PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO ENGLISH EDITION (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaetie Pada Cover Majalah Tempo Edisi 21 – 27 Desember 2011).

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJ ALAH TEMPO
ENGLISH EDITION
(Studi Semiotik Pemaknaan Kar ikatur Nunun Nurbaetie Pada Cover
Majalah Tempo Edisi 21 – 27 Desember 2011)
SKRIPSI

Oleh :

R. HAMDAN ARROSYID
NPM. 0743010247

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER
MAJ ALAH TEMPO ENGLISH EDITION
(Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaeti Pada Cover Majalah Tempo
English Edition Edisi 21 – 27 Desember 2011)
Disusun oleh,

R. HAMDAN ARROSYID
NPM. 0743010247
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 14 Juni 2012
Pembimbing

Tim Penguji :
1. Ketua

Zainal Abidin Achmad, S.Sos., M.Si., Med.
NPTY. 3 7305 99 0170 1


Dra. Sumardjijati, M.Si.
NIP. 196203 23199309 2001
2. Sekr etaris

Drs. Kusnar to, M.Si.
NIP. 195808 01198402 1001
3. Anggota

Zainal Abidin Achmad, S.Sos., M.Si., M.Ed.
NPTY. 3 7305 99 0170 1

Mengetahui,
DEKAN

Dr a. Ec. Hj. Suparwati, M.Si.
NIP. 19550718 1898302 2001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK

R. Hamdan Ar rosyid,
PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJ ALAH TEMPO ENGLISH EDITION
(Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaetie Pada Cover Majalah Tempo
Edisi 21-27 Desember 2011)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna yang dikomunikasikan
karikatur Nunun Nurbaetie pada cover majalah tempo terhadap kasus suap pemilihan Deputi
Gubernur Senior Bank Indonesia edisi 21-27 Desember 2011.
Teori – teori yang digunakan antara lain adalah surat kabar atau koran sebagai wadah
komunikasi massa, karikatur sebagai proses komunikasi dan kritik sosial, teori semiotika dan
teori Triangle of Meaning Charles Sanders Pierce.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
memakai pendekatan semiotika. Dengan obyek penelitian adalah karikatur Nunun Nurbaetie
edisi 21-27 Desember 2011. Corpus pada penelitian ini adalah gambar karikatur Nunun
Nurbaetie Pada Cover Majalah Tempo Edisi 21-27 Desember 2011.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah karikatur ini menyinggung tentang kasus
korupsi pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dan cek pelawat para pejabat
tinggi negara.
Kata kunci : Teor i Semiotika Char les Sander s Peirce, Kar ikatur, Kasus Suap Pemilihan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Nunun Nurbaetie.


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
x
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT
R. Hamdan Ar Rosyid,
THE MEANING OF CARTOON ON THE COVER OF TEMPO MAGAZINE
ENGLISH EDITION (Semiotic studies about the meaning of Nunun Nur baetie car toon
in Tempo Magazine at, December 21 until 27 2011 Edition).
Purpose of this research is to explore about the meaning of Nunun Nurbaetie cartoon
to corruption case about “pemilihan Deputi Gubernur senior Bank Indonesia” edition
December 21 until 27 2011.
The writer is using the following theories, newspaper as a mass communication,
cartoon picture as a communication proccess and social critic, semiotic theory and the
Triangle of Meaning theory by Charles Sanders Pierce.
The writer is using qualitative-descriptive method by using semiotic approach in this
research with the Nunun Nurbaetie cartoon as research object at December 21 until 27 2011
edition. Corpus of this research is Nunun nurbaetie cartoon at Tempo magazine, December
21 until 27 2011 edition about the case of coruption “pemilihan Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia”.

Hypothesis in this research is, this cartoon criticize about corruption case “pemilihan
Deputi Gubernur Senior” which is dragging several names of elites government in Indonesia .
Keywords : Char les Sander s Peir ce’s semiotic theor y, Nunun Nurbaetie car toon,
cor r uption case of “pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
xi
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Swt. Atas terselesaikannya laporan skripsi ini.
Tidak bisa berkata-kata selain pujian rasa syukur kehadirat Allah Swt. atas
rahmat

dan karunia-Nya

yang

selalu


mencurahkan kasih sayang

kepada

umatnya sehingga skripsi dengan judul “ PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN
NURBAETI PADA COVER MAJ ALAH TEMPO ENGLISH EDITION Edisi 21-27

Desember 2011” dapat terselesaikan dengan baik.
Penelitian ini membutuhkan banyak sekali usaha baik tenaga maupun
pikiran. Peneliti didalam menyelesaikan penelitiannya tidak sendiri karena
banyak sekali yang memberikan dukungan doa dan motivasi dari orang-orang
yang

terdekat peneliti.

Karena

itu

dengan


tulisan

ini

setidaknya

untuk

menggantikan ucapan rasa terima kasih peneliti kepada orang-orang yang
menjadi bagian penting didalam kehidupan peneliti.
Berikut ini rasa ucapan syukur dan banyak terima kasih diberikan
peneliti kepada :
1. Ibu Dra. Hj Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Juwito S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

3. Zainal Abidin Achmad. Msi. Med selaku dosen pembimbing yang selalu
membimbing saya dengan penuh pengertian sehingga berkat bimbingan
beliau laporan skripsi ini bisa terselesaikan.
4. Kedua orang tua peneliti yang selalu memberikan doa dan dorongan
yang tidak henti-hentinya kepada peneliti.
5. Sahabat-sahabat peneliti yaitu viki, sonny, hilman, dias, jefry, RRR, erfan,
yeye, affan capoera, cupank (Rea Reo) dan bang harik chibi, diwek, ardan,
sobier, basuki, simon, pesek, sendog, joshua, apotik, ateng, oiyo lali gaswat
durung (YABAHA) semoga Tuhan Memberkatimu. Terima Kasih.
Akhirnya peneliti berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Segala saran dan kritik selalu diharapkan dari peneliti yang
bersifat membangun selalu terbuka lebar dan ditujukan kepada pihak siapa saja
untuk menjadikan penelitian ini bermanfaat bagi semua orang yang menjadi
Adik adik kelas.


Surabaya, 14 Juni 2012

Peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN J UDUL ........................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................

ii

KATA PENGANTAR .....................................................................................


iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

viii

ABSTRAK ........................................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ .

1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................


1

1.2. Perumusan Masalah .......................................................... .

10

1.3. Tujuan Penelitian .............................................................. .

10

1.4. Kegunaan Penelitian ......................................................... .

10

1.4.1. Kegunaan Teoritis .................................................. .

10

1.4.2. Kegunaan Praktis ................................................... .

11

BAB II KAJ IAN PUSTAKA .................................................................. ..

12

2.1. Landasan Teori .................................................................... ..

12

2.1.1. Media cetak …..............................................................

12

2.1.2. Majalah .................................................................. ..

13

2.1.3. Majalah sebagai Media Komunikasi Massa ............. ..

15

2.1.4. Cover dan Sampul .................................................. ..

16

2.1.5. Kartun dan karikatur ............................................... ..

17

2.1.6. Karikatur dalam Media Massa ................................ ..

19

2.1.7. Karikatur Sebagai Kritik sosial ............................... ..

20

2.1.8. Komunikasi Non Verbal ......................................... ..

22

2.1.9. Komunikasi Politik ................................................. ..

23

2.1.10.Kasus Nunun Nurbaetie .......................................... .

24

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.11.Konsep Korupsi ...................................................... .

25

2.1.12.Konsep Kacamata ................................................... .

26

2.1.13.Konsep Kerudung (Jilbab) ..................................... .

27

2.1.14.Konsep Ritsleting ................................................... .

28

2.1.15.Makna Tangan ........................................................ .

29

2.1.16.Konsep Makna ....................................................... .

32

2.1.17.Pemaknaan Warna .................................................. .

34

2.1.18.Pendekatan Semiotik .............................................. .

39

2.1.19.Semiotika Charles Sanders Pierce .......................... .

41

2.2. Kerangka Berpikir ............................................................. .

44

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... ..

46

3.1. Metode Penelitian ............................................................. ..

46

3.2. Corpus .............................................................................. ..

47

3.3. Unit Analisis ..................................................................... ..

48

3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................ ..

50

3.5. Metode Analisis Data ........................................................ ..

51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. ..

52

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian dan Penyajian Data ... ..

52

4.1.1. Majalah Tempo ....................................................... ..

53

4.2. Penyajian Data dam Analisis Data ..................................... ..

55

4.3. Analisis Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaetie ............... ..

60

4.3.1 Ikon .......................................................................... ..

61

4.3.2. Indeks ..................................................................... ..

63

4.3.3. Simbol ..................................................................... ..

65

4.6. Interpretasi Makna Keseluruhan KarikaturNunun Nurbaetie Pada
Cover Majalah Tempo
Edisi 21-27 Desember 2011
(dalam model Triangle of Meaning Peice) ......................... ..

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... ..

68

5.1. Kesimpulan ....................................................................... ..

68

5.2. Saran ................................................................................. ..

70

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. ..

71

LAMPIRAN ............................................................................................ ..

73

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hubungan Tanda, Obyek dan Interpretan Peirce ................... .

41

Gambar 2.2. Model Kategori Tanda Oleh Peirce ...................................... .

42

Gambar 2.3. Kerangka Berpikir Penelitian ............................................... .

45

Gambar 4.1. Hubungan Antara Obyek, Tanda dan Interpretant
dalam Semiotik Peirce ......................................................... .

63

Gambar 4.2. Karikatur “Oom Pasikom” dalam Kategori Tanda Peirce . .... .

65

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Media sebagai sumber informasi mempunyai kekuatan dan
pengaruh terhadap audience. Graeme burton dalam bukunya “Yang
Tersembunyi di Balik Media” (2008) menyebutkan bahwa media massa
dapat mempengaruhi cara kita untuk berpikir dan bertindak. Media massa
mampu mengubah opini publik : yaitu mereka dapat mengangkat berbagai
isu yang mungkin tidak terbayangkan oleh publik dan media dapat
menawarkan cara untuk melihat isu tersebut. Sehingga dengan demikian
media dapat mempengaruhi opini mengenai berbagai peristiwa.
Media massa terdiri dari media massa cetak dan media massa
elektronik. Media massa cetak terdiri dari surat kabar, buku, majalah, dan
lain-lain. Media cetak seperti majalah, surat kabar, dan buku, justru
mampu memberi pemahaman yang tinggi kepada para pembaca, karena ia
sarat dengan analisis yang lebih dalam dibandingkan media yang lainnya
(Cangara, 2005 : 128).
Media elektronik merupakan suatu media yang penyampaian
informasinya lebih cepat dan berteknologi lebih canggih dibandingkan
dengan media cetak. Tanpa media sebagai penyalurnya, komunikasi tidak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

dapat berjalan dengan baik, salah satu media penyalur komunikasi adalah
media elektronik. Kita telah mengenal banyak sekali media elektronik
yang semakin canggih, semakin banyak dan beragam.
Dimulai dari media yang satu arah. Yang dimaksud dengan media
satu arah adalah media penyalur informasi tanpa perlu adanya feedback
dari si penerima atau dengan kata lain tidak terjadinya suatu interaksi
saling “mengobrol” antara lain seperti televisi, radio ataupun internet.
Namun, disini ada pengecualian untuk internet karena perkembangan
zaman, pemakai internet pun dapat berkomunikasi secara dua arah.
Media massa seperti media cetak, selain memberikan informasi
juga sebagai alat kritik sosial. Kritik sosial sebenarnya bagaian yang
sangat penting dalam kemajuan jalannya pemerintahan, karena kritik
menciptakan cambuk bagi pemerintahan agar mampu dan sebisa mungkin
mengerti apa yang diinginkan masyarakat terhadap pemerintahan, lewat
karikatur media cetak yang diproduksi para desaigner media dalam hal ini
majalah. Kritik sosial seringkali ditemui di dalam berbagai media cetak,
seperti surat kabar, majalah dan tabloid. (Wijaya, 2004: 4).
Media cetak memiliki beberapa jenis, diantaranya surat kabar,
majalah atau media lainya yang pembuatannya memakai teknik cetak
mencetak, contoh : poster, flyer, pamflet dan selebaran - selebaran lainnya.
Surat kabar merupakan media utama yang digunakan dalam periklanan di
|indonesia, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti Jangkauan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

distribusi, Jangkauan media lainnya, radio dan TV dibatasi, harga satuan
surat kabar murah dan dapat di beli eceran. (Wijaya, 2004: 16)
Fungsi dan peranan pers Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU No. 40
tahun 1999 tentang pers, fungi pers ialah sebagai media informasi,
pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Sementara Pasal 6 UU Pers
menegaskan bahwa pers nasional melaksanakan peranan sebagai berikut:
memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui menegak kan nilai-nilai
dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi
manusia, serta menghormati kebhinekaanmengembangkan pendapat
umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benarmelakukan
pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan kepentingan umum memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Berdasarkan fungsi dan peranan pers yang demikian penting,
lembaga pers sering disebut sebagai pilar keempat demokrasi ( the fourth
estate) setelah lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif , serta
pembentuk opini publik yang paling potensial dan efektif. Fungsi peranan
pers itu baru dapat dijalankan secra optimal apabila terdapat jaminan
kebebasan pers dari pemerintah dikutip dari Jakob Oetama salah satu
tokoh pers.
Majalah merupakan medium yang memiliki kualitas dalam
menyajikan informasi. Majalah juga memiliki kemampuan membawa
pesan yang sangat spesifik untuk keperluan studi, pengetahuan, hobi, dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

hiburan pnyajian mendalam yang sangat jarang ditemukan pada media
lain. Pesan-pesan terdapat pada majalah dibentuk melalui proses
intepretasi atau fenomena yang terjadi.
Di Indonesia sendiri majalah lebih dulu melakukan jurnalisme
interpretatif ketimbang koran ataupun kantor-kantor berita. Bagi majalah,
interpretasi justru menjadi sajian utama. Aneka majalah sengaja
menyajikan tinjauan dan analisis terhadap suatu peristiwa secara
mendalam, dan itulah hakikat interpretasi.
Tidak hanya itu saja, dalam kenyataannya, majalah ikut berperan
dalam reformasi politik maupun sosial. Majalah tidak seperti koran yang
biasanya memiliki perspektif nasional, sehingga terbebas dari sentimen
kedaerahan. Bahwa majalah juga berjasa ikut memelihara kesadaran
tentang kesatuan bangsa, dan menyodorkan berbagai topik diskusi kepada
semua orang. (River, 2003 : 212).
Seiring dengan perkembangan jaman, majalah sudah mengalami
berbagai kemajuan. Jika dalam jaman dahulu majalah hadir dalam bentuk
sederhana, dicetak di kertas dengan kualitas apa adanya. Maka saat ini
majalah hadir dalam bentuk sajian yang menarik. Karena dengan kualitas
tinggi serta sangat menarik. Kini majalah telah tersegmentasi, dengan
mulai adanya majalah khusus anak-anak, seperti majalah BOBO. Khusus
majalah remaja, Gadis, kawanku, dan lain-lain. Untuk politik terdapat
Tempo dan Gatra. Selain itu juga terdapat majalah olahraga, keluarga, pria

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

serta wanita. Hal ini menyebabkan masyarakat semakin selektif dalam
memilih majalah sesuai dengan kebutuhan mereka terhadap informasi
maupun hiburan.
Fungsi dari majalah adalah menyebarkan informasi kepada
masyarakat. Majalah memberikan hiburan baik dalam bentuk tekstual
maupun visual seperti gambar kartun maupun karikatur. Artini Kusmiyati
juga mengatakan di dalam bukunya Teori Komunikasi Visual (1999 : 36)
bahwa media gambar atau visual maupun mengkomunikasikan pesan
dengan cepat dan berkesan. Sebuah gambar bila dapat memilihnya bisa
memiliki nilai yang sama dengan ribuan kata, juga secara individual
mampu untuk memikat perhatian.
Adapun

keuntungan

masyarakat

memilih

majalah

dalam

mendapatkan informasi adalah karena sifat majalah tersebut. Sifat umum
nya yang timless, kemudian didukung oleh visualiusasi yang menarik pada
setiap artikel-artikelnya dan setiap artikelnya pun berbeda dengan media
massa cetak lainnya. Selain itu, di dalam majalah terdapat bagian-bagian
yang lebih menarik dibandingkan media massa cetak lainnya seperti surat
kabar, koran, dan lain-lain.
Cover atau sampul depan merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan dari sebuah majalah. Karena pada saat akan membeli atau
membaca majalah, yang diperhatikan pertama kali adalah sampul dan
ilustrasi gambarnya. Penulis dapat menuangkan ide dan kreatifitasnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

pada ilustrasi cover. Cover atau sampul perlu didesain secara indah dan
artistik agar mampu menarik perhatian khalayak untuk membacanya.
Pemilihan judul atau teks harus singkat, mudah dibaca, muda dimengerti
dan secara langsung dapat menginformasikan isi yang terkandung
didalamnya (Pudjiastuti, 1999 : 29).
Pada sebuah cover atau sampul, ilustrasi digunakan sebagai
gambaran pesan yang tidak dibaca, namun bisa mewakili dalam bentuk
grafis yang memikat ilustrasi tersebut mampu menunjang pesan yang
disampaikan.
Ilustrasi gambar pada sebuah sampul merupakan komunikasi visual
sistem pemenuhan kebutuhan manusia dibidang komunikasi visual.
Dewasa ini ilustrasi gambar mengalamiperkembangan yang sangat pesat.
Hampir di segala sektor kegiatan, lambang atau simbol, visual hadir dalam
bentuk gambar, sistem bentuk tanda, corprate identity sampai berbagai
display produk di pusat pertokoan dengan daya tarik. Ilustrasi yang
digunakan untuk membantu menekankan pesan dengan cepat, tepat, dan
tegas yang merupakan terjemahan dari sebuah judul. Ilustrasi sebagai
gambaran pesan yang tak terbaca, namun bisa mengurai cerita berupa
grafis informasi yang memikat. Meskipun ilustrasi merupakan attention
getter (penarik perhatian) yang paling efektif, tetapi akan lebih efektif lagi
bila ilustrasi tersebut menunjang pesan yamg terkandung. (Kusmiati, 1999
: 4)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Berhubungan dengan ilustrasi gambar sampul, maka peneliti
menaruh perhatian terhadap karikatur Nunun Nurbaeti yang terdapat pada
cover depan majalah Tempo edisi 21-27 Desember 2011. Pemilihan
karikatur Nunun Nurbaeti pada cover depan majalah Tempo adisi 21-27
Desember 2011 sebagai objek penelitian dikarenakan apa yang disajikan
dalam gambar karikatur editorial tersebut seakan-akan menggambarkan
tanggapan permasalahn terhadap kasus Nunun Nurbaeti terkait kasusnya
yaitu dugaan suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank
Indonesia 2004, yang terjadi dalam sudut pandang masyarakat Indonesia
yang diwakili oleh kartunis.
Pada karikatur tersebut Nunun Nurbaeti digambarkan pada kondisi
tangan kanan yang sedang memegang mulutnya seperti resleting yang
rusak dan hendak dibetulkan, sehingga gambar tersebut seakan-akan ia
menyimpan rahasia besar dibalik kasusnya , kemudian dilengkapi dengan
memakai jilbab dan kacamata yang berwarna coklat. Selanjutnya ia
tampak memejamkan mata dan mengangkat alis sebelah kirinya seolaholah sedang terpojok oleh pihak-pihak terkait yang dalam hal ini adalah
pihak kejaksaan dan pengadilan.
Pengertian karikatur sendiri menurut indarto (1999 : 5) adalah
bahwa karikatur mrupakan wahana penyampaian kritik sosial yang sering
kali kita temui didalam berbeagai media massa baik media cetak maupun
elektronik. Keberadaanya biasanya disajikan sebagai selingan atau
dikatakan sebagai penyejuk setelah para pembaca menikmati artikel-artikel
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

yang lebih serius dengan sederetan huruf yang cukup melelahkan mata dan
pukkiran. Meskipun sebenarnya pesan-pesan yang disampaikan dalam
sebuah karikatur sama seriusnya dengan pesan-pesan yang disampaikan
lewat berita dan artikel, namun pesan-pesan dalam karikatur lebih mudah
dicerna karena sifatnya yang menghibur. Sering kali gambar itu terkesan
lucu dan menggelikan sehingga membuat kritikan yang disampaikan oleh
karikatur tidak begitu dirasakan melecehkan atau mempermalukan.
Kesenjangan dalam membentuk sebuah pesan menggunakan
bahasa simbol atau non verbal ini juga bukanlah tanpa maksud,
penggunaan bentuk non verbal dalam karikatur lebih diarahkan kepada
pengembangan interpretasi oleh pembaca secara kreatif, sebagian respon
terhadap apa yang diungkapkan melalui karikatur tersebut. Dengan kata
lain, meskipun dalam suatu karya karikatur terhadap ide dan pandanganpandangan seorang kritikus, namun melalui suatu proses interpretasi
muatan makna yang terkandung didalamnya akan dapat berkambung
secara dinamis, sehingga dapat menjadi lebih kaya serta lebih dalam
pemaknaannya.
Memahami makna karikatur sama rumitnya dengan membongkat
makna sosial dibalik tindakan manusia, atau menginterpretasikan maksud
dari karikatur sama dengan menafsirkan tindakan sosial. Menurut Heru
Nugroho, bahwa dibalik tindakan manusia ada makna yang harus
ditangkap dan dipahami, sebab manusia melakukan interaksi sosial

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

melalui saling memahami makna dari masing-masing tindakan (Indarto,
1999 : 1)
Dalam sebuah karikatur yang baik, kita menemukan perpaduan
dari unsur-unsur kecerdasaan, ketajaman, dan ketepatan berpikiran secara
kritis serta ekspresif melalui seni lukis dalam menanggapi fenomena
permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat luas, secara
keseluruhan dikemas secara harmonis, dengan demikian memahami
karikatur juga perlu memiliki referensi-referensi sosial agar mampu
menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh karikatursnya. Tokoh, isi,
maupun metode pengungkapan kritik yang dilukiskan secara karikatural
sangat bergantung pada isu besar yang berkembang yang berkembang
yang dijadikan headline.
Dengan mengunakan metode semiotik dari Charles Sanders Pierce,
makna tanda-tanda pada gambar ilustrasi tersebut dapat dilihat dari jenis
tanda yang digolongkan dalam semiotik, yaitu ikon, indeks, dan simbol.
Dari interpretasi tersebut, maka dapat diungkapkan muatan pesan yang
terkandung dalam karikatur Nunun Nurbaeti yang terdapat pada cover
majalah Tempo edisi 21-27 Desember 2011.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan
masalah dalam penulisan ini adalah:
“Bagaimana pemaknaan karikatur Nunun Nurbaeti pada civer
majalah Tempo edisai 21-27 Desember 2011”

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna
yang dikomunikasikan karikatur Nunun Nurbaeti pada cover majalah
Tempo edisi 21-27 Desember 2011 dengan menggunakan pendekatan
Semiotika.

1.4.

Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari peneliti yang penulis lakukan nantinya
diharapkan dapat menjadi kontribusi serta manfaat bagi penulis lain.

1.4.1. Kegunaan Teor itis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran atau masukan atas wawasan serta bahan referensi
bagi mahasiswa, khususnya jurusan Ilmu Komunikasi pada jenis penelitian
semiotika.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1.4.2. Kegunaan Pr aktis
Untuk mengetahui penerapan tanda semiotik, sehimgga dapat
memberi masukan bagi para pembaca majalah mengenai makna dari
ilustrasi cover Tempo edisi 21-27 Desmber 2011 .

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teor i

2.1.1

Media Cetak
Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua,
yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak
maupun media massa elektronik merupakan media massa yang banyak
digunakan oleh masyarakat di berbagai lapisan sosial, terutama kota.
Keberadaan media massa seperti halnya pers, radio, televisi, film dan lainlain, tidak lepas kaitannya dengan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam masyarakat. Media massa menjadi jembatan yang menghubungkan
komunikator dengan komunikan yang melintasi jarak, waktu, bahkan
lapisan sosial dalam masyarakat (Sugiharti, 2000 : 3).
Media cetak dalam hal ini adalah suatubentuk media yang statis
untuk mengutamakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran
dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata warna dan halaman
putih ( Kasali, 1992 : 99). Sedangkan iklan media cetak adalah pesan atau
informasi tentang penawaran suatu produk atau jasa yang disampaikan
kepada khalayak dengan menggunakan media cetak seperti koran, majalah,
brosur dan lain-lain
12

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.1.2

Majalah
Majalah itu sendiri berbeda dengan media cetak lainnya seperti
surat kabar, karena majalah dispesialisasikan untuk menjangkau konsumen
tertentu. Majalah juga dibedakan atas majalah bulanan, majalah
dwimingguan dan majalah mingguan. Yang isinya meliputi berbagai
liputan jurnalistik, informasi yang patut diketahui oleh konsumen
pembaca, artikel, sastra, dan sebagainya.
Majalah merupakan media cetak yang contentnya mengarah pada
advertising, meskipun tidak secara penuh berisikan advertising, pada saat
ini majalah telah memiliki segmentasi audience nya sendiri. Seperti para
penyuka politik tentunya akan cenderung membaca majalah politik, dan
tidak tertarik untuk membaca majalah yang memiliki segmentasi audience
lainnya
Kelebihan yang dimiliki oleh majalah dibandingkan radio dan
televisi, adalah dikarenakan majalah merupakan media cetak, dan bersifat
timeless, tidak menuntut audiens nya untuk tergesa–gesa dalam
mengkonsumsi pesannya. Kelebihan lainnya, ialah audiens lebih fokus
dalam menangkap dan menginterpretasikan informasi yang disampaikan
oleh majalah.
Kekurangan dari majalah sendiri jika dibandingkan dengan dua
media lainnya dalam segi aktualitasnya, dimana radio merupakan yang
paling unggul dalam aktualitasnya menyampaikan pesan, dan televisi yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

juga dengan keunggulan (audio visual) dalam transmisi pesan yang
dimilikinya
Majalah umumnya berjilid, sampul depannya dapat berupa ilustrasi
foto, gambar, atau lukisan tetapi daoat pula berisi daftar isi atau artikel
utama serta kertas yang digunakan lebih mewah dari surat kabar. Majalah
sebagai bentuk dari media massa yang sangat perlu diperhatikan
keheterogenan pembaca yang merupakan ciri dari komunikasi massa.
Adanya keinginan yang berbeda dalam pemenuhan kebutuhan sehingga
sangatlah penting bagi suatu majalah untuk mengelompokkan pembaca.
Pengelompokan ini dilakukan dengan cara mengadakan rubrik untuk
kelompok pembaca tertentu untuk sebagai sasarannya.
Menurut Junaedhi (1991:54), dilihat dari isinya majalah dibagi dua
jenis, yaitu:
a. Majalah Umum
Majalah yang memuat karangan-karangan, pengetahuan umum,
komunikasi yang menghibur, gambar-gambar, olahraga, film, dan seni.
b. Majalah Khusus
majalah yang hanya memuat karangan-karangan mengenai bidangbidang khusus seperti majalah politik, ekonomi, dan keluarga.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.1.3

Majalah sebagai Media Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah melalui media massa. Media massa
secara universal memiliki fungsi memberikan informasi, mendidik,
menghibur, dan mempengaruhi.(Effendi, 2002 : 93). Karakteristik
komunikasi massa menurut Rivers,

Jensen,

dan Peterson(2004),

menyebutkan bahwa
1. Komunikasi massa bersifat satu arah
2. Selalu ada proses seleksi karena setiap media memiliki
khalayak
3. Mampu menjangkau khalayak luas
4. Media massa berusaha membidik sasaran tertentu
5. Komunikasi dilakukan oleh institusi sosial yang peka terhadap
kondisi lingkungan
Bentuk-bentuk komunikasi massa ada dua, yaitu komunikasi media
massa cetak atau pers yang meliputi surat kabar dan komunikasi media
massa elektronik meliputi radio, televisi, fil, dan lain-lain(Effendy,
2002:54)
Sebagai terbitan berkala, majalah selain sebagai penyampai dan
penafsir pesan juga berfungsi sebagai ajang diskusi berkelanjutan. Dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

membahas suatu masalah, majalah bisa melakukannya dalam waktu lama,
bahkan tidak terbatas selama masih ada peminatnya (Rivers, 2004:54)
Majalah sebagai media massa tidak melepaskan konsekuensinya
sebagai alat yang ampuh untuk menyebarkan informasi, edukasi, dan
budaya. Dari media itu kita bias tahu mengenai apa yang wajar atau
disetujui, apa yang salah dan apa yang benar, apa yang semestinya
diharapkan sebagai individu, kelompok atau bangsa lain. Majalah memang
di anggap sebagai media massa, meskipun demikian masih da ratusan
majalah khusus (special interest magazine), yang masing-masing
ditunjukan untuk khalayak yang memiliki perhatian dan gaya hidup
khusus (Shimp, 2003:517).

2.1.4

Cover dan Sampul
Cover atau sampul depan merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan dari sebuah majalah. Karena pada saat kita membeli atau
membaca dari sebuah majalah, yang diperhatikan pertama kali adalah
sampul dan ilustrasi gambarnya. Penulis dapat menuangkan ide dan
krteatifitasnya pada ilustrasi sampul. Sampul perlu didesain secara artistik
dan indah agar mampu menarik perhatian khalayak untuk membacanya.
Pemilihan judul atau teks harus singkat, mudah dibaca, mudah
dimengerti, dan secara langsung dapat menginformasikan isi yang
terkandung didalamnya. Pada sampul, ilustrasi digunakan sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

gsmbaran pesan yang tidak terbaca, namun bisa mewakili cerita dalam
bentuk grafis yang memikat. Ilustrasi efektif digunakan untuk menarik
perhatian, namun akan lebih efektif jika ilustrasi tersebut menunjang pesan
yang ingin disampaikan.
.
2.1.5

Kartun dan Kar ikatur
Secara singkat dapat dijelaskan, bahwa karikatur seperti halnya
kartun strip, kartun gags (kartun kata), kartun komik, dan kartun animasi
adalah bagian dari apa yang dinamakan karun.
Karikatur adalah produk suatu keahlian seorang kartunis, baik dari
segi pengetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologis, cara melobi,
refrensi bacaan, maupun bagaimana dia memilih topic isu yang tepat.
Karena itu, kita bias mendeteksi intelektual seorang karikarturis dari sudut
ini. Juga cara dia mengkritik yang secara langsung membuat orang yang
dikeritik justru tersenyum (Sobur, 2006:140).
Karikatur membangun masyarakat melalui pesan-pesan sosial yang
dikemas secara kreatif dengan pendekatan simbolis. Jika dilihat dari
wujudnya, karikatur mengandung tanda-tanda komunikatif. Lewat bentukbentuk komunikasi itulah pesan tersebut menjadi makna. Disamping itu,
gabungan antara tanda dan pesan yang ada pada karikatur diharapkan
mampu mempersuasi khalayak yang dituju. Tulisan ini bertujuan untuk
mengkaji tanda verbal (terkait dengan judul, subjudul, dan teks) dan tanda

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

visual (terkait dengan ilustrasi, logo, tipografi, dan tata visual) karikatur
dengan pendekatan semiotika. Dengan demikian, analisis semiotika
diharapkan menjadi salah satu pendekatan untukmmperoleh makna yang
terkandung dibalik verbal dan tanda visual dalam layanan masyarakat.
Sementara itu, pesan yang dikemukakan dalam pesan karikatur,
disosialisasikan kepada khalayak sasaran melalui tanda. Secara garis besar,
tanda dapat dilihat dari dua aspek, yaitu tanda verbal dan tanda visual.
Tanda verbal akan didekati dari ragam bahasanya, tema, dan pengertian
yang didapatkan, sedangkan tanda visual akan dilihat dari cara
menggambarkan apakah secara ikon, indeks, maupun simbolis.
Dalam mengungkapkan makna pesan gambar karikatur tersebut,
penelitian menggunakan pendekatan semiotik, yaitu studi tentang tanda
yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungan dengan tandatanda lain, pengirimian, dan pennerimaannya oleh mereka yang
menggunakannya. Selain itu penelitian juga menggunakan warna sebagai
acuan untuk penilitian, karena memiliki makna yang bermacam-macam.
Sedangkan kartun sendiri merupakan suatu keahlian seorang
kartunis, baik dari segi pengetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologi,
cara melobi, refrensi bacaan, maupun bagaimana dia memilih isu yang
tepat. Kartun merupakan tanggapan atau opini secara subjektif terhadap
suatu kejadian, tokoh, suatu soal, pemikiran atau pesan tertentu. Karena
karena itu bias mendeteksi tingkat intelektual yang membuat kartun dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

sudut ini. Juga cara dia mengkritik yang secara langsung membuat orang
yang dikritik justru tersenyum (Sobur, 2003:40).
Kartun mempunyai kelebihan sekaligus kelemahan. Ia dapat
ditangkap oleh pemikiran orang, tapi tidak mampu menjelaskan persoalan
secara lengkap dan tuntas. Kemudahan dan daya tembus sebuah kartun
dapat diterma oleh semua kalangan mulai dari rakyat yang buta huruf
sampai intelektual yang sarat dengan cara pandang kritis. Oleh karena itu,
kartun yang berhasil tentu saja terbit dari ide yang cerdas dan dapat
dinikmati secara cerdas pula (Bintoro dalam Marliani, 2004:45).
2.1.6

Karikatur dalam Media Massa
Komunikasi massa secara umum diartikan sebagai komunikasi
yang dilakukan melalui media massa seperti majalah, surat kabar, radio,
televise, dan lain sebagainya. Komuikasi massa merupakan komunikasi
dimana penyampaian pesan kepada sejumlah orang dilakukan melalui
media massa.
Baik kartun maupun karikatur di Indonesia belakangan ini sudah
menjadi karya seni yang menyimpan gema panjang, sarat oleh pesan
estetika. Karikatur penuh dengan perlambangan-perlambangan yang kaya
akan makna, oleh karena itu karikatur merupakan ekspresi dari situasi
yang menonjol didalam masyarakat.
Sebuah gambar lelucon yang membawa pesan kritik social
sebagaimana di setiap ruang opini surat kabar biasanya disebut karikatur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Sedangkan gambar lelucon yang muncul dari media massa, yang hanya
berisikan humor semata tanpa membawa beban kritik social apapun
biasannya disebut karikatur (Sobur, 2006;38).
Menurut Anderson, dalam memahami studi komunikasi politik di
Indonesia akan lebih mudah di analisa mengenai konsep politik Indonesia
dengan membedakan dalam dua konsep, yaitu dengan direct speech
(komunikasi langsung) dan symbolic speech (komunikasi tidak langsung).
Komunikasi langsung merupakan konsep politik yang analisanya
langsung, seperti humor, gossip, diskusi, argument, intrik, dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi tidak langsung, tidak dapat secara langsung
dipahami maupun diteliti seperti patung, monumen, dan simbol-simbol
lainnya (Bintoro dalam marliani, 2004:49).
Peran karikatur yang tertulis seperti yang diuraikan diatas,
merupakan alas an utama dijadikannya karikatur sebagai objek studi ini.
Selain karena karikatur merupakan suatu penyampaian pesan lewat kritik
yang sehat dan juga suatu keahlian seorang karikaturis adalah bagaimana
dia memilih topik-topik isu yang tepat dan masih hangat.
2.1.7

Karikatur sebagai Kr itik Sosial
Kritik social adalah salah satu bentuk komunikasi dalam
masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai control terhadap jalanya
sebuah system social atau proses bermasyarakat, dalam konteks inilah
kritik social merupakan unsure penting dalam memelihara system sosila.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Dengan kata lain, kritik social dalam hal ini berfungsi sebagai wahana
untuk konservasi dan reproduksi sebuah system social atau masyarakat
(Masoed, 1999:47).
Kritik social juga berarti sebuah inovasi social, bahwa kritik social
menjadi saranakomunikasi, gagasan baru, sembari menilai gagasan yang
lama untuk suatu perubahan social. Persepsi kritik social yang demikian
lebih banyak dianut oleh kaum kritis dan strukturalis. Mereka melihat
kritik sosila adalah wahana komunikatif untuk suatu tujuan perubahan
social (Masoed, 1999:49). Kritik social yang murni kurang didasarkan
pada peneropongan kepentingan diri saja, melainkan justru melibatkan dan
mengajak masyarakat atau khalayak untuk memperhatikan kebutuhankebutuhan nyata dalam masyarakat. Suatu kritik social kiranya didasarkan
pada easa tanggung jawab bahwa manusia bersama-sama bertanggung
jawab atas perkembangan lingkungan sosialnya.
Kritik memiliki fungsi taktis dan peranan strategis dalam
menumbuhkan berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat dan
pemerintahnya. kontrol sosial dan kritik social merupakan dua sisi dari
mata uang yang sama, yang selalu ada didalam masyarakat manapun.
Dengan demikian, apabila kontrol sosial cenderung dipahami sebagai
aktivitas pengendalian, kritik social cenderung dianggap sebagai aktivitas
pembebasan dari segala bentuk control dan pengendalian.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Kritik sosial sebenarnya bagian yang sangat penting dalam
kemajuan jalannya pemerintahan, karena kritik menciptakan cambuk bagi
pemerintahan agar mampu dan sebisa mungkin mengerti apa yang
diinginkan masyarakat dan juga merupakan apresiasi dari masyarakat
terhadap pemerintahn, lewat karikatur media cetak yang diproduksi para
designer media dalam hal ini majalah. Kritik sosial sering kali ditemui di
dalam berbagai media cetak, seperti surat kabar, majalah, dan tabloid.
Kritikikan-kritikan yang jenaka disampaikan secara jenaka tidak tidak
begitu dirasakan melecehkan atau memperlakukan (Wijana, 2004:4).
2.1.8

Komunikasi Non Ver bal
Istilah non verbal biasanya digunakan untuk melakukan semua
peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Pada saat yang
sama kita harus menyadari bahwa banyak peristiwa dan perilaku non
verbal ini ditafsirkan melalui simbol-simbol verbal. Dalam pengertian ini,
peristiwa dan perilaku non verbal itu tidak sungguh-sungguh bersifat non
verbal (Mulyana, 2001:312).
Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat non verbal menjadi
beberapa bagian, antara lain :
1. Isyarat tangan
Isyarat tangan atau “berbicara dengan tangan” termasuk apa yang
disebut emblem. Meskipun isyarat tangan yang digunakan sama,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

maknanya boleh jadi berbeda, atau isyarat fisiknya berbeda namun
maksudnya sama.
2. Postur Tubuh
Postur tubuh sering bersifat simbolik. Postur tubuh memang
mempengaruhi citra diri. Beberapa penelitian dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara fisik dan karakter atau tempramen.
3. Ekspresi Wajah dan Tatapan Mata
Secar umum dapat dikatakan bahwa makna ekspresi wajah dan
pandangan mata tidaklah universal, melainkan sangat dipengaruhi
oleh budaya.

2.1.9

Komunikasi Politik
Politik seperti halnya dengan komunikasi yaitu merupakan suatu
proses, komunikasi politik melibatkan pembicaraan. Pembicaraan dalam
arti sempit seperti kata yang diucapkan melainkan pembicaraan dalam arti
kata yang lebih inklusif, yang berarti segala cara orang bertukar simbol,
kata-kata yang dituliskan dan diucapkan, gambar, gerakan, sikap tubuh,
dan pakaian.
Komunikasi politik itu lebih bermuara sharing (berbagi) simbol,
gagasan, kepentingan, dan sebagainya diantara sejumnlah pihak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Komunikator dalam proses komunikasi politik memainkan peran social,
terutama dalam pembentukan opini politik. Mark Roelofs mengemukakan
peran komunikator politik sebagai pemimpin public opinion. Karena
mereka berhasil membuat beberapa gagasan yang mula-mula di tolak,
kemudian dipertimbangkan dan akhirnya di terima massa (Ali dalam
Marliani, 2004:13).

2.1.10 Kasus Nunun Nurbaetie
Nunun Nur baetie adalah istri dari mantan Wakapolri Adang
Daradjatun. Selain menjadi petinggi di perusahaannya, ia juga tergolong
kaum sosialita di Jakarta yang suka menghadiri fashion show’

Namanya mulai dikenal orang sejak tersangkut kasus suap
pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia, Miranda Gultom. Namun
kasusnya hingga kini tidak kejelasan, karena Nunun sendiri menghilang
sejak tahun lalu. Nunun diduga melakukan penyogokan dan menjadi
buronan kepolisian internasional, Interpol. Ia akhirnya ditangakap di
Thailand pada Desember 2011 setelah melarikan diri keluar negeri
berbulan bulan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2.1.11 Konsep Korupsi
Korusi berasal dari bahasa latin, Coruptio-Corrumpere yang artinya
busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balikan atau menyogok. Korupsi
menurut Huntington (1968) adalah perilaku pejabat public yang
menyimpang dari

norma-norma yang diterima oleh masyarakat, dan

perilaku menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan
pribadi.
Dalam

arti

luas,

korupsi

atau

korupsi

politis

adalah

penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk
pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbedabeda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan
dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan
korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah
kleptokrasi, yang arti harfiahnya pemerintahan oleh para pencuri, dimana
pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bias
berbentuk sepele atau berat, terorganisir atau tidak. Walau korupsi sering
memudahkan kegiatan criminal seperti penjualan narkotikan, pencucian
uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini
saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat
penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan
antara yang dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai
politik ada yang legal di satu tempat namun ada juga yang tidak legal.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi.Senin,30/04/2012/23:24)

2.1.12 Konsep Kacamata
Kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan
mempertajam pengelihatan (ada yang berangka dan ada yang tidak).
Sekarang selain menjadi alat bantu pengelihatan, kacamata juga sudah
menjadi pelengkap gaya serta menjadi alat bantu khusus untuk menikmati
hiburan seperti kacamata khusus tiga dimensi.
Sekarang ini, kacamata lazim sekali menggunakan lensa plastik.
Hal ini disebabkan pertimbangan untuk melindungi mata si pengguna
karena lensa plastik tidak mudah pecah dibandingkan dengan lensa kaca.
Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, lensa
kacamata plastik pun diusahakan supaya tidak mengalami pecah
berkeping-keping sehingga tidak membahayakan mata penggunanya.
Pengguna kacamata di zaman sekarang tidak lagi terbatas sebagai
alat bantu pengelihatan. Saat ini, kacamata sudah menjadi salah satu
aksesoris fashion yang turut berkembang pesat. Tidak jarang pula
kacamata menjadi gaya khusus bagi seseorang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Walaupun begitu, kacamata sekarang ini mulai dirasa merepotkan.
Walaupun praktis dan mudah digunakan, namun kacamata juga diraskan
menghambat manusia dalam berkegiatan seperti misalnya ketika
berolahraga, ketika makan makanan panas yang menyebabkan lensa
kacamata berembun, berenang, ketika berjalan di tengah hujan, atau
melakukan perpindahan dari tempat yang bersuhu cukup drastic misalnya
dari tempat yang dingin sekali ke tempat yang panas. Keberadaan lensa
kontak untuk membantu pengelihatan serta operasi lasik pun mulai
menjadi

alternative

bagi

pengguna

kacamata.

(id.wikipedia.org/wiki/Kacamata. Sabtu,02/05/2012/21:00).

2.1.13 Konsep Ker udumg (J ilbab)
Ker udung adalah semacam selendang yang menutupi sebagian
besar atau seluruh bagian atas kepala dan rambut perempuan. Kerudung
bisa dipakai karena berbagai tujuan, seperti demi kehangatan, untuk
kebersihan, untuk fashion atau jatidiri unik; dengan alasan keagamaan,
menyembunyikan kebotakan, demi kesopanan, atau alasan-alasan lainnya.
Kerudung dapat menjadi sesuatu yang berhubungan dengan keagamaan.
Perempuan Yahudi Ortodoks yang sudah menikah, misalnya, diwajibkan
untuk menutupi rambut mereka, seringkali menggunakan kerudung yang
dikenal dengan nama tiche atau snood, sesuai dengan aturan kesopanan
tzniot.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

Kerudung dulunya dipakai juga oleh perempuan Kristen yang telah
menikah di Eropa abad pertengahan, bahkan dipakai juga oleh perempuan
yang belum menikah. Kebiasaan menutupi rambut ini disebut wimple
dalam bahasa inggris.

Kerudung dan jilbab paling umum dikenakan oleh perempua

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan karikatur “Mafia Di Balik Nunun” Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011).

0 2 110

PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan karikatur "Mafia Di Balik Nunun" Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011).

0 0 110

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO ENGLISH EDITION (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaetie Pada Cover Majalah Tempo Edisi 21 – 27 Desember 2011).

2 9 82

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Karikatur Cover Majalah Tempo “INDONESIA 2012 BERSELANCAR DI ANTARA KRISIS” Edisi 12-18 Desember 2011).

0 1 112

PEMAKNAAN KARIKATUR MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur pada cover majalah Tempo edisi 11-17 Juli 2011).

2 2 80

PEMAKNAAN KARIKATUR MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur pada cover majalah Tempo edisi 11-17 Juli 2011).

0 2 23

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO ENGLISH EDITION (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaetie Pada Cover Majalah Tempo Edisi 21 – 27 Desember 2011)

0 0 21

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO ENGLISH EDITION (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaetie Pada Cover Majalah Tempo Edisi 21 – 27 Desember 2011)

0 0 21

PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan karikatur "Mafia Di Balik Nunun" Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)

0 0 23

PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan karikatur “Mafia Di Balik Nunun” Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)

0 0 23