Penerapan Proteksi Kebakaran Dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Di Pt. Amoco Mitsui Pta Indonesia Cilegon Banten bab 1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Tidak ada industri atau sektor umum yang kebal terhadap bencana.
Keadaan darurat dapat muncul kapan saja oleh banyak sebab, tetapi
kerugian yang dihasilkan tetap sama yaitu luka dan kerusakan terhadap
tenaga kerja, lingkungan, serta aset perusahaan (Krieger dan Montyomery,
1997).
Kebakaran adalah suatu musibah yang menimbulkan berbagai
macam kerugian yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi seperti
sakit, cidera bahkan meninggal dunia. Sedangkan kebakaran perusahaan
adalah sesuatu hal yang sangat tidak diinginkan, bagi tenaga kerja
kebakaran perusahaan merupakan penderitaan dan malapetaka khususnya
terhadap mereka yang tertimpa kecelakaan dan dapat berakibat kehilangan
pekerjaan, sekalipun mereka tidak menderita celaka (Suma’mur, 1996).
Dilhat dari data peristiwa kebakaran, kota Semarang merupakan

kota rawan kebakaran. Frekuensi kebakaran di Semarang mencapai lebih
dari 100 kasus pertahun dan mengalami puncaknya di tahun 2002, yaitu
mencapai 271 kasus. Lalu pada bulan April saat musim kemarau frekuensi
kebakara di kota Semarang dan sekitarnya semakin meningkat. Memasuki
bulan April hingga Juli 2007frekuensi kebakaran di Semarang meningkat
mulai 13 hingga 36 peristiwa per bulan. Bahkan untuk Agustus sampai
commit to user

1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

2

pertengahan bulan telah terjadi 24 peristiwa kebakaran. Hingga akhir
tahun telah terjadi 254 kasus. Pada tahun 2008 sampai bulan Juli telah
terjadi 81 kasus kebakaran (Sumber: Dinas Kebakaran Semarang).
Kebakaran dapat dicegah dengan aneka upaya yang ditujukan

kepada pengamanan bangunan dan proses produksi di perusahaan. Namun
peranan tenaga kerja dalam pencegahan dan penanggulangan sama
pentingnya (Suma’mur, 1996).
Dalam usaha untuk menanggulangi kebakaran di tempat kerja,
diperlukan adanya deteksi dini dengan peralatan proteksi kebakaran yang
memadai, petugas penanggulangan kebakaran yang ditunjuk khusus untuk
itu, serta dilaksanakannya prosedur penanggulangan kebakaran darurat.
Hal tersebut sesuai dengan Kepmenaker No. 186/MEN/1999 tentang unit
penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia adalah salah satu perusahaan
penghasil Purified Therepthalic Acid (PTA), di tempat kerjanya
mempunyai

potensi-potensi

terjadinya

bahaya

kebakaran


ataupun

peledakan akibat dari penggunaan bahan–bahan kimia yang mudah
terbakar, menguap serta kondisi lingkungan kerja yang mempunyai
potensi bahaya.
Terdorong akan pentingnya perlindungan terhadap tenaga kerja,
aset dan lingkungan, dan menjaga agar proses bisnis dapat berjalan inilah
yang mengharuskan perlu adanya pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran

untuk

mengantisipasi terhadap
commit to user

berbagai

kemungkinan


perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

3

timbulnya potensi bahaya yang dilengkapi dengan prosedur dan organisasi
serta tanggung jawab tim yang tepat dan terencana secara benar dengan
berbagai bentuk cara sosialisasi. Berdasarkan latar belakang masalah
diatas maka penulis mengambil judul tugas akhir “Penerapan Proteksi
Kebakaran Dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Di PT Amoco
Mitsui PTA Indonesia Cilegon Banten”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
penerapan proteksi kebakaran dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja
di PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui
penerapan proteksi kebakaran di PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia.

D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang telah penulis lakukan diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

4

1. Bagi Perusahaan
Sebagai tambahan bahan perbandingan dan evaluasi terhadap
penerapan sistem proteksi kebakaran serta pelaksanaan Tanggap
Darurat di PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia.
2. Bagi Program Diploma 3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja

a. Meningkatkan

kemampuan

dan

kualitas

mahasiswa dalam

pencegahan dan penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
b. Menambah kepustakaan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa
dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan,
terutama mengenai bahaya kebakaran dan usaha-usaha pencegahan
serta penanggulangan.
3. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kualitas kemampuan penulis dalam hal mendata,
menilai, merencanakan koreksi terhadap potensi bahaya kebakaran.
b. Sebagai wahana latihan kerja bagi penulis dalam bidang Hiperkes
dan Keselamatan Kerja.

c. Menambah wawasan yang berkaitan dengan bahaya-bahaya
kebakaran serta usaha-usaha pencegahan dan pengendalian yang
diterapkan di PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia sekaligus dapat
membandingkan

dengan

teori

yang

telah

diperoleh

perkuliahan untuk menghasilkan suatu karya tulis ilmiah.

commit to user

dari