UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMP N-1 PORSEA T.A. 2013/2014.

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION PADA MATERI LUAS
PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS
DAN BALOK KELAS VIII SMP N 1
PORSEA T.A. 2013/2014

Oleh:
Bethesda Butarbutar
4103111013
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dianugrahkan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Matematika Siswa dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) pada Materi Luas Permukaan dan Volume Kubus dan Balok di
Kelas VIII SMP Negeri 1 Porsea T.A. 2013/2014 ” ini disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Unimed.


Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Yasifati Hia, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran - saran kepada penulis sejak awal penyusunan
proposal penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ibu Dra.Katrina Samosir,
M.Pd, dan Bapak Pardomuan Sinambela, S.Pd, M.Pd, yang telah memberikan
masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Sahat Siahaan, M.Pd, selaku Dosen
Pembimbing Akademik, kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor
UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan FMIPA
UNIMED, dan Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika
FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.
Terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Soaduon Siahaan, selaku
Kepala Sekolah dan Bapak M.P.Sitorus, S.Pd selaku guru mata pelajaran di SMP
Negeri 1 Porsea yang telah membantu selama penelitian. Teristimewa penulis
sampaikan terima kasih kepada yang terkasih Ayahanda St.S.Butarbutar dan
Ibunda H.Sitorus yang setia berdoa dan memberikan dukungan material serta
spiritual yang tak ternilai harganya hingga penulis bisa memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika. Buat abangku Jhonry Butarbutar, Hendra Butarbutar, Edi

1

iv

Butarbutar, dan Josua Butarbutar serta adik saya Petrus Butarbutar, Ester
Butarbutar, dan Valentino Butarbutar, terima kasih atas jasa, doa, dan semangat
yang kalian selalu berikan buatku, aku beruntung memiliki saudara sehebat kalian.
Untuk Bapauda dan Inanguda David, terimakasih sudah menjagaku selama
menjalani Studi Pendidikan Matematika di Unimed.
Terima kasih juga untuk Anita, Asri Sihotang, Astika Hutagaol, Efra
Sinaga, Elisabeth Gultom, Ernika Samosir, Novi Simbolon, Sefta Hutauruk dan
semua rekan seperjuangan di Kelas Matematika Reguler A 2010 yang telah
memberikan semangat dan motivasi selama kuliah hingga penyelesaian skripsi ini.
Terakhir terimakasih untuk kak Hethy, Sonri, Jelita, Putra, kak Grace, kak Dian,
dan juga Elprida yang selalu menjadi teman berbagi tentang studi, keperluan kos,
dan terkhusus pengerjaan skripsi.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa,
karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat ilmu pendidikan.


Medan,

2014

Penulis,

Bethesda Butarbutar

2

iii

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION PADA MATERI LUAS
PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS
DAN BALOK KELAS VIII SMP N 1
PORSEA T.A. 2013/2014


Bethesda Butarbutar (4103111013)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah aktivitas dan hasil
belajar siswa meningkat dengan model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation pada materi luas permukaan dan volume di kelas VIII SMP Negeri 1
Porsea T.A 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Subjek dalam penelitian ini adalah 32 siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Porsea
dan objek penelitian ini adalah upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dan tes.
Pada pemberian tindakan siklus I diperoleh bahwa kategori proses
pembelajaran kooperatif tipe GI pada materi Luas permukaan dan Volume Kubus
dan Balok termasuk baik. Hal ini dilihat dari rata-rata hasil pengamatan sebesar
2,6 dan pada siklus II diperoleh rata-rata hasil pengamatan sebesar 2,9.
Pada pemberian tindakan pada siklus I dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation diperoleh data persentase rata rata pencapaian waktu ideal aktivitas aktif sebesar 63,6875%, aspek aktivitas
siswa nomor 2 dan 3 saja yang tercapai sementara 3 aspek lainnya tidak tercapai.
Setelah diberi tindakan pada siklus II diperoleh data rata - rata persentase menjadi
75,01125 %, aspek aktivitas siswa nomor 1, 2, 3 dan 4 juga tercapai. Terjadi

peningkatan persentase pencapaian waktu ideal aktivitas aktif sebesar 11,32375 %
dari siklus I. Berdasarkan kriteria waktu ideal aktivitas belajar maka pembelajaran
ini telah mencapai target dan mengalami peningkatan.
Dari tindakan I, melalui pemberian tes hasil belajar I diperoleh 25 siswa
(78,125%) dari 32 siswa telah mencapai ketuntasan belajar (nilainya  65)
sedangkan 7 siswa (21,875 %) belum tuntas. Setelah tindakan II, melalui
pemberian tes hasil belajar II diperoleh 30 siswa (93,75%) dari 32 siswayang telah
mencapai ketuntasan belajar (nilainya  65) sedangkan 2 siswa (6,25%) belum
tuntas. Terjadi peningkatan persentase ketuntasan klasikal sebesar 33,33%.
Berdasarkan kriteria ketuntasan klasikal maka persentase ketuntasan ini sudah
memenuhi.
Berdasarkan uraian-uraian di atas disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil
belajar siswa meningkat dengan model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation pada materi luas permukaan dan volume di kelas VIII SMP Negeri 1
Porsea T.A 2013/2014.

vi

DAFTAR ISI
Halaman

Lembar Pengesahan ...................................................................................

i

Riwayat Hidup ...........................................................................................

ii

Abstrak ......................................................................................................

iii

Kata Pengantar...........................................................................................

iv

Daftar Isi....................................................................................................

vi


Daftar Tabel...............................................................................................

viii

Daftar Gambar ...........................................................................................

ix

Daftar Lampiran ........................................................................................

x

TAT I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................................

1

1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................

8


1.3. Batasan Masalah

.............................................................................

8

1.4. Rumusan Masalah ...............................................................................

8

1.5. Tujuan Penelitian ................................................................................

9

1.6. Manfaat Penelitian ..............................................................................

9

TAT II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Kerangka Teoritis .........................................................................

10

2.1.1

Belajar dan Pembelajaran Matematika ..........................................

10

2.1.1.1 Belajar ..........................................................................................

10

2.1.1.2 Pembelajaran Matematika.............................................................

11


2.1.2

Aktivitas Belajar ...........................................................................

15

2.1.3

Hasil Belajar.................................................................................

17

2.1.4

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI ......................................

18

2.1.5

Penelitian yang Relevan ................................................................

23

2.2

Teori Belajar yang Mendukung .....................................................

24

2.3

Materi Pelajaran ............................................................................

27

2.3.1

Kubus ............................................................................................

27

vii

2.3.2

Balok.............................................................................................

27

2.4

Kerangka Konseptual ....................................................................

28

2.5

Hipotesis Tindakan ........................................................................

29

TAT III METODE PENELITIAN
3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................

30

3.2

Subjek dan Objek Penelitian ...........................................................

30

3.3

Jenis Penelitian ...............................................................................

30

3.4

Prosedur Penelitian .........................................................................

31

3.5

Alat Pengumpul Data .....................................................................

34

3.5.1

Tes Hasil Belajar ............................................................................

34

3.5.2

Observasi .......................................................................................

34

3.6

Teknik Analisis dan Interpretasi Data .............................................

36

3.6.1

Analisis Data ..................................................................................

36

3.6.2

Interpretasi Data .............................................................................

39

3.6.3

Penarikan Kesimpulan ....................................................................

42

TAT IV HASIL DAN PEMTAHASAN PENELITIAN
4.1

Hasil Penelitian ..............................................................................

44

4.1.1

Siklus I ...........................................................................................

44

4.1.2

Siklus II..........................................................................................

56

4.2

Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................

71

4.3

Temuan Penelitian ..........................................................................

74

4.4

Penelitian yang Relevan .................................................................

74

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan ...................................................................................

75

5.2

Saran ..............................................................................................

76

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

78

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kubus ..................................................................................

27

Gambar 2.2 Mencari Luas Permukaan Kubus ..........................................

27

Gambar 2.3 Balok ...................................................................................

28

Gambar 2.4 Mencari Luas Permukaan Balok ..........................................

28

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas............................................

33

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ..............

79

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ..............

84

Lampiran 3. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) 1..........................................

89

Lampiran 4. Alternatif Penyelesaian LAS 1 .............................................

94

Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) 2..........................................

98

Lampiran 6. Alternatif Penyelesaian LAS 2 .............................................

103

Lampiran 7. Kisi-kisi Tes Materi Prasyarat ..............................................

111

Lampiran 8. Tes Materi Prasyarat ............................................................

112

Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian Tes Materi Prasyarat .......................

114

Lampiran 10. Lembar Validasi Tes Materi Prasyarat ................................

117

Lampiran 11. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 1 ...............................................

120

Lampiran 12. Tes Hasil Belajar 1 ............................................................

121

Lampiran 13. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I .........................

122

Lampiran 14. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I ...................................

124

Lampiran 15. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ..........................

127

Lampiran 16. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ..........................

132

Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ............

137

Lampiran 18. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ............

140

Lampiran 19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ...........

143

Lampiran 20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III..........

149

Lampiran 21. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) III ......................................

155

Lampiran 22. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) IV......................................

165

Lampiran 23. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II ..............................................

171

Lampiran 24. Tes Hasil Belajar II ............................................................

172

Lampiran 25. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II .......................

173

Lampiran 26. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II ..................................

176

Lampiran 27. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ........................

179

Lampiran 28. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ........................

184

Lampiran 29. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ...........

189

xi

Lampiran 30. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ...........

192

Lampiran 31. Perhitungan Persentase Aktivitas Belajar Siswa .................

195

Lampiran 32. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ................

199

Lampiran 33. Hasil Tes Belajar Materi Prasyarat .....................................

201

Lampiran 34. Hasil Tes Belajar Siklus I ...................................................

203

Lampiran 35. Hasil Tes Belajar Siklus II ..................................................

205

Lampiran 36. Daftar Nomor Urut Siswa Kelas VIII A..............................

207

Lampiran 37. Dokumentasi Penelitian ......................................................

209

BABBIB
PENDAHULUANB
1.1 LatarBBelakangBMasalahB
Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam
kehidupan. Bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan tersebut tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan setiap orang. Baik dalam kehidupan keluarga,
maupun dalam kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa
sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan negara. Mengingat
sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan Negara, maka
hampir seluruh negara didunia menangani secara langsung masalah-masalah yang
berhubungan dengan pendidikan. Perkembangan dunia pendidikan yang semakin
pesat, menuntut lembaga pendidikan untuk bekerja lebih

baik dalam

menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dengan pendidikan yang ada di
negara kita. Pendidikan memiliki peran dan pengaruh positif terhadap segala
bidang kehidupan, diantaranya adalah meningkatkan

kualitas manusia yang

dipersiapkan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK). Kualitas manusia itu sendiri tergantung kepada kualitas pendidikan
yang didapat dari lembaga pendidikan yaitu sekolah.
Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di
sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan mendekati syarat-syarat yang
jelas dan ketat mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Menurut
Abbas (2011):
Sekolah yang bermutu adalah sekolah yang mampu berperan sebagai
proses edukasi (proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan
mendidik dan mengajar), proses sosialisasi atau proses bermasyarakat
terutama bagi anak didik, dan wadah proses transformasi (proses
perubahan tingkah laku ke arah yang lebih maju).
Salah satu mata pelajaran yang diberikan di setiap jenjang pendidikan
sekolah adalah Matematika, dari mulai tingkat Taman Kanak-kanak hingga ke
tingkat Perguruan Tinggi. Dua puluh tahun lalu, NRC (National Research
Council, 1989) dari Amerika Serikat telah menyatakan pentingnya Matematika
dengan pernyataan berikut: “Mathematics is the key to opportunity.” Matematika
1

2

adalah kunci ke arah peluang-peluang. Bagi seorang siswa keberhasilan
mempelajarinya akan membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi para
warganegara, matematika akan menunjang pengambilan keputusan yang tepat.
Bagi suatu negara, matematika akan menyiapkan warganya untuk bersaing dan
berkompetisi di bidang ekonomi dan teknologi. Mata pelajaran Matematika perlu
diberikan kepada semua peserta didik untuk membekali mereka dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan
bekerja sama. Melihat hal ini, seharusnya matematika menjadi salah satu pelajaran
yang disukai siswa maupun mahasiswa.Tidak benar jika mereka membenci
bahkan takut terhadap sesuatu yang akan selalu mereka jumpai dan akan
mempengaruhinya dalam menjalani hidup. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
matematika yang dikemukakan Sihombing (2013) yaitu
(1)Melatih cara berpikir dalam bernalar atau menarik kesimpulan,
misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen,
menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistens, dan inkonsistens,
(2)Mengembangkan aktifitas yang menyebabkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan, mengembangkan pemikiran divergen orisinal, rasa ingin tahu,
membuat prediksi, dan dugaan sementara serta mencoba–coba,
(3)Mengembangkan
kemampuan
memecahkan
masalah,
(4)Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,
catatan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan.
Pada dasarnya tujuan pembelajaran matematika tergolong menjadi dua
yaitu tujuan yang bersifat material (seperti dijelaskan dalam ke empat poin di atas)
dan tujuan yang bersifat formal seperti diungkapkan Sumaryanta (2012):
Adapun tujuan yang bersifat formal ini lebih menekankan pada
pembentukan kepribadian (mental) seeorang. Semakin seseorang belajar
matematika, maka akan terlatih untuk menjadi pribadi yang kritis, jujur,
cerdas, tanggap/responsif, cermat/teliti, dan taat/disiplin. Tetapi yang
terjadi di masyarakat justru matematika menjadi salah satu ilmu dalam
bidang sains yang “ditakuti” dan cenderung “tidak disukai” anak-anak. Hal
ini tidak baik untuk masa depan anak karena jika siswa yang mengabaikan
kekurangan mereka di bidang matematika. Tentu hal ini tidak baik karena
matematika merupakan salah satu pengukur keberhasilan siswa untuk
menempuh jenjang pendidikan serta menjadi materi ujian untuk seleksi
penerimaan menjadi tenaga kerja di bidang tertentu. Melihat kondisi ini
berarti matematika tidak hanya digunakan sebagai acuan untuk

3

melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi juga digunakan dalam
mendukung karir.
Berdasarkan nilai UN SMP tahun 2012/2013 menurut KEMENDIKBUD
(2013):
Kemampuan matematika siswa masih rendah jika dibandingkan dengan
beberapa mata pelajaran yang diujiankan lainnya. Demikian rinciannya,
rata-rata UN murni: (1)Bahasa Indonesia = 6,93 (2)IPA = 5,99
(3)Matematika = 5,78 dan (4)Bahasa Inggris = 5,70.
Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Kunandar (2011 ):
Mutu pendidikan Indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih rendah.
Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama, peringkat Human
Development Index (HDI) Indonesia masih rendah (tahun 2004) peringkat
111 dari 117 negara). Kedua, laporan International Education
Achievement (IEA) bahwa kemampuan membaca siswa SD Indonesia
berada diurutan 38 dari 39 negara yang disurvei.
Dapat disimpulkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia sangat tidak baik.
Demikian juga beberapa laporan berikut
Pertama, laporan Third Matemathics and Science Study (TIMSS), lembaga
yang mengukur hasil pendidikan di dunia, bahwa kemampuan Matematika
siswa SMP Indonesia berada diurutan ke-34 dari 38 negara, sedangkan
kemampuan IPA berada diurutan ke-32 dari 38 negara. Kedua, laporan
evaluasi dari Program of International Students Assessment (PISA) tahun
2009 bahwa: ”prestasi anak Indonesia masih rendah, hanya menduduki
peringkat 61 dari 65 negara dengan skor 371.
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap M.L. Sitorus
sebagai guru matematika kelas VIII A SMP N 1 Porsea, diperoleh bahwa: Hasil
belajar siswa masih sangat rendah pada pelajaran matematika secara keseluruhan.
Dalam keseharian siswa, hanya beberapa siswa yang antusias terhadap pelajaran
matematika. Siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran. Mereka hanya
mendengar ceramah guru dan mengerjakan soal tanpa adanya kritik, komentar
ataupun pertanyaan kepada guru. Hal ini terjadi hampir pada setiap materi
matematika termasuk kubus dan balok, ketika siswa diberikan masalah, mereka
kesulitan menuliskannya ke dalam bahasa matematika. Secara keseluruhan setiap
kelas masih belum tuntas secara klasikal. Hal ini dapat dilihat dari nilai ujian

4

tengah semester matematika mereka. Dari 32 orang siswa kelas VIII A terdapat
25 orang yang mendapat nilai

.

Hal ini sejalan dengan tes yang diberikan peneliti kepada siswa kelas
VIII A di sekolah tersebut. Tes yang diberikan mengenai materi prasyarat kubus
dan balok yaitu bangun datar persegi dan persegi panjang. Banyak siswa masih
melakukan kesalahan misalnya tidak memahami konsep persegi dan tidak mampu
menerapkan pengetahuan mereka dalam memecahkan soal. Berikut kesimpulan
tes awal siswa kelas VIIIA :
Tabel 1.1 Ketuntasan Klasikal Kelas VIII A
Kriteria klasikal
VIII A

53,1255%

46,875%

Tidak Tuntas

Kelas tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal sesuai dengan yang
dikatakan Trianto (2009), sebuah kelas dikatakan tuntas secara klasikal jika
yang memiliki daya serap

Peneliti juga melakukan observasi saat

guru mengajar, peneliti melihat bahwa aktivitas siswa masih jauh dari ideal.
Tabel 1.2 Aktivitas Siswa Kelas VIII A
No

Waktu
Aspek Kategori

1
2

Yang dipakai

Interval

siswa

Toleransi PWI

Mendengarkan/ memperhatikan

38,61%

(20%≤ PWI ≤

penjelasan guru

dari WT

30%)

8,40% dari WT

(10% ≤ PWI ≤

Membaca buku siswa, LAS dan
sumber lain

3

20%)

Menulis penjelasan guru, mencatat
dari

guru

atau

dari

teman

menyelesaikan masalah pada LAS,

8,68%

(25% ≤ PWI ≤

dari WT

35%)

5

merangkum hasil kerja kelompok
4

Berdiskusi/bertanya/berpendapat
antara siswa dengan temannya dan

0%

(25% ≤ PWI ≤

dari WT

35%)

4,17%

(0% ≤ PWI ≤

dari WT

5%)

kepada guru
5

Melakukan sesuatu yang tidak
relevan dengan KBM

Dari tabel di atas, dapat dillihat bahwa hanya satu aktivitas yang dicapai
siswa yaitu aspek yang kelima dengan keterangan WT adalah waktu tersedia dan
PWI merupakan Persentase WAktu Ideal. Siswa lebih banyak melakukan aktifitas
pasif seperti mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru. Sesuai dengan yang
dikatakan Slameto (2003) ”keaktifan aktivitas siswa dalam sebuah kelas dikatakan
ideal jika memenuhi sekurang-kurangnya 75% dari waktu pembelajaran tersedia.”
Menurut data yang diperoleh, maka disimpulkan bahwa aktivitas siswa di kelas
tersebut masih di bawah standar sehingga perlu ditingkatkan.
Kenyataan menunjukan bahwa sampai saat ini guru masih menggunakan
model konvensional. Penggunaan model konvensional ini disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain guru tidak mau repot menggunakan model yang baru,
guru kurang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
mereka tidak mampu mengembangkan model pembelajaran yang lebih
mengaktifkan siswa.

Seharusnya guru

bisa

menggunakan

model

yang

memaksimalkan siswa untuk berperan dalam proses pembelajaran, merancang
pembelajaran dengan mencontohkan materi pelajaran terhadap kehidupan nyata
dan membimbing siswa untuk mengkontruksi/menemukan sendiri pengetahuan
mereka. Hendaknya guru tidak memberlakukan model pembelajaran kovensional
atau pembelajaran yang berfokus kepada hapalan

tetapi memberlakukan

pembelajaran yang berfokus pada penanaman konsep dan keterampilan berhitung.
Karena model konvensional ini masih lebih menekankan kepada pembelajaran

6

yang berpusat pada guru sementara siswa pasif hanya mendengarkan dan
menerima informasi yang diberikan guru.
Berikut

tanggapan

Shadiq

(2012)

mengenai

perbedaan

antara

pembelajaran menerima dan menemukan:
Aktivitas menerima ini akan berujung pada hapalan sebab bentuk akhir
dari sesuatu yang diajarkan itu langsung diberikan oleh guru. Pengetahuan
yang diperoleh siswa akan segera hilang dari ingatan siswa dengan
banyaknya pelajaran baru yang harus dihapalnya. Berbeda dengan belajar
menemukan, dimana siswa tidak menerima langsung bentuk akhir dari
suatu topik yang diajarkan, melainkan menemukan.
Shadiq mengatakan bahwa belajar menghapal kurang efektif untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran siswa. Hal ini didukung oleh pernyataan Shadiq (2013):
Model pembelajaran yang digunakan mendorong siswa untuk belajar
secara mandiri dan mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan
yang memotivasi siwa untuk menemukan jawaban akhir dari sebuah
masalah dengan eksperimen dan cara mereka sendiri sementara guru hanya
bertindak sebagai fasilitator. Pembelajaran yang diperoleh secara mandiri
akan terekam sendiri di ingatan siswa tersebut. Kemudian hal ini akan
meningkatkan hasil belajar siswa di akhir pembelajaran
Belajar ’menemukan’ ini lebih efektif jika diadakan secara berkelompok
heterogen baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin dll. Perbedaan setiap
anggota kelompok akan memotivasi setiap anggota untuk lebih aktif dan serius.
Setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensinya tanpa
takut salah dan melatih diri bersosialisasi/bekerjasama sesama anggota kelompok.
Dari

gambaran-gambaran

di

atas,

disimpulkan

bahwa

untuk

mempertahankan pengetahuan berdiam lebih lama di ingatan siswa, perlu
diadakan pembelajaran yang melibatkan aktivitas maksimal siswa. Untuk itu
sebaiknya guru memberikan pembelajaran secara berkelompok bagi siswa yang
disertai arahan terbimbing dari guru. Model pembelajaran koperatif dapat menjadi
alternatif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Menurut Jufri (2013) :
Pembelajaran koperatif disusun dalam usaha untuk meningkatkan
partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap
kepemimpinan serta memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya,
berinteraksi dan berdiskusi bersama siswa lainnya dengan latar belakang
yang berbeda-beda.

7

Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah kegiatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik
untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran ini menekankan bahwa
peserta didik adalah bertanggungjawab memegang peran dalam proses
keseluruhan

kegiatan

pembelajaran,

selaku

pendidik

berfungsi

untuk

memfasilitasi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa jenis, salah satunya
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI). Model pembelajaran
kooperatif tipe GI adalah sebuah model yang tidak mengharuskan siswa menghapal
fakta, rumus-rumus tetapi sebuah model yang membimbing para siswa
mengidentifikasi topik,

melaksanakan

penyelidikan,

melaporkan,

dan

mempresentasikan hasil penyelidikannya. Dalam model pembelajaran ini siswa
terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Disamping itu, siswa dituntut
untuk belajar bekerja sama dengan anggota lain dalam satu kelompok.
Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, disimpulkan
model pembelajaran koperatif tipe GI dinyatakan dapat mengatasi permasalahan
yang dihadapi dalam pembelajaran. Jadi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar matematika sebaiknya diberikan model pembelajaran yang efektif seperti
disebutkan di atas.
Berdasaran uraian-uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “UpayaB MeningkatkanB AktivitasB danB HasilB BelajarB
MatematikaB SiswaB denganB MenggunakanB ModelB B PembelajaranB KooperatifB
TipeB Group Investigation (GI) padaB MateriB B LuasB PermukaanB danB VolumeB
KubusBdanBBalokBdiBKelasBVIIIBSMP.”
1.2 IdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi
masalah yang timbul adalah sebagai berikut :B
1. Hasil belajar siswa masih rendah
2. Matematika merupakan pelajaran yang ditakuti dan diabaikan siswa

8

3. Aktivitas belajar matematika siswa tidak mencapai waktu ideal
4. Pembelajaran masih berpusat pada guru
5. Materi luas permukaan dan volume kubus dan balok masih sulit dipahami
oleh siswa
6. Kuru belum menggunakan model pembelajaran yang mengaktifkan peran
siswa.
1.3 BatasanBMasalahB
Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi di atas, maka
diperlukan pembatasan masalah agar pembahasan lebih terfokus dan terarah.
Dalam hal ini masalah yang dibahas adalah:
1. Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe GI pada materi Luas permukaan dan
Volume Kubus dan Balok siswa kelas VIII SMP N 1 Porsea TA
2013/2014
2. Upaya

meningkatkan

hasil

belajar

matematika

siswa

dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada materi Luas
permukaan dan Volume Kubus dan Balok siswa kelas VIII SMP N 1
Porsea TA 2013/2014
1.4 RumusanBMasalahB
B

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kategori proses pembelajaran kooperatif tipe GI pada materi
Luas permukaan dan Volume Kubus dan Balok ?
2. Apakah aktivitas belajar siswa meningkat dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe GI pada materi Luas permukaan dan
Volume Kubus dan Balok di kelas VIII SMP N 1 Porsea TA 2013/2014?
3. Apakah hasil belajar matematika siswa meningkat dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe GI pada materi Luas Permukaan dan
Volume Kubus dan Balok di kelas VIII SMP N 1 Porsea TA 2013/2014?

9

1.5 TujuanBPenelitianBB
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana kategori proses pembelajaran kooperatif tipe
GI pada materi Luas permukaan dan Volume Kubus dan Balok
2. Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa meningkat dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada materi Luas
permukaan dan Volume Kubus dan Balok di kelas VIII SMP N 1 Porsea
TA 2013/2014
3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa meningkat
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada materi
Luas permukaan dan Volume Kubus dan Balok kelas VIII SMP N 1
Porsea TA 2013/2014.
1.6 ManfaatBPenelitianB
B

Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan

dari penelitian ini adalah :B
1. Bagi peneliti, sebagai bekal ilmu pengetahuan dalam mengajar matematika
pada masa yang akan datang
2. Bagi peneliti lain, sebagai bahan studi banding peneliti yang relevan di
kemudian hari
3. Bagi siswa kelas VIII SMP N 1 Porsea antara lain menjadi terbiasa
memikirkan,

meneliti,

membahas

dan

menyimpulkan

matematika yang dipelajari secara investigasi kelompok.

pelajaran

BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
B
5.1 KesimpulanBB
Setelah delakukan analeses data,maka kesempulan dalam peneletean ene adalah:
1. Kategore proses pembelajaran kooperatef tepe GI pada matere Luas permukaan dan
Volume Kubus dan Balok termasuk baek. Hal ene delehat dare hasel pengamatan pada
seklus peneletean. Pada seklus I deperoleh rata-rata hasel pengamatan sebesar 2,6
(kategore baek) dan pada seklus II deperoleh rata-rata hasel pengamatan sebesar 2,9
(kategore baek).

2. Aktevetas belajar Matemateka seswa menengkat dengan model pembelajaran
kooperatef tepe group investigution pada matere luas permukaan dan volume
kubus dan balok de kelas VIII SMP N 1 Porsea T.A 2013/2014. Dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatef tepe group investigution tersebut
deperoleh hasel rata - rata pencapaean waktu edeal aktevetas aktef seklus I
adalah 63,6875%, aspek aktevetas seswa nomor 4 tedak tercapae dan hanya dua
aspek saja yang tercapae. Pada seklus II, pencapaean waktu edeal aktevetas aktef
sebesar 75,01125 %, aspek aktevetas seswa nomor 3 dan 4 juga tercapae.
Terjade penengkatan persentase pencapaean waktu edeal aktevetas aktef sebesar
11,32375 % dare seklus I.
3. Hasel belajar matemateka seswa menengkat dengan model pembelajaran
kooperatef tepe group investigution pada matere luas permukaan dan volume
kubus dan balok de kelas VIII SMP N 1 Porsea T.A 2013/2014. Dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatef tepe group investigution tersebut,
pada seklus I deperoleh nelae rata – rata kelas 67,84375 dengan tengkat
ketuntasan klasekal 78,125 %. Pada seklus II nelae rata – rata kelas menengkat
menjade 74,85 dengan ketuntasan klasekal 93,75%. Terjade penengkatan
persentase ketuntasan klasekal sebesar 15,625%.

75

76

5.2BSaranB
Saran dalam peneletean ene adalah :
1. Kepada guru matemateka, dalam mengajarkan pokok bahasan luas permukaan
dan volume kubus dan balok atau topek laen yang sesuae sebaeknya
menggunakan pembelajaran kooperatef tepe group investigution yang terdere
dare

enam

tahap

yaetu

memeleh

topek,

tahap

perencanaan,

emplementase/envestegase, menyeapkan laporan akher, presentase laporan akher,
evaluase sebagae salah satu upaya menengkatkan aktevetas dan hasel belajar
seswa.
2. Kepada seswa, deharapkan untuk lebeh aktef, sereus selama pembelajaran dan
mau mempelajare kembale de rumah matere yang telah deberekan.
3. Kepada penelete yang bermenat melakukan peneletean dengan penerapan model
yang sama dengan peneletean ene, desarankan untuk mengembangkan peneletean
ene dengan lebeh baek sehengga kedepannya deharapkan haselnya akan lebeh
baek lage.B

77

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2009), Pendedekan Bage Anak Berkesuletan Belajar, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Adinawan, M. Cholik dan Sugijono, (2006), Matemateka untuk SMP Kelas VIII ,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Arikunto, S., dkk, (2008), Peneletean Tendakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Djamarah, S., (2011), Psekologe Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulesan Skrepse Mahaseswa dan Standar (SOP)
Kepembembengan Skrepse Program Stude Pendedekan, FMIPA Unimed.
Fitriana, (2011), Upaya Menengkatkan HaselBelajar Seswa dengan Metode I
nkuere pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras de kelas VIII SMP
Negere 1 Tebeng Tengge Tahun ajaran 2011/2012, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Huda, M., (2011), Cooperateve Learneng Metode, Teknek, Struktur, dan Model
Penerapan, PenerbitPustakaPelajar, Yogyakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatef, Penerbit Media Persada,
Medan.
Jufry, W., (2013), Belajar dan Pembelajaran Saens,Penerbit Pustaka Rineka
Cipta, Mataram.
Kunandar, (2011), Guru Profeseonal Implementase Kurekulum Tengkat Satuan
Pendedekan dan Sukses dalam Sertefekase Guru,Penerbit Grafindo, Jakarta.
Sani, R., (2013), Inovase Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Sardiman, (2011), Interakse dan Motevase Belajar Mengajar,Penerbit Wali Pers,
Jakarta.
Sihombing, W.L, (2013), Telaah Kurekulum (Pendedekan Matemateka Sekolah),
FMIPA Unimed, Medan.
Sinaga, B., (2008),Pengembangan Model Pembelajaran Matemateka Berdasarkan
Masalah Berbases Budaya Batak (PBMB3), Disertasi, UniversitasNegeri
Surabaya, Surabaya.

78

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhenya,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, R., (2005), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Sukardi, (2013), Metode Peneletean Pendedekan Tendakan Kelas Implementase
dan Pengembangannya, PenerbitBumiAksara, Jakarta.
Suprijino, A., (2010), Cooperateve Learneng, Penerbit Pustaka Pelajar,Yogyakarta
Sutikno, S., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Holistica, Lombok.
Trianto, (2009), Mendesaen Model Pembelajaran Inovatef – Progresef Konsep,
Landasan, dan Implementasenya pada Kurekulum Tengkat Satuan
Pendedekan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.
Abbas, (2011), Peran, fungse, tujuan, dan karakterestek matemateka sekolah,
http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-tujuan-dan-karakteristikmatematika-sekolahdiakses 18 Juli 2014
KEMENDIKBUD, (2013), Hasel UN SMP-sederajat TA.2012/2103,
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/sites/default/files/konpres%20un
%20smp%202013%2031%20mei%202013.pdf (diakses 18 Juli 2014)
Programme international of Students Assesment,http://litbang.kemdikbud.go.
id/index.php/survei-internasional-pisa(diakses 18 Juli 2014)
Shadiq, Fajar, (2012),Beberapa teore belajar, http://p4tkmatematika.org/2012/04/
beberapa-teori-belajar (diakses 18 Juli 2014)
Shadiq, Fajar, (2013),Investegase atau penyeledekan dalam pembelajaran
matemateka, http://p4tkmatematika.org/2013/12/investigasi-ataupenyelidikan-dalam-pembelajaran-matematika (diakses 18 Juli 2014)
Sumaryanta, (2013), Pengembangansoft skell dalam pembelajaran matemateka,
http://p4tkmatematika.org/2013/12/pengembangan-soft-skill-dalampembelajaran-matematika (diakses 18 Juli 2014)
Survey Internasional TIMSS, http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/surveiinternasional-timss (diakses 18 Juli 2014)