ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON AKUISITOR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.
ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP
ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON
AKUISITOR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan oleh :
ERDIAN FIRMANSYAH
0912010119/FE/EM
KEPADA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP
ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN
NON AKUISITOR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Manajemen
Diajukan oleh :
ERDIAN FIRMANSYAH
0912010119/FE/EM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP
ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN
NON AKUISITOR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
ERDIAN FIRMANSYAH
0912010119 / FE / EM
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 31 J uli 2013
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
Ketua
Dr. Eko Pur wanto, MSI
Dr. Eko Pur wanto, MSI
Sekretaris
Dra. Ec. Mei Retno A, MSI
Anggota
Dr s. Ec. Her ry Pudjo, MM
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis berkesempatan untuk menimba
ilmu hingga jenjang perguruan tinggi dan menyelesaikan skripsi dengan judul,
“ANALISA
PENGARUH
ABNORMAL
RETURN
PENGUMUMAN
PERUSAHAAN
AKUISISI
AKUISITOR
TERHADAP
DAN
NON
AKUISITOR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ini tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena dalam
kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Bapak Dr. Dhani Ichsanudin N, MM, Dekan Falkutas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3.
Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, Ketua Jurusan Manajemen Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4.
Bapak Dr. Eko Purwanto, MSI, dosen pembimbing yang telah membantu dan
mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian skripsi.
5.
Seluruh Staf Dosen Falkutas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama
masa perkuliahan.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6.
Kedua orang tua penulis yang tanpa lelah selalu berdoa dan membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi.
7.
Ni Made Dwiani Adelia yang senantiasa mendampingi dan memberi
semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi.
8.
Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan
saran bagi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.
Surabaya, Mei 2013
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................
DAFTAR TABEL................................................................................
DAFTAR GAMBAR............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................
ABSTRAKSI ........................................................................................
i
iii
v
vi
vii
viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
1.1 Latar belakang ....................................................................
1.2 Perumusan Masalah ...........................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................
1
1
9
9
9
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA .........................................................
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu .................................................
2.2 Tinjauan Teori ....................................................................
2.2.1 Akuisisi .....................................................................
2.2.1.1 Pengertian Akuisisi .......................................
2.2.1.2 Proses Akuisisi ..............................................
2.2.1.3 Klasifikasi Akuisisi .......................................
2.2.1.4 Motif Melakukan Akuisisi ............................
2.2.1.5 Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Akuisisi
2.2.1.6 Faktor Penghambat Akuisisi .........................
2.2.2 Takeover ...................................................................
2.2.3 Pasar Modal ..............................................................
2.2.3.1 Instrumen Pasar Modal .................................
2.2.3.2 Jenis Pasar Modal .........................................
2.2.3.3 Pasar Modal Yang Efisien ............................
2.2.4 Return Saham ............................................................
2.2.5 Abnormal return ........................................................
2.2.6 Pengaruh Pengumuman Akuisisi dengan Abnormal
Return .......................................................................
2.3 Kerangka Pikir ...................................................................
2.4 Hipotesis .............................................................................
10
10
11
11
11
13
16
21
24
25
27
27
29
32
34
37
39
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................
3.1.1 Variabel Terikat (Dependent Variable) ....................
3.1.2 Variabel Bebas (Independen Variable) ....................
3.2 Teknik Penentuan Sampel ..................................................
3.2.1 Populasi .....................................................................
3.2.2 Sampel Penelitian .....................................................
45
45
45
47
47
47
48
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
43
44
3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................
3.3.1 Jenis Data ..................................................................
3.3.2 Sumber data ..............................................................
3.3.3 Pengumpulan Data ....................................................
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis .....................................
3.4.1 Teknik Analisis .........................................................
3.4.2 Pengujian Hipotesis ..................................................
49
49
50
50
50
50
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................
4.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ......................
4.1.2 Maksud dan Tujuan Pembentukan Bursa Efek
Indonesia ...................................................................
4.1.3 Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia ..................
4.1.4 Struktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia .........
4.2 Gambaran Umum Perusahaan Sampel Penelitian ..............
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................
4.3.1 Pengumuman Akuisisi (Di) ......................................
4.3.2 Abnormal Return (Y) ................................................
4.4 Analisis dan Pengujian Hipotesis .......................................
4.4.1 Pengujian Hipotesis ..................................................
4.5 Pembahasan ........................................................................
53
53
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................
5.1 Kesimpulan ........................................................................
5.2 Saran ...................................................................................
78
78
78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
57
58
59
66
66
67
71
71
75
Tabel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Perusahaan yang mengumumkan akuisisi periode 2009-2012 ......
Return saham perusahaan akuisitor dan non akuisitor ...................
Perusahaan yang mengumumkan akuisisi periode 2009-2012 ......
Data perusahaan yang melakukan akuisisi .....................................
Abnormal return perusahaan akuisitor sebelum akuisisi ...............
Abnormal return perusahaan akuisitor sesudah akuisisi ................
Abnormal return perusahaan non akuisitor sebelum akuisisi ........
Abnormal return perusahaan non akuisitor sesudah akuisisi .........
Uji Wilcoxon ..................................................................................
Uji statistik Wilcoxon ....................................................................
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
6
49
67
68
69
70
70
72
74
Gambar
1. Skema akuisisi .................................................................................. 13
2. Struktur organisasi PT. Bursa Efek Indonesia .................................. 58
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Perhitungan : Actual Return, return Pasar, Abnormal Return Akuisitor dan Non
Akuisitor
2. Data : Abnormal return Akuisitor dan Non Akuisitor Sebelum dan Sesudah
Akuisisi
3. Hasil Uji Wilcoxon
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP
ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN
NON AKUISITOR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh :
Erdian Frimansyah
0912010119/FE/EM
Perubahan yang signifikan dalam lingkungan bisnis, seperti globalisasi,
deregulasi, kemajuan teknologi dan komputer dalam telekomunikasi, serta
fragmentasi pasar telah menciptakan persaingan yang sangat ketat. Krisis ekonomi
juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemajuan dan perkembangan
perusahaan. Keputusan manajemen menentukan kelangsungan hidup perusahaan.
Strategi perusahaan dapat dicapai melalui berbagai cara salah satunya dengan cara
melakukan ekspansi ekstern yang memfokuskan pada keputusan keuangan jangka
panjang dengan mengacu pada strategi pertumbuhan melalui aliansi strategik
dengan perusahaan-perusahaan lain. Akuisisi adalah salah satu cara yang dapat
membantu menyelamatkan perusahaan. Akuisisi memberikan suatu nilai tambah
berupa pertumbuhan (growth) yang cepat dibanding dengan alternatif mendirikan
suatu usaha baru. Akuisisi juga dapat meningkatkan kemakmuran (wealth) para
pemegang saham dari pihak perusahaan yang mengakuisisi maupun yang
diakuisisi. Pengumuman akuisisi adalah informasi yang penting dalam suatu
industri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya perbedaan Abnormal
Return yang di dapat perusahaan akuisitor dan non akuisitor sebelum dan sesudah
pengumuman akuisisi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari
perusahaan di Indonesia yang melakukan proses akuisisi selama periode 20092012 meliputi enam perusahaan akuisitor dan non akuisitor, data terdiri dari harga
saham saham harian selama empat belas hari sebelum dan empat belas hari
sesudah pengumuman akuisisi. Analisis statistik yang digunakan adalah uji
Wiloxon dengan menggunakan variabel dummy.
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan pada abnormal return perusahaan sebelum dan sesudah
pengumuman akuisisi baik dari sisi akuisitor maupun non akuisitor. Dengan
periode jendela empat belas hari sebelum dan empat belas hari sesudah
pengumuman akuisisi.
Keyword : Abnormal Return, Pengumuman Akuisisi
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan yang signifikan dalam lingkungan bisnis, seperti
globalisasi,
deregulasi,
kemajuan
teknologi
dan
komputer
dalam
telekomunikasi, serta fragmentasi pasar telah menciptakan persaingan yang
sangat ketat. Krisis ekonomi juga memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap kemajuan dan perkembangan perusahaan. Dengan adanya hal ini
manajemen dituntut untuk selalu memperbaiki kinerja dan mengembangkan
strategi guna mempertahankan eksistensi perusahaan. Keputusan manajemen
menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Ada yang mampu bertahan ada
pula yang bahkan sampai hancur dan bangkrut. Respon perusahaanperusahaan terhadap meningkatnya persaingan ini sangat beragam. Ada yang
memilih untuk melakukan ekspansi bisnis agar memperoleh pangsa pasar
yang lebih besar dan meningkatkan laba pada akhirnya. Ekspansi dapat
dilakukan dari dalam (intern) maupun dari luar (ekstern). Ekspansi intern
terjadi saat setiap departemen atau divisi dalam tubuh perusahaan tumbuh dan
berkembang secara normal melalui kegiatan capital budgeting. Sedangkan
ekspansi ekstern memfokuskan perusahaan pada keputusan keuangan jangka
panjang yang berhubungan dengan penggabungan usaha. Namun ada pula
perusahaan-perusahaan yang lebih memilih untuk menggabungkan diri agar
dapat menjadi perusahaan yang lebih besar dan lebih kuat sehingga mampu
bersaing dalam persaingan pasar yang sangat ketat. Pilihan yang terakhir ini
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
merupakan bagian upaya restrukturisasi perusahaan agar sinergi, baik melalui
pencapaian economic of scale dan financial economies, dan peningkatan
market power. Sinergi tersebut diharapkan mampu memberikan nilai tambah
baik dari sisi operasional, keuangan, manajerial, teknologi, maupun dari sisi
pemasaran. Semua aspek dalam perusahaan diharapkan dapat dikatrol dan
meningkat sehingga mampu menambah kekuatan perusahaan dalam
menghadapi persaingan dalam dunia bisnis.
Akuisisi
menjadi
strategi
yang
dipilih
perusahaan
untuk
merealisasikan sinergi yang menjanjikan itu. Akuisisi memberikan suatu nilai
tambah berupa pertumbuhan (growth) yang cepat dibanding dengan alternatif
mendirikan suatu usaha baru. Dengan demikian keuntungan akuisisi dapat
dinikmati hanya dalam waktu singkat daripada menunggu internal growth
yang tentunya membutuhkan waktu yang jauh lebih lama. Keuntungan dari
akuisisi dapat dinikmati baik oleh perusahaan yang mengakuisisi maupun
perusahaan yang diakuisisi. Akuisisi juga dapat meningkatkan kemakmuran
(wealth) para pemegang saham dari pihak perusahaan yang mengakuisisi
maupun yang diakuisisi.
Pengertian akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau
pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan
dalam peristiwa ini baik perusahaan yang mengambil alih atau yang diambil
alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah (Moin, 2004:5).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
Pada perusahaan yang melakukan akuisisi, perusahaan yang
diakuisisi masih dapat melakukan kegiatan operasional sehari-hari tanpa
adanya campur tangan dari perusahaan akuisitior.
Akuisisi merupakan pengambilalihan sebagian atau keseluruhan
(takeover) sebagian atau keseluruhan saham perusahaan lain sehingga
perusahaan pengambil alih memiliki hak kontrol atas perusahaan target.
Dari sisi keuangan perusahaan, akuisisi adalah salah satu bentuk
keputusan investasi jangka panjang (capital budgeting) yang harus
diinvetigasi dan harus dianalisa dari aspek kelayakan bisnisnya. Sementara itu
dari perspektif manajemen strategi, akuisisi adalah salah satu alternatif
strategi pertumbuhan melalui jalur eksternal untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dilihat dari dua perspektif ini maka tujuan akuisisi tidak lain
adalah untuk membangun keunggulan kompetitif perusahaan jangka panjang
yang
pada
gilirannya
dapat
meningkatkan
nilai
perusahaan
atau
memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham.
Saham merupakan surat berharga yang diperdagangkan di pasar
modal. Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
suatu
badan
dalam
suatu
perusahaan.
Saham
memiliki
kelebihan
dibandingkan dengan alternatif investasi yang lain yaitu obligasi. Karena
saham dapat dijual sewaktu-waktu dan memberikan expected return yang
lebih tinggi. Selain itu pendapatan yang dihasilkan dari capital gain tidak
akan dikenakan pajak sebelum terdapat realisasi keuntungan. Pengumuman
yang memiliki informasi konten pada pasar modal efisien akan dapat dilihat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
melalui harga saham sehingga dapat mempengaruhi harga saham. Studi
peristiwa menganalisis pendapatan tidak normal (abnormal return) yang
terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return
merupakan kelebihan dari return normal. Menurut Jogiyanto (2000:415)
Abnormal return adalah selisih antara return yang sesungguhnya terjadi
dengan return ekspektasi. Return normal merupakan return ekspektasi (return
yang diharapkan investor).
Para peneliti menemui kesulitan mencari metode yang tepat untuk
mengevaluasi pengaruh akuisisi terhadap kemakmuran pemegang saham.
Kinerja perusahaan pasca akuisisi bisa diidentifikasi melalui laporan
keuangan dalam beberapa tahun setelah penggabungan. Namun teori
keuangan modern memberikan justifikasi bahwa cara yang paling reliable
dalam mengukur kinerja ekonomi perusahaan adalah dengan melacak harga
sahamnya terhadap kinerja pasar secara keseluruhan. Dalam pasar yang
efisien, nilai yang diharapkan dari sebuah akuisisi akan diestimasi dengan
menganalisis perubahan pasar segera sesudah pengumuman transaksi akuisisi.
Pengujian seperti ini biasa menggunakan pengukuran abnormal return.
Abnormal return merupakan metodologi untuk menguji pengaruh
kandungan informasi terhadap reaksi pasar saham. Jika pengumuman akuisisi
berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan harga saham atau terhadap
abnormal return berarti pengumuman tersebut mengandung informasi.
Apabila diperoleh abnormal return yang positif berarti terdapat peningkatan
kemakmuran pemegang saham, tetapi sebaliknya jika abnormal return
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
bernilai negatif berarti terjadi penurunan kemakmuran. Di sisi lain, apabila
pengumuman merger tidak menghasilkan abnormal return atau sama dengan
nol berarti akuisisi tidak berpengaruh terhadap kemakmuran pemegang
saham. ( Moin, 2004:298).
Penelitian ini berfungsi menguji apakah pengumuman akuisisi yang
dipublikasikan akan mempengaruhi pengambilan keputusan investor. Ada
tidaknya pengaruh akan dilihat dari perubahan harga atau return saham di
seputar tanggal pengumuman.untuk mengetahui hal tersebut akan dilakukan
pengujian dengan menggunakan metodologi studi peristiwa (study event).
Studi peristiwa adalah studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu
peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai pengumuman. Study
peristiwa dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information
content) dari suatu pengumuman.
Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi
dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka
diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima
oleh pasar. Reaksi pasar ini biasanya diukur dengan menggunakan return
sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return.
Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu
pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan
abnormal return kepada pasar. Sebaliknya suatu pengumuman yang tidak
mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Hasil penelitian terdahulu dalam jurnal penelitian Wibowo dan
Pakerang (2001) menyimpulkan bahwa pengumuman merger dan akuisisi
memiliki pengaruh abnormal return negatif pada perusahaan akuisitor.
Pengumuman merger dan akuisisi oleh akuisitor juga memberikan dampak
negatif bagi pemegang saham perusahaan non akuisitor. Abnormal return ini
menunjukkan bahwa kasus pengumuman merger dan akuisisi menunjukkan
adanya transfer informasi antar perusahaan dalam sektor industri manufaktur.
Pada jurnal penelitian Saiful (2003) menyimpulkan pengumuman
merger dan akuisisi berpengaruh positif terhadap abnormal return perusahaan
target. Sedangkan untuk perusahaan non target, pengumuman merger dan
akuisisi berpengaruh positif meskipun tidak sebesar perusahaan target.
Penelitian yang dilakukan oleh Helga dan Salamun (2006)
menyimpulkan bahwa secara kumulatif peristiwa pengumuman merger dan
akuisisi memberikan abnormal return yang negatif pada perusahaan akuisitor.
Hal ini berarti bahwa peristiwa merger dan akuisisi memberikan return saham
yang lebih kecil bagi pemegang sahamnya dibandingkan dengan return pasar.
Hasil yang berbeda didapatkan oleh Rina Kurniawati (2011). Rina
menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return saham
perusahaan akuisitor mengenai informasi tentang merger dan akuisisi yang
diumumkan oleh perusahaan akuisitor.
Dewasa ini makin banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang
melakukan aksi akuisisi. Pada awal tahun 2013, Komisi Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU) telah menerima empat laporan akuisisi. Dengan demikian,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
sejak tiga tahun kebelakang KPPU telah menerima 79 laporan merger dan
akuisisi. Berikut adalah daftar perusahaan yang melakukan proses akuisisi
dan tabel return saham perusahaan tersebut baik pihak akuisitor maupun non
akuisitor yang sama-sama terdaftar di bursa efek Indonesia :
Tabel 1.1
Perusahaan yang mengumumkan akuisisi periode 2009-2012
Tanggal
No.
Perusahaan Akuisisi
Perusahaan Target
Efektif
PT. BAT Indonesia Tbk.
PT. Bentoel Internasional
30/10/2009
1
(BATI)
Investama Tbk. (RMBA)
PT Bank Rakyat
PT Bank Agroniaga Tbk.
14/03/2011
2
Indonesia Tbk. (BBRI)
(AGRO)
PT Indosiar Karya Media Tbk.
PT Elang Mahkota
28/06/2011
3
(IDKM)
Teknologi Tbk. (EMTK)
Sumber : Komisi Pengawas Persaingan usaha (KPPU).
Hari
(t)
t-14
t-13
t-12
t-11
t-10
t-9
t-8
t-7
t-6
t-5
t-4
t-3
t-2
t-1
t0
t+1
Tabel 1.2
Return saham perusahaan akuisitor dan non akuisitor
Return Saham Akuisitor
Return Saham Non Akuisitor
BATI
BBRI
EMTK
RMBA
AGRO
IDKM
-0,19976 -0,03061 -0,01143 0,03226 -0,01361
0
0
0,01053 0,00578 0,06250 -0,00690 -0,01034
0
-0,03125 -0,00575
0
-0,02083 0,00000
0
0,01613 0,04624 0,01471
0
0,01044
0
-0,00529 0,02210 -0,05797
0
0
0
0,04255 0,02703 0,00000
0
0
0
0
-0,06842 0,07692 0,00709 -0,51938
0
0,00510 0,05650 0,02857 0,08451
0
0
0,06599 -0,00535 -0,04167 0,06494
0
0,01920
0,00952
0
0
-0,06098 0,01075
0,00000 -0,02830 -0,03226
0
-0,01948
0
0,01014
0
0,01111
0
-0,01325 -0,01064
0
0
0,03846
0
0,16779 0,01075
0
0
-0,03704 -0,01449 -0,00575
0
0
0,01942 0,00549
0
-0,02890
0
0
-0,02857 0,01093 -0,04412 -0,01190
0
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
Return Saham Akuisitor
Return Saham Non Akuisitor
Hari
(t)
BATI
BBRI
EMTK
BATI
BBRI
IDKM
t+2
0
0
0
0
0,01205
0
t+3
0
-0,00980 0,00541
0
-0,00595 -0,01064
t+4
0
-0,00990 0,02688 0,03077 0,00599 0,01075
t+5
0
0,02000 -0,01047
0
0
0
t+6
0
0,01961 -0,01058
0
-0,01190
0
t+7
0
0
0,01604 0,01493
0
0
t+8
0
0,01923 -0,01053
0
0,01205 1,10106
t+9
0
0,00943
0
0,01471 -0,00595 0,03038
t+10
0
0
0,01064
0
0
0,11302
t+11
0
0
0,01579
0
0,01198 0,14790
t+12
0
0,00935 0,01036 -0,02899
0
-0,04808
t+13
0
0,06481 0,00513 0,01493 0,01183 0,03232
t+14
0
0,01739 0,10969
0
-0,01170 0,16438
Sumber : http://www.duniainvestasi.com (data diolah).
Dari data diatas dapat dilihat bahwa return saham perusahaan
mengalami perubahan pada saat sebelum pengumuman akuisisi maupun
sesudah akuisisi baik pada perusahaan akuisitor maupun perusahaan non
akuisitor. Ada perusahaan yang mengalami penurunan ada pula yang return
sahamnya meningkat.
Maraknya aktivitas penggabungan usaha yang dilakukan oleh
perusahaan dalam negeri, dan juga dari penelitian-penelitian yang telah
dilakukan oleh para pendahulu, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pengaruh pengumuman akuisisi terhadap perusahaan akuisitor dan non
akuisitor. Adapun judul dari penelitian ini adalah, “ANALISA PENGARUH
PENGUMUMAN AKUISISI
PERUSAHAAN
AKUISITOR
TERHADAP
DAN
ABNORMAL
NON
AKUISITOR
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
RETURN
YANG
9
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruh pengumuman akuisisi terhadap abnormal return
perusahaan akuisitor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Adakah pengaruh pengumuman akuisisi terhadap abnormal return
perusahaan non akuisitor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh pengumuman akuisisi terhadap abnormal
return perusahaan akuisitor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengumuman akuisisi terhadap abnormal
return perusahaan non akuisitor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi pelaku bisnis
Penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan akuisitor dan non akuisitor
serta para pemegang saham dan pelaku bisnis lainnya dalam membuat
keputusan investasi yang berkaitan dengan perubahan keuntungan akibat
adanya pengumuman akuisisi pada perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia.
2. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau referensi bagi para
pembaca yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
3. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis dalam dunia bisnis
khususnya penggabungan usaha berupa akuisisi dan kinerja saham di
sekitar pengumuman akuisisi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wibowo dan Pakerang
(2001) yang bejudul “Pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap
return saham perusahaan akuisitor dan non akuisitor dalam sektor industri
yang sama di bursa efek Jakarta”. Hipotesis yang dikemukakan oleh mereka
adalah diduga ada pengaruh informasi merger dan akuisisi terhadap return
saham perusahaan akuisitor dan non akuisitor. Pengujian terhadap return
saham perusahaan akuisitor dan non akuisitor menggunakan periode jendela
(event window) 41 hari. Dengan melakukan pengujian hipotesisuji t dua sisi.
Dari pengujian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi kebocoran
informasi dari pihak manajemen, yaitu pasar telah mengetahui informasi
merger dan akuisisi sebelum pengumuman dilaksanakan. Hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya signifikansi abnormal return jauh sebelum
pengumuman dilakukan baik untuk saham akuisitor maupun non akuisitor.
Penelitian oleh Saiful (2003) yang berjudul, “Abnormal return
perusahaan target dan industri sejenis sekitar pengumuman merger dan
akuisisi”. Hipotesis dari penelitian ini adalah perusahaan target memperoleh
abnormal return positif disekitar tanggal pengumuman merger dan akuisisi.
Abnormal return dalam penelitian ini dihitung berdasarkan pendekatan
market model dengan melakukan koreksi terhadap BETA. Dari penelitian ini,
11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Saiful menyimpulkan bahwa secara kumulatif abnormal return perusahaan
target untuk periode pengamatan sebelas hari adalah positif.
Penelitian yang dilakukan oleh Helga dan Salamun (2006) yang
berjudul “Pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham
pengakuisisi di bursa efek jakarta pada tahun 2000-2002”. Merumuskan
hipotesis yaitu ada pengaruh merger dan akuisisi terhadap tingkat return
saham (keuntungan saham). Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara
kumulatif peristiwa merger dan akuisisi selama periode pengamatan
memberikan abnormal return yang negatif. Hal ini berarti bahwa peristiwa
merger dan akuisisi memberikan return saham yang lebih kecil bagi
pemegang sahamnya dibandingkan dengan return pasar.
Hasil penelitian yang berbeda didapatkan oleh Rina Kurniawati
(2011). Rina menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return
saham perusahaan akuisitor mengenai informasi tentang merger dan akuisisi
yang diumumkan oleh perusahaan akuisitor.
2.2 Tinjauan Teori
2.2.1 Akuisisi
2.2.1.1 Pengertian Akuisisi
Akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian
atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam
peristiwa ini baik perusahaan yang mengambil alih atau yang diambil alih
tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah (Moin, 2004:8).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Akuisisi adalah bentuk pengambilalihan kepemilikan perusahaan
oleh pihak pengakuisisi (acquirer) sehingga akan mengakibatkan
berpindahnya kendali atas perusahaan yang diambil alih (acquiree)
tersebut. Biasanya pihak pengakuisisi memiliki ukuran yang lebih besar
dibanding dengan ukuran pihak yang diakuisisi (Moin, 2004:8). Yang
dimaksud pengendalian adalah kekuatan yang berupa kekuasaan untuk :
1. Mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan.
2. Mengangkat dan memberhentikan manajemen.
3. Mendapatkan hak suara mayoritas dalam rapat direksi.
Dengan adanya pengendalian ini maka pengakuisisi akan
mendapatkan manfaat dari perusahaan yang diakuisisi. Akuisisi berbeda
dengan merger karena akuisisi tidak meyebabkan pihak lain bubar sebagai
entitas hukum. Perusahaan-perusahaan yang terlibat akuisisi secara yuridis
masih tetap hidup dan beroperasi secara independen tetapi telah terjadi
pengalihan pengendalian oleh pihak pengakuisisi.
Beralihnya kendali berarti pengakuisisi mayoritas saham-saham
berhak suara (voting stock) yang biasanya ditunjukkan atas kepemilikan
lebih dari 50 persen saham berhak suara tersebut. Dimungkinkan bahwa
walaupun meliliki saham kurang dari jumlah itu pengakuisisi bisa
dinyatakan sebagai pemilik suara mayoritas jika anggaran dasar
perusahaan yang diakuisisi menyebutkan hal yang demikian. Namun
dalam hal anggaran dasar menyebutkan lain, bisa juga pemilik lebih dari
51 persen tidak atau belum dinyatakan sebagai pemilik suara mayoritas.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Selanjutnya akuisisi memunculkan hubungan antara perusahaan induk
(pengakuisisi) dan perusahaan anak (yang diakuisisi) dan selanjutnya
keduanya memiliki hubungan afiliasi (Moin, 2004).
Sebelum akuisisi
Setelah akuisisi
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
A
A
Pengendalian
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
B
B
Gambar 1.1
Skema Akuisisi
2.2.1.2 Proses Akuisisi
Pada prinsipnya akuisisi dilakukan berdasarkan kesepakatan atau
persetujuan kedua belah pihak tanpa adanya unsur pemaksaan dari salah
satunya. Proses ini diawali dengan negosiasi terlebih dahulu antara kedua
belah pihak yang diwakili oleh manajemen atau direksi masing-masing
perusahaan.
Apabila masing-masing direksi setuju, selanjutnya mereka
membuat rencana akuisisi yang memuat tentang rancangan anggaran dasar
perusahaan yang diakuisisi, tata cara penyelesaian hak dan kewajiban
pihak ketiga, tata cara konversi saham atau metode pembayaran,
penyelesaian pemegang saham yang menolak akuisisi, dan estimasi lama
proses akuisisi. Selanjutnya masing-masing direksi membuat rancangan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
akuisisi dan dimintakan persetujuan kepada komisaris melalui rapat umum
pemegang sahan (RUPS) masing-masing perusahaan.
Setelah kesepakatan ini dicapai, selanjutnya pihak-pihak yang
terlibat
dalam
akuisisi
mulai
mempersiapkan
dokumen-dokumen
pendukung dalam rangka proses yuridis dan operasional. Masing-masing
pihak membentuk tim khusus untuk menangani proses ini. Pada tahap
persiapan
ini
dilakukan
due
diligence
atau
uji
tuntas
untuk
mengidentifikasi dan menilai secara komprehensif dan mendalam terhadap
berbagai aset perusahaan target seperti aspek keuangan, produksi,
pemasaran dan distribusi, sumber daya manusia, teknologi operasi,
hubungan dengan pihak supplier, dan aspek legalitas. Proses persetujuan
akuisisi diakhiri dengan penandatanganan naskah antara kedua belah pihak
yang biasa disebut closing (Moin, 2004).
Untuk proses yang lebih terperinci, Moin (2004:112) juga
menjelaskan proses akuisisi dapat dilihat dari tahap-tahap yang terbagi
menjadi sebagai berikut :
1. Identifikasi awal
Perusahaan mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin,
perusahaan-perusahaan yang potensial untuk diakuisisi. Identifikasi ini
tidak terlepas dari motivasi perusahaan dan akan menentukan
perusahaan yang seperti apa yang akan dijadikan target akuisisi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
2. Screening
Proses menyaring sekaligus memilih mana diantara calon target
tersebut yang paling layak untuk dimerger. Proses screening ini tidak
dilakukan apabila perusahaan hanya mengidentifikasi satu calon
perusahaan target.
3. Penawaran formal
Pada tahap ini dilakukan penjajakan pelaksanaan akuisisi antara dua
pihak dan pembicara tentang harga yang akan disepakati. Proses ini
tidaklah singkat karena calon memiliki bargaining power yang
mungkin lebih kuat dari pengakuisisi dalam menentukan harga.
Sebelum pihak manajemen target memutuskan untuk menyetujui atau
menolak tawaran ini, mereka harus berkonsultasi dengan pemegang
saham.
4. Due diligence
Due diligence atau uji tuntas adalah investigasi yang menyeluruh dan
mendalam terhadap berbagai aspek perusahaan target. Uji tuntas ini
dimaksudkan untuk memberikan informasi sedetail mungkin tentang
kondisi perusahaan target dilihat dari semua aspek.
5. Negosiasi deal
Terdapat dua pihak pada perusahaan target yang harus memberikan
persetujuan agar proses akusisi berjalan normal (tidak terjadi hostile
takeover). Yaitu manajemen dan pemegang saham kedua belah pihakini
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
setuju
dengan
syarat-syarat
menandatangani
nota
kesepakatan
(memorandum of understanding) sebagai kelanjutan dari deal mereka.
6. Closing
Jika negosiasi mencapai deal berarti persetujuan formal akuisisi telah
terlaksana dan selanjutnya dilakukan closing. Closing adalah penutupan
transaksi akuisisi.
7. Integrasi
Berarti tahap dimulainya kehidupan baru setelah perusahaan melakukan
penggabungan bisnis.
2.2.1.3 Klasifikasi Akuisisi
Klasifikasi akuisisi dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu
berdasarkan aktivitas ekonomiknya, berdasarkan metode pembiayaan,
obyek yang diakuisisi, dan berdasarkan perlakuian akuntansi (Moin,
2004). Untuk akuisisi berdasarkan aktivitas ekonomik diklasifikan dalam
lima tipe :
1. Akuisisi horisontal
Akuisisi horisontal adalah akuisisi antara dua perusahaan atau lebih
yang bergerak dalam bidang industri yang sama. Sebelum terjadi
akuisisi perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam pasar atau
industri yang sama. Salah satu tujuan utama akuisisi horisontal adalah
untuk mengurangi persaingan atau meningkatkan efisiensi melalui
penggabungan aktivitas produksi, pemasaran dan distribusi, riset dan
pengembangan, dan fasilitas administrasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
2. Akuisisi vertikal
Akuisisi vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaanperusahaan yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksi atau
operasi. Akuisisi tipe ini dilakukan jika perusahaan yang berada pada
industri hulu memasuki industri hilir atau sebaliknya. Akuisisi vertikal
dilakukan
oleh
perusahaan-perusahaan
yang
bermaksud
untuk
mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok dan/ atau pengguna
produk dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna.
3. Akuisisi konglomerasi
Akuisisi konglomerasi adalah akuisisi dua atau lebih perusahaan yang
masing-masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Akuisisi
konglomerat
terjadi
apabila
sebuah
perusahaan
berusaha
mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasuki bidang bisnis yang
berbeda sama sekali dengan bidang bisnis semula. Apabila akuisisi
konglomerat ini dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan, maka
terbentuklah sebuah konglomerasi.
4. Akuisisi ekstensi pasar
Akuisisi ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau
lebih perusahaan untuk secara bersama-sama memperluas area pasar.
Tujuan akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran
bagi produk masing-masing perusahaan. Akuisisi ekstensi pasar sering
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lintas negara dalam rangka
ekspansi dan penetrasi pasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
pasar luar negeri dengan cepat tanpa harus membangun fasilitas
produksi dari awal di negara yang akan dimasuki. Akuisisi ekstensi
pasar dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ekonomi karena kurang
memberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumen luar
negeri.
5. Akuisisi ekstensi produk
Akuisisi ekstensi produk adalah akuisisi yang dilakukan oleh dua
perusahaan untuk memperluas lini produk masing-masing perusahaan.
Setelah akuisisi perusahaan akan menawarkan lebih banyak jenis dan
lini produk sehingga akan menjangkau konsumen yang lebih luas.
Untuk klasifikasi akuisisi berdasarkan metode pembiayaan aalah
sebagai berikut :
1. Kas
Penggunaan kas sebagai alat pembayaran adalah yang paling sering
dilakukan dan paling disukai balik oleh pengakusisi ataupun yang
diakuisisi. Pengakuisisi menyerahkan sejumlah kas kepada pemegang
saham perusahaan target atas penyerahan saham atau aktiva.
2. Hutang
Jika pengakuisisi menggunakan kas untuk membiayai transaksi
tersebut, tetapi uang kas tersebut sebagian besar berasal dari pinjaman
pihak ketiga (hutang), maka hal ini dinamakan leverage buyout. Dengan
kata lain, pembiayaan akuisisi dilakukan melalui hutang dan hanya
sebagian kecil dibiayai dengan uang tunai pengakuisisi. Dalam leverage
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
buyout pengakuisisi dapat menerbitkan surat hutang baik obligasi biasa
atau obligasi koncersi dan dapat meminjam uang dari pihak lain
misalnya bank atau investment bankier.
3. Saham
Jika pengakuisisi tidak memiliki cukup kas atau pemegang asham
perusahaan target masih tetap mempertahankan kepemilikan pada
perusahaan, maka pengakuisisi dapat menggunakan saham sebagai alat
pembayaran.
4. Kombinasi kas, hutang, dan saham
Jika pengakuisisi tidak memiliki cukup kas, tidak ingin menggunakan
saham seluruhnya, atau tidak ingin menggunakan hutang seluruhnya
untuk membiayai transaksi, maka pengakuisisi bisa mengkombinasikan
dua atau tiga cara pembayaran tersebut.
Klasifikasi akuisisi berikutnya adalah klasifikasi berdasarkan
obyek yang diakuisisi. Disini akuisisi dibedakan menjadi akuisisi saham
dan akuisisi aset.
1. Akuisisi saham
Istilah akuisisi dgunakan untuk menggambarkan suatu transaksi jual
beli perusahaan, dan transaksi tersebut menyebabkan beralihnya
kepemilikan perusahaan dari penjual kepada pembeli. Karena
perusahaan didirikan atas saham-saham, maka akuisisi terjadi ketika
pemilik saham menjual saham-saham mereka kepada pembeli atau
pengakusisi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
2. Akuisisi aset
Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki perusahaan lain, maka
ia dapat membeli sebagian atau seluruh aktiva atau aset perusahaan lain
tersebut. Jika pembelian tersebut hanya sebagian dari aktiva perusahaan
maka hal ini dinamakan akuisisi parsial. Akuisisi aset dilakukan apabila
pihak pengakuisisi tidak ingin terbebani hutang yang ditanggung oleh
perusahaan target. Berbeda dengan akuisisi saham, kewajiban atau
hutang target yang ada ditanggung oleh pemilik baru. Akuisisi aset
dimaksudkan untuk menghindari tangung jawab ini. Namun demikian
jika proporsi aset yang dibeli melebihi batas tertentu sebagaimana
diatur dalam peraturan pemerintah, maka pembeli harus ikut
menganggung kewajiban hutang perusahaan target.
Klasifikasi yang terakhir adalah klasifikasi berdasarkan perlakuan
akuntansi. Klasifikasi ini dibedakan atas metode pembelian dan metode
penyatuan kepentingan.
1. Metode pembelian
Jika sebuah penggabungan bisnis melibatkan transaksi pembelian
mayoritas saham secara tunai oleh perusahaan lain yang berakibat
beralihnya pengendalian, maka transaksi ini diperlakukan sebagai
pembelian (purchase) dan metode akuntansi yang digunakan adalah
metode pembelian (purchase method). Metode pembelian mencatat aset
dan kewajiban berdasarkan nilai pasar (market value) atau nilai wajar
(fair value).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2. Metode penyatuan kepentingan
Penggabungan usaha diperlakukan sebagai penyatuan kepentingan
(pooling of interest) jika pemegang saham perusahaan yang bergabung
tetap
melanjutkan
kepemilikannya
terhadap
perusahaan
hasil
penggabungan.
2.2.1.4 Motif Melakukan Akuisisi
Yang
dimaksud
dengan
motif
ini
adalah
alasan
yang
melatarbelakangi alasan sebuah perusahaan melakukan akuisisi. Pada
prinsipnya terdapat dua motif yang mendorong sebuah perusahaan
melakukan akuisisi yaitu motif ekonomi dan motif non-ekonomi. Motif
ekonomi berkaitan dengan esensi tujuan perusahaan yaitu untuk
meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham. Termasuk motif ekonomi adalah motif untuk mencapai
sinergi dan motif untuk mencapai posisi strategis. Motif non-ekonomi
adalah motif yang didasarkan pada keinginan subjektif atau ambisi pribadi
pemilik atau manajemen perusahaan (Moin, 2004:53). Secara garis besar
motif akuisisi adalah sebagai berikut :
1. Motif ekonomi
Esensi tujuan perusahaan, dalam perspektif manajemen keuangan
adalah seberapa besar perusahaan mampu menciptakan nilai (value
creation) bagi perusahaan dan bagi pemegang saham. Akuisisi memiliki
motif ekonomi yang tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencapai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
peningkatan nilai tersebut. Oleh karena itu seluruh aktivitas dan
pengambilan keputusan harus diarahkan untuk mencapai tujuan ini.
2. Motif strategis
Motif strategis juga termasuk motif ekonomi ketika aktivitas akuisisi
diarahkan untuk mencapai posisi strategis perusahaan agar memberikan
keunggulan kompetitif dalam industri.
3. Motif politis
Motif politis seringkali dilakukan oleh pemerintah untuk memaksa
perusahaan baik BUMN atau swasta untuk melakukan akuisisi. Muatan
politis ini diambil untuk kepentingan masyarakat umum atau ekonomi
secara makro.
4. Motif sinergi
Dalam konteks akuisisi, sinergi diartikan sebagai hasil ekstra yang
diperoleh jika dua atau lebih perusahaan melakukan kombinasi bisnis.
Salah satu motivasi utama perusahaan melakukan akuisisi adalah untuk
menciptakan sinergi. Manfaat ekstra atau sinergi ini tidak akan bisa
diperoleh seandainya perusahaan-perusahaan tersebut bekerja secara
terpisah. Konsep inilah yang disebut dengan sinergi, sebuah terminologi
yang biasa dipakai untuk menerangkan manfaat unik yang dihasilkan
dari akuisisi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
5. Motif diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan
melalui akuisisi. Diversifikasi dimaksudkan untuk mendukung aktivitas
bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing.
6. Motif non-ekonomi
Ada kalanya akuisisi dilakukan bukan berdasarkan pada pertimbangan
ekonomi semata, tetapi didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
lain seperti prestis dan ambisi. Motif non-ekonomi ini berasal dari
kepentingan personal (personal interest motive) baik dari manajemen
perusahaan maupun dari pemilik perusahaan.
Selain motif yang telah disebutkan di atas, tujuan akuisisi adalah
untuk membangun keunggulan kompetitif perusahaan dalam jangka
panjang yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai perusahaan atau
memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham
(Moin, 2004:2).
Berikutnya (Moin, 2004:13) juga menyebutkan alasan mengapa
perusahaan melakukan akuisisi adalah adanya “manfaat lebih” yang
diperoleh darinya, meskipun asumsi ini tidak semuanya terbukti. Secara
spesifik, keunggulan dan manfaat akuisisi adalah sebagai berikut :
1. Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah
jelas.
2. Memperoleh kemudahan dana atau pembiayaan karena kreditor lebih
percaya dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
3. Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman.
4. Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari
awal.
5. Memperoleh sistem operasional dan administratif yang telah mapan.
6. Mengurangi resiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari
konsumen baru.
7. Memperoleh infrastruktur untuk mencapai perutmbuhan yang lebih
cepat.
Disamping memperoleh berbagai manfaat, akuisisi juga memiliki
beberapa kelemahan sebagai berikut :
1. Proses integrasi yang tidak mudah.
2. Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat.
3. Biaya konsultan yang mahal.
4. Meningkatnya kompleksitas birokrasi.
5. Biaya koordinasi yang mahal.
6. Seringkali menurunkan moral organisasi.
7. Tidak menjamin peningkatan nilai organisasi.
8. Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.
2.2.1.5 Faktor keberhasilan dan Kegagalan Akuisisi
Berbagai
riset
dilakukan
untuk
mengetahui
faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan akuisisi. Konsultan terkemuka Coopers &
Lybrand dalam Moin (2004:312) meneliti sejumlah akuisisi dan
menginterview eksekutif senior di 100 perusahaan papan atas inggris.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
Hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut : (angka dalam kurung
adalah presentase manajer yang memberikan jawaban terhadap faktorfaktor keberhasilan atau kegagalan)
Penyebab keberhasilan (%)
1. Rencanan integrasi pasca akuisisi secara detail dan kecepatan
implementasi (76)
2. Kejelasan tujuan akuisisi (76)
3. Kesesuaian budaya (59)
4. Kerjasama yang bagus dari perusahaan target (47)
5. Pengetahuan yang bagus dan mendalam terhadap target dan industrinya
(41)
Penyebab kegagalan (%)
1. Sikap manajemen target dan perbedaan kultural (85)
2. Tidak adanya rencana integrasi pasca-akuisisi (80)
3. Kurangnya pengetahuan tentang industri dan perusahaan target (45)
4. Buruknya manajemen perusahaan target (45)
5. Tidak ada pengalaman akuisisi sebelumnya (30)
2.2.1.6 Faktor Penghambat Akuisisi
Keberhasilan atau kegagalan akuisisi bisa dilacak dari saat proses
perencanaan. Pada saat perencanaan ini sebenarnya telah terjadi beberapa
peristiwa yang bisa menghambat proses pelaksanaan akuisisi atau tahap
integrasi (Moin, 2004:313). Beberapa masalah potensial yang muncul
adalah :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tu
ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON
AKUISITOR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan oleh :
ERDIAN FIRMANSYAH
0912010119/FE/EM
KEPADA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP
ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN
NON AKUISITOR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Manajemen
Diajukan oleh :
ERDIAN FIRMANSYAH
0912010119/FE/EM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP
ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN
NON AKUISITOR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
ERDIAN FIRMANSYAH
0912010119 / FE / EM
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 31 J uli 2013
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
Ketua
Dr. Eko Pur wanto, MSI
Dr. Eko Pur wanto, MSI
Sekretaris
Dra. Ec. Mei Retno A, MSI
Anggota
Dr s. Ec. Her ry Pudjo, MM
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis berkesempatan untuk menimba
ilmu hingga jenjang perguruan tinggi dan menyelesaikan skripsi dengan judul,
“ANALISA
PENGARUH
ABNORMAL
RETURN
PENGUMUMAN
PERUSAHAAN
AKUISISI
AKUISITOR
TERHADAP
DAN
NON
AKUISITOR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ini tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena dalam
kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Bapak Dr. Dhani Ichsanudin N, MM, Dekan Falkutas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3.
Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, Ketua Jurusan Manajemen Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4.
Bapak Dr. Eko Purwanto, MSI, dosen pembimbing yang telah membantu dan
mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian skripsi.
5.
Seluruh Staf Dosen Falkutas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama
masa perkuliahan.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6.
Kedua orang tua penulis yang tanpa lelah selalu berdoa dan membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi.
7.
Ni Made Dwiani Adelia yang senantiasa mendampingi dan memberi
semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi.
8.
Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan
saran bagi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.
Surabaya, Mei 2013
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................
DAFTAR TABEL................................................................................
DAFTAR GAMBAR............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................
ABSTRAKSI ........................................................................................
i
iii
v
vi
vii
viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
1.1 Latar belakang ....................................................................
1.2 Perumusan Masalah ...........................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................
1
1
9
9
9
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA .........................................................
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu .................................................
2.2 Tinjauan Teori ....................................................................
2.2.1 Akuisisi .....................................................................
2.2.1.1 Pengertian Akuisisi .......................................
2.2.1.2 Proses Akuisisi ..............................................
2.2.1.3 Klasifikasi Akuisisi .......................................
2.2.1.4 Motif Melakukan Akuisisi ............................
2.2.1.5 Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Akuisisi
2.2.1.6 Faktor Penghambat Akuisisi .........................
2.2.2 Takeover ...................................................................
2.2.3 Pasar Modal ..............................................................
2.2.3.1 Instrumen Pasar Modal .................................
2.2.3.2 Jenis Pasar Modal .........................................
2.2.3.3 Pasar Modal Yang Efisien ............................
2.2.4 Return Saham ............................................................
2.2.5 Abnormal return ........................................................
2.2.6 Pengaruh Pengumuman Akuisisi dengan Abnormal
Return .......................................................................
2.3 Kerangka Pikir ...................................................................
2.4 Hipotesis .............................................................................
10
10
11
11
11
13
16
21
24
25
27
27
29
32
34
37
39
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................
3.1.1 Variabel Terikat (Dependent Variable) ....................
3.1.2 Variabel Bebas (Independen Variable) ....................
3.2 Teknik Penentuan Sampel ..................................................
3.2.1 Populasi .....................................................................
3.2.2 Sampel Penelitian .....................................................
45
45
45
47
47
47
48
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
43
44
3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................
3.3.1 Jenis Data ..................................................................
3.3.2 Sumber data ..............................................................
3.3.3 Pengumpulan Data ....................................................
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis .....................................
3.4.1 Teknik Analisis .........................................................
3.4.2 Pengujian Hipotesis ..................................................
49
49
50
50
50
50
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................
4.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ......................
4.1.2 Maksud dan Tujuan Pembentukan Bursa Efek
Indonesia ...................................................................
4.1.3 Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia ..................
4.1.4 Struktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia .........
4.2 Gambaran Umum Perusahaan Sampel Penelitian ..............
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................
4.3.1 Pengumuman Akuisisi (Di) ......................................
4.3.2 Abnormal Return (Y) ................................................
4.4 Analisis dan Pengujian Hipotesis .......................................
4.4.1 Pengujian Hipotesis ..................................................
4.5 Pembahasan ........................................................................
53
53
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................
5.1 Kesimpulan ........................................................................
5.2 Saran ...................................................................................
78
78
78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
57
58
59
66
66
67
71
71
75
Tabel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Perusahaan yang mengumumkan akuisisi periode 2009-2012 ......
Return saham perusahaan akuisitor dan non akuisitor ...................
Perusahaan yang mengumumkan akuisisi periode 2009-2012 ......
Data perusahaan yang melakukan akuisisi .....................................
Abnormal return perusahaan akuisitor sebelum akuisisi ...............
Abnormal return perusahaan akuisitor sesudah akuisisi ................
Abnormal return perusahaan non akuisitor sebelum akuisisi ........
Abnormal return perusahaan non akuisitor sesudah akuisisi .........
Uji Wilcoxon ..................................................................................
Uji statistik Wilcoxon ....................................................................
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
6
49
67
68
69
70
70
72
74
Gambar
1. Skema akuisisi .................................................................................. 13
2. Struktur organisasi PT. Bursa Efek Indonesia .................................. 58
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Perhitungan : Actual Return, return Pasar, Abnormal Return Akuisitor dan Non
Akuisitor
2. Data : Abnormal return Akuisitor dan Non Akuisitor Sebelum dan Sesudah
Akuisisi
3. Hasil Uji Wilcoxon
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP
ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN
NON AKUISITOR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh :
Erdian Frimansyah
0912010119/FE/EM
Perubahan yang signifikan dalam lingkungan bisnis, seperti globalisasi,
deregulasi, kemajuan teknologi dan komputer dalam telekomunikasi, serta
fragmentasi pasar telah menciptakan persaingan yang sangat ketat. Krisis ekonomi
juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemajuan dan perkembangan
perusahaan. Keputusan manajemen menentukan kelangsungan hidup perusahaan.
Strategi perusahaan dapat dicapai melalui berbagai cara salah satunya dengan cara
melakukan ekspansi ekstern yang memfokuskan pada keputusan keuangan jangka
panjang dengan mengacu pada strategi pertumbuhan melalui aliansi strategik
dengan perusahaan-perusahaan lain. Akuisisi adalah salah satu cara yang dapat
membantu menyelamatkan perusahaan. Akuisisi memberikan suatu nilai tambah
berupa pertumbuhan (growth) yang cepat dibanding dengan alternatif mendirikan
suatu usaha baru. Akuisisi juga dapat meningkatkan kemakmuran (wealth) para
pemegang saham dari pihak perusahaan yang mengakuisisi maupun yang
diakuisisi. Pengumuman akuisisi adalah informasi yang penting dalam suatu
industri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya perbedaan Abnormal
Return yang di dapat perusahaan akuisitor dan non akuisitor sebelum dan sesudah
pengumuman akuisisi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari
perusahaan di Indonesia yang melakukan proses akuisisi selama periode 20092012 meliputi enam perusahaan akuisitor dan non akuisitor, data terdiri dari harga
saham saham harian selama empat belas hari sebelum dan empat belas hari
sesudah pengumuman akuisisi. Analisis statistik yang digunakan adalah uji
Wiloxon dengan menggunakan variabel dummy.
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan pada abnormal return perusahaan sebelum dan sesudah
pengumuman akuisisi baik dari sisi akuisitor maupun non akuisitor. Dengan
periode jendela empat belas hari sebelum dan empat belas hari sesudah
pengumuman akuisisi.
Keyword : Abnormal Return, Pengumuman Akuisisi
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan yang signifikan dalam lingkungan bisnis, seperti
globalisasi,
deregulasi,
kemajuan
teknologi
dan
komputer
dalam
telekomunikasi, serta fragmentasi pasar telah menciptakan persaingan yang
sangat ketat. Krisis ekonomi juga memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap kemajuan dan perkembangan perusahaan. Dengan adanya hal ini
manajemen dituntut untuk selalu memperbaiki kinerja dan mengembangkan
strategi guna mempertahankan eksistensi perusahaan. Keputusan manajemen
menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Ada yang mampu bertahan ada
pula yang bahkan sampai hancur dan bangkrut. Respon perusahaanperusahaan terhadap meningkatnya persaingan ini sangat beragam. Ada yang
memilih untuk melakukan ekspansi bisnis agar memperoleh pangsa pasar
yang lebih besar dan meningkatkan laba pada akhirnya. Ekspansi dapat
dilakukan dari dalam (intern) maupun dari luar (ekstern). Ekspansi intern
terjadi saat setiap departemen atau divisi dalam tubuh perusahaan tumbuh dan
berkembang secara normal melalui kegiatan capital budgeting. Sedangkan
ekspansi ekstern memfokuskan perusahaan pada keputusan keuangan jangka
panjang yang berhubungan dengan penggabungan usaha. Namun ada pula
perusahaan-perusahaan yang lebih memilih untuk menggabungkan diri agar
dapat menjadi perusahaan yang lebih besar dan lebih kuat sehingga mampu
bersaing dalam persaingan pasar yang sangat ketat. Pilihan yang terakhir ini
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
merupakan bagian upaya restrukturisasi perusahaan agar sinergi, baik melalui
pencapaian economic of scale dan financial economies, dan peningkatan
market power. Sinergi tersebut diharapkan mampu memberikan nilai tambah
baik dari sisi operasional, keuangan, manajerial, teknologi, maupun dari sisi
pemasaran. Semua aspek dalam perusahaan diharapkan dapat dikatrol dan
meningkat sehingga mampu menambah kekuatan perusahaan dalam
menghadapi persaingan dalam dunia bisnis.
Akuisisi
menjadi
strategi
yang
dipilih
perusahaan
untuk
merealisasikan sinergi yang menjanjikan itu. Akuisisi memberikan suatu nilai
tambah berupa pertumbuhan (growth) yang cepat dibanding dengan alternatif
mendirikan suatu usaha baru. Dengan demikian keuntungan akuisisi dapat
dinikmati hanya dalam waktu singkat daripada menunggu internal growth
yang tentunya membutuhkan waktu yang jauh lebih lama. Keuntungan dari
akuisisi dapat dinikmati baik oleh perusahaan yang mengakuisisi maupun
perusahaan yang diakuisisi. Akuisisi juga dapat meningkatkan kemakmuran
(wealth) para pemegang saham dari pihak perusahaan yang mengakuisisi
maupun yang diakuisisi.
Pengertian akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau
pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan
dalam peristiwa ini baik perusahaan yang mengambil alih atau yang diambil
alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah (Moin, 2004:5).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
Pada perusahaan yang melakukan akuisisi, perusahaan yang
diakuisisi masih dapat melakukan kegiatan operasional sehari-hari tanpa
adanya campur tangan dari perusahaan akuisitior.
Akuisisi merupakan pengambilalihan sebagian atau keseluruhan
(takeover) sebagian atau keseluruhan saham perusahaan lain sehingga
perusahaan pengambil alih memiliki hak kontrol atas perusahaan target.
Dari sisi keuangan perusahaan, akuisisi adalah salah satu bentuk
keputusan investasi jangka panjang (capital budgeting) yang harus
diinvetigasi dan harus dianalisa dari aspek kelayakan bisnisnya. Sementara itu
dari perspektif manajemen strategi, akuisisi adalah salah satu alternatif
strategi pertumbuhan melalui jalur eksternal untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dilihat dari dua perspektif ini maka tujuan akuisisi tidak lain
adalah untuk membangun keunggulan kompetitif perusahaan jangka panjang
yang
pada
gilirannya
dapat
meningkatkan
nilai
perusahaan
atau
memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham.
Saham merupakan surat berharga yang diperdagangkan di pasar
modal. Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
suatu
badan
dalam
suatu
perusahaan.
Saham
memiliki
kelebihan
dibandingkan dengan alternatif investasi yang lain yaitu obligasi. Karena
saham dapat dijual sewaktu-waktu dan memberikan expected return yang
lebih tinggi. Selain itu pendapatan yang dihasilkan dari capital gain tidak
akan dikenakan pajak sebelum terdapat realisasi keuntungan. Pengumuman
yang memiliki informasi konten pada pasar modal efisien akan dapat dilihat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
melalui harga saham sehingga dapat mempengaruhi harga saham. Studi
peristiwa menganalisis pendapatan tidak normal (abnormal return) yang
terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return
merupakan kelebihan dari return normal. Menurut Jogiyanto (2000:415)
Abnormal return adalah selisih antara return yang sesungguhnya terjadi
dengan return ekspektasi. Return normal merupakan return ekspektasi (return
yang diharapkan investor).
Para peneliti menemui kesulitan mencari metode yang tepat untuk
mengevaluasi pengaruh akuisisi terhadap kemakmuran pemegang saham.
Kinerja perusahaan pasca akuisisi bisa diidentifikasi melalui laporan
keuangan dalam beberapa tahun setelah penggabungan. Namun teori
keuangan modern memberikan justifikasi bahwa cara yang paling reliable
dalam mengukur kinerja ekonomi perusahaan adalah dengan melacak harga
sahamnya terhadap kinerja pasar secara keseluruhan. Dalam pasar yang
efisien, nilai yang diharapkan dari sebuah akuisisi akan diestimasi dengan
menganalisis perubahan pasar segera sesudah pengumuman transaksi akuisisi.
Pengujian seperti ini biasa menggunakan pengukuran abnormal return.
Abnormal return merupakan metodologi untuk menguji pengaruh
kandungan informasi terhadap reaksi pasar saham. Jika pengumuman akuisisi
berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan harga saham atau terhadap
abnormal return berarti pengumuman tersebut mengandung informasi.
Apabila diperoleh abnormal return yang positif berarti terdapat peningkatan
kemakmuran pemegang saham, tetapi sebaliknya jika abnormal return
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
bernilai negatif berarti terjadi penurunan kemakmuran. Di sisi lain, apabila
pengumuman merger tidak menghasilkan abnormal return atau sama dengan
nol berarti akuisisi tidak berpengaruh terhadap kemakmuran pemegang
saham. ( Moin, 2004:298).
Penelitian ini berfungsi menguji apakah pengumuman akuisisi yang
dipublikasikan akan mempengaruhi pengambilan keputusan investor. Ada
tidaknya pengaruh akan dilihat dari perubahan harga atau return saham di
seputar tanggal pengumuman.untuk mengetahui hal tersebut akan dilakukan
pengujian dengan menggunakan metodologi studi peristiwa (study event).
Studi peristiwa adalah studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu
peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai pengumuman. Study
peristiwa dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information
content) dari suatu pengumuman.
Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi
dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka
diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima
oleh pasar. Reaksi pasar ini biasanya diukur dengan menggunakan return
sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return.
Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu
pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan
abnormal return kepada pasar. Sebaliknya suatu pengumuman yang tidak
mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Hasil penelitian terdahulu dalam jurnal penelitian Wibowo dan
Pakerang (2001) menyimpulkan bahwa pengumuman merger dan akuisisi
memiliki pengaruh abnormal return negatif pada perusahaan akuisitor.
Pengumuman merger dan akuisisi oleh akuisitor juga memberikan dampak
negatif bagi pemegang saham perusahaan non akuisitor. Abnormal return ini
menunjukkan bahwa kasus pengumuman merger dan akuisisi menunjukkan
adanya transfer informasi antar perusahaan dalam sektor industri manufaktur.
Pada jurnal penelitian Saiful (2003) menyimpulkan pengumuman
merger dan akuisisi berpengaruh positif terhadap abnormal return perusahaan
target. Sedangkan untuk perusahaan non target, pengumuman merger dan
akuisisi berpengaruh positif meskipun tidak sebesar perusahaan target.
Penelitian yang dilakukan oleh Helga dan Salamun (2006)
menyimpulkan bahwa secara kumulatif peristiwa pengumuman merger dan
akuisisi memberikan abnormal return yang negatif pada perusahaan akuisitor.
Hal ini berarti bahwa peristiwa merger dan akuisisi memberikan return saham
yang lebih kecil bagi pemegang sahamnya dibandingkan dengan return pasar.
Hasil yang berbeda didapatkan oleh Rina Kurniawati (2011). Rina
menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return saham
perusahaan akuisitor mengenai informasi tentang merger dan akuisisi yang
diumumkan oleh perusahaan akuisitor.
Dewasa ini makin banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang
melakukan aksi akuisisi. Pada awal tahun 2013, Komisi Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU) telah menerima empat laporan akuisisi. Dengan demikian,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
sejak tiga tahun kebelakang KPPU telah menerima 79 laporan merger dan
akuisisi. Berikut adalah daftar perusahaan yang melakukan proses akuisisi
dan tabel return saham perusahaan tersebut baik pihak akuisitor maupun non
akuisitor yang sama-sama terdaftar di bursa efek Indonesia :
Tabel 1.1
Perusahaan yang mengumumkan akuisisi periode 2009-2012
Tanggal
No.
Perusahaan Akuisisi
Perusahaan Target
Efektif
PT. BAT Indonesia Tbk.
PT. Bentoel Internasional
30/10/2009
1
(BATI)
Investama Tbk. (RMBA)
PT Bank Rakyat
PT Bank Agroniaga Tbk.
14/03/2011
2
Indonesia Tbk. (BBRI)
(AGRO)
PT Indosiar Karya Media Tbk.
PT Elang Mahkota
28/06/2011
3
(IDKM)
Teknologi Tbk. (EMTK)
Sumber : Komisi Pengawas Persaingan usaha (KPPU).
Hari
(t)
t-14
t-13
t-12
t-11
t-10
t-9
t-8
t-7
t-6
t-5
t-4
t-3
t-2
t-1
t0
t+1
Tabel 1.2
Return saham perusahaan akuisitor dan non akuisitor
Return Saham Akuisitor
Return Saham Non Akuisitor
BATI
BBRI
EMTK
RMBA
AGRO
IDKM
-0,19976 -0,03061 -0,01143 0,03226 -0,01361
0
0
0,01053 0,00578 0,06250 -0,00690 -0,01034
0
-0,03125 -0,00575
0
-0,02083 0,00000
0
0,01613 0,04624 0,01471
0
0,01044
0
-0,00529 0,02210 -0,05797
0
0
0
0,04255 0,02703 0,00000
0
0
0
0
-0,06842 0,07692 0,00709 -0,51938
0
0,00510 0,05650 0,02857 0,08451
0
0
0,06599 -0,00535 -0,04167 0,06494
0
0,01920
0,00952
0
0
-0,06098 0,01075
0,00000 -0,02830 -0,03226
0
-0,01948
0
0,01014
0
0,01111
0
-0,01325 -0,01064
0
0
0,03846
0
0,16779 0,01075
0
0
-0,03704 -0,01449 -0,00575
0
0
0,01942 0,00549
0
-0,02890
0
0
-0,02857 0,01093 -0,04412 -0,01190
0
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
Return Saham Akuisitor
Return Saham Non Akuisitor
Hari
(t)
BATI
BBRI
EMTK
BATI
BBRI
IDKM
t+2
0
0
0
0
0,01205
0
t+3
0
-0,00980 0,00541
0
-0,00595 -0,01064
t+4
0
-0,00990 0,02688 0,03077 0,00599 0,01075
t+5
0
0,02000 -0,01047
0
0
0
t+6
0
0,01961 -0,01058
0
-0,01190
0
t+7
0
0
0,01604 0,01493
0
0
t+8
0
0,01923 -0,01053
0
0,01205 1,10106
t+9
0
0,00943
0
0,01471 -0,00595 0,03038
t+10
0
0
0,01064
0
0
0,11302
t+11
0
0
0,01579
0
0,01198 0,14790
t+12
0
0,00935 0,01036 -0,02899
0
-0,04808
t+13
0
0,06481 0,00513 0,01493 0,01183 0,03232
t+14
0
0,01739 0,10969
0
-0,01170 0,16438
Sumber : http://www.duniainvestasi.com (data diolah).
Dari data diatas dapat dilihat bahwa return saham perusahaan
mengalami perubahan pada saat sebelum pengumuman akuisisi maupun
sesudah akuisisi baik pada perusahaan akuisitor maupun perusahaan non
akuisitor. Ada perusahaan yang mengalami penurunan ada pula yang return
sahamnya meningkat.
Maraknya aktivitas penggabungan usaha yang dilakukan oleh
perusahaan dalam negeri, dan juga dari penelitian-penelitian yang telah
dilakukan oleh para pendahulu, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pengaruh pengumuman akuisisi terhadap perusahaan akuisitor dan non
akuisitor. Adapun judul dari penelitian ini adalah, “ANALISA PENGARUH
PENGUMUMAN AKUISISI
PERUSAHAAN
AKUISITOR
TERHADAP
DAN
ABNORMAL
NON
AKUISITOR
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
RETURN
YANG
9
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruh pengumuman akuisisi terhadap abnormal return
perusahaan akuisitor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Adakah pengaruh pengumuman akuisisi terhadap abnormal return
perusahaan non akuisitor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh pengumuman akuisisi terhadap abnormal
return perusahaan akuisitor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengumuman akuisisi terhadap abnormal
return perusahaan non akuisitor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi pelaku bisnis
Penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan akuisitor dan non akuisitor
serta para pemegang saham dan pelaku bisnis lainnya dalam membuat
keputusan investasi yang berkaitan dengan perubahan keuntungan akibat
adanya pengumuman akuisisi pada perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia.
2. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau referensi bagi para
pembaca yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
3. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis dalam dunia bisnis
khususnya penggabungan usaha berupa akuisisi dan kinerja saham di
sekitar pengumuman akuisisi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wibowo dan Pakerang
(2001) yang bejudul “Pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap
return saham perusahaan akuisitor dan non akuisitor dalam sektor industri
yang sama di bursa efek Jakarta”. Hipotesis yang dikemukakan oleh mereka
adalah diduga ada pengaruh informasi merger dan akuisisi terhadap return
saham perusahaan akuisitor dan non akuisitor. Pengujian terhadap return
saham perusahaan akuisitor dan non akuisitor menggunakan periode jendela
(event window) 41 hari. Dengan melakukan pengujian hipotesisuji t dua sisi.
Dari pengujian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi kebocoran
informasi dari pihak manajemen, yaitu pasar telah mengetahui informasi
merger dan akuisisi sebelum pengumuman dilaksanakan. Hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya signifikansi abnormal return jauh sebelum
pengumuman dilakukan baik untuk saham akuisitor maupun non akuisitor.
Penelitian oleh Saiful (2003) yang berjudul, “Abnormal return
perusahaan target dan industri sejenis sekitar pengumuman merger dan
akuisisi”. Hipotesis dari penelitian ini adalah perusahaan target memperoleh
abnormal return positif disekitar tanggal pengumuman merger dan akuisisi.
Abnormal return dalam penelitian ini dihitung berdasarkan pendekatan
market model dengan melakukan koreksi terhadap BETA. Dari penelitian ini,
11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Saiful menyimpulkan bahwa secara kumulatif abnormal return perusahaan
target untuk periode pengamatan sebelas hari adalah positif.
Penelitian yang dilakukan oleh Helga dan Salamun (2006) yang
berjudul “Pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham
pengakuisisi di bursa efek jakarta pada tahun 2000-2002”. Merumuskan
hipotesis yaitu ada pengaruh merger dan akuisisi terhadap tingkat return
saham (keuntungan saham). Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara
kumulatif peristiwa merger dan akuisisi selama periode pengamatan
memberikan abnormal return yang negatif. Hal ini berarti bahwa peristiwa
merger dan akuisisi memberikan return saham yang lebih kecil bagi
pemegang sahamnya dibandingkan dengan return pasar.
Hasil penelitian yang berbeda didapatkan oleh Rina Kurniawati
(2011). Rina menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return
saham perusahaan akuisitor mengenai informasi tentang merger dan akuisisi
yang diumumkan oleh perusahaan akuisitor.
2.2 Tinjauan Teori
2.2.1 Akuisisi
2.2.1.1 Pengertian Akuisisi
Akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian
atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam
peristiwa ini baik perusahaan yang mengambil alih atau yang diambil alih
tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah (Moin, 2004:8).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Akuisisi adalah bentuk pengambilalihan kepemilikan perusahaan
oleh pihak pengakuisisi (acquirer) sehingga akan mengakibatkan
berpindahnya kendali atas perusahaan yang diambil alih (acquiree)
tersebut. Biasanya pihak pengakuisisi memiliki ukuran yang lebih besar
dibanding dengan ukuran pihak yang diakuisisi (Moin, 2004:8). Yang
dimaksud pengendalian adalah kekuatan yang berupa kekuasaan untuk :
1. Mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan.
2. Mengangkat dan memberhentikan manajemen.
3. Mendapatkan hak suara mayoritas dalam rapat direksi.
Dengan adanya pengendalian ini maka pengakuisisi akan
mendapatkan manfaat dari perusahaan yang diakuisisi. Akuisisi berbeda
dengan merger karena akuisisi tidak meyebabkan pihak lain bubar sebagai
entitas hukum. Perusahaan-perusahaan yang terlibat akuisisi secara yuridis
masih tetap hidup dan beroperasi secara independen tetapi telah terjadi
pengalihan pengendalian oleh pihak pengakuisisi.
Beralihnya kendali berarti pengakuisisi mayoritas saham-saham
berhak suara (voting stock) yang biasanya ditunjukkan atas kepemilikan
lebih dari 50 persen saham berhak suara tersebut. Dimungkinkan bahwa
walaupun meliliki saham kurang dari jumlah itu pengakuisisi bisa
dinyatakan sebagai pemilik suara mayoritas jika anggaran dasar
perusahaan yang diakuisisi menyebutkan hal yang demikian. Namun
dalam hal anggaran dasar menyebutkan lain, bisa juga pemilik lebih dari
51 persen tidak atau belum dinyatakan sebagai pemilik suara mayoritas.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Selanjutnya akuisisi memunculkan hubungan antara perusahaan induk
(pengakuisisi) dan perusahaan anak (yang diakuisisi) dan selanjutnya
keduanya memiliki hubungan afiliasi (Moin, 2004).
Sebelum akuisisi
Setelah akuisisi
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
A
A
Pengendalian
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
B
B
Gambar 1.1
Skema Akuisisi
2.2.1.2 Proses Akuisisi
Pada prinsipnya akuisisi dilakukan berdasarkan kesepakatan atau
persetujuan kedua belah pihak tanpa adanya unsur pemaksaan dari salah
satunya. Proses ini diawali dengan negosiasi terlebih dahulu antara kedua
belah pihak yang diwakili oleh manajemen atau direksi masing-masing
perusahaan.
Apabila masing-masing direksi setuju, selanjutnya mereka
membuat rencana akuisisi yang memuat tentang rancangan anggaran dasar
perusahaan yang diakuisisi, tata cara penyelesaian hak dan kewajiban
pihak ketiga, tata cara konversi saham atau metode pembayaran,
penyelesaian pemegang saham yang menolak akuisisi, dan estimasi lama
proses akuisisi. Selanjutnya masing-masing direksi membuat rancangan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
akuisisi dan dimintakan persetujuan kepada komisaris melalui rapat umum
pemegang sahan (RUPS) masing-masing perusahaan.
Setelah kesepakatan ini dicapai, selanjutnya pihak-pihak yang
terlibat
dalam
akuisisi
mulai
mempersiapkan
dokumen-dokumen
pendukung dalam rangka proses yuridis dan operasional. Masing-masing
pihak membentuk tim khusus untuk menangani proses ini. Pada tahap
persiapan
ini
dilakukan
due
diligence
atau
uji
tuntas
untuk
mengidentifikasi dan menilai secara komprehensif dan mendalam terhadap
berbagai aset perusahaan target seperti aspek keuangan, produksi,
pemasaran dan distribusi, sumber daya manusia, teknologi operasi,
hubungan dengan pihak supplier, dan aspek legalitas. Proses persetujuan
akuisisi diakhiri dengan penandatanganan naskah antara kedua belah pihak
yang biasa disebut closing (Moin, 2004).
Untuk proses yang lebih terperinci, Moin (2004:112) juga
menjelaskan proses akuisisi dapat dilihat dari tahap-tahap yang terbagi
menjadi sebagai berikut :
1. Identifikasi awal
Perusahaan mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin,
perusahaan-perusahaan yang potensial untuk diakuisisi. Identifikasi ini
tidak terlepas dari motivasi perusahaan dan akan menentukan
perusahaan yang seperti apa yang akan dijadikan target akuisisi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
2. Screening
Proses menyaring sekaligus memilih mana diantara calon target
tersebut yang paling layak untuk dimerger. Proses screening ini tidak
dilakukan apabila perusahaan hanya mengidentifikasi satu calon
perusahaan target.
3. Penawaran formal
Pada tahap ini dilakukan penjajakan pelaksanaan akuisisi antara dua
pihak dan pembicara tentang harga yang akan disepakati. Proses ini
tidaklah singkat karena calon memiliki bargaining power yang
mungkin lebih kuat dari pengakuisisi dalam menentukan harga.
Sebelum pihak manajemen target memutuskan untuk menyetujui atau
menolak tawaran ini, mereka harus berkonsultasi dengan pemegang
saham.
4. Due diligence
Due diligence atau uji tuntas adalah investigasi yang menyeluruh dan
mendalam terhadap berbagai aspek perusahaan target. Uji tuntas ini
dimaksudkan untuk memberikan informasi sedetail mungkin tentang
kondisi perusahaan target dilihat dari semua aspek.
5. Negosiasi deal
Terdapat dua pihak pada perusahaan target yang harus memberikan
persetujuan agar proses akusisi berjalan normal (tidak terjadi hostile
takeover). Yaitu manajemen dan pemegang saham kedua belah pihakini
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
setuju
dengan
syarat-syarat
menandatangani
nota
kesepakatan
(memorandum of understanding) sebagai kelanjutan dari deal mereka.
6. Closing
Jika negosiasi mencapai deal berarti persetujuan formal akuisisi telah
terlaksana dan selanjutnya dilakukan closing. Closing adalah penutupan
transaksi akuisisi.
7. Integrasi
Berarti tahap dimulainya kehidupan baru setelah perusahaan melakukan
penggabungan bisnis.
2.2.1.3 Klasifikasi Akuisisi
Klasifikasi akuisisi dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu
berdasarkan aktivitas ekonomiknya, berdasarkan metode pembiayaan,
obyek yang diakuisisi, dan berdasarkan perlakuian akuntansi (Moin,
2004). Untuk akuisisi berdasarkan aktivitas ekonomik diklasifikan dalam
lima tipe :
1. Akuisisi horisontal
Akuisisi horisontal adalah akuisisi antara dua perusahaan atau lebih
yang bergerak dalam bidang industri yang sama. Sebelum terjadi
akuisisi perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam pasar atau
industri yang sama. Salah satu tujuan utama akuisisi horisontal adalah
untuk mengurangi persaingan atau meningkatkan efisiensi melalui
penggabungan aktivitas produksi, pemasaran dan distribusi, riset dan
pengembangan, dan fasilitas administrasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
2. Akuisisi vertikal
Akuisisi vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaanperusahaan yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksi atau
operasi. Akuisisi tipe ini dilakukan jika perusahaan yang berada pada
industri hulu memasuki industri hilir atau sebaliknya. Akuisisi vertikal
dilakukan
oleh
perusahaan-perusahaan
yang
bermaksud
untuk
mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok dan/ atau pengguna
produk dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna.
3. Akuisisi konglomerasi
Akuisisi konglomerasi adalah akuisisi dua atau lebih perusahaan yang
masing-masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Akuisisi
konglomerat
terjadi
apabila
sebuah
perusahaan
berusaha
mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasuki bidang bisnis yang
berbeda sama sekali dengan bidang bisnis semula. Apabila akuisisi
konglomerat ini dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan, maka
terbentuklah sebuah konglomerasi.
4. Akuisisi ekstensi pasar
Akuisisi ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau
lebih perusahaan untuk secara bersama-sama memperluas area pasar.
Tujuan akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran
bagi produk masing-masing perusahaan. Akuisisi ekstensi pasar sering
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lintas negara dalam rangka
ekspansi dan penetrasi pasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
pasar luar negeri dengan cepat tanpa harus membangun fasilitas
produksi dari awal di negara yang akan dimasuki. Akuisisi ekstensi
pasar dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ekonomi karena kurang
memberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumen luar
negeri.
5. Akuisisi ekstensi produk
Akuisisi ekstensi produk adalah akuisisi yang dilakukan oleh dua
perusahaan untuk memperluas lini produk masing-masing perusahaan.
Setelah akuisisi perusahaan akan menawarkan lebih banyak jenis dan
lini produk sehingga akan menjangkau konsumen yang lebih luas.
Untuk klasifikasi akuisisi berdasarkan metode pembiayaan aalah
sebagai berikut :
1. Kas
Penggunaan kas sebagai alat pembayaran adalah yang paling sering
dilakukan dan paling disukai balik oleh pengakusisi ataupun yang
diakuisisi. Pengakuisisi menyerahkan sejumlah kas kepada pemegang
saham perusahaan target atas penyerahan saham atau aktiva.
2. Hutang
Jika pengakuisisi menggunakan kas untuk membiayai transaksi
tersebut, tetapi uang kas tersebut sebagian besar berasal dari pinjaman
pihak ketiga (hutang), maka hal ini dinamakan leverage buyout. Dengan
kata lain, pembiayaan akuisisi dilakukan melalui hutang dan hanya
sebagian kecil dibiayai dengan uang tunai pengakuisisi. Dalam leverage
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
buyout pengakuisisi dapat menerbitkan surat hutang baik obligasi biasa
atau obligasi koncersi dan dapat meminjam uang dari pihak lain
misalnya bank atau investment bankier.
3. Saham
Jika pengakuisisi tidak memiliki cukup kas atau pemegang asham
perusahaan target masih tetap mempertahankan kepemilikan pada
perusahaan, maka pengakuisisi dapat menggunakan saham sebagai alat
pembayaran.
4. Kombinasi kas, hutang, dan saham
Jika pengakuisisi tidak memiliki cukup kas, tidak ingin menggunakan
saham seluruhnya, atau tidak ingin menggunakan hutang seluruhnya
untuk membiayai transaksi, maka pengakuisisi bisa mengkombinasikan
dua atau tiga cara pembayaran tersebut.
Klasifikasi akuisisi berikutnya adalah klasifikasi berdasarkan
obyek yang diakuisisi. Disini akuisisi dibedakan menjadi akuisisi saham
dan akuisisi aset.
1. Akuisisi saham
Istilah akuisisi dgunakan untuk menggambarkan suatu transaksi jual
beli perusahaan, dan transaksi tersebut menyebabkan beralihnya
kepemilikan perusahaan dari penjual kepada pembeli. Karena
perusahaan didirikan atas saham-saham, maka akuisisi terjadi ketika
pemilik saham menjual saham-saham mereka kepada pembeli atau
pengakusisi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
2. Akuisisi aset
Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki perusahaan lain, maka
ia dapat membeli sebagian atau seluruh aktiva atau aset perusahaan lain
tersebut. Jika pembelian tersebut hanya sebagian dari aktiva perusahaan
maka hal ini dinamakan akuisisi parsial. Akuisisi aset dilakukan apabila
pihak pengakuisisi tidak ingin terbebani hutang yang ditanggung oleh
perusahaan target. Berbeda dengan akuisisi saham, kewajiban atau
hutang target yang ada ditanggung oleh pemilik baru. Akuisisi aset
dimaksudkan untuk menghindari tangung jawab ini. Namun demikian
jika proporsi aset yang dibeli melebihi batas tertentu sebagaimana
diatur dalam peraturan pemerintah, maka pembeli harus ikut
menganggung kewajiban hutang perusahaan target.
Klasifikasi yang terakhir adalah klasifikasi berdasarkan perlakuan
akuntansi. Klasifikasi ini dibedakan atas metode pembelian dan metode
penyatuan kepentingan.
1. Metode pembelian
Jika sebuah penggabungan bisnis melibatkan transaksi pembelian
mayoritas saham secara tunai oleh perusahaan lain yang berakibat
beralihnya pengendalian, maka transaksi ini diperlakukan sebagai
pembelian (purchase) dan metode akuntansi yang digunakan adalah
metode pembelian (purchase method). Metode pembelian mencatat aset
dan kewajiban berdasarkan nilai pasar (market value) atau nilai wajar
(fair value).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2. Metode penyatuan kepentingan
Penggabungan usaha diperlakukan sebagai penyatuan kepentingan
(pooling of interest) jika pemegang saham perusahaan yang bergabung
tetap
melanjutkan
kepemilikannya
terhadap
perusahaan
hasil
penggabungan.
2.2.1.4 Motif Melakukan Akuisisi
Yang
dimaksud
dengan
motif
ini
adalah
alasan
yang
melatarbelakangi alasan sebuah perusahaan melakukan akuisisi. Pada
prinsipnya terdapat dua motif yang mendorong sebuah perusahaan
melakukan akuisisi yaitu motif ekonomi dan motif non-ekonomi. Motif
ekonomi berkaitan dengan esensi tujuan perusahaan yaitu untuk
meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham. Termasuk motif ekonomi adalah motif untuk mencapai
sinergi dan motif untuk mencapai posisi strategis. Motif non-ekonomi
adalah motif yang didasarkan pada keinginan subjektif atau ambisi pribadi
pemilik atau manajemen perusahaan (Moin, 2004:53). Secara garis besar
motif akuisisi adalah sebagai berikut :
1. Motif ekonomi
Esensi tujuan perusahaan, dalam perspektif manajemen keuangan
adalah seberapa besar perusahaan mampu menciptakan nilai (value
creation) bagi perusahaan dan bagi pemegang saham. Akuisisi memiliki
motif ekonomi yang tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencapai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
peningkatan nilai tersebut. Oleh karena itu seluruh aktivitas dan
pengambilan keputusan harus diarahkan untuk mencapai tujuan ini.
2. Motif strategis
Motif strategis juga termasuk motif ekonomi ketika aktivitas akuisisi
diarahkan untuk mencapai posisi strategis perusahaan agar memberikan
keunggulan kompetitif dalam industri.
3. Motif politis
Motif politis seringkali dilakukan oleh pemerintah untuk memaksa
perusahaan baik BUMN atau swasta untuk melakukan akuisisi. Muatan
politis ini diambil untuk kepentingan masyarakat umum atau ekonomi
secara makro.
4. Motif sinergi
Dalam konteks akuisisi, sinergi diartikan sebagai hasil ekstra yang
diperoleh jika dua atau lebih perusahaan melakukan kombinasi bisnis.
Salah satu motivasi utama perusahaan melakukan akuisisi adalah untuk
menciptakan sinergi. Manfaat ekstra atau sinergi ini tidak akan bisa
diperoleh seandainya perusahaan-perusahaan tersebut bekerja secara
terpisah. Konsep inilah yang disebut dengan sinergi, sebuah terminologi
yang biasa dipakai untuk menerangkan manfaat unik yang dihasilkan
dari akuisisi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
5. Motif diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan
melalui akuisisi. Diversifikasi dimaksudkan untuk mendukung aktivitas
bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing.
6. Motif non-ekonomi
Ada kalanya akuisisi dilakukan bukan berdasarkan pada pertimbangan
ekonomi semata, tetapi didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
lain seperti prestis dan ambisi. Motif non-ekonomi ini berasal dari
kepentingan personal (personal interest motive) baik dari manajemen
perusahaan maupun dari pemilik perusahaan.
Selain motif yang telah disebutkan di atas, tujuan akuisisi adalah
untuk membangun keunggulan kompetitif perusahaan dalam jangka
panjang yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai perusahaan atau
memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham
(Moin, 2004:2).
Berikutnya (Moin, 2004:13) juga menyebutkan alasan mengapa
perusahaan melakukan akuisisi adalah adanya “manfaat lebih” yang
diperoleh darinya, meskipun asumsi ini tidak semuanya terbukti. Secara
spesifik, keunggulan dan manfaat akuisisi adalah sebagai berikut :
1. Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah
jelas.
2. Memperoleh kemudahan dana atau pembiayaan karena kreditor lebih
percaya dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
3. Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman.
4. Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari
awal.
5. Memperoleh sistem operasional dan administratif yang telah mapan.
6. Mengurangi resiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari
konsumen baru.
7. Memperoleh infrastruktur untuk mencapai perutmbuhan yang lebih
cepat.
Disamping memperoleh berbagai manfaat, akuisisi juga memiliki
beberapa kelemahan sebagai berikut :
1. Proses integrasi yang tidak mudah.
2. Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat.
3. Biaya konsultan yang mahal.
4. Meningkatnya kompleksitas birokrasi.
5. Biaya koordinasi yang mahal.
6. Seringkali menurunkan moral organisasi.
7. Tidak menjamin peningkatan nilai organisasi.
8. Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.
2.2.1.5 Faktor keberhasilan dan Kegagalan Akuisisi
Berbagai
riset
dilakukan
untuk
mengetahui
faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan akuisisi. Konsultan terkemuka Coopers &
Lybrand dalam Moin (2004:312) meneliti sejumlah akuisisi dan
menginterview eksekutif senior di 100 perusahaan papan atas inggris.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
Hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut : (angka dalam kurung
adalah presentase manajer yang memberikan jawaban terhadap faktorfaktor keberhasilan atau kegagalan)
Penyebab keberhasilan (%)
1. Rencanan integrasi pasca akuisisi secara detail dan kecepatan
implementasi (76)
2. Kejelasan tujuan akuisisi (76)
3. Kesesuaian budaya (59)
4. Kerjasama yang bagus dari perusahaan target (47)
5. Pengetahuan yang bagus dan mendalam terhadap target dan industrinya
(41)
Penyebab kegagalan (%)
1. Sikap manajemen target dan perbedaan kultural (85)
2. Tidak adanya rencana integrasi pasca-akuisisi (80)
3. Kurangnya pengetahuan tentang industri dan perusahaan target (45)
4. Buruknya manajemen perusahaan target (45)
5. Tidak ada pengalaman akuisisi sebelumnya (30)
2.2.1.6 Faktor Penghambat Akuisisi
Keberhasilan atau kegagalan akuisisi bisa dilacak dari saat proses
perencanaan. Pada saat perencanaan ini sebenarnya telah terjadi beberapa
peristiwa yang bisa menghambat proses pelaksanaan akuisisi atau tahap
integrasi (Moin, 2004:313). Beberapa masalah potensial yang muncul
adalah :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tu