ANALISIS TERHADAP KEDUDUKAN BPSK DALAM PEREDARAN KLAUSULA BAKU YANG TERCANTUM PADA KLAUSULA BAKU JASA PENCUCIAN PAKAIAN TERKAIT PENGAWASAN DARI BPSK.

ANALISIS TERHADAP KEDUDUKAN BPSK DALAM PEREDARAN KLAUSULA
BAKU YANG TERCANTUM PADA KLAUSULA BAKU JASA PENCUCIAN
PAKAIAN TERKAIT PENGAWASAN DARI BPSK
ABSTRAK
Bondan Dwinara
110110100067
Dewasa ini banyak berkembang bisnis, salah satunya adalah jasa pencucian
pakaian, usaha ini banyak di kota-kota besar terutama di kota yang banyak
mahasiswa dan mahasiswi. Kehadiran usaha jasa pencucian pakaian memberikan
dampak positif bagi mahasiswa dan mahasiswi yang semula mencuci pakaian
dikerjakan sendiri menjadi tidak dengan adanya jasa pencucian pakaian, selain itu
juga efisien waktu dan tenaga. Dalam menjalankan bisnisnya, seringkali para pelaku
usaha jasa pencucian pakaian menerapkan klausula baku secara sepihak. Potensi
demikian dapat menimbulkan terjadinya sengketa konsumen antara pelaku usaha
dan konsumen. Untuk dapat menjamin suatu penyelenggaraan perlindungan
konsumen, maka pemerintah menuangkan perlindungan konsumen dalam bentuk
suatu produk hukum yaitu UUPK. Hal penting karena hanya hukum yang memiliki
kekuatan untuk memaksa pelaku usaha untuk mentaatinya dan hukum juga memiliki
sanksi yang tegas.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisa
peranan pemerintah dalam hal ini BPSK untuk pengawasan jasa pencucian pakaian
yang menggunakan klausula baku. Untuk mengetahui apakah pelaku usaha jasa

pencucian pakaian harus bertanggungjawab secara penuh dalam hal terdapat
kerusakan dan kehilangan barang milik pengguna jasa berdasarkan KUHperdata
dan UUPK.
Penulisan menggunakan metode penelitian sebagai berikut, yaitu spesifikasi
penelitian adalah deksriptif analitis, metode pendekatannya adalah metode yuridis
normatif, kemudian dilakukaan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan serta
teknik pengumpulan data digunakan adalah studi kepustakaan dan metode analitis
data.
Berdasarkan hasil penelitian penelitian ditentukan bahwa yang pertama
Peranan BPSK dalam melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula
baku masih kurang efektif karena BPSK hanya bersifat pasif yaitu menunggu
pengaduan konsumen terkait adanya pelanggaran pencantuman klausula baku
dalam hal ini upaya represif, namun upaya preventif guna mencegah pelaku usaha
mencantumkan klausula baku yang merugikan konsumen belum dilaksanakan oleh
BPSK. Kedua tanggung jawab pelaku usaha jasa pencucian pakaian apabila terjadi
kerugian akibat perbuatan melawan hukum terhadap barang milik konsumen, maka
pelaku usaha jasa pencucian pakaian bertanggungjawab memberikan ganti rugi
yang setara sesuai dengan barang konsumen tersebut sebagaimana yang diatur
dalam pasal 19 UUPK dan pasal 1365


iv