Penerapan basis data relasional objek pada sistem informasi LSM Garuluku-Forandaka 17.

(1)

ABSTRAK

Balai Anak Garuluku memiliki Sanggar Anak Garuluku dan Forum Anak Desa Kemadang 17 Dusun. Balai Anak Garuluku memiliki banyak anggota dan saat ini masih melakukan pendataan semua anggota dan data lainnya secara manual di dalam sebuah buku yang dinamakan Buku Induk Sanggar Anak Garuluku dan Buku Induk FORANDAKA 17. Hal ini memungkinkan terjadi kesalahan dalam pencatatan data, ketidakteraturan dalam pencatatan data, dan dapat terjadi kehilangan berkas dari dalam buku-buku tersebut. Dari latar belakang tersebut, maka dibuat sebuah sistem informasi untuk pencatatan data anggota, data kegiatan, data donatur, dan data laporan keuangan. Penulis mencoba untuk menerapkan fitur-fitur dari basis data relasional objek ke dalam sistem informasi ini dalam menangani data-data yang ada. Selain itu melalui sistem informasi inipun ingin memperkenalkan Garuluku-FORANDAKA kepada masyarakat luas.

Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada adalah studi kasus pada Balai Anak Garuluku Desa Kemadang Kecamatan Tanjung Sari, Gunung Kidul, membangun perangkat lunak dengan menggunakan JSP, Java, dan Oracle, dan melakukan uji coba calon pengguna sistem.

Hasil akhir yang diperoleh adalah sistem informasi berbasis web yang dapat memberikan informasi mengenai Balai Anak Garuluku kepada masyarakat luas, dan melakukan pencatatan data-data anggota, kegiatan, donatur, dan laporan keuangan yang dimiliki Sanggar Anak Garuluku dan FORANDAKA 17. Implementasi BDRO cukup baik dalam menangani pengelolaan data karena pemodelan basis data di Balai Anak Garuluku ini termasuk kompleks terutama dalam menangani data kegiatan dan data laporan keuangan yang membutuhkan nested table dan REF. Data anggota Garuluku yang memiliki tiga jenis keanggotaan menggunakan fitur inheritance. Data materi yang diajarkan dengan pengajarnya menggunakan fitur relationships using REF. Kekurangan dari implementasi Basis Data Relasional Objek adalah tampilan tabel menjadi kurang rapi karena ada kolom dalam suatu tabel yang bertipe data objek. Setelah dilakukan uji coba di Balai Anak Garuluku, kepada donatur, dan masyarakat luas diperoleh kesimpulan bahwa sistem ini dapat menjadi sarana penghubung dengan berbagai pihak dalam menyampaikan informasi tentang kegiatan, struktur organisasi, keanggotaan, dan laporan keuangan. Hal ini dibuktikan dari 97% responden yang menyatakan setuju bahwa sistem ini sudah efektif dalam menyajikan informasi profil garuluku, data keanggotaan, data kegiatan, data laporan keuangan dengan tepat dan jelas, dan 81,82% responden menyatakan setuju bahwa sistem ini mudah digunakan. Kekurangan dari sistem ini adalah tampilan web yang kurang berwarna dan kurang menarik, serta anggota garuluku tidak bisa login ke dalam sistem.


(2)

ABSTRACT

Garuluku Children's Center has Sanggar Anak Garuluku and Forum Anak Desa Kemadang 17 Dusun. Garuluku Children's Center has many members and still collecting all data members and other data manually in a book, called Sanggar Anak Parent Book and FORANDAKA 17 Parent Book. This enables an error in recording the data, the irregularity in recording the data, and can occurs loss of files in these books. From this background, then be created an information system for recording members data, activity data, the data of donators, and financial reporting data. The author tries to apply the features of the Object Relational Data Base into this information system in handling the existing data. Other than that through the information system would like to introduce Garuluku-FORANDAKA to the public.

The research methodology used to resolve the existing problems are a case study at the Children's Center of Garuluku in Kemadang, Tanjung Sari, Gunung Kidul, build software using JSP, Java, and Oracle, and to test prospective users of the system.

The final result obtained is a web-based information system that can provide information about the Garuluku Children's Center to the general public, and perform recording data members, activities, donators, and the financial reporting data are owned Sanggar Anak Garuluku and FORANDAKA 17. ORDB are good to handle the data menagement because the database modeling in Garuluku Children’s Center are complex especially to handle the activities data and financial reports that need nested table and REF. The data of Garuluku’s member has three type of memberships, they are using inheritance. Materi data and the teacher are using relationships using REF. The weakness from BDRO implementasion is table view not arrange in the information system because the column in a type table is object type. After testing at the Garuluku Children's Center, to donators, and to the general public, in general conclusion that the system is able to solve the problems that occurred in the Garuluku Children's Center. This thing are proven from 97% respondent are agree that this system are effective to present garuluku’s profile, member’s data, activities data, financial reports, dan 81,82% respondent are agree that this system are eassy to use. The weakness of this system is the web page view are less colorfull, not really attractive, and Garuluku’s member can’t login to the system.


(3)

PENERAPAN BASIS DATA RELASIONAL OBJEK

PADA SISTEM INFORMASI LSM

GARULUKU-FORANDAKA 17

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh : Ria Riska Topurmera

105314017

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

THE IMPLEMENTATION OF OBJECT RELATIONAL

DATABASE IN THE GARULUKU-FORANDAKA 17

INFORMATION SYSTEM

THESIS

Presented as Partial of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By :

Ria Riska Topurmera 105314017

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY


(5)

(6)

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juli 2015 Penulis,


(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ria Riska Topurmera

NIM : 105314017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PENERAPAN BASIS DATA RELASIONAL OBJEK PADA SISTEM INFORMASI LSM GARULUKU-FORANDAKA 17

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, menditribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama saya tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal : 20 Agustus 2015 Yang menyatakan,


(9)

ABSTRAK

Balai Anak Garuluku memiliki Sanggar Anak Garuluku dan Forum Anak Desa Kemadang 17 Dusun. Balai Anak Garuluku memiliki banyak anggota dan saat ini masih melakukan pendataan semua anggota dan data lainnya secara manual di dalam sebuah buku yang dinamakan Buku Induk Sanggar Anak Garuluku dan Buku Induk FORANDAKA 17. Hal ini memungkinkan terjadi kesalahan dalam pencatatan data, ketidakteraturan dalam pencatatan data, dan dapat terjadi kehilangan berkas dari dalam buku-buku tersebut. Dari latar belakang tersebut, maka dibuat sebuah sistem informasi untuk pencatatan data anggota, data kegiatan, data donatur, dan data laporan keuangan. Penulis mencoba untuk menerapkan fitur-fitur dari basis data relasional objek ke dalam sistem informasi ini dalam menangani data-data yang ada. Selain itu melalui sistem informasi inipun ingin memperkenalkan Garuluku-FORANDAKA kepada masyarakat luas.

Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada adalah studi kasus pada Balai Anak Garuluku Desa Kemadang Kecamatan Tanjung Sari, Gunung Kidul, membangun perangkat lunak dengan menggunakan JSP, Java, dan Oracle, dan melakukan uji coba calon pengguna sistem.

Hasil akhir yang diperoleh adalah sistem informasi berbasis web yang dapat memberikan informasi mengenai Balai Anak Garuluku kepada masyarakat luas, dan melakukan pencatatan data-data anggota, kegiatan, donatur, dan laporan keuangan yang dimiliki Sanggar Anak Garuluku dan FORANDAKA 17. Implementasi BDRO cukup baik dalam menangani pengelolaan data karena pemodelan basis data di Balai Anak Garuluku ini termasuk kompleks terutama dalam menangani data kegiatan dan data laporan keuangan yang membutuhkan nested table dan REF. Data anggota Garuluku yang memiliki tiga jenis keanggotaan menggunakan fitur inheritance. Data materi yang diajarkan dengan pengajarnya menggunakan fitur relationships using REF. Kekurangan dari implementasi Basis Data Relasional Objek adalah tampilan tabel menjadi kurang rapi karena ada kolom dalam suatu tabel yang bertipe data objek. Setelah dilakukan uji coba di Balai Anak Garuluku, kepada donatur, dan masyarakat luas diperoleh kesimpulan bahwa sistem ini dapat menjadi sarana penghubung dengan berbagai pihak dalam menyampaikan informasi tentang kegiatan, struktur organisasi, keanggotaan, dan laporan keuangan. Hal ini dibuktikan dari 97% responden yang menyatakan setuju bahwa sistem ini sudah efektif dalam menyajikan informasi profil garuluku, data keanggotaan, data kegiatan, data laporan keuangan dengan tepat dan jelas, dan 81,82% responden menyatakan setuju bahwa sistem ini mudah digunakan. Kekurangan dari sistem ini adalah tampilan web yang kurang berwarna dan kurang menarik, serta anggota garuluku tidak bisa login ke dalam sistem.


(10)

ABSTRACT

Garuluku Children's Center has Sanggar Anak Garuluku and Forum Anak Desa Kemadang 17 Dusun. Garuluku Children's Center has many members and still collecting all data members and other data manually in a book, called Sanggar Anak Parent Book and FORANDAKA 17 Parent Book. This enables an error in recording the data, the irregularity in recording the data, and can occurs loss of files in these books. From this background, then be created an information system for recording members data, activity data, the data of donators, and financial reporting data. The author tries to apply the features of the Object Relational Data Base into this information system in handling the existing data. Other than that through the information system would like to introduce Garuluku-FORANDAKA to the public.

The research methodology used to resolve the existing problems are a case study at the Children's Center of Garuluku in Kemadang, Tanjung Sari, Gunung Kidul, build software using JSP, Java, and Oracle, and to test prospective users of the system.

The final result obtained is a web-based information system that can provide information about the Garuluku Children's Center to the general public, and perform recording data members, activities, donators, and the financial reporting data are owned Sanggar Anak Garuluku and FORANDAKA 17. ORDB are good to handle the data menagement because the database modeling in

Garuluku Children’s Center are complex especially to handle the activities data and financial reports that need nested table and REF. The data of Garuluku’s member has three type of memberships, they are using inheritance. Materi data and the teacher are using relationships using REF. The weakness from BDRO implementasion is table view not arrange in the information system because the column in a type table is object type. After testing at the Garuluku Children's Center, to donators, and to the general public, in general conclusion that the system is able to solve the problems that occurred in the Garuluku Children's Center. This thing are proven from 97% respondent are agree that this system are effective to present garuluku’s profile, member’s data, activities data, financial reports, dan 81,82% respondent are agree that this system are eassy to use. The weakness of this system is the web page view are less colorfull, not really attractive, and Garuluku’s membercan’t login to the system.


(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena kasihNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ada jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dhrama Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom, M.Sc., sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir

2. Orang tua, Josias Topurmera dan Maria Ursensi Topurmera atas segala dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Teman-teman di Balai Anak Garuluku, terutama pembina Balai Anak Garuluku : Mas Wawan dan keluarga.

4. Teman-teman MAPALA.

5. Teman-teman Teknik Informatika 2010.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis,


(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB I ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Metodologi Penelitian ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II ... 8

2.1. Basis Data ... 8

2.1.1. Data ... 8

2.1.2. Basis Data ... 8

2.1.3. Model Data ... 11

2.2. Basis Data Relational Objek ... 13

2.2.1. Stonebraker’s view ... 13

2.2.2. ORDBMS (Object-Relational Database Management System) ... 14

2.2.3. Fitur-fitur yang ada di ORDBMS ... 16

2.3. Sistem Informasi ... 30


(13)

BAB III ... 37

3.1. Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase) ... 37

3.2. Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) ... 38

3.2.1. Sistem Yang Ada Saat Ini ... 38

3.2.2. Gambaran Sistem Baru ... 39

3.3. Fase Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis Phase) ... 40

3.3.1. Diagram Use Case ... 40

3.3.2. Narasi Use Case ... 40

3.4. Fase Desain Logikal (Logical Design) ... 53

3.4.1. Diagram Aktifitas ... 53

3.4.2. Desain Logikal Data ... 61

3.4.2.1. Object Relational Diagram ... 61

3.5. Fase Analisis Keputusan (Decision Analysis Phase) ... 63

3.6. Fase Desain Fisikal dan Integrasi (Physical Design and Integration) ... 63

3.6.1. Desain User Interface ... 63

BAB IV ... 73

4.1. Lingkungan Implementasi ... 73

4.1.1. Lingkungan perangkat lunak ... 73

4.1.2. Lingkungan perangkat keras ... 74

4.2. Implementasi Basis Data Data Definition Language / DDL ... 74

4.2.1. Pendefinisian tipe objek (object type) ... 75

4.2.1.1 Tipe People ... 77

4.2.1.2 Tipe PengajarRelawan_T ... 78

4.2.1.3 Tipe AnggotaGaruluku_T ... 78

4.2.1.2. Tipe Pengurus_T ... 80

4.2.1.3. Tipe AnggotaFA_T ... 80

4.2.1.4. Tipe AnggotaSA_T ... 81

4.2.1.5. Tipe PengajarTetap_T... 82

4.2.1.6. Tipe Materi_T ... 82

4.2.1.7. Tipe DetailPengeluaran_T dan Tipe DetailPengeluaran_Table_T ... 83


(14)

4.2.1.9. Tipe Donatur_T... 85

4.2.1.10. Tipe Kegiatan_T ... 85

4.2.2. Pembuatan tabel objek (object table) ... 86

4.2.2.1. Tabel People ... 87

4.2.2.2. Tabel Pengurus ... 87

4.2.2.3. Tabel AnggotaFA ... 88

4.2.2.4. Tabel AnggotaSA ... 88

4.2.2.5. Tabel PengajarTetap ... 88

4.2.2.6. Tabel Materi ... 89

4.2.2.7. Tabel LapKeuangan ... 89

4.2.2.8. Tabel Kegiatan ... 90

4.2.2.9. Tabel PanitiaSelenggara ... 91

4.3. Implementasi penerapan Basis Data Relational Objek ke dalam Sistem Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA 17 ... 92

4.3.1. Implementasi Fitur Inheritance Relationships: Union Inheritance dan Partition Inheritance ... 93

4.3.1.1. Halaman Profil admin. ... 93

4.3.1.1.1. Tab Menu Pengurus Forum Anak ... 93

4.3.1.1.2. Tab menu Pengurus Sanggar Anak ... 102

4.3.1.1.3. Tab menu Data Anggota Forum Anak ... 111

4.3.1.1.4. Tab menu Data Anggota Sanggar Anak ... 120

4.3.1.1.5. Tab menu Data Pengajar Tetap ... 128

4.3.1.1.6. Tab menu Data Anggota Garuluku ... 135

4.3.1.1.7 Tab menu Data Pengajar Relawan ... 138

4.3.2. Implementasi Fitur Collection Type : Nested Table ... 145

4.3.2.1. Halaman Kegiatan... 145

4.3.2.1.1. Data Laporan Keuangan ... 145

4.3.2.1.2. Data Kegiatan ... 158

4.3.3. Implementasi Fitur Relationships using REF ... 170

4.3.3.1. Halaman Profil ... 170


(15)

4.3.3.2.1. Tab menu edit halaman bagian menangani data Selenggara 174

4.4. Implementasi Sistem Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA Secara

Umum ... 178

4.4.1. Implementasi Web untuk Pengunjung ... 178

4.4.1.1. Halaman Profil. ... 178

4.4.1.1.1. Tab Profil Umum ... 178

4.4.1.1.2. Tab Pengurus Forum Anak ... 180

4.4.1.1.3. Tab Pengurus Sanggar Anak ... 183

4.4.1.1.4. Tab Data Anggota Forum Anak ... 185

4.4.1.1.5. Tab Data Anggota Sanggar Anak ... 187

4.4.1.1.6. Tab Data Pengajar Tetap ... 190

4.4.1.1.7. Tab Data Pengajar Relawan ... 191

4.4.1.1.8. Tab Data Anggota Garuluku ... 193

4.4.1.1.9. Tab Materi ... 194

4.4.1.2. Halaman Services ... 196

4.4.1.3. Halaman Kegiatan... 197

4.4.1.3.1. Tab Arsip Kegiatan ... 197

4.4.1.3.2. Tab Lihat Selenggara ... 198

4.4.1.3.3. Tab Lihat Foto Galeri Kegiatan ... 200

4.4.1.4. Halaman Hubungi Kami ... 200

4.4.2. Implementasi Web untuk Admin ... 201

4.4.2.1. Halaman Login ... 201

4.4.2.2. Halaman Services ... 203

4.4.2.2.1. Menu Lihat Donatur yang sudah mendaftar ... 204

4.4.2.3. Halaman Kegiatan... 205

4.4.2.3.1. Menu Lihat Foto Kegiatan ... 205

4.4.2.3.2. Menu Tambah Foto Kegiatan ... 206

4.4.2.3.3. Menu Hapus Foto Kegiatan ... 207

4.4.3. Implementasi Web untuk Donatur ... 209


(16)

5.1. Analisa Hasil Perangkat Lunak ... 214

5.2. Analisa Hasil Uji Coba terhadap Pengguna ... 217

5.2.1. Form Kuisioner ... 217

5.2.2. Hasil dan Pembahasan... 217

5.2.2.1. Hasil Uji Coba terhadap Pertanyaan umum ... 217

5.2.2.2. Hasil Uji Coba terhadap Pertanyaan Khusus Donatur ... 229

5.2.2.3. Hasil Uji Coba terhadap Pertanyaan Khusus Admin ... 233

BAB VI ... 236

6.1. Kesimpulan ... 236

6.2 Saran ... 237

DAFTAR PUSTAKA ... 239


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Empat kuadran dalam basis data. ... 13

Gambar 2. 2 Contoh object type ... 16

Gambar 2. 3 Contoh tipe varray ... 17

Gambar 2. 4 Contoh nested table ... 18

Gambar 2. 5 Contoh implementasi OID ... 19

Gambar 2. 6 Contoh relasi menggunakan Object References ... 20

Gambar 2. 7 Implementasi many to many menggunakan object refrences. ... 22

Gambar 2. 8 Implementasi one to many menggunakan object refrences ... 22

Gambar 2. 9 Implementasi one to one menggunakan object refrences... 22

Gambar 2. 10 Implementasi union inheritance menggunakan "under" ... 24

Gambar 2. 11 Implementasi mutual-exclusion inheritance menggunakan "under" ... 25

Gambar 2. 12 Implementasi partition inheritance menggunakan "under" ... 26

Gambar 2. 13 Multiple inheritance ... 26

Gambar 2. 14 Sintaks umum Stored procedure ... 28

Gambar 2. 15 Sintaks umum member procedure ... 30

Gambar 2. 16 Contoh member procedure ... 30

Gambar 2. 17 Siklus informasi... 34

Gambar 3. 1 Diagram Use case ... 40

Gambar 3. 2 Diagram aktifitas proses login... 54

Gambar 3. 3 Diagram aktifitas tambah anggota... 55

Gambar 3. 4 Diagram aktifitas lihat data anggota... 55

Gambar 3. 5 Diagram aktifitas ubah data anggota ... 56

Gambar 3. 6 Diagram aktifitas hapus data anggota ... 56

Gambar 3. 7 Diagram aktifitas tambah kegiatan ... 57

Gambar 3. 8 Diagram aktifitas lihat kegiatan ... 57

Gambar 3. 9 Diagram aktifitas ubah kegiatan ... 58

Gambar 3. 10 Diagram aktifitas hapus kegiatan ... 58

Gambar 3. 11 Diagram aktifitas tambah laporan keuangan ... 59

Gambar 3. 12 Diagram aktifitas lihat laporan keuangan ... 59

Gambar 3. 13 Diagram aktifitas ubah laporan keuangan ... 60

Gambar 3. 14 Diagram hapus laporan keuangan ... 60

Gambar 3. 15 Object Relational Diagram ... 61

Gambar 3. 16 User interface tambah data anggota forum anak dan anggota sanggar anak. ... 64


(18)

Gambar 3. 20 User interface form tambah data materi ... 66

Gambar 3. 21 User interface form tambah data kegiatan... 67

Gambar 3. 22 User interface form tambah data laporan keuangan ... 67

Gambar 3. 23 User interface form tambah data penyelenggara kegiatan ... 68

Gambar 3. 24 User interface form login ... 68

Gambar 3. 25User interface tampil data anggota sanggar anak dan forum anak .. 69

Gambar 3. 26 User interface tampil data pengurus ... 70

Gambar 3. 27 User interface tampil data kegiatan ... 71

Gambar 3. 28 User interface tampil data laporan keuangan ... 72

Gambar 3. 29 User interface tampil data penyelenggara kegiatan... 72

Gambar 4. 1 Implementasi koneksi ke basis data oracle ... 75

Gambar 4. 2 Tampilan halaman utama ... 93

Gambar 4. 3 Halaman admin untuk pengurus FORANDAKA ... 94

Gambar 4. 4 Form tambah data pengurus forum anak ... 95

Gambar 4. 5 Servlet controller insert pengurus forum anak ... 97

Gambar 4. 6 Hasil tambah data pengurus Forum Anak ... 97

Gambar 4. 7 Ubah data pengurus ... 98

Gambar 4. 8 form ubah data ... 98

Gambar 4. 9 Servlet controller ubah pengurus forum anak ... 100

Gambar 4. 10 Hasil ubah data pengurus ... 100

Gambar 4. 11 Hapus data pengurus forum anak ... 101

Gambar 4. 12 Servlet controller hapus pengurus forum anak ... 102

Gambar 4. 13 Hasil hapus data pengurus forum anak ... 102

Gambar 4. 14 Tampilan menu pengurus sanggar anak ... 103

Gambar 4. 15 Form tambah data pengurus sanggar anak ... 103

Gambar 4. 16 Servlets controller insert data pengurus sanggar anak ... 105

Gambar 4. 17 Hasil tambah data pengurus sanggar anak ... 106

Gambar 4. 18 Ubah data pengurus sanggar anak ... 106

Gambar 4. 19 Form ubah data pengurus sanggar anak ... 107

Gambar 4. 20 Servlet controller ubah data pengurus sanggar anak ... 109

Gambar 4. 21 Hasil ubah data pengurus sanggar anak ... 109

Gambar 4. 22 Hapus data pengurus sanggar anak ... 110

Gambar 4. 23 Servlet controller insert data pengurus sanggar anak ... 110

Gambar 4. 24 Hasil hapus data pengurus sanggar anak ... 111

Gambar 4. 25 Tampilan menu data anggota forum anak ... 111

Gambar 4. 26 Form tambah anggota forum anak ... 112

Gambar 4. 27 Servlet controller tambah data anggota forum anak ... 114


(19)

Gambar 4. 31 Servlet controller ubah data anggota forum anak ... 118

Gambar 4. 32 Hasil ubah data anggota forum anak ... 118

Gambar 4. 33 Hapus data anggota forum anak ... 119

Gambar 4. 34 Servlet controller hapus data anggota forum anak ... 119

Gambar 4. 35 Hasil hapus data anggota forum anak ... 120

Gambar 4. 36 Menu anggota sanggar anak ... 120

Gambar 4. 37 Form insert data anggota sanggar anak ... 121

Gambar 4. 38 Servlet controller tambah data anggota sanggar anak ... 123

Gambar 4. 39 Hasil tambah data anggota sanggar anak ... 124

Gambar 4. 40 Ubah data anggota sanggar anak ... 124

Gambar 4. 41 Form ubah data anggota sanggar anak ... 125

Gambar 4. 42 Srvlet controller ubah data anggota sanggar anak ... 126

Gambar 4. 43 Hasil ubah data sanggar anak ... 127

Gambar 4. 44 Hapus data anggota sanggar anak ... 127

Gambar 4. 45 Servlet controller hapus data anggota sanggar anak ... 128

Gambar 4. 46 Hasil hapus data sanggar anak ... 128

Gambar 4. 47 Menu data pengajar tetap ... 129

Gambar 4. 48 Tambah data pengajar tetap ... 129

Gambar 4. 49 Form tambah data pengajar tetap ... 130

Gambar 4. 50 Servlet controller tambah data pengajar tetap ... 131

Gambar 4. 51 Hasil tambah data pengajar tetap ... 131

Gambar 4. 52 Ubah data pengajar tetap ... 132

Gambar 4. 53 Form ubah data pengajar tetap ... 132

Gambar 4. 54 Servlet controller ubah data pengajar tetap ... 133

Gambar 4. 55 Hasil ubah data pengajar tetap ... 133

Gambar 4. 56 Hapus data pengajar tetap ... 134

Gambar 4. 57 Servlet controller hapus data pengajar tetap ... 135

Gambar 4. 58 Hasil hapus data pengajar tetap ... 135

Gambar 4. 59 Menu data anggota garuluku ... 136

Gambar 4. 60 Hapus data anggota garuluku ... 136

Gambar 4. 61 Servlet controller hapus data anggota garuluku ... 137

Gambar 4. 62 Hasil hapus data anggota garuluku... 137

Gambar 4. 63 Submenu Pengajar relawan ... 138

Gambar 4. 64 Cari dan lihat data pengajar relawan ... 139

Gambar 4. 65 Hasil cari data pengajar relawan ... 139

Gambar 4. 66 Form tambah data pengajar relawan ... 140

Gambar 4. 67 Servlet controller tambah data pengajar relawan ... 141

Gambar 4. 68 Hasil tambah data pengajar relawan... 141


(20)

Gambar 4. 72 Hasil ubah data pengajar relawan... 143

Gambar 4. 73 Hapus data pengajar relawan ... 143

Gambar 4. 74 Servlet controller hapus data pengajar relawan ... 144

Gambar 4. 75 Hasil hapus data pengajar relawan ... 144

Gambar 4. 76 Halaman kegiatan admin ... 145

Gambar 4. 77 Cari data laporan keuangan ... 146

Gambar 4. 78 Hasil cari data laporan keuangan ... 147

Gambar 4. 79 Tambah laporan keuangan ... 148

Gambar 4. 80 Form tambah data laporan keuangan ... 149

Gambar 4. 81 Hasil tambah laporan keuangan ... 150

Gambar 4. 82 Servlet controller tambah data laporan keuangan ... 151

Gambar 4. 83 Ubah data laporan keuangan ... 152

Gambar 4. 84 Form ubah data laporan keuangan ... 152

Gambar 4. 85 Hasil ubah laporan keuangan ... 153

Gambar 4. 86 Servlet controller ubah data laporan keuangan ... 155

Gambar 4. 87 Hapus data laporan keuangan ... 155

Gambar 4. 88 Hasil hapus data laporan keuangan ... 156

Gambar 4. 89 Servlet controller hapus data laporan keuangan ... 156

Gambar 4. 90 Hapus detail pengeluaran ... 157

Gambar 4. 91 Hasil hapus data detail pengeluaran ... 157

Gambar 4. 92 Servlet controller hapus data detail pengeluaran ... 158

Gambar 4. 93 Cari data kegiatan ... 159

Gambar 4. 94 Hasil cari data kegiatan ... 159

Gambar 4. 95 Tambah data kegiatan ... 161

Gambar 4. 96 Form tambah data kegiatan ... 162

Gambar 4. 97 Hasil tambah data kegiatan ... 162

Gambar 4. 98 Servlet controller insert data kegiatan ... 164

Gambar 4. 99 Ubah data kegiatan ... 164

Gambar 4. 100 Form ubah data kegiatan ... 165

Gambar 4. 101 Hasil ubah kegiatan ... 165

Gambar 4. 102 Servlet controller ubah data kegiatan ... 167

Gambar 4. 103 Hapus data kegiatan ... 167

Gambar 4. 104 Hasil hapus data kegiatan ... 168

Gambar 4. 105 Servlet controller hapus data kegiatan ... 168

Gambar 4. 106 Hapus donatur ... 169

Gambar 4. 107 Hasil hapus donatur ... 169

Gambar 4. 108 Servlet controller hapus data donatur ... 170

Gambar 4. 109 Menu materi ... 171


(21)

Gambar 4. 113 Servlet controller tambah data materi ... 174

Gambar 4. 114 Hasil tambah data materi ... 174

Gambar 4. 115 Halaman kegiatan admin ... 175

Gambar 4. 116 Lihat dan cari data penyelenggara kegiatan ... 175

Gambar 4. 117 Hasil cara data penyelenggara kegiatan ... 176

Gambar 4. 118 Tambah data penyelenggara kegiatan ... 176

Gambar 4. 119 Hasil tambah data penyelenggara kegiatan ... 177

Gambar 4. 120 Hapus data penyelenggara kegiatan ... 177

Gambar 4. 121 Hasil hapus data penyelenggara kegiatan ... 178

Gambar 4. 122 Halaman profil umum pada tampilan pengunjung ... 180

Gambar 4. 123 Lihat dan cari data pengurus FORANDAKA ... 181

Gambar 4. 124 Halaman lihat semua data pengurus FORANDAKA ... 181

Gambar 4. 125 Halaman struktur organisasi FORANDAKA ... 182

Gambar 4. 126 Halaman hasil pencarian ... 183

Gambar 4. 127 Lihat dan cari pengurus Sanggar Anak Garuluku ... 183

Gambar 4. 128 Halaman lihat semua data pengurus Sanggar Anak Garuluku ... 184

Gambar 4. 129 Struktur Organisasi Sanggar Anak Garuluku ... 184

Gambar 4. 130 Halaman hasil pencarian ... 185

Gambar 4. 131 Lihat dan cari data angota FORANDAKA ... 186

Gambar 4. 132 Halaman Lihat data lengkap anggota FORANDAKA ... 186

Gambar 4. 133 Halaman hasil pencarian ... 187

Gambar 4. 134 Lihat dan cari data anggota Sanggar Anak Garuluku... 188

Gambar 4. 135 Halaman lihat semua data anggota Sanggar Anak Garuluku ... 188

Gambar 4. 136 Halaman hasil pencarian ... 189

Gambar 4. 137 Lihat dan cari data pengajar tetap ... 190

Gambar 4. 138 Halaman lihat semua data pengajar ... 190

Gambar 4. 139 Halaman hasil pencarian ... 191

Gambar 4. 140 Lihat dan cari data pengajar relawan ... 192

Gambar 4. 141 Halaman lihat semua data pengajar relawan ... 192

Gambar 4. 142 Halaman hasil pencarian ... 193

Gambar 4. 143 Tab menu Data Anggota Garuluku ... 194

Gambar 4. 144 Halaman semua data anggota Garuluku ... 194

Gambar 4. 145 Tab menu Materi ... 195

Gambar 4. 146 Halaman lihat semua materi yang diajarkan ... 195

Gambar 4. 147 Halaman hasil pencarian ... 196

Gambar 4. 148 Halaman Service ... 197

Gambar 4. 149 Tab menu arsip kegiatan ... 198

Gambar 4. 150 Tab menu selenggara ... 199


(22)

Gambar 4. 154 Halaman hubungi kami ... 201

Gambar 4. 155 Halaman Login admin ... 202

Gambar 4. 156 Halaman pesan login error ... 202

Gambar 4. 157 Halaman sukses login admin ... 203

Gambar 4. 158 Halaman service admin ... 204

Gambar 4. 159 Hasil lihat data donatur yang mendaftar ... 204

Gambar 4. 160 Halaman kegiatan admin ... 205

Gambar 4. 161 Lihat foto galeri kegiatan ... 206

Gambar 4. 162 Tambah foto galeri kegiatan ... 207

Gambar 4. 163 Hasil tambah foto galeri kegiatan... 207

Gambar 4. 164 Hapus data foto kegiatan ... 208

Gambar 4. 165 Hasil hapus foto galeri kegiatan ... 208

Gambar 4. 166 Halaman service untuk donatur ... 209

Gambar 4. 167 Daftar donatur ... 210

Gambar 4. 168 Hasil daftar donatur ... 210

Gambar 4. 169 Login donatur ... 211

Gambar 4. 170 Halaman sukses login donatur ... 211

Gambar 4. 171 Halaman kegiatan untuk donatur ... 212

Gambar 4. 172 Lihat donatur ... 212

Gambar 4. 173 Lihat Laporan keuangaan ... 213

Gambar 5. 1 Grafik pertanyaan 1 untuk semua responden ... 218

Gambar 5. 2 Grafik pertanyaan 2 untuk semua responden ... 219

Gambar 5. 3 Grafik pertanyaan 3 untuk semua responden ... 220

Gambar 5. 4 Grafik pertanyaan 4 untuk semua responden ... 221

Gambar 5. 5 Grafik pertanyaan 5 untuk semua responden ... 222

Gambar 5. 6 Grafik pertanyaan 6 untuk semua responden ... 223

Gambar 5. 7 Grafik pertanyaan 7 untuk semua responden ... 224

Gambar 5. 8 Grafik pertanyaan 8 untuk semua responden ... 225

Gambar 5. 9 Grafik pertanyaan 9 untuk semua responden ... 226

Gambar 5. 10 Grafik pertanyaan 10 untuk semua responden ... 227

Gambar 5. 11 Grafik pertanyaan 11 untuk semua responden ... 228

Gambar 5. 12 Grafik pertanyaan 12 untuk semua responden ... 229

Gambar 5. 13 Grafik pertanyaan 1 untuk donatur... 230

Gambar 5. 14 Grafik pertanyaan 2 untuk donatur... 231

Gambar 5. 15 Grafik pertanyaan 3 untuk donatur... 232


(23)

Tabel 5. 3 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 3 untuk semua respponden ... 220 Tabel 5. 4 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 4 untuk semua responden ... 221 Tabel 5. 5 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 5 untuk semua responden ... 221 Tabel 5. 6 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 6 untuk semua responden ... 222 Tabel 5. 7 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 7 untuk semua responden ... 223 Tabel 5. 8 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 8 untuk semua responden ... 224 Tabel 5. 9 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 9 untuk semua responden ... 225 Tabel 5. 10 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 10 untuk semua responden ... 226 Tabel 5. 11 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 11 untuk semua responden ... 227 Tabel 5. 12 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 12 untuk semua responden ... 228 Tabel 5. 13 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 1 untuk donatur ... 229 Tabel 5. 14 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 2 untuk donatur ... 230 Tabel 5. 15 Tabel hasil kuisioner pertanyaan 3 untuk donatur ... 231


(24)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya jaman, teknologi komputer banyak digunakan dalam berbagai aktifitas, sehingga sangat membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kehadiran internet juga telah menjadi suatu jawaban atas kebutuhan masyarakat yang semakin sibuk. Salah satu keuntungan dari menggunakan internet adalah untuk mengakses informasi yang tepat, cepat dan cermat. Internet menyediakan layanan untuk melakukan hubungan dengan dunia luar, tidak hanya hubungan di dalam negeri saja tetapi sampai keluar negeri, karena internet memiliki fasilitas web yang dapat digunakan sebagai media yang mampu memberikan informasi berupa data maupun hiburan.

Sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) No 23 Tahun 2002, yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak dalam kandungan. Anak merupakan amanah Tuhan Yang Maha Esa, di dalamnya merekat harkat dan martabat selayaknya manusia seutuhnya yang harus dijunjung tinggi. Setiap anak memiliki 4 (empat) hak dasar, yaitu, 1) hak hidup; 2) hak tumbuh kembang; 3) hak perlindungan; 4) hak partisipasi. Pemenuhan 4 (empat) hak dasar anak tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah dan


(25)

semua elemen masyarakat. Maka dibentuklah suatu komunitas anak yang bernama Forum Anak Desa Kemadang (FORANDAKA) yang lahir atas

kerjasama antara Balai Anak Garu Luku bersama SOS Children’s Village’s Yogyakarta. FORANDAKA adalah bentuk perwujudan dari

pemenuhan hak-hak anak. Seiring dengan bertambahnya waktu dan laju pertumbuhan anak di desa Kemadang yang semakin meningkat menyebabkan data yang ada menjadi lebih banyak sehingga menyulitkan pengurus Garu Luku-FORANDAKA dalam hal pendataan anak, karena pencatatan masih bersifat manual tanpa adanya pemanfaatan sistem basis data. Oleh karena itu diperlukan sistem basis data yang dapat memberikan efisiensi kerja, kecepatan dan ketelitian waktu serta informasi yang baik, terutama dalam mengolah data.

Data Base Management System merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memampukan penggunaan untuk mendefinisikan, membuat, merawat, dan mengontrol akses ke basis data. Menggunakan Object Relational Data Base Management System (ORDBMS) merupakan salah satu solusi dalam membuat data base untuk Sistem Informasi Garu Luku-FORANDAKA ini. Penulis ingin mencoba untuk menerapkan ORDBMS ke dalam sistem informasi ini, dalam memproses data-data yang ada. Dengan sistem informasi ini diharapkan dapat mempermudah pengurus Garu Luku-FORANDAKA dalam pendataan serta pengolahan data-data anak yang tergabung dalam komunitas ini Di samping itu, diharapkan dengan pembuatan Sistem Informasi yang berbasis web ini dapat menjadi


(26)

sarana Garu Luku-FORANDAKA dalam menyuarakan suara anak-anak desa Kemadang, dan dapat lebih memperkenalkan Garu Luku-FORANDAKA kepada masyarakat luas.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengimplementasikan Basis Data Relasional Objek dalam Sistem Informasi LSM Garuluku – Forum Anak Desa Kemadang.

2. Apakah Sistem Informasi Garuluku – Forum Anak Desa Kemadang yang berbasis Web ini efektif dan mudah digunakan oleh pengguna, agar dapat menjadi penghubung dengan berbagai pihak, yang diantaranya adalah antar pihak anggota dan pengurus Garuluku – Forum Anak Desa Kemadang, donatur, masyarakat luas, dan berbagai pihak yang ingin mengetahui Garuluku – Forum Anak Desa Kemadang, dalam hal menyampaikan informasi baik berupa tulisan atau artikel, mengenai :

a. Kegiatan Garuluku - Forum Anak Desa Kemadang baik yang dilakukan maupun yang diikuti Informasi keanggotaan

b. Struktur organisasi c. Laporan keuangan


(27)

d. Dan lain-lain.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan permasalahan dalam tugas akhir ini adalah:

1. GARULUKU mempunyai banyak organisasi di bawahnya, dan sistem ini terbatas menangani penyimpanan data-data anggota, pengurus, donatur, dan kegiatan-kegiatan dari Sanggar Anak Garuluku dan Forum Anak Desa Kemadang 17 Dusun.

2. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java. 3. Pengolahan basis data menggunakan Oracle.

4. Implementasi basis data berorientasi objek tidak menggunakan enkapsulasi karena method bersifat optional dalam object type.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah membuat database data-data anggota, data kegiatan, data donatur, dan data laporan keuangan dari kegiatan di Sanggar Anak Garuluku dan FORANDAKA dalam Sistem Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA dengan menggunakan Object Relational Data Base Management System, dan memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai Balai Anak Garuluku-FORANDAKA.


(28)

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Survei awal

Penulis melakukan survei awal dengan mengunjungi Balai Anak Garuluku. Pada tahap ini, dilakukan wawancara terhadap pihak pengurus Garuluku.

b. Studi pustaka

Studi literatur yang dilakukan adalah dengan mempelajari teori mengenai Basis Data Relasional Objek, Oracle, dan bahasa pemprograman Java.

c. Pembangunan sistem informasi

Menggunakan metode FAST (Framework for the Application of System Technique) (Whitten, 2004). Tahap-tahap dalam metode ini meliputi:

1. Tahap Scope Definition

Tahap ini dilakukan untuk mendefinisikan ruang lingkup yang akan dikerjakan sistem. Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data anggota, data laporan kegiatan, data laporan keuangan, serta mewawancarai pengurus Garuluku.

2. Tahap Problem Analysis

Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah analisa masalah yang terdapat di Balai Anak Garuluku.


(29)

Pada tahap ini dibuat perancangan konseptual aplikasi, meliputi cara kerja sistem dan desain logikal data.

4. Tahap Decision Analysis

Mempertimbangkan perangkat lunak yang akan dipakai untuk mengatasi masalah, yaitu menggunakan bentuk bahasa pemprograman Java dan Oracle sebagai pengelola database. 5. Tahap Physical Design dan Integration

Pada tahap ini dilakukan implementasi dari rancangan graphical user interface (GUI) dan database yang merupakan hasil pada tahap sebelumnya.

6. Tahap Constructiong dan Testing

Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem berdasarkan desain sistem yang telah dirancang ke dalam bahasa pemprograman. Implementasi rancangan ke dalam program menggunakan bahasa pemprograman JSP dan basis data menggunakan oracle. Pada tahap ini juga dilakukan uji coba untuk melihat implementasi dari fitur-fitur Basis Data Relasional Objek yang diterapkan pada sistem informasi ini sudah bekerja dengan baik.

d. Uji coba perangkat lunak

Pada tahap ini, Sistem Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA akan dicoba oleh pengguna sistem yaitu admin dari pengurus,


(30)

donatur, dan masyarakat luas, untuk melihat apakah sistem ini cukup efektif dan mudah digunakan oleh pengguna sistem.

1.6.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini yaitu: 1. BAB I Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. 2. BAB II Landasan Teori

Berisi teori-teori tentang Basis Data, Basis Data Relasional Objek, dan Sistem Iniformasi.

3. BAB III Analisis Desain dan Perancangan Sistem

Berisi tentang analisis sistem yang meliputi Scope Definition Phase, Problem Analysis Phase dan Requirement Analysis Phase yang kemudian hasil yang dilakukan akan dibuat sebuah perancangan sistem untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini meliputi Logical Design Phase dan Physical Design and Integration.

4. BAB VI Implementasi Sistem

Berisi implementasi dari hasil perancangan ke dalam bahasa pemprograman


(31)

Berisi analisa dari hasil dari pembuatan system. Pada bab ini dibahas tentang hasil pengujian-pengujian sistem secara α tes untuk mencari kekurangan sistem maupun uji coba terhadap

pengguna atau β tes.

6. BAB IV Penutup

Berisi kesimpulan dan saran yang diambil dari sistem yang telah dibangun.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Basis Data 2.1.1. Data

McFadden et al (1999) dalam Modern Database Management menyebutkan bahwa data adalah fakta-fakta tentang segala sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan pada media komputer. Dengan demikian, pengertian data dapat diperluas menjadi fakta, teks, grafik, suara, serta video yang bermanfaat di lingkup pengguna.

2.1.2. Basis Data

Basis data adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi


(32)

(diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan tertentu, serta dihapus).

Menurut James Martin (1975), basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol), data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah digunakan/atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

C.J.Date (1995) mendefinisikan database sebagai beberapa kumpulan data yang akan tetap tersimpan, digunakan oleh sistem-sistem aplikasi yang diberikan oleh organisasi.

Berdasarkan definisi tersebut, maka suatu basis data mempunyai beberapa kriteria penting yang harus dipenuhi, yaitu (Martin, 1975):

1. Berorientasi pada data (data oriented) dan bukan berorientasi pada program (program oriented) yang akan menggunakannya.


(33)

Untuk memenuhi kriteria ini, maka basis data harus disimpan secara terpisah dengan program aplikasinya. Umumnya paket-paket aplikasi pengelolaan basis data (Database Management System/DBMS) yang tersedia telah dirancang sedemikian rupa sehingga basis data disimpan sebagai sekumpulan file yang terpisah dengan perogram yang mengaksesnya.

2. Data dalam basis data dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya

Data-data di dalam basis data mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Struktur basis data juga dapat mengalami perubahan seiring dengan kebutuhan subsistem-subsistem pengolahan data yang baru.

3. Data yang ada dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

Ketika terjadi penambahan/perubahan kebutuhan sistem yang baru maka data-data dalam basis data harus dapat memenuhinya. Data-data yang telah tersimpan sebagai basis data harus tetap dapat digunakan tanpa perlu mengubahnya. Hal ini dapat terjadi hanya jika basis data dirancang sedemikian rupa sehingga ketika muncul kebutuhan-kebutuhan baru, data yang telah tersimpan tetap dapat digunakan tanpa harus diubah.


(34)

4. Data dapat digunakan dengan cara yang berbeda-beda. Data dalam basis data dapat diakses menggunakan program aplikasi, menggunakan program aplikasi, menggunaka instruksi-instruksi yang bersifat interaktif, menggunakan bahasa query, dan lainnya.

5. Kerangkapan data (data redundancy) minimal.

Kerangkapan data merupakan permasalahn kritis dalam basis data. Data-data dalam basis data semestinya tidak perlu disimpan secara berulang. Kerangkapan data mengakibatkan permasalahan yang menyulitkan ketika dilakukan pengolahan data dikemudian hari.

2.1.3. Model Data

Model data merupakan hal yang mendasari struktur basis data. Model data adalah sekumpulan cara/perkakas/tool untuk mendeskripsikan data-data, hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Model data memiliki beberapa konsep sebagai berikut (Adi Nugroho, 2011):

1. Model Hubungan Entitas (Entity-Relationship)

Model data diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram/ERD) dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri atas koleksi objek-objek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan


(35)

(relationship) antara entitas-entitas itu. Entitas adalah

“sesuatu” atau “objek” pada dunia nyata yang dapat

dibedakan satu dengan yang lainnya, yang bermanfaat bagi aplikasi yang sedang dikembangkan.

Entitas dalam basis data dideskripsikan berdasarkan atributnya. Hubungan menjelaskan kaitan antara beberapa entitas. Dalam hal ini, himpunan semua entitas dengan tipe yang sama dan semua hubungan antar entitas dirujuk sebagai himpunan entitas dan himpunan relasi.

2. Model Relasional

Model relasional adalah model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel memiliki sejumlah kolom yang masing-masing memiliki nama unik. Model relasional adalah contoh model berbasis rekaman. Model tersebut dinamakan demikian sebab basis data memiliki struktur rekaman berformat tertentu yang masing-masing isinya memiliki tipe-tip e yang berbeda. Model relational adalah abstraksi pada peringkat yang lebih rendah dari ERD (Entity Relationship Diagram).

Perancangan basis data umumnya terlebih dahulu menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram), kemudian menerjemahkannya ke model relasional untuk


(36)

kemudian diimplementasikan di sistem basis data yang digunakan.

3. Model Data Lain

Model data berorientasi objek adalah model data lain yang saat ini mulai populer. Model berorientasi objek memperluas ERD dengan penekanan pada pengapsulan (encapsulation), pewarisan (inherintance), motode (fungsi), polimorfisme, serta identitas objek.

Model data objek-relasional mengombinasikan keunggulan-keunggulan model data berorientasi objek dan ketersediaan model data relasional.

2.2.Basis Data Relational Objek 2.2.1. Stonebraker’s view

Menurut Stonebraker (Dalam bukunya Object-Relational DBMSs, 1996) terdapat empat kuadran dalam basis data:


(37)

a. Kuadran kiri bawah : simple data dan no query

Aplikasi yang memproses data sederhana dan tidak membutuhkan query data. Contoh : aplikasi word processing seperti Word, WordPerfect, Framemaker.

b. Kuadran kiri atas : simple data dan query

Aplikasi yang memproses data sederhana namun membutuhkan query yang kompleks. Banyak aplikasi-aplikasi bisnis tradisional yang masuk dalam kelompok ini, dan RDBMS dapat menjadi pilihan yang paling tepat.

c. Kuadran kanan atas : complex data dan query

Aplikasi yang memproses data yang kompleks serta membutuhkan kueri yang kompleks pula. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah aplikasi-aplikasi basisdata lanjut sepertit GIS, CASE, NMS, dan lain-lain. ORDBMS menjadi pilihan yang paling tepat.

d. Kuadran kanan bawah : complex data dan no query

Aplikasi yang memproses data yang kompleks namun tidak membutuhkan kueri data. Aplikasi yang termasuk kelompok ini aadalah Computer Aided Design, dan OODBMS dapat menjadi pilihan DBMS yg paling sesuai.


(38)

Konsep ORDBMS adalah:

ORDBMS = RDBMS + OODBMS

Secara logis suatu ORDBMS adalah metode memproses MS (Management System) struktur data DB (Database) dengan menggunakan konsep objek O (Object) dan relasional R (Relational) (Sergey Savouchkine, 2003).

Object-Relational Database Management System (ORDBMS) merupakan penggabungan antara teknologi relasional dengan arsitektur berbasis objek. ORDBMS disebut juga hibrid object database yang tidak secara lengkap mendukung objek.

Sistem objek-relational mencoba memperluas penggunaan model data relasional dengan menyediakan tipe data yang lebih kompleks dan paradigma berorientasi objek. Bahasa pemprograman (query) relasional, pada sebagaian SQL harus diperluas agar bisa bekerja dengan sistem yang memiliki tipe data yang lebih kaya. Perluasan-peluasan yang dilakukan mencoba untuk mempertahankan dasar-dasar basis data relasional. Sistem objek relational (yaitu, sistem basis data berorientasi objek yang berbasis pada model objek-relasional) menyediakan jalur migrasi yang sangat baik bagi para pengguna basis data relasional yang ingin menggunakan/memanfaatkan fitur-fitur berorientasi objek yang lebih kaya.


(39)

2.2.3. Fitur-fitur yang ada di ORDBMS

a. Object Types and User-Defined Types

Dalam Oracle ™, sebuah pernyataan "create type"

digunakan untuk membuat tipe data baru (tipe objek) yang kemudian dapat digunakan sebagai generic type untuk membuat tabel menggunakan pernyataan "create table" atau untuk membuat tipe data lain.

Contoh Oracle™ object type :

Gambar 2. 2 Contoh object type

"as object" digunakan setelah membuat tipe objek. Perhatikan bahwa "or replace" adalah opsional. Dengan memiliki frase tambahan, sebuah objek dengan nama yang sama secara otomatis akan diganti dengan versi terbaru dari jenis objek.

b. Collection Types

Oracle ™ memungkinkan penciptaan sebuah tipe array

(varray atau bervariasi array). Sintaks tersebut dasarnya menggunakan pernyataan yang sama "create type" dengan


(40)

tambahan pernyataan "as array (n) of” diikuti oleh obyek atau tipe data.

Contoh tipe varrying array :

Gambar 2. 3Contoh tipe varray

Dari sintaks tersebut memungkinkan untuk memiliki lebih dari satu dosen untuk mata kuliah tertentu, oleh karena itu array baru dari Person dapat didefinisikan:

1. Untuk membuat tabel objek, kita menggunakan “create type” dengan pernyataan tambahan "as table of”.

2. Tabel objek ini kemudian dapat digunakan sebagai kolom dalam sebuah tabel. Ketika tipe tabel muncul sebagai jenis kolom dalam tabel atau sebagai atribut yang mendasari jenis objek.

3. Tipe data yang disebut Person_Table_T dapat dibuat berdasarkan tipe data Person_T untuk menyimpan contoh dari person.

Penggunaan varray untuk mnyimpan collection type di Oracle tidak begitu user friendly, sehingga untuk tabel yang membutuhkan banyak


(41)

update, lebih menggunakan Nested table (tabel bersarang). Contoh

Oracle™ nested table:

Gambar 2. 4Contoh nested table

c. Object Identifiers

Dalam sistem berorientasi obyek, OID adalah sistem yang dihasilkan dan digunakan sebagai referensi untuk menemukan

objek tertentu. Dalam Oracle ™, gagasan OID sebagai pointer

logis tidak didukung, namun konsep OID untuk secara unik mengidentifikasi record (sebagai primary key) dapat digunakan.

Hal ini sangat berguna dalam hirarki inheritance, di mana semua subclass harus membawa OID superclass dalam rangka membangun hubungan antara superclass dan subclass.


(42)

Gambar 2. 5 Contoh implementasi OID

Syntax tersebut mengilustrasikan implementasi menggunakan OID untuk menjaga inheritance (pewarisan) antara superclass dan subclass.

Perhatikan bahwa kita dapat membuat tabel dari obyek dan menentukan primary key dan foreign key dalam tabel ini. Setiap kali kita menentukan foreign key, kita harus menggunakan "reference" pernyataan diikuti oleh tabel dan kolom yang sedang dimaksud.


(43)

Gambar 2. 6 Contoh relasi menggunakan Object References

Syntax tersebut menunjukkan bahwa tabel yang dibuat berasal dari tipe objek. Dengan demikian, kita tidak harus menentukan tipe atribut lagi. Catatan, kita dapat menambahkan constraint "not null" pernyataan untuk menghindari nilai "null" dari atribut. Hal ini diperlukan untuk atribut tertentu.

d. Relationshipsusing Ref

Untuk referensi dari satu objek ke yang lain dengan menggunakan kata kunci ref. Teknik objek-referensi ini dapat digunakan untuk menggantikan operasi standar "join" untuk melintasi dari satu objek ke yang lain. Kita kemudian dapat menjalankan query:

SELECT C.course_name FROM Course C

WHERE C.lecturer.person_name = 'Rahayu';

Pernyataan "SCOPE IS" digunakan untuk menentukan tabel yang tepat yang direferensikan oleh objek. Setiap kali


(44)

operasi join, yang dapat dioptimalkan dengan menggunakan indeks. jika parameter scope dihilangkan dan lebih dari satu tabel telah dibuat menggunakan jenis objek yang diberikan, mesin database akan menavigasi melalui seperangkat nilai-nilai referensi obyek untuk mengidentifikasi lokasi dari catatan yang diminta kita tidak akan menggunakan parameter "SCOPE IS" dalam pernyataan table creation. Dalam kebanyakan situasi, kita tidak akan membangun lebih dari satu tabel untuk masing-masing jenis objek yang kita nyatakan, sehingga menghindari situasi di mana Mesin Database harus menavigasi melalui sejumlah referensi objek. Ketika hanya satu tabel yang dibuat untuk jenis objek, operator ref langsung akan menunjuk untuk referensi terkait.

Metode pelaksanaan lain hubungan asosiasi di Oracle ™

menggunakan referensi objek menggunakan REF. Daripada menghubungkan dua tabel melalui nilai-nilai yang terkait kunci primer dan kunci asing, metode ini memungkinkan seseorang untuk secara langsung menghubungkan dua tabel melalui atribut referensi. Dengan demikian, atribut terkait yang menghubungkan dua tabel tidak memegang nilai kunci primer dari tabel lain yang terhubung, tapi referensi dari mana tabel terhubung sebenarnya disimpan.


(45)

Gambar 2. 7 Implementasi many to many menggunakan object refrences.

Gambar 2. 8 Implementasi one to many menggunakan object refrences

Gambar 2. 9 Implementasi one to one menggunakan object refrences


(46)

Teknik clustering dapat sangat berguna untuk agregasi hubungan. Sebuah cluster dibuat dan akan didefinisikan dalam hal semua komponen yang mengambil bagian dalam hubungan agregasi.

f. Inheritance Relationships using Under

Oracle ™ 9 ke atas memiliki fitur baru yang

mengakomodasi implementasi inheritance-relationship. Kita tidak harus menggunakan hubungan primery-foreign-key untuk mensimulasikan hubungan antara superclass dan subclass. Untuk melaksanakan subtipe, kita perlu mendefinisikan objek sebagai "not final" di akhir deklarasi jenisnya. Secara default, tanpa kata kunci, jenis objek akan diperlakukan sebagai final dan tidak ada subtype dapat diturunkan dari tipe. Oracle ™ menyediakan kata kunci under untuk digunakan dengan pernyataan "create type" untuk menciptakan subtype dari supertype

Jenis-jenis inheritance (pewarisan):  Union Inheritance

Menyatakan bahwa kesatuan dari kelompok subclass merupakan seluruh anggota dari superclassnya. Dalam union inheritance, setiap objek dari superclass adalah setidaknya obyek dari satu subclass, dan dapat juga anggota dari suatu subclass adalah anggota dari subclass lain. Dalam union inheritance kita butuh


(47)

membuat satu tabel untuk masing-masing superclass dan subclass. Sebagai contoh seorang person dapat merupakan staff dan juga merupakan mahasiswa. Dengan menggunakan kata

kunci “under” biasanya tidak perlu lagi membuat tabel terpisah untuk subclass karena tabel untuk superclass dapat menyimpan data subclass. Tetapi karena dalam union inheritance, perlu untuk memungkinkan orang tertentu adalah mahasiswa dan staff, jika kita memasukkan keduanya ke dalam satu tabel superclass maka akan melanggar aturan primary key yaitu dua data dengan ID yang sama. Oleh karena itu, kita perlu membuat tabel terpisah untuk masing-masing subclass.

Gambar 2. 10 Implementasi union inheritance menggunakan "under"

Mutual-Exclusion Inheritance

Menyatakan bahwa sekelompok subclass dalam hubungan pewarisan adalah berpasangan terputus-putus. Contohnya


(48)

seorang pegawai, tidak ada manager yang juga seorang pekerja. Cara menangani tipe pewarisan ini adalah dengan menambahkan atribut pada tabel superclass yang berisi jenis subclass atau memiliki nilai null, yaitu atribut tipePegawai yang berisi nilai manager atau pekerja atau null. Tidak ada data superclass yang dapat memiliki dua objek subtye disini. Kita hanya perlu membuat satu tabel untuk superclass, kita tidak membutuhkan tabel untuk subclass karena objeknya hanya ada pada satu subclass.

Gambar 2. 11 Implementasi mutual-exclusion inheritance menggunakan "under"

Patition Inheritance

Menyatakan bahwa sekelompok subclass adalah partisi dari superclass. Partition inheritance dapat dikatakan kombinasi dari union dan mutual-exclution inheritance. Contohnya menggunakan karyawan lagi, tetapi ditambah kelas baru casual, diasumsikan bahwa tiap anggota dari kelas karyawan harus


(49)

milik satu dari setiap subclassnya, yaitu sub kelas manager atau pekerja, atau null, dan tidak boleh milik lebih dari satu sub kelas.

Gambar 2. 12 Implementasi partition inheritance menggunakan "under"

Multiple Inheritance

Bentuk dari multiple inheritance adalah sebagai berikut:

Gambar 2. 13 Multiple inheritance

Sebuah kelas tutor mewarisi dari kelas tumpang tindih karena pada dasarnya tutor bisa seorang mahasiswa dan bisa juga anggota staff. Cara untuk menangani warisan ini adalah dengan


(50)

menggunakan satu tabel untuk setiap superclass dan satu tabel untuk subclass. Pada saat penulisan ini, oracle tidak mendukung multiple inheritance menggunakan kata kunci “Under”. Kata kunci ini hanya berlaku untuk jenis warisan tunggal. Namun konsep multiple inheritance ini sering disimulasikan menggunakan teknik lain yang sudah ada. Sebagai contoh, kita

dapat menggunakan “Under” untuk mengimplementasi salah satu orang tua warisan, dan menggunakan jenis asosiasi untuk menghubungkan parent lainnya. Kelemahan dari menggunakan teknik ini adalah bahwa hanya jenis parent yang

diimplementasikan menggunakan “under” saja yang dapat diwariskan, oleh karena itu kita harus berhati-hati saat memilih parent mana untuk inheritance dan yang mana untuk asosiasi.

g. Encapsulation

Sebuah object type terdiri dari dua bagian, yang pertama adalah atribut, dan yang kedua adalah methods. Methods adalah Function atau Procedure yang dideklarasikan di dalam object type untuk mengimplementasikan behavior dari suatu objek. Pada prinsipnya method digunakan untuk mengakses data (instance object) dari objek yang bersangkutan. Method bersifat optional dalam object type, artinya suatu object type boleh tidak memiliki method.


(51)

Oracle ™ menyediakan dua jenis enkapsulasi untuk model objek-relasional. Yang pertama adalah melalui Stored Procedure or Function. Yang kedua adalah melalui Member Procedure or Function.

1. Stored Procedure or Function

Deklarasi Stored Procedure or Function, dasarnya sangat mirip dengan standar deklarasi prosedur dalam banyak bahasa prosedural. Enkapsulasi disediakan dengan memberikan hibah untuk peran atau pengguna tertentu untuk mengakses Stored Procedure or Function tertentu. Kita perlu menggunakan pernyataan "create procedure". Seperti dalam pernyataan create lainnya, pernyataan "or replace" adalah opsional.


(52)

Prosedur yang tersimpan dapat memiliki variabel lokal di dalamnya. Ini adalah variabel yang hanya digunakan dalam tubuh prosedur. Dalam tubuh prosedur, kita dapat menggunakan pernyataan SQL seperti pilih, insert, update, dan menghapus. Dengan demikian, metode yang digunakan untuk memanipulasi tabel database dapat dikemas dalam stored procedure.

2. Member Procedure or Function

Tidak seperti stored procedure, dengan menggunakan metode member kita dapat mengidentifikasi visibilitas lingkup metode. Ada tiga jenis: public, private, dan protected. Secara default, atribut akan dinyatakan publik. Keuntungan terbesar dari metode over stored routines adalah visibilitas diperoleh dengan menjadi bagian dari kelas. Metode akan memiliki akses ke atribut, prosedur, dan fungsi yang mungkin tidak terlihat pada antarmuka kelas (private atau protected). Di sisi lain, rutinitas yang disimpan tidak memiliki akses ke jenis atribut, prosedur, dan fungsi. Dengan fitur substitusi, sebuah contoh dari subtipe dapat digunakan dalam setiap konteks di mana contoh dari supertype dapat digunakan (Fortier, 1999). Konteksnya meliputi penggunaan dari subtipe yang berbeda sebagai parameter fungsi yang sama.


(53)

Gambar 2. 15 Sintaks umum member procedure


(54)

2.3.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu sasaran yang tertentu. (FitzGerald dan Stallings, 1981).

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Erwan Arbie, 2000, 5).

Sistem adalah suatu kumpulan dari prosedur-prosedur kerja yang akan mengolah elemen-elemen yang terdapat di dalamnya untuk mencapai tujuan tertentu. (Charter dan Agtrisari, 2003). Sistem memiliki karateristik atau sifat-sifat sebagai berikut (Charter dan Agtrisari, 2003):

a. Komponen sistem

Komponen-komponen yang dimiliki suatu sistem saling berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan. Setiap komponen memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Komponen dari sistem ini dapat juga berupa sub sistem atau bagian dari sistem.

b. Batasan sistem

Di antara suatu sistem dengan sistem yang lain terdapat suatu daerah yang disebut sebagai batasan sistem. Batasan


(55)

sistem ini memungkinkan bagi suatu sistem untuk dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sistem ini menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar sistem merupakan segala sesuatu yang berada di luar batasan sistem, yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar ini dapat bersifat menguntungkan sistem, namun juga dapat merugikan.

d. Penghubung sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antar subsistem. Media ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya, dan juga untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem tersebut sehingga membentuk satu kesatuan.

e. Masukkan sistem

Masukkan sistem adalah energi yang diberikan ke pada sistem. Masukkan dapat berupa masukkan perawatan dan masukkan sinyal. Masukkan perawatan dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan masukkan sinyal dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses agar dapat diperoleh keluaran.


(56)

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang beruna. Keluaran ini dapat menjadi masukkan untuk subsistem yang lainnya

g. Pengolahan sistem

Pengolahan pada suatu sistem menjadi bagian yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran

h. Sasaran sistem

Sasaran sistem merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu sistem. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi pada sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran ini akan sangat menentukan masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang harus dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil jika sasaran atau tujuan telah tercapai.

2.3.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2001).

John Burch menggambarkan siklus informasi sebagai berikut (Jogiyanto, 2001):


(57)

Gambar 2. 17 Siklus informasi

Dilihat dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa data merupakan bentuk yang mentah dan tidak dapat bercerita banyak. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi, yang kemudian diterima oleh penerima. Informasi tersebut oleh penerima digunakan sebagai masukkan untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan keputusan tersebut. Dari tindakan-tindakan ini akan dihasilkan pula data-data yang kemudian ditangkap menjadi masukkan untuk diolah kembali.

2.3.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dipahami sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama, dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama


(58)

untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendtang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta, 2003).

Sedangkan Burch dan Grudnistski, menyatakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut sebagai blok bangun. Blok-blok tersebut adalah (Jogiyanto, 2001): 1. Blok masukan (input block)

Blok masukkan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Blok ini termasuk di dalamnya metode-metode dan media-media untuk menangkap data yang akan dimasukkan atau diproses didalam sistem informasi.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematis, yang akan memanipulasi data masukan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu, untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan


(59)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok teknologi (technology block)

Blok teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok ini terdiri atas tiga bagian penting, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok basis data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan dibutuhkan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok kendali (control block)

Blok kendali dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau jika terlanjur terjadi, dapat segera diatasi.


(60)

BAB III

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

3.1.Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase)

Garuluku – FORANDAKA adalah suatu wadah bentuk perwujudan dari pemenuhan hak-hak anak yang anggotanya yaitu seluruh anak di desa Kemadang, Gunung Kidul. Seiring dengan bertambahnya waktu dan laju pertumbuhan anak di desa Kemadang yang semakin meningkat menyebabkan data yang ada menjadi lebih banyak sehingga menyulitkan pengurus Garu Luku-FORANDAKA dalam hal pendataan anak, pendataan anggota, pencatatan kegiatan dan pendataan donatur, karena pencatatan masih bersifat manual tanpa adanya pemanfaatan sistem basis data.

Pengelolaan data-data masih dicatat menggunakan media buku. Semua buku-buku yang berisi data disimpan di Pondok Sanggar Garuluku

– FORANDAKA. Sehingga bisa saja buku-buku tersebut bisa tercecer, rusak, maupun hilang. Dipihak lain, terdapat juga Forum anak dari daerah lainnya, pemerintah, maupun masyarakat luas yang ingin mengetahui tentang informasi berupa data kegiatan, data anak, data donatur, dan informasi lainnya yang ada dalam Garuluku – FORANDAKA ini, sehingga mereka harus datang jauh-jauh langsung ke Pondok Sanggar Anak Garuluku – FORANDAKA yang bertempat di dusun Pucung, desa Kemadang, Gunung Kidul, sehingga bila tersedia sistem informasi


(61)

berbasis web diharapkan pula penyediaan informasi bisa melalui media web.

Performace : Pengelolaan data-data menggunakan beberapa buku. Control : Buku yang digunakan untuk mencatat data ada banyak, sehingga kemungkinan untuk kehilangan data sangat besar

Eficiency : Dalam hal waktu, sistem yang ada saat ini membutuhkan banyak waktu dan banyak kinerja dalam hal mencatat dan mencari berbagai data yang diperlukan.

Service : Mencari data di dalam buku-buku menyebabkan pelayanan yang lebih lama bagi pihak-pihak tertentu yang ingin mengetahui tentang data yang ada.

3.2.Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) 3.2.1. Sistem Yang Ada Saat Ini

Sistem pencataan yang ada di Garuluku – FORANDAKA ini menggunakan beberapa buku, yang isinya data anak-anak anggota Sanggar Garuluku dan FORANDAKA, data pengurus organisasi dan struktur organisasi. Sehingga dalam penginformasian ke masyarakat luas, pemerintah, dan organisasi anak lainnya masih menggunakan beberapa buku yang berisi data-data tersebut. Berbagai pihak yang membutuhkan informasi tentang Garuluku – FORANDAKA juga harus pergi ke


(62)

Sanggarnya langsung agar bisa memperoleh informasi yang mereka butuhkan.

3.2.2. Gambaran Sistem Baru

Untuk menangani masalah diatas, maka akan dibuat Sistem Informasi Keanggotaan Garuluku – Forandaka berbasis Web. Sistem ini digunakan untuk mengelola data-data yang banyak dalam sistem basis data yang dapat memberikan efisiensi kerja, kecepatan dan ketelitian waktu serta memberikan informasi yang baik kepada berbagai pihak yang membutuhkan.

Sistem ini akan digunakan oleh seorang admin yang mengisi semua informasi dan data-data yang ingin dibagikan kepada masyarakat luas. Untuk masuk ke dalam sistem ini pun, admin harus login terlebih dahulu, kemudian akan diperiksa oleh sistem apakah berhak untuk masuk ke sistem atau tidak.


(63)

3.3.Fase Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis Phase) 3.3.1. Diagram Use Case

Mendaftar Donatur Browsing Login Menambah Kegiatan Melihat Kegiatan Mengubah Kegiatan Menghapus Kegiatan Data Kegiatan Memasukkan data anggota Melihat Data Anggota Mengubah Data Anggota

Menghapus Anggota Data Anggota Depends on Depends on ADMIN Pengunjung Menambah Donatur Melihat Donatur Mengubah Donatur Menghapus Donatur Data Donatur Depends on Donatur Depends on

Memasukkan data Laporan Keuangan Melihat Data Laporan

Keuangan Mengubah Data Laporan

Keuangan Menghapus Laporan Keuangan Data Laporan Keuangan Depends on Menambah Materi Melihat Materi Mengubah Materi Menghapus Materi Data Materi

Gambar 3. 1 Diagram Use case


(64)

A. Narasi Use Case Login

Author : Ria Riska Date : 26/11/2013

Actor : Admin Versi : 1.00

NAMA USE CASE

Login

PRIORITAS Tinggi

SUMBER Template spesifikasi kebutahan perangkat lunak dan

project charter.

Project Charter tahap I

DESKRIPSI Use-case ini mendeskripsikan tentang Login ke dalam

sistem. Jika admin ingin masuk kedalam sistem, maka admin harus melakukan login terlebih dahulu

KONDISI AWAL URUTAN

AKTIFITAS NORMAL

AKSI AKTOR RESPON SISTEM

1. Menampilkan Halaman Login 2. Klik button Login

3. Menampilkan halaman untuk memasukkan username dan password 4. Memasukkan username dan password 5. Memerikasa username dan password 6. Menampilkan

halaman yang sesuai dengan haknya AKTIFITAS

LAIN

Alt-step 2:

Aktor klik button Batal, untuk membatalkan login Alt-step 5:

Jika aktor salah memasukkan username dan pasword

KESIMPULAN Use case ini terus berjalan sampai aktor melakukan logout


(65)

BATASAN

IMPLEMENTASI DAN

SPESIFIKASI

 Aktor hanya bisa masuk ke dalam sistem bila memiliki username dan password

B. Narasi Use Memasukkan data anggota

Author : Ria Riska Date : 26/11/2013

Actor : Admin Versi : 1.00

NAMA USE CASE

Memasukkan data anggota

PRIORITAS Sedang

SUMBER Template spesifikasi kebutahan perangkat lunak dan

project charter.

Project Charter tahap I

DESKRIPSI Use-case ini mendeskripsikan proses aktor memasukkan

data anggota kedalam sistem.

KONDISI AWAL Setelah melalui use case Login

URUTAN AKTIFITAS NORMAL

AKSI AKTOR RESPON SISTEM

1. Menampilkan halaman Profi 2. Memilih menu

Anggota

3. Memilih sub menu Tambah Anggota

4. Menampilkan halaman Tambah Anggota

5. Memasukkan data anggota kedalam form yang disediakan

6. Klik button Simpan

7. Sistem akan menyimpan data anggota ke database


(66)

LAIN Aktor klik button Batal, untuk membatalkan

KESIMPULAN Use case ini digunakan untuk memasukkan data anggota

KONDISI AKHIR Data anggota tersimpan di database

BATASAN

IMPLEMENTASI DAN

SPESIFIKASI

 Sistem hanya menampilkan form masukkan data anggota ke admin

C. Narasi Use Case Melihat data anggota

Author : Ria Riska Date : 26/11/2013

Actor : Admin, Pengunjung Versi : 1.00

NAMA USE CASE

Melihat data anggota

PRIORITAS Sedang

SUMBER Template spesifikasi kebutahan perangkat lunak dan

project charter.

Project Charter tahap I

DESKRIPSI Use-case ini mendeskripsikan proses aktor melihat data

anggota yang tesimpan di dalam sistem.

KONDISI AWAL -

URUTAN AKTIFITAS NORMAL

AKSI AKTOR RESPON SISTEM

1. Menampilkan halaman Profil 2. Memilih menu

Anggota

3. Memilih sub menu Lihat Anggota

4. Menampilkan halaman Pencarian


(1)

DAFTAR PUSTAKA

-, Database Application Developer's Guide - Object-Relational Features, https://docs.oracle.com/cd/B19306_01/appdev.102/b14260/adobjint.htm#s thref61/ diakses pada tanggal 21 agustus 2015

Connoly & Begg, 2005, Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management, 4th edition, Chapter 2

Edhy Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta. Fitzgerald, Jerry. FitzGerald, Ardra F. and Stalling Jr, Warren D. (1981)

Fundamentals Of System Analysis, Edisi kedua, John Willey & Sons, New York.

Jogiyanto HM, 2001, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.

Muhammad Edwin, Tutorial upload file dan isi form sederhana ke database dengan JSP, http://edwin.baculsoft.com/2011/01/tutorial-upload-file-dan-isi-form-sederhana-ke-database-dengan-jsp/ diakses pada tanggal 15 juni 2015

NN, Select statement REF oracle,

http://stackoverflow.com/questions/17130527/select-statement-ref-oracle diakses pada tanggal 9 juni 2015

Wenny Rahayu, David Taniar, Eric Pardede, 2006, Object-Oriented Oracle, IRM Press, London, UK.


(2)

LAMPIRAN

KUISIONER

PENERAPAN BASIS DATA RELATIONAL OBJEK PADA

SISTEM INFORMASI LSM GARULUKU--FORUM ANAK

DESA KEMADANG

Pengantar :

Kuesioner ini digunakan untuk survei terhadap Sistem Informasi pada skripsi saya untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik. Tidak ada jawaban yang benar maupun salah, anda diharapkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan seakurat mungkin berdasarkan pengalaman anda.

Terima Kasih sebelumnya atas bantuan dan dukungan anda. Hormat Saya,

(Ria Riska Topurmera)

Responden, bertindak sebagai : (Diisi tanda check pada pilihan berikut)

1. ( ) Masyarakat umum 3. ( ) Admin

2. ( ) Anggota Garuluku 4. ( ) Donatur

Berikut ini pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui hasil penggunaan sistem informasi ini. Anda cukup menilai apakah anda setuju atau tidak terhadap pertanyaan yang diajukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Netral 4 = Setuju 5 = Sangat setuju

A. Pertanyaan Umum (Diisi oleh semua responden)


(3)

1 Sistem menyediakan informasi yang tepat dan jelas mengenai profil

Garuluku dan

FORANDAKA

Effectiveness

2 Sistem menyediakan informasi yang tepat dan jelas mengenai data pengurus sanggar anak Garuluku dan

data pengurus

FORANDAKA

Effectiveness

3 Sistem menyediakan informasi yang tepat dan jelas mengenai data pengajar tetap, pengajar relawan, maupun materi yang diajarkan

Effectiveness

4 Sistem menyediakan informasi yang tepat dan jelas mengenai data kegiatan

Effectiveness

5 Sistem menyediakan informasi yang tepat dan jelas mengenai data penyelenggara kegiatan

Effectiveness

6 Sistem menyediakan informasi yang tepat dan jelas pada saat diperlukan

Effectiveness

7 Sistem mudah dipahami Easy of Use

8 Sistem mudah digunakan Easy of Use

9 Informasi yang disajikan jelas untuk dimengerti

User Interface

10 Tata letaknya mudah dibaca User Interface

11 Keluaran (report) yang disajikan dalam format yang sesuai dengan kebutuhan

User Interface

12 Sistem memiliki proses input data yang mudah

User Interface


(4)

No Keterangan Kategori 1 2 3 4 5 1 Sistem menyediakan proses

untuk mendaftar sebagai Donatur dengan jelas dan teratur

Effectiveness

2 Sistem menyediakan proses untuk mengubah data akun login donatur dengan jelas dan teratur

Effectiveness

3 Sistem menyediakan proses untuk melihat data kegiatan beserta laporan keuangan, dan data donatur dengan jelas dan teratur


(5)

C. Pertanyaan Khusus: Hanya diisi oleh Admin

No Keterangan Kategori 1 2 3 4 5

1 Sistem menyediakan proses untuk menambah data pengurus sanggar anak Garuluku, data pengurus FORANDAKA, data pengajar, data materi dengan jelas dan teratur

Effectiveness

2 Sistem menyediakan proses untuk mengubah data pengurus sanggar anak Garuluku, data pengurus FORANDAKA, data pengajar, data materi dengan jelas dan teratur

Effectiveness

3 Sistem menyediakan proses untuk menghapus data pengurus sanggar anak Garuluku, data pengurus FORANDAKA, data pengajar, data materi dengan jelas dan teratur

Effectiveness

4 Sistem menyediakan proses untuk menambah data kegiatan, dan data donatur dengan jelas dan teratur

Effectiveness

5 Sistem menyediakan proses untuk mengubah data kegiatan, dan data donatur dengan jelas dan teratur

Effectiveness

6 Sistem menyediakan proses untuk menghapus data kegiatan, dan data donatur dengan jelas dan teratur

Effectiveness

7 Sistem menyediakan proses untuk menambah data laporan keuangan, dan data detail pengeluaran dengan jelas dan teratur

Effectiveness

8 Sistem menyediakan proses untuk mengubah data laporan keuangan, dan data detail pengeluaran dengan jelas dan teratur

Effectiveness

9 Sistem menyediakan proses untuk menghapus data laporan keuangan, dan data detail pengeluaran


(6)

dengan jelas dan teratur

10 Sistem menyediakan proses untuk menambah data penyelenggara kegiatan dengan jelas dan teratur

Effectiveness

11 Sistem menyediakan proses untuk mengubah data penyelenggara kegiatan dengan jelas dan teratur

Effectiveness

12 Sistem menyediakan proses untuk menghapus data penyelenggara kegiatan dengan jelas dan teratur

Effectiveness

13 Sistem menyediakan proses untuk menambah foto kegiatan dan galeri kegiatan dengan jelas dan teratur

Effectiveness

14 Sistem menyediakan proses untuk menghapus foto kegiatan dan galeri kegiatan dengan jelas dan teratur

Effectiveness

15 Sistem menyediakan proses untuk mengubah data login admin dengan jelas dan teratur

Effectiveness

SARAN :

... ... ...