Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Iud Pada Ny. M Dengan Menometroragia Di Rsud Karanganyar bab 1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Keluarga Berencana sebagai pilar pertama intervensi strategis
“Empat Pilar Safe Motherhood” dianggap mampu mempercepat penurunan
AKI. Upaya tersebut memiliki penajaman sasaran agar kejadian “4 terlalu”,
yaitu terlalu muda atau terlalu tua untuk kehamilan, terlalu sering hamil dan
terlalu banyak anak serta kehamilan yang tidak diinginkan dapat ditekan
serendah mungkin (Saifuddin, 2008).
AKDR atau IUD merupakan salah satu metode KB yang banyak
digunakan. Tingkat kepuasan yang tinggi terhadap metode ini diantaranya
karena metode jangka panjang, efektivitas kontraseptif dan kembalinya
kesuburan yang sangat tinggi (Affandi, 2011).
Meskipun memiliki banyak keunggulan, metode kontrasepsi IUD juga
memiliki efek samping yang perlu diperhatikan (Handayani, 2010). Terdapat
efek samping seperti perdarahan, nyeri dan kejang di perut, gangguan pada

suami oleh karena adanya benang IUD, ekspulsi (pengeluaran sendiri), dan
keputihan (Wiknjosastro, 2009; Mochtar, 2011). Perdarahan di luar siklus
menstruasi

dengan

jumlah

lebih

banyak

dan

lama

yang disebut

menometroragia merupakan salah satu masalah yang berkaitan dengan
pemakaian IUD (Sulistyawati, 2013).

commit to user

1

2
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Berdasarkan survey BKKBN secara nasional tahun 2013 tercatat akseptor
IUD baru sebesar 526.200 jiwa (6,35%) dari 5.584.082 akseptor KB baru.
Angka kejadian perdarahan karena pemakaian IUD sampai dengan Desember
2013 sebanyak 1025 jiwa (0,19%) dari pengguna IUD secara nasional.
Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar merupakan rumah sakit milik
pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar sebagai rumah sakit Tipe C yang
memiliki akses pelayanan maupun rujukan KB di poli kebidanan dan
kandungan. Akseptor KB pada tahun 2013 berjumlah 1099 jiwa dengan
jumlah akseptor IUD 1031 jiwa (93,8%). Dengan banyaknya akseptor IUD di
RSUD Karanganyar, maka kemungkinan semakin banyak pula akseptor IUD
mengalami efek samping. Meskipun menggambarkan angka kejadian yang

sedikit, peran bidan tetap diperlukan dalam memberikan asuhan kepada
akseptor IUD dengan menometroragia agar komplikasi lebih lanjut dan
peningkatan angka kejadian dapat dicegah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis memilih judul “Asuhan
Kebidanan Akseptor KB IUD Pada Ny. M Dengan Menometroragia Di
RSUD Karanganyar”. Studi kasus serupa pernah dilakukan oleh Jeani
Rahmawati (2010) dari STIKES Widya Husada Semarang dengan judul “
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana pada Ny S P 3 A 0 Umur 40 Tahun
Akseptor IUD dengan Menometroragia di RSUD Batang ”. Hal yang
membedakan dari penelitian tersebut adalah subjek, tempat dan waktu
penelitian.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

3
digilib.uns.ac.id

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah yaitu ”Bagaimana Asuhan Kebidanan Akseptor KB IUD Pada Ny. M
Dengan Menometroragia Di RSUD Karanganyar ?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari dan memahami Asuhan Kebidanan Akseptor KB
IUD Pada Ny. M Dengan Menometroragia Di RSUD Karanganyar
menurut manajemen Varney.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat melakukan :
a. Mengumpulkan data dasar secara subyektif dan obyektif pada akseptor
KB IUD dengan menometroragia di RSUD Karanganyar.
b. Melakukan interpretasi data klien untuk akseptor KB IUD dengan
menometroragia di RSUD Karanganyar.
c. Menetapkan diagnosa potensial dan antisipasi yang harus dilakukan
bidan dari akseptor KB IUD dengan menometroragia di RSUD
Karanganyar.
d. Menetapkan kebutuhan atau tindakan segera untuk konsultasi,
kolaborasi, merujuk akseptor KB IUD dengan menometroragia di
RSUD Karanganyar.
e. Menetapkan rencana asuhan kebidanan untuk akseptor KB IUD

dengan menometroragia di RSUD Karanganyar.
commit to user

4
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

f. Menetapkan pelaksanaan tindakan untuk akseptor KB IUD dengan
menometroragia di RSUD Karanganyar.
g. Menetapkan evaluasi efektivitas asuhan untuk akseptor KB IUD
dengan menometroragia di RSUD Karanganyar yang diberikan.
h. Mengidentifikasi kesenjangan teori dan praktek pada akseptor KB IUD
dengan menometroragia di RSUD Karanganyar.
D. Manfaat
Manfaat KTI secara aplikatif untuk institusi, profesi, klien dan masyarakat
yaitu:
a. Bagi institusi
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
masukan terhadap kesenjangan penanganan pada akseptor KB IUD dengan

menometroragia di RSUD Karanganyar.
b. Bagi profesi
Dapat dimanfaatkan sebagai penambahan pengetahuan dalam asuhan
kebidanan pada akseptor KB IUD dengan menometroragia.
c. Bagi klien dan masyarakat
Agar klien maupun masyarakat bisa mendapatkan pelayanan secara
lebih optimal.

commit to user