NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR Reverse Engineering (Pengambilan Data Dan Kalibrasi 3D Dengan Menggunakan Kamera Digital).

NASKAH PUBLIKASI
TUGAS AKHIR
REVERSE ENGINEERING (PENGAMBILAN DATA DAN KALIBRASI 3D
DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA DIGITAL)

Naskah Publikasi Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun :
CHOIRUL LISTIANTO
NIM : D200070030

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

HALAMAN PENGESAHAN
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR
Artikel berjudul “Reverse Engineering (Pengambilan Data Dan Kalibrasi 3d

Dengan Menggunakan Kamera Digital)“, telah telah disetujui pembimbing
dan disyahkan koordinator sebagai syarat untuk seminar Tugas Akhir dan ujian
Tugas Akhir pada jurusan Teknik Mesin fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Dipersiapkan Oleh :
Nama

: CHOIRUL LISTIANTO

NIM

: D200070030

Disetujui pada :
Hari

: Rabu

Tanggal


: 24 Februari 2016

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Bambang WF, ST, M.T.

Pramuko IP, Ir, M.T.

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin

Tri Widodo Besar Riyadi, ST., M.Sc., Ph.D

REVERSE ENGINEERING (PENGAMBILAN DATA DAN KALIBRASI
3D DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA DIGITAL)
Choirul Listianto, Bambang Waluyo Febriantoko,
Pramuko Ilmu Purboputro

Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Trompol Pos 1 Sukoharjo.
Email : listianto.choirul@gmail.com.
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk reverse engineering atau Pembuatan
gambar CAD tiga dimensi (3D) dengan cara pengolahan data digital dengan
menggunakan software Autodesk 123D Catch untuk pengolahan data digital,
Autodeks Meshmixer untuk editing gambar tiga dimensi (3D), dan DDS
Solidworks untuk pengambilan data-data yang diperlukan. Obyek penelitian
yaitu benda berbentuk kubus dan limas segitiga. Penelitian ini juga bertujuan
untuk pengetahui kepresisian dari hasil pengolahan gambar digital dengan
obyek mula-mula.
Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode A dengan
pengambilan gambar secara acak atau tidak menggunakan sudut yang
ditentukan, dan metode B dengan pengambialan gambar dengan sudut yang
ditentukan. Dalam pengambilan gambar dilakukan secara melingkar 360 o
dengan sudut geser 22.50o.
Dari data penelitian menunjukan bahwa hasil yang diperoleh dari
reverse engineering pengolahan gambar digital yaitu penyimpangan pada
obyek kubus, terbesar -1.60 mm (-1.60%) yang terdapat pada kubus tanpa

sudut

dan

terkecil 0,00

(0.00%)

mm

terdapat

pada

kubus

dengan

menggunakan sudut. Untuk limas segi tiga penyimpangan terbesar 1,66 mm
(0.96%) terdapat pada limas tanpa sudut, dan terkecil -0,37 (-0.21%) terdapat

pada limas tanpa sudut.

Kata kunci : Reverse Engineering, Editing, Metode, Sudut, Softwere

REVERSE ENGINEERING (PENGAMBILAN DATA DAN KALIBRASI
3D DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA DIGITAL)
Choirul Listianto, Bambang Waluyo Febriantoko,
Pramuko Ilmu Purboputro
Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Trompol Pos 1 Sukoharjo.
Email : listianto.choirul@gmail.com.
ABSTRACT
This study aims to reverse engineering or Making the CAD drawing
three-dimensional (3D) by way of processing digital data by using software
Autodesk 123D Catch for processing digital data, Autodeks Meshmixer for
editing images of three-dimensional (3D), and DDS Solidworks to capture data
required. The research object is a cube and a triangular pyramid shaped
objects. The study also aimed to know the precision of digital image processing
results with the first object.
This study used two methods: Method A by shooting randomly or not

using the specified angle, and method B with shooting with adjustable angles.
In the image is taken in a circle 360° with sliding angle 22.50°.
From the data of the study showed that the results obtained from the
reverse engineering of digital image processing is a deviation in the cube
object, the largest is -1.60 mm (-1.60%) contained in the cube without corners
and smallest is 0.00 (0.00%) mm contained in a cube by using corner. For a
triangular pyramid the largest deviation is 1.66 mm (0.96%) contained in the
pyramid without angles, and the smallest is -0.37 (-0.21%) contained in the
pyramid with no angles.

Keywords: Reverse Engineering, Editing, Methods, Angle, Software

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Reverse engineering (RE)
adalah sebuah proses dalam bidang
manufacturing yang bertujuan untuk
mereproduksi atau membuat ulang
model yang sudah ada baik
(komponen, sub assembly, atau

produk). (Urbanic, R. J. dkk. 2008).
Menurut Bagci, E. (2009), reverse
engineering
(RE)
juga
dapat
dimanfaatkan untuk mengevaluasi
sistematis dari suatu produk dengan
tujuan replikasi atau pembuatan
model.
Kendala
dari
reverse
engineering yang sering di jumpai
metode
pengukuran
langsung
membutuhkan waktu yang lama,
belum bisa menjangkau
bagian

yang sulit, menggunakan alat ukur
tiga dimensi (3D) atau CMM
(Coordinate Measuring Machine)
yang juga membutuhkan waktu
yang lama dan hasil desain belum
akurat dan presisi. (Corbo P. dkk.
2004).
Dari kelemahan diatas maka
pada penelitian ini menggunakan
metode baru yaitu pengolahan
gambar digital dengan bantuan
software Autodesk 123D Catch
untuk pengolahan gambar digital,
Autodeks Meshmixer untuk editing
gambar tiga dimensi (3D), dan DDS
Solidworks untuk pengambilan datadata yang diperlukan. Metode ini
tahapanya yaitu menggabungkan
deri beberapa foto digital, yang
selanjutnya diubah menjadi gambar
tiga dimensi (3D).

Tujuan Penelitian
Tujuan dalam proses desain kali ini
adalah :

1. Pembuatan gambar CAD tiga
dimensi (3D) dengan cara
pengolahan gambar digital.
2. Membandingkan hasil gambar
CAD tiga dimensi (3D) dengan
obyek mula-mula.
Manfaat Penelitian
Dari
hasil
penelitian
diharapkan memberikan manfaat
yang positif
bagi :
1. Dunia
pendidikan
sebagai

referensi untuk mempelajari
cara reverse engineering.
2. Sebagai acuan dunia industri di
bidang
manufaktur
dalam
melakukan
reverse
engineering.
Batasan Masalah
Dalam penelitian kali
ini diberikan batasan-batasan
agar lebih fokus pada batasan
masalah dan tidak terjadi
meluasnya masalah. Batasan
masalahnya sebagai berikut:
1. Pembuatan
desain
menggunakan
metode

reverse Engineering.
2. Desain hanya mengacu
pada obyek yang telah
ditentukan.
3. Desain
menggunakan
metode pengolahan gambar
digital yaitu dengan gambar
dua dimensi (2D) hasil
kamera digital yang diubah
menjadi tiga dimensi (3D).

TINJAUAN PUSTAKA
Bagci E, (2009), Reverse
engineering didefinisikan sebagai
evaluasi sistematik dari suatu
produk dengan tujuan membuat
replika. Hal ini melibatkan desain
ulang bagian baru dari perbaikan

bagian yang rusak atau pecah,
peningkatan presisi model.
Urbanic,R.J. (2008) melakukan
Reverse Engineering pada sebuah
part yang berbentuk poros dan jenis
part berputar atau sistem rotary.
Kurva yang sudah ada yang
bentuknya masih tidak rata dibuat
garis yang menyatukan tiap - tiap
kurva yang tidak menyatu pada titik
rata–rata, sehingga terbentuk kurva,
kurva tersebut selanjutnya di
rotarikan terhadap garis sumbu
sehingga menghasilkan permukaan
atau solid revolve.
Riska,M.M (2012) melakukan
sebuah
penelitian
reverse
engineering dengan menggunakan
CMM
(Coordinate
Measuring
Machine) manual untuk mencari
koordinat 3D dari suatu part.
Langkah
selanjutnya
yaitu
memasukkan point ini ke software
SOLIDWORK yang kemudian di
satukan
dengan
menggunakan
kurva. Setelah kurva terbentuk
maka permukaan dapat dibuat
sehingga menghasilkan suatu part.
Nugroho,H. (2011) membuat
sebuah
penelitian
mengenai
Reverse Engineering mengunakan
bantuan software 3D max untuk
membuat outer body dari sebuah
pesawat terbang. Metode yang
digunakan yaitu dengan pengolahan
data digital yang berupa sket 2D
yang selanjunya di convert ke
software
3D
max.
Tahap
selanjutnya yaitu pembuatan outer
body dari pesawat dengan metode
NURBS cuves. Kurva ini berupa
garis-garis kurva yang sesuai
dengan sket outer body pesawat
terbang yang akan membentuk
sebuah
sket
kurva.
Setelah
membentuk sket kurva maka
dengan tools Creat U Loft Surface

kurva ini dapat membentuk sebuah
permukaan yang sesuai dengan
sket kurva.
Alrashdan,A. dkk, (1999)
Reverse engineering adalah proses
mengembangkan Computer Aided
Design (CAD) model dan database
manufaktur untuk suatu part. Proses
ini digunakan dalam pemodelan
prototype CAD, merancang cetakan,
dan perbaikan bagian part dengan
permukaan yang kompleks. Pada
pengambilan data otomatis digital 3
Dimensi (3D) yang ditangkap oleh
scanner laser atau Coordinate
Measuring Machine (CMM).
Corbo P. dkk , (2004) Teknik
Reverse Engineering secara luas
digunakan
dalam
proses
pengembangan produk dengan sifat
estetika. Banyak designer lebih
memilih untuk mengevaluasi bentuk
produk dan membuat bentuknya
fisik
model.
Model
tersebut
selanjutnya akan dikonversikan
menjadi model CAD 3D.
DASAR TEORI
Metode Reverse Engineering
Menurut Bagci,E. (2009),
dalam menciptakan sebuah produk
dari produk yang sudah ada atau
Reverse engineering ada empat
metode yang sering digunakan yaitu
pengukuran
langsung,
dengan
Coordinate Measuring Machine
(CMM) manual ,mesin Coordinate
Measuring Machine (CMM), dan
pengolahan gambar digital.
1. Pengukuran Langsung
Metode ini setiap part dari
sebuah produk yang akan
didesain ulang diukur satu
persatu sehinnga didapatkan
data dari dari setiap part.

2. Coordinate Measuring machine
(CMM)
Coordinate
Measuring
Machine (CMM) adalah sebuah
alat ukur tiga dimensi (3D) yang
digunakan
untuk
mengukur
koordinat tiga dimensi (3D),
metode ini sering kali dilakukan
dalam Reverse Engineering.
Metode ini adalah membaca
koordinat 3 dimensi (3D) yang
selanjutnya
hasil
koordinat
tersebut dimasukkan ke dalam
sebuah software untuk merubah
koordinat ini menjadi sebuah
bentuk kurva yang selanjutnya
dari kurva ini dibentuk menjadi
sebuah model.
3. Pengolahan Gambar Digital
Pengolahan data digital
yang yang dipakai disini berupa
gambar sket bisa berupa gambar 2
dimensi (2D) maupun foto yang
seterusnya disusun dengan plane.
Plan. Dari plane ini sket 2D yang
berupa diatur sesuai sumbu yang
sesuai dari sket gambar. Dengan
bantuan sket gambar yang masih
berupa garis-garis 2 dimensi (2D)
yaitu dalam bidang (x,y,z) maka
akan diperoleh sebuah kurva 3
dimensi ( 3D). Dari kurva ini
dengan bantuan metode surface
untuk membentuk sebuah model.
Jenis Reverse Engineering
Menurut Goa,J. dkk. (2006).
Terdapat beberapa jenis dalam
Reverse Engineering. Dibawah ini
akan di bahas mengenai jenisjenisnya antara lain:
1. Perbaikan Sistem Struktur
Pada jenis ini yaitu reverse
engineering
yang
mempertimbangkan
faktor
ukuran,
akurasi,
kecepatan
scanning, kecepatan pengolahan

data, dan dipulihkan bagian
kualitas data untuk pemeriksaan.
2. Polygonal
Permodelan
Dari
Reverse Engineering
Reverse Engineering (RE)
biasa
digunakan
untuk
merekonstruksi
bentuk
yang
geometris dari bagian fisik suatu
komponen dengan mengunakan
CMM (Coordinate Measuring
Machine), scanning laser, data
digital dan cara lain dari
pengambilan data. Setelah data
didapat yang berupa titik-titik
point maupun sket dari gambar
maupun foto setelah itu di buat
desaign nya dengan software
CAD (Computer Aided Design)
untuk
menghasilkan
output
gambar desainya.
Surface (Permukaan)
Menurut Menurut Sularso
dan
Suga,K.
(1991).
Ada
permukaan bebas, yang digunakan
dalam desain rekayasa balik seperti
bola,
silinder,
kerucut,
dan
sebagainya. Ada jenis permukaan
lainnya
yang
dibangun
menggunakan kurva. salah satu
cara untuk membangun permukaan
adalah melalui kurva.
Metode ini banyak digunakan
karena kemudahan dalam reverse
engineering suatu produk. Ada
beberapa hal yang menguntungkan
dari metode ini karena dengan
adanya sket gambar dengan
metode ini sebuah permukaan
dapat dibentuk tanpa pengukuran
atau pengambilan data terlebih
dahulu.

METODE PENELITIAN

cahaya dari lensa menuju ke
viewfinder. Dalam penelitian ini
kamera DSLR digunakan untuk
mengambil
foto
digital
yang
nantinya akan diolah menjadi
gambar tiga dimensi (3D).
2. Treepod

Gambar 3.1 Diagram Alur Metode
Penelitian
Bahan dan Alat Penelitian
Alat
yang
digunakan
penelitian ini antara lain:

dalam

1. Kamera DSLR

Gambar 3.2
Kamera DSLR
NIKON D3200
Digital Single Lens Reflex (DSLR)
adalah
kamera
digital
yang
mengunakan
system
cermin
otomatis dam panterprisma atau
pantamiror
untuk
meneruskan

Gambar 3.3 Treepod (kaki tiga)
Kaki tiga atau treepod adalah stan
untuk membantu agar badan
kamera bisa berdiri dengan tegak
dan tegar.
3. Komputer
Dalam penelitian ini komputer
digunakan sebagai pengolah data,
dari mulai foto sampai menjadi
gambar tiga dimensi (3D). Adapun
spisifikasi computer yng digunakan
yaitu : Procecor CORE i5 dengan
Ram 4 GB di Lab. CAD/CAM/CAE
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
4. Software
Softwere
komputer
adalah
sekumpulan data elektronik yang
disimpan dan diatur oleh komputer,
data elektronik yang disimpan oleh
komputer itu dapat berupa program
atau
instruksi
yang
akan

menjalankan suatu perintah. Melalui
softwere atau perangkat lunak inilah
suatu komputer dapat menjalankan
suatu perintah. Adapun sofwere
yank digunakan dalam penelitian ini
yaitu: Autodesk 123D Catch untuk
pengolahan data digital, Autodeks
Meshmixer untuk editing gamabar
tiga dimensi (3D), DDS Solidworks
untuk pengambilan data-data yang
diperlukan, Mocrosoft Word untuk
membuat laporan, dan Micorssoft
power Poin untuk persentasi.
Bahan yang digunakan adalah
benda 3 dimensi yang terbuat dari
karton dan telah di bentuk menjadi 2
komponen yaitu limas segi tiga dan
kubus.

PROSES PENELITIAN

Gambar 3.5 Diagram alur Proses
Penelitian
Pengambilan foto benda uji
Didalam langkah ini, pengambilan
foto di lakukan degan 2 metode,
yaitu metode A dan metode B.
 Metode A
Pengambilan foto yang di
lakukukan dalam metode ini
yaitu dengan cara acak atau
tanpa sudut yang ditentukan.

Gambar 3.1
Hasil
penggambilan foto dengan
metode acak
Gambar 3.4 Limas segi tiga dan
kubus

 Metode B
Pengambilan foto yang di
lakukukan dalam metode ini
yaitu dengan sudut yang di
tentukan.

dilakukan secara online. Softwere
yang digunakan didalam langkah ini
yaitu softwere Autodesk 123D
Catch. Hasil pengolahan gambar
digital yang telah di proses didalam
server kemudian di download.
Setelah
downloading
selesai,
gambar hasil download di analisa
apakah
ada
cacat
dalam
pemprosesan.

Gambar 3.2
Hasil
pengambilan foto dengan
metode sudut
Untuk mengatur kamera agar sudut
bisa sesuai dengan yang diinginkan
maka digunakan pengatur sudut
kamera yang berupa segi delapan
sebanyak dua buah. Treepod
diletakkan di sisi dari segi delapan
tersebut, kemudian kamera di geser
melingkar 360o dengan sudut geser
22.50o.

Gambar 3.3 Pengatur sudut
kamera
Pengolahan data digital
Proses
dalam
melakukan
pengolahan
gambar
digital

Gambar 3.9 Hasil pengolahan
gambar digital
Editing 3D model
Editing
dilakukan
dengan
menggunakan softwere Autodeks
Meshmixer.
Hasil
pegolahan
gambar digital yang telah di proses
didalam Autodeks
123D Catch
masih diperlukan proses selanjutnya
yaitu
proses
editing.
Editing
dilakukan karena ukuran gambar
tiga dimensi (3D) yang dihasilkan
Autodeks 123D Catch tidak sama
dengan obyek mula-mula. Pada
saat dilakukannya prose editing,
yang perlu di perhatikan adalah
volume dari gambar tiga dimensi
(3D).
volume
gambar
akan
mempengaruhi dari kepresisian
gambar. Jadi yang harus dilakukan
dalam
proses
editing
adalah
merubah volume agar mendekati
dengan volume obyek mula-mula.

Pengukuran hasil editing 3D
model
Dalam langkah ini pengukuran
menggunakan softwere Solidworks
2013. Untuk membuka file dari dari
proses
editing
dengan
menggunakan softwere Autodeks
Meshmixer, file di Save As ke dalam
format STL (STereo Lithography).
Setelah itu file baru bisa dibuka
dengan menggunakan softwere
Solidworks dan kemudian dilakukan
proses pengukuran. Cara mengukur
kubus dan limas segi tiga ada
sedikit perbedaan dalam sistem
pengurannya. Dalam pengukuran
kubus hanya menggunakan sumbu
X, Y, dan Z.

Gambar 3.14 Proses pengukuran
obyek 3D pada limas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Reverse Engineering
Tabel 4.3
hasil
pengukuran
kubus metode acak dan kubus
metode sudut
Standar
instrument indication
Kubus
Indication
(mm)
No
(mm)
x
y
z
1
100.00
98.40 99.53 99.03
2
100.00
100.52 100.00 100.69

Gambar 3.13 Proses pengukuran
obyek 3D pada kubus
Sedangkan untuk mengukur limas
segi tiga yaitu dengan mengukur
disetiap batang dari limas segi tiga
tersebut. Jumlah batang pada limas
segi tiga sebanyak 6 buah batang,
dan pada setiap batang di beri kode
a, b, c, d, e, dan f.

Gambar 4.8 Korelasi antara
standar indikasi, metode acak dan
metode sudut

Tabel 4.6
Tabel
hasil
pengukuran limas segi tiga metode
acak dan limas segi tiga metode
sudut

yaitu 0.00%, dan penyimpangan
rata-rata pada sumbu Z sebesar
0.69 mm yaitu 0.69%.

Gambar 4.22 Korelasi antara
standar indikasi, metode acak dan
metode sudut

Untuk
pengukuran
dengan
menggunakan
metode
dengan
menggunkan sudut, penyimpangan
rata-rata pada garis a sebesar 1.43
mm yaitu 0.83%, penyimpangan
rata-rata pada garis b sebesar 1.50
mm yaitu 0.86%, penyimpangan
rata-rata pada garis c sebesar 1.91
mm yaitu 1.10%, penyimpangan
rata-rata pada garis d sebesar -0.61
mm yaitu -0.35%, penyimpangan
rata-rata pada garis e sebesar 1.34
mm yaitu 0.77%, penyimpangan
rata-rata pada garis f sebesar -1.56
mm yaitu -0.90%.

Pembahasan
Berdasarkan
hasil
pengukuran
dengan menggunakan software
Solidworks yang di lakukan di Lab.
CAD/CAM/CAE
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta,
menunjukkan bahwa disemua titik
pengukuran terjadi penyimpangan.
Pada
benda
kubus,
untuk
pengukuran dengan menggunakan
metode tanpa sudut, penyimpangan
rata-rata pada sumbu X sebesar 1.60 mm, penyimpangan rata-rata
pada sumbu Y sebesar -0.47 yaitu 0.47% dan penyimpangan rata-rata
pada sumbu Z sebesar -0.97 mm
yaitu -0.97%.
Untuk
pengukuran
dengan
menggunakan
metode
sudut,
penyimpangan
rata-rata
pada
sumbu X sebesar 0.52 mm yaitu
0.52%, penyimpangan rata-rata
pada sumbu Y sebesar 0.00 mm

Pada benda limas segi tiga, untuk
hasil
pengukuran
dengan
menggunakan metode tanpa sudut,
penyimpangan rata-rata pada garis
a sebesar 1.43 mm yaitu 0.83%,
penyimpangan rata-rata pada garis
b sebesar 1.66 mm yaitu 0.96%,
penyimpangan rata-rata pada garis
c sebesar 1.57 mm yaitu 0.91%,
penyimpangan rata-rata pada garis
d sebesar -1.02 mm yaitu -0.59%,
penyimpangan rata-rata pada garis
e sebesar -0.37 mm yaitu -0.21%,
penyimpangan rata-rata pada garis f
sebesar 0.56 mm yaitu 0.32%.

Kesimpulan
1. Dari hasil pengukuran terdapat
rata-rata penyimpangan lebar
antara obyek mula-mula dengan
hasil gambar tiga dimensi (3D)
pada
benda
kubus
tanpa
menggunakan sudut yaitu:
a. Pada sumbu X sebesar 1.60 mm,
b. Pada sumbu Y sebesar 0.47 mm,

c. Pada sumbu Z sebesar -0.97
mm,
pada benda kubus dengan
menggunakan sudut yaitu:
a. Pada sumbu X sebesar 0.52
mm,
b. Pada sumbu Y sebesar 0.00
mm,
c. Pada sumbu Z sebesar 0.69
mm.
2. Dari hasil pengukuran terdapat
rata-rata penyimpangan antara
obyek mula-mula dengan hasil
gambar tiga dimensi (3D) pada
benda limas segi tiga tanpa
menggunakan sudut yaitu:
a. Pada garis a sebesar 1.43
mm,
b. Pada garis b sebesar 1.66
mm,
c. Pada garis c sebesar 1.57
mm,
d. Pada garis d sebesar -1.02
mm,
e. Pada garis e sebesar -0.37
mm,
f. Pada garis f sebesar 0.56
mm,
pada benda limas segi tiga
tanpa menggunakan sudut
yaitu:
a. Pada garis a sebesar 1.43
mm,
b. Pada garis b sebesar 1.50
mm,
c. Pada garis c sebesar 1.91
mm,
d. Pada garis d sebesar -0.61
mm,
e. Pada garis e sebesar 1.34
mm,
f. Pada garis f sebesar -1.56
mm.

3. Penyebab
terjadinya
penyimpangan antara obyek
mula-mula
terhadap
hasil
gambar CAD tiga Dimensi (3D)
terjadi
karena
sudut
pengambilan gambar, jumlah
gambar, dan proses editing.

DAFTAR PUSTAKA
ABDALLA,A. dkk. 1999. “Automatic Segmentation Of Digitized Data For
Reverse Engineering Applications” ITT Technical Institute.
USA.
Bagci,E. 2009, “Reverse engineering Applications For Recovery Of Broken
Or Worn Parts and Re-Manufacturing: Three Case Studies”
National Metrology Institute.Turkey.
Corbo,P. dkk. 2004. “Aesthetic and functional Analysis For produck Model
Validation In Reverse Engineering Aplication, Computer
Aided Design 36, pp 65-74”.
Nugroho,H. 2011. “Pembuatan 3D Pesawat Terbang Menggunakan Teknik
NURBS Modeling Pada Software 3D Studio Max” Tugas Akhir
S1 Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Yogyakarta.
Riska,M.M. 2012. “Reverse Engineering Pada Design Outer Vender Mobil
Mini Truck Esemka” Tugas Akhir S1 Teknik Mesin Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Suwarno. 2013. “Perbandingan Dimensi Lebar Die (Cetakan) Dengan
Produk (Hasil Bending) Dari Proses Bending Chasis Mobil
Esemka” Tugas Akhir S1 Teknik Mesin Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Urbanic.R.J.dkk. 2008. “A Reverse Engineering Methodology For Rotary
Components From Point Cloud Data”. University of Wisdor.
Canada.
Sularso dan Kiyokatsu,S. 1991. “ Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin“ , Edisi Ke-7, PT Pradnya Paramita, Jakarta.