PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN
PERSEDIAAN BARANG DI PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA XI (PERSERO)
PABRIK KARUNG ROSELLA BARU
SURABAYA

OLEH :
MARIA INDAH SARI
NPM : 0732010095

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, kenikmatan dan karuniaNya yang tak terhingga
sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang perguruan tinggi.
Berkat rahmatNya pula memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan
judul “SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN PERSEDIAAN BARANG DI
PK. ROSELLA BARU”.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan
gelar sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.
Dalam penulisan Skripsi ini tak lepas dari bantuan, bimbingan dan
dorongan dari pihak instansi baik secara langsung maupun secara tidak langsung
yang berhubungan dengan penulisan Skripsi ini. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh

Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Ir. Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr.Ir Minto Waluyo,MM, selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik
Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Bapak dan Ibu serta staf pengajar Jurusan Teknik Industri yang telah
membekali penulis dengan ilmu pengetahuan yang berguna dan bermanfaat
bagi penulis selama mengikuti kegiatan perkuliahan.
5. Bapak Ir. M. Anang F, MMT, dan Bapak Suseno Budi P,ST, MT selaku
Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, masukan serta
nasehat kepada saya untuk menyelesaikan Skripsi ini.
6. Pimpinan dan Staf Pk Rosella Baru yang memberikan Ijin dan kesempatan
kepada saya untuk melakukan Penelitian.
7. Bapak dan Ibu serta keluarga besarku yang telah memberikan banyak
dukungan, semangat serta doa restu baik secara moril maupun materiil
sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
8. Mas Mario yang telah memberikan bantuan material.
9. Adek.ku Mariani yang memberikan support, makasih sister...

10. Teman – teman angkatan 2007 terima kasih atas dorongan dan semangatnya,
terima kasih juga atas kebersamaan kita selama ini.
11. Semua Temen-temen mahasiswa U.P.N khususnya jurusan Teknik Industri
angkatan 2007 maupun angkatan atas dan bawah yang penulis kenal.
12. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu
dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini.

Semoga Kemampuan dan pengetahuan telah tercurahkan demi
kesempurnaan Skripsi ini, namun keterbatasan dan kekurangan tetaplah ada. Oleh
karena itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan laporan ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis dengan senang hati menerima segala

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan Tugas Akhir
(Skripsi) ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi semua pihak.


Surabaya,Januari 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……..………………………………………….................

i

DAFTAR ISI ..……………………………………………….………..................

iii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………......

ix


DAFTAR GAMBAR.............................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN ……...........……………………………….…................

xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang……………………………………………………...

1

1.2

Perumusan Masalah ....…………………………………….…….....


3

1.3

Batasan Masalah ……...……………………………………………

3

1.4

Tujuan Penelitan………………………………………….………...

3

1.5

Asumsi ....................……………………………………….…….…

4


1.6

Manfaat Penelitian …………………………………………………

4

1.7

Sistematika Penelitian .......................................................................

5

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Konsep Dasar Sistem……………………………………….……… 7

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


2.2

Pokok – pokok sebuah SIM......................... .................................... 9

2.3

Konsep Dasar Informasi ....................................................... …….. 10
2.3.1

2.4

Data.............................................…………………………... 10

Informasi.............................................................................. ……... 11
2.4.1

Kualitas Informasi............................................................... 11

2.4.2


Pengembangan Sistem.......................................................... 12

2.4.3

Sistem Informasi Menurut Level Organisasi........................ 14

2.5

Bagan Alir Dokumen ........................................................... ……... 15

2.6

Sistem Informasi manufaktur…………...…………………...……... 17

2.7

Data Flow Diagram………………...………...…………………..... 18

2.8


Persediaan.............................. ……………………………………… 20
2.8.1

Klasifikasi Barang Persediaan............................................. 21

2.9

Pengkelasan dan Pengkodean…..…………..………………………. 22

2.10

Gudang dan Pergudangan…………..………………………………. 23
2.10.1

Administrasi pergudangan………………………………. 24

2.11

Visual basic net.........………………………………………………. 25


2.12

My SQL............................................................................................. 26

2.13

Economic Order Quantity................................................................... 27

2.14

Penelitian Terdahulu........................................................................... 28

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian………………..…….......... 32

3.2

Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel................................. 32

3.3

Langkah – Langkah pemecahan Masalah…...…………………...... 33

3.4

Metode Penggolahan Data.................................................................... 38

3.5

Flow Chart Persediaan barang............................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Pengumpulan Data.................................................................................44

4.2

Analisis Sistem....................................................................................44
4.2.1 Sistem Informasi Manajemen Persediaan...................................44

4.3

Perencanaa Sistem..................................................................................45
4.3.1 Identifikasi Permasalahan Pada Sistem......................................45
4.3.2 Perancangan Kebutuhan Informasi.............................................46
4.3.3 Perancangan Prosedure...............................................................47
4.3.3.1 Alur Sistem..................................................................48
4.3.3.2 Konteks Diagram.........................................................49
v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.4 Perancangan Input......................................................................52
4.3.5 Perancangan Data base...............................................................52
4.4

Perancangan Program Komputer............................................................52
4.4.1 Validitas Rancangan Sistem informasi Manajemen Persediaa...52
4.4.2 Verifikasi Program Komputer....................................................53
4.4.3 Hubungan Antar Data Base........................................................53
4.4.3.1 konseptual Modeling Data...........................................53

4.5

Implementasi..........................................................................................55
4.5.1 Cara Kerja Program....................................................................55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan.............................................................................................67

5.2

Saran.......................................................................................................67

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Identifikasi Masalah....................................................................................46
Tabel 4.2 Perancangan Kebutuhan informasi.............................................................47

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pilar Kualitas Informasi………………………………………………..12
Gambar 2.2 Pengembangan Sistem ………………………………………...............14
Gambar 2.3 simbol yang digunakan di bagian alir dokumen......................................17
Gambar 2.4 Notasi Proses DAD ………………………………………….................19
Gambar 2.5 Simbol Simpanan Data Di DAD ……………………………………....20
Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah...............................................................34
Gambar 3.2 Flowchart Persediaan Barang..................................................................42
Gambar 4.3 Konteks Diagram.....................................................................................49
Gambar 4.4 DFD Level 1 ...........................................................................................50
Gambar 4.5 DFD Level 2............................................................................................51
Gambar 4.6 Conceptual Data Modeling......................................................................54
Gambar 4.7 Physical Data Modelling..........................................................................55
Gambar 4.8 Dialog LogIn............................................................................................56
Gambar 4.9 Menu Utama............................................................................................56
Gambar 4.10 Aplikasi Stok Bahan..............................................................................57
Gambar 4.11 Perhitungan Metode EOQ......................................................................57
Gambar 4.12 Form Data Supplier................................................................................58
Gambar 4.13 Form Stok Bahan Baku..........................................................................59
Gambar 4.14 Form Data Produksi...............................................................................60
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 4.15 Form Stok Barang Siap Jual..................................................................61
Gambar 4.16 Form Penjualan......................................................................................62
Gambar 4.17 Form Cari Data Supplier........................................................................63
Gambar 4.18 Form Cari Data Stok Bahan...................................................................63
Gambar 4.19 Form Cari Data Bahan Produksi............................................................64
Gambar 4.20 Form Cari Data Stok Barang.................................................................64
Gambar 4.21 Laporan Data Supplier...........................................................................65
Gambar 4.22 Laporan Data Stok Bahan......................................................................65
Gambar 4.23 Laporan Data Produksi..........................................................................66
Gambar 4.24 Laporan Data Siap Jual..........................................................................66

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK

The very rapid technological developments are accompanied by advances
in technology, leading companies must devote all its resources optimally and
professional company to support the company's success in confronting fierce
competition in this era of globalization. The company's success is highly
dependent on the success of management in carrying out his job. The success of
the company's management depending on the availability of relevant information
from appropriate data processing. In order for information work can be handled in
a systematic and practical need for management information systems.
New Pk.Rosella is a company engaged in the manufacture of plastic bags.
Along with the development company the right information is necessary to
accurately Pk. Rosella in handling the administration of sales and warehouse
stock. To assist the decision making process by management. Unavailability of
appropriate information systems, rapid and accurate lead time data processing and
report maker becomes ineffective and can cause kesalahn in preparing reports that
will ultimately affect the process penganbilan decision by management.
The purpose of this study is to design a management information system in
order to obtain the results of the election effective and efficient inventory and
inventory related permasalahn overcome the design information data base, which
contains information on design inputs and design outputs in the form of a report the report.
From the research results obtained that information systems designed to
improve the procedure warehouse stock sales activities and becoming more
effective because it can shorten the time of reporting, speed up delivery of
information to managers so that production can easily control the existing
inventory in warehouse.
Key words: Information Systems, Inventory.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang sangat pesat yang di iringi oleh kemajuan
teknologi, menyebabkan perusahaan harus mengarahkan seluruh sumber daya
perusahaan secara maksimal dan professional untuk mendukung keberhasilan
perusahaan dalam menghadapkan persaingan yang ketat di era globalisasi ini.
Keberhasilan perusahaan sangat tergantung pada keberhasilan manajemen dalam
melaksanakan pekerjaannya. Keberhasilan manajemen perusahaan tergantung
pada tersedianya informasi yang relevan dari pengolahan data yang tepat. Agar
pekerjaan informasi dapat ditangani secara sistematis dan praktis perlu adanya
manajemen sistem informasi.
Pk.Rosella baru merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
pembuatan karung plastik. Seiring dengan perkembangan perusahaan informasi
yang tepat secara akurat sangatlah diperlukan Pk. Rosella dalam menangani
administrasi penjualan dan stok gudang. Untuk membantu proses pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen. Belum tersedianya sistem informasi yang tepat,
cepat dan akurat menyebabkan waktu pemprosesan data dan pembuat laporan
menjadi tidak efektif serta dapat menimbulkan kesalahn dalam pembuatan laporan
yang pada akhirnya akan berpengaruh pada proses penganbilan keputusan oleh
pihak manajemen.
Adapun tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi
manajemen agar didapat hasil pemilihan persediaan yang efektif dan efisien serta
mengatasi permasalahn yang menyangkut persediaan informasi yang merancang
data base, merancang input yang berupa informasi dan merancang output yang
berupa laporan – laporan.
Dari hasil penelitian didapat bahwa sistem informasi yang dirancang dapat
memperbaiki procedure kegiatan penjualan dan stok gudang mejadi lebih efektif
karena dapat mempersingkat waktu pembuatan laporan, mempercepat
penyampaian informasi kepada manajer produksi agar dengan mudah dapat
mengontrol persediaan yang ada digudang.
Kata kunci : Perancangan Sistem Informasi Manajemen, Persediaan Barang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Ketergantungan dunia usaha terhadap komputerisasi sudah berlangsung

sejak dua atau tiga dasawarsa yang lalu. Tidaklah mengherankan bila diera
globalisasi dan informasi ini, komputer merupakan pendukung handal dalam
kemajuan suatu perusahaan, khususnya sebagai ketersediaan dan pengembangan
sistem informasi manajemen di berbagai bidang.
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang
terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan
yaitu menyampaikan informasi. Selain itu sistem informasi yang dapat dibangun
dengan baik dan benar antara lain dapat meningkatkan produktivitas,
menghilangkan

kegiatan

yang tidak memiliki manfaat

(nilai tambah),

meningkatkan layanan dan kepuasan, mengkoordinasikan setiap bagian dalam
perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan manajemen. Sedangkan secara
umum manfaat-manfaat sistem informasi tersebut dapat dikategorikan sebagai
manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud (intangible
benefit).
Sistem informasi persediaan yang baik dan akan sangat membantu pihak
manajemen dalam menentukan keputusan – keputusan ataupun kebijakan –
kebijakan yang nantinya akan mempengaruhi jalannya proses produksi, stock
barang baik tidaknya suatu sistem informasi sangat tergantung dari cepat
lambatnya informasi didapat serta akurat tidaknya informasi yang mampu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

memberikan informasi secara cepat , tepat serta akurat kepada pihak –pihak yang
memerlukan.
PT.Perkebunan Nusantara XI (Persero) PK. Rosella Baru Surabaya
merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri karung plastik dan benang
multiflament. Perusahaan dituntut agar dapat menghasilkan produksi yang sesuai
permintaan pelanggan dan mengirimkannya sesuai dengan permintaan pelanggan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Banyaknya jumlah barang yang harus ditangani serta frekuensi keluar
masuknya barang digudang semakin tinggi membutuhkan suatu sistem informasi
yang dapat mengolah data dengan cepat dan menghasilkan suatu informasi yang
akurat, relevan dan tepat waktu. Saat ini sistem informasi persediaan yang ada di
PK Rosella Baru PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) bersifat sederhana dan
dilakukan dengan cara manual. Hal ini menyebabkan lambatnya atau sulitnya
mendapatkan

informasi

persediaan.

Sistem

informasi

persediaan

yang

terkomputerisasi akan sangat membantu perusahaan dalam melaksanakan semua
kebijakan yang berkaiatan dengan persediaan.
Karena permasalahan tersebut, maka perlu dibuat suatu sistem informasi
manajemen dengan membuat suatu program database. Dengan adanya program
database ini, maka hasil yang diharapkan adalah agar dapat menyederhanakan
sistem kerja manual yang ada sekarang dengan sistem yang terkomputerisasi dan
juga dapat meningkatkan tingkat ketelitiannya. Selain itu juga , informasi yang
diberikan akan lebih akurat relevan dan tepat waktu, sehingga mempermudah
pihak manajerial melakukan pengkontrolan baik pada transaksi maupun pada arus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

informasi yang pada akhirnya dapat mendukung pengambilan keputusan yang
akurat oleh pihak manajerial perusahaan.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah uraian diatas maka dirumuskan masalah

sebagai berikut:
“ Bagaimana merancang sistem informasi manajemen persediaan barang
di PK. Rosella baru ?”

1.3

Batasan Masalah
Agar hasil penelitian dapat lebih terarah, spesifik, dan tidak terlalu melebar

atau menyimpang dari tujuan semula, maka perlu adanya pembatasan masalah,
yaitu :
1.

Sistem informasi yang akan dipelajari dan dikembangkan ialah sistem
persediaan barang berupa bahan baku dan barang jadi.

2.

Pengembangan sistem informasi yang dilakukan meliputi perbaikan sistem.

3.

Tidak dilakukan perhitungan biaya.

1.4

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk merancang Sistem Informasi

Persediaan Barang di PK. Rosella baru.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.5

Asumsi
Dalam penelitian ini diasumsikan:

1.

Operator mengerti dalam menjalankan sistem yang baru.

2.

Diasumsikan data supplier telah terdata secara resmi diperusahaan.

3.

Pembelian bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan order
yang dilakukan.

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat dari perancangan sistem informasi manajemen persediaan barang

ini adalah sebagai berikut:
1.

Bagi Perusahaan
• Dapat menyederhanakan sistem kerja manual yang ada sekarang dengan
sistem yang terkomputerisasi dan juga dapat meningkatkan ketelitian.
• Membatu memperlancar operasi kerja.
• Memiliki sistem pengarsipan yang lebih rapi, efektif, dan efisien.

2.

Bagi Mahasiswa
• Sebagai bahan perbandingan teori dan praktek sehingga dapat menambah
wawasan yang sangat penting bagi mahasiswa di masa depan.
• Dapat mengembangkan pengetahuan yang selama ini hanya didapat secara
teoritis untuk diterapkan dalam praktek nyata.

3.

Bagi Universitas
• Sebagai perbendaharaan perpustakaan dan study banding bagi mahasiswa
lain di masa yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1.7

Sistematika Penulisan
Pada dasarnya sistematika penyusunan berisikan mengenai uraian yang

akan dibahas pada masing-masing bab, sehinnga setiap bab akan mempunyai
bahas topik sendiri.
Adapun sistematika dari tugas akhir ini :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang penulisan tugas akhir
ini yang menguraikan tentang perusahaan, masalah yang terdapat
diperusahaan, batasan masalah, asumsi, maksud dan tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini mengemukakan dasar-dasar teori yang yang berhubungan dan
berkenaan dengan topic yang dibahas dan akan dipakai sebagai dasar dalam
menganalisa dan memecahkan masalah.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi lokasi dan waktu penelitian, langkah – langkah penelitian,
langkah – langkah analisa sistem, dan langkah – langkah perancangan
sistem.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan penjelasan mengenai identifikasi permasalahan,
analisa formulir dan dokumen yang digunakan, analisa sistem dan prosedur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

yang diterapkan serta analisa kebutuhan informasi, juga membahas
mengenai perancangan sistem yang terdiri dari diagram perancangan input
dan output dari program.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini mengemukakan kesimpulan dari pemecahan masalah dan
memberikan saran terhadap perbaikan sistem yang digunakan saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem,
yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada
komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
prosedure mendefinisikan sistem sebagai berikut: (HM. Jogiyanto, 2005 : 1)
Suatu sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur
lebih menekankan pada urut-urutan operasi didalam sistem. Prosedur
(procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neusehel sebagai berikut: (HM.
Jogiyanto, 2005: 1)
Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulismenulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih
departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam
dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Lebih lanjut Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren D.
Stallings,

Jr.,

mendefinisikan

prosedur

sebagai

berikut

:

(HM.

Jogiyanto,2005: 2)
Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan
instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan dan siapa

7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

(Who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana
(how) mengerjakannya.
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen
atau komponenya, didefinisikan oleh Jerry FitzGerald (1981) sistem
sebagai berikut ini: (HM. Jogiyanto, 2005: 2)
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu.
Lebih lanjut Raymond Mecleod, Jr. mendefinisikan sistem sebagai
berikut:(Mecleod, 2001: 11)
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen
atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi
yang lebih luas karena pada kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari
beberapa subsistem atau elemen-elemen bagian. Komponen-komponen atau
subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dan saling berhubungan
membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat
tercapai. Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sistem, analisa dan
perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai
komponen-komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari
sistem tersebut.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan
maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada
yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran
dalam ruang ingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama,
seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan.
Untuk sistem akuntasi atau sistem-sistem yang lainnya yang merupakan
bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih
tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup darimana memandang sistem
tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan
bergantian dan tidak dibedakan.

2.2 Pokok – Pokok Sebuah SIM
Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen – elemen
fisik sebagai berikut :
1. Perangkat keras komputer
2. Perangkat lunak
a. Perangkat lunak sistem
b. Perangkat lunak terapan umum
c. Program aplikasi
3. Data Base ( data yang tersimpan dalam media penyimpan komputer)
4. Prosedure
5. Petugas pengoperasian.
Dalam Penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari :
Program untuk melaksanakan penggolahan komputer
Prosedure untuk membuat terapan menjadi operasional ( formulir,
petunjuk untuk operator, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Subsistem terapan dapat diuraikan dalam fungsi keorganisasian yang
mendukung ( pemasaran, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya ) atau
dalam bentuk jenis kegiatan yang tengah dilaksanakan. ( Gordon B. Davis
1985:15,16).

2.3 Konsep Dasar Infor masi
Informasi sangat penting artinya bagi suatu sistem dimana informasi
dapat didefinisikan sebagai berikut : (HM. Jogiyanto, 2005: 8)
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak
dari bentuk tunggal atau data-item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-

kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan
nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat,
benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
2.3.1

Data
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian,

aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak
berpengaruh secara langsung kepada pemakai. ( Abdul kadir, 2003 :29 )
Data yang terformat adalah adalah data dengan suatu format tertentu.
Misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai
mata uang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

2.4 Informasi
McFadden, dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang
telah di proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan
seseorang yang menggunakan data tersebut. Shannon dan Weaver, dua
orang insinyur listrik, melakukan pendekatan secara matematis untuk
mendefinisikan informasi ( kroeneke, 1992 ). Menurut mereka, informasi
adalah jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima.
Artinya dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat.
Menurut Davis (1999), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. (Abdul kadir, 2003 :
31 ).
2.4.1

Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari

tiga hal yaitu: (HM. Jogiyanto, 2005: 10)
1. Informasi harus akurat (accurate)
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya (timeliness)
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk
organisasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

3. Relevan (relevance)
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda.
John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari
informasi dengan bentuk bangunan yang dtunjang oleh tiga buah pilar.

Relevan

Tepat Waktu

Akurat

Kualitas
Informasi

Gambar. 2.1 Pilar kualitas infor masi
(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan
terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: hal 10)

2.4.2

Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun

suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama
perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai
berikut: (HM. Jogiyanto, 2005: 35)
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem
yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa:
a. Ketidakberesan
Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang
lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

misalnya kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat
menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin, serta tidak
effisiennya operasi.
b. Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem
yang baru, dikarenakan kebutuhan informasi yang semakin luas,
volume pengolahan data semakin meningkat.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)
Untuk meraih kesempatan sehingga membutuhkan informasi yang lebih
baik supaya dapat bersaing dengan perusahaan lain dan kesempatankesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang
meningkat kepada langganan.
3. Adanya instruksi-instuksi (directives)
Penyusunan sistem yang baru karena adanya instruksi-intruksi dari
pimpinan ataupun dari luar (peraturan pemerintah).
Berikut ini dapat digunakan sebagai indikator adanya permasalahan dan
kesempatan yang dapat diraih, sehingga sistem yang lama harus
diperbaiki, ditingkatkan bahkan diganti seluruhnya, yaitu :
-

Laporan yang tidak tepat waktunya

-

Isi laporan yang sering salah

-

Pengiriman barang yang sering tertunda

-

Kegiatan yang tumpah tindih

-

Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi

-

File-file yang kurang teratur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

-

Pemesanan kembali barang yang tidak effisien

-

Bertumpuknya

back-order

tertundanya

pengiriman

karena

kurangnya persediaan barang)
Karena adanya permasalahan tersebut maka sistem yang lama
memerlukan perbaikan sehingga pengembangan sistem sangat diperlukan
untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul, meraih
kesempatan-kesempatan yang ada memenuhi kesempatan yang diberikan.
Sistem
yang ada

Permasalahan
kesempatan instruksi

Pengembangan
sistem

Memecahkan masalah
meraih kesempatan
memenuhi instruksi

Sistem
yang baru

Gambar 2.2 Pengembangan sistem
(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan
terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: hal 37)

2.4.3

Sistem Infor masi Menur ut Level Or ganisasi
Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi:
(Abdul Kadir, 2003 : 94)
1. Sistem Informasi departemen
2. Sistem Informasi Perusahaan.
3. Sistem Informasi Antarorganisasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Serupa

dengan

pembagian

menurut

level

organisasi,

kroenke

(1992)

mengklasifikasikan sistem informasi dalam sebuah organisasi menjadi tiga
kelompok : (Abdul kadir, 2003 :95 )
1. Sistem Informasi Probadi.
2. Sistem informasi kelompok kerja ( workgroup information system ) dan
3. Sistem Informasi perusahaan (enterprise information system)

2.5

Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan

alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan
alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya.
Bagan alir dokumen digambar dengan menggunakan simbol-simbol
sebagai berikut: (HM. Jogiyanto, 2005: 796)
a. Simbol Dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk
proses manual, mekanik atau komputer
b. Simbol Kegiatan Manual
Menunjukkan pekerjaan manual

c. Simbol Simpanan Offline
N

Adalah file non-komputer yang diarsip urut nomor
(numerical)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

A

Adalah file non-komputer yang diarsip urut huruf
(alfabetical)

C

Adalah file non-komputer yang diarsip urut tunggal
(cronogical)

d. Simbol Proses
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program
komputer

e. Simbol Hard disk
Adalah simbol yang menunjukkan input atau output
menggunakan hard disk.
f. Simbol Diskette
Menunjukkan input atau output menggunakan
diskette

g. Simbol Keyboard
Menunjukkan input yang menggunakan on-line
keyboard

h. Simbol Penjelasan
Menunjukkan penjelasan dari suatu proses

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

i. Simbol Penghubung
Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih
sama atau ke halaman lain

j. Simbol Keputusan
Menunjukkan adanya penyeleksian kondisi

k. Simbol Display
Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor

l. Simbol Garis Alir
Menunjukkan arus dari proses

m. Simbol Titik Terminal
Menunjukkan awal dan akhir suatu proses

Gambar 2.3 Simbol yang digunakan di bagan alir dokumen
(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan
terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: hal 10)

2.6 Sistem Informasi manufaktur
Sistem Informasi Manufaktur merupakan sistem yang digunakan untuk
mendukung fungsi produksi, yang mencangkup seluruh kegiatan yang
terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses memproduksi barang
atau jasa. (Abdul kadir, 2003 :102 )

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.7

Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram atau DFD adalah diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data. DFD sering digunakan
untuk menggambarkan suatu sistem baru yang akan dikembangkan secara
logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan
fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, hard disk,
diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada
metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and
design) yang menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur
dan jelas dan merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
Beberapa simbol yang digunakan didalam DFD (Data Flow
Diagram): (HM. Jogiyanto, 2005: 700)
1. Kesatuan Luar (External Entity),
Kesatuan luar merupakan kesatuan lingkungan di luar sistem yang
dapat berupa barang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input
atau menerima output dari sistem.
Kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak dan dapat
diberi identifikasi dengan huruf kecil diujung kiri atas sebagai berikut :
2. Arus Data (Data Flow)
Arus data di DFD diberi simbol suatu anak panah. Arus data ini
mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data
menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem
atau hasil dari proses sistem. Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

dan mempunyai arti. Nama dari arus data dituliskan disamping garis
panahnya.
3. Proses
Suatu proses adalah kegiatan kerja yang dilakukan oleh orang, mesin
atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses
untuk dihasilkan arus data yang keluar dari proses.
Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol empat persegi panjang
dengan sudut-sudut tumpul.

Identifikasi
Atau

nama
Proses

Gambar 2.4 Notasi proses di DAD
Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi :
1. Identifikasi proses, umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan
nomor acuan dari proses yang ditulis pada bagian atas di simbol proses.
2. Nama proses, menunjukkan apa yang dikerjakan proses tersebut. Nama
proses diletakkan dibawah identifikasi proses di simbol proses.
3. Pemroses, menunjukkan proses manual yaitu siapa atau dimana proses
dilakukan dan ditulis dibawah nama proses.
4. Simpanan Data (Data Store)
Disimbolkan dengan sepasang garis horisontal pararel yang tertutup di
salah satu ujungnya. Simpanan data hanya berhubungan dengan proses
menunjukan proses up-date terhadap data yang tersimpan di simpanan
data, sedangkan arus data yang berasal dari simpanan data menunjukkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

bahwa proses menggunakan data yang tersimpan di dalam simpanan
data.

Media

Nama simpan data

Gambar 2.5 Simbol simpanan data di DAD

2.8

Persediaan
Barang persediaan atau disebut inventory adalah barang – barang yang

biasanya dapat dijumpai digudang tertutup, lapangan, gudang terbuka atau
tempat – tempat penyimpanan lain, baik berupa bahan baku barang setengah
jadi, barang jadi, barang – barang unutk keperluan operasi, atau barang –
barang untuk keperluan suatu proyek. Tujuan mengadakan persediaan antara
lain : (Richardus, 2003 : 4 )

1.

Memenuhi kebutuhan normal.

2.

Memenuhi kebutuhan mendadak.

3.

Memungkinkan pembelian atas dasar ekonomi

Manajemen Persediaan (inventory control ) atau disebut juga inventory
management

atau pengendalian tingkat persediaan adalah kegiatan yang

berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan
kebutuhan material sedemikan rupa sehingga disatu pihak kebutuhan operasi
dapat dipenuhi pada waktunya dan d

Ilain pihak investasi persediaan material dapat ditekan secara optimal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.8.1

Klasifikasi Barang Per sediaan
Barang persediaan dapat dibagi atas beberapa jenis atau klasifikasi

antara lain : ( Richardus, 2003 : 8 )
1.

Bahan baku ( raw material )
Bahan mentah yang belum diolah, yang akan diolah menjadi
barang jadi, sebagai hasil utama dari perusahaan yang
bersangkutan.

2.

Barang setengah jadi ( semi finished products )
Hasil olahan bahan mentah sebelum menjadi barang jadi, yang
sebagian akan diolah lebih lanjut menjadi barang jadi.

3.

Barang jadi ( finished products )
Barang yang sudah selesai diproduksi atau diolah, yang
merupakan hasil utama perusahaan yang bersangkutan dan siap
untuk dipasarkan atau dijual.

4.

Barang umum dan suku cadang (general material and spare
parts )
Segala jenis barang atau suku cadang yang digunakan untuk
operasi menjalankan perusahaan atau pabrik dan untuk
memelihara peralatan yang digunakan.

5.

Barang untuk proyek ( work in progress )
Barang yang ditumpuk menunggu pemasangan dalam suatu
proyek baru.

6.

Barang dagang ( commodities )

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Barang yang dibeli, sudah merupakan barang jadi dan disimpan
digudang menunggu penjualan kembali dengan keuntungan
tertentu.

2.9

Pengkelasan dan Pengkodean
Untuk mempermudah memahami data perlu dikelompokan dalam

kelas-kelas dan setiap kelas diberi kode tertentu. Pengkelasan adalah suatu
proses unutk mengenali dan mendapatkan suatu data dalam kelas-kelas
berdasarkan kesamaan sifat yang berguna. Hal – hal yang perlu diperhatikan
didalam pengkelasan :
1. Pengkelasan

merupakan

jawaban

terhadap

kebutuhan

untuk

menerima

pemakai.
2. Pengkelasan

dapat

dikembangkan

kemungkinan adanya item pengenal.
3. Pengkelasan logis dalam membagi – bagi data.
4. Pengkelasan dapat mengantisipasi kebutuhan yang luas.
Kode merupakan symbol dari kelas yang digunakan untuk mencatat,
mengkomunikasikan dan memproses data. Kode dapat brupa angka, huruf,
symbol khusus atau gambar. Dengan kode data item / record, file dapat
dikenal dengan jelas , disamping untuk retrieve dan manipulasi. Hal – hal
yang perlu diperhatikan dalam mendesain kode adalah :
1.

Tiap kode mewakili item yang unik.

2.

Bagan kode mempunyai logika sesuai dengan kebutuhan
pemakai dan cara pemprosesan yang digunakan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

3.

Strukutur kode harus mudah dimengerti oleh setiap pemakai
organisasi.

4.

Desain kode harus fleksibel untuk menampung kemungkinan
terjadinya perubahan.

5.

Kode perlu mempunyai makna yang luas dalam setiap kondisi
dan situasi.

Perancangan

system

pengkodean

sanagat

membantu

dalam

pengefisianan dan pengefektifan proses, bukan saja dalam proses
pemanggilan data tetapi juga pemyimpanan data. Dengan adanya kode –
kode tersebut dapat menghemat pengetikab data yang terlalu panjang dan
memudahkan operator untuk mengingatnya. Sedangkan untuk penyimpanan
dan pemngamanan data maka kode – kode tersebut dibuat berbeda satu
sama lain baik dalam satu file maupun dengan file – file yang lain sehingga
akan mencegah terjadinya penumpukan data yang sama atau data yang
hilang.

2.10

Gudang dan Per gudangan (inventory)
Pergertian gudang adalah bangunan yang dipergunakan untuk

menyimpan barang dagangan ( kata benda ), sedangkan pergudangan adalah
kegiatan menyimpan barang dalam gudang ( kata kerja ).
Gudang dan pergudanagn merupakan salah satu bagian penting dari
seluruh proses pabrik. Posisi ini berpengaruh besar terhadap lancer tidaknya
mekanisme kegiatan unit – unit lain dalam pabrik. Gudang dan pergudangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

mempunyai tugas menerima barang, menyimpan barang dan mengeluarkan
barang.
Dalam arti yang lebih luas, gudang dan pergudanagn membahas
pemindahan serta penganan bahan dan barang jadi. Karena itu kita dapat
meninjau dari beberapa hal, yaitu :
1.

Karakteristik barang tersebut ( apakah padat, cair , gas , atau
apakah lunak , mudah busuk , keras , berat , nilainya sangat
tinggi atau rendah atau hubungan antara nilai itu dengan berat
jenisnya ).

2.

Sumber dari mana barang itu diterima dan bagaimana
mengantarkannya.

3.

Apakah yang terjadi pada barang itu didalam gudang atau
dimana barang itu berhenti.

4.

Tujuan terakhir barang itu, siapa yang membutuhkan dan untuk
keperluan apa.

2.10.1 Administr asi Per gudangan
Masalah administrasi digudang adalah sangat penting karena setiap
hal yang terjadi atau berlangsungnya harus didata dengan jelas. Ada
kemungkinan persediaan mengkonversikan sabagai masalah transportasi,
manajemen persediaan, pengemasan dan pergudanagan kedalam bahasa
computer yang dapat digunakan untuk memeriksa operasi system melalui
pembuatan model atau simulasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Konversi catatan – catatan kekomputer memudahkan penanganan
berbagai dokumen dalam satu system rutin. Selain itu, catatan – catatan
dapat dianalisis mengenai kegunaan data umpan balik yang cepat dan
pengembangan strategi perusahaan.
Manfaat penggunaan computer pada pergudangan adalah untuk
berbagai tujuan, antara lain :
1.

Mencatat pengeluaran, penerimaan dan sisa yang ada digudang
dengan kecepatan tinggi.

2.

Mencatat persediaan yang sedang dipesan dan menunggu
penyerahaan.

3.

Memberikan informasi tentang barang yang sudah mencapai
pesanan ulang, dan dapat diprogram untuk membuat order
tambahan .

2.11

Visual Basic Net
Sejarah Visual Basic diawali dari pengembangan bahasa BASIC

(Beginner All Purpose Symbolic Instruction Code) di Darmouth College
Amerika Serikat pada awal tahun 1960-an. Sejak semula Basic memang
dirancang untuk udah dipelajari. Begitu sederhananya hingga nyaris semua
pakar pemrograman menggunakan Basic sebagai bahasa pemrogramannya.
Dalam pengembangan Visual Basic. Net ada banyak perubahan
radikal. Salah satunya adalah pengembangan dasar bagi semua alat – alat
pengembangan. Net. Dasar ini disebut NET Freamework yang menyediakan
dua hal yang penting yaitu lingkungan dasar run time dan class dasar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

(Ducan Mackenzie, Kent sharkey,2004 :17)
2.12

My SQL
MySQL merupakan database yang paling populer digunkan untuk

membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan
pengelola datanya.
Kepopuleran MYSQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk
digunakan, cepat, secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan
database perusahaan – perusahaan skala menengah – kecil. MySQL
merupakan database yang digunakan oleh situs – situs terkemuka di interned
untuk menyimpan datanya.
Software database MySQL kini dilepas sebagai sofrware manajemen
database yang open source, sebelumnya merupakan software yang
shareware. Shareware

adalah suatu software yang dapat didistribusikan

secara bebas untuk keperluan penggunaan secara pribadi, tetapi jika
digunakan secara komersial maka memakai harus mempunyai lisensi dari
pembuatnya. Software open source menjadikan software

Dokumen yang terkait

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pada PT Perkebunan Nusantara II (Persero)

4 107 77

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. DELTA TEKNIK SURABAYA.

0 0 94

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG “ROSELLA BARU” SURABAYA.

4 34 112

PENJADWALAN DISTRIBUSI KARUNG DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PK. ROSELLA BARU SURABAYA.

1 1 124

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP KEKUATAN TARIK BENANG KARUNG PLASTIK PADA MESIN EXTRUDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PK. “ ROSELLA BARU “ SURABAYA.

10 49 116

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG “ROSELLA BARU” SURABAYA

0 0 17

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. DELTA TEKNIK SURABAYA

0 0 21

PENJADWALAN DISTRIBUSI KARUNG DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PK. ROSELLA BARU SURABAYA

0 0 8

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA

0 1 19

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP KEKUATAN TARIK BENANG KARUNG PLASTIK PADA MESIN EXTRUDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PK. “ ROSELLA BARU “ SURABAYA

0 1 16