PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan karikatur "Mafia Di Balik Nunun" Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011).

PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI
PADA COVER MAJ ALAH TEMPO
(Studi Semiotika pemaknaan kar ikatur “Mafia Di Balik Nunun”
Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)

SK RIP SI

Disusun oleh :
Diaz Rachmanto
NPM. 0743010299

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN ” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI
PADA COVER MAJ ALAH TEMPO
(Studi Semiotika pemaknaan karikatur “Mafia Di Balik Nunun”
Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)

Diajukan Oleh :

Diaz Rachmanto
NPM. 0743010299
Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 13 Juni 2012
Tim Penguji :
Pembimbing

Ketua

Drs. Syaifuddin Zuhr i M.Si
NPT. 370 069 400 351


J uwito, S.Sos, M.Si
NPT. 367 049 500 361
Sekretaris

Drs. Syaifuddin Zuhr i M.Si
NPT. 370 069 400 351
Anggota

Dr. Catur Suratnoaji, M.Si
NPT. 368 049 400 281
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Dra. Ec. Hj. Supar wati, M.Si.
NIP. 19550718 198302 2001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


ABSTRAKSI
Diaz Rachmanto, PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA
COVER MAJ ALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan kar ikatur “Mafia
Di Balik Nunun” Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)
Penelitian ini mengarahkan perhatian pada makna yang tersirat di dalam
pesan yang disampaikan dalam karikatur “Nunun Nurbaeti” pada cover majalah
Tempo edisi 19-25 Desember 2011. Peneliti menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan analisis makna semiotika terhadap karikatur tersebut. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teori segitiga makna milik Charles Sanders
Pierce dengan tiga kategori tersebut adalah ikon, indeks, dan simbol.
Sumber atau teori yang terdapat ada penelitian ini antara lain : teori segitiga
makna Charles Sanders Pierce, Kritik sosial, Komunikasi Politik, kartun editorial,
karikatur sebagai proses komunikasi. Sumber atau teori tersebut digunakan sebagai
dasar atau acuan dalam pembahasan penelitian.
Hasil penelitian pemaknaan karikatur Nunun Nurbaeti pada ilustrasi cover
depan Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011 merupakan referensi dari
fenomena yang terjadi di tengah masyarakat kita. Dipilihnya tampilan ilustrasi
demikian karena dianggap dapat mewakili keseluruhan hal dari isi yang terdapat di
dalam majalah Tempo. Tampilan pemaknaan karikatur Nunun Nurbaeti tersebut,

diharapkan mampu menyampaikan pesan yang diinginkan komunikator dalam hal ini
adalah majalah Tempo.
Kata Kunci: Ilustrasi Cover, Semiotik, Pemaknaan Karikatur, Nunun Nurbaeti

ABSTRACT
DIAZ RACHMANTO, MEANING CARICATURE MAGAZINE COVER TO
NUNUN NURBAETI TEMPO (Semiotics studies purpor t caricatur e " Mafia
Behind Nunun" On issue of Tempo Magazine Cover 19 to 25 December 2011)
This study draws attention to the meaning implied in the message conveyed
in the cartoon "Nunun Nurbaeti" on the issue of Tempo magazine cover 19 to 25
December 2011. Researchers used a qualitative descriptive method with semiotic
analysis of the meaning of the cartoons. In this study, researchers used a triangular
theory of Charles Sanders Pierce's significance to the three categories are icons,
indexes, and symbols.
Sources or the theory that there are no studies include: the theory of Charles
Sanders Pierce triangle of meaning, social criticism, political communication,
editorial cartoons, caricatures as the communication process. Source or theory is used
as a basis or reference in the discussion of the research.
The results purport Nunun Nurbaeti caricature on the front cover illustration
Tempo Magazine issue 19 to 25 December 2011 is the reference of the phenomena

occurring in our communities. The choice of illustrations look that way because it is
considered to represent the whole of the information contained in the magazine
Tempo. Display Nunun Nurbaeti meaning caricature, it is expected to convey the
desired communicator in this case is the magazine Tempo.
Keywords: Cover Illustration, Semiotics, Pemaknaan Caricatures, Nunun Nurbaeti
x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pemaknaan Kar ikatur Nunun Nur baeti Pada Cover Majalah
Tempo (Studi Semiotika pemaknaan kar ikatur “Mafia Di Balik Nunun”
Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)” dengan baik.
Skripsi penelitian ini penulis susun untuk memenuhi persyaratan dalam
menyelesaikan program Ujian Skripsi Penelitian setiap mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Bersama dengan terselesaikannya penyusunan skripsi penelitian ini, penulis
telah berusaha dan menganalisa sesuai dengan kemampuan penulis, dan
kesemuanya tidak lepas dari bimbingan serta saran- saran dari Bapak
Drs. Saifuddin Zuhri, M.Si selaku Dosen Pembimbing serta berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1.

Ibu Dra. Hj. Suparwati, Msi. selaku Dekan Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Juwito, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak/ Ibu dosen serta staf karyawan Jurusan Ilmu Komunikasi fakultas
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik yang telah banyak memberi dorongan


ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Kedua Orangtuaku dan saudara- saudaraku atas doa dan motivasinya.

5.

My Honey beserta keluarga tercinta

6.

Sahabat- sahabat atas dukungan, bantuan dan kesetiakawanannya
Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih jauh dari sempurna,

sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Akhir kata

semoga skripsi penelitian ini dapat bermanfaat bagi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surabaya, 31 Mei 2012
Penulis

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI

i

KATA PENGANTAR ............................................................................

ii


DAFTAR ISI ..........................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

ix

ABSTRAKSI/ ABSTRACT ....................................................................

x

BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................


1

1.1. Latar Belakang Masalah......................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................

11

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................

11

1.4. Kegunaan Penelitian ...........................................................

12

BAB II KAJ IAN PUSTAKA ...............................................................


13

2.1. Landasan Teori .............................................................

13

2.1.1. Media Cetak .............................................................

13

2.1.2. Majalah .....................................................................

14

2.1.2.1 Majalah Sebagai Media Massa .................................

15

2.1.3. Ilustrasi Cover Majalah.............................................

17

2.1.4. Makna judul .............................................................

18

2.1.5. Karikatur / Kartun .....................................................

19

2.1.5.1 Karikatur Dalam Media Massa ...................

21

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.5.2 Fungsi Dan Tujuan Karikatur .....................

22

2.1.5.3 Karikatur Sebagai Kritik Sosial ..................

23

2.1.6. Konsep Ekspresi Wajah ...........................................

24

2.1.7. Makna Pose Berdiri .................................................

29

2.1.8. Konsep Mulut dan Telinga Tertutup ........................

29

2.1.9. Makna Baju .............................................................

32

2.1.10. Konsep Rambut dan Jenis- jenisnya .......................

33

2.1.11. Makna Bayangan ...................................................

39

2.1.12. Makna Background................................................

39

2.1.13. Rubrikasi ...............................................................

40

2.1.14. Font .......................................................................

40

2.1.14.1 Jenis –Jenis Font ........................................

43

2.1.14.2 Karakteristik Jenis Font ..............................

44

2.1.15 Pemaknaan Warna ..................................................

46

2.1.16. Komunikasi Nonverbal ...........................................

51

2.1.16.1 Definisi Komunikasi Nonverbal ..................

51

2.1.16.2 Jenis- jenis komunikasi nonverbal ...............

51

2.1.16.3 Fungsi Komunikasi Nonverbal ....................

54

2.1.17 Pendekatan Semiotika ..............................................

56

2.1.18. Semiotika Charles S. Pierce .....................................

58

2.2. Kerangka Berfikir ...............................................................

61

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................

63

3.1. Metode Penelitian ...............................................................

63

3.2. Korpus ................................................................................

64

3.3. Unit Analisis .......................................................................

65

3.3.1. Ikon (icon) ...............................................................

65

3.3.2. Indeks (index) ..........................................................

66

3.3.3. Simbol (symbol).......................................................

66

3.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................

67

3.5. Teknik Analisis Data ..........................................................

67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................

70

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data ......

70

4.1.1. Pemaknaan Terhadap Karikatur “Mafia di Balik
Nunun” ....................................................................

70

4.1.2. Majalah Tempo .........................................................

71

4.2. Penyajian Data ....................................................................

73

4.3. Analisis Pemaknaan Karikatur “Mafia di Balik Nunun” ......

79

4.3.1. Ikon ..........................................................................

79

4.3.2. Indeks .......................................................................

83

4.3.2. Simbol ......................................................................

88

4.4. Makna Keseluruhan Pemaknaan Karikatur “Mafia di Balik
Nunun” dalam Model Triangle Of Meaning Pierce ..............

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

93

5.1. Kesimpulan.........................................................................

93

5.2. Saran ..................................................................................

95

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

96

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

99

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Hubungan Tanda, Objek dan Interpretant Pierce ................

60

Gambar 2.2. Model Kategori Tanda Oleh Pierce ....................................

60

Gambar 2.3. Analisis Semiotik Charles Sander Pierce ............................

62

Gambar 4.1. Hubungan ketiga elemen Pierce pada Ilustrasi Cover
Majalah Tempo .................................................................

75

Gambar 4.1. Analisis Semiotik Charles Sander Pierce ...........................

78

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Ilustrasi cover Majalah Tempo Edisi 10-16 Januari ............

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

99

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi
memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media yang
paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indra menusia seperti
mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima panca indra selanjutnya
diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan
sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Media yang
dimaksud ialah media yang digolongkan atas empat macam yakni media
antar pribadi, media kelompok, media publik, dan media massa.
Media massa adalah penyaji realita. Para pengelola media massa
ibarat koki yang memproses peristiwa menjadi berita, feature, investigative
reporting, artikel, foto-foto, gambar bergerak, suara penyiar dan sound
effect, dialog interaktif, dan sebagainya untuk disajikan kepada khalayak.
Sang koki seharusnya memang merujuk pada fakta, akurasi, aktualitas,
kaidah bahasa, dan etika. Namaun dia boleh memasukkan subyektifitas
dengan menentukan mana yang diletakkan pada bagian yang “sangat
penting” atau “tidak penting” dan sebagainya agar mendapat perhatian dan
minat khalayak.

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Media massa terdiri dari media massa cetak dan media massa
elektronik. Media massa cetak terdiri dari surat kabar, buku, majalah dan
lain-lain. Media massa elektronik terdiri dari televisi, radio, film, internet,
dan lain-lain. Media cetak seperti majalah, surat kabar, dan buku, justru
mampu memberi pemahaman yang tinggi kepada para pembaca, karena ia
sarat dengan analisi yang lebih dalam dibandingkan media lainya (Cangara,
2005: 128).
Majalah

merupakan

medium

yang

memiliki

kulitas

dalam

menyajikan informasi. Majalah juga memiliki kemampuan membawa pesan
yang sangat spesifik untuk keperluan studi, pengetahuan, hobi atau hiburan
dengan penyajian mendalam yang sangat jarang ditemukan pada media lain.
Pesan-pesan terdapat pada majalah dibentuk melalui proses intepretasi atau
fenomena yang terjadi. Hal ini diperkuat sebagai berikut, di Indonesia
sendiri majalah lebih dulu melakukan jurnalisme interpretatif ketimbang
koran ataupun kantor-kantor berita. Bagi majalah, interpretasi justru menjadi
sajian utama. Aneka majalah sengaja menyajikan tinjauan dan analisi
terhadap suatu peristiwa secara mendalam, dan itulah hakikat interpretasi.
Tidak hanya itu saja, dalam kenyataanya, majalah ikut berperan dalam
reformasi politik maupun sosial. Majalah tidak seperti koran yang biasanya
memiliki perspektif nasional, sehingga terbebas dari sentimen kedaerahan.
Bahwa majalah juga berjasa ikut memelihara kesadaran tentang kesatuan
bangsa, dan menyodorkan berbagai topik diskusi kepada semua orang
(River, 2003: 212).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Seiring dengan perkembangan jaman, majalah sudah mengalami
berbagai kemajuan. Jika pada jaman dahulu majalah hadir dalam bentuk
cetak sederhana, dicetak di kertas dengan kualitas apa adanya. Maka saat ini
majalah terbit dan hadir dalam bentuk sajian yang menarik. Karena dengan
kualitas yang tinggi serta sangat menarik. Kini majalah semakin
tersegmentasi, dengan mulai adanya majalah khusus anak-anak, seperti
majalah BOBO. Khusus majalah remaja, Gadis, Kawanku, dan lain-lain.
Untuk politik terdapat Tempo dan Gatra. Selain itu juga terdapat majalah
khusus olahraga, keluarga, pria serta wanita. Hal ini yang menyebabkan
masyarakat semakin selektif dalam memilih majalah sesuai dengan
kebutuhan mereka terhadap informasi maupun hiburan.
Majalah merupakan media yang terbit secara berkala, yang isinya
meliputi bermacam-macam artikel, cerita, dambar dan iklan (Djuroto, 2002:
32). Fungsi dari majalah adalah, menyebarkan informasi kepada
masyarakat. Selain itu memberikan hiburan baik dalam bentuk tekstual
ataupun visual seperti gambar kartun maupun karikatur. Artini Kusmiyati
juga mengatakan di dalam bukunya Teori Komunikasi Visual (1999: 36)
bahwa media gambar atau visual maupun mengkomunikasikan pesan
dengan cepat dan berkesan. Sebuah gambar bila dapat memilihnya bisa
memiliki nilai yang sama dengan ribuan kata, juga secara individual mampu
untuk memikat perhatian. Visualisasi adalah cara atau sarana yang paling
tepat untuk membuat sesuatu yang abstrak menjadi lebih jelas. Penampilan
secara visual selalu mampu untuk menarik emosi pembaca dan dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

memutuskan suatu problema untuk kemudian menghayalkan pada keajaiban
yang sebenarnya. Media verbal dambar merupakan media yang paling cepat
untuk menambahkan pemahaman. Informasi bergambar lebih disukai
dibandingkan dengan informasi tertulis karena menatap gambar jauh lebih
mudah dan sederhana. Gambar berdiri sendiri, memiliki subyek yang mudah
dipahami dan merupakan “simbol” yang jelas dan mudah dikenal
(Waluyanto,2002: 128).
Cover atau sampul depan merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan dari sebuah majalah. Karena pada saat kita akan membeli atau
membaca majalah, yang diperhatikan pertama kali adalah sampul dan
ilustrasi gambarnya.penulis dapat menuangkan ide dan kreatifitasnya pada
ilustrasi sampul. Cover dan sampul perlu didesain secara indah dan artisttik
agar mampu menarik perhatian khalayak untuk membacanya. Pemilihan
judul atau teks harus singkat, mudah dibaca, mudah dimengerti dan secara
langsung dapat menginformasikan isi yang terkandung didalamnya
(Pudjiastuti, 1999: 29). Pada sebuah cover atau sampul, ilustrasi digunakan
sebagai gambaran pesan yang tidak dibaca, namun bisa mewakili cerita
dalam bentuk grafis yang memikat ilustrasi tersebut mampu menunjang
pesan yang disampaikan.
Ilustrasi gambar pada sebuah sampul merupakan komunikasi visual
sebagai sistem pemenuhan kebutuhan manusia dibidang komunikasi visual.
Dewasa ini ilustrasi gambar mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Hampir di segala sektor kegiatan, lambang atau symbol, visual hadir dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

bentuk gambar, sistem bentuk tanda, corporate indentity sampai berbagai
display produk di pusat pertokoan dengan aneka daya tarik. Ilustrasi yang
digunakan untuk membantu menekankan pesan dengan cepat, tepat dan
tegas yang merupakan terjemahan dari sebuah judul. Ilustrasi sebagai
gambaran pesan yang tak terbaca, namun bisa mengurai cerita berupa grafis
informasi yang memikat. Meskipun ilustrasi merupakan attention- getter
(penarik perhatian) yang paling efektif, tetapi akan lebih efektif bila ilustrasi
tersebut juga menunjang pesan yang terkandung (Kusmiati, 1999: 4).
Sampul memiliki ilustrasi gambar yang unik dan sulit ditebak
artinya. Karena untuk menguak makna sebuah ilustrasi gambar sampul
depan sebuah majalah bukanlah hal yang mudah, mengingat pandangan
setiap orang dalam memaknai sebuah gambar berbeda-beda. Melalui
penciptaan sebuah ilustrasi, terutama sampul sebuah majalah, realita cerita
dalam majalah yang ditangkap oleh ilustrator dapat saja berbenturan dengan
kerangka berpikirnya sendiri. Dalam pengertian lain, ilustrasi sangatlah
ditentukan oleh siapa yang berdiri dibelakangnya. Dengan demikian akan
sangat

dibutuhkan

pengetahuan

serta

wawasan

dalam

melakukan

interpretasi terhadap suatu gambar sesuai dengan konteksnya. Berkaitan
dengan hal tersebut, dalam proses memaknai dan memahami ilustrasi dari
sampul majalah, siapapun berhak mendasarkan pemaknaan pada field of
experience dan frame of references, sehingga hasil pemaknaan dari setiap
individu akan berbeda.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Berhubungan dengan ilustrasi gambar pada sampul, maka peneliti
menaruh perhatian terhadap karikatur Nunun Nurbaeti yang terdapat pada
cover depan majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011. Pemilihan
karikatur Nunun Nurbaeti pada cover depan majalah Tempo edisi 19-25
Desember 2011 sebagai objek penelitian dikarenakan apa yang disajikan
dalam gambar karikatur editorial tersebut seakan- akan menggambarkan
tanggapan permasalahan terhadap kasus Nunun Nurbaeti terkait kasusnya
yaitu dugaan suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank
Indonesia 2004, yang terjadi dalam sudut pandang masyarakat Indonesia
yang diwakili oleh kartunis.
Pada karikatur tersebut Nunun Nurbaeti digambarkan pada kondisi
berdiri dengan telinga dan mulut tertutup yang seolah- olah dilarang untuk
mendengar dan berbicara, dilengkapi dengan pakaian berwarna coklat yang
seakan- akan menunjukkan bahwa Nunun telah menjadi tahanan kejaksaan.
Selanjutnya dia berdiri pada tembok dengan background warna putih dan
bergaris- garis seperti kertas tulis, disertai ukuran pada sebelah kirinya
mulai dari 100 – 160, yang seakan- akan menunjukkan tinggi badan Nunun
yang kira- kira 160 cm, dan bentuk garis- garis seperti kertas tulis
menunjukkan kasus Nunun yang sedang diproses oleh pihak- pihak terkait,
yang dalam hal ini adalah kejaksaan dan pengadilan.
Pengertian karikatur sendiri menurut Indarto (1999: 5) adalah bahwa
karikatur merupakan wahana penyampai kritik sosial yang seringkali kita
temui didalam berbagai media massa baik media cetak maupun media

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

elektronik. Keberadaannya biasanya disajikan sebagai selingan atau dapat
dikatakan sebagai penyejuk setelah para pembaca menikmati artikel - artikel
yang lebih serius dengan sederetan huruf yang cukup melelahkan mata dan
pikiran. Meskipun sebenarnya pesan - pesan yang disampaikan dalam
sebuah karikatur sama seriusnya dengan pesan - pesan yang disampaikan
lewat berita dan artikel, namun pesan - pesan dalam karikatur lebih mudah
dicerna karena sifatnya yang menghibur. Seringkali gambar itu terkesan
lucu dan menggelikan sehingga membuat kritikan yang disampaikan oleh
karikatur tidak begitu dirasakan melecehkan atau mempermalukan.
Kesengajaan dalam membentuk sebuah pesan menggunakan bahasa
simbol atau non verbal ini juga bukanlah tanpa maksud, penggunaan bentuk
non verbal dalam karikatur lebih diarahkan kepada pengembangan
interpretasi oleh pembaca secara kreatif, sebagai respon terhadap apa yang
yang diungkapkan melalui karikatur tersebut. Dengan kata lain, meskipun
dalam suatu karya karikatur terdapat ide dan pandangan- pandangan seorang
karikaturis, namun melalui suatu proses interpretasi muatan makna yang
terkandung didalamnya akan dapat berkembang secara dinamis, sehingga
dapat menjadi lebih kaya serta lebih dalam pemaknaannya.
Memahami makna karikatur sama rumitnya dengan membongkar
makna sosial dibalik tindakan manusia, atau menginterpretasikan maksud
dari karikatur sama dengan menafsirkan tindakan sosial. Menurut Heru
Nugroho, bahwa dibalik tindakan manusia ada makna yang harus ditangkap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

dan dipahami, sebab manusia melakukan interaksi sosial melalui saling
memahami makna dari masing - masing tindakan (Indarto, 1999: 1).
Dalam sebuah karikatur yang baik, kita menemukan perpaduan dari
unsur- unsur kecerdasan, ketajaman, dan ketepatan berpikir secara kritis
serta

ekspresif

melalui

seni

lukis

dalam

menanggapi

fenomena

permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat luas, yang secara
keseluruhan dikemas secara humoris, dengan demikian memahami karikatur
juga perlu memiliki referensi - referensi sosial agar mampu menangkap
pesan yang ingin disampaikan oleh karikaturisnya. Tokoh, isi, maupun
metode pengungkapan kritik yang dilukiskan secara karikatural sangat
bergantung pada isu besar yang berkembang yang dijadikan headline.
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa karikatur merupakan salah
satu wujud lambang (symbol) atau bahasa visual yang keberadaannya
dikelompokkan dalam kategori komunikasi non verbal dan dibedakan
dengan bahasa verbal yang berwujud tulisan atau ucapan. Karikatur
merupakan ungkapan ide atau pesan dari karikaturis kepada publik yang
dituju melalui simbol yang berwujud gambar, tulisan dan lainnya. (Indarto,
1999: 5).
Gagasan menampilkan tokoh atau simbol yang realistis diharapkan
membentuk suasana emosional, karena gambar lebih mudah dimengerti
dibandingkan tulisan. Sebagai sarana komunikasi, gambar merupakan pesan
nonverbal yang dapat menjelaskan dan memberikan penekanan tertentu
pada isi pesan. Gambar dalam karikatur sangat berpengaruh, karena gambar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

lebih mudah diingat daripada kata - kata, paling cepat pemahamannya dan
mudah dimengerti, karena terkait dengan maksud pesan yang terkandung
dalam isi dan menampilkan tokoh yang sudah dikenal. Gambar mempunyai
kekuatan berupa fleksibilitas yang tinggi untuk menghadirkan bentuk atau
perwujudan gambar menurut kebutuhan informasi visual yang diperlukan.
Simbol atau tanda pada sebuah karikatur mempunyai makna yang dapat
digali kandungan faktualnya.

Dengan kata

lain,

bahasa simbolis

menciptakan situasi yang simbolis pula. Dimana didalamnya terkandung
makna, maksud dan arti yang harus diungkap.
Simbol pada gambar merupakan simbol yang disertai maksud
(signal). Sobur (2003: 163) menyatakan bahwa pada dasarnya simbol adalah
sesuatu yang berdiri atau ada sesuatu yang lain, kebanyakan diantaranya
tersembunyi atau tidak jelas. Sebuah simbol dapat berdiri untuk institusi,
ide, cara berpikir, harapan, dan banyak hal lain. Dapat disimpulkan bahwa
simbol atau tanda pada sebuah gambar memiliki makna yang dapat digali,
dengan kata lain, bahasa simbolis menciptakan situasi yang simbolis pula
atau memiliki sesuatu yang mesti diungkap maksud dan artinya.
Pada dasarnya simbol adalah sesuatu yang berdiri atau yang ada
untuk sesuatu yang lain, kebanyakan diantaranya tersembunyi atau tidak
jelas. Sebuah simbol dapat terdiri untuk ilustrasi, cara berpikir, ide, harapan,
dan banyak hal lain (Sobur, 2003: 163). Dapat disimpulkan bahwa simbol
suatu tanda pada sebuah gambar memiliki makna yang dapat digali. Dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

kata lain, bahasa simbolis menciptakan situsai yang simbolis pula. Atau
memiliki sesuatu yang mesti diungkapkan maksud dan artinya.
Karikatur membangun masyarakat melalui pesan - pesan sosial yang
dikemas secara kreatif dengan pendekatan simbolis. Jika dilihat dari
wujudnya, karikatur mengandung tanda - tanda komunikatif. Lewat bentuk bentuk komunikasi itulah pesan tersebut menjadi bermakna. Disamping itu,
gabungan antara tanda dan pesan yang ada pada karikatur diharapkan
mampu mempersuasi khalayak yang dituju. Tulisan ini bertujuan untuk
mengkaji tanda verbal (terkait dengan judul, subjudul, dan teks) dan tanda
visual (terkait dengan ilustrasi, logo, tipografi dan tata visual) karikatur
dengan pendekatan semiotika. Dengan demikian, analisis semiotika
diharapkan menjadi salah satu pendekatan untuk memperoleh makna yang
terkandung dibalik tanda verbal dan tanda visual dalam iklan layanan
masyarakat.
Sementara itu, pesan yang dikemukakan dalam pesan karikatur,
disosialisasikan kepada khalayak sasaran melalui tanda. Secara garis besar,
tanda dapat dilihat dari dua aspek, yaitu tanda verbal dan tanda visual.
Tanda verbal akan didekati dari ragam bahasanya, tema dan pengertian yang
didapatkan,

sedangkan

tanda

visual

akan

dilihat

dari

cara

menggambarkannya apakah secara ikon, indeks, maupun simbolis.
Dalam mengungkapkan makna pesan gambar karikatur tersebut,
peneliti menggunakan pendekatan Semiotik, yaitu studi tentang tanda yang
berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungan dengan tanda-tanda

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

lain, pengiriman dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya.
Selain itu peneliti juga menggunakan warna sebagai acuan untuk penelitian,
karena memiliki makna yang bermacam-macam
Dengan menggunakan metode semiotik dari Charles Sanders Pierce,
maka tanda-tanda pada gambar ilustrasi tersebut dapat dilihat dari jenis
tanda yang digolongkan dalam semiotik, yaitu ikon, indeks dan simbol. Dari
interpretasi tersebut, maka dapat diungkapkan muatan pesan yang
terkandung dalam karikatur Nunun Nurbaeti yang terdapat pada cover depan
majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan
masalahdalam penulisan ini adalah :
“Bagaimana pemaknaan karikatur Nunun Nurbaeti pada cover
majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011?”.

1.3.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemaknaan
karikatur Nunun Nurbaeti pada cover majalah Tempo edisi 19-25 Desember
2011.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

1.4.

Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan nantinya
diharapkan dapat menjadi kontribusi serta manfaat bagi perusahaan antara
lain:
1.

Kegunaan teoritis, memberikan makna pada tanda dan lambang yang
terdapat dalam objek untuk memperoleh hasil dari interpretasi data
mengenai

pemaknaan

ilustrasi

cover

majalah

Tempo

dengan

menggunakan metode semiotik Pierce.
2.

Kegunaan praktis, untuk mengetahui penerapan tanda studi semiotik,
sehingga dapat memberi masukan bagi para pembaca majalah mengenai
makna dari ilustrasi cover Tempo edisi 19-25 Desember 2011.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1.

Landasan Teor i

2.1.1. Media Cetak
Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua,
yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak
maupun media massa elektronik merupakan media massa yang banyak
digunakan oleh masyarakat di berbagai lapisan sosial terutama di
masyarakat kota. Keberadaan media massa seperti halnya pers, radio,
televisi, film dan lain-lain. Tidak terlepas kaitannya dengan perubahanperubahan yang terjadi dalam masyarakat. Media massa dapat menjadi
jembatan yang menghubungkan komunikator dengan komunikan yang
melintasi jarak, waktu, bahkan lapisan sosial dalam masyarakat (Sugiharti
dalam oermana, 2009 : 14).
Media cetak dalam hal ini adalah suatu bentuk media yang statis
yang mengutamakan pesan- pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran
dengan sejumlah kata, gambaran atau foto dalam tata warna dan halaman
putih (Kasali, 1995 : 99)
Dapat diambil kesimpulan bahwa media cetak adalah media statis
dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses
percetakan; bahan baku dasarnya maupun sarana penyampaian pesannya
menggunakan kertas)

13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.1.2. Majalah
Majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai
liputan jurnalistik, informasi yang patut diketahui oleh konsumen
pembaca, artikel, sastra, dan sebagainya yang menurut kala terbitnya
dibedakan atas majalah bulanan, majalah tengah bulanan, majalah
mingguan dan sebagainya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majalah adalah terbitan
berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, informasi yang
patut diketahui oleh konsumen pembaca, artikel, sastra dan sebagainya
yang menurut kala terbitnya dibedakan atas majalah bulanan, majalah
tengah bulan, majalah mingguan dan sebagainya. Majalah adalah terbitan
berkala yang berita bacaannya ditujukan untuk umum dan ditulis oleh
beberapa orang dengan bahasa yang popular sehingga mudah dipahami
oleh masyarakat.
Majalah lazimnya berjilid, sampul depannya berupa ilustrasi foto,
gambar atau lukisan tetapi dapat pula berisi daftar isi atau artikel utama
serta kertas yang digunakan lebih mewah dari surat kabar. Majalah sebagai
salah satu bentuk dari media massa yang sangat perlu diperhatikan
keheterogenan pembaca yang berita bacaannya ditujukan untuk umum dan
ditulis oleh beberapa orang dengan bahasa yang populer sehingga mudah
dipahi oleh masyarakat.
Menurut Junaedhi (1991: 54), dilihat dari isinya majalah dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

a. Majalah Umum
Majalah yang memuat karangan-karangan, pengetahuan umum,
komunikasi yang menghibur, gambar-gambar, olahraga, film dan seni.
b. Majalah Khusus
Majalah yang hanya memuat karangan-karangan mengenai bidangbidang khusus seperti majalah keluarga, politik, dan ekonomi.
Dapat disimpulkan bahwa majalah merupakan Media cetak yang
terbit secara berkala, bersampul, dan dijilid atau setidaknya memiliki
sejumlah halaman tertentu dan mempunyai nama rubrik yang berbedabeda pada setiap halamanya.

2.1.2.1. Majalah Sebagai Media Massa
Berbeda

dengan

surat

kabar,

majalah

telah

jauh

lebih

menspesialisasikan produknya untuk menjangkau konsumen tertentu.
Umumnya setiap majalah mempunyai pembaca jauh lebih sedikit
dibanding

pembaca

surat

kabar,

namun

memiliki

pasar

yang

mengelompok. Usia majalah juga jauh lebih panjang dari surat kabar.
Majalah memiliki kedalaman isi yang jauh berbeda dengan surat kabar
yang hanya menyajikan berita. Disamping itu, majalah menemani
pembaca dengan menyajikan cerita atas berbagai kejadian dengan tekanan
unsur menghibur atau mendidik.
Jenis-jenis majalah itu sendiri dapat dibedakan atas dasar frekuensi
penerbitan dan khalayak pembaca. Sedangkan frekuensi penerbitan di

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Indonesia pada umumnya terbit mingguan, bulanan, dua kali sebulan, tiga
kali sebulan dan bahkan ada pula yang terbit triwulanan. Klasifikasi
majalah menurut khalayak pembaca umumnya dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu:
1. Majalah Konsumen
Yakni majalah yang diarahkan pada para konsumen yang akan
langsung membeli barang-barang konsumsinya. Majalah-majalah jenis
ini dijual secara eceran, langganan, dan di toko-toko buku.
2. Majalah Bisnis
yakni majalah yang ditujukan untuk kepentingan kalangan bisnis.
3. Majalah Pertanian
yakni majalah yang ditujukan kepada para petani atau peminat
dibidang pertanian atau perkebunan.
Pembaca majalah dapat diklasifikasikan menurut segmen-segmen
demografis, misalnya majalah anak-anak, remaja, pria, wanita, wanita
dewasa ataupun pria dewasa, dan secara geografispsikografis dan segi
kebijakan editorial. Dari segi kebijakan editorial dapat dibedakan antara
Majalah Berita (Tempo, Editor), Majalah Umum (Intisari), Wanita
(Femina, Kartini), Bisnis (Swasembada, Warta Ekonomi) dan Spesial
Interest (ASRI) dan lain-lain.
Majalah sebagai media massa tidak melepaskan konsekuensinya
sebagai alat yang ampuh untuk menyebarkan informasi, edukasi dan
budaya. Dari media itu kita bisa tahu mengenai apa yang wajar atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

disetujui, apa yang salah dan apa yang benar, apa yang semestinya
diharapkan sebagai individu, kelompok atau bangsa lain. Majalah memang
dianggap sebagai media massa, meskipun demikian masih tercatat ada
ratusan majalah khusus (spesial interest magazine), yang masing-masing
ditujukan untuk khalayak yang memiliki perhatian dan gaya hidup khusus
(Shimp, 2003:517).
Dapat disimpulkan bahwa majalah sebagai massa merupakan salah
satu jenis media massa yang terbitnya berseri yang direncanakan untuk
terbit dalam jangka waktu yang panjang dan tidak terbatas, secara berkala
dan umumnya lebih sering dari pada setahun sekali, dalam setiap terbitan
biasanya memuat berbagai karangan.

2.1.3. Ilustr asi Cover Majalah
Dalam kasus besar bahasa Indonesia (KBBI) pengertian ilustrasi
adalah Gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi suatu
buku, majalah, karangan dan dapat pula berupa gambar, desain atau
diagram penghias halaman cover.
Sesuai dengan pengertian tersebut maka ilustrasi cover adalah
sebuah gambar atau lukisan dan tulisan yang dipergunakan untuk
menghiasi sebuah majalah, sekaligus sebagai media untuk memperjelas
pandangan dan penilaian dari pihak tim kreatif suatu majalah akan
fenomena kehidupan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Dengan adanya ilustrasi berupa gambar pada cover, khalayak atau
pembaca diharapkan tertarik dan tergugah untuk mengetahui pesan, sesuai
dengan yang diharapkan. Melalui ilustrasi, khalayak dapat lebih mudah
mendapatkan pemahaman serta lebih kaya lagi terhadap ide-ide yang
terdapat pada isi majalah tersebut.
Gambar adalah lambang lain yang digunakan dalam berkomunikasi
non verbal, gambar dapat digunakan untuk menyatakan suatu pikiran atau
perasaan. Gambar merupakan salah satu wujud lambang atau bahasa visual
yang didalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, warna dan
komposisi. Keberadaannya dikelompokkan dalam kategori bahasa
komunikasi non verbal, ia dibedakan dengan bahasa verbal yang berwujud
tulisan atau ucapan. Gambar banyak dimanfaatkan sebagai lambang visual
pesan guna mengefektifkan komunikasi.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka ilustrasi majalah sangat
berperan dalam mengefektifkan komunikasi, karena ilustrasi merupakan
sebuah proses komunikasi dimana, terdapat informasi atau pesan yang
sengaja digunakan oleh komunikator (ilustrator) untuk disampaikan atau
ditransmisikan kepada komunikan (khalayak atau pembaca) dengan
menggunakan bahasa.

2.1.4. Makna judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,
kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan
adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering
disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan
singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul
hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel
diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi
bahasan. (http://yukfuk.wordpress.com/2010/04/22/topik-tema-judul)

2.1.5. Karikatur / Kar tun
Karikatur adalah deformasi berlebihan atas wajah seseorang,
biasanya orang terkenal dengan “mempercantiknya” dengan menggunakan
penggambaran ciri khas lahiriahnya untuk tujuan mengejek. (Sudarta,
1987 dalam Sobur, 2006 : 138)
Senada dengan Sudarta, Pramono berpendapat bahwa sebetulnya
karikatur adalah bagian dari kartun opini. Tetapi kemudian menjadi salah
kaprah. Karikatur yang sudah diberi beban pesan, kritik dan sebagainya
berarti telah menjadi kartun opini. Dengan kata lain, kartun yang
membawa pesan kritik, sosial yang muncul di setiap penerbitan majalah
adalah political cartoon atau aditorial cartoon yakni versi lain dari
editorial, atau tajuk rencana dalam versi gambar humor. Inilah yang
disebut sebagai karikatur. (Sudarta, 1987 dalam Sobur, 2006 : 139)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Dalam Encyclopedia of The Art dijelaskan, karikatur merupakan
representasi sikap atau karakter seseorang dengan cara melebihi-lebihkan
sehingga melahirkan kelucuan. Karikatur juga sering dipakai sebagai
sarana kritik sosial dan politik. (Sumandiria, 2005 : 8)
Karikatur adalah produk suatu keahlian seseorang karikaturis, baik
dari segi pengetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologis, cara melobi
referensi, bacaan, maupun bagaimana dia memilih topik isu yang tepat.
(Sobur, 2006 : 140)
Karikatur adalah bagian dari opini penerbit yang dituangkan dalam
bentuk gambar-gambar khusus. Semula karikatur ini hanya merupakan
selingan atau ilustrasi belaka. Namun pada perkembangan selanjutnya,
karikatur dijadikan sarana untuk menyampaikan kritik yang sehat.
Dikatakan kritik sehat karena penyampaiannya dilakukan dengan gambargambar lucu dan menarik. (Sobur, 2006 : 140)
Sedangkan kartun sendiri merupakan seorang kartunis, baik dari
segi pengetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologis, cara melobi,
referensi bacaan, maupun bagaimana dia memilih isu yang tepat, kartun
merupakan tanggapan opini secara subyektif terhadap suatu kejadian,
tokoh, suatu soal, pemikiran atau pesan tertentu. Karena itu bisa
mendeteksi tingkat intelektual yang membuat kartun dari sudut ini. Juga
cara dia mengkritik yang secara langsung membuat orang yang dikritik
Justru tersenyum (Sobur, 2003 : 140)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Dapat

disimpulkan

bahwa

karikatur adalah gambar yang

menampilkan kembali suatu objek konkret dengan cara melebih- lebihkan
ciri khas objek tersebut, dan selalu digambarkan untuk menimbulkan
kelucuan atau menonjolkan watak orang yang digambarkannya

2.1.5.1. Kar ikatur Dalam Media Massa
Komunikasi massa secara umum diartikan sebagai komunikasi
yang dilakukan melalui media massa seperti majalah, surat kabar, radio,
televisi dan lain sebagainya. Komunikasi massa merupakan komunikasi
dimana penyampaian pesan kepada sejumlah orang dilakukan melalui
media massa. Baik kartun maupun karikatur di Indonesia belakangan ini
sudah bisa menjadi karya seni yang menyimpan gema panjang, sarat oleh
pesan dan estetika, disamping kadar humornya.
Karikatur penuh dengan perlambangan-perlambangan yang layak
akan makna oleh karena itu karikatur merupakan ekspresi dari situasi yang
menonjol di dalam masyarakat. Setajam atau sekeras apapun kritik yang
disampaikan sebuah gambar karikatur, tidak akan menyebabkan terjadinya
evolusi. Dengan kata lain, karikatur dapat mengetengahkan suatu
permasalahan yang sedang hangat di permukaan.
Gambar lelucon yang membawa pesan kritik sosial sebagaimana di
setiap ruang opini surat kabarnya disebut karikatur. Sedangkan gambar
lelucon yang muncul di media massa yang hanya diberisikan humor

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

semata tanpa membawanya beban kritik sosial apapun biasanya disebut
kartun. (Sobur, 2006 : 38)
Menurut Anderson dalam memahami studi komunikasi politik di
Indonesia akan lebih mudah di analisa mengenai konsep politik Indonesia
dengan membedakan dalam dua konsep, yaitu dengan direct speech
(komunikasi langsung) dan symbolic speech (komunikasi tidak langsung).
Komunikasi langsung merupakan konsepsi politik yang analisanya
dipahami sejauh penelitian tersebut ditinjau dari komunikasi yang bersifat
langsung, seperti humor, gosip, diskusi, argument, intrik, dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi tidak langsung, tidak dapat secara langsung
dipahami maupun diteliti seperti patung, monument dan simbol-simbol
lainnya. (Bintoro dalam Marliani, 2004 : 49)
Peran karikatur yang tertulis seperti yang telah diuraikan diatas
merupakan alasan utama dijadikan karikatur sebagai objek studi ini. Selain
karena karikatur merupakan suatu penyampaian pesan lewat kritik yang
sehat dan juga suatu keahlian seseorang karikaturis adalah bagaimana dia
memilih topik-topik isu yang tepat dan masih kontroversi.

2.1.5.2. Fungsi Dan Tujuan Kar ikatur
Fungsi karikatur adalah sarana kontrol sosial yang secara tidak
langsung membantu meluruskan yang dinilai salah dan mengangkat
masalah pada proporsi yang sebenarnya secara satristik dan humoristic.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Karikatur harus bermuatan kritik (membangun) berwawasan humor yang
cerdas dan komunikatif.
Tujuan

karikatur

tidaklah

untuk

merubah

pendapat

atau

kebijaksanaan seseorang. Dengan karikatur kita bisa menciptakan
imajinasi permasalahan yang ada di masyarakat tentang masalah yang
terjadi sekarang. Tujuannya yang lain karikatur sebagai hiburan agar tidak
jenuh. (http://id.wikipedia.org/wiki/karikatur)

2.1.5.3. Kar ikatur Sebagai Kr itik Sosial
Kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam
masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai sumber control terhadap
jalannya sebuah system sosial atau proses bermasyarakat, dalam konteks
inilah kritik sosial merupakan unsur, penting dalam memelihara system
sosial. Dengan kata lain, kritik sosial dalam hal ini berfungsi sebagai
wahana konvervasi dan reproduksi sebuah system sosial atau masyarakat
(Masoed, 1999 : 47)
Kritik sosial juga dapat berarti sebuah inovasi, bahwa kritik sosial
menjadi sarana komunikasi, gagasan baru, sembari menilai gagasan yang
lama untuk suatu perubahan sosial. Persepsi kritik sosial yang demikian
lebih banyak dianut oleh kaum kritis dan strukturlis. Mereka melihat kritik
sosial adalah wahana komunikatif untuk suatu tujuan perubahan sosial
(Masoed, 1999 : 49). Kritik sosial yang murni kurang didasari pada
peneropongan kepentingan diri saja, melainkan Justru melebarkan dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

mengajak masyarakat atau khalayak untuk memperhatikan kebutuhankebutuhan nyata dalam masyarakat. Suatu kritik sosial kiranya didasarkan
pada

rasa

tanggungjawab

bahwa

manusia

bersama-

sama

bertanggungjawab atas perkembangan lingkungan sosialnya.
Kritik memiliki fungsi taktis dan peranan strategis dalam
menumbuhkan berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat dan
pemerintahannya. Control sosial dan kritik sosial merupakan dua sisi dari
mata uang yang sama, yang selalu ada di dalam masyarakat manapun.
Dengan demikian, apabila control sosial cenderung dianggap sebagai
aktivitas pembebasan dari segala bentuk kontrol dan pengendalian.
Kritik sosial sebenarnya bagian yang sangat penting dalam
kemajuan jalannya pemerintahan, karena kritik menciptakan cambuk bagi
pemerintah agar mampu dan sebisa mungkin mengerti apa yang diinginkan
masyarakat dan juga merupakan apresiasi dari masyarakat terhadap
pemerintahan, lewat karikatur media cetak yang diproduksi para
karikaturis. Kritik sosial seringkali ditemui di dalam berbagai media cetak,
seperti surat kabar, majalah, tabloid. Kritikan-kritikan yang jenaka
disampaikan secara jenaka tidak begitu dirasakan melecehkan atau
mempermalukan (Wijaya, 2004 : 4)

2.1.6. Konsep Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah merupakan salah satu elemen penting dalam
menggambar kartun. Dengan menggunakan kombinasi bentuk mata,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

hidung, mulut, dan bentuk wajah kita dapat membuat beberapa ekspresi
wajah pada sebuah karakter. Yang paling mempengaruhi adalah mata,
dengan mencoba berbagai bentuk mata kita dapat menemukan banyak
bentuk ekspresi pada suatu karakter.
Ekspresi adalah hal yang paling penting dalam susunan program
PHP. Di dalam PHP, hampir apapun yang anda tulis adalah sebuah
ekspresi. Hal yang paling mudah untuk mendefinisikan sebuah ekspresi
adalah

"apapun

yang

mempunyai

nilai".

(http://phpug.freeservers.com/manual/ ekspresi.htm)
Ekspresi adalah

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan karikatur “Mafia Di Balik Nunun” Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011).

0 2 110

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO ENGLISH EDITION (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaetie Pada Cover Majalah Tempo Edisi 21 – 27 Desember 2011).

2 9 82

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO ENGLISH EDITION (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaetie Pada Cover Majalah Tempo Edisi 21 – 27 Desember 2011).

1 3 82

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Karikatur Cover Majalah Tempo “INDONESIA 2012 BERSELANCAR DI ANTARA KRISIS” Edisi 12-18 Desember 2011).

0 1 112

PEMAKNAAN KARIKATUR MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur pada cover majalah Tempo edisi 11-17 Juli 2011).

2 2 80

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Karikatur Cover Majalah Tempo “INDONESIA 2012 BERSELANCAR DI ANTARA KRISIS” Edisi 12-18 Desember 2011)

0 0 20

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO ENGLISH EDITION (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaetie Pada Cover Majalah Tempo Edisi 21 – 27 Desember 2011)

0 0 21

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO ENGLISH EDITION (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaetie Pada Cover Majalah Tempo Edisi 21 – 27 Desember 2011)

0 0 21

PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan karikatur "Mafia Di Balik Nunun" Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)

0 0 23

PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan karikatur “Mafia Di Balik Nunun” Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)

0 0 23