Belantara Kearifan.

BELANTARA KEARIFAN

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta

1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
menggunakan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis
setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Ketentuan Pidana
Pasal 72:

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000.00 (lima miliar rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau
Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara

H. Obsatar Sinaga


BELANTARA

KEARIFAN
Pengantar : Ahmad Fuadi
Penulis novel “negeri

menara”

Dari Penerbit

BELANTARA KEARIFAN
Copyright

H. Obsatar Sinaga, 2012

Perpustakaan Nasional:
Katalog dalam terbitan (KDT)
ISBN : 978-60296935-7-7
Cetakan Pertama : Agustus 2012

Penulis

: H. Obsatar Sinaga

Penyelaras Akhir : Dadi J. Iskandar
Desain Cover

: Nova E. Prastyo

Lay Out

: Wahyu Komarudin

Diterbitkan oleh :
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa ijin dari penerbit

A


rti hidup yang sesungguhnya
terletak pada upaya menggapai
atmosfer kearifan sebagai kebaikan
tertinggi. Hal itu merupakan esensi
penting dari sebuah proses ziarah
kearifan dalam menapaki kaki langit
kemaslahatan hidup untuk menemukan makna
hidup dan kehidupan serba-pas manusiawi.
Catatan kecil seorang intelektual muda yang
terangkum dalam buku “BELANTARA
KEARIFAN” kiranya dapat dipandang sebagai
arah lintas dari daya jelajah intelektual dalam
memaknai hakikat ketajaman pikiran dengan
menggunakan akal budi, yang tidak sekadar
retrospeksi akan hakikat intrinsik mengarifi
asketisisme, namun jauh lebih agung dan mulia
sebagai ikhtiar kemanusiaan demi
mengagungkan dan memuliakan kehormatan
selaku insan kamil.


i

Buku ini merupakan rangkaian catatan penulis-Dr. H. Obsatar Sinaga--ketika memandu
acara dialog interaktif rutin setiap Senin dan
Kamis dalam acara “Somasi” (Sorotan masalah
dan situasi) di radio Mora Jabar, merupakan
semacam 'inskripsi' yang dapat menginjeksikan
'insulin kearifan' untuk mencapai kemuliaan
hidup selaku insanulkamil.
Bulir-bulir dan percik pemikiran sebagai hasil
dialektis olah pikir, olah jiwa dan olah rasa
yang syarat kecendekiaan, membentangkan
cakrawala kebijakbestarian bagi wiyata hidup
yang tercerahkan.
Hadirnya buku : “BELANTARA KEARIFAN” karya
Dr. H. Obsatar Sinaga di tengah-tengah
pembaca yang budiman, semoga dapat
mengisi labirin kehidupan sekaligus menjadikan
kita lebih bijaksana mengarifi hakikat

kehidupan hingga kelak jemah.
Penerbit

ii

Pengantar: Ahmad Fuadi
Penulis Trilogi “negeri menara”

alau saya disuruh menyebutkan satu orang yang paling
berpengaruh dalam karir
menulis saya, maka orangnya
adalah Bang Obsatar Sinaga.
Dia adalah guru menulis saya yang
dengan keras, tapi telaten menurunkan
ilmu menulisnya yang sudah tinggi
kepada saya yang waktu itu baru belajar
menulis untuk media massa. Melalui
didikan dia, tulisan opini saya pertama
kali dimuat di media massa, dan itu
menjadi awal saya menulis untuk

khalayak luas.

K

iii

Yang menarik, bukan teknik menulis
saja yang dia tularkan, tapi yang lebih
penting adalah logika menulis, dan
filosofi bijak dalam melihat dunia menulis
and beyond.
Maka saya tidak heran kalau
sekarang Bang Obi menulis buku dengan
muatan wisdom dan kearifan yang dia
tuliskan bukan hanya kutipan dan
comotan dari buku lain, tapi juga adalah
perahan dari buku kehidupan dirinya
sendiri.
Membaca buku ini artinya seperti
mendapatkan saripati per j alanan

panjang baik spiritual, intelektual dan
praktikal dari Bang Obi.

iv

Akhirnya selamat menikmati curahan
kearifan dari Bang Obi, guru dan kakak
saya yang selalu sepenuh hati membagun
ilmunya, seperti dia sepenuh hati
menuliskan buku ini.

v

l
Busuk dalam wewangian .......................

Daftar Isi
Dari Penerbit .............................................
Pengantar : Ahmad Fuadi
Penulis

I Trilogi “negeri menara” ...
Daftar Isi .....................................................
l
Wasiat untuk anakku ............................
l
Dokter berkabung .................................
l
Kisah bangau putih ................................
l
Ucapan selamat ....................................
l
Kekuasaan seperti pisau .......................
l
Tanggung jawab ....................................
l
Agar dunia memihak kita .....................
l
Kekuatan do’a ......................................
l
Sedih dan gembira ...............................

l
Perlunya marah ....................................
l
Beda dingin dan panas .........................
l
Menolak rancangan yang baik .............
l
Mental emosional ................................
l
Fokuslah ...............................................
l
Keikhlasan ilmu ....................................
l
Tataran kearifan ....................................
vi

i
iii
vi
1

7
11
16
18
20
22
23
24
26
27
28
29
31
33
35

36
l
Rumus orang kuat ................................ 38
l

Sedekah menolak bala ........................ 40
l
Betapa kuasanya Alloh ........................ 42
l
Batas Kontrol otak ............................... 46
l
Ciri-ciri pemenang kehidupan ............. 48
l
Bedanya mimpi dan khayal .................. 49
l
Keberanian berkata jujur ..................... 51
l
Kita ingin seperti orang lain ................. 55
l
Jangan paksa orang lain seperti kita .... 60
l
Olah batin ........................................... 62
l
Makna Kelemahan .............................. 64
l
Sisir kehidupan ................................... 66
l
Jamu dan Sirop .................................... 69
l
Kiyai dan ilmu Kail .............................. 72
l
Racun berbungkus madu .................... 75
l
Alam menyediakan kebaikan .............. 78
l
Nama yang layak dikenang .................
81
l
Catatan masalah ................................. 83
l
Perlu tidak kita marah? ....................... 85
l
Masih hijau dan belum matang ........... 87
l
Jangan ubah mata angin ...................... 89
vii

l
Orang besar dalam berpikir .................
l
Cita-cita jadikan pemandu ...................
l
Hak penghormatan .............................
l
Bertanding dengan baik ......................
l
Lebih baik salah daripada diam ...........
l
Kebahagian sejati ................................
l
Seni kehidupan ....................................
l
Hidup terlatih ......................................
l
Kursi untuk papa dan mama ................
l
Hanya mengerti tidak melakukan ........
l
Harga kehidupan .................................
l
Ide dan tindakan ..................................
l
Terlihat dan tersirat ............................. .
l
Jadikan manusia paling beruntung .......
l
Aneh tapi cocok ...................................
l
Keyakinan yang dihargai ......................
l
Memilih mantu ....................................
l
Keberatan & kearifan ...........................
l
Berbeda harapan .................................
l
Wangi di tengah busuk .........................

viii

90
92
94
95
97
99
100
102
104
106
107
108
109
111
113
115
118
123
124
125

Wasiat untuk anakku

A

nakku bila aku menjadi tua
nanti, aku harap kau lebih
sabar menghadapiku.
Jika aku memecahkan gelas
atau aku menumpahkan sup di atas
meja karena tersentuh tangan tuaku
yang sudah bergetar, maka janganlah
kau memakiku.
Orang yang sudah tua sangat sensitif
hatinya, mudah kaget bila kau
membentak.
Ketika pendengarankumelemah dan tak
dapat mendengar ucapanmu, aku
harap jangankau panggil aku “si tuli”
seperti dilakukan banyak anakpada
orang tua mereka.
BELANTARA KEARIFAN

1

Tolong ulangi kata-katamu atau
sebaiknya tuliskan saja.
Agar aku dapat membacanya.
Maklumkanlah anakku karena aku
sedang menjadi tua.
Ketika lutut ku bergetar karena usia,
maka aku harap kau sabar membantu
ku jika akuhendak berdiri.
Mungkin kau masih ingat, ketika aku
dulu dengan sabar membantumu
belajar berjalan.
Jangan marahi aku karena aku
mengulang kisah-kisah yang tidak
menarik bagimu.
Dengarkanlah dengan sabar, anakku.
Seperti halnya dulu aku selalu sabar
mendengar cerita boneka teddy yang
kau ulang-ulang.
Jangan tertawakan aku ketika aku
2

BELANTARA KEARIFAN

mengucapkan berulang-ulang
keinginkanku.
Memang sifat orang yang sudah tua
begitu, anakku.
Aku selalu mengulang kalau
menginginkan sesuatu.
Persis seperti dirimu dulu jika
menginginkan balon,kau terus
mengulang-ulang sampai aku belikan.
Anakku... maafkan aku karena pasti kau
terganggu dengan aroma bau badanku.
Orang yang sudah ujur memang begitu
anakku.
Aku bau tak sedap seperti lemari tua.
Tapi jangan kau paksa aku untuk
mencuci semua baju dan bantal karena
terkena bau ku.
Sebab tubuhku sangat lemah, tidak
sekuat dulu.
BELANTARA KEARIFAN

3

Aku mudah sakit bila terkena air dingin.
Aku harap kau ingat ketika kecil
dulu,aku harus membujukmu untuk mandi
dengan air hangat agar kau tidak
kedinginan.
Anakku...aku harap kau bersabar bila
mendengar suara rintihan karena
ketuaanku.
Kau akan merasakan bila kau sudah
tua nanti. Sebab seluruh tulangsendiku
terasa linu, karena itu aku sering
merintih di malam hari.
Anakku..Bila ada waktu luang, walau
hanya semenit, kuharap sempatkanlah
untuk menemuiku.
Aku tahu, kau pasti sibuk dengan
pekerjaanmu.
Sempatkanlah anakku.
Sebab selama ini aku selalu bicara
sendiri, karena tak ada yang mau
4

BELANTARA KEARIFAN

mendengarkan omongan usangku.
Pasti kau tak suka dengar cerita ku, tapi
dengarkan dengan sabar.
Seperti aku dulu selalu sabar
mendengar ceritamu tentang guru dan
teman-teman yang kau ulang-ulang.
Anakku sayang... bila waktu kematianku
tiba, aku hanya akan berbaring di
tempat tidur. Aku sudah tidak kuat lagi
mengangkat tubuh ku.
Aku ingin kau pegang tangan
kupadasisa hidupku ini. Aku ingin
kehadiranmu membuat ku kuat
menghadapinya.
Jangan takut anakku. Jika Tuhan
memanggil ku nanti. Akan ku bisikkan
ke telinga Sang Pencipta agar Dia
menjagamu dengan baik, memberkatimu
serta selalu memberimu kemudahan
BELANTARA KEARIFAN

5

dalam hidup. Kau berhak menerimanya.
Karena kau anak yang sayang pada
ayah dan ibumu.
Terimakasih anakku,
Wassalam.
Orangtuamu yang selalu sayang
padamu.
(kisah ini diterjemahkan dari video yang
tidak tertulis creatornya. Semoga dengan
kisah ini, kita akan lebih menyayangi
orang tua kita)

6

BELANTARA KEARIFAN

Dokter berkabung
eorang bapak terus bertanya
kepada suster: “mana
dokternya, sus?” bentaknya agak
emosi karena anaknya dalam
keadaan kritis dan harus segera
dioperasi.
Karena sudah satu jam menunggu, sang
bapak marah-marah kepada suster
sambil menanyakan dokter yang akan
mengoperasi anak kesayangannya itu.
Akhirnya si dokter datang dan langsung
masuk ruangan operasi tanpa menemui
ayah si anak.
Berselang satu jam dokter bedah keluar
dan menemui bapak si anak dengan
berucap kalimat pendek: “Anak bapak
selamat dan sudah melewati masa kritis.
BELANTARA KEARIFAN

7

Silakan bapak berhubungan dengan
suster yang bertugas
untuk selanjutnya”, kata dokter itu
terburu-buru sambil berlalu.
Bapak si anak penasaran dengan
kemarahannya karena dokter itu
terlambat.
“Kenapa anda sangat sombong sekali
sebagai seorang dokter? Kenapa anda
lama sekali datang sementara anak
saya kritis?”, kata si bapak emosional
karena dokter itu hanya memberi
penjelasan pendek dan terburu-buru.
Dokter itu menjawab: “Maaf tadi saya
ada kesibukan di luar rumah sakit dan
saya segera ke sini setelah mendapat
telepon”, kata dokter itu sambil pergi.
Tidak lama kemudian keluar suster dari
dalam ruang operasi sambil menangis.
Si bapak khawatir ada apa dengan
8

BELANTARA KEARIFAN

anaknya dan langsung bertanya ke
suster yang menangis itu: “Ada apa sus?
Bagaimana dengan anak saya?”
Suster itu menjawab: “Anak Bapak baikbaik saja, sebentar lagi siuman dan
bapak bisa menemuinya di ruang
rawat, setelah dia sadar.”
“Lalu, kenapa suster menangis?” tanya si
bapak sedikit lega.
“Dokter yang baru saja mengoperasi
anak bapak, adalah seorang dokter
yang sangat baik dan dekat dengan
semua petugas di rumah sakit ini. Dokter
itu tidak pernah marah dan selalu
memperhatikan kami,” kata suster
berkisah.
“Lalu, kenapa suster menangis?”, tanya
si Bapak penasaran.
“Anak dokter itu baru saja meninggal
tadi pagi. Ketika saya menghubunginya,
BELANTARA KEARIFAN

9

dokter itu sedang berkabung
mempersiapkan pemakaman anaknya.
Dan sekarang
dokter yang baik itu terburu-buru
karena harus hadir dalam pemakaman
anak satu-satunya yang dia punya”,
kata suster itu sambil semakin menangis.
Si Bapak tercengang, ternyata ada
yang lebih sedih dari dirinya (kisah ini
disadur dari BBM).
Karena itu, jangan pernah terburu-buru
menilai seseorang.
Tapi segera maklum karena setiap jiwa
di sekeliling kita menyimpan cerita
kehidupan yang tak pernah
terbayangkan oleh kita.
Sudah pasti ada air mata di setiap
senyuman.
Ada kasih sayang di setiap amarah.
Ada harapan di balik setiap kesakitan
10

BELANTARA KEARIFAN

Ada kekecewaan di balik setiap derai
air mata.
Ingat, kita bukan satu-satunya manusia
dengan segudang masalah.
Masih banyak orang lain
mungkin masalahnya lebih berat dari
kita dan dia masih bisa
sambil tersenyum membantu orang lain.

BELANTARA KEARIFAN

11

Kisah bangau putih
eorang ibu meminta anaknya
yang sudah berkeluarga untuk
mengantarkannya ke pinggir
pantai, tempat mereka biasa
melihat bangau.
Sang ibu yang sudah lama tidak biasa
berjalan karena usia dan sakit yang
dideritanya, menggunakan kursi roda
didorong sang anak ke pantai.
Sesampai di pantai, si ibu kemudian
bertanya kepada anaknya: ”Anakku, itu
apa?”, kata ibu sambil menunjuk
bangau putih yang sedang asyik
bermain di sebelah kiri posisi duduk
mereka.
Si anak yang sejak tadi sudah agak
cape mendorong kursi roda menjawab:
12

BELANTARA KEARIFAN

”Itu kan bangau bu, binatang yang
biasa kita lihat di sini.”
Lantas si ibu bertanya sambil menunjuk
bangau putih yang posisinya persis lurus
dengan posisi duduk mereka: ”Kalau
yang itu apa ya nak?”
Si anak menjawab sedikit keras: “Ibu...
itu juga bangau sama saja dengan yang
tadi”, katanya agak membentak.
Kemudian si Ibu bertanya lagi dengan
santainya: ”Kalau yang itu apa
anakku?” katanya sambil menunjuk
bangau putih pula pada posisi sebelah
kanan tempat mereka duduk.
Si anak itu kemudian menjawab:” Ibu
bagaimana sih, itu kan bangau putih
juga, memangnya ibu nggak kelihatan,”
kata anak itu membentak.
Si ibu menangis lirih memandang ke
arah anaknya.
BELANTARA KEARIFAN

13

Kata si ibu sambil meneteskan air mata:
“Anakku, ketika usiamu balita, ibu sering
membawamu ke tempat ini,
menggendong dan memangkumu
melihat bangau terbang. Setiap ke sini,
engkau selalu bertanya lebih dari
sepuluh kali dengan pertanyaan yang
sama kepada ibu sambil menunjuk”,
katanya mengisahkan.
“Lalu kenapa ibu menangis?”, tanya
anaknya.
Sang ibu melanjutkan kisahnya. “Setiap
kali engkau bertanya, anakku sayang,
ibu selalu menjawabmu dengan kasih
sayang dan memelukmu. Sepuluh kali
lebih engkau bertanya, sebanyak itu
pula ibu menjawab bangau putih
anakku sayang. Tapi hari ini, tiga kali
ibu bertanya hal yang sama kepadamu,
tapi engkau membentak ibu dua kali”.
14

BELANTARA KEARIFAN

Betapa sedih hati sang ibu, apakah kita
juga sudah memerlakukan dengan baik
ibu kita? (kisah ini disadur dari BBM).

BELANTARA KEARIFAN

15

Ucapan selamat

U

capan selamat yang kita
terima sebenarnya mewakili
orang yang menginginkan
kebaikan pada diri kita.
Makin banyak yang berucap selamat,
makin mungkin Tuhan akan
menganugrahkan kebaikan kepada kita.
Tapi jelas, kebaikan dan keselamatan itu
datang dari Tuhan.
Kalaupun ada kebaikan dari mahluk
bernama manusia, maka itu hanya cara
Tuhan menganugrahkan kebaikan
dengan meminjam tangan mahluknya
bernama manusia.
Karena itu, perbanyak kebaikan agar
makin banyak pula kewajiban Tuhan
16

BELANTARA KEARIFAN

untuk memberi kebaikan kepada kita,
terutama dengan meminjam tangan
manusia lainnya.
Apabila kita tidak memiliki kemampuan
untuk melakukan kebaikan dengan
materi, maka lakukan kebaikan dengan
senyum atau dengan ucapan selamat
yang disampaikan melalui kata-kata
yang hikmat.

BELANTARA KEARIFAN

17

Kekuasaan seperti pisau
ekuasaan cenderung
menjanjikan fasilitas.
Kekuasaan menciptakan
kemudahan sehingga yang sulit
menjadi lebih mudah.
Tapi ....
Kekuasaan cenderung menampilkan
pandangan yang tak kasat mata pada
penderitaan.
Kekuasaan tidak peduli dengan kondisi
apapun.
Sepanjang menampilkan gangguan
kepada dirinya, kekuasaan akan
menyediakan serangan yang isi
pelurunya berbagai macam jenis dan
dengan senjata politik andalannya.
18

BELANTARA KEARIFAN

Kekuasaan memang buta, tapi dapat
melihat dalam kepentingan.
Kekuasaan itu tuli, tetapi bisa
mendengar dalam kelompoknya.
Bahasa kekuasaan sangat khusus dan
hanya dipahami oleh habitatnya saja.
Kekuasaan itu lumpuh tapi dapat
berjalan dalam jalur kepentingannya.
Kekuasaan itu tumpul seperti pisau yang
hanya tajam ke bawah tetapi tumpul ke
atas.

BELANTARA KEARIFAN

19

Tanggung jawab

D

alam kehidupan, sudah pasti
muncul masalah dan
kebahagiaan.
Kajian ilmu manajemen sumber
daya manusia menyebutnya
dengan reward and punishment.
Manajemen sumber daya manusia
belajar dari kehidupan.
Ketika kebahagiaan datang, acapkali
manusia lupa pada perannya yang
hidup dalam kehidupan.
Ketika kebahagiaan menguasai diri
manusia, kita akan merasa bahwa
bagian dari kehidupan adalah hidup
saja.
Akan tetapi, ketika masalah datang,
kita manusia kemudian merasa bahwa
20

BELANTARA KEARIFAN

kehidupannya berakhir.
Makin besar masalah yang dihadapi,
makin dekat rasanya akhir kehidupan.
Semua kemudian dinilai sudah tidak
bisa diharapkan lagi. Padahal masalah
itu adalah juga bagian terpenting dari
kehidupan.
Dengannya kita bisa banyak belajar.
Belajar tentang hal-hal yang harus kita
kuasai dan miliki dalam kehidupan ini.
Karena masalah mengharuskan kita
untuk memahami esensi kehidupan.
Esensi kehidupan itu bukan hanya soal
hak kita. Ada juga tanggung jawab
yang lebih sulit dimengerti.
Dan yang terpenting justru, masalah
mengajarkan kita makna dari sebuah
tanggung jawab dari seseorang.

BELANTARA KEARIFAN

21

Agar dunia memihak kita
ekuatan alam dapat
ditundukan oleh kepandaian
manusia.
Kepandaian manusia bisa
diluluhkan oleh kekuatan hati
yang lembut.
Kelembutan hati akan takluk oleh cinta
yang disampaikan dengan hati tulus.
Dunia dan isinya dipenuhi oleh cinta.
Karena itu, cinta yang tulus akan
memancarkan sinar matahari, akan
menurunkan hujan, dan akan bisa
menghidupkan semua mahluk.
Karena itu, Jadilah bagian dari cinta
agar dunia berpihak pada kita.

K

22

BELANTARA KEARIFAN

Kekuatan do’a
uhan menciptakan skenario
dunia dengan kekuasaan
Manusia adalah pemeran utama
dari skenario ke-Tuhanan
Semua alur cerita yang ada dalam
skenario tak ada yang berubah,
semuanya kekal dalam kuasaNya.
Hanya doa yang bisa mengubah
skenario Tuhan itu dalam bingkai
ridloNya.

T

BELANTARA KEARIFAN

23

Sedih dan gembira

K

esedihan yang menghampiri
kita, kerap masuk dalam hati
lebih lama tersimpan ketimbang
kegembiraan.
Kegembiraan akan pergi lebih cepat
dalam ingatan manusia.
Ketika diceritakan tentang hal yang
lucu, kita tertawa.
Ketika cerita lucu itu diulang lagi, kita
kurang tertawa.
Dan diulang lagi, mungkin kita tidak
tertawa.
Atau mungkin kita akan katakan: sudah
tidak lucu.
Akan tetapi,
24

BELANTARA KEARIFAN

Ketika diceritakan soal kesedihan yang
bersesuaian dengan pengalaman kita,
kita akan sangat sedih.
Ketika cerita sedih itu diulang beberapa
waktu kemudian, kita akan tetap sedih
mendengarnya.
Ketika diulang setahun kemudian, kita
tetap sedih.
Semua itu menjadi bukti kuasa Tuhan
bahwa hati kita lebih cepat terluka
ketimbang ingatan dalam otak manusia.

BELANTARA KEARIFAN

25

Perlunya marah

Beda dingin dan panas

eyakinan yang membuat
manusia merasa akan mampu
berhadapan dengan siapa pun
adalah rasa marah.
Keyakinan yang membuat
manusia merasa tak bisa berhadapan
dengan siapa pun adalah rasa takut.
Keyakinan yang meletakkan manusia
berada di antara rasa mampu dan
tidak mampu disebut rasa ragu.
Jadi anda lebih baik ragu daripada
takut.
Dan lebih baik marah daripada anda
tidak berani berbuat.
Sebab marah akan menjadi pemicu
anda untuk meledakkan senjata yang
bernama keberanian anda dalam
memulai segalanya.

ingin atau panas, hanya
ukuran suhu yang memberikan
ilustrasi pada nilai rasa
manusia.
Ukuran itu akan membentuk
persepsi pada otak manusia.
Nilai dingin atau panas bergantung
pada kapasitas manusianya.
Yang kuat akan merasa dingin
walau ada panas menyetuhnya dan
yang lemah akan merasa panas
walaupun sudah dingin yang dia
pegang.

K

26

BELANTARA KEARIFAN

D

BELANTARA KEARIFAN

27

Mental emosional

Menolak rancangan yang baik

R

ancangan apa pun yang
dihasilkan akan bergantung
pada hasil akhir yang bisa
dinikmati.
Rancangan yang baik akan
menampilkan hasil akhir yang indah.
Hanya orang-orang yang terganggu
kepentingannya dengan kehadiran
rancangan itu yang akan menutup mata
untuk rancangan sebaik apa pun.

28

BELANTARA KEARIFAN

mosional memberikan
pengertian negatif.
Makna seseorang yang
emosional disebut negatif.
Jadi manusia emosional sama dengan
manusia negatif.
Padahal emosional itu punya makna
besar, bukan hanya yang negatif.
Ada juga yang positif.
Sebab,
Manusia yang emosional sebenarnya
tergolong manusia yang sensitif.
Manusia yang sensitif itu mudah
tersentuh, punya sense of crisis yang
tinggi, dan punya rasa kemanusiaan
yang lembut.

E

BELANTARA KEARIFAN

29

Jadi emosional yang positif berarti

melibatkan emosi yang lembut untuk
peduli pada lingkungan, peduli pada
sesama, peduli pada penderitaan.
Karena itu, bersyukur bila anda
emosional, sebab berarti anda manusia
yang peduli.
Hanya tinggal bagaimana anda
memanfaatkannya untuk kebaikan bagi
lingkungan,
bagi sesama dan kebaikan bagi siapa
pun yang membutuhkan emosi anda.

30

BELANTARA KEARIFAN

Fokuslah

T

erkadang kita kehabisan
waktu untuk memikirkan hal-hal
yang membuat kita tidak
nyaman.
Kita kesal dengan pekerjaan, kesal
dengan pimpinan, kesal dengan teman
se-kantor kemudian memaksa kita untuk
merasa jenuh, penat, atau bahkan
merasa bad mood.
Perasaan itu kemudian terbawa ke alam
lain.
Di depan keluarga kita merasa penat,
di depan anak kita merasa tak nyaman.
Pikiran negatif mengendalikan badan
kita.
Bahkan tiupan arah angin pun terasa
BELANTARA KEARIFAN

31

panas dan tidak nyaman menyentuh
badan kita.
Padahal...
Tawa lucu anak kita, senyum manisnya,
dan keindahan lain yang ada padanya,
jauh lebih sering ketimbang satu hal
yang membuat kita merasa penat.
Itu artinya kita tidak fokus.
Kita terbawa oleh kepenatan masalah
tapi kita tidak fokus pada kebahagiaan
yang kita miliki.
Kita tidak fokus pada banyak hal yang
bisa membuat kita bahagia.
Karena itu, sejak saat ini fokuslah
pada kebahagiaan yang kita miliki.

32

BELANTARA KEARIFAN

Keikhlasan ilmu
ita sering memandang
rendah lampu, hanya
karena penampilannya yang
kurang terang.
Atau hanya karena cahaya di
ruangan itu tidak dibutuhkan.
Itu semua karena kita hanya memahami
lampu sebagai penerang ruangan saja.
Kita tidak pernah bisa mengerti nilai
lain yang bisa diambil dari lampu.
Padahal....
Lampu berfungsi bukan hanya untuk
menerangi ruangan.
Lampu hadir dalam filosofi hidup yang
cukup dalam.
BELANTARA KEARIFAN

33

Lampu tak pernah mengeluh ketika ia
harus dinyalakan.
Lampu juga tak pernah protes ketika ia
harus dimatikan karena cahayanya
tidak dibutuhkan.
Ada nilai keikhlasan yang tinggi dari
lampu.
Kehadirannya selalu dibutuhkan tapi tak
pernah mengeluh ketika disingkirkan.
Lampu adalah lambang keikhlasan
yang tinggi dari sang dermawan dalam
ilmu.
Mereka berinisial “guru”

34

BELANTARA KEARIFAN

Tataran kearifan
eberatan yang disampaikan
dalam makna yang berbeda
dengan keputusan,
mencerminkan adanya
kepentingan yang hadir dalam
bingkai kebenaran itu sendiri.
Sebab keberatan yang tidak bermakna
berbeda akan masuk dalam tataran
kearifannya.
Terkadang kita merasa berbeda
dengan hasil akhir yang disepakati.
Perasaan itu memang merupakan bukti
bahwa kita manusia, yang memiliki
banyak perbedaan.
Namun kemampuan kita untuk menekan
perbedaan itu dalam semangat
kebersamaan adalah bagian penting
manusia yang disebut kearifan.
BELANTARA KEARIFAN

35

Busuk dalam wewangian

A

da kalimat yang tidak bisa
disatukan dalam pengertian.
(1) mungkin dalam kumpulan
wewangian akan ditemukan
satu atau dua barang yang bau busuk,
tapi (2) tidak mungkin ditemukan
barang wangi dalam tumpukan barangbarang busuk. Artinya: (3) dominasi
yang busuk akan mengotori yang wangi
sekalipun.
Tapi kehadiran yang wangi tidak bisa
mewangikan yang busuk-busuk.
Sehingga kita tidak perlu heran bila
kita kemudian sulit membuktikan kalimat
arif yang sering kita dengar:
“kebenaran akan selalu mengalahkan
kejahatan”.
36

BELANTARA KEARIFAN

Sebab biasanya, untuk mewujudkan
kalimat itu butuh kesabaran diri kita
yang luar biasa.
Bahkan terkadang, perubahan itu
terjadi setelah generasi kita tidak
menyaksikan lagi perubahan itu.
Tapi yang sudah pasti ada dalam
keyakinan kita adalah: yang benar
tidak pernah salah dan yang salah
tidak pernah benar.

BELANTARA KEARIFAN

37

Rumus orang kuat
ekuatan seseorang biasanya
dihitung dari kekuatan
ototnya.
Kekuatan itu adalah kekuatan
harfiah yang dimiliki seseorang
karena kasat mata.
Padahal sebuah riwayat mengatakan:
“dalam diri manusia terdapat segumpal
daging. Bila daging itu baik, maka akan
baiklah seluruh tubuh manusia itu. Bila
buruk daging itu, maka akan buruklah
seluruh tubuh manusia itu.
Daging itu adalah qulb (ya hati).”
Kalau demikian halnya, Hati yang kuat
akan menghasilkan tubuh yang kuat
pula.
38

BELANTARA KEARIFAN

Kekuatan hati akan sangat bergantung
pada keikhlasan dalam inti hati itu.
Hati yang ikhlas dipenuhi oleh rasa
selalu ingin memaafkan.
Jadi semakin kuat kita sesungguhnya
ditentukan oleh semakin ikhlasnya
hati kita untuk memaafkan dan
menghilangkan masalah yang pernah
ada.
Karena kedewasaan kita akan sangat
ditentukan oleh kemampuan kita untuk
menghadapi masalah dengan hati yang
ikhlas dan memaafkan.
Hati itu sangat padat dengan cinta.

BELANTARA KEARIFAN

39

Sedekah menolak bala

B

iasanya kita memberikan
sumbangan atau sedekah
ketika kita mendengar ada
bencana alam yang menimpa
saudara kita di wilayah tertentu.
Bencana Aceh juga mengundang
perhatian banyak orang sehingga
bantuan sedekah mengalir dari seluruh
penjuru negeri.
Kita sering menjalankan asumsi sesuai
dengan realita. Kita tidak berani
membalik asumsi dengan realita.
Padahal ditegaskan dalam riwayat
bahwa sedekah menolak bala.
Artinya, kalau tidak ingin kena bencana,
maka harus banyak bersedekah.
Kisah seorang ibu yang berada di kota
40

BELANTARA KEARIFAN

Padang, sedang memasak nasi untuk
keperluan dibagi-bagikan ke warga
yang tidak mampu.
Ketika itu, seketika terjadi gempa,
seluruh kampung luluh-lantak.
tapi hanya ruang masak (dapur) si ibu
yang tidak rusak sama sekali.
Ruang itu tetap utuh dengan masakan
dan si ibu yang sedang memasak di
dapur.
Padahal si ibu baru berniat untuk
menyumbangkan makanan ke warga
yang tidak mampu, dan masakannya
pun belum matang.
Tapi riwayat memang tidak pernah
salah, dan selalu menepati janji.
sehingga si ibu selamat dan dapurnya
pun dilindungi.
Kenapa tidak sejak sekarang kita
membalik asumsi untuk bersedekah
menolak bala?
BELANTARA KEARIFAN

41

Betapa kuasanya Alloh

C

arilah sandaran yang tepat
untuk badanmu.
Bersandar pada tembok akan
roboh suatu saat.
Bersandar pada manusia atau mahluk
lainnya, pasti suatu saat sandaran kita
akan mengalami mati.
Bersandar pada pejabat yang
berwibawa karena jabatannya,
suatu hari akan sampai pada masa
pensiun sehingga dia tidak berkuasa
lagi.
Karena itu, bersandarlah pada Alloh,
karena Alloh adalah sebaik-baik
tempat untuk bersandar dan dia tidak
akan pernah mati bahkan tidur pun
tidak.
42

BELANTARA KEARIFAN

Bersandar pada Alloh karena Alloh
abadi akan kekuatan dan
kekuasaanNya.
Dalam hidup ini begitu banyak masalah
yang harus dihadapi.
Banyak pertanyaan
yang membutuhkan jawaban.
Biasanya, kita mengandalkan otak untuk
menjawab, padahal kemampuan otak
kita sangat terbatas.
Bertanya pada tubuh kita,
kemampuannya pun terbatas, gampang
sakit dan sangat rentan dengan
perubahan.
Ketahuilah, kekuasaan Alloh tanpa
batas. tak ada yang tak mungkin
dengan kekuasaan Alloh.
Karena itu, mintalah, bertanyalah hanya
kepada Alloh sebagai pemungkin dari
keterbatasanmu.
BELANTARA KEARIFAN

43

Jangan pernah terlalu mengandalkan
yang ada pada kita kemudian
melepaskan fungsi Alloh.
Seperti juga, Jangan pernah
mengandalkan otakmu sebagai
Tuhanmu sebab otak sering ngaco.
Jangan pula kau jadikan kekuatanmu
menjadi Tuhanmu sebab kekuatanmu
sering melemah.
Tapi jadikan Alloh sebagai Tuhanmu
karena Alloh tidak pernah ngaco dan
melemah.
Ketika berhadapan dengan kesulitan,
Jangan pernah bilang: ya Alloh
bantulah aku untuk kontrakan ini, mobil
ini, atau rumah ini. Tapi ucapkan dalam
do'a: ya Alloh walau tidak punya uang
untuk mengurus semua ini, namun aku
yakin karena masih ada Engkau yang
aku yakin sekali pasti akan
44

BELANTARA KEARIFAN

membantuku.
Jadi... jangan pernah membuat Alloh
cemburu pada apa pun yag kita miliki
sehingga perannya dikurangi oleh
kemampuan kita yang terbatas.

BELANTARA KEARIFAN

45

Batas kontrol otak
eajaiban akan muncul ketika
kontrol otak atas ilmu
pengetahuan sudah berhenti.
Kalaupun kita berhenti pada
kontrol otak, dalam pikiran
yang baik akan semakin baik dan terus
membaik dengan bersandar pada
Alloh.
Contoh batas kontrol otak manusia:
kalau ada bayi dalam kandungan yang
divonis menderita kanker, misalnya.
Maka batas kontrol otak berdasarkan
ilmu pengetahuan ada 3, yakni:
(1) kemungkinan bayinya tidak selamat;
(2) kemungkinan ibunya yang tidak
selamat;
(3) kemungkinan bayi dan ibunya yang
46

BELANTARA KEARIFAN

tidak selamat. Setidaknya, itulah kontrol
otak dari informasi pengetahuan
kedokteran.
Tapi ada kemungkinan ke-empat yang
lepas dari kontrol otak dengan ilmu
pengetahuan kedokterannya adalah:
kemungkinan bayi dan anaknya
selamat. Dan yang disebutkan terakhir
ini berada dalam kuasa Alloh dalam
kerangka keajaiban.

BELANTARA KEARIFAN

47

Ciri-ciri pemenang kehidupan

iapakah pemenang kehidupan?
Sesungguhnya mereka adalah
orang yang tetap sejuk di
tempat yang panas sekalipun.
Orang yang tetap merasa kecil meski
sudah menjadi besar.
Orang yang tetap tenang meski di
tengah badai dasyat.
Orang yang selalu bersyukur
kepadaNya.
Selalu istiqomah di jalanNya.
Dan orang yang bergantung serta takut
hanya kepada Tuhannya.

48

BELANTARA KEARIFAN

Bedanya mimpi dan khayal

T

iap kita pasti punya mimpi,
juga punya khayalan sesekali
dalam hidup.
Mimpi dan khayalan kita samasama terletak dalam pikiran.
Keduanya memiliki rasa sebagai nilai
yang akan mendorong manusia dalam
keindahan dan harapan.
Akan tetapi bermimpi saja tidak cukup.
Karena mimpi hanya akan
mendatangkan kesenangan yang
sesaat.
Berkhayal saja tidak cukup karena tidak
bermakna dalam kenyataan.
Kita butuh satu kata lagi untuk
membedakan mimpi dan khayalan.
BELANTARA KEARIFAN

49

Kata itu adalah tindakan.
Mimpi memaksa kita untuk bertindak
mewujudkan mimpi itu menjadi
kenyataan.
sedangkan khayalan tidak pernah
disertai dengan kenyataan.
Jadi... bermimpilah dengan rasa yang
indah, dengan alam pikir yang baik
tapi tetap bertindak untuk
mewujudkannya.
Ingat... mimpi lebih baik dari khayalan.

50

BELANTARA KEARIFAN

Keberanian berkata jujur

D

oktor Arun Gandhi (cucu
mendiang Mahatma Gandhi)
bercerita tentang
pengalaman hidupnya yang
membuat dia berjanji tidak
akan pernah berbohong lagi.
Ketika usia remaja, Arun mengalami
peristiwa yang sangat menginspirasi
hidupnya.
Ketika itu, Arun berjanji akan menjemput
ayahnya dari tempat bekerja pada
waktu makan siang, karena ayahnya
hari itu memang pulang lebih awal.
Kebetulan mobil keluarga mereka hari
itu juga harus masuk bengkel menjalani
service rutin 3 (tiga) bulanan.
Akan tetapi kendaraan keluarga itu
BELANTARA KEARIFAN

51

sudah selesai menjalani service pada
pukul 11.00, seperti kata bengkel
ketika Arun memasukan mobilnya pagi
hari.
Rencananya, Arun akan mengambil
mobil ke bengkel, kemudian menjemput
ayahnya pulang.
Siang itu, Arun sedang asyik
main game di rumahnya.
Karena keasyikannya, Arun lupa bahwa
jarum jam sudah menunjukkan pukul
15:00.
Arun segera beranjak ke bengkel
mengambil kendaraan, dan sudah jelas
Arun terlambat menjemput ayahnya.
Sesampai di kantor ayahnya, sekitar
pukul 16:00 sore, Arun segera menemui
ayahnya dan mengatakan bahwa
mobilnya baru selesai dari bengkel
sehingga Arun terlambat menjemput.
52

BELANTARA KEARIFAN

Lantas, sang ayah hanya diam
beberapa saat mendengar penjelasan
Arun.
Kemudian ayahnya berkata: “Anakku...
biarlah ayah jalan kaki saja pulang, kau
tunggu ayah di rumah ya?”, kata
ayahnya dengan nada sedih.
Arun bingung dan tidak mengerti sikap
ayahnya ini.
Tetapi karena ayahnya meyakinkan
Arun untuk pulang duluan, maka Arun
segera pulang.
Malam harinya, Arun melihat ayahnya
termenung di kursi teras.
Lalu dengan memberanikan diri, Arun
bertanya kepada ayahnya: “Kenapa
ayah terlihat sedih? Dan kenapa tadi
ayah memilih jalan khaki pulang?”,kata
Arun mendesak.
Ayahnya menjawab: “Ayah sedih karena
ayah telah gagal mendidik anak ayah.
BELANTARA KEARIFAN

53

Dan kenapa ayah tadi jalan kaki
pulang, meskipun jauh, karena ayah
sedang menghukum diri ayah sendiri.”
“Kenapa ayah berkata begitu?”, tanya
Arun.
Ayahnya berkata dengan nada lirih:
“Ayah merasa telah gagal mendidikmu
nak. Apa yang salah dengan cara ayah
mendidikmu? Kenapa sulit bagimu untuk
berkata jujur?”
Belakangan Arun mengetahui bahwa
ternyata ayah sudah menelpon ke
bengkel dan tahu kalau kendaraannya
sudah selesai sejak jam 11.00 dan
ayahnya tahu bahwa Arun telah
berbohong kepada ayahnya.
Sejak itu Arun muda berjanji kepada
ayahnya tidak akan berbohong lagi.
(kisah ini disadur dari BBM).

54

BELANTARA KEARIFAN

Kita ingin seperti orang lain
isah ini berasal dari sebuah
kamar di rumah sakit yang
tersedia 2 (dua) tempat tidur.
Satu tempat tidur posisinya
berada di dekat jendela,
sehingga bisa melihat ke luar jendela.
Satu tempat tidur lainnya berposisi jauh
dari jendela, sehingga pasien yang
berbaring di sana tidak bisa
menyaksikan apa yang ada di luar
jendela.
Tempat tidur yang dekat jendela di huni
oleh seorang remaja berusia 17 tahun.
Tempat tidur yang jauh dari jendela
dihuni oleh seorang ibu berusia 40
tahun.
Setiap hari, si ibu bertanya kepada
BELANTARA KEARIFAN

55

remaja itu: ”Apa yang terjadi di luar
sana?”
Lalu remaja cantik itu berkisah: “Hari ini
ada yang lewat mobil bagus sekali,
bahkan yang mengendarai seorang
pria ganteng sekali.”
Esoknya, si ibu bertanya lagi tentang
kejadian di luar sana.
Remaja cantik itu menjawab: “Hari ini
ada sepasang suami istri yang terlihat
sangat akrab dan mesra”, katanya
begitu yakin.
Demikian setiap hari, si remaja selalu
bercerita tentang apa yang terjadi di
luar jendela dengan keyakinan dan
antusias yang tinggi, sehingga membuat
si ibu makin penasaran dan ingin sekali
bertukar tempat tidur dengan remaja
itu.
Suatu hari, si remaja mengalami anfal
56

BELANTARA KEARIFAN

dan tiba-tiba gawat.
Si ibu berusaha memanggil suster tetapi
alat panggil tidak berbunyi, karena
gangguan listrik.
Akhirnya, remaja itu meninggal.
Dalam keadaan sedih si ibu berpikir
bahwa sejak hari ini dia akan pindah ke
tempat di sebelah jendela dan bisa
menyaksikan sendiri apa yang terjadi di
luar sana.
Begitu tempat tidur si remaja selesai
dibereskan dan mayatnya di bawa ke
luar kamar, si ibu meminta kepada
suster untuk memindahkan saja tempat
tidurnya ke posisi dekat jendela
berrtukar tempat dengan tempat tidur si
remaja yang sudah meninggal.
Tampaknya si ibu tidak bersedia
menggunakan tempat tidur si remaja
dan ingin tetap tempat tidurnya, tetapi
BELANTARA KEARIFAN

57

posisinya saja yang berubah menjadi
dekat jendela.
Tanpa kesulitan, keinginan si ibu
terkabulkan.
Apa yang terjadi? Justru setelah posisi
tempat tidurnya di dekat jendela, si ibu
langsung ingin menyaksikan sendiri apa
yang terjadi hari ini di luar jendela.
Si ibu kaget. Ternyata, yang dia lihat
hanya tembok saja, tak pernah ada
pemandangan yang selama ini
diceritakan oleh teman sekamarnya
yang sudah meninggal itu.
Si ibu menyadari bahwa meskipun usia
teman sekamarnya itu masih muda,
tetapi ia memiliki visi jauh ke depan,
dengan keyakinan yang tinggi dan
harapan yang luar biasa, meskipun
sakitnya sudah divonis berbahaya.
Temannya yang masih remaja itu,
58

BELANTARA KEARIFAN

ternyata masih ingin menyajikan
kegembiraan dan keceriaan kepada si
ibu dengan cerita yang penuh harapan,
meskipun dirinya sendiri belum tentu
bisa hidup lama.
Sementara si ibu yang usianya lebih tua,
selama ini hanya berpikir untuk bisa
pindah tempat ke dekat jendela (kisah
ini disadur dari BBM).

BELANTARA KEARIFAN

59

Jangan paksa orang lain seperti kita
erkadang kita selalu
menginginkan agar orang yang
dekat dengan kita harus berpikir
sama dengan kita.
Bahkan kita menganggap bahwa orang
yang menjadi bawahan kita harus
mengikuti cara berpikir kita.
Padahal, orang yang dekat dengan kita
itu juga merupakan orang lain, bukan
diri kita.
Bawahan kita apalagi, mereka juga
orang lain dengan isi kepala yang
berbeda.
Karena mereka orang dan kepalanya
pun lain, jangan pernah kita memaksa
mereka seperti kita.

T

60

BELANTARA KEARIFAN

Sebab kita pun tidak ingin dipaksa
sama dengan orang lain.
Perlu kita tahu bahwa dua orang yang
satu keluarga saja beda pemikiran dan
cita-citanya.
Apalagi hanya satu keluarga, sepasang
suami istri yang satu selimut saja
berbeda mimpinya.

BELANTARA KEARIFAN

61

Olah batin
eorang binaragawan memiliki
badan besar karena ia rajin
berlatih.
Latihan terus-menerus membuat
badannya membesar dan sangat kuat.
Seorang siswa menjadi juara umum di
sekolahnya, karena ia rajin belajar,
melatih otaknya dengan soal-soal yang
selalu baru.
Seorang tukang kayu terus bekerja
dengan kemampuannya yang ia latih
sejak kecil dari mengikuti orang tuanya.
Latihan yang dia lakukan membuatnya
sangat trampil dalam mengerjakan
pekerjaannya.
Kata kuncinya adalah latihan yang terus
menerus.
62

BELANTARA KEARIFAN

Ada bahasa ketekunan yang diajarkan
dari semua ilustrasi ini.
Tapi...
Apakah kita sudah melatih batin kita?
Apakah kita memiliki waktu untuk
menempa batin kita supaya sebesar
badan binaragawan, atau secerdas
otak juara, atau seterampil ahli pahat
kayu?
Kita perlu olah raga tapi lebih penting
olah batin.
Kita harus terus mengasah otak tapi
jangan tertinggal mengasah batin.
Kita harus terus mengolah batin kita
agar selalu menyertakan Tuhan dalam
setiap tindakan apa pun yang kita
lakukan atau yang kita putuskan.

BELANTARA KEARIFAN

63

Makna Kelemahan
ukang becak sekalipun, ada
gunanya bagi yang
memanfaatkan alat transportasi
ini.
Tukang kebun pun, ada manfaatnya
untuk menjaga keindahan dan
kebersihan kebun.
Semua yang ada di muka bumi, seperti
diajarkan dalam riwayat, selalu ada
gunanya.
Apapun pekerjaan yang ditekuni oleh
manusia, sesungguhnya disediakan
kemuliaan di dalamnya.
Seringkali kita hanya menghargai
manusia dari status pekerjaannya.

T

64

BELANTARA KEARIFAN

Bahkan kita menilai manusia dari
kehebatan yang ada padanya.
Atau kita menghargai karena kekuatan
yang ada padanya.
Kelemahan yang ada pada seseorang,
kerap kita nilai rendah.
Atau bahkan kita tidak menghargai
karena lemahnya.
Kita tidak belajar dari riwayat, bahwa
semua ada gunanya.
Demikian juga... kelemahan itu juga
merupakan kekuatan yang kebetulan
belum diketahui/diketemukan
kegunaannya.

BELANTARA KEARIFAN

65

Sisir kehidupan

alau kita mendengar kata
sisir, maka yang terbayang
adalah sebuah alat hias
untuk merapikan rambut kita.
Ketahuilah, kita terkadang
lupa mengucapkan terima kasih pada
sisir yang sudah membantu merapikan
penampilan kita.
Bahkan kita lupa bahwa tanpa sisir
barangkali penampilan kita akan
terlihat belum mandi meski
menggunakan pakaian yang serba
necis.
Bahkan sisir juga berguna untuk
melancarkan peredaran darah di
kepala karena rangsangan sisir ketika
digunakan.
66

BELANTARA KEARIFAN

Sisir, ya sisir... penampilannya tak
pernah berubah banyak kecuali hanya
terdiri dari barisan pengait rambut
yang berjajar rata.
Namun sesungguhnya...
sisir mengajarkan kita nilai filosofis
bahwa tidak penting penampilan sisir
sendiri tetapi fungsinya yang lebih
mengutamakan membantu merapikan
siapa pun kepala yang disisirnya.
Keihklasan sisir mengajarkan kita
mendahulukan kepentingan orang lain
ketimbang diri sendiri.
Sisir mengingatkan kita pada riwayat
tentang sikap terbaik kepemimpinan.
Seorang pemimpin sebaiknya
memegang filosofi sisir: biarlah saya
menjadi yang pertama lapar bila
rakyatku menderita. tetapi saya akan
menjadi yang paling terakhir bila
BELANTARA KEARIFAN

67

rakyatku makan dan kenyang.
Apalagi sisir juga tidak ingin mendapat
pujian atau ucapan terima kasih dari
kepala yang sudah dirapikannya.

68

BELANTARA KEARIFAN

Jamu dan Sirop

D

ua jenis minuman ini memiliki
karakter yang berbeda
dalam rasa dan efek bagi
peminumnya.
Minum jamu, rasanya pahit tidak enak
dan bisa membuat mulut mual.
Akan tetapi, minum jamu akan
memberikan efek positif bagi
kesehatan.
Minum sirop, manis, enak dan nikmat di
lidah.
Tetapi minum sirop akan memberikan
efek kadar gula naik, atau mungkin
sakit gigi.
Namun dari sisi performa, sirop
memberikan daya tarik yang luar biasa.
BELANTARA KEARIFAN

69

Bahkan namanya sudah
menggambarkan rasa manis yang akan
ditawarkannya.
Warna sirop pun sudah bisa mewakili
manis rasanya.
Sedangkan jamu menawarkan ilustrasi
kepahitan, getir dan bahkan rasa tidak
enak lainnya.
Jamu pun tidak memiliki warna yang
menawan apalagi penampilannya.
Namun jamu bisa menjanjikan kebaikan
bagi kesehatan badan kita dalam masa
depan.
Jamu menjamin tanpa bahasa,
memberikan tanpa kampanye akan
kebaikan masa depan.
Walau penampilannya tidak menarik,
tetapi jamu menjadi jaminan cita-cita
tubuh kita.
70

BELANTARA KEARIFAN

Sama seperti ketika kita memilih
pemimpin, kita kerap kali memilih yang
penampilannya menarik seperti sirop
dengan kebohongan dan manisnya janji
kampanye.
Kita menutup mata pada seorang yang
kurang penampilannya, apalagi tidak
terasa manis.
Kita harus banyak belajar dari ilustrasi
jamu dan sirop ini, agar kita tidak salah
dalam memilih pemimpin.
Sebab bukan rasa dan penampilannya,
tetapi efeknya terhadap masa depan
dalam memimpin kita.

BELANTARA KEARIFAN

71

Kiyai dan ilmu Kail
eorang kiyai dianggap
berbohong oleh murid
pengajiannya.
Pasalnya, dalam pengajian 10
tahunan lalu, sang kiyai menyebutkan
sesuai riwayat: ”tuntutlah ilmu itu walau
sampai ke negeri Cina”.
Ungkapan Kiyai itu dibarengi dengan
keterangan bahwa yang terpenting itu
adalah kailnya bukan ikannya.
Sebab, ujar kiyai itu, dengan diberi kail,
maka kita semua bisa memancing
di mana saja.
Sedangkan bila diberi ikannya, maka
tidak akan ada keahlian untuk
menangkap ikan lagi.
Maksud sang kiyai adalah ilmu
72

BELANTARA KEARIFAN

berfungsi sebagai kail.
Karena itu tuntutlah ilmu itu sebagai kail
untuk menghadapi hidup yang serba
sulit ini.
“Jangan mau disuapi atau diberikan
ikan sehingga tidak terlatih sedikit pun
untuk memancing. Carilah
kailnya sehingga kalian bisa memancing
sendiri”, ujar kiyai meyakinkan santrisantrinya.
Namun, setelah sepuluh tahunan kiyai itu
mengajarkan kepada muridnya, setelah
mereka menuntut ilmu ke luar negeri
untuk melanjutkan studinya, setelah
semua jenis kail dikuasai, apa yang
terjadi?
Tidak ditemukan lagi kolam untuk
memancing.
Tidak ada lagi lahan untuk
menggunakan kail yang sudah
BELANTARA KEARIFAN

73

dirancang bangun dari hasil studi ke
luar negeri.
Kata santri-santri kiyai itu: “Jangankan
kolam, empang pun (pinggir pantai)
sudah habis dikapling oleh para pemilik
modal yang dekat dengan penguasa.
Lalu dengan kail (ilmu) yang kita miliki,
di mana kita akan memancing?”
Sejak itu tak ada lagi murid yang
percaya pada gurunya, tidak ada lagi
santri yang datang pada kiyainya.
Yang terpenting di mata generasi muda
itu adalah serba instan, tidak
menghargai proses.
Murid sekolah sudah tidak lagi
mementingkan proses belajarnya, atau
pengalaman dalam memperoleh
ilmunya, tapi yang penting
nilainya.

74

BELANTARA KEARIFAN

Racun berbungkus madu

D

ua benda madu dan racun,
memiliki karakter yang
berbeda.
Secara mudah kita akan bisa
membedakan dengan
gampang apabila disebutkan mana
madu, mana racun.
Akan tetapi, kita akan semakin sulit
membedakan ketika berada dalam
kenyataan hidup.
Yang sering kita temukan justru madu
dibungkus racun atau racun berbungkus
madu.
Kondisi keduanya berbahaya.
Meskipun madu, bila dibungkus dengan
racun juga akan mematikan.
Demikian dengan racun akan lebih
BELANTARA KEARIFAN

75

berbahaya ketika dibungkus dengan
madu.
Yang disebut terakhir, racun dibungkus
dengan madu, akan lebih banyak
memakan korban.
Dalam kehidupan bila madu dan racun
dianalogikan dengan kebaikan dan
keburukan,
maka akan lebih banyak racun yang
dibungkus madu.
Kenyataan memang, keburukan yang
dibungkus dengan kebaikan lebih
banyak mengelabui kita.
Penampilan penyebabnya.
Iklan juga membantu menawarkan
keburukan yang dibungkus dengan
kebaikan ini.
Jadi sering kita melihat bahasa yang
bagus ditampilkan oleh sejumlah
penguasa, tapi sebenarnya yang ada di
76

BELANTARA KEARIFAN

dalam pembicaraan kebijakan itu
adalah racun.
Penampilannya sangat manis dan tidak
memungkinkan kita untuk menilai bahwa
ia sarat dengan keburukan,
akan tetapi kemudian kita baru tahu
belakangan bahwa di dalam hatinya
tersimpan keburukan.
Racun yang terbungkus madu, memang
lebih sulit dikenali ketimbang madu
dibungkus racun.
Namun keduanya sama-sama
mematikan.
Di negeri ini, hampir semua
berpenampilan sama dalam kehidupan
kita.

BELANTARA KEARIFAN

77

Alam menyediakan kebaikan

A

pa pun yang terjadi dalam
alam ini, sesungguhnya alam
sedang menerapkan
ketentuannya.
Bencana alam yang menimpa suatu
wilayah adalah proses alami yang
dilakukan alam untuk menyeleksi mahluk
yang ada di dalamnya.
Ketentuan alam itu adalah kebaikan
dalam ukuran Penciptanya.
Namun yang sering terjadi adalah
kesulitan kita untuk memahami kenapa
terjadi.
Logika kita tidak sebanding untuk
memahami ilmu sang pencipta atas
seluruh kejadian alam.
78

BELANTARA KEARIFAN

Meski terkadang kita sombong dengan
ilmu manusiawi kita yang serba
terbatas.
Alam ini kaya, terlalu banyak
yang belum kita tahu, terlalu banyak
yang masih menjadi misteri.
Karena itu wajar kalau kita tidak
memahami kebaikan dari
yang disediakan alam.
Tapi Tuhan telah menggariskan bahwa
kita mahluk paling mulia di bumi.
Manusia diberi kewenangan untuk
mengolah alam.
Hanya saja, jika manusia mulai
berlebihan dalam bertindak dan
merusak alam, maka alam justru
yang diberi kemuliaan untuk mengantur
dengan kemarahannya.
Aturan alam akan membuat manusia
merasa kecewa dan tidak adil.
BELANTARA KEARIFAN

79

Tetapi aturan alam sebenarnya adalah
seleksi dari sebuah proses kekejaman
yang ingin dihentikan oleh penciptanya
atas manusia yang sudah terlalu
berlebihan.
Tapi Tuhan selalu memaafkan manusia.
Dan orang-orang yang diberi hikmah
yang bisa memahami kebaikan alam.
Barangkali kita akan menjadi bagian
dari orang-orang yang diberkahi.
Semoga.

80

BELANTARA KEARIFAN

Nama yang layak dikenang

s

iapa pun pasti memimpikan
hidup mudah dan serba
mudah.
Bahkan ada istilah menyebutkan:
mas ih muda kaya raya, sudah tua
masuk foya-foya dan mati masuk
syurga.
Gambaran itu sangat kontradiktif.
Akan tetapi banyak orang juga ingin
hidup layak dan selalu dikenang.
Keinginan itu tidak disertai dengan
upaya yang keras.
Segalanya ingin mudah dan tanpa
perjuangan.
Padahal, kata Theodore Roosevelt,
belum pernah ada seorang pun dalam
BELANTARA KEARIFAN

81

sejarah kita yang menuntut kehidupan
serba mudah yang namanya layak untuk
dikenang.
Karena nama yang layak dikenang
hanya berada dalam papan nama
orang-orang yang berjuang keras
dengan susah payah dalam
kehidupannya.

82

BELANTARA KEARIFAN

Catatan masalah
nda kira-kira sudah bisa
menebak, bahwa seorang
jenderal juga awalnya
berpangkat letnan.
Seorang yang kaya raya juga pada
awalnya hidup tidak berkecukupan.
Seorang jenderal sudah melalui
berbagai persoalan dengan rangkaian
pendidikan yang cukup, sehingga dia
layak untuk menjadi jenderal.
Pada saat sang jenderal masih menjadi
letnan, tentu berbagai situasi kehidupan
yang pahit dialaminya.
Namun dia tetap tegar
dan menghadap ke masa depan.
Demikian juga orang yang sukses, kaya

A

BELANTARA KEARIFAN

83

raya, sudah menghadapi masa lalu
yang berat untuk bisa menjadi seperti
sekarang.
Kecepatan mereka untuk menghapus
catatan masa lalu yang kurang baik
merupakan kunci keberhasilan.
Ketahuilah, masa depan yang cerah
berdasarkan pada masa lalu buruk
yang dilupakan.
Anda tidak dapat melangkah dengan
baik dalam kehidupan anda sampai
anda melupakan kegagalan dan sakit
hati anda dari catatan masa lalu.

84

BELANTARA KEARIFAN

Perlu tidak kita marah ?

O

rang bijak mengatakan jangan
mengumbar rasa marah.
Bahkan riwayat menjelaskan
agar kita mengubah posisi
segera ketika kita marah untuk
merendahkannya.
Ketika kita berdiri sedang marah, maka
segeralah duduk untuk menurunkan
amarah.
Dalam pergaulan sehari-hari,
kemarahan akan mengurangi wibawa
seseorang.
Kemarahan atasan akan menambah
jumlah bawahan yang sakit hati
kepadanya.
Sebab, kata Benjamin Franklin, semua
yang diawali dengan rasa marah akan
BELANTARA KEARIFAN

85

berakhir dengan rasa malu.
Jadi jangan pernah anda marah
kecuali karena anda merasa tidak
segera melakukan kebaikan.
Emosilah anda hanya karena anda
tidak segera berbuat baik kepada
sesama.

86