TISKARA ZALITA F3309120
commit to user
PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA, Tbk CABANG MADIUN
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
TISKARA ZALITA NIM. F3309120
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
(3)
(4)
commit to user
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan (Penulis)
Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula.
(Penulis)
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.
(Evelyn Underhill)
Tugas akhir ini penulis persembahan kepada:
· Allah SWT
· Bapak dan Ibu tersayang
· Kakakku tercinta
· Sahabat dan Teman Semua
(5)
commit to user
Segala puji syukur kehadirat Allah Subbhanahu Wa Taalla, Rabb semesta alam yang tidak pernah menyia-nyiakan siapapun yang mengharapkan keridhaan-Nya, dan tidak pernah menampikkan siapapun yang memanjatkan doa kepada-Nya. Segala puji bagi-Nya, yang dengan segala taufiq dan pertolongan-Nya semata, apapun wujud kepentingan, pasti dapat dilaksanakan dengan sempurna. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat akhir perkuliahan, dalam
mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada pihak-pihak yang
membantu penyusunan Tugas Akhir ini :
1. Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Nurmadi Harsa Sumarta, SE. M.Si. Ak selaku dosen pembimbing yang
ditengah-tengah kesibukannya telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 4. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori
selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
(6)
commit to user
bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian umum dan perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Madiun yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian serta memberikan bantuan dan informasi selama penulis mengadakan penelitian.
7. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan motivasi, dukungan baik moril maupun materiil, serta doa kepada penulis yang tiada henti sehingga menjadikan hidup penulis menjadi lebih bermakna dan lebih indah.
8. Kakakku Rori Hangkenang yang penulis sayangi yang selalu memberikan kebahagiaan serta memberi motivasi sendiri untuk penulis dalam penulisan tugas akhir ini.
9. Sayangku, Firdaus Amin Zulkarnain yang selalu memberikan semangat kepada penulis serta selalu bersedia menemani penulis saat sedih maupun senang dan selalu membantu penulis dalam segala hal, LOVE U.
10. Teman-temanku Akuntansi keuangan 2009 terima kasih telah bersedia menjadi teman-teman baikku. Semoga sukses selalu untuk kalian semua. 11. Temen-temanku kos “Griya Riset dan Metodologi”, terima kasih sudah
menjadi keluarga baruku di Solo.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.
(7)
commit to user
tangan terbuka, penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun. Akhirnya semoga Tugas akhir ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya.
Surakarta, Mei 2012
(8)
commit to user
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
ABSTRACT ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
B. LATAR BELAKANG MASALAH ... 21
C. RUMUSAN MASALAH ... 24
D. TUJUAN PENELITIAN ... 24
E. MANFAAT PENELITIAN ... 25
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. LANDASAN TEORI ... ... 26
B. SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA, Tbk CABANG MADIUN... ... 33
(9)
commit to user
(KUR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA, Tbk CABANG MADIUN ... 48 BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN ... 50 B. KELEMAHAN... 51 BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ... 52 B. SARAN ... 53 DAFTAR PUSTAKA
(10)
commit to user
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
(11)
commit to user
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang
Madiun (Terlampir) ... 7
Gambar 2.1 Prosedur Permohonan Kredit ... 42
Gambar 2.2 Prosedur Realisasi Kredit ... 46
(12)
(13)
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Dengan maksud untuk mendidik masyarakat agar gemar menabung. Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit Nomer 27 tanggal 16 Oktober 1897, mendirikan ‘Postparbank’, yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 cabang, yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940, kegiatannya terganggu sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Namun demikian keadaan keuangan Postpaarbank pulih kembali pada tahun 1941.
Tahun 1942, Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintahan Jepang. Jepang membekukan kegiatan ‘Postpaarbank’ dan mendirikan
‘Tyokin Kyoku’. Sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dalam paksaan. Tyokin Kyoku hanya mendirikan satu cabang, yaitu di Yogyakarta.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto, untuk memprakarsai pengambilan Tyokin Kyoku dari Pemerintah Jepang ke
(14)
commit to user
Pemerintah Republik Indonesia dan terjadilah penggantian nama menjadi “Kantor Tabungan Pos”. Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia menjadi direktur yang pertama. Tugas pertama Kantor Tabungan Pos adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan Kantor Tabungan Pos tidak berumur panjang, karena agresi Belanda (1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang, dari Kantor Tabungan Pos dibuka kembali (1949), nama Kantor Tabungan Pos diganti menjadi ‘Bank Tabungan RI’. Sejak kelahirannya dan sampai berubah nama Bank Tabungan Pos RI, lembaga ini bernaung di bawah Kementerian Perhubungan.
Banyak kejadian yang bernilai sejarah sejak tahun 1950. Tetapi yang substantif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No. 9 Tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950, yang mengubah nama Postpaarbank In Indonesia berdasarkan staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memindahkan induk Kementerian dari ke Kementerian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih bernama Bank Tabungan Pos, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir Bank Tabungan Negara. Nama Bank Tabungan Negara menurut Undang-Undang Darurat tersebut dari nama Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Negara didasarkan pada PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963, yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.
(15)
commit to user
Penegasan status Bank Tabungan Negara sebagai bank milik negara, ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968, yang sebelumnya ( sejak tahun 1964 ) Bank Tabungan Negara menjadi Bank Negara Indonesia unit V, jika tugas utama saat pendirian
Postpaarbank (1897) sampai dengan Bank Tabungan Negara (1968)
adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 Bank Tabungan Negara ditambah tugasnya, yaitu memberikan tugasnya pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976 diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.
2. Bentuk Hukum
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992, yang merupakan pelaksanan dari UU No. 7 tahun 1992. Bentuk hukum BTN berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak saat itu nama BTN menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan nama sebutan BTN. Berdasarkan kajian konsultan independen, Price Waterhouse Coopers,
Pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002, memutuskan Bank BTN sebagai bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.
(16)
commit to user
3. Sumber Dana
Bank BTN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Persero. BUMN adalah badan usaha seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang disisihkan. Sedangkan persero BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh Negara. Saham BTN sebesar 51% dimiliki oleh Negara, sedangkan sisanya dijual lewat obligasi.
Selama beroperasi sampai saat ini, selain sumbangan dana dari pemerintah BUMN juga menghimpun dana sendiri melalui pihak ketiga seperti masyarakat, dana tersebut diperoleh dalam bentuk tabungan, deposito, maupun produk-produk dana lainnya. Selain itu BTN juga menambahkan dananya setelah proses go public yang dilakukan pada Desember tahun 2009.
4. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi :
Menjadikan bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.
b. Misi :
1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.
(17)
commit to user
2) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi
pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.
3) Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang
berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi.
4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan
Shareholder Value.
5) Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya. 5. Pola Prima
a. Pelayanan Prima (Service Excellence) b. Inovasi (Innovation)
c. Keteladanan (Role Model)
d. Profesionalisme (Profesionalisme) e. Integritas (Integrity)
f. Kerjasama (Teamwork)
6. Nilai-nilai Dasar Budaya dan 12 Perilaku Utama :
a. Pelayanan Prima
1) Ramah, sopan, dan bersahabat 2) Peduli, pro aktif, dan cepat tanggap b. Inovasi
1) Berinisiatif melakukan penyempurnaan 2) Berorientasi menciptakan nilai tambah
(18)
commit to user
c. Keteladanan
1) Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar 2) Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja d. Profesionalisme
1) Kompeten dan bertanggung jawab 2) Bekerja cerdas dan tuntas
e. Integritas
1) Konsisten dan disiplin 2) Jujur dan berdedikasi f. Kerjasama
1) Tulus dan terbuka
2) Saling percaya dan menghargai 7. Tujuan dan Tugas Perusahaan
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa (non-manufaktur). Ruang lingkup usaha Bank BTN cukup luas, namun tetap dalam perannya sebagai agen pembangunan dengan melaksanakan tugas dan misinya yaitu menyediakan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Bank BTN selain sebagai salah satu bank persero milik pemerintah juga merupakan bank umum yang mengemban tugas dan misi untuk
menyediakan pembiayaan perumahan rakyat dalam menunjang
(19)
commit to user
8. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu urutan manusia atau orang yang disusun menurut tugas dan kewajibannya dengan rasa tanggung jawab dalam bidangnya masing-masing disuatu organisasi peraturan tertentu guna mencapai tujuan tertentu pula. Adapun struktur organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Madiun dapat dilihat pada gambar 1.1 ( Terlampir )
9. Deskripsi Jabatan
Pembagian tugas dan tanggung jawab pada setiap bagian berdasarkan struktur organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Madiun adalah sebagai berikut :
a. Kepala Cabang ( Branch Manager )
Adapun tugas dan tanggung jawab Kepala Cabang ( Branch Manager ) adalah :
1) Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang.
2) Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan petunjuk kantor pusat. 3) Memotivasi bawahan dan rekan kerja.
4) Mengambil keputusan bisnis.
5) Mengelola keuangan, kekayaan bank dan kepegawaian di kantor cabang menurut peraturan Direksi.
6) Menghimpun dana melalui produk tabungan, deposito berjangka, giro, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit lainnya sesuai
(20)
commit to user
target yang telah ditetapkan berdasarkan ketetapan Direksi yang berlaku.
b. Wakil Kepala Cabang ( Deputy Branch Manager )
Tugas dan tanggung jawab Wakil Kepala Cabang adalah membantu Kepala Cabang dalam pengolahan kegiatan usaha bank khusunya mengenai tugas-tugas yang dilaksanakan oleh unit kerja atau seksi yang menurut struktur organisasi termaksud dalam lingkup pengilahan dan pengawasan.
c. Teller Service
Tugas dan tanggung jawab Teller Service adalah:
1) Menerima setoran tunai rekening tabungan, deposito, giro dan Angsuran Kredit.
2) Menerima setoran tunai untuk pembayaran pajak, rekening listrik dan telepon serta kiriman uang.
3) Melakukan pembayaran tunai kepada nasabah tabungan, deposito dan giro.
d. Customer Service
Tugas dan tanggung jawab Customer Service adalah :
1) Memberikan informasi tentang produk BTN kepada nasabah/ masyarakat umum.
2) Memberikan informasi tentang rekening (saldo, transaksi, dan lain-lain) kepada pemilik rekening.
(21)
commit to user
4) Melayani konfirmasi saldo dari cabang lain.
a) Melayani percetakan saldo tabungan pada buku tabungan. b) Melayani pencairan deposito dan penutup rekening tabungan/
giro.
c) Melayani penggantian buku tabungan atau percetakan buku tabungan buku.
d) Melayani komplain (keluhan) mengenai tabungan, giro, deposito, dan transfer uang.
e) Melayani aplikasi ATM, menyerahkan karu ATM dan mengaktifkan kartu ATM.
f) Memberikan layanan atau informasi kepada nasabah.
e. Loan Service
Tugas dan tanggung jawab Loan Service adalah : 1) Memproses permohonan kredit.
2) Melakukan wawancara Calon Debitur.
3) Melakukan peninjauan untuk melakukan kelayakan Calon Debitur. 4) Menyusun daftar usulan permohonan dan mengadakan Rapat
Komite Kredit.
5) Menyampaikan hasil keputusan Rapat Komite Kredit ( berupa SP3K ) kepada Calon Debitur.
6) Menyusun perjanjian kredit dan melaksanakan Akad Kredit (bersama Loan Administration)
(22)
commit to user
8) Melayani dan memproses permohonan alih debitur.
9) Melayani administrasi pelunasan kredit dan penyerahan dokumen pokok.
f. Transaction Processing
Tugas dan tanggung jawab Transaction Processing adalah : 1) Menyelenggarakan administrasi dan transaksi kantor pos. 2) Melayani transaksi pemindah bukuan.
3) Melaksanakan transaksi kiriman uang. 4) Melaksanakan transaksi kliring dan inkaso.
g. Loan Administration
Tugas dan tanggung jawab Loan Administration adalah : 1) Menerima permohonan kredit umum.
2) Melakukan analisa kredit umum.
3) Mengajukan usulan atau rekomendasi kelayakan permohonan. 4) Melakukan taksasi agunan
5) Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen agunan kredit. 6) Menilai kelayakan objek agunan.
7) Melakukan pembinaan terhadap debitur kredit umum. 8) Menyiapkan laporan-laporan yang berkaitan kredit umum. 9) Menyelenggarakan administrasi kredit umum.
10)Melakukan langkah-langkah penyelesaian kredit.
h. General Branch Accounting ( GBA )
(23)
commit to user
1) Menyiapkan kebutuhan alat, sarana dan prasarana operasional kantor cabang.
2) Memelihara aset tetap (seperti : gedung, rumah dinas, kendaraan dan sebagainya)
3) Menyelenggarakan urusan-urusan kepegawaian. 4) Menyelenggarakan urusan umum lainnya. i. Workout Staff
Tugas dan tanggung jawab Workout Staff adalah :
1) Memastikan pembayaran kembali kredit yang bermasalah dengan melakukan tindakan penyelesaian.
2) Melakukan proses restrukrisasi kredit retail dan kredit umum. 3) Melakukan proses penyelesaian kredit retail dan kredit umum. 4) Menyelesaikan permasalahan hukum yang berkaitan dengan aset
kredit yang bermasalah.
5) Membuat laporan rutin ke kantor pusat yang terkait dengan tindakan penyelesaian kredit.
j. Collection Staff
Tugas dan tanggung jawab Collection Staff adalah : 1) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan. 2) Melakukan pembinaan kredit retail.
3) Memantau kelancaran pembayaran kredit.
4) Melakukan pemantauan data KPR untuk kebutuhan pembinaan debitur.
(24)
commit to user
5) Memberikan alternatif pembinaan kredit agar kredit kembali lancar.
6) Melakukan pelayanan, pembinaan dan pemantauan pembayaran debitur kolektif.
7) Melayani debitur yang memerlukan tindakan penyelesaian khusus kredit dengan pembinaan kredit.
k. Unit Accounting Control
Tugas dan tanggung jawab Unit Accounting Control adalah : 1) Menyiapkan laporan-laporan keuangan Bank ( Neraca, R/L ) 2) Melakukan pengawasan (kontrol) terhadap pos-pos yang terdapat
pada laporan keuangan.
3) Menyimpan dan memelihara file-file (arsip) bukti-bukti transaksi. 4) Melakuan pengawasan secara intern ( internal control )
5) Menyiapkan laporan-laporan untuk kebutahan internal maupun eksternal.
6) Sebagai kelengkapan data rangka pemeriksaan pihak eksternal dan internal.
l. Unit Kantor Kas
Tugas dan tanggung jawab Kantor Kas adalah :
1) Penghimpunan dana melalui produk Tabungan, Deposito, Angsuran KPR dan lainnya.
2) Merupakan ujung tombak pemasaran produk-produk bank. 3) Menunjang likuiditas kantor cabang.
(25)
commit to user
10.Produk dan Jasa Layanan
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Madiun memberikan pelayanan kepada konsumen dalam berbagai bentuk sebagai berikut ;
a. Produk Dana
1) Tabungan BTN Batara
Tabungan Multiguna yang aman untuk dana nasabah dengan berbagai kemudahan transaksi
2) Tabungan BTN Prima
Merupakan tabungan dengan suku bunga yang tinggi & fleksibilitas penarikan serta dilengkapi dengan fitur-fitur menarik. 3) Tabungan BTN Payroll
Tabungan Batara yang khusus digunakan untuk nasabah yang memakai fasilitas Payroll Bank BTN.
4) Tabungan BTN Junior
Merupakan tabungan yang diperuntukan bagi anak – anak sampai dengan pelajar umur 12 tahun dengan tujuan mendidik, memperkenalkan dan menumbuhkan budaya menabung sejak dini. 5) Tabungan BTN Juara
Merupakan tabungan yang diperuntukan bagi pelajar usia > 12 tahun sampai dengan mahasiswa usia maksimal 23 tahun dengan tujuan mengedukasi, menunjang kebutuhan para remaja dalam hal prestasi, kreasi dan kreatifitas.
(26)
commit to user
6) Tabungan BTN e’Batarapos
Merupakan produk Tabungan Bank BTN yang diselenggarakan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia (Persero) melalui loket kantor Pos yang telah ditentukan.
7) TabunganKu
Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah & ringan yang diterbitkan bersama oleh bank-bank di Indonesia untuk
menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. 8) Tabungan BTN Haji Reguler
Merupakan tabungan yang diperuntukkan kepada calon jemaah haji yang akan mempersiapkan ibadah haji dengan program penyelenggaraan haji regular.
9) Tabungan BTN Haji Plus
Merupakan tabungan yang khusus diperuntukkan kepada calon jemaah haji yang akan menjalankan ibadah haji dengan program penyelenggaraan Haji Khusus yang diselengarakan oleh Kantor Kementriaan Agama.
10)Deposito BTN
Simpanan berjangka dalam mata uang rupiah. 11)Deposito BTN Valas
(27)
commit to user
12)Giro BTN
Produk simpanan dengan fleksibilitas tinggi yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek/ BG atau media lainya.
13)Giro Valas BTN
Produk simpanan dalam denominasi USD dengan fleksibilitas tinggi yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat.
b. Produk Kredit
1) Kredit Perorangan a) KPR BTN Sejahtera
KPR Sejahtera diterbitkan oleh Bank Pelaksana untuk pemilikan Rumah Sejahtera Masyarakat Berpenghasilan Menengah dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang lolos verifikasi.
b) KPR BTN Platinum
Fasilitas kredit dengan peruntukan membeli rumah (baru/lama), rumah belum jadi (KGU Indent), atau rumah take over.
c) KPA BTN
Fasilitas kredit yang diperuntukkan bagi pemohon/calon debitur untuk membiayai pembelian apartemen ( baru/lama ),
(28)
commit to user
apartemen belum jadi ( KPA Indent ), atau apartemen take over.
d) Kredit Agunan Rumah
Fasilitas kredit yang diperuntukan bagi pemohon / calon debitur perorangan untuk berbagai keperluan.
e) Kring BTN
Fasilitas kredit kepada karyawan perusahaan/Instansi dengan agunan gaji karyawan.
f) Kredit Ruko BTN
Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank untuk membeli Rumah Toko guna dihuni dan digunakan sebagai toko.
g) Kredit Bangunan Rumah
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai pembangunan rumah diatas yanah yang telah dimiliki oleh pemohon.
h) Kredit Swadana BTN
Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah dengan jaminan berupa sebagian atau seluruh simpanan ( baik berupa tabungan maupun deposito ) yang disimpan di Bank.
(29)
commit to user
a) Kredit Yasa Griya \ Kredit Konstruksi (KYG)
Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN kepada Developer untuk membantu modal kerja pembiayaan
pembangunan proyek perumahan mulai dari biaya
pembangunan Konstruksi Rumah sampai dengan finishing, Biaya Prasarana dan Sarana..
b) Kredit Modal Kerja - Kontraktor (KMK - Kontraktor)
Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN kepada kontraktor atau pemborong untuk membantu modal kerja didalam menyelesaikan pekerjaan borongan sesuai dengan kontrak kerja.
c) Kredit Modal Kerja - Industri Terkait dengan Perumahan Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN dalam rangka pembiayaan kebutuhan modal kerja khususnya bagi sektor-sektor industri yang terkait dengan perumahan dan atau usaha-usaha yang dapat menunjang sektor-sektor dimaksud.
d) Kredit Investasi
Fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan Terbatas, CV, Koperasi, Yayasan dan Perorangan, dalam rangka pembiayaan investasi, baik investasi baru, perluasan, modernisasi atau rehabilitasi.
(30)
commit to user
e) Kredit Investasi - Industri Terkait dengan Perumahan
Kredit Investasi yang disediakan oleh Bank dalam rangka pembiayaan investasi khususnya bagi sektor-sektor industri yang terkait dengan perumahan dan atau usaha-usaha yang dapat menunjang sektor-sektor dimaksud.
f) Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit modal kerja atau investasi kepada debitur yang bergerak dalam bidang usaha yang menurut skalanya berstatus sebagai usaha mikro, kecil dan menengah guna pembiayaan usaha produktif. Sektor usaha yang dapat dibiayai adalah Industri, Dagang dan Jasa.
c. Jasa dan Layanan 1) Kartu Debit BTN
Fasilitas layanan kartu bagi nasabah BTN untuk melayani transaksi transfer antar rekening, pembayaran tagihan, pembayaran voucher isi ulang pulsa handphone, dan lain-lain.
2) ATM BTN
Kartu ATM BTN merupakan fasilitas layanan kartu bagi nasabah Tabungan dan Giro (Rp-Perorangan) di Bank BTN yang memberikan kemudahan bagi nasabah dalam memenuhi berbagai
(31)
commit to user
macam kebutuhan transaksi melalui mesin ATM seperti tarik tunai, pembayaran tagihan, dan sebagainya.
3) Kiriman Uang
Fasilitas jasa pelayanan Bank BTN untuk pengiriman uang dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing yang ditujukan kepada pihak lain di suatu tempat (dalam/luar negeri).
4) INKASO
Inkaso Dalam Negeri :
Merupakan jasa pelayanan Bank BTN untuk melakukan penagihan kepada pihak ketiga atas inkaso di tempat lain di dalam negeri.
Inkaso Luar Negeri ( Collection ) :
Merupakan jasa pelayanan Bank BTN untuk menagihkan pembayaran atas suatu warkat/ dokumen berharga kepada pihak ketiga yang berada di luar negeri menggunakan jasa bank koresponden.
5) Safe Deposit Box
Sarana penyimpanan barang/ surat-surat berharga yang aman dan terjaga dari resiko kebakaran, kejahatan dan bencana alam.
(32)
commit to user
Adalah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang ingin menjual atau membeli mata uang asing tertentu, yang mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia.
7) Bank Garansi
Merupakan pernyataan yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan nasabah untuk menjamin resiko tertentu yang timbul apabila nasabah tidak dapat menjalankan kewajibannya dengan baik kepada pihak yang menerima jaminan.
8) Payment Point
Merupakan fasilitas layanan bagi nasabah untuk memudahkan dalam membayar tagihan rutin. Seperti pembayaran tagihan Telkom, PLN Online, GSM Pascabayar, Pajak, dan PDAM.
9) Real Time Gross Settlement (RTGS)
Sistem transfer dana on-line dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan per transaksi secara individual.
10)BTN Payroll
Merupakan layanan Bank BTN bagi Pengguna Jasa ( Perusahaan, Perorangan, Lembaga ) dalam mengelola pembayaran gaji, THR dan Bonus serta kebutuhan finansial lainnya yang bersifat rutin bagi karyawan pengguna jasa.
(33)
commit to user
SPP Online merupakan layanan Bank BTN bagi Perguruan
Tinggi/Sekolah dalam menyediakan delivery channel menerima Setoran Biaya-biaya Pendidikan secara online.
12)Western Union
Adalah fasilitas jasa layanan Bank BTN untuk pengiriman uang dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing yang dilakukan dari outlet yang bertanda Western Union ( luar/ dalam negeri ) ditujukan kepada pihak lain di dalam negeri.
13)iMobile BTN
iMobile BTN merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan yang dapat diakses dari handphone. Kini iMobile BTN disajikan dengan menu mirip ATM. Menu iMobile BTN dapat didownload langsung dari handphone melalui GPRS dengan alamat
http://www.btn.co.id/sms/smsbtn.wml
B. LATAR BELAKANG
Pembangunan ekonomi suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata pada sektor perbankan. Pasca krisis ekonomi dan moneter di Indonesia memberikan gambaran nyata betapa peran strategi sektor perbankan sangat penting. Peran perbankan itu sendiri adalah mengalirkan dana kepada masyarakat perseorangan atau badan usaha salah satunya dalam bentuk perkreditan. Kredit tersebut merupakan salah satu
(34)
commit to user
sumber dana yang diperlukan dalam membiayai kegiatan usaha yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat.
Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank merupakan aset terbesar bagi bank. Dalam hal kegiatan bank memberikan fasilitas kredit, resiko kerugian sebagian besar bersumber pada kegiatan tersebut, sehingga bila tidak dikelola dengan baik dan disertai dengan pengawasan yang memadai akan mengancam kelangsungan hidup bank tersebut.
Usaha mikro, kecil dan menengah juga memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi karena tingkat penyerapan tenaga kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Hal ini membuat UMKM tidak rentan terhadap berbagai perubahan eksternal sehingga pengembangan pada sektor UMKM dapat menunjang diversifikasi ekonomi dan percepatan perubahan struktural yang merupakan prasyarat bagi pembangunan ekonomi jangka panjang yang stabil.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan Inpres No. 6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan adanya Nota kesepahaman bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan Kredit/ Pembiayaan kepada UMKM. Akhirnya, pada tanggal 5 November 2007 Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono meresmikan Kredit bagi UMKM yang dinamakan Kredit Usaha Rakyat. Kredit Usaha Rakyat diharapkan mampu membantu para pelaku UMKM dan Koperasi dalam kegiatan usaha.
(35)
commit to user
Bank penyalur dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dilaksanakan oleh 6 bank yang ditunjuk oleh pemerintah, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Syariah Mandiri, dan Bank Bukopin. Penyaluran KUR difokuskan kepada 5 sektor yaitu: Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan, Perindustrian dan Perdagangan, serta Koperasi.
Tujuan Kredit Usaha Rakyat yaitu membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan dan
mengembangkan UMKM dan Koperasi dalam rangka
penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Madiun merupakan lembaga keuangan yang bergerak di bidang perbankan dengan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat. Tujuannya yaitu untuk menunjang Pembangunan Nasional dan kesejahteraan rakyat.
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Madiun menawarkan berbagai produk, khusunya kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang dinamakan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat dilaksanakan sesuai dengan prosedur Bank yang bersangkutan dari permohonan kredit sampai dengan pencairan dana kredit selalu dipantau. Selain itu pemohon harus mengetahui hak dan kewajiban yang akan timbul dari masing-masing pihak, yaitu debitur dan kreditur dengan adanya perjanjian Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam memutuskan pemberian KUR dilakukan penilaian terhadap kelayakan usaha sesuai dengan asas-asas perkreditan yang
(36)
commit to user
sehat, serta dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menjadikan masalah tersebut sebagai fokus di dalam penelitian ini dengan judul “EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK
TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG MADIUN”.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Madiun?
2. Apakah pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Madiun telah sesuai dengan prosedur yang berlaku?
3. Apa saja hambatan-hambatan dalam sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat dan cara mengatasinya?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Madiun.
(37)
commit to user
2. Untuk mengetahui apakah pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Madiun sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Untuk mengevaluasi hambatan-hambatan dalam sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat dan cara mengatasinya.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh pada penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian dari penulis diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan, dan masukan dalam penyusunan kebijakan yang ada kaitannya dengan sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat.
2. Bagi penulis
Penelitian ini dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang telah diterima selama berada di bangku perkuliahan.
3. Bagi kalangan akademis
Sebagai referensi, informasi dan landasan penelitian selanjutnya yang bersifat ilmiah guna mendukung upaya menjadikan generasi berikutnya yang kritis dalam menganalisis masalah.
(38)
commit to user
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi 2001:5). Pengertian sistem menurut Romney (2001:1) adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut Wikipedia Indonesia, sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Menurut Wikipedia Indonesia, prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi 2001:5). Baridwan (1993: 3) mengartikan prosedur sebagai suatu urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun
(39)
commit to user
untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.
2. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan, atau dalam bahasa latin “Creditium” yang berarti kepercayaan kebenaran dalam praktek sehari-hari. Pengetian kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu perjanjian pembayarannya akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang telah disepakati. ( Muljono, 1993:10)
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan :
“ Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesempatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tetentu dengan pemberian bunga” .
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan pengertian kredit adalah penyediaan uang, barang atau jasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara debitur dan kreditur dengan harapan bahwa debitur akan memenuhi segala kewajibannya kepada kreditur di masa yang akan datang.
(40)
commit to user
3. Unsur-unsur Kredit a. Kepercayaan
Suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang.
b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.
d. Risiko, yaitu adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagih/macet pemberian kredit. Semakin lama jangka waktu pengembalian kredit maka semakin besar resikonya begitu juga sebaliknya.
e. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit yang berbentuk bunga dan biaya administrasi kredit.
4. Tujuan dan Fungsi Kredit
Menurut Suyatno, dkk (2003:15), berpendapat bahwa tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank, khususnya bank pemerintahan yang akan mengembangkan tugas sebagai agent of development adalah untuk :
a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan.
(41)
commit to user
b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat memperluas usahanya.
Menurut Suyatno, dkk (2003:16-17) fungsi kredit sebagai berikut: a. Meningkatkan daya guna uang.
b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. c. Meningkatkan daya guna barang.
d. Sebagai alat stabilitas ekonomi. e. Meningkatkan usaha.
f. Meningkatkan pendapatan.
g. Meningkatkan hubungan internasional. 5. Jenis-jenis Kredit
Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat, menurut Suyatno, dkk (2003:25-29) kredit dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Kredit dilihat dari tujuannya 1) Kredit Konsumtif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses konsumsi.
2) Kredit Produktif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi.
(42)
commit to user
3) Kredit Perdagangan
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya untuk membeli barang-barang untuk dijual kembali.
b. Kredit dilihat dari jangka waktunya 1) Kredit Jangka Pendek
Kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur dengan jangka waktu maksimum satu tahun.
2) Kredit Jangka Menengah
Kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur dengan jangka waktu antara satu sampai tiga tahun.
3) Kredit Jangka Panjang
Kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun.
c. Kredit dilihat dari jaminannya 1) Kredit Tanpa Jaminan
Keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai dengan yang diperjanjikan. Jaminan pemberian kredit sesuai diperoleh bank melalui penilaian terhadap watak, kemampuan, modal, agunan, dan prospek usaha debitur.
2) Kredit Dengan Agunan
Kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur dengan menggunakan agunan/ jaminan.
(43)
commit to user
d. Kredit dilihat dari penggunaannya 1) Kredit Eksploitasi
Kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar.
2) Kredit Investasi
Kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal.
6. Prinsip-Prinsip Kredit
Menurut Muljono (1993:11), prinsip-prinsip perkreditan yang sering disebut dengan 5C adalah sebagai berikut:
a) Character
Adalah keyakinan dari pihak bank bahwa si peminjam mempunyai moral, watak, ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam kehidupan pribadi sebagi manusia, sebagai anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.
b) Capacity
Adalah suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang akan dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank.
(44)
commit to user
c) Capital
Adalah jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur.
d) Collateral
Adalah barang-barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.
e) Condition of Economy
Adalah situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada saat maupun untuk kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit..
7. Kredit Usaha Rakyat
Kredit modal kerja atau investasi kepada debitur yang bergerak dalam bidang usaha yang menurut skalanya berstatus sebagai usaha mikro, kecil dan menengah guna pembiayaan usaha produktif.
Tabel 2.1 Ketentuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah
1. Memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp. 50juta, tidak termasuk tanah
dan bangunan
tempat usaha 2. Memiliki hasil
penjualan
1. Memiliki
kekayaan bersih Rp. 50 juta s/d Rp. 500 juta, tidak termasuk
tanah dan
bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil
1. Kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta s/d Rp l0 milyar, tidak termasuk tanah
dan bangunan
tempat usaha 2. Memiliki hasil
(45)
commit to user
tahunan paling banyak Rp. 300 juta.
3. Milik Warga
Negara Indonesia 4. Berbentuk usaha
orang
perseorangan, milik keluarga, atau tergabung dalam koperasi.
penjualan tahunan paling banyak Rp. 300 juta s/d Rp. 2,5 milyar
3. Milik Warga
Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri
dan bukan anak
atau cabang
perusahaan yang berafiliasi
langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha
Menengah atau
Usaha Besar 5. Usaha
perseorangan,
badan usaha
berbadan hukum
atau tidak
berbadan hukum.
paling banyak Rp. 2,5 milyar s/d Rp. 50 milyar
3. Milik warga
negara Indonesia 4. Berdiri sendiri
dan bukan anak
atau cabang
perusahaan yang berafiliasi
langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha
Besar 5. Usaha
perseorangan,
badan usaha
berbadan hukum
atau tidak
berbadan hukum.
Sumber : www.btn.co.id
B. Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Madiun
1. Syarat dan Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (SE DIR, 2007:5) a. Persyaratan yang harus dipenuhi pada saat permohonan KUR
1) Surat permohonan yang ditandatangani pemohon.
2) Identitas diri (KTP pemohon & pasangan, KK, surat nikah/ cerai)
3) NPWP
4) Surat Ijin Usaha (SIUP, TDP, atau apabila mikro kurang dari Rp. 50 juta keterangan kelurahan atau paguyuban)
(46)
commit to user
1) Usaha layak tetapi tidak bankable yang berciri jaminan kurang dan atau persyaratan administrasi kurang/ tidak lengkap.
2) Maksiimal kredit Rp. 500.000.000,- 3) Suku bunga 14 % efektif
4) Usaha sudah berjalan minimal 1 tahun 5) Jangka waktu kredit :
KUR Modal Kerja maksimal 3 tahun bisa diperpanjang 2x KUR Investasi maksimal 5 tahun bisa diperpanjang 1x 6) Share Debitur
Kredit Modal Kerja minimal 20% dari kebutuhan modal kerja Kredit Investasi minimal 30% dari kebutuhan investasi 2. Fungsi yang Terkait
a. Retail Service Head
Membawahi unit kerja Teller Service, Customer Service, dan Loan Service yang tugas dan wewenangnya dalam pemberian kredit ini sebagai anggota Kelompok Pemutus Kredit (KPK) dan pemberi otorisasi jika permohonan kredit tersebut disetujui.
b. Loan Service
Merupakan unit kerja dibawah Retail Service Head yang tugasnya melayani pengajuan permohonan kredit oleh calon debitur.
(47)
commit to user
c. Branch Manager
Tugas dan wewenang Branch Manager adalah menjadi ketua dalam pelaksanaan Rapat Komite Kredit dan memberi otorisasi jika dalam Rapat Kelompok Kredit memutuskan permohonan kredit disetujui..
d. Loan Administration Unit
Merupakan unit kerja dibawah Unit Operasi yang mempunyai tugas dan wewenang administrasi dan dokumentasi dalam proses pemberian kredit dan melakukan taksasi agunan.
e. Collection Work Out
Tugas dan Wewenang Collection Work Out dengan penanganan tunggakan kredit sebagai berikut :
1) Pembinaan dan penyelamatan kredit dalam mengirimkan surat konfirmasi angsuran dan surat penagihan kepada debitur.
2) Penyelesaian kredit dengan melakukan penjualan tunai, melakukan eksekusi hak tanggungan dan bila dianggap perlu dilakukan penggugatan ke Pengadilan Negeri.
f. Accounting & Control
Merupakan unit kerja yang terdiri dari report dan bookeping unit, bertugas sebagai pengelola data akuntansi dari semua transaksi yang terjadi, melakukan kontrol terhadap kegiatan yang terjadi dan membuat laporan.
(48)
commit to user
Unit kerja ini mempunyai tugas dan wewenang dalam proses lebih lanjut transaksi angsuran kredit dari unit organisasi lain.
3. Dokumen yang digunakan
a. Surat Permohonan Kredit Calon Debitur
Surat permohonan kredit dibuat dan ditandatangani oleh calon debitur, berisi keterangan/ identitas dan usaha calon debitur.
b. Formulir BI checking
Dokumen hasil dari penelusuran informasi debitur yang bertujuan untuk mengetahui riwayat hutang calon debitur.
c. Lembar hasil wawancara
Lembar hasil wawancara berisi informasi yang diperoleh Analis Kredit ketika mewawancarai calon debitur guna keperluan penilaian atas kelayakan kredit yang diajukan.
d. SP2K (Surat Persetujuan Pemberian Kredit)
SP2K adalah surat persetujuan dari pihak bank yang mencakup ketentuan dan persyaratan pihak bank yang disampaikan kepada debitur. Isi dari SP2K meliputi hal-hal sebagai berikut: nama pemohon, rincian permohonan (jumlah rupiah kredit, jangka waktu, suku bunga, dan angsuran), biaya-biaya pre reslisasi, dan tanda tangan debitur.
e. Daftar Hadir
(49)
commit to user
f. Surat Perjanjian Kredit
Perjanjian Kredit dibuat pada saat realisasi kredit yang berisi maksimal kredit yang disetujui, jangka waktu, pasal-pasal yang ditetapkan oleh bank mengenai aturan kewajiban mengangsur dan sanksi denda apabila terjadi pelanggaran.
g. Surat Penolakan
Surat penolakan dibuat oleh Loan Service apabila permohonan kredit ditolak yang berisi pernyataan penolakan kredit sesuai dengan rapat komite kredit.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dalam sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Madiun menggunakan catatan akuntansi sebagai berikut :
a. Buku Register
Catatan yang digunakan untuk mencatat penerimaan berkas permohonan kredit calon debitur.
b. SIBS (Syperlink Integrated Banking System)
Sistem untuk meng-up date/ menginput data pemohon seperti nama debitur, identitas debitur, tanggal lahir dan lain-lain.
c. BDS (Branch Delivery System)
Suatu system untuk mengentry atau menginput pencairan atau pembayaran yang berhubungan dengan keuangan.
(50)
commit to user
d. Kartu Monitoring
Sebuah alat untuk memonitor calon debitur yang mengajukan kredit ataupun yang kreditnya sudah disetujui.
e. Rekening Koran Debitur
Suatu media informasi untuk debitur yang berisikan jumlah angsuran yang sudah terbayar maupun sisa saldo kredit.
5. Prosedur Kredit Usaha Rakyat
Prosedur Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Madiun sebagai berikut :
a. Prosedur Permohonan Kredit Usaha Rakyat 1) Permohonan langsung kepada BTN
Pemohon yang sebelumnya sudah membuka rekening tabungan di BTN langsung datang ke bagian Loan Service Unit untuk mengisi Formulir Permohonan Kredit Usaha Rakyat dan melampirkan dokumen persyaratan calon debitur yang kemudian diserahkan kembali kepada Loan Service Unit.
2) Bagian analisis kredit melakukan tes wawancara kepada debitur untuk memperoleh data mengenai permohonan kredit yang diajukan. Tes didasarkan pada prinsip 5C yaitu character, capital, capacity, collateral, dan condition of economy. Loan Service Unit membuat memo kepada bagian Bookeping and Control untuk dilakukan BI Checking, yaitu mengetahui apakah calon debitur mempunyai pinjaman atau kredit pada bank lain atau tidak, KUR
(51)
commit to user
diberikan pada calon debitur yang benar-benar belum bankable atau debitur baru. Setelah tes dilakukan, bagian Loan Service Unit membuat Daftar Usulan Pemohon (DUP) yang akan digunakan dalam rapat komisi kredit (rakomdit).
3) Selanjutnya diadakan Rapat Kelompok Kredit (RKK) untuk memutuskan permohonan kredit disetujui atau ditolak.
b. Prosedur Keputusan atas Permohonan Kredit
Loan Service Unit membuat DUP berdasarkan hasil wawancara , konfirmasi penghasilan usaha, dan BI Checking yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan final diterima atau ditolaknya permohonan kredit dalam rapat kelompok kredit.
Jika dalam Rapat Kelompok Kredit Branch Manager memutuskan bahwa permohonan kredit disetujui, maka Loan Service Unit menerbitkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SP2K). Namun bila permohonan kredit calon debitur ditolak, maka Loan Service Unit menerbitkan Surat Penolakan dan dokumen permohonan yang ditolak dapat diambil kembali bila pemohon menghendaki atau diinformasikan via telepon
c. Prosedur Realisasi Kredit
Dalam realisasi kredit, langkah berikutnya adalah penandatanganan SP2K oleh calon debitur diatas materai Rp. 6.000,- dan diserahkan kembali ke bank, selanjutnya diadakan realisasi kredit. Dengan menghadirkan debitur dan saksi, bagian loan service unit selanjutnya
(52)
commit to user
dapat mengadakan akad kredit. Akad kredit adalah suatu perjanjian untuk meminimumkan kemungkinan jika terjadi hal-hal sekiranya akan merugikan kedua belah pihak. Loan Service Unit menerbitkan Daftar Hadir.
Selain itu menerbitkan Surat Perjanjian Kredit (SPK) dimana keduanya ditandatangani oleh debitur dihadapkan pejabat Bank Selanjutnya pihak bank bertugas menyimpan SPK dari debitur dengan arsip urut. d. Prosedur pelunasan kredit
1) Debitur membayar angsuran kedua dan angsuran selanjutnya hingga lunas sesuai dengan perjanjian yang disepakati melalui
Teller Service dan debitur menerima formulir penyetoran dana lembar pertama. Pencatatan tersebut pula dalam rekening tabungan debitur. Pembayaran angsuran Kredit Usaha Rakyat dapat dilakukan dengan cara yaitu sebagai berikut :
a) Pembayaran tunai yang dilakukan melalui loket yang ada di kantor cabang maupun kantor kas pembantu.
b) Pemindahbukuan yang dilakukan dengan mendebet rekening debitur atas permintaannya sendiri dengan memberi kuasa pada bank yang bersangkutan.
c) Transfer melalui ATM BTN maupun ATM lain dengan jaringan ATM Link dan ATM Bersama.
(53)
commit to user
2) Bagian Bookeping and Controller Unit mencatat jurnal pembalik atas jurnal angsuran kedua dan angsuran selanjutnya dan mengarsipkan formulir penyetoran lembar kedua sesuai tanggal.
(54)
commit to user
6. Bagan Alir ( Flowchart ) Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat
Loan Service
Keterangan :
FPK : Formulir Permohonan Kredit DUP : Daftar Usulan Permohonan
Gambar 2.1 Prosedur Permohonan Kredit
Wawancara oleh analisis kredit Dicatat buku register FPK Dok.pendukung Hasil wawancara
Loan service membuat memo kepada bookeping control unit
dan membuat DUP
Buku register permohonan kredit 1 Dok.pendukung FPK Mulai Calon debitur mengisi FPK dan
melengkapI dokumen
DUP diperiksa oleh
Branch Manager
dan Kasie Retal
DUP 3 FPK Dok.pendukung Hasil wawancara Memo DUP 2 T 1
(55)
commit to user
Lanjutan
Keterangan :
SID : Sistem Informasi Debitur
Gambar 2.1 Prosedur Permohonan Kredit
3 SID
Dok.pendukung
FPK Hasil wawancara DUP
SID
(56)
commit to user
Jika disetujui : Lanjutan
Debitur
Notaris
Loan service
Keterangan :
RKK : Rapat Kelompok Kredit LS : Loan Service
PK : Perjanjian Kredit
SP2K : Surat Persetujuan Pemberian Kredit
Gambar 2.1 Prosedur Permohonan Kredit
4 Dok.pendukung FPK Hasil Wawancara SID DUP
Dilakukan RKK oleh
Branch Manager, Kasie Retail Service dan Loan
Service
LS membuat PK, SP2K dan Daftar
Hadir 5 Dok.pendukung FPK Hasil Wawancara SID 3 2 Daftar hadir 1
3 2 SP2K 1
2 PK 1
5
A 7
(57)
commit to user
Jika ditolak : Lanjutan
Diotorisasi BM
Keterangan :
BM : Branch Manager
Gambar 2.1 Prosedur Permohonan Kredit
Dicatat di buku register
Buku reg. penolakan
A LS membuat
Surat Penolakan 4
Dok.pendukung FPK
Hasil Wawancara SID
DUP
Dilakukan RKK oleh
Branch Manager, Kasie Retail Service dan Loan
Service
6
Dok.pendukung FPK
Hasil Wawancara SID
2 Surat Tolakan
(58)
commit to user
Loan Service
Gambar 2.2 Prosedur Realisasi Kredit
SP2K 2
Penandatanganan SP2K oleh calon debitur diatas materai Rp. 6000
Daftar hadir 3
PK 2 7
SP2K 2
(59)
commit to user
Teller Service Book keeping and Control Unit
Debitur
Keterangan :
SIBS : Syperlink Integrated Banking System
Gambar 2.3 Prosedur Pelunasan Kredit
Calon debitur membuka rekening tabungan BATARA
2 Slip Setoran
T
1
1
Slip Setoran 2
Entry jurnal dengan Sistem SIBS
Jurnal Umum
T
2
Memo
Melakukan BI Checking terhadap
calon debitur
SID
(60)
commit to user
C. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Madiun
1. Syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit
Persyaratan permohonan Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Madiun telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Madiun yaitu :
a. Retail Service Head
b. Customer Loan Service
c. Branch Manager
d. Loan Administration Unit
e. Collection Work Out
f. Accounting & Control
g. Transaction Processing Unit
Telah melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik. Namun masih terdapat fungsi ganda.
3. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Madiun yaitu :
a. Surat Permohonan Kredit Calon Debitur b. Formulir BI checking
(61)
commit to user
c. Lembar hasil wawancara
d. SP2K (Surat Persetujuan Pemberian Kredit) e. Daftar Hadir
f. Surat Perjanjian Kredit g. Surat Penolakan
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pemberian KUR telah lengkap dan terjamin keandalan karena telah diotorisasi dari pihak yang berwenang.
4. Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Madiun yaitu :
a. Buku Register
b. SIBS (Syperlink Integrated Banking System) c. BDS (Branch Delivery System)
d. Kartu Monitoring
e. Rekening Koran Debitur
Catatan akuntansi berisi informasi yang pencatatannya sesuai prosedur sehingga sistem pencatatan dalam pemberian kredit baik. Jaringan prosedur dalam sistem pemberian KUR telah sesuai dengan yang ditetapkan Bank Indonesia dan Kantor Pusat.
(62)
commit to user
BAB III
TEMUAN
Setelah mengetahui sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat, ditemukan beberapa kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat sebagai berikut :
A. Kelebihan
1. Prosedur pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Tabungan Negara terdiri dari prosedur permohonan kredit dan analisis kredit, prosedur pengambilan keputusan kredit, prosedur realisasi kredit, dan prosedur pelunasan kredit secara menyeluruh telah sesuai dengan standar ketentuan pemberian kredit yang telah ditetapkan Kantor Pusat dan Bank Indonesia. 2. Proses persetujuan kredit dilakukan oleh Komite Kredit yang terdiri dari
bagian Branch Manager, Retail Service Head, dan Analis kredit yang mempertimbangkan suatu permohonan kredit dengan lebih hati-hati sehingga resiko kredit yang akan ditimbulkan relatif kecil.
3. Sistem akuntansi pemberian Kredit Usaha Rakyat menggunakan Syperlink Integrated Banking System yang telah teruji keandalan sistemnya.
B. Kelemahan
1. Kurangnya ketelitian dan kehati-hatian Loan Service dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat sehingga menyebabkan kredit macet, diharapkan dengan mengedepankan prinsip 5C bisa menimalisir kredit bermasalah.
(63)
commit to user
2. Penggunaan formulir belum bernomor urut tercetak sehingga terjadi kehilangan formulir, hal itu disebabkan karena pengawasan terhadap formulir belum maksimal.
(64)
commit to user
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan hasil pembahasan yang dilakukan maka dapat di ambil simpulan sebagai berikut :
1. Proses pemberian Kredit Usaha Rakyat dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: tahap permohonan kredit, tahap pengambilan keputusan kredit, tahap realisasi kredit, dan tahap pelunasan kredit.
2. Prosedur yang digunakan dalam proses permohonan kredit sampai dengan pemberian kredit telah dilakukan dengan baik, yaitu terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dalam proses pemberian kredit. 3. Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pemberian Kredit Usaha
Rakyat pada BTN Cabang Madiun adalah Kredit Bermasalah, karena kekurangtelitian pihak bank dalam melakukan peninjauan atau analisis kredit dan menurunnya usaha debitur kredit usaha rakyat. Serta upaya yang dilakukan pihak BTN Cabang Madiun dalam mengatasi kredit bermasalah
B. SARAN
Berdasarkan simpulan di atas maka dapat disampaikan beberapa saran antara lain :
(65)
commit to user
1. Dalam proses pemberian Kredit Usaha Rakyat di BTN Cabang Madiun, pihak Bank BTN sebaiknya lebih teliti dan berhati-hati dalam proses pemberian kredit salah satunya dengan menggunakan prinsip 5C (Character, Capital, Capacity, Colleteral, Condition of Economy) untuk mengurangi resiko terjadinya kredit bermasalah.
2. Bank BTN Cabang Madiun sebaiknya menambah jumlah tenaga kerja serta mensosialisasikan program Kredit Usaha Rakyat kepada masyarakat agar masyarakat mengenal sehingga masyarakat dapat memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat semaksimal mungkin sehingga tercapai program pemerintah yaitu mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM, untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi, juga untuk menanggulangi kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja. 3. Bank BTN Cabang Madiun sebaiknya mengontrol dan mengawasi
penggunaan KUR yang diberikan kepada debitur, apakah digunakan untuk kelangsungan usahanya atau tidak sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaan dana KUR itu sendiri.
(66)
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 1993. Sistem Akuntansi, Penyusunan Prosedur, dan Metode. Yogyakarta: BPFE.
Inpres No. 6 tanggal 8 Juni 2007. Tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan adanya Nota Kesepahaman Bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan Kredit/ Pembiayaan kepada UMKM.
Ketentuan dan Syarat Pemberian Kredit Usaha Rakyat. (www.btn.co.id) (diakses
tanggal 10 April 2012 pukul 10.20)
Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan
Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Muljono, Teguh Pudjo. 1993. Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersil. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS. 2012. “ Pedoman Penulisan Tugas Akhir”
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Sembilan. Jakarta: Salemba Empat.
SE Direksi PT. Bank Tabungan Negara Tahun 2007 mengenai Kredit Usaha Rakyat.
Suyatno, Thomas, H.A Chalik, Made Sukada, C. Tinon Yunianti Ananda dan Djuhaepah T. Marala. 1995. Dasar - Dasar Perkreditan. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998. Tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Jakarta.
(1)
commit to user
c. Lembar hasil wawancara
d. SP2K (Surat Persetujuan Pemberian Kredit) e. Daftar Hadir
f. Surat Perjanjian Kredit g. Surat Penolakan
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pemberian KUR telah lengkap dan terjamin keandalan karena telah diotorisasi dari pihak yang berwenang.
4. Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Madiun yaitu :
a. Buku Register
b. SIBS (Syperlink Integrated Banking System)
c. BDS (Branch Delivery System)
d. Kartu Monitoring
e. Rekening Koran Debitur
Catatan akuntansi berisi informasi yang pencatatannya sesuai prosedur sehingga sistem pencatatan dalam pemberian kredit baik. Jaringan prosedur dalam sistem pemberian KUR telah sesuai dengan yang ditetapkan Bank Indonesia dan Kantor Pusat.
(2)
BAB III
TEMUAN
Setelah mengetahui sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat, ditemukan beberapa kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat sebagai berikut :
A. Kelebihan
1. Prosedur pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Tabungan Negara terdiri dari prosedur permohonan kredit dan analisis kredit, prosedur pengambilan keputusan kredit, prosedur realisasi kredit, dan prosedur pelunasan kredit secara menyeluruh telah sesuai dengan standar ketentuan pemberian kredit yang telah ditetapkan Kantor Pusat dan Bank Indonesia. 2. Proses persetujuan kredit dilakukan oleh Komite Kredit yang terdiri dari
bagian Branch Manager, Retail Service Head, dan Analis kredit yang mempertimbangkan suatu permohonan kredit dengan lebih hati-hati sehingga resiko kredit yang akan ditimbulkan relatif kecil.
(3)
commit to user
2. Penggunaan formulir belum bernomor urut tercetak sehingga terjadi kehilangan formulir, hal itu disebabkan karena pengawasan terhadap formulir belum maksimal.
(4)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan hasil pembahasan yang dilakukan maka dapat di ambil simpulan sebagai berikut :
1. Proses pemberian Kredit Usaha Rakyat dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: tahap permohonan kredit, tahap pengambilan keputusan kredit, tahap realisasi kredit, dan tahap pelunasan kredit.
2. Prosedur yang digunakan dalam proses permohonan kredit sampai
dengan pemberian kredit telah dilakukan dengan baik, yaitu terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dalam proses pemberian kredit. 3. Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pemberian Kredit Usaha
Rakyat pada BTN Cabang Madiun adalah Kredit Bermasalah, karena kekurangtelitian pihak bank dalam melakukan peninjauan atau analisis kredit dan menurunnya usaha debitur kredit usaha rakyat. Serta upaya
(5)
commit to user
1. Dalam proses pemberian Kredit Usaha Rakyat di BTN Cabang Madiun,
pihak Bank BTN sebaiknya lebih teliti dan berhati-hati dalam proses pemberian kredit salah satunya dengan menggunakan prinsip 5C
(Character, Capital, Capacity, Colleteral, Condition of Economy) untuk
mengurangi resiko terjadinya kredit bermasalah.
2. Bank BTN Cabang Madiun sebaiknya menambah jumlah tenaga kerja serta mensosialisasikan program Kredit Usaha Rakyat kepada masyarakat agar masyarakat mengenal sehingga masyarakat dapat memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat semaksimal mungkin
sehingga tercapai program pemerintah yaitu mempercepat
pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM, untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi, juga untuk menanggulangi kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja.
3. Bank BTN Cabang Madiun sebaiknya mengontrol dan mengawasi
penggunaan KUR yang diberikan kepada debitur, apakah digunakan untuk kelangsungan usahanya atau tidak sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaan dana KUR itu sendiri.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 1993. Sistem Akuntansi, Penyusunan Prosedur, dan Metode. Yogyakarta: BPFE.
Inpres No. 6 tanggal 8 Juni 2007. Tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan
Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan adanya Nota Kesepahaman Bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan Kredit/ Pembiayaan kepada UMKM.
Ketentuan dan Syarat Pemberian Kredit Usaha Rakyat. (www.btn.co.id) (diakses
tanggal 10 April 2012 pukul 10.20)
Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan
Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Muljono, Teguh Pudjo. 1993. Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersil. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS. 2012. “ Pedoman
Penulisan Tugas Akhir”
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Sembilan. Jakarta: Salemba Empat.
SE Direksi PT. Bank Tabungan Negara Tahun 2007 mengenai Kredit Usaha Rakyat.
Suyatno, Thomas, H.A Chalik, Made Sukada, C. Tinon Yunianti Ananda dan Djuhaepah T. Marala. 1995. Dasar - Dasar Perkreditan. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.