. Jackson (2006:122), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

1. kemampuan individu 2. motivasi

3. dukungan yang diterima 4. rancangan kerja

5. elemen kerja 6. kepuasan kerja 7. komitmen organisasi

0% 0% 0% 0% 0%

2,73% 1,82%

0%

1,82% 5,45%

6,36% 10%

0% 2% 4% 6% 8% 10% 12%


(19)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama perusahaan adalah kepuasan kerja karyawannya, karena karyawan yang dalam bekerja mereka tidak merasakan kenyamanan, kurang dihargai, tidak bisa mengembangkan segala potensi yang mereka miliki, maka secara otomatis karyawan tidak dapat fokus dan berkonsentrasi secara penuh terhadap pekerjaannya. Selain itu kepuasan kerja juga mempunyai arti penting untuk aktualisasi diri karyawan. Karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja tidak akan mencapai kematangan psikologis. Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja yang baik biasanya mempunyai catatan kehadiran, perputaran kerja, dan kinerja yang baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja. Kepuasan kerja memiliki arti yang sangat penting untuk memberikan situasi yang kondusif di lingkungan perusahaan.

Selain kepuasan kerja, salah satu faktor yang juga berpengaruh adalah motivasi dari karyawan itu sendiri. Perpaduan antara motivasi dan kepuasan kerja akan memberikan peningkatan kinerja, karena dengan keadaan yang terjadi saat ini, kebutuhan akan kepuasan dalam bekerja dan motivasi yang kuat akan cenderung mendorong kinerja yang lebih tinggi. Sebaliknya karyawan dengan tingkat kepuasan kerja dan motivasi yang minimal cenderung memiliki kinerja yang rendah sehingga berakibat dikeluarkannya dari perusahaan tersebut. Motivasi sangat penting dimiliki oleh setiap karyawan di sebuah perusahaan karena motivasi merupakan keadaan dimana terdapat usaha dan kemauan keras


(20)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang diarahkan pada pencapaian hasil-hasil yang diinginkan atau tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat terlihat bahwa kepuasan kerja dan motivasi dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan sangatlah penting. Jika seseorang telah merasa puas dan termotivasi dalam pekerjaannya maka orang tersebut akan dapat meningkatkan kinerja pribadinya. Atas dasar itulah penulis tertarik untuk mengadakan sebuah penelitian dengan

judul: “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.”

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Sumber daya manusia yang berkualitas dapat memajukan organisasi sebagai suatu wadah peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja salah satunya adalah dengan memaksimalkan kepuasan kerja yang secara otomatis akan membuat karyawan tersebut senang dalam melakukan pekerjaannya, karena salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kepuasan kerja.

R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga masih memiliki permasalahan yang cukup serius, yaitu kinerja perusahaan yang menurun. Hal ini dapat dilihat dari fenomena yang penulis temukan di lapangan seperti tingginya jumlah absensi serta tingginya jumlah karyawan yang terlambat.


(21)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kinerja karyawan dipengaruhi tujuh faktor sebagaimana yang dikemukakan oleh Robert L Malthis dan John H. Jackson (2006:122), diantaranya yaitu kepuasan kerja dan motivasi.

Kepuasan kerja dapat dijadikan sebagai evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang tidak senang dalam bekerja. Selain kepuasan kerja, salah satu faktor yang juga berpengaruh adalah motivasi dari karyawan itu sendiri. Perpaduan antara motivasi dan kepuasan kerja akan memberikan peningkatan kinerja. Motivasi harus dimiliki oleh setiap karyawan di sebuah perusahaan karena motivasi merupakan keadaan dimana seorang karyawan memiliki niat untuk berusaha dan berkemauan keras yang diarahkan pada pencapaian hasil-hasil yang diinginkan atau tujuan yang telah ditetapkan. Kepuasan kerja dan motivasi ini dapat dihubungkan dengan peningkatan kinerja individu.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja berdasarkan persepsi karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

2. Bagaimana gambaran tingkat motivasi berdasarkan persepsi karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

3. Bagaimana gambaran tingkat kinerja karyawan berdasarkan persepsi karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.


(22)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Bagaimana pengaruh tingkat kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan R.S. Halmahera Siaga.

5. Bagaimana pengaruh tingkat motivasi terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

6. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka akan dijabarkan tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk memberikan gambaran kepuasan kerja pada karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

2. Untuk memberikan gambaran motivasi pada karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

3. Untuk memberikan gambaran kinerja karyawan pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

4. Untuk mengukur pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

5. Untuk mengukur pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.


(23)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6. Untuk mengukur pengaruh kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

1.3.2. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu manajemen, khususnya ilmu manajemen sumber daya manusia mengenai kepuasan kerja dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan serta saran bagi perusahaan dalam hal perancangan program kepuasan kerja dan motivasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan.


(24)

59 Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas adalah kepuasan kerja (X1) dan motivasi (X2) sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan (Y). Responden dalam penelitian ini adalah karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

3.2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

3.2.1. Metode Penelitian

Sugiyono (2008:2) mengemukakan bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.” Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.


(25)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2007:21) menyatakan bahwa “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil

penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”

Melalui jenis penelitian dekriptif, maka dapat diperoleh gambaran mengenai kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2006:7) menyatakan bahwa

”Metode penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan”. Dalam penelitian ini, akan diuji apakah kepuasan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

Mengingat penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah exsplanatory survey. Menurut Malhotra (2005:196),

“Metode survey adalah kuesioner yang terstruktur yang diberikan kepada

responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi spesifik”. Survey informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sehingga metode yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu “Metode penelitian dengan cara memperbaiki objek dalam kurun waktu tertentu/tidak


(26)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.2. Desain Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:51), “Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai rancangan kegiatan yang akan

dilaksanakan”. Desain penelitian juga dapat diartikan sebagai rencana struktur dan strategi. Sebagai rencana dan struktur, desain penelitian merupakan perencanaan penelitian, yaitu penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai rancangan analisis data, yang dituangkan secara tertulis ke dalam bentuk usulan atau proposal penelitian.

Istijanto (2009:30) mengungkapkan bahwa desain riset dapat dibagi menjadi tiga macam. Pertama, riset eksplanatori yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan dasar. Kedua, riset deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu. Ketiga, riset kausal yaitu untuk menguji hubungan sebab akibat.

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka desain penelitian yang digunakan adalah riset kausal, karena untuk mengetahui variabel pengaruh (variabel independen) dan variabel variabel terpengaruh (variabel dependen) serta untuk menguji keterkaitan antara variabel-variabel yang diteliti. Maka desain kausalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.


(27)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.3. Operasionalisasi Variabel

Suharsimi Arikunto (2006:91), mengungkapkan bahwa “Operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep definsi operasional tersebut membantu kita untuk mengklasifikasikan gejala disekitar ke dalam kategori

khusus dari variabel”.

Variabel penelitian ini terdiri atas variabel kepuasan kerja (X1), motivasi (X2), dan kinerja karyawan (Y). Operasionalisasi masing-masing variabel tersebut diuraikan dalam tabel selanjutnya.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Kepuasan Kerja Konsep

Variabel Dimensi Indikator Tingkat Pengukuran

Skala Pengukuran Variabel X1 Kepuasaan Kerja “Sejauh mana individu merasakan secara positif/negatif berbagai macam faktor/dimensi dari tugas-tugas dalam Pekerjaannya”. Marihot T.E Hariandja (2009:290)

Dissatiesfies Gaji Tingkat kepuasan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan beban kerja

Tingkat Kepuasan karyawan

terhadap kesesuaian gaji dengan latar belakang pendidikan

Tingkat Kepuasan karyawan

terhadap kesesuaian gaji dengan masa kerja

Ordinal

Rekan Kerja  Tingkat kepuasan terhadap hubungan kerja dengan rekan kerja

 Tingkat kepuasan terhadap

interaksi sosial dan kerjasama dengan rekan kerja

Ordinal

Atasan  Tingkat kepuasan terhadap hubungan kerja dengan atasan

 Tingkat kepuasan terhadap

instruksi dan perintah yang diberikan atasan

 Tingkat kepuasan terhadap

pengawasan yang diberikan atasan


(28)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Lingkungan Kerja

 Tingkat kepuasan karyawan

terhadap kenyamanan lingkungan berkaitan dengan pengaturan suhu, cahaya, dan kebersihan lingkungan kerja

 Tingkat Kepuasan karyawan

terhadap kelengkapan peralatan penunjang pekerjaan

Ordinal

Satiesfies Pekerjaan itu sendiri

 Tingkat kepuasan terhadap

kesesuaian kemampuan kerja yang dimiliki dengan pekerjaan yang dilakukan

 Tingkat Kepuasan karyawan

terhadap kesesuaian minat dengan pekerjaan yang dilakukan

 Tingkat Kepuasan karyawan

terhadap karakteristik pekerjaan dengan latarbelakang pendidikan

Ordinal

Promosi  Tingkat kepuasan terhadap program promosi yang dilakukan perusahaan

 Tingkat kepuasan terhadap

kemudahan memperoleh promosi jabatan

Ordinal

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Motivasi Konsep

Variabel Dimensi Indikator Tingkat Pengukuran

Skala Pengukuran

Variabel X2 Motivasi

“Kekuatan yang

mendorong seorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku”. David McClelland Kebutuhan berprestasi Semangat dalam bekerja

 Tingkat semangat untuk

unggul

 Tingkat ketepatan waktu

dalam menyelesaikan pekerjaan Ordinal Semangat mencapai kesuksesan

 Tingkat kemampuan untuk

bekerja melebihi target yang ditetapkan perusahaan

 Tingkat keinginan dalam

mencapai target maksimal

Ordinal

Kebutuhan berkuasa

Penghargaan dari luar 

Tingkat keinginan untuk mendapatkan promosi jabatan

 Tingkat keinginan untuk

dihormati

Ordinal


(29)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

berpengaruh mempengaruhi orang lain Kebutuhan

pertemanan

Hubungan pribadi

 Tingkat hubungan sosial

dengan rekan kerja

 Tingkat kepercayaan

terhadap rekan kerja

Ordinal

Hubungan profesional

 Tingkat kepedulian dalam

membantu rekan kerja

 Tingkat hubungan sosial

dengan atasan

Ordinal

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Kinerja Karyawan Konsep

Variabel Dimensi Indikator Tingkat Pengukuran

Skala Pengukuran Variabel Y Kinerja Karyawan “merupakan

perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.

Rivai (2009:548)

Kemampuan Teknis

Pemanfaatan

Pengetahuan  Tingkat kemampuan menggunakan pengetahuan dan metode dalam

melaksanakan tugas

 Tingkat kemampuan

menggunakan pengalaman dan pelatihan dalam melaksanakan tugas

Ordinal

Pemanfaatan

Alat Bantu  Tingkat kemampuan menggunakan teknik dan peralatan dalam melaksanakan tugas Ordinal Kemampuan Konseptual Pengembangan dan Optimalisasi pekerjaan

 Tingkat kemampuan

karyawan dalam mengembangkan dirinya terhadap pekerjaan yang diberikan

 Tingkat kemampuan

karyawan untuk

mengoptimalisasi pekerjaan

Ordinal

Pemahaman

Pekerjaan 

Tingkat kemampuan karyawan untuk memahami pekerjaan yang diberikan

Ordinal

Kemampuan Hubungan Interpersonal

Kerjasama dan

Empati 

Tingkat kemampuan

karyawan untuk bekerjasama dengan karyawan lain

 Tingkat kemampuan

karyawan untuk memberikan motivasi kepada karyawan lain

Ordinal

Negosiasi  Tingkat kemampuan

karyawan untuk bernegosiasi


(30)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.4. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) yang dimaksud dengan sumber data adalah “Subjek dari mana data dapat diperoleh”. Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data dimana data yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari bagian SDM R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

Sumber data sekunder adalah dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah arsip di bagian SDM R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga, literatur, artikel, serta situs internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kedalam tiga bagian yaitu:

1. Angket, yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian yakni karyawan RSKB Halmahera Siaga.

2. Obsevarsi yaitu mengamati secara langsung kegiatan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga khususnya yang berhubungan dengan kepuasan kerja, dan kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.


(31)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Wawancara, yaitu dialog atau wawancara langsung dengan pihak perusahaan diantaranya dengan bagian SDM serta karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga, sebagai wakil dari perusahaan untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

Selain dengan tiga teknik pengumpulan diatas, dilakukan juga penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan cara mempelajari bahan-bahan yang dianggap perlu dan berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai data pendukung penelitian ini.

Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket. Cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang sedang diteliti. Daftar pertanyaan ini disebarkan langsung kepada karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

Jenis instrument yang digunakan bersifat tertutup, yaitu karyawan hanya perlu mengisi angket dengan jawaban yang telah disediakan dalam bentuk pilihan ganda. Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga dengan menyebarkan kuisioner yang berisikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja, motivasi dan kinerja karyawan guna mengetahui tingkat kepuasan, motivasi dan kinerja karyawan. Penilaian kinerja dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan dengan menggunakan metode penilaian diri sendiri (self assessment) dengan


(32)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pertimbangan bahwa karyawan lebih mengetahui kelebihan serta kelemahan dirinya dibandingkan dengan atasan atau rekan kerja. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini, setiap jawaban responden dihitung dengan menggunakan skala likert.

Tabel 3.4

Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert Alternatif

Jawaban

Sangat

tinggi Tinggi Sedang Rendah

Sangat Rendah

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

3.5. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

3.5.1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2008:115). Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah populasi dari karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga. Berdasarkan data yang ada jumlah populasi karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5


(33)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Unit Populasi (Orang)

Perawat 47

Staff 13

Radiologi 6

Rekam Medis 7

Fisioterapi 6

Farmasi 7

Pengadaan 2

IPSRS 3

Gizi 6

CS 6

Supir 2

Laboratorium 3

Laundry 2

Jumlah Populasi 110

Sumber: Bagian SDM R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga, 2013 3.5.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan bahan penelitian. Menurut Sugiyono (2008:116), “ Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Akdon (2008:98) , “Sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai ciri–ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2008:116):

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel dari populasi harus benar – benar mewakili.


(34)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n. rumus yang digunakan sebagai berikut:

n = (Husein Umar, 2001:59)

Keterangan :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (e = 0,05)

Pada penelilitian ini responden yang diteliti adalah karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga yang berjumlah 110 orang. Dan dapat ditentukan sampel dengan perhitungan sebagai berikut :

n =

n = 2

05 , 0 . 110 1

110 

n = 86,275 n = 86 orang


(35)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 86 orang karyawan dari populasi sebanyak 110 orang pegawai R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.

3.5.3. Teknik Penarikan Sampel

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan, penelitian ini menggunakan teknik proportionate random sampling dan pengambilan sampel dilakukan melalui teknik undian. Menurut Sugiyono ( 2008:116), bahwa “ Yang dimaksud dengan teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel

,” Adapun teknik sampel yang dipergunakan yaitu teknik Proportionate Random Sampling. Menurut Sugiyono (2008:118), bahwa “Pengambilan sampel dengan teknik Proportionate Random Sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen secara proporsional”.

Teknik ini digunakan karena populasi mempunyai unsur yang tidak homogen, yaitu terdapat 13 unit pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga. Rumus penarikan sampel ini adalah sebagai berikut:

n N Ni

ni  (Akdon, 2008:108)

Dimana:

ni : jumlah sampel menurut stratum n : jumlah sampel seluruhnya Ni : jumlah populasi menurut stratum N : jumlah populasi seluruhnya

Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel pada masing-masing unit. Berikut perhitungannya:


(36)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Perhitungan Jumlah Sampel Per Unit

Unit Perhitungan Jumlah Sampel

Perawat 86 36,745

110 47

x 37 orang

Staff 86 10,945

110 14

x 11 orang

Radiologi 86 4,690

110 6

x 5 orang

Rekam Medis 86 5,473

110 7

x 5 orang

Fisioterapi 86 4,690

110 6

x 5 orang

Farmasi 86 5,473

110 7

x 5 orang

Pengadaan 86 1,563

110 2

x 2 orang

ISPRS 86 2,345

110 3

x 2 orang

Gizi 86 4,690

110 6

x 5 orang

Laboratorium 86 2,345

110 3

x 2 orang

CS 86 4,690

110 6

x 5 orang

Supir 86 1,563

110 2

x 1 orang

Laundry 86 1,563

110 2

x 1 orang

TOTAL 86 orang

Setelah mendapatkan jumlah sample yang diperoleh dari perhitungan proportionate random sampling, maka pengambilan sample dilakukan dengan teknik undian. Berikut jumlah sampel yang diperoleh dari perhitungan proportionate random sampling dengan teknik undian.


(37)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7

Sampel Karyawan R.S. Khusus Halmahera Siaga

Unit Populasi (Orang) Sampel (Orang)

Perawat 47 37

Staff 13 11

Radiologi 6 5

Rekam Medis 7 5

Fisioterapi 6 5

Farmasi 7 5

Pengadaan 2 2

IPSRS 3 2

Gizi 6 5

Laboratorium 3 2

CS 6 5

Supir 2 1

Laundry 2 1

Jumlah Populasi 110 86

Sumber: Bagian SDM R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga, 2013

3.6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen

Mengingat pengumpulan data atau informasi dilakukan dengan menggunakan angket, maka kesungguhan responden dalam menjawab pernyataan-pernyataan dari angket merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu harus valid dan reliable.

3.6.1. Uji Validitas

Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 2006:145).


(38)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah instrumen yang digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007:141). Hal ini dilakukan dengan cara mencari korelasi setiap item pernyataan dengan skor total pernyataan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal minimal serta pilihan jawaban lebih dari dua pilihan, perhitungan korelasi antara pertanyaan kesatu dengan skor total digunakan alat uji korelasi Pearson (product moment coefisient of corelation) dengan rumus:

2 2



2 2

( )( )

( ) ( )

xy

n XY X Y

r

n X X n Y Y

   

     

(Sugiyono, 2007:212)

Dimana :

r = koefisien validitas item yang dicari

X = skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item

X = jumlah skor dalam distribusi X

Y = jumlah skor dalam distribusi Y

X² = jumlah kuadrat masing-masing skor X

Y² = jumlah kuadrat masing-masing skor Y n = banyaknya responden

Bila rhitung  rtabel pada  = 0.05 berarti data tersebut signifikan (valid) dan layak digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Sebaliknya bila rhitung  rtabel berarti data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak dapat diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian.

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 20 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu 20-2=18, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,468. Dengan menggunakan program


(39)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

SPSS 16.0 for Windows, berikut akan ditampilkan pengujian validitas instrumen pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Kepuasan Kerja) No. Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,543 0,468 Valid

2 0,508 0,468 Valid

3 0,523 0,468 Valid

4 0,611 0,468 Valid

5 0,773 0,468 Valid

6 0,630 0,468 Valid

7 0,566 0,468 Valid

8 0,630 0,468 Valid

9 0,566 0,468 Valid

10 0,558 0,468 Valid

11 0,611 0,468 Valid

12 0,543 0,468 Valid

13 0,511 0,468 Valid

14 0,773 0,468 Valid

15 0,558 0,468 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 for Windows (2013)

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Motivasi) No. Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,752 0,468 Valid

2 0,758 0,468 Valid

3 0,777 0,468 Valid

4 0,720 0,468 Valid

5 0,826 0,468 Valid

6 0,676 0,468 Valid

7 0,858 0,468 Valid

8 0,758 0,468 Valid

9 0,777 0,468 Valid

10 0,795 0,468 Valid


(40)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 for Windows (2013) Tabel 3.10

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Kinerja Karyawan) No. Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,471 0,468 Valid

2 0,491 0,468 Valid

3 0,492 0,468 Valid

4 0,628 0,468 Valid

5 0,644 0,468 Valid

6 0,634 0,468 Valid

7 0,582 0,468 Valid

8 0,643 0,468 Valid

9 0,483 0,468 Valid

10 0,540 0,468 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 for Windows (2013)

Hasil diatas menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan di dalam instrumen penelitian ini dapat dikatakan valid, karena nilai rhitung pada setiap pertanyaan lebih besar daripada rtabel (0,468). Artinya pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat dijadikan alat ukur apa yang hendak diukur.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2006:178), menyatakan bahwa “Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Untuk menguji tingkat reliabilitas dapat digunakan rumus Alpha Croanbach yang merupakan statistik paling umum yang digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian.


(41)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adapun koefisien Alpha Croanbach dirumuskan sebagai berikut:

    

  

    

2

2

1

1 st

si k

k

C (Sugiyono, 2007:282-284)

Keterangan:

K = jumlah item

2

si jumlah varians setiap item pertanyaan

2

st varians skor total

Ketentuan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika rhitung > rtabel maka item pertanyaan dikatan realiabel. 2. Jika rhitung≤ rtabel maka item pertanyaan dikatan tidak realiabel.

Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus diatas menggunakan fasilitas program SPSS 16.0 for Windows, dengan hasil yang tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel rhitung rtabel Keterangan

Kepuasan Kerja 0,855 0,700 Reliabel

Motivasi 0,928 0,700 Reliabel

Kinerja Karyawan 0,750 0,700 Reliabel


(42)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.7. Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.7.1. Rancangan Analisis Data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket disebarkan langsung pada sampel penelitian yaitu 86 orang karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera. Sebelumnya angket penelitian telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah angket terkumpul kembali, angket dianalisis dengan cara sebagai berikut :

1. Editing, dalam hal ini adalah pemeriksaan angket yang terkumpul setelah diisi oleh responden menyangkut kelengkapan pengisian angket yang dilakukan oleh responden dan pemeriksaan jumlah lembaran angket.

2. Coding, dalam hal ini adalah pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada pembobotan sebagai berikut: untuk jawaban positif rangking pertama dimulai dari skor yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif rangking pertama dimulai dari skor terkecil sampai dengan yang terbesar. Nilai atau bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1, dan untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5. Pengukuran dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert yaitu kuesioner yang disebarkan dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan untuk setiap pertanyaan telah disediakan dan responden hanya tinggal memberi tanda checklist pada kolom tanggapan sesuai dengan pendapat responden masing-masing.

3. Tabulating maksudnya adalah tabulasi hasil skoring, yang dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data

Responden Skor Item

1 2 3 4 n

1 2 3


(43)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4 N

4. Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu

”lebih” atau “kurang” dari yang lain. Data yang diperoleh dari pengukuran skala ini disebut data ordinal yaitu data yang berjenjang yang jarak antara satu data dengan data yang lain tidak sama (Sugiyono, 2007:70). Tetapi di lain pihak, pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval maka terlebih dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval dengan menggunakan Methode Succesive Interval.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Menentukan banyaknya frekuensi (f)

b. Menghitung proporsi dengan rumus : Pi=f/N

c. Menerapkan nilai Z yang diperoleh dari tabel kurva normal baku d. Menghitung Scala Value (SV) dengan rumus:

SV = Density lower limit – Density at upper limit Area Under upper limit – Area Under lower limit

Berdasarkan langkah-langkah tersebut dapat dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.13

Pengubahan Data Ordinal Ke Interval

Kriteria/Unsur 1 2 3 4 5

Frekuensi Proporsi

Proporsi kumulatif Nilai

Scale value

Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil adalah +1

5. Melakukan analisis deskriptif, yaitu mengolah data dari angket dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:


(44)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

SK = ST X JB X JR

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket untuk variabel dengan jumlah skor kriterium variabel untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan menggunakan rumus.

∑Xi = X1 + X2 + X3+ ... + Xn dimana:

Xi = jumlah skor hasil angket variabel X

X1 – Xn =jumlah skor angket masing-masing responden

c. Membuat daerah kategori kontinum. Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka penulis menggunakan daerah kategori sebagai berikut:

Tinggi = ST x JB x JR Sedang = SD x JB x JR Rendah = SR x JB x JR d. Menentukan daerah kontinum variabel

6. Analisis regresi digunakan untuk menaksir harga variabel Y berdasarkan harga variabel X yang diketahui, serta taksiran perubahan variabel Y untuk setiap perubahan variabel X. Analisis Regresi yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan bentuk persamaan:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 (Riduwan, 2010: 148)

Dimana:

^

Y = Kinerja Karyawan X1 = Kepuasan Kerja

X2 = Motivasi


(45)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b = Koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi berganda adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefiisien a dan b, yaitu: Xi,yi,Xiyi,Xi2Yi2 dan,

b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus:

b = 2

1 1 2 1 1 1                                

     n i n i i n i n i n i Xi X n Yi Xi XiYi n

a =

n X b

Y

(Riduwan, 2010: 148)

7. Analisis korelasi; Setelah data yang terkumpul berhasil diubah menjadi data interval, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar

1r1

artinya jika: R = 1, hubungan antara X dan Y sempurna positif (mendekati

1, hubungan sangat kuat dan positif)

R = 1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

R = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi pearson (pearson’s product Moment Coeeficient of Correlation). Dalam hal ini ryxi adalah korelasi antara variabel Xi dan Y


(46)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

 

                          

    2 1 2 1 2 1 1 n h h n h h ih n h ih h ih n h h ih yxi Y Y n X X n Y X Y X n r

(Suharsimi Arikunto (2006:144))

i-1,2,3,..,9 dan k=Banyaknya variabel bebas

Untuk mengetahui tingkat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dilihat pada tabel Guilford sebagai berikut:

Tabel 3.14

Derajat Hubungan Antar Variabel Guilford

Besar Koefisien Klasifikasi

0,000 – 0,199 Sangat Rendah / Lemah dapat diabaikan

0,200 – 0,399 Rendah / Lemah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Tinggi / Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi / Sangat Kuat

Untuk menguji seberapa besar pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = r2 x 100% (Akdon, 2008:127)

Sebelum nilai r2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus diuji apakah nilai-nilai r2 ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan Ho.

3.7.2. Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat


(47)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dipercaya antara variabel X (kepuasan kerja) dan variabel Y (Motivasi) dengan variabel Y (kinerja karyawan), yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis

dalam penelitian ini adalah “”Kepuasan Kerja dan Motivasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan”.

Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu uji signifikasi koefisien korelasi (uji t-student) yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007:215). Untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian, seperti dikemukakan oleh Sugiyono (2007:215) . Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

22

1 r n t

r  

 ( Sugiyono, 2007:215)

Keterangan:

t = Distribusi student dengan derajat kebebasan ( dk ) = n – 2 r2 = Koefisien korelasi

n = Banyaknya sample

Ketentuan dari pada uji t-student ini adalah:

Ho : β = 0 : Kolerasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan Y

H1: β 0 : Kolerasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y

Kriteria penolakan hipotesisnya adalah:

1. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima 2. Jika thitung≤ ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak

Berdasarkan taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan ( dk ) = n – 2 serta pada uji dua pihak.


(48)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sedangkan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian utama dapat menggunakan rumus pengujian untuk uji F sebagai berikut:

(Sugiyono, 2007:192) dimana:

R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel


(49)

137 Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga yang terdiri dari gaji, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja, atasan, promosi, dan lingkungan kerja berada pada kategori sedang.

2. Gambaran tingkat motivasi karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga yang terdiri dari kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, dan kebutuhan pertemanan berada pada kategori sedang.

3. Gambaran tingkat kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga yang terdiri dari kemampuan teknis, kemampuan konseptual, dan kemampuan interpersonal berada pada kategori sedang.

4. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga. Koefisien korelasi kepuasan kerja terhadap kinerja menunjukkan hubungan kedua variabel ini kuat.

5. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.


(50)

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Koefisien korelasi motivasi terhadap kinerja menunjukkan hubungan kedua variabel ini kuat.

6. Diketahui bahwa kepuasan kerja dan motivasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga. Koefisien korelasi yang diperoleh terdapat hubungan yang kuat antara kepuasan kerja dengan kinerja dan hubungan yang juga kuat antara motivasi dengan kinerja. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kinerja karyawan di R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga dapat dilakukan dengan meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi mereka.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan solusi dari permasalahan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam mengambil kebijakan manajemennya.

1. Berdasarkan tanggapan responden mengenai kepuasan kerja yang cukup puas pada hampir semua indikator kepuasan kerja maka penulis menyarankan kepada pihak R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja serta menambah alat bantu kerja bagi karyawan mereka, mengadakan liburan bersama untuk menciptakan keakraban antar sesama karyawan dan menyesuaikan porsi pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan dengan besaran kompensasi yang diberikan.


(1)

83

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sedangkan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian utama dapat menggunakan rumus pengujian untuk uji F sebagai berikut:

(Sugiyono, 2007:192) dimana:

R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel


(2)

137

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga yang terdiri dari gaji, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja, atasan, promosi, dan lingkungan kerja berada pada kategori sedang.

2. Gambaran tingkat motivasi karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga yang terdiri dari kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, dan kebutuhan pertemanan berada pada kategori sedang.

3. Gambaran tingkat kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga yang terdiri dari kemampuan teknis, kemampuan konseptual, dan kemampuan interpersonal berada pada kategori sedang.

4. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga. Koefisien korelasi kepuasan kerja terhadap kinerja menunjukkan hubungan kedua variabel ini kuat.

5. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.


(3)

138

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Koefisien korelasi motivasi terhadap kinerja menunjukkan hubungan kedua variabel ini kuat.

6. Diketahui bahwa kepuasan kerja dan motivasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga. Koefisien korelasi yang diperoleh terdapat hubungan yang kuat antara kepuasan kerja dengan kinerja dan hubungan yang juga kuat antara motivasi dengan kinerja. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kinerja karyawan di R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga dapat dilakukan dengan meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi mereka.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh kepuasan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan solusi dari permasalahan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam mengambil kebijakan manajemennya.

1. Berdasarkan tanggapan responden mengenai kepuasan kerja yang cukup puas pada hampir semua indikator kepuasan kerja maka penulis menyarankan kepada pihak R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja serta menambah alat bantu kerja bagi karyawan mereka, mengadakan liburan bersama untuk menciptakan keakraban antar sesama karyawan dan menyesuaikan porsi pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan dengan besaran kompensasi yang diberikan.


(4)

139

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Berdasarkan tanggapan responden mengenai motivasi yang berada pada tingkat sedang pada semua indikator mengenai motivasi maka penulis menyarankan agar perusahaan memberikan kesempatan yang lebih terbuka bagi karyawan mereka untuk mendapatkan promosi dengan tujuan memberikan pengalaman serta tanggung jawab yang berbeda. Selain itu juga dengan lebih mempertegas lagi sistem sanksi dan hadiah kepada karyawan mereka.

3. Berdasarkan tanggapan responden mengenai kinerja karyawan yang rendah pada kemampuan teknis maka penulis menyarankan agar R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga dapat kembali memberikan pelatihan terutama pelatihan penggunaan peralatan dan tentang metode kerja. Selain itu penilaian kinerja harus bisa dilakukan lebih objektif agar keakuratan hasil yang didapat benar-benar mendekati keadaan sebenar-benarnya.

4. Penulis juga mengajukan saran agar dapat dilakukan penelitian selanjutnya dengan variabel bebas yang berbeda, agar didapatkan hasil yang akurat mengenai pengaruh variabel lain terhadap kinerja karyawan R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga.


(5)

140

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. 2008. Aplikasi Statistik. Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

As’ad, Mohammad. 2004. Psikologi Industri, edisi empat. Yogyakarta: Liberti

Djatmiko, Yayat Hayati. 2005. Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta

Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV Andi Yogyakarta

Hariandja, Marihot T.E. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan,

Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Istijanto. 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Malhotra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2007. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama

Mathis, L. Robert dan John H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: Salemba Empat

Riduan. 2010. Dasar-Dasar Statistik. Bandung: Alfabeta

Rivai, Veithzal., dan Sagala, Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya

Manusia Untuk Perusahaan: Dari teori ke Praktek. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Robbins, Stephen P. Dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Saydam, Gouzaly. 2005. Manajemen Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: Djambatan


(6)

141

Agus Nugraha, 2013

Pengaruh Kepuasan Kerja & Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada R.S. Khusus Bedah Halmahera Siaga

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

... 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

... 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Umar, Husein. 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta:

PT. Grafindo Persada

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta