PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Bank X Cabang Sampang).

PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN KREDIT
BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi Pada Bank X Cabang Sampang)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
Novia Citra Primadona
1013010183/FE/EA

Kepada
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN KREDIT
BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Pada Bank X Cabang Sampang)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI dan BISNIS
Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :
Novia Citra Primadona
1013010183/FE/EA

Kepada
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN KREDIT BERMASALAH
TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi Pada Bank X Cabang Sampang)
Disusun Oleh :
NOVIA CITRA PRIMADONA
1013010183/FE/EA
telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tangga 28 Februari 2014
Pembimbing :

Tim Penguji :

Pembimbing Utama

Ketua


Drs. Ec. R. Sjarief Hidajat, M.Si

Dr. Hero Priono, SE, M.Si, AK, CA
Sekretaris

Drs. Sjafi’i, MM, Ak
Anggota

Drs. Ec. R. Sjarief Hidajat, M.Si
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP. 19630924 198903 1001
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi persyaratan
dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dalam jenjang
Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur dengan judul “PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN KREDIT
BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS STUDI PADA BANK X
CABANG SAMPANG”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak yang telah memberikan motivasi, bimbingan, saran serta dorongan
moril baik secara langsung maupun tidak langsung sampai terselesaikannya
penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin N, MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. H. Rahman Amrullah Suwaidi MS, selaku Wakil Dekan I
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak. Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Bapak Drs. Ec. R. Sjarief Hidajat, M.Si selaku dosen pembimbing yang
dengan kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk
yang sangat berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Segenap

tenaga

pengajar,

karyawan


Fakultas

Ekonomi

Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
8. Bapak, Ibu dan kakak-kakak yang selalu memberikan doa, dukungan dan
bantuannya secara moril maupun materii.
9. Rekan-rekan mahasiswa terutama mahasiswa Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung
dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan
skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi
perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi pembaca.


Surabaya, 21 Februari 2014

Penulis

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................

i

KATA PENGANTAR

............................................................................

ii


DAFTAR ISI ...............................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

x

ABSTRAK

.................................................................................................

xi


PENDAHULUAN .......................................................................

1

1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ..................................................................

5

1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................

5

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................

6


1.4.1 Bagi Dunia Pendidikan ....................................................

6

1.4.2 Bagi Pihak Bank ..............................................................

6

1.4.3 Bagi Peneliti ....................................................................

6

KAJ IAN PUSTAKA ....................................................................

7

2.1 Review Penelitian Terdahulu ....................................................

7


BAB 1

BAB II

2.2 Landasan Teori ....................................................................... 11
2.2.1 Bank

....................................................................... 11

2.2.1.1 Pengertian Bank ................................................... 11

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.2 Fungsi Bank ......................................................... 13
2.2.2 Kredit

....................................................................... 13

2.2.2.1 Pengertian Kredit ................................................. 13
2.2.2.2 Fungsi dan Tujuan Kredit ..................................... 14
2.2.2.3 Jenis-jenis Kredit ................................................. 15
2.2.3 Penyaluran Kredit ............................................................ 19
2.2.3.1 Perencanaan Penyaluran Kredit ............................ 19
2.2.3.2 Prosedur Umum Penyaluran Kredit ...................... 20
2.2.3.3 Prinsip-prinsip Pemberian Kredit ......................... 21
2.2.4 Kredit Bermasalah (NPL) ................................................ 26
2.2.5 Profitabilitas .................................................................... 29
2.2.6 Pengaruh Kredit terhadap Profitabilitas ............................ 31
2.2.7 Pengaruh Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas ....... 32
2.3 Kerangka Pikir ....................................................................... 33
2.4 Hipotesis

....................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 35
3.1 Objek Penelitian ....................................................................... 35
3.2 Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel ............................... 36
3.3 Teknik Penentuan Sampel ........................................................ 36
3.3.1 Populasi

....................................................................... 36

3.3.2 Sampel

....................................................................... 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 37

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.1 Jenis Data ....................................................................... 37
3.4.2 Sumber Data .................................................................... 38
3.4.3 Pengumpulan Data .......................................................... 38
3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ............................................ 39
3.5.1 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 39
3.5.2 Uji Normalitas .................................................................. 40
3.5.3 Teknik Analisis ............................................................... 41
3.5.4 Uji Hipotesis ................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 44
4.1 Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 44
4.1.1 Rekapitulasi Penyaluran Kredit......................................... 45
4.1.2 Rekapitulasi Kredit Bermasalah ........................................ 47
4.1.3 Rekapitulasi Profit / Laba ................................................. 49
4.2 Hasil Penelitian ....................................................................... 50
4.2.1 Uji Normalitas .................................................................. 50
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 53
4.2.3 Pengujian Hipotesis .......................................................... 58
4.3 Pembahasan

....................................................................... 63

4.3.1 Penyaluran Kredit terhadap profitabilitas .......................... 64
4.3.2 Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas ......................... 66
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

....................................................................... 67

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.2 Saran

....................................................................... 68

5.3 Keterbatasan dan Implikasi ....................................................... 69
5.3.1 Keterbatasan ..................................................................... 69
5.3.2 Implikasi ....................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis Penyaluran Kredit Periode Tahun 2011 ..................................... 44
Tabel 2. Jenis Penyaluran Kredit Periode Tahun 2012...................................... 45
Tabel 3. Jenis Penyaluran Kredit Periode Tahun 2013...................................... 46
Tabel 4. Klasifikasi Kredit Bermasalah Periode Tahun 2011 ............................ 47
Tabel 5. Klasifikasi Kredit Bermasalah Periode Tahun 2011 ............................ 48
Tabel 6. Klasifikasi Kredit Bermasalah Periode Tahun 2011 ............................ 48
Tabel 7. Profit / Laba Bank X Cabang Sampang periode 2011-2013 ................ 50
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas ........ ................................................................. 52
Tabel 9. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ................................................... 54
Tabel 10. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 55
Tabel 11. Hasil Uji Autokorelasi .... ................................................................. 57
Tabel 12. Hasil Pengujian Coefficient .............................................................. 58
Tabel 13. Model Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 60
Tabel 14. Hasil Uji F ..................... ................................................................. 61
Tabel 15. Hasil Uji t ..................... ................................................................. 62

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Prosedur Penyaluran Kredit Oleh Bank Kepada Nasabah ............... 20
Gambar 2. Prinsip Pemberian Kredit ............................................................... 24
Gambar 3. Faktor-faktor penyebab kredit bermasalah ..................................... 27
Gambar 4 Kerangka pikir penelitian ............................................................... 34
Gambar 5 Hasil Uji Normalitas

................................................................. 51

Gambar 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 53

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rekap Penyaluran Kredit Bulanan Bank X Cabang Sampang periode
tahun 2011-2013
Lampiran 2. Rekap Kredit Bermasalah Bulanan Bank X Cabang Sampang periode
tahun 2011-2013
Lampiran 3. Hasil Pengujian Normalitas
Lampiran 4. Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 5. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN KREDIT BERMASALAH
TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi pada Bank X Cabang Sampang)
Novia Citra Primadona

Abstrak
Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah selalu berusaha
untuk memperoleh laba/keuntungan yang maksimal, begitupun perusahaan
perbankan. Oleh karena itu, penyaluran kredit sebagai kegiatan terbesar dari
perbankan harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Tidak semua penyaluran kredit
akan memberikan keuntungan kembali, karena seringkali pengembalian kredit
yang disalurkan tidak berjalan dengan lancar dan pada kenyataanya tidak pernah
lepas dari adanya kredit bermasalah. Atas dasar pemikiran tersebut penelitian ini
bertujuan mengetahui pengaruh penyaluran kredit dan kredit bermasalah terhadap
profitabilitas.
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan kredit di
Bank X Cabang Sampang. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder
yang diperoleh dari wawancara dan observasi langsung, serta data internal
perusahaan. Sampel yang digunakan ialah catatan kredit Bank X Cabang
Sampang dari tahun 2011 – 2013, dengan teknik Purposive Sampling. Data diolah
menggunakan SPSS 16, dianalisis dengan regresi linear berganda, uji simultan (uji
F), dan uji parsial (uji t).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penyaluran kredit dan kredit

bermasalah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Kata Kunci : Penyaluran kredit, Kredit bermasalah, Profitabilitas

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan
ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan
dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Rivai
et al, 2007).
Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah selalu
berusaha untuk memperoleh laba/keuntungan yang maksimal, yaitu baik
yang berasal dari kegiatan operasionalnya maupun kegiatan non operasional
pada perusahaan yang bersangkutan, begitu pula bagi setiap perusahaan
perbankan, keuntungan/laba juga merupakan hal yang mutlak untuk
diperoleh, yaitu agar dapat mempertahankan kontinuitas operasional
perusahaan atau dalam istilah akuntansi disebut dengan going concern.
Melihat kondisi satu dasawarsa belakangan yang ada, perusahaan
perbankan khususnya yang berada di Indonesia mengalami perkembangan
bisnis yang sangat pesat, yaitu baik dari segi volume usaha, mobilisasi dana

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

dari masyarakat maupun tingkat profitabilitas yang diperoleh (Manurung &
Rahardja, 2004).
Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang
mampu dihasilkan oleh perusahaan dalam satu atau setiap periode.
Keuntungan yang diperoleh setiap perusahaan akan sangat mempengaruhi
kontinuitas perusahaan yang bersangkutan, yaitu baik pada masa sekarang
maupun di masa-masa yang akan datang, perusahaan akan memperoleh laba
jika jumlah pendapatan/penghasilan yang diterima nilainya lebih besar
dibandingkan dengan besarnya pengeluaran (biaya) yang dikeluarkan.
Kegiatan perkreditan merupakan kegiatan terbesar dari perbankan,
oleh karena itu pengelolaan kredit harus dilakukan sebaik-baiknya, dari
aktifitas perkreditan, bank akan memperoleh pendapatan operasional berupa
pendapatan bunga, provisi dan komi, pendapatan bunga merupakan sumber
pendapatan terbesar dari bank (Lukman Dendawijaya, 2010: 23).
Pendapatan bunga akan diperoleh dari setiap angsuran kredit yang
dibayar oleh debitur dalam jangka waktu yang telah disepakati, biasanya
setiap bulan, setiap angsuran kredit yang dibayar, didalamnya sudah
termasuk sejumlah pokok pinjaman ditambah dengan sejumlah bunga,
sementara pendapatan provisi diperoleh ketika pencairan kredit, sebesar
persentase tertentu dari kredit yang diberikan.
Tidak semua penyaluran kredit akan memberikan keuntungan
kembali, karena seringkali pengembalian kredit yang disalurkan tidak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

berjalan dengan lancar dan pada kenyataanya tidak pernah lepas dari adanya
kredit bermasalah. Kredit bermasalah akan berakibat pada kerugian bank,
yaitu kerugian karena tidak diterimanya kembali dana yang telah disalurkan,
maupun pendapatan bunga yang tidak dapat diterima. Artinya, bank
kehilangan kesempatan mendapat bunga yang berakibat pada penurunan
pendapatan secara total. (Ismail: 2010: 123).
Disisi lain, bank juga harus mampu mengelola dana yang diperoleh
dari masyarakat dengan sebaik mungkin, bank tidak hanya berfungsi sebagai
lembaga penghimpun dana saja tetapi berfungsi sebagai lembaga penyalur
dana pula, kesalahan dalam penyaluran dana lebih merugikan lagi jika tidak
diproses dengan baik. Hal itu dapat menyebabkan banyaknya jumlah kredit
yang bermasalah.
Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan
yang diperoleh, akan tetapi tidak berarti bahwa jumah kredit yang disalurkan
besar akan memberikan keuntungan yang besar pula, karena dalam setiap
penyaluran kredit terdapat risiko kredit yang melekat yang jika tidak mampu
meminimalisirnya akan

berdampak pada tingkat

kredit

bermasalah

perbankan.
Penyaluran kredit bank harus siap menghadapi risiko kredit yang
menyebabkan kredit tersebut menjadi bermasalah. Untuk itu, bank harus
melakukan analisis kredit dengan baik agar bisa mendeteksi kemungkinan
terjadi kredit bermasalah (Ismail, 2010: 121).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Penelitian di bidang perbankan dalam penelitian terdahulu, ditemukan
bahwa jumlah kredit yang diberikan berpengaruh terhadap profitabilitas,
yakni dalam penelitian Rahayu (2011) pengaruh jumlah kredit yang
diberikan, tingkat likuiditas dan CAR terhadap profitabilitas, Iman dan Adi
(2010) tentang pengaruh penyaluran kredit dan pendapatan operasional
terhadap laba operasional. Namun demikian, penelitian yang dilakukan oleh
Hadisaputra (2009) yang berjudul jumlah kredit dan tingkat likuiditas
terhadap profitabilitas pada Bank Danamon Indonesia Tbk memperlihatkan
bahwa tidak ada pengaruh jumlah kredit yang diberikan terhadap
profitabilitas.
Kredit bermasalah dinyatakan berpengaruh terhadap laba perusahaan
dalam penelitian

M. Rusydi dan Fakhri (2008) dengan judul pengaruh

penyaluran kredit terhadap profitabilitas. Sedangkan dalam penelitian yang
berjudul pengaruh kredit dan kredit bermasalah terhadap rentabilitas studi
kasus pada Bank Jabar & Banten Cabang Tasikmalaya oleh Rosmiyanti
(2012) dinyatakan bahwa kredit bermasalah berpengaruh tidak signifikan
terhadap rentabilitas.
Berdasarkan penjelasan di atas, ditemukan bahwa terjadi pertentangan
hasil dari beberapa penelitian terdahulu, sehingga peneliti bermaksud
menguji kembali pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan kredit
bermasalah terhadap profitabilitas dengan objek penelitian salah satu bank
BUMN di Kabupaten Sampang yakni Bank X periode tahun 2011 - 2013,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

dalam sebuah skripsi dengan judul “Pengaruh Penyaluran Kredit dan
Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas Studi pada Bank X Cabang
Sampang”

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian ini terfokus pada :
1. Apakah penyaluran kredit berpengaruh terhadap profitabilitas pada
Bank X Cabang Sampang ?
2. Apakah kredit bermasalah berpengaruh terhadap profitabilitas pada
Bank X Cabang Sampang ?

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini untuk:
1. Mengetahui pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas Bank X
Cabang Sampang.
2. Mengetahui pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas Bank X
Cabang Sampang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Dunia Akademis
Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi kemajuan studi dan
perkembangan ilmu ekonomi khususnya bidang kredit dan sebagai bahan
referensi penelitian dimasa yang akan datang
1.4.2 Bagi Pihak Praktisi
Diharapkan dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi Bank X Cabang
Sampang untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penyaluran kredit
dan kredit bermasalah terhadap profit yang dicapai.

1.4.3 Bagi Peneliti
Penelitian ini telah menjadi ruang belajar yang sarat nilai positif dan
sangat membantu dalam peningkatan kapasitas serta pengalaman peneliti
berkaitan dengan kondisi sosial yang ada dalam masyarakat terutama yang
berkaitan langsung dengan basic keilmuan peneliti. Selain itu, penelitian
ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya
yang berminat dan tertarik melakukan penelitian lanjutan tentang
penyaluran kredit dan kredit bermasalah terhadap profitabilitas Bank
Negara Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Review Penelitian Terdahulu
Dalam menunjang penelitian ini, maka didukung oleh penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini :
1. Rosmiyanti (2012)
“Pengaruh Kredit dan Kredit Bermasalah terhadap Rentabilitas”
Permasalahan :
a) Apakah penyaluran kredit berpengaruh terhadap kredit bermasalah?
b) Apakah penyaluran kredit secara parsial berpengaruh terhadap rentabilitas
pada Bank Jabar Banten?
c) Apakah penyaluran kredit dan kredit bermasalah secara simultan
berpengaruh terhadap rentabilitas pada Bank Jabar Banten ?
Kesimpulan :
a) Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi pengaruh penyaluran kredit
terhadap kredit bermasalah menunjukkan bahwa penyaluran kredit
berpengaruh tidak signifikan terhadap kredit bermasalah.
b) Penyaluran kredit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
rentabilitas pada Bank Jabar Banten Cabang Tasikmalaya.

7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

c) Berdasarkan perhitungan koefisien jalur menunjukkan bahwa penyaluran
kredit dan kredit bermasalah secara simultan berpengaruh tidak signifikan
terhadap rentabilitas.

2. Iman Pir man Hidayat dan Adi Ridwan Fadillah (2010)
“Pengaruh Penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan
Pendapatan Operasional Terhadap Laba Operasional (Kasus Pada PT.
Bank Jabar Banten. Tbk)”
Permasalahan:
a) Bagaimana pengaruh penyaluran kredit UMKM terhadap pendapatan
operasional pada Bank Jabar Banten?
b) Bagaimana pengaruh secara parsial kredit UMKM terhadap laba
operasional pada Bank Jabar Banten?
c) Bagaimana pengaruh secara parsial pendapatan operasional terhadap laba
operasional pada Bank Jabar Banten?
d) Bagaimana pengaruh secara simultan antara penyaluran kredit UMKM dan
pendapatan operasional terhadap laba operasional pada Bank Jabar
Banten?
Kesimpulan :
a) Pengaruh penyaluran kredit UMKM terhadap pendapatan operasional
diperoleh hasil berpengaruh positif tidak signifikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

b) Pengaruh penyaluran kredit UMKM terhadap laba operasional secara
parsial diperoleh hasil berpengaruh positif tidak signifikan.
c) Pengaruh pendapatan operasional terhadap laba operasional secara parsial
diperoleh hasil berpengaruh signifikan.
d) Pengaruh penyaluran kredit UMKM dan pendapatan operasional terhadap
laba operasional setelah dilakukan analisis diperoleh hasil berpengaruh
signifikan.

3. Muhammad Rusydi dan Fakhri Hafid (2008)
“Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Profitabilitas pada PT. Bank XYZ
Cabang Pangkep”.
Permasalahan :
a) Apakah penyaluran kredit berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas
PT. Bank XYZ Cabang Pangkep?
Kesimpulan :
a) Pengaruh tingkat penyaluran kredit dan kredit macet terhadap return on
investment-ROI melalui uji F (ANOVA), koefisien korelasi (r) tingkat
penyaluran kredit terhadap ROI 0,846 (84,60%) tingkat signifikansi 0,035
(99,75%) berkorelasi positif siginifikan. Koefisien korelasi (r) tingkat
kredit macet terhadap ROI sebesar 0,290 (29,00%) dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,318 (68,20%) berkorelasi positif signifikan.
4. Fitriyah Samsiati (2011)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

“Analisis Besarnya Pengaruh Penyaluran, Pertumbuhan, Kualitas, Dan
Penghapusan Kredit Terhadap Laba (Studi Kasus Bank Jabar Banten)”
Permasalahan :
a) Apakah penyaluran kredit mempengaruhi laba ?
b) Apakah penghapusan kredit berdampak perbaikan kualitas kredit pada
tahun-tahun berikutnya ?
Kesimpulan :
a) Penyaluran kredit berpengaruh positif terhadap laba. Hal ini dapat
dibuktikan dengan besarnya
b) Kredit bermasalah yang timbul akibat adanya penyaluran kredit dapat
diperbaiki dengan melakukan penghapusan kredit.
c) Apabila bank ingin menurunkan NPL sebesar satu persen diperlukan
penghapusan kredit sedikitnya Rp 5.000.000.000.000,00, artinya meskipun
berpengaruh positif secara nyata tetapi tidak efektif untuk dilaksanakan

5. Al Hidayah (2009)
“Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Pendapatan Operasional Bank
(Studi Pada Bank BRI Cabang Malang Kawi)”
Permasalahan :
a) Apakah ada pengaruh yang signifikan penyaluran kredit modal kerja,
investasi dan konsumtif terhadap pendapatan operasional bank BRI ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

b) Diantara kredit modal kerja, investasi dan konsumtif, manakah yang
mempunyai pengaruh dominan terhadap pendapatan operasional Bank
BRI ?
Kesimpulan :
a) Penyaluran kredit dapat mempengaruhi pendapatan operasional bank.
Ketiga kredit berpengaruh signifikan terhadap pendapatan.
b) Kredit Investasi (X2) berpengaruh paling dominan terhadap Pendapatan
(Y). Berikutnya setelah Kredit Investasi (X2), variabel terkuat kedua
adalah Kredit Modal Kerja (X1). Sedangkan variabel yang memberikan
kontribusi terkecil terhadap Pendapatan (Y) adalah Kredit Konsumtif (X3).

2.2 Landasan Teori
2.2.1 Bank
2.2.1.1 Pengertian Bank
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992
tentang Perbankan yang telah diubah dengan Undang-undang No.10
Tahun 1998 Pasal 1 ayat 2, yakni bank adalah ” badan usaha yang
menghimpun

dana

dari

masyarakat

dalambentuk

simpanan

dan

menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk
lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”
Pengertian bank yang lain diberikan oleh Hasibuan (2008), bank
adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter, serta
dinamisator pertumbuhan perekonomian.
Pengertian diatas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa
bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan,
artinya setiap aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang
keuangan.sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah
keuangan.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkanya lagi dalam bentuk kredit, agar masyarakat
mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak bank memberikan
rangsangan berupa pemberian balas jasa kepada nasabah berupa bunga,
bagi hasil, hadiah, pelayanan, dan balas jasa lainya. Besarnya bunga kredit
sangat dipengaruhi oleh besarnya bunga simpanan, semakin besar besar
atau semakin mahal bunga simpanan maka semakin besar pula bunga yang
di terima oleh nasabah begitu juga sebaliknya.
Menurut Hasibuan (2008), bank umum adalah lembaga keuangan,
pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas
pembayaran,
perekonomian,

stabilisator

moneter,

keuntungan

utama

serta
dari

dinamisator
bisnis

pertumbuhan

perbankan

yang

berdasarakan prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpana
yang diberikan kepada penyimpan dengan kredit yang disalurkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.1.2 Fungsi Bank
Fungsi umum bank adalah menghimpun dana dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial
intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of
trust, agent of development, dan agent of services.
1. Agent of trust
Bank

sebagai

lembaga

keuangan

yang

landasannya

adalah

kepercayaan.
2. Agent of development
Bank sebagai lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan
ekonomi.
3. Agent of services
Bank sebagai lembaga yang memberikan penawaran jasa perbankan
yang lain kepada masyarakat.

2.2.2 Kredit
2.2.2.1 Pengertian Kredit
Undang-undang perbankan no 10 tahun 1998 kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam antar bank dengan pihak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
waktu dengan pemberian bunga.
Menurut Sudarsono dan Edilius (2001 : 69), bahwa kredit adalah
suatu persetujuan pembayaran antara pihak penjual dan pembeli, atau
antara kreditur dan debitur, untuk melaksanakan pembayaran atau
pengembalian pinjaman di kemudian hari secara mencicil. Sementara
Mulyono dan Teguh Pudjo (2001 : 10), memberi pengertian kredit sebagai
kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu
pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan dilakukan,ditangguhkan
pada jangka waktu yang disepakati.
Pengertian lainnya dikemukakan oleh Hasibuan (2008 : 87), bahwa
kredit adalah semua jenis pinjaman yang baru dibayar kembali bersama
bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati,
sedangkan menurut Suyatno, et al (2004) mengatakan bahwa kredit adalah
hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan
pembayaran pada waktu yang diminta, atau pada waktu yang akan datang,
karena penyerahan barang-barang sekarang.

2.2.2.2 Fungsi dan Tujuan Kredit
Menurut Hasibuan (2008), fungsi kredit bagi masyarakat antara lain:
a. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

b. Menjadi

motivator

dan

dinamisator

peningkatan

kegiatan

perdagangan dan perekonomian
c. Memperlancar arus barang dan arus uang
d. Meningkatkan hubungan internasional (L/C, CGI, dan lain-lain)
e. Meningkatkan produktivitas dana yang ada
f. Meningkatkan daya guna barang
g. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat
h. Memperbesar modal kerja perusahaan
i.

Meningkatkan income per capita (IPC) masyrakat

j.

Mengubah cara berpikir/berpikir masyarakat untuk lebih ekonomis

Adapun tujuan penyaluran kredit, antara lain untuk :
1. Memperoleh pendapatan bank dari benga kredit
2. Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada
3. Melaksanakan kegiatan operasional bank
4. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat
5. Memperlancar lalu lintas pembayaran
6. Menambah modal kerja perusahaan
7. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat

2.2.2.3 J enis- jenis Kredit
a. Berdasarkan kegunaanya
(1) Kredit Investasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Kredit ini digunakan untuk keperluan perluasan usaha kredit ini
biasanya digunkan untuk tujuan jangka panjang
(2) Kredit Modal Kerja
Kredit ini digunakan untuk meningkatkan produksi dalam
opersionalnya kredit ini mempunyai tujuan jangka pendek
b. Berdasarkan tujuan kredit
(1) Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilakan barang jasa.
(2) Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi dalam
kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan
karena, memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau
badan usaha.
(3) Kredit Perdagangan
Kredit yang di gunakan untuk perdagangan biasanya untuk
membeli barang dagangan yang pembayaranya di harapkan dari
hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering
diberikan kepada suplier atau agen-agen perdangan yang akan
membeli barang dalam jumlah besar.
c. Berdasarkan jangka waktu
(1) Kredit Jangka Pendek

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun
atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan
modal kerja.
(2) Kredit Jangka Menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3
tahun, biasanya untuk investasi,
(3) Kredit Jangka Panjang
Merupakan kredit yang masa pengembalianya paling panjang,
kredit jangka panjang pengembalianya di atas 3 tahun sampai 5
tahun biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang.
d. Berdasarkan jaminan
(1) Kredit Dengan Jaminan
Kredit yang di berikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut
dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan
orang, artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi
senilai jaminan yang di berikan si calon debitur.
(2) Kredit Tanpa Jaminan
Merupakan kredit yang di berikan tanpa jaminan barang atau orang
tertentu, kredit jenis ini di berikan dengan melihat prospek usaha
dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama
ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

e. Berdasarkan Sektor Usaha
(1) Kredit pertanian merupakan kredit yang dibiayai untuk sector
perkebunan atau pertanian rakyat, sektor usaha pertanian dapat
berupa jangka pendek atau jangka panjang
(2) Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek
(3) Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil,
menengah atau besar
(4) Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang di biayanya
biasanya dalam jangka panjang seperti tambang emas, minyak,
atau timah
(5) Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk
membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula
berupa kredit untuk mahasiswa
(6) Kredit profesi, diberikan kepada para profesional seperti dosen,
dokter maupun pengacara
(7) Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan
atau pembelian perumahan
f. Berdasarkan golongan ekonomi
(1) Golongan ekonomi lemah yaitu kredit yang disalurkan kepada
pengusaha golongan ekonomi lemah seperti KUK, KUT, dan
lainnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

(2) Golongan ekonomi menengah dan konglomerat yaitu kredit yang
kepada pengusaha menengah dan besar
g. Berdasarkan penarikan dan pelunasan
(1) Kredit rekening Koran (kredit perdagangan) yaitu kredit yang
dapat ditarik dan dilunasi setiap saat, besarnya sesuai kebutuhan,
penarikannya dengan cek, bilyet giro, atau pemindahbukuan,
pelunasannya dengan setoran-setoran.
(2) Kredit berjangka yaitu kredit yang penarikannya sekaligus sebesar
plafonnya.

2.2.3 Kredit yang Diberikan (Penyaluran Kredit)\
2.2.3.1 Perencanaan Penyaluran Kredit
Perencanaan penyaluran kredit harus dilakukan secara realistis dan
objektif, agar pengendalian dapat berfungsi dan tujuan tercapai.
Perencanaan penyaluran kredit didasarkan pada keseimbangan antara
jumlah, sumber, dan jangka waktu dana agar tidak menimbulkan masalah
terhadap tingkat kesehatan dan likuiditas bank.
Rencana penyaluran kredit harus seimbang dengan rencana
penerimaan dana, harus diperhitungkan secara terpadu oleh perencana
secara baik dan benar, dan rencana penyaluran kredit harus ada pedoman
tentang prosedur, alokasi, dan kebijaksaannya (Hasibuan, 2008).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.3.2 Prosedur Umum Penyaluran Kredit
Masyarakat yang ingin mendapatkan kredit dari bank harus
mengajukan permohonan terlebih dahulu yang disertai dengan berkas
persyaratan yang diinginkan oleh bank, begitu juga dalam penyaluran
kredit oleh bank kepada nasabah harus melalui beberapa tahap.

Gambar 1 Prosedur Kredit Oleh Bank Kepada Nasabah
(diolah dari Suyatno et al. 2004)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Tahapan yang harus dilalui merupakan penyajian yang berurutan
yang lazim digunakan bank yaitu, tahap permohonan kredit, penyidikan
dan analisis, keputusan persetujuan atau penolakan permohonan, pencairan
kredit, administrasi, pengawasan dan pembianaan serta pelunasan kredit
(Suyatno et al. 2004).

2.2.3.3 Prinsip-prinsip Pemberian Kredit
Saat bank memberikan kredit kepada masyarakat, bank harus
memiliki beberapa prinsip agar kredit yang diberikan tepat sasaran dan
diharapkan nasabah dapat menepati kesepakatan yang sudah dijanjikan.
Menurut Hasibuan (2008), penentuan plafon kredit ditetapkan secara
obyektif atas hasil analisis asas 5C, 7P, dan 3R yang dilakukan oleh analis
kredit.Atas dasar hasil analisis kredit.
1. Prinsip 5C
a. Character (Watak)
Keyakinan bank bahwa sifat atau watak nasabahnya sebelum
menerima kredit benar-benar dapat dipercaya hal ini dapat dilihat
melalui latar belakang kehidupan nasabah dalam hal pekerjaan atau
gaya hidup.
b. Capacity (Kemampuan)
Yaitu bahwa bank melihat kemampuan nasabahnya dalam bidang
bisnis yang dihubungkan dengan pendidikanya, kemampuan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

nasabah dalam menjalankan bisnisnya juga dapat diukur dengan
kemampuanya dalam memahami ketentuan-ketentuan pemerintah,
begitu juga kemampuan dalam menjalankan bisninsnya selama ini
sehingga akan terlihat kemampuanya dalam memgembalikan kredit
yang di salurkan.
c. Capital (Modal)
Yaitu bahwa bank melihat modal suatu perusahaan calon nasabahya
melalui laporan keuanganya (neraca dan rugi laba) malalui rasio
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan rasio-rasio lainya.
d. Collateral (Jaminan)
Jaminan yang harus di berikan oleh nasabah baik berwujud maupun
tidak berwujud, jaminan ini hendaknya melebihi jumlah kredit yang
di berikan, jaminan juga akan diterima keabsahanya agar tidak
terjadi masalah nantinya dan jaminan akan dapat dipergunakan
dengan segera.
e. Condition (Keadaan)
Dalam menilai kredit maka faktor ekonomi dan politik juga harus
diperhatikan sehingga kemungkinan terjadinya suatu resiko akan
lebih kecil, penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai
hendaknya memiliki prospek yang baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2. Prinsip 7P
Dalam bukunya (Kasmir: 106-107 ) menjelaskan bahwa
Analisis penilaian kredit juga dapat dilakukan melalui 7P yaitu:
a. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadianya atau
tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya, serta sikap,
emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu
masalah.
b. Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu
atau golongan-golongan tertentu melalui modal, loyalitas serta
karakternya, sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan
tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.
c. Perpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit, termasuk jenis kredit yang di inginkan nasabah. Tujuan
pemngambilan kredit dapat bermacam-macam.
d. Prospect, yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan
datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain
mempunyai prospek atau sebaliknya.
e. Payment, merupakan ukuran bagaiman nasabah mengembalikan
kredit yang telah di ambil atau dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur
maka akan semakin baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

f. Profitablity, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah
dalam mencari laba, dalam profitability diukur dari periode ke
periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat,
terlebi lagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
g. Protection, tujuanya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan
jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa
jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi

Gambar 2 Prinsip Pemberian Kredit
(diolah dari Hasibuan, 2008)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

3. Prinsip 3R
Menurut Hasibuan (2008), 3R merupakan salah satu asas
penentuan plafon kredit yang ditetapkan secara obyektif oleh analis
kredit. Prinsip 3R ini lebih menitikberatkan pada perusahaan calon
nasabah yang mencakup penilaian atas hasil yang akan dicapai
perusahaan nasabah, memperhitungkan kemampuan, jadwal, dan
jangka waktu pembayaran kredit, dan memperhitungkan besarnya
kemampuan perusahaan calon debitur untuk menghadapi resiko.
1. Returns
Penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon debitur
setelah memperoleh kredit.
2. Repayment
Memperhitungkan

kemampuan,

jadwal,

dan

jangka

waktu

pembayaran kredit oleh calon debitur , tetapi perusahaannya tetap
berjalan.
3. Risk bearing ability
Memperhitungkan besarnya kemampuan perusahaan calon debitur
untuk menghadapi resiko, apakah perusahaan calon debitur
resikonya besar atau kecil.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2.2.4 Kredit Bermasalah (Non Per for ming Loan)
Menurut Rivai (2005), kredit bermasalah merupakan kredit yang
mengalami kesulitan di dalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya
terhadap bank, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya,
pembayaran bunga, pembayaran biaya bank yang menjadi beban nasabah
yang bersangkutan. Menurut IAI dalam PSAK No. 31 mengenai akuntansi
perbankan paragrap 24 (2009: 31.5), kredit bermasalah adalah kredit yang
pembayaran angsuran pokok dan/atau bunganya telah lewat 90 hari atau
lebih setelah jatuh tempo atau kredit yang pembayarannya secara tepat
waktu sangat diragukan.
Menurut Kasmir (2004), kemacetan suatu fasilitas kredit disebabkan
oleh 2 faktor yaitu dari pihak bank dan dari pihak nasabah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Gambar 3 Faktor-faktor Penyebab Kredit Bermasalah
(Kasmir, 2004)

Menurut Tangkilisan (2003), mengemukakan bahwa kredit macet
disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal.
Adapun faktor internal penyebab timbulnya kredit macet yaitu kebijakan
kredit yang ekspansif, penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur
perkreditan, itikad kurang baik dan pemilik, pengurus atau pegawai bank,
serta lemahnya sistem informasi kredit macet. Faktor eksternal penyebab

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

timbulnya kredit macet adalah kegagalan usaha debitur, musibah terhadap
debitur atau terhadap kegiatan usaha debitur, pemanfaatan iklim
persaingan perbankan yang tidak sehat oleh debitur, serta menurunya
kegiatan ekonomi dan tingginya suku bunga kredit.
Kredit bermasalah juga dapat disebabkan oleh adanya fraud. Fraud
(kecurangan) merupakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompiknya yang secara
langsung merugikan pihak lain (Infokum, 2008). Menurut Suhermadi
(2006), fraud sebagai suatu tindakan kesengajaan untuk mengunakan
sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta
untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Unsur-unsur fraud (kecurangan) sebagai berikut :
1. Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation)
2. Dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present)
3. Fakta bersifat material (material fact)
4. Dilakukan secara sengaja atau perhitungan (make-knowingly or
recklessly)
5. Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak bereaksi
6. Pihak yang dirugikan harus bereaksi (acted) terhadap salah pernyaan
tersebut (misrepresentation)
7. Yang merugikannya (detriment)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

2.2.5 Profitabilitas
Profitabilitas ditunjukkan dengan rasio yang memperlihatkan
pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang terhadap
hasil operasi. Selanjutnya, pengertian profitabilitas yang diuraikan oleh
Irawati Susan (2006:58) rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan
untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu untuk melihat kemampuan suatu perusahaan dalam beroperasi
secara efisien.
Masyarakat berkepentingan untuk mengetahui tingkat profitabilitas
bank karena bank merupakan suatu lembaga keuangan yang dipercayakan
masyarakat untuk menyimpan dananya dan terjamin akan kerahasiaannya,
oleh karena itu dalam rangka melindungi kepentingan para peminjam dana
di suatu bank, maka pemerintah melalui Bank Indonesia mewajibkan
setiap bank untuk mengumumkan perhitungan laba ruginya di media
cetak, dengan diumumkannya neraca dan laporan keuangan lainnya di
media cetak secara meluas, maka bonafiditas dari bank-bank yang
bersangkutan dapat diketahui dengan mudah, hingga dengan demikian
seorang calon debitur akan memilih bank mana yang akan membiayai
proyeknya.
Bagi seseorang yang akan melaksanakan transaksi dengan luar
negeri akan dapat memilih bank yang tepat, dari laba / rugi yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

diumumkan dengan dihubungkan dengan pos-pos neraca (pasiva dan
aktiva), masyarakat umum juga akan mampu membuat perhitungan secara
kasar

tentang

tingkat

efisiensi

bank

yang

bersangkutan

dalam

melaksanakan kegiatannya.
Profitabilitas dari setiap perusahaan, dapat dihitung dengan
beberapa cara, salah satunya adalah dengan menggunakan Return on Asset
(ROA), semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba bersih
bank yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikan harga saham bank
dan semakin besar pula dividen yang diterima investor.
Menurut Kasmir (2008 : 201) Return On Assets (ROA) merupakan
rasio yang menunjukkan hasil atau return atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan, ROA juga merupakan suatu ukuran tentang
efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya, disamping itu, hasil
pengembalian invest