Polisi Harus Berani Otopsi.

.

123
17

RADAR BANDUNG

18

OJan

o Selasa o Rabu 0

Senin

,

4

5
20


19

6
21

o Mar OApr

8Peb

7
22
OMei

8
23

9

OJun


10
24

o Sabtu o Minggu

0

Kamis

Jumat
11
25
26

12

13
27


0 Jut 0 Ags OSep

Polisi Barns
Berani Otopsi
adanya lampu hijau dari keluarga Dwiyanto.
Yesmil menegaskan, berdasar
hukum acara tidak ada satu
II BANDUNG - RADAR BANDUNG
pihak pun yang bisa menghalangi polisi dalam melakukan
BELUM terungkapotopsi, apalagi jika
nya penyebab kemaotopsi tersebut dilatian Dwiyanto Wiskukan untuk mengumnugroho, membuat
pulkan barang "bukti.
kriminolog dari Uni"Ya, sebaiknya polisi
versitas Padjajaran,
berani melakukan otopYesmil Anwar, angsi, apalagi untuk menkat bicara. Menurut
carikebenaranmateriil,"
Yesmil, terlambatnya
tandas Yesmil saat dihupengungkapan
kabungi Radar Handling
s us terbunuhnya

tadi malam (15/2).
Dwiyanto
karena
YesmiJ mencontohbelum dilakukannya
Yesmil Anwar
kan, ada pembunuhan
otopsi mayat Dwidalam satu keluarga.
~yanto. Polisi Juga belum berani
Untuk mengungkap kasus termelakuka~t~si
karena bel,:~ ~but,~lisi
membutuhkan

Keluarga Dwiyanto
Tetap Menolak

-

barang bukti lain untuk mengetahui pelaku yang sebenarnya. Adapun upaya mengumpulkan barang bukti, di
antaranya melakukan otopsi
guna mengetahui proses pembunuhan yang dialamisi korban.

Terkait otopsi tersebut, pihak
keluarga korban tidak bisa
melarang otopsi. Jika dilarang,
akan membuat pengungkapan
kasus terhambat dan menimbulkan pertanyaan besar alasan
keluarga korban menyatakan
keberatan.
"Walau keluarga keberatan,
tidak ada masalah jika polisi
lakukan otopsi. Sebab, hal ini
berkaitan untuk pengumpulan
barang bu~i," tandasnya.

14
28

OOkt

ONov


30

U31

Dwiyanto Wisnugroho, Dariyanto mengatakan, keluarganya
sudah berkeputusan bulat untuk tidak mengizinkan otopsi
terhadap jenazah
anaknya,
meskipun untuk alasan hukum.
"Keluarga tidak mau membuat
anak saya sakit kedua kalinya.
Sudah meninggal tragis, terus
dilukai lagi dengan cara otopsi.
Itu akan menyakitinya
yang
kedua kali," terangnya.
"Upaya hukum apapun tidak
akan mampu membuat anak saya
kembali hidup," terangnya.
Menurutnya, peristiwa tersebut _ditanggung

keluarga
sebagai musibah.
Kendati
begitu, Dariyanto mengaku akan
tetap kooperatif
dalam penegakan hukum yang dilakukan
petugas.
"Apabila saya diminta hadir ke
Polresta Cimahi, saya akan
usahakan hadir. Namun, hingga
saat ini (tadi malam, red) saya
belum memiliki agenda untuk
pergi ke Bandung," papar Dariya~to.(dni/ris)

- ---

\

ODes


Sementara itu, keluarga Dwiyanto, bersikukuh
menolak
janazah anaknya diotopsi.
Ketika dihubungi Radar Handung tadi malam, ayah kandung

I{lip i n 9 Hum Q5 U n p Qd 2 0 0 9

15
29

.