Jika Masih Dilibatkan, PT Seharusnya Jadi Penyelenggara UN.
Pikiran Rakyat
o Selasa
4
5
0
6
20
21
o Mar
OApr
Rabu 0 Kamis 0 Jumat
7
8
9
10
11
22
23
24
25
26
OMei
8Jun
OJul
0 Ags
Jika Masih Dilibatkan,
PT Seharusnya Jadi
Penyelenggara UN
BANDUNG, (PR).Apabila
UN mendatang
masih melibatkan perguruan
tinggi (PT), PT seharusnya menjadi penyelenggara penuh untuk
UN SMA dan sederajat, termasuk sekolah menengah kejuruan
(SMK).Artinya, dari penretakan
soal, distribusi, hingga pengawasan, Dinas Pendidikan
tidak campur tangan.
. Hal tersebut merupakan salah
satu dari beberapa usulan yang
diajukan PT se Jawa Barat. Usulan-usulan ini diajukan, sehubuIigan masih adanya indikasi kecurangan saat ujian nasional (UN) 2009 dan tidak
adanya tindak lanjut atas kecurangan tersebut oleh pemerintah. Usulan itu akan diajukan
akhir Juni ini kepada Badan
Standar Nasional Pendidikan.
"Kami sudah rapat di Unpad
(Universitas Padjadjaran) Bandung, Jumat (12/6) dan menghasilkan sejilmlah usulan. Yang
pasti, usulan itu untuk memperbaiki pelaksanaan UN,"ujar Koor-
dinator PengawasUN sekolah
menengah atas/madrasah aliah
(SMA/MA) Jabar Yayat Achdiat
di Bandung, Minggu(14/6).
Rapat diikuti Unpad, Institut
Teknologi Bandung, Universitas
Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri, dan 26 PT
negeri serta swasta di Jabar
yang berperan sebagai koordinator daerah pada UN 2009.
Perguruan tinggi pun mendesak pemerintah, untuk menindaklanjuti temuan yang mengindikasikan kecurangan saat UN
2009. Yayat mengatakan, jika
tidak ada tindak Ianjut dari pemerintah, PT memutuskan untuk melihat niat pemerintah
memperbaiki mutu UN.
Usulan lainnya menurut dia,
UN hanya digunakan untuk
memetakan kualitas sekolah.
Hal tersebut sejalan dengan
para kalangan, yang selama ini
menolak UN menjadi syarat
kelulusan siswa. "Intinya, UN
masih ada, tetapi hanya sebagai
penentu standar sekolah. Kami
Kllping
Humas
Unpad
pun mengusulkan soal UN
harus dibedakan, untuk mereka
yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi dan yang tidak
akan
melanjutkan.
Juga,
dibedakan berdasarkan grade
sekolah," ujamya.
Sementara itu, Kepala Bidang
Pendidikan Menengah dan
Tinggi Disdik Jabar Otji S. Wihatjadi, menilai baik atas sejum- .
lah usulan PT. Namun, usulan
PT sebagai penyelenggara
penuh atas UN, menurut dia,
sebaiknya dikembalikan lagi
kepada tugas, pokok, dan
fungsinya (tupoksi).
Pasalnya, pelaksanaan UN
menjadi tupoksi Disdik,meski pada pelaksanaan PI dilibatkan sebagai pengawas. "Kalaumemang
dari Disdik masih ada sisi yang
harus dilul1,lskan,sebaiknya PI
memberi tabu. Namun, kalau Disdik tidak bisa meluruskannya,
maka usulan itu bisa menjadi altematif. Yangpenting, tujuannya
meningkatkan mutu UN," ujarnya. (A-167)***
2009
o Selasa
4
5
0
6
20
21
o Mar
OApr
Rabu 0 Kamis 0 Jumat
7
8
9
10
11
22
23
24
25
26
OMei
8Jun
OJul
0 Ags
Jika Masih Dilibatkan,
PT Seharusnya Jadi
Penyelenggara UN
BANDUNG, (PR).Apabila
UN mendatang
masih melibatkan perguruan
tinggi (PT), PT seharusnya menjadi penyelenggara penuh untuk
UN SMA dan sederajat, termasuk sekolah menengah kejuruan
(SMK).Artinya, dari penretakan
soal, distribusi, hingga pengawasan, Dinas Pendidikan
tidak campur tangan.
. Hal tersebut merupakan salah
satu dari beberapa usulan yang
diajukan PT se Jawa Barat. Usulan-usulan ini diajukan, sehubuIigan masih adanya indikasi kecurangan saat ujian nasional (UN) 2009 dan tidak
adanya tindak lanjut atas kecurangan tersebut oleh pemerintah. Usulan itu akan diajukan
akhir Juni ini kepada Badan
Standar Nasional Pendidikan.
"Kami sudah rapat di Unpad
(Universitas Padjadjaran) Bandung, Jumat (12/6) dan menghasilkan sejilmlah usulan. Yang
pasti, usulan itu untuk memperbaiki pelaksanaan UN,"ujar Koor-
dinator PengawasUN sekolah
menengah atas/madrasah aliah
(SMA/MA) Jabar Yayat Achdiat
di Bandung, Minggu(14/6).
Rapat diikuti Unpad, Institut
Teknologi Bandung, Universitas
Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri, dan 26 PT
negeri serta swasta di Jabar
yang berperan sebagai koordinator daerah pada UN 2009.
Perguruan tinggi pun mendesak pemerintah, untuk menindaklanjuti temuan yang mengindikasikan kecurangan saat UN
2009. Yayat mengatakan, jika
tidak ada tindak Ianjut dari pemerintah, PT memutuskan untuk melihat niat pemerintah
memperbaiki mutu UN.
Usulan lainnya menurut dia,
UN hanya digunakan untuk
memetakan kualitas sekolah.
Hal tersebut sejalan dengan
para kalangan, yang selama ini
menolak UN menjadi syarat
kelulusan siswa. "Intinya, UN
masih ada, tetapi hanya sebagai
penentu standar sekolah. Kami
Kllping
Humas
Unpad
pun mengusulkan soal UN
harus dibedakan, untuk mereka
yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi dan yang tidak
akan
melanjutkan.
Juga,
dibedakan berdasarkan grade
sekolah," ujamya.
Sementara itu, Kepala Bidang
Pendidikan Menengah dan
Tinggi Disdik Jabar Otji S. Wihatjadi, menilai baik atas sejum- .
lah usulan PT. Namun, usulan
PT sebagai penyelenggara
penuh atas UN, menurut dia,
sebaiknya dikembalikan lagi
kepada tugas, pokok, dan
fungsinya (tupoksi).
Pasalnya, pelaksanaan UN
menjadi tupoksi Disdik,meski pada pelaksanaan PI dilibatkan sebagai pengawas. "Kalaumemang
dari Disdik masih ada sisi yang
harus dilul1,lskan,sebaiknya PI
memberi tabu. Namun, kalau Disdik tidak bisa meluruskannya,
maka usulan itu bisa menjadi altematif. Yangpenting, tujuannya
meningkatkan mutu UN," ujarnya. (A-167)***
2009