PENCANTUMAN LABEL HALAL TERHADAP SEPATU BERBAHAN KULIT BABI DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN HUKUM ISLAM.

ABSTRAK
Moslem Haraki
110110080411
Pada era globalisasi, perkembangan pembangunan di Indonesia telah
membawa dampak yang berarti bagi masyarakat. Pembangunan dan
perkembangan perekonomian dibidang perindustrian dan perdagangan nasional
telah menghasilkan berbagai variasi barang dan jasa yang dapat dikonsumsi,
yaitu semakin banyaknya pilihan barang dan jasa yang ditawarkan dengan
aneka jenis dan kualitas. Kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dan
informasi memperluas ruang gerak arus keluar masuknya barang dan jasa
bahkan sampai melintas batas-batas Negara. Hal ini juga berarti semakin
membuka kebebasan konsumen untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang
dan jasa sesuai dengan keinginan dan kemampuan konsumen. Akan tetapi hal
tersebut juga membawa kekhawatiran mengenai penggunaan bahan baku dalam
produksi suatu produk, mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu
Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia terutama dalam
produk sandang dalam hal ini adalah sepatu.
Metode penelitian yang digunakan dalam menganalisa dan meneliti studi
kasus ini adalah melalui data yuridis normatif dengan data utama berupa data
sekunder yang diperoleh dengan studi kepustakaan.
Hasil dari penelitian dalam penyusunan studi kasus ini menunjukan

bahwa, pertama bahwa penggunaan kulit babi sebagai bahan baku dalam
pembuatan produk sepatu berdasarkan hukum Islam adalah haram. Kedua
bahwa adanya produsen yang menggunakan kulit babi dan mencantumkan label
halal tanpa melalui rangkaian proses sertifikasi merupakan sebuah pelanggaran
terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

ABSTRACT
The Inclusion Of Halal Mark On Shoes Made Of Pig Leather Relation To
Consumer Protection Act No. 8/1999 And The Islamic Law
In the era of globalisation, the development progress in Indonesia has
brought a very significant effect to the society. The growth of the economics
sector especially in the indutries sector dan national trading also brought a lot of
variety both in the goods and services that provides for the people, these
services and goods came with many kind of quantity and both quality in the same
time. The progress of the technology and information also pushed the circulation
of both of the goods and services itself and it is been gone world wide arround
the world. It means that the consumer freedom to consume the goods and
services that being provide by the goods and services provider became more
crowded than before regarding to the market’s taste itself and also the capability
of the consumer itself.

The metode that being used in analyze and researching this case studys
is through juridical normatif as the main data and references study as the
secondary data.
The result of the research of this case study indicates, first that the
usage of pig leather as fashion product which in this case is shoesregarding to
the Islamic law was marked as haram, which means that moslems consumer
shouldn’t use these kind of product. Second that the usage of pig leather and use
a halal mark on their product without a proper sertification proccess can be
catagorized as an act against the law especially the consumer protection act.