HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Suarakarta.

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU
KONSUMTIF PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh :
RAHAJENG MIRNAJAR ARTANINGTYAS
F 100110030

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU
KONSUMTIF PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)
Psikologi

Diajukan Oleh :
RAHAJENG MIRNAJAR ARTANINGTYAS
F 100 110 030

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HUBIINGAN ANTARA KONSEP DIRI I}ENGAN PERILAKU
KONSIIMTIF PADA IUAHASISWI UXTVNNSMAS

MSURAKARTA

Diajrrkan Oleh:

RAHA.IENG MIRNA.IAR ARTANINGTYAS


r

100 110 030

,

Telah disehdui unhrk dipertahankan

Di depan DewanPenguji

SE., SJsL, MSi

Suakrta,

7

Septemb€r2Ols

HALA.MAN PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU

KONSUMTIX' PADA MAHASISWI T]NIVERSITAS MUHAMMADTYAH

ST'RAKARTA
Yang Diajulon Oleh

:

RAHA.IENG IVIIRNAJAR ARTAI\IINGTYAS
f,'100 110 030
Telah dipertahankan di depan Dewag Penguji

Padatanggal 10 Oktober 2015
dan dinyatakan telatr

Penguji Utama

Yudhi Satria Restu, SE., S.Psi., MSi
Penguji Kedua

Drs. Mohammed


Amir. M.Si

Penguji Ketiga

Achmad Ilwityanto O., S.Psi., M.Si

Surakart4

19 Oktober 2015

lV

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU
KONSUMTIF PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Rahajeng Mirnajar Artaningtyas
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura Tromol Pos 1
Surakarta, Jawa Tengah

Rahajengma@gmail.com
Abstrak
Para Mahasiswi yang baru memasuki jenjang perkuliahan ini
merupakan para remaja akhir yang sedang mencari jati diri mereka.
Mahasiswa lebih mudah terpancing oleh rayuan-rayuan para produsen yang
menawarkan berbagai macam barang dan jasa yang memicu para remaja
hingga berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif sendiri bukan hanya
karena ingin memenuhi kebutuhan namun berlebih adalah untuk memenuhi
keinginan yang berlebihan. Hal tersebut bisa dikendalikan atau dihilangkan
sejak dini dengan menanamkan konsep diri yang positif yang akan
menciptakan citra diri yang positif pula seperti optimis, sehingga remaja
atau mahasiswi tidak mudah terpengaruh oleh rayuan atau bujukan dari
produsen dan dapat menyesuaikan dengan keadaan ekonomi keluarga dan
sekelilingnya.Penelitian ini bertujuan1) Untuk mengetahui hubungan antara
konsep diri dengan perilaku konsumtif pada mahasiswi Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2) Untuk mengetahui tingkat konsep diri pada
mahasiswi , 3) Untuk mengetahui tingkat perilaku konsumtif, 4) Untuk
mengetahui sumbangan efektif konsep diri terhadap perilaku konsumtif
pada mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswi Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 120 orang. Pengambilan sampel
dalm penelitian ini menggunakan teknik incidental sampling. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu skala konsep diri dan skala
perilaku konsumtif. Analisis data menggunakan teknik korelasi product
moment dengan program SPSS versi 19 for windows program.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil rxy = -0.389 dengan p =
0,000 (p < 0,01) yang berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara
konsep diri dengan perilaku konsumtif. Sumbangan Efektif atau kontribusi
konsep diri terhadap perilaku konsumtif yaitu sebesar 18,2 % yang
ditunjukkan dengan koefisien determinasi r2 = 0,3892 . Tingkat konsep diri
mahasisiwi tergolong tinggi dan tingkat perilaku konsumtif mahasiswi
Universitas Muhammadiyah Surakarta tergolong rendah.
Kata Kunci : Konsep Diri, Perilaku Konsumtif, Mahasiswi

menjadi pusat perhatian, barang-

PENDAHULUAN

barang tersebut di atas pasti mereka


Pada zaman yang serba ada ini,
setiap

orang

dapat

beli

memenuhi

perilaku

masing. Tidak terkecuali juga para
yang baru

dunia perkuliahan
sudah

lama


menjalani

tidak

yang

aman

karena

keinginan

kebutuhan semata-mata, tetapi juga
keinginan

ini merupakan para remaja akhir

untuk


memuaskan

kesenangan yang didasari faktor

yang sedang mencari jati diri mereka

emosi

.Mahasiswa yang sebagian besar

(Utami

dan

Sumaryono,

2008).

masih dalam tanggung jawab orang
segala


dapat

produk bukan lagi untuk memenuhi

baru memasuki jenjang perkuliahan

dalam

konsumtif

konsumen dalam membeli suatu

jenjang

perkuliahan. Para Mahasiswi yang

tua

mahal


menimbulkan kecemasan dan rasa

memasuki

ataupun

harganya

(Wahidin, 2014). Secara psikologis

kebutuhan dan keperluannya masing-

mahasiswi

walaupun

Hal tersebut menjadi masalah

pemenuhan

kebutuhan hidup, diharapkan lebih

ketika

selektif dalam mengambil keputusan

sebenarnya wajar pada remaja itu di

untuk

dapat

lakukan secara berlebihan, pepatah

keuangan dengan

“lebih besar pasak dari pada tiang”,

baik agar terhindar dari perilaku

terkadang apa yang dituntut oleh

boros, serta mengatur agar segala

remaja diluar kemampuan orang

kebutuhan

tuanya sebagai sumber dana. Hal ini

membeli

memanagement

barang,

tidak

berdasarkan

kecenderungan

keinginan melainkan juga karena

menyebabkan

memang kebutuhan utama.

mengeluh

anaknya

tua

mulai

ini perilaku tadi telah menimbulkan

pakaian, sepatu handphone model

masalah ekonomi pada keluarganya.

terbaru, kaum remaja sudah tidak
menghiraukan

saat

orang

memasuki dunia remaja, dalam hal

Seringkali demi mendapatkan

lagi

banyak

yang

Masalah lebih besar lagi terjadi

kondisi

apabila pencapaian tingkat financial

perekonomian orang tua mereka.

itu dilakukan dengan segala macam

Asalkan bisa terlihat keren dan

cara yang tidak baik, mulai dari
1

sampai

tindakan yang terlihat secara nyata

menggunakan cara instan seperti

dalam mendapatkan, mengkonsumsi

korupsi, mencuri dan sebagainya

(menggunakan) dan menghabiskan

yang akhirnya perilaku konsumtif

barang hasil industri dan jasa tanpa

bukan

batas dan lepas kendali yang ditandai

bekerja

yang

berlebihan

saja

ekonomi,

memiliki

tapi

juga

dampak

dengan

psikologis,

kehidupan

mewah

dan

sosiologis bahkan etika (Aryanto,

berlebihan. Lubis (Sumartono, 2002)

2007).

mengatakan

Dapat

dilihat

dari

yang

sudah

didasarkan

yang

rasional,

yang sudah mencapai taraf tidak
rasional lagi. Sedangkan Yayasan

peneliti

Lembaga

merumuskan masalah yaitu “apakah

Konsumen

(Sumartono,

ada hubungan konsep diri dengan

perilaku

perilaku konsumtif pada mahasiswi
Universitas

lagi

melainkan karena adanya keinginan

mahasiswa. Fenomena - fenomena
mendorong

tidak

pertimbangan

berlebihan

berdampak hal-hal yang negatif bagi

diatas

perilaku

konsumtif adalah suatu perilaku yang

latar

belakang diatas, bahwa perilaku
konsumtif

bahwa

2002)

mengatakan

konsumtif

kecenderungan

Muhammadiyah

Indonesia

adalah

manusia

untuk

menggunakan konsumsi tanpa batas

Surakarta?”.

dan manusia lebih mementingkan
Tujuan

penelitian

yang

faktor

dilakukan adalah untuk mengetahui

keinginan

dari

pada

faktor

yang

kebutuhan.

hubungan antara konsep diri dengan
Ada

perilaku konsumtif pada mahasiswi
Universitas

mempengaruhi perilaku konsumtif

Muhammadiyah

terhadap produk fashion.

Surakarta, untuk mengetahui tingkat

faktor

konsep diri pada mahasiswi, untuk
mengetahui

tingkat

beberapa

eksternal

yang

Pertama
meliputi,

kebudayaan, kelas sosial, kelompok

perilaku

sosial

konsumtif pada mahasisiwi.

dan

kelompok

referensi,

keluarga. Kedua faktor internal yaitu
Menurut Parma (2007) perilaku

motivasi,

konsumtif pada remaja putri adalah

kepribadian,
2

pengamatan,
konsep

diri,

belajar,
sikap

(Swastha

&

Handoko,

Muhammadiyah

1987).

Surakarta

yang

Menurut Lina dan Rasyid (1997),

berjumlah 120 orang. Metode yang

ada tiga aspek perilaku konsumtif

digunakan dalam pengumpulan data

yaitu pembelian impulsif, pembelian

adalah skala yang terdiri dari skala

tidak rasional dan pembelian boros.

konsep

Burns
konsep

(1993)

diri

evaluasi,

product moment.

dan
PEMBAHASAN

kecenderungan berperilaku. Menurut
Williarn

D.

Brooks

perilaku

windows program dengan analisis

tentang dirinya sendiri dan terdiri
kepercayaan,

skala

digunakan adalah SPSS versi 19 for

pandangan

keseluruhan yang dimiliki individu

dari

dan

konsumtif. Teknik analisis data yang

menyatakan

adalah

diri

Berdasarkan

(Jalaluddin,

hasil

2013), mendefinisikan konsep diri

perhitungan diperoleh nilai koefisien

sebagai pandangan dan perasaan kita

korelasi sebesar rxy = -0.389 dengan

tentang diri kita. Persepsi tentang diri

p = 0,000 (p < 0,01) yang berarti ada

ini boleh bersifat psikologi, sosial

hubungan negatif yang signifikan

dan fisik. Menurut Anita Taylor

antara konsep diri dengan perilaku

(Jalaluddin,

dua

konsumtif. Artinya semakin tinggi

yaitu

konsep diri mahasiswi maka akan

komponen kognitif disebut dengan

semakin rendah perilaku konsumtif

citra diri (self image) dan komponen

dan

afektif

konsep diri mahasiswi maka semakin

komponen

2013)
konsep

disebut

harga

ada
diri

diri

(self

tinggi

esteem).

sebaliknya

perilaku

dilakukan

Menurut Fitts (dalam Burns,

semakin

rendah

konsumtif

mahasiswi.

yang

Dengan

1997) aspek-aspek konsep diri adalah

demikian hipotesis yang penulis

konsep diri fisik, psikis, sosial, moral

ajukan dapat diterima.

etik, dan keluarga.

Hasil

penelitian

ini

didukung pendapat Swastha dan
METODE PENELITIAN

Handoko (1987) perilaku konsumtif

Subjek dalam penelitian ini
adalah

mahasisiwi

dipengaruhi oleh beberapa faktor

Universitas
3

internal yang berhubungan dengan

hiperkritis cenderung merasa tidak

perilaku konsumtif pada mahasiswa

disukai orang lain dan pesimistis

salah satunya faktor konsep diri yang

terhadap kompetisi. Konsep diri yang

banyak

keputusan

negatif bisa ada karena pandangan

membeli konsumen, konsumen yang

seseorang terhadap dirinya yang

memandang dirinya sebagai manusia

tidak

yang berkepribadian tinggi tentu

kestabilan dan keutuhan diri, hal ini

menginginkan produk yang sesuai

sering

dengan kepribadian itu sendiri, atau

menyebabkan

bagaimana orang lain memandang

menyesuaikan diri. Mahasiswa yang

konsumen itu sebagai pribadi yang

memiliki konsep diri positif dapat

baik,

diharapkan

memahami dan menerima sejumlah

konsumen terhadap produk yang

fakta yang bermacam-macam tentang

dipilih.

dirinya sendiri baik yang merupakan

mempengaruhi

itulah

yang

Menurut

Calhoun

teratur,

terjadi

kekurangan

dan

tidak

memiliki

pada

remaja

ketidakmampuan

maupun

kelebihan.

Acocella (Ghufron, 2014) ciri konsep

Pandangan yang positif terhadap diri

diri yang

sendiri, akan membantu mahasiswa

positif adalah yakin

terhadap kemampuan dirinya sendiri

terhindar

dari

dalam mengatasi masalah, merasa

termasuk perilaku konsumtif dan

sejajar dengan orang lain menerima

tidak mudah terpengaruh lingkungan

pujian tanpa rasa malu, sadar bahwa

pergaulan,

setiap orang memilki keragaman

meningkatkan konsep diri kearah

serta

hal-hal

lebih

negatif

dapat

yang lebih positif.

perasaan, hasrat dan perilaku yang
tidak disetujui oleh masyarakat serta

Berdasarkan analisis variabel

mampu mengembangkan diri karena

konsep diri dapat diketahui nilai

sanggup

aspek-

rerata empirik (RE) sebesar 101,6

aspek kepribadian yang buruk dan

dan rerata hipotetik (RH) sebesar 85

berupaya mengubahnya. Sementara

yang berarti konsep diri subjek

itu, ciri konsep diri yang negatif

tergolong tinggi. Hal ini dapat

adalah peka terhadap kritik, responsif

diinterpretasikan

terhadap

dalam penelitian ini memiliki tingkat

mengungkapkan

pujian,

memiliki

sikap
4

bahwa

subjek

konsep diri yang baik. Ditunjukkan

KESIMPULAN

pula denan persentase 76,67 % (92
orang)

untuk

mahasiswi

Berdasarkan hasil pem-

yang

bahasan yang telah diuraikan, dapat

memiliki konsep diri yang tinggi,
23,33

%

(28

orang)

disimpulakan bahwa:

untuk

1. Ada hubungan negatif yang

mahasisiwa yang memiliki konsep

signifikan antara konsep diri

diri yang sedang. Analisis variabel

dengan perilaku konsumtif yang

perilaku konsumtif termasuk dalam
kategori
empirik

rendah
(RE)

dengan

51,58

dan

ditunjukkan dengan koefisien

rerata

korelasi (r) sebesar 0,389 dengan

rerata

sig = 0,00 ; p < 0,01, yang

hipotetik (RH) 60. Hal ini dapat
diinterpretasikan

bahwa

menunjukkan

perilaku

Surakarta

konsep diri dengan perilaku

Muhammadiyah
tergolong

konsumtif

rendah.

dimiliki

subjek

perilaku

kecenderungan

perilaku

semakin

2.

tinggi

perilaku

Konsep

diri

yang

dimiliki

Universitas

Muhammadiyah

tergolong tinggi. Sumbangan efektif

Surakarta

tergolong tinggi

yang diberikan konsep diri sebesar

3.

18,2 % terhadap perilaku konsumtif.

Perilaku

konsumtif

dilakukan

Sedangkan 81,8 % ditentukan oleh
seperti

rendah

mahasiswi

% kecenderungan perilaku konsumtif

lain

semakin

konsumtif yang dilakukan.

perilaku

konsumtif sangat rendahn dan 3,33

faktor

dan

konsep diri mahasiswi maka

konsumtif yang rendah 8,33 % (10
orang)

konsumtif

sebaliknya

51,67 % (62 orang), 36,67 % (44
kecenderungan

mahasiswi.

mahasiswi maka semakin tinggi

tergolong

sedang atau cukup dengan persentase

orang)

pada

Semakin rendah konsep diri

Kecenderungan perilaku konsumtif
yang

hubungan

negatif yang signifikan antara

konsumtif yang dilakukan mahasiswi
Universitas

ada

Universitas

motivasi,

yang

mahasisiwi
Muhammadiyah

Surakarta tergolong rendah

konformitas, kepribadian, lingkungan

4.

keluarga dan sosial.

Besar

sumbangan

efektif

konsep diri terhadap perilaku
5

konsumtif yaitu sebesar 18,2

konsep diri agar tetap positif

2

% yang ditunjukkan dengan r .

dengan

menerima

segala

kekurangan ataupun kelebihan
diri

SARAN
Berdasarkan
diatas,

maka

penelitian

peneliti

sendiri,

mengembangkan

dapat

lebih
diri,

tetap

optimis, selalu bersyukur dengan

memberi saran kepada:

apa yang telah dimiliki, konsep

1.

diri positif membantu diri untuk

Universitas

Mumammadiyah

Surakarta

bersikap

Kepada pimpinan Universitas
Muhammadiyah

dan

sehingga

berfikir

positif

dapat bijak dalam

Surakarta

menggunakan uang dan memilah

diharapkan dapat memberikan

milih kebutuhan agar terhindar

pengetahuan tentang perilaku

dari perilaku konsumtif .

konsumtif, dampak dari hal
tersebut,dan

3. Peneliti selanjutnya

memberikan

Bagi peneliti lain yang tertarik

kegiatan-kegiatan atau aktivitas

pada variabel perilaku konsumtif

yang bersifat

dapat

mengadakan

positif

seperti

kegiatan

amal,

menyertakan

variabel

lain

variabel-

yang

mungkin

lebih menanamkan pola hidup

mempengaruhi variabel perilaku

yang

konsumtif

baik

menghimbau mahasiswa untuk

eksternal

maupun

hidup hemat, dapat menabung

Lebih

demi masa depan dan rajin

kecenderungan

bersedekah sehingga mahasiswa

konsumtif dari berbagai faktor

dapat

mempertahankan

tidak hanya dari faktor konsep

konsep diri yang positif dan

diri. Diharapkan pada peneliti

mengontrol perilaku konsumtif.

selanjutnya

sederhana

tetap

2. Mahasiswi

dengan

Universitas

agar

dapat

subjek

faktor
internal.

perbedaan
perilaku

dapat

membuat

formulasi aitem yang lebih tepat

Muhammadiyah Surakarta
Kepada

melihat

dari

sehingga respon yang di dapat

disarankan

sesuai dengan yang diharapkan.

mempertahankan

6

Analisis Perilaku Konsumen.
Yogyakarta : Liberty.

DAFTAR PUSTAKA
Aryanto, Ary. (2007). Hubungan
Antara Konsep Diri Dan
Konformitas
Kelompok
Dengan Perilaku Konsumtif
Pada Remaja Putri. Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Skripsi (tidak diterbitkan).
Surakarta: Fakultas Psikologi
UMS

Utami, F. A., dan Sumaryono.
(2008). “Pembelian Impulsif
Ditinjau Dari Kontrol Diri dan
Jenis Kelamin Pada Remaja”.
Jurnal Psikologi Proyeksi. 3 :
46-57
Wahidin, Darto. (2014). Pola
Konsumtif Remaja D i Mal Sebagai
Refleksi Bentuk Gaya Hidup. Suara
Indonesia Untuk Perubahan (23
Februari 2015)
http://www.siperubahan.com/read/62
6/Pola-Konsumtif-Remaja-di-MalSebagai-Bentuk-Refleksi-GayaHidup

Burn. 1993. Konsep Diri Teori
Pengukuran
Perkembangan
dan Perilaku. Jakarta :Arcan
Ghufron, M. Nur & Rini Risnawati.
(2014). Teori-Teori Psikologi.
Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
Lina & Rosyid, H.F. (1997).
Perilaku konsumtif berdasar
Locus Of Control Pada
Remaja Putri, dalam Jurnal
Psikologika No. 4 Thn. II
1997.
Parma,
Sintiche,
A.
(2007).
Hubungan Antara Konsep Diri
Dengan Perilaku Konsumtif
Remaja Putri Dalam Pembelian
Kosmetik Melalui Katalog Di
SMA Negeri 1 Semarang.
Skripsi (tidak diterbitkan).
Semarang: UNDIP.
Rakhmat, Drs. Jalaluddin. (2013).
Psikologi
Komunikasi.
Bandung Rosdakarya.
Sumartono. (2002). Terperangkap
dalam iklan. Bandung: Cv.
Alfabeta.
Swastha, B & Handoko. H.
(1987).Manajemen Pemasaran

7

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI

0 3 2

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi.

0 4 13

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF ONLINE SHOPPING PADA MAHASISWI FAKULTAS Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Perilaku Konsumtif Online Shopping Pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 12 14

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PRODUK FASHION ONLINE SHOPPING PADA MAHASISWI Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Perilaku Konsumtif Produk Fashion Online Shopping Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 10

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PRODUK FASHION ONLINE SHOPPING PADA MAHASISWI Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Perilaku Konsumtif Produk Fashion Online Shopping Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 20

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI UNIVERSITAS Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Suarakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Suarakarta.

0 4 11

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS Hubungan Antara konformitas Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS Hubungan Antara konformitas Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 14