HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA.

(1)

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN

CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

ILMAN ALIFA SYAHDA 1003061

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN

DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG

OLAHRAGA SEPAK BOLA

Oleh

Ilman Alifa Syahda

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Ilman Alifa Syahda 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ILMAN ALIFA SYAHDA 1003061

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN

CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. Imas Damayanti, M.Kes. NIP.19800721 200604 2 001

Pembimbing II

Iman Imanudin, S.Pd., M.Pd. NIP. 19750810 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan FPOK UPI

Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP. 19621222 198703 1 002


(4)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Kapasitas Vital Paru-Paru dalam Sepak Bola ... 7

2. Daya Tahan Cardiorespiratory pada Sepak Bola. ... 12

3. Olahraga Sepak Bola ... 19

B. Kerangka Pemikiran ... 23

C. Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 25

1. Lokasi ... 25


(5)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sampel ... 26

B. Desain Penelitian ... 27

C. Metode Penelitian ... 28

D. Definisi Opresional ... 29

E. Instrumen Penelitian ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Penelitian ... 41

1. Uji Normalitas ... 46

2. Uji Korelasi ... 46

3. Analisis Determinasi ... 48

B. Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA... 60

LAMPIRAN ... 56


(6)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola


(7)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Tahapan Latihan Daya Tahan ... 15

3.1 Isian Biodata dan Riwayat Penyakit ... 31

3.2 Indikator Penilaian Kapasitas Vital Paru-Paru ... 33

3.3 Formulir Penghitungan Balikan Bleep Test ... 36

3.4 Prediksi Nilai Vo2max (Bleep Test) ... 37

4.1 Norma Penilaian dan Klasifikasi Kapasitas Vital Paru-Paru (Liter) ... 41

4.2 Analisis Kapasitas Vital Paru-Paru (Mili Liter/ml) ... 42

4.3 Penilaian Vo2max dalam ml/kg bb/menit Berdasarkan Usia ≤ 24 Tahun ... 43

4.4 Analisis Daya Tahan Cardiorespiratory (ml, kg bb/menit) ... 44

4.5 Hasil Pengujian Normalitas ... 46

4.6 Interprestasi Koefisien Korelasi ... 47

4.7 Hasil Penghitungan Koefisien Korelasi ... 47

4.8 Model Summary ... 48

1.1 Uji Normalitas Data ... 59

1.2 Uji Korelasi ... 59


(8)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Spirometer Spiro Ball ... 10

2.2 Gerakan Pernapasan Normal ... 12

3.1 Spirometer Spiro Ball ... 32


(9)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan

3.1 Desain Penelitian ... 27


(10)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Hasil Tes Kapasitas Vital Paru-Paru ... 56

2 Hasil Tes Daya Tahan Cardiorespiratory ... 57

3 Formulir Penghitungan Bleep Test ... 58

4 Hasil Uji Statistik (Output SPSS 18) ... 59

5 Hasil Uji Statistik (Output SPSS 18) ... 60

6 Foto Tes Pengukuran Kapasitas Vital Paru-Paru ... 61


(11)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstrak

Ilman Alifa Syahda 1003061

Penelitian ini berjudul “Hubungan Kapasitas Vital Paru-Paru Dengan Daya Tahan Cardiorespiratory Pada Cabang Olahraga Sepak Bola”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya daya tahan cardiorespiratory siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepak bola di SMA Negri 1 Cikarang Utara. Tujuan penelitian ini adalah (1). Mengetahui tingkat kapasitas vital paru-paru siswa SMA Negri 1 Cikarang Utara yang mengikuti ekstrakurikuler pada cabang olahraga sepak bola. (2). Mengetahui tingkat daya tahan cardiorespiratory siswa SMA Negri 1 Cikarang Utara yang mengikuti ekstrakurikuler pada cabang olahraga sepak bola. (3). Mengetahui hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif korelatif, dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negri 1 Cikarang Utara kelas XI dan XII yang berjumlah 647 orang, dengan sampel adalah siswa yang masih aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepak bola yang berjumlah 24 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory sebesar 22,7% dan sisanya 77,3% dipengaruhi oleh faktor lain.


(12)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE RELATIONSHIP OF LUNG VITAL CAPACITY WITH

CARDIORESPIRATORY ENDURANCE IN THE SPORT OF FOOTBALL.

Ilman Alifa Syahda

Ilmu Keolahragaan

Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

Imas Damayanti

1

Iman Imanudin

2

ABSTRACT

This study entitled “Lung Vital Capacity with Cardiorespiratory Endurance in The Sport of Football”. This research was motivated by the low cardiorespiratory

endurance exstracurricular activities of student who take high school football in North Cikarang State. The purpose of this study (1). Determine the level of vital capacity of the lungs state high school student cikarang north (2). Determine the level of cardiorespiratory endurance high school student cikarang north (3). Determine the relationship of vital capacity of the lungs with cardiorespiratory endurance in the sport of football. The method used in this research is descriptive correlative study, with kualitatif approach. The population in this study were all high school student cikarang north country 1 grade 11and 12 totaling 647 people, with a sample of student who are still actively following the football extracurricular activities, amounting to 24 people. The results of this study showed a relationship vital capacity of the lungs with cardiorespiratory endurance by 22.7% and the remaining 77.3% is influenced by other factors.


(13)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh semua orang. Karena dengan berolahraga kita bukan hanya sehat jasmani dan rohani, tetapi juga dapat meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Seperti yang dikemukakan oleh Giriwijoyo (2007:16) menjelaskan bahwa, ”olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup)”. Dengan kata lain, berolahraga akan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, karena dengan tubuh sehat yang dimiliki kita mampu melakukan aktivitas-aktivitas dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.

Betapa besarnya manfaat berolahraga pasti sudah dapat kita rasakan bila kita rutin berolahraga dan menjaga pola hidup yang sehat. Berolahraga pasti membutuhkan tenaga dalam proses pelaksanaannya, daya tahan yang dimiliki seseorang sangat berpengaruh dalam proses berlangsungnya kegiatan olahraga. Daya tahan sangat bergantung sekali pada oksigen, karena tubuh yang kita guanakan untuk bergerak membutuhkan asupan oksigen dalam proses berlangsungnya kegiatan olahraga agar tidak mengalami kelelahan. Jadi oksigen sangat vital perannya, bukan hanya untuk bernapas tapi juga untuk menyuplai ke otot saat kita sedang melakukan aktivitas. Tapi semua itu bisa terjadi bila kita memiliki kapasitas paru-paru yang baik.

Semua makhluk hidup di dunia ini pasti bisa bernapas, termasuk manusia. Tapi jarang kita ketahui paru-paru yang biasa kita gunakan untuk bernapas memiliki kapasitas. Seperti yang dikatakan oleh Evelyn C. Pearce (2009:267) mengatakan bahwa, “Volume udara yang dapat dicapai masuk dan keluar paru


(14)

-2

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

paru pada penarikan napas paling kuat disebut kapasitas vital paru-paru”. Evelyn C. Pearce (2009:267) mengatakan bahwa,

besar daya muat udara oleh paru-paru ialah 4.500 ml sampai 5.000 ml atau 4½ sampai 5 liter udara. Hanya sebagian kecil dari udara ini, kira-kira 1/10-nya atu 500 ml adalah udara pasang surut (tidal air), yaitu udara yang dihirup dan dihembuskan keluar pada pernapasan biasa dengan tenang.

Bagi seorang atlet, memiliki kapasitas vital paru-paru yang baik sangatlah penting, karena dengan itu meraka dapat memiliki daya tahan yang stabil pada saat bertanding. Contohnya seorang atlet sepak bola harus memiliki daya tahan otot (muscle endurance) maupun daya tahan jantung-paru (cardiorespiratory endurance) yang baik. Seperti yang dikatakan Harsono (1988:155) mengatakan bahwa, “daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut”.

Olahraga sepak bola digolongkan kedalam olahraga aerobik, dimana kita sangat memerlukan oksigen untuk mendistribusikan ke otot selama pertandingan berlangsung. Seperti yang dikatakan Giriwijoyo (2012:23) mengatakan bahwa, “bila kapasitas aerobik besar, maka kelelahan lambat datang. Sedangkan bila kapasitas aerobik kecil maka kelelahan cepat datang”. Aerobik itu sendiri sangat membutuhkan oksigen. Jadi bila kita ingin memiliki daya tahan aerobik yang baik, kita juga harus memiliki kapasitas paru-paru yang baik untuk menampung oksigen sebanyak mungkin dan mendistribusikannya ke tubuh. Jika kita mengalami kelelahan akan menyebabkan timbulnya asam laktat di dalam otot. Asam laktat itu sendiri berbahaya jika terjadi, karena atlet tersebut tidak memiliki oksigen yang cukup untuk disalurkan ke otot sehingga dapat menimbulkan cedera pada atlet akibat dari kelelahan yang dialaminya. Seperti yang dijelaskan Imanudin (2008:36) menjelaskan bahwa,

pemecahan glikogen tanpa oksigen (O2) akan menghasilkan asam laktat.

Pada waktu intensitas kerja/latihan yang tinggi dan dalam jangka waktu yang cukup lama, maka sejumlah besar asam laktat terkumpul dalam otot


(15)

3

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga menyebabkan kelelahan yang pada akhirnya akan mengakibatkan terhentinya aktivitas fisik atau kerja.

Kegiatan ekstrakurikuler sepak bola di SMA Negeri 1 Cikarang Utara, kebanyakan para siswanya memiliki daya tahan yang kurang baik. Seperti yang dikemukakan oleh pelatih ektrakurikuler sepak bola di SMA tersebut Sapta Hadi, rata-rata pemain didikannya hanya mampu bermain maksimal di 45 menit pertama, sehingga para pemain akan mudah lelah dan bermain kurang maksimal di sisa waktu berikutnya dan akibatnya banyak pemain yang mengalami kelelahan yang berlebih dan tidak sedikit pemain yang mengalami cedera. Seperti diketahui olahraga sepak bola merupakan permainan yang dilakukan dengan cepat dalam lapangan yang luas dengan panjang 110 meter dan lebar 75 meter. Sehingga pemain dituntut berlari cepat dan bergerak aktif mengelilingi setiap sudut lapangan selama permainan berlangsung, agar terciptanya peluang-peluang yang dapat menghasilkan gol. Kondisi fisik yang prima serta daya tahan yang kuat sangat diperlukan dalam sepak bola, karena pemainan sepak bola berlangsung selama 2x45 menit dalam keadaan normal.

Betapa vitalnya kontribusi oksigen yang diperlukan dalam sepak bola untuk menunjang daya tahan selama pertandingan, maka atlet harus memiliki paru-paru yang baik dan kapasitas vital paru-paru yang besar. Seperti yang dikatakan Arsil (1999), menjelaskan bahwa ”daya tahan dalam sepak bola merupakan kesanggupan tubuh untuk melakukan aktifitas selama berlangsungnya permainan”. Karena dengan kita memiliki kapasitas vital paru-paru yang baik, otot-otot dalam tubuh kita tidak kekurangan asupan oksigen, sehingga atlet memiliki daya tahan yang baik selama berlangsungnya permainan.

Atas permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA”.


(16)

4

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pada dasarnya sepak bola merupakan olahraga yang sangat menguras stamina, dengan durasi waktu permaianan cukup lama yaitu 2 x 45 menit. Setiap pemain yang terlibat dalam olahraga sepak bola diharuskan memiliki daya tahan yang baik untuk menunjang penampilannya selama pertandingan berlangsung. Tetapi pada kenyataannya di SMA Negeri 1 Cikarang Utara, siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepak bola, memiliki tingkat daya tahan yang kurang baik. Para siswa hanya mampu bermain optimal di 45 menit pertama, sehingga pemain megalami kelelahan di sisa waktu berikutnya. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian untuk mencari hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah tersebut di atas, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kapasitas vital paru-paru siswa SMA Negeri 1 Cikarang Utara yang mengikuti ektrakurikuler pada cabang olahraga sepak bola?

2. Bagaimana tingkat daya tahan cardiorespiratory siswa SMA Negeri 1 Cikarang Utara yang mengikuti ektrakurikuler pada cabang olahraga sepak bola?


(17)

5

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Apakah ada hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola?

D. Tujuan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, tentunya terdapat tujuan-tujuan tertentu agar hal-hal yang dirumuskan dapat tertulis dengan terarah. Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui tingkat kapasitas vital paru-paru siswa SMA Negeri 1 Cikarang Utara yang mengikuti ektrakurikuler pada cabang olahraga sepak bola.

2. Mengetahui tingkat daya tahan cardiorespiratory siswa SMA Negeri 1 Cikarang Utara yang mengikuti ektrakurikuler pada cabang olahraga sepak bola.

3. Mengetahui hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory siswa SMA Negeri 1 Cikarang Utara yang mengikuti ektrakurikuler pada cabang olahraga sepak bola.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Berdasarkan hasil penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola.

2. Manfaat Praktis

Untuk menjawab peneliti mengenai hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola. Serta sebagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan para pelatih dalam upaya


(18)

6

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kualitas para atlet. Khususnya dalam meningkatkan kapasitas vital paru-paru dan daya tahan cardiorespiratory.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi atau sistematika penulisan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penenlitian E. Manfaat Penelitian

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka B. Kerangka Pemikiran C. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian B. Desain Penelitian

C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional E. Instrumen Penelitian


(19)

7

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data

G. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan


(20)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi

Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Cikarang Utara. Pemilihan lokasi ini dikarenakan peneliti pernah menempuh pendidikan di SMA tersebut, serta mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepak bola di SMA Negeri 1 Cikarang Utara selama tiga tahun. Lokasi sekolah sangat strategis karena dekat dengan rumah tempat peneliti tinggal. Selain itu sekolah ini juga sangat mendukung kegiatan ekstrakurikuler sepak bola, karena ekstrakurikuler sepak bola ini sangat positif bagi siswa karena siswa bisa menyalurkan bakat, minat, dan hobi mereka.

Ekstrakurikuler sepak bola diselenggarakan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu. Tempat pelaksanaan ekstrakurikuler di Stadion Mini Cikarang Utara bersebelahan dengan lokasi SMA Negeri 1 Cikarang Utara. Keadaan seperti ini sangat tepat untuk dijadikan objek penelitian, selain itu belum pernah ada yang meneliti tentang hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory di SMA Negeri 1 Cikarang Utara.

2. Populasi

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013:80) menjelaskan bahwa, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan krakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 315 dan kelas XII yang berjumlah 332, dengan total keseluruhan siswa XI dan XII 647 orang siswa.


(21)

26

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Sampel

Menurut Sugiyono (2013:81) mengemukakan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:85) menjelaskan

bahwa, “purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu”. Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

semua siswa yang masih aktif mengikuti ekstrakurikuler sepak bola di SMA Negeri 1 Cikarang Utara, yang berjumlah 24 orang. Untuk mengoptimalkan dalam penelitian ini, peneliti memberikan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria ini menentukan dapat atau tidaknya sampel digunakan dalam penelitian. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi, merupakan kriteria yang memenuhui syarat sebagai sampel dalam penelitian. Adapun kriteria tersebut antara lain:

- Laki-laki

- Sehat jasmani dan rohani

- Sekolah di SMA Negeri 1 Cikarang Utara dan mengikuti ekstrakurikuler sepak bola

b. Kriteria eksklusi, merupakan kriteria yang tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Adapun kriteria tersebut anatara lain:

- Sedang mengalami sakit saluran pernapasan akut

- Mempunyai riwayat penyakit asma dalam 3 tahun kebelakang - Sedang dalam pengobatan penyakit TBC


(22)

27

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Desain Penelitian

Suatu penelitian membutuhkan sebuah desain penelitian untuk dijadikan acuan dalam langkah-langkah penelitian. Desain penelitian dalam penelitian ini mencakup pada saat persiapan penelitian dan pelaksanaan penelitian, desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1 Desain Penelitian Sumber: Sugiyono (2013:42)

Keterangan:

X : Kapasitas vital paru-paru Y : Daya tahan cardiorespiratory

Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut:


(23)

28

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.2

Langkah-Langkah Penelitian

C. Metode Penelitian

Pemecahan dari penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelatif, dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:2), ”Metode penelitian adalah sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Sedangkan metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivisme,

Populasi

Sampel

Pengolahan Data dan Analisis

Kesimpulan Tes Kapasitas Vital

Paru-paru

Tes Daya Tahan


(24)

29

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013:8).

Menurut Ibrahim dan Sudjana (2004:64), ”Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang”. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang dalam suatu situasi. Data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis untuk memperoleh kesimpulan. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas agar tujuan penelitian tercapai sesuai yang diharapkan.Penelitian ini bersifat dekriptif korelatif untuk melihat hubungan variabel dengan variabel lain.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran dari judul penelitian berdasarkan batasan-batasan istilah yang digunakan dalam penelitian. Maka dari itu, agar tidak terjadi suatu kesalah pahaman dalam penafsiran judul penelitian:

“Hubungan Kapasitas Vital Paru-Paru dengan Daya Tahan Cardiorespiratory

pada Cabang Olahraga Sepak Bola”. Maka peneliti merasa perlu untuk menjelaskan berbagai istilah yang ada dalam penelitian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

1. Kapasital vital paru-paru menurut Evelyn C. Pearce (2009:267) mengatakan bahwa, “volume udara yang dapat dicapai masuk dan keluar paru pada penarikan napas paling kuat disebut kapasitas vital

paru-paru”. Pada penelitian ini kapasitas vital paru-paru yang dimaksud adalah

kemampuan meniup udara sekuat mungkin dengan menggunakan alat Spirometer Ball.

2. Daya tahan cardiorespiratory menurut Menurut Suharto (1997:5)


(25)

30

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seseorang dalam mempergunakan sistem jantung,pernafasan dan peredaran darahnya, secara efektif dan efisien dalam menjalankan kerja terus menerus, yang melibatkan kontraksi otot-otot besar dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup larna”. Dalam penelitian ini daya tahan cardiorespiratory yang dimaksud adalah kemampuan seseorang melawan rasa lelah saat melakukan aktivitas olahrahga dalam waktu lama, dengan menggunakan Bleep Tes.

Menurut Sugiyono (2013:38) menyatakan bahwa, “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab. Sugiyono (2013:39), “variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas pertama (X) adalah kapasitas vital paru-paru.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (Y), Sugiyono (2013:39), “variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah daya tahan cardiorespiratory. Daya tahan cardirespiratory menjadi variabel terikat, karena jika kapasitas vital paru-paru baik maka daya tahan cardiorespiratory juga baik.


(26)

31

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2013:102), “alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian, jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan hasil tes yang maksimal, peneliti memberikan isian biodata dan riwayat penyakit sebelum melakukan tes.

Tabel 3.1

Isian Biodata dan Riwayat Penyakit

No. Nama Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18


(27)

32

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 19

20 21 22 23 24 25

Keterangan :

 Pertanyaan 1: Apakah sedang mengalami gangguan pernapasan, seperti flu, batuk dan lain sebagainya.

 Pertanyaan 2: Mempunyai riwayat penyakit asma dalam 3 tahun kebelakang.  Pertanyaan 3: Apakah sedang dalam pengobatan penyakit TBC.

2. Tes untuk mengukur kapasitas vital paru-paru biasanya dengan alat spirometer. Spirometer adalah alat untuk mengukur aliran udara yang masuk dan keluar paru-paru dan dicatat dalam grafik volum per waktu. Spirometer yang digunakan dalam penelitian menggunakan tipe “Spirometer Spiro Ball”, dengan spesifikasi sebagai berikut:

- Volume skala ganda, sampai dengan 4.000 ml, bertahap menunjukan setiap 250 ml

- Kompak dan ergonomis desain - Indikator volume yang ditentukan


(28)

33

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Spirometer Spiro Ball Alat untuk Mengukur Kapasitas Paru-Paru Sumber: http://www.sedia-alatkesehatan.com/Spirometer%20Spiro%20Ball

Lembar observasi untuk indikator penilaian kapasitas vital paru-paru dan daya tahan cardiorespiratory yang dilakukan oleh peneliti, ditunjukan dengan tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Indikator Penilaian Kapasitas Vital Paru-Paru

No. Nama Siswa Tes Kapasitas Paru-Paru

1 2 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9


(29)

34

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10

11 12 13 14 15 16 17 25

Keterangan:

Hasil penilaian tes kapasitas vital paru-paru: 1. Tes kapasitas paru-paru pada peniupan pertama 2. Tes kapasitas paru-paru pada peniupan kedua 3. Tes kapasitas paru-paru pada peniupan ketiga

Hasil tes yang diambil dari ketiga hasil tes tersebut adalah hasil tiupan paling tertinggi yang diperoleh siswa.

3. Untuk mengukur kemampuan daya tahan cardiorespiratory dengan menggunakan Multistage Fitnes Test atau sering disebut bleep tes.

a. Tujuannya untuk mengukur kapasitas aerobik, daya tahan kardiorespirasi dan VO2max.

b. Alat dan fasilitas yang akan digunakan:

- Halaman, lapangan atau lintasan datar yang tidak licin minimal sepanjang 22 meter

- Cassette bleep tes

- Sebuah speaker atau tape recorder - Stopwatch


(30)

35

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Cones sebagai tanda batas jarak

- Alat tulis

Gambar 3.2

Batas Jarak Tempuh Bleep Test

Sumber: http://www.ptgear.co.uk/fitness-tests/bleep/

c. Cara pelaksanaannya:

- Sebelum memulai tes, sebaiknya peserta melakukan pemanasan terlebih dahulu.

- Dengarkan dan ikuti petunjuk dari kaset.

- Setelah bunyi start/mulai, peserta tes mulai berlari atau jogging dari cones pertama ke cones kedua.

- Kecepatan berlari harus diatur konstan dan tepat tiba sampai di garis, lalu berbalik arah (pivot) ke garis asal.

- Jika peserta tes sudah sampai digaris sebelum terdengar bunyi bleep, peserta tes harus menunggu di garis asal dan baru berlari lagi saat bunyi bleep. Begitu seterusnya peserta berlari bolak-balik sesuai dengan irama bleep. - Tes bleep ini terdiri dari beberapa tingkatan (level), setiap tingkatan terdiri

dari beberapa balikan (shuttle). Setiap level ditandai dengan tiga kali bunyi bleep (seperti bunyi turalit), sedangkan setiap shuttle ditandai dengan satu kali bleep.

- Peserta tes terus berlari sesuai irama bleep sampai peserta tidak mampu mengikuti kecepatan irama tersebut. Pada saat bleep terdengar peserta belum sampai digaris, jika dalam dua kali berturut-turut peserta tidak


(31)

36

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu mengejar irama bleep, maka peserta tes tersebut dianggap sudah tidak mampu mengikuti tes dan peserta harus berhenti.

- Lakukan pendinginan dengan cara berjalan, jangan langsung berhenti atau duduk.

d. Hasil dan penilaian:

- Catat pada level dan shuttle terakhir, berapa yang berhasil diselesaikan peserta tes sesuai irama bleep tes..

- Ukur nilai Vo2max.

Tabel 3.3

Formulir Penghitungan Balikan Bleep Test

Level/Tingkatan Ke ...

Shuttle/Balikan Ke ...


(32)

37

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Kemampuan maksimal: Nama : . . . Tingkatan : . . . Balikan : . . .

Vo2max : . . . ml/kg BB/menit

Tabel 3.4

Prediksi Nilai VO2max (Bleep Test)


(33)

38

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tkt Bk Vo2

Max Tkt Bk

Vo2

max Tkt Bk

Vo

2max Tkt Bk

Vo2

max Tkt

B k

Vo2 max

2

1 -

7

5 38.15 11

10 53.10

15

8 66.20 15 77.90 2 20.40 6 38.50 11 53.70 9 66.45

19

1 78.10 3 20.75 7 38.85 12 53.90 10 66.70 2 78.30 4 21.10 8 39.20

12

1 54.10 11 67.06 3 78.55 5 21.45 9 39.55 2 54.30 12 67.40 4 78.80 6 21.80 10 39.90 3 54.55 13 67.60 5 79.00 7 22.15

8

1 40.20 4 54.80

16

1 67.80 6 79.20

8 22.50 2 40.50 5 55.10 2 68.00 7 79.45

3

1 23.05 3 40.80 6 55.40 3 68.25 8 79.70

2 23.60 4 41.10 7 55.70 4 68.50 9 79.95

3 23.95 5 41.45 8 56.00 5 68.75 10 80.20 4 24.30 6 41.80 9 56.25 6 69.00 11 80.40 5 24.65 7 42.10 10 56.50 7 69.25 12 80.60 6 25.00 8 42.40 11 57.10 8 69.50 13 80.83 7 25.35 9 42.70 12 57.26 9 69.75 14 81.00 8 25.70 10 43.00

13

1 57.46 10 70.00 15 81.30

4

1 26.25 11 43.30 2 57.60 11 70.25

20

1 81.55 2 26.80

9

1 43.60 3 57.90 12 70.50 2 81.80 3 27.20 2 43.90 4 58.20 13 70.70 3 82.00 4 27.60 3 44.20 5 58.45 14 70.90 4 82.20 5 27.95 4 44.50 6 58.70

17

1 71.15 5 82.40

6 28.30 5 44.65 7 59.00 2 71.40 6 82.60

7 28.70 6 45.20 8 59.30 3 71.65 7 82.90

8 29.10 7 45.55 9 59.55 4 71.90 8 83.00

9 29.50 8 45.90 10 59.80 5 72.15 9 83.25

5

1 29.85 9 46.20 11 60.20 6 72.40 10 83.50 2 30.20 10 46.50 12 60.60 7 72.65 11 83.70 3 30.60 11 46.80 13 60.76 8 72.90 12 83.90 4 31.00

10

1 47.10

14

1 60.92 9 73.15 13 84.10 5 31.40 2 47.40 2 61.10 10 73.40 14 84.30 6 31.80 3 47.70 3 61.35 11 73.65 15 84.55 7 32.17 4 48.00 4 61.60 12 73.90 16 84.80 8 32.54 5 48.35 5 61.90 13 74.13

21

1 85.00 9 32.90 6 48.70 6 62.20 14 74.35 2 85.20

6

1 33.25 7 49.00 7 62.45

18

1 74.58 3 85.40

2 33.60 8 49.30 8 62.70 2 74.80 4 85.60

3 33.95 9 49.60 9 63.00 3 75.05 5 85.85

4 34.30 10 49.90 10 63.00 4 75.30 6 86.10 5 34.65 11 50.20 11 63.65 5 75.55 7 86.30 6 35.00

11

1 50.50 12 64.00 6 75.80 8 86.50 7 35.35 2 50.80 13 64.20 7 76.00 9 86.70 8 35.70 3 51.10

15

1 64.40 8 76.20 10 86.90 9 36.05 4 51.40 2 64.60 9 76.45 11 87.15 10 36.40 5 51.65 3 64.85 10 76.70 12 87.40

7

1 36.75 6 51.90 4 65.10 11 76.95 13 87.60

2 37.10 7 52.20 5 65.35 12 77.20 14 87.80

3 37.45 8 52.50 6 65.60 13 77.43 15 88.00

4 37.80 9 52.80 7 65.90 14 77.66 16 88.20


(34)

39

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan metode dan desain yang digunakan, adapun langkah-langkah sebagai berikut dalam pengumpulan data:

1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian

2. Melakukan tes pengukuran kapasitas vital paru-paru 3. Melakukan tes pengukuran daya tahan cardiorespiratory 4. Melakukan pengolahan dan analisis data dari hasil kedua tes 5. Menetapkan kesimpulan.

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi. Analisis korelasi menunjukan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih (Hubungan Kapasitas Vital Paru-Paru dengan Daya Tahan Cardiorespiratory pada Cabang Olahraga Sepak Bola). Dimana analisis data diolah dengan menggunakan program Statistical Product for Social Science (SPSS) versi 18. Adapun langkah-langkahnya adalah:

1. Melakukan tes kapasitas vital paru-paru 2. Melakukan tes daya tahan cardiorespiratory 3. Mengumpulkan data hasil tes

4. Input data skor tersebut pada program komputer Microsoft Excel 2010.

Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis, dengan tujuan dapat memperoleh kesimpulan penelitian. Dalam pelaksanaannya pengolahan data dilakukan melalui dua tahapan, yaitu uji asumsi statistik dan uji hipotesis.

1. Uji Asumsi Statistik

Uji asumsi statistik merupakan tahapan pengolahan data melalui rumus-rumus statistik, dengan tujuan akhirnya menjawab rumus-rumusan masalah penelitian. Dalam tahapannya, uji asumsi statistik melalui tahapan sebagai berikut:


(35)

40

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan tahapan pengolahan untuk memperoleh informasi mengenai data, diantaranya rata-rata, standar deviasi, varians, skor terendah dan skor tertinggi. Selain disajikan dalam bentuk angka, deskripsi data juga disajikan dalam bentuk diagram batang.

b. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berada pada taraf distribusi normal atau tidak. Menguji normalitas data dari setiap data. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji Kolmogorov-smirnov, dengan asumsi kelompok sampel termasuk ke dalam sampel kecil atau 30 ke bawah. Format pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau signifikansi (Sig.) dengan derajat kebebasan (dk) α = 0,05. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan normal. 2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal.

c. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah data memiliki varians yang sama atau tidak, dengan kata lain homogen atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan langkah pengujian statistik berikutnya, apakah menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik.Apabila data berdistribusi normal dan homogen, maka pengolahan dilakukan dengan statistik parametrik. Sebaliknya apabila data berdistribusi normal tapi tidak homogen, maka pengujian dengan statistik nonparametrik.

Untuk uji homogenitas data mengacu pada penghitungan Lavene Statistik hasil output dari SPSS. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan homogen. 2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak homogen.


(36)

41

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel. Dalam hal ini menggunakan korelasi ganda, namun untuk menghitung korelasi ganda, maka dihitung terlebih dahulu korelasi sederhananya dulu menggunakan korelasi bivariate/product moment pearson. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan.

2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan.

2. Uji Hipotesis Hipotesis 1:

Terdapat hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola.

H0: Tidak ada hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan

cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola

H1: Terdapat hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan

cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima.


(37)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dan uraian yang telah dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Gambaran tingkat kapasitas vital paru-paru siswa yang telah mengikuti tes pengukuran kapasitas vital paru-paru adalah mayoritas dalam kategori sedang yang berjumlah 16 orang dengan persentase (66,7%) dan sisanya 8 orang dalam kategori kurang dengan persentase (33,3%).

2. Gambaran tingkat daya tahan cardiorespiratory siswa yang telah mengikuti tes daya tahan cardiorespiratory adalah mayoritas dalam kategori sedang dengan jumlah 13 orang dengan persentase (54,2%), kategori kurang dengan jumlah 10 orang dengan persentase (41,6%), dan sisanya 1 orang masuk dalam kategori baik dengan persentase (4,2%).

3. Adanya hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola. Dari penghitungan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18, yang menunjukan nilai R square 0,227. Maka R square tersebut mengandung arti bahwa terdapat hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahn cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola, dengan jumlah persentase (22,7%) dan sisanya (77,3%) dipengaruhi oleh faktor lain.


(38)

52

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian, penulis mempunyai beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi para atlet/pemain cabang olahraga sepak bola disarankan untuk lebih menjaga dan meningkatkan kemampuan daya tahan khususnya daya tahan jantung dan pernapasan (cardiorespiratory), karena dalam hal ini pemain/atlet yang memiliki kapasitas vital paru-paru dan daya tahan cardiorespiratory yang baik akan memiliki stamina yang kuat dan tidak mudah lelah pada saat berlangsungnya pertandingan.

2. Bagi para pembina dan pelatih cabang olahraga sepak bola diharapkan dengan hasil penelitian yang didapat bisa lebih memperhatikan komponen-komponen terpenting yang harus dimiliki atlet seperti kapasitas paru dan kemampuan paru serta daya tahan yang dimiliki atlet. Selain faktor kapasitas vital paru-paru dan daya tahan, para pembina dan pelatih juga tetap harus memperhatikan komponen-komponen kondisi fisik yang lainnya.

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang cabang olahraga sepak bola, penulis sarankan meneliti kapasitas vital paru dan daya tahan cardiorespiratory melalui faktor lain yang mempengaruhinya seperti, genetik, jenis kelamin dan usia.

4. Berdasarkan dengan penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih luas dan kajian yang lebih mendalam, hal ini dikarenakan penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini karena keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga.


(39)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arsil. (1999). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP.

Darmanto, Djojodibroto. (2007). Respirologi. jakarta: EGC.

Fitriani, R. dkk. (2013). Fisiologi Sistem Respirasi. Tersedia di:

http://www.slideshare.net/ameeraffanya/fisiologi-sistem-respirasi. [Diakses 8 September 2014].

Giriwijoyo, S.S.Y. dkk. (2007a). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Girirwijoyo, S.S.Y. & Zafar, S.D. (2010b). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Girirwijoyo, S.S.Y. & Zafar, S.D. (2012c). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Guyton, C. Arthur. (1993a). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. (Textbook of Medical Physiology). Diterjemahkan oleh Ken Ariata Tengadi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Guyton, C, Arthur. (1987b). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Diterjemahkan oleh Andrianto Petrus. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.


(40)

54

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ibrahim. dan Sudjana. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Imanudin, Iman. (2008a). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Imanudin, Iman. (2008b). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Iskandar, Z. Adisapoetra, dkk. (1999). Panduan Teknik Tes dan Latihan Kesegaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah. Jakarta: Seminar dan Widiakarya Nasional Olahraga dan Kesegaran Jasmani, Pusat Pengkajian dan Pengembangan IPTEK Olahraga.

Pearce, Evelyn C. (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sajoto, Mochamad. (1998). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud.

Sherwood, L. (2001). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Soedjono. (1978). Sepakbola Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: PT. Kedaulatan Rakyat.

Soekarman. (1987). Dasar Olahraga untuk Pembina, Pelatih dan Atlet. Jakarta: Inti Idayu Press.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(41)

55

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suharto. (1997). Kesegaran Jasmani dan Peranannya. Jakarta: Informasi Kesehatan dan Olahraga, Pusat Komunikasi Pemuda.

Syaifuddin. (1997). Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Tabes. (2011). Pengertian Daya Tahan Kardiorespirasi DepKes. Tersedia di:

http://dtabes tabes.blogspot.com/2011/03/daya-tahan-kardiorespirasi.html. [Diakses 22 April 2014].

Widjajakusumah, Djauhari (2010). Fisisologi tubuh manusia. Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher.


(1)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel. Dalam hal ini menggunakan korelasi ganda, namun untuk menghitung korelasi ganda, maka dihitung terlebih dahulu korelasi sederhananya dulu menggunakan korelasi bivariate/product moment pearson. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan.

2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis 1:

Terdapat hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola.

H0: Tidak ada hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan

cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola

H1: Terdapat hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan

cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dan uraian yang telah dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Gambaran tingkat kapasitas vital paru-paru siswa yang telah mengikuti tes pengukuran kapasitas vital paru-paru adalah mayoritas dalam kategori sedang yang berjumlah 16 orang dengan persentase (66,7%) dan sisanya 8 orang dalam kategori kurang dengan persentase (33,3%).

2. Gambaran tingkat daya tahan cardiorespiratory siswa yang telah mengikuti tes daya tahan cardiorespiratory adalah mayoritas dalam kategori sedang dengan jumlah 13 orang dengan persentase (54,2%), kategori kurang dengan jumlah 10 orang dengan persentase (41,6%), dan sisanya 1 orang masuk dalam kategori baik dengan persentase (4,2%).

3. Adanya hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola. Dari penghitungan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18, yang menunjukan nilai R square 0,227. Maka R square tersebut mengandung arti bahwa terdapat hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahn cardiorespiratory pada cabang olahraga sepak bola, dengan jumlah persentase (22,7%) dan sisanya (77,3%) dipengaruhi oleh faktor lain.


(3)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian, penulis mempunyai beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi para atlet/pemain cabang olahraga sepak bola disarankan untuk lebih menjaga dan meningkatkan kemampuan daya tahan khususnya daya tahan jantung dan pernapasan (cardiorespiratory), karena dalam hal ini pemain/atlet yang memiliki kapasitas vital paru-paru dan daya tahan cardiorespiratory yang baik akan memiliki stamina yang kuat dan tidak mudah lelah pada saat berlangsungnya pertandingan.

2. Bagi para pembina dan pelatih cabang olahraga sepak bola diharapkan dengan hasil penelitian yang didapat bisa lebih memperhatikan komponen-komponen terpenting yang harus dimiliki atlet seperti kapasitas paru dan kemampuan paru serta daya tahan yang dimiliki atlet. Selain faktor kapasitas vital paru-paru dan daya tahan, para pembina dan pelatih juga tetap harus memperhatikan komponen-komponen kondisi fisik yang lainnya.

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang cabang olahraga sepak bola, penulis sarankan meneliti kapasitas vital paru dan daya tahan cardiorespiratory melalui faktor lain yang mempengaruhinya seperti, genetik, jenis kelamin dan usia.

4. Berdasarkan dengan penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih luas dan kajian yang lebih mendalam, hal ini dikarenakan penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini karena keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arsil. (1999). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP.

Darmanto, Djojodibroto. (2007). Respirologi. jakarta: EGC.

Fitriani, R. dkk. (2013). Fisiologi Sistem Respirasi. Tersedia di:

http://www.slideshare.net/ameeraffanya/fisiologi-sistem-respirasi. [Diakses 8 September 2014].

Giriwijoyo, S.S.Y. dkk. (2007a). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Girirwijoyo, S.S.Y. & Zafar, S.D. (2010b). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Girirwijoyo, S.S.Y. & Zafar, S.D. (2012c). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Guyton, C. Arthur. (1993a). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. (Textbook of Medical Physiology). Diterjemahkan oleh Ken Ariata Tengadi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Guyton, C, Arthur. (1987b). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Diterjemahkan oleh Andrianto Petrus. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.


(5)

Ilman Alifa Syahda, 2014

Hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cordioresparatory pada cabang olahraga sepak Bola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ibrahim. dan Sudjana. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Imanudin, Iman. (2008a). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Imanudin, Iman. (2008b). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Iskandar, Z. Adisapoetra, dkk. (1999). Panduan Teknik Tes dan Latihan Kesegaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah. Jakarta: Seminar dan Widiakarya Nasional Olahraga dan Kesegaran Jasmani, Pusat Pengkajian danPengembangan IPTEK Olahraga.

Pearce, Evelyn C. (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sajoto, Mochamad. (1998). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud.

Sherwood, L. (2001). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Soedjono. (1978). Sepakbola Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: PT. Kedaulatan Rakyat.

Soekarman. (1987). Dasar Olahraga untuk Pembina, Pelatih dan Atlet. Jakarta: Inti Idayu Press.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Suharto. (1997). Kesegaran Jasmani dan Peranannya. Jakarta: Informasi Kesehatan dan Olahraga, Pusat Komunikasi Pemuda.

Syaifuddin. (1997). Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Tabes. (2011). Pengertian Daya Tahan Kardiorespirasi DepKes. Tersedia di: http://dtabes tabes.blogspot.com/2011/03/daya-tahan-kardiorespirasi.html. [Diakses 22 April 2014].

Widjajakusumah, Djauhari (2010). Fisisologi tubuh manusia. Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher.