Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembuktian dalam Transaksi Elektronik di Indonesia dan Singapura

PEMBUKTIAN DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK
DI INDONESIA DAN SINGAPURA

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Srjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana

NAOMI BEATRIX RASUH
NIM: 312012009

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SATYA WACANA
SALATIGA
MEI 2016

KATA PENGANTAR

Indonesia merupakan negara yang turut aktif dalam perkembangan hukum ITE
di dunia internasional. Oleh karena itu perkembangan hukum teknologi informasi di
Indonesia juga tetap memperhatikan perkembangan hukum ITE di dunia

internasional.

Antaralain,

Singapura

yang

proses

perkembangan

hukum

pembuktiannya dijadikan latar belakang disusunnya skripsi ini.
Kehadiran teknologi informasi telah merubah paradigma dalam kehidupan
manusia. Dalam aspek hukum perubahan paradigma ini berkaitan dengan penggunaan
komputer sebagai media untuk melakukan kegiatan di dunia ITE khususnya
kejahatan, memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam pembuktiannya. Meskipun
secara substansi pasal-pasal dalam KUHP dan KUHAP dapat saja diupayakan untuk

mengakomodasikan modus kejahatan ITE. Namun dalam hukum pidana terjadi
perdebatan mengenai apakah masih relevan model pembuktian konvensional
dihadapkan pada kejahatan di dunia maya.
Pembuktian sebagai issue dalam perbandingan ini memegang peranan penting
dalam proses pemeriksaan sidang pengadilan. Dalam kasus ITE dan Telekomunikasi
pembuktian dalam persidangan menjadi sedikit berbeda, pembuktian yang berkaitan
dengan dunia maya menggunakan sarana internet.
Pengertian mengenai Pembuktian juga dikemukakan oleh R.Soebekti,
pembuktian adalah meyakinkan hakim tentang kebenaran dalil-dalil yang
dikemukakan dalam suatu persengketaan. Penulis berpendapat yang di maksud
dengan pembuktian dalam ilmu hukum adalah suatu proses, baik dalam acara perdata
maupun pidana, dengan menggunakan alat-alat bukti yang sah, dilakukan tindakan
dengan prosedur khusus, untuk mengetahui suatu fakta atau pernyataan, khususnya
fakta atau pernyataan yang dipersengketakan di pengadilan, yang diajukan dan
dinyatakan oleh salah satu pihak dalam proses pengadilan.

Sistem pembuktian Singapura dijadikan pokok bahasan dalam skripsi ini,
mengingat Singapura adalah negara kecil dan merupakan salah satu negara maju,

tidak saja hanya di Asia melainkan juga di dunia, yang memiliki sistem hukum

modern sama seperti Indonesia. Sistem hukum di Singapura tidak dapat dipisahkan
dari tradisi common law Inggris.
Sedangkan Indonesia Sistem hukum Indonesia baik dalam hukum materiil
yang bersumber pada Burgerlijke Wetboek (BW) maupun hukum formal yang
bersumber pada het Herziene Indische Reglement (HIR) dan Reglement
Buitengewesten (RBg), menganut sistem hukum civil law yang berlaku di negaranegara Eropa Kontinental.
Untuk menguraikan tentang pembuktian Transaksi Elektronik di Indonesia dan
Singapura, penulis memilih 4 variabel untuk dijelaskan dan dibandingkan. Keempat
variabel tersebut adalah alat bukti, beban pembuktian, penyidik, dan waktu
berlakunya kontrak elektonik. Variabel-variabel tersebut dibandingkan dalam dua
hukum pembuktian dan dua sistem hukum yang berbeda. Keempat variabei ini
kemudian diraikan serta dibandingkan yang isinya mengacu UU Telekomunikasi
1999, UU ITE 2008, dan Elektronic Transaction Act 2010 Singapore. Selain itu,
variabel-variabel tersebut juga digunakan sebagai indikator pembanding pada
putusan pengadilan di Indonesia dan yurisprudensi di Singapura.

Salatiga, Mei 2016

Naomi Beatrix Rasuh


Abstrak
Perkembangan teknologi memberikan dampak langsung pada perkembangan
pembuktian di pengadilan. Kenyataan tersebut tidak dapat dipungkiri dalam hukum di
berbagai negara khususnya bagi Indonesia dan Singapura yang aktif dalam
perkembangan hukum Teknologi dan Informasi. Permasalahan dalam penelitian ini
yaitu bagaimana proses pembuktian di Indonesia dan Singapura yang sama-sama
mengakui teknologi sebagai alat bukti dalam pembuktian namun dengan dengan latar
belakang sistem hukum yang berbeda. Mengingat sistem hukum juga mempengaruhi
penerapan teori pembuktian di Indonesia dan di Singapura. Berkaitan dengan
permasalahan tersebut hukum pembuktian di Indonesia dan Singapura ketentuan yang
dipakai adalah Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi,
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
yang akan dibandingkan dengan Electronic Transaction Act 2010 Singapore serta
beberapa Putusan Pengadilan Indonesia dan Yurisprudensi Singapura mengenai ITE.
Kata Kunci: Perbandingan, Pembuktian, Transaksi Elektronik

DAFTAR ISI
Ucapan Terima Kasih...................................................................................

i


Kata Pengantar......................................................................................................

iv

Daftar Isi..................................................................................................................

vi

Abstrak..................................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................

1

1.1 Latar Belakang Permasalahan.......................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................


9

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................... 10
1.5 Keaslian Penelitian........................................................................................ 10
1.6 Metode Penelitian.......................................................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS........... 15
2.1 Pembuktian.................................................................................................... 15
2.2 Teori-Teori Pembuktian................................................................................ 18
2.3 Perbandingan Hukum Pembuktian Dalam Kepustakaan
Di Singapura Dengan Kepustakaan Tentang Hukum Pembuktian
Di Indonesia................................................................................................. 21
2.3.1 Pembuktian Di Singapura................................................................... 21
2.3.1.2 Hasil Penelitian Pembuktian dalam Yurisprudensi Singapura
Chwee Kin Keong dan Lainnya v Digilandmall.com Pte Ltd
[2004] 2 SLR 594; [2004] SGHC 71............................................ 24
2.3.2 Pembuktian Di Indonesia................................................................... 27
2.3.2.1 Hasil Penelitian Pembuktian dalam Putusan Pidana
Nomor: 133 Pidana. B/2012 PN.Pwk.......................................... 32
2.3.2.2 Pembuktian dalam Putusan Perdata No.298/


Perdata. G/2012/PN. Jkt.Sel.........................................................

34

2.3.2.3 Pembuktian Dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha
Negara Nomor:01/G/2014/PTUN-PLG........................................ 36
2.4 Perundang-Undangan.................................................................................... 39
2.4.1 Pembuktian Dalam Undang-Undang
No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi.................................... 39
2.4.2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik................................................... 40
2.4.3 Electronic Transaction Act 2010 Singapore....................................... 42

2.5 Perbandingan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
Transaksi Dengan Electronic Transaction Act 2010 Singapura.................. 44

2.6 Perbandingan Pembuktian Dalam Putusan Mengenai ITE dan Yurispridensi
Di Singapura.................................................................................................


47

BAB III PENUTUP................................................................................................. 52
3.1 Kesimpulan...................................................................................................

52

3.2 Saran.............................................................................................................. 54
Daftar Bacaan
Lampiran:
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Kupang Nomor. 15/G/2010
/PTUN KPG.
Yurisprudensi Singapura Chwee Kin Keong dan Lainnya v Digilandmall.com
Pte Ltd [2004] 2 SLR 594; [2004] SGHC 71.
Putusan Pidana No. Nomor: 133 / Pidana. B / 2012 / PN.
Pwk.
Putusan Perdata No. 298 / Perdata. G / 2012 / PN. Jkt. Sel.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Uang Elektronik (E-Money) dalam Transaksi Elektronik

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembuktian dalam Transaksi Elektronik di Indonesia dan Singapura T1 312012009 BAB I

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembuktian dalam Transaksi Elektronik di Indonesia dan Singapura T1 312012009 BAB II

0 0 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembuktian dalam Transaksi Elektronik di Indonesia dan Singapura

0 0 122

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transaksi Elektronik Via Electronic Data Capture (EDC) dalam Perspektif Hukum Mayantara

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kedudukan Hukum Tanda Tangan Elektronik (Digital Signature ) dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pencatatan Transaksi Resseler Pulsa Elektronik

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum dalam Transaksi E-Commerce di Indonesia

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konstruksi Hukum Transaksi Elektronik Mavrodi Mondial Moneybox (MMM)

0 0 17

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jaringan dan Informasi serta Transaksi Elektronik

0 7 10