Cinta Kebaya.

Pikiran Rakyat
o Selasa
4

5
20

0
6

21

o Mar

OApr

Rabu

(i

22


OMei

o Kamis
8
23

9

0
10

24

OJlln

Jumat

11
25


\

o Sabtu 0 Minggu
12

26

13
27

o Jill 0 Ags 8Sep

14
28

OOkt

15
29

ONov

Tinong

CintaKebaya

K

ERUGIAN atas sikap Malaysia
yang sering mengklaim kebudayaan Indonesia, juga sempat dirasakan oleh Tinong (33). Dia pernah
mengalami kekecewaan terhadap perlakuan temannya yang juga seorang warga
Malaysia. "Ketika itu, sayajoinan bersama ternan mengikuti pameranfashion di
8ingapura. Kami memamerkan kebaya
hasil rancangan saya semua. Memang,
yang mendaftarkan adalah seorang ternan dari Malaysia itu. Ruginya, kartu nama semua klien dia yang pegang sehingga
seluruh klien menganggap kebaya-kebaya
itu rancangan dia. Jadi, klien yang hendak order kebaya saya, harns melalui si
t~man itu. Kesal..!~ya ~ena seb~-

nya saya bisa m«:znerimaorder langsung,"

ujar pemilik nama lengkap Nina Gantini,
8.80s. ini, ketika ditemui saat perayaan
ulang tahun pertama Yayasan Batik Jawa
Barat, di Bank Indonesia Bandung, belum
lama ini.
Belajar dari pengalaman tersebut, Tinong yang memulai usaha butik kebaya sejak 2001 ini, menjadi lebih berhati-hati
dalam memilih partner. la berharap, ke
depannya bisa memfranchise-kan butiknya di daerah lain. "Sekarang ini, sedang
tahap mempelajari manajemennya. Kan
tidak semudah itu membukafranchise,"
tutur istri dari Farrish Fahmi ini.
Kecintaannya terhadap kebaya, dimulai
semasa kuliah di FISIP Unpad. la belajar

menjahit di Pak Uye. "Dulu,
kebaya Pak Uye sangat terkenal
dengan rancangannya yang
orisinal sejak zaman Belanda. Lagi pula, saya semakin tertantang\.

karena pola kebayamemilikiteknik

tertinggidalamdunia menjahit.Senang rasanya begitu melihat
hasil kebaya pertama yang
sayajahit. Setelah itu, saya
berniat serius dalam merancang kebaya," kata
wanita yang lahir di
Bandung, 23 September 1976 ini. (Eva
Fahasf"PR")
***
.

--.---..---.

-

K lip i n 9 Hum a sUn

pad

2 00 9----


16
30

)"l

."

31

ODes
~