Hubungan Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan (Studi Kasus pada PT. Yoneki Prima).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

Hubungan Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas

Pengendalian Internal Penjualan

Abstrak

Bagi perusahaan, penjualan merupakan kegiatan yang harus memerlukan suatu sistem pengendalian. Dimana pengendalian tersebut meliputi langkah-langkah yang dilakukan manajemen untuk memperbesar kemungkinan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan dan untuk memastikan bahwa seluruh bagian organisasi berfungsi sesuai dengan tujuan organisasi, yaitu mendapatkan laba yang maksimal. Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, menunjukkan bahwa adanya hubungan yang efektif antara Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan.

Penelitian ini menguji hubungan antara Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan di PT. YONEKI PRIMA dengan menggunakan sampel karyawan yang berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 auditor internal dan 5 bagian penjualan melalui kuesioner.

Dengan menggunakan metode Analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif yang berdasarkan pada Dean J. Champion, maka diperoleh hasil bahwa Pemeriksaan Operasional Penjualan berhubungan secara efektif dengan Efektivitas Internal Penjualan sebesar 86,13%.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

Inspection Relations Sales Operations with Sales Effectiveness of

Internal Control

Abstract

For companies, the sale is an activity that should require a control system. Where such controls include the steps taken by the management to increase the likelihood of achieving targets in the planning stages and to ensure that all parts of the organization to function in accordance with organizational objectives, namely to get a maximum profit. From several studies conducted by previous researchers, show that the existence of an effective relationship between Operational Audit Internal Control with Effectiveness of Sales.

This study examined the relationship between Operational Audit of Internal Control Effectiveness of Sales with Sales at PT. PRIMA YONEKI using employee sample which amountsto 10 people consisting of five internal auditors and five parts sales through questionnaires. By using qualitative descriptive analysis and descriptive statistics are based on J. Dean Champion, then the result that sales Operational Audit relating effectively with the Internal Sales Effectiveness.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR TABEL xi

ABSTRACT xii

ABSTRAK xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 5

2.1.1 Definisi Audit 2.1.1.1 Jenis-jenis Audit 12

2.1.1.2 Definisi Internal Audit 13

2.1.1.3 Ruang Lingkup Pemeriksaan Intern 15

2.1.1.4 Jenis-jenis Internal Audit 16

2.1.2 Pemeriksaan Operasional 17


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.2 Tujuan Pemeriksaan Operasional 18

2.1.2.3 Jenis Pemeriksaan Operasional 20

2.1.2.4 Manfaat Pemeriksaan Operasional 21

2.1.2.5 Penentuan Kriteria Pemeriksaan Operasional 26

2.1.2.6 Tahap Pemeriksaan Operasional 28

2.1.3 Pengendalian Internal 40

2.1.3.1 Definisi Pengendalian Internal 40

2.1.3.2 Tujuan Pengendalian Internal 42

2.1.3.3 Komponen Pengendalian Internal 42

2.1.4 Penjualan 48

2.1.4.1 Definisi Penjualan 48 2.1.4.2 Fungsi Yang Terkait Dengan Fungsi Penjualan 49

2.1.4.3 Klasifikasi Transaksi Penjualan 51

2.1.4.4 Pengendalian Internal Penjualan 52

2.1.4.5 Tujuan Pengendalian Internal Penjualan 53

2.1.5 Efektivitas 55

2.1.5.1 Hubungan Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan 55

2.2 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis 57

Hasil Penelitian Terdahulu 60

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 62

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan 62

3.1.2 Aktivitas Perusahaan 63

3.2 Metode Penelitian 64

3.2.1 Operasional Variabel 65

3.2.2 Populasi dan Sample 69


(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 71

3.4 Kesimpulan 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas 74

4.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas 74

4.1.2 Uraian Tugas dan Wewenang 74

4.1.3 Prosedur dan Kebijakan Prosedur Pemeriksaan Operasional Penjualan 81

4.1.3.1 Prosedur Pemeriksaan Operasional Penjualan 81

4.1.3.2 Prosedur Pemeriksaan Operasional Penjualan untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan 83

4.2 Pengujian Hipotesis 84

4.2.1 Variabel Independent 85

4.2.2 Variabel Dependent 90

Kesimpulan 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 96

5.2 Saran 99

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel, Indikator, Skala Pengukuran, dan Instrumen 66 Tabel 4.2.1 Jawaban Kuesioner Variabel Independen (X) 85 Tabel 4.2.2 Jawaban Kuesioner Variabel Dependent (Y) 89


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang penelitian

Salah satu tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba dengan cara melakukan penjualan. Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang terpenting di dalam perusahaan, karena merupakan sumber pendapatan. Bagi perusahaan, penjualan merupakan kegiatan yang harus memerlukan suatu sistem pengendalian, dimana pengendalian tersebut meliputi langkah-langkah yang dilakukan manajemen untuk memperbesar kemungkinan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan dan juga untuk memastikan bahwa seluruh bagian organisasi berfungsi sesuai dengan tujuan organisasi, yaitu mendapatkan laba yang maksimal.

Perkembangan dunia usaha dan meningkatnya persaingan bisnis mendorong perusahaan untuk terus melakukan evaluasi kinerja operasional serta melakukan perbaikan agar perusahaan dapat terus bertahan di tengah persaingan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan serta mencari solusi untuk perbaikan yaitu dengan dilakukan pemeriksaan operasional. Menurut Corinne T. Noorgard yang mengemukakan definisi pemeriksaan operasional sebagai berikut:

“Pemeriksaan operasional adalah suatu tinjauan dan evaluasi sistematis atas suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menetapkan apakah organisasi tersebut beroperasi secara efisien”.

(Corinne T.Norgaard, “The Professional Accountant’s View of Operational Auditing” Journal of Accountancy (December 1969), hal. 46.


(8)

2 Universitas Kristen Maranatha Dengan pemeriksaan operasional, perusahaan dapat mengetahui apakah selama ini kegiatan dilakukan sesuai dengan kebijakan dan ketentuan perusahaan atau tidak. Pemeriksaan operasional sangat penting dilakukan oleh perusahaan karena dengan dilakukannya pemeriksaan operasional dapat mengurangi pemborosan dan ketidakefektifan suatu kegiatan.

Prosedur dan kebijakan yang mengatur berbagai tindakan, aktivitas serta transaksi dalam organisasi terdapat dalam sistem pengendalian internal. Pengendalian internal atas penjualan dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan terkait dengan aktivitas penjualan. Mengenai pentingnya pengendalian internal pada penjualan, didukung dengan adanya teori menurut Burton Bigelow (2000:8), penjualan adalah suatu proses berganda yang dapat mempengaruhi kebutuhan, dan untuk memenuhi kebutuhan itu harus mengeluarkan uang dengan tidak menimbulkan ketidakpuasan, sehingga kita tidak perlu menyesuaikan hasil dan pelayanan dengan kebutuhan itu dengan tidak merugikan, keuntungan akan kita raih setelah setiap masalah terjawab dan seluruh keberatan telah teratasi yang mengakibatkan terjadinya pesanan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik menyajikannya dalam skripsi dengan judul “Hubungan Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan”.


(9)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka masalah yang akan dibahas dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pemeriksaan operasional yang dilakukan oleh perusahaan

2. Bagaimana tingkat efektivitas pengendalian internal penjualan yang dilakukan oleh perusahaan

3. Bagaimana hubungan pemeriksaan operasional penjualan dengan efektivitas pengendalian internal penjualan yang dilakukan oleh perusahaan

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pemeriksaan operasional yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas pengendalian internal penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.

3. Untuk mengetahui hubungan pemeriksaan operasional penjualan dengan efektivitas pengendalian internal penjualan.


(10)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna:

1. Bagi Penulis, dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui bagaimana hubungan pemeriksaan operasional penjualan dengan efektivitas pengendalian internal penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, dan manambah wawasan pengetahuan teoritis selama belajar di Universitas.

2. Bagi Perusahaan, dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan pertimbangan bagi perusahaan dalam meningkatkan pemeriksaan operasionalnya untuk mencapai efisien dan efektivitas pengendalian internal yang lebih baik di masa yang akan datang.

3. Bagi Pihak Lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk hasil penelitian selanjutnya yang sejenis.


(11)

96 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari PT YONEKI PRIMA dengan

judul ”Hubungan Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian

Internal Penjualan”, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan pada PT YONEKI PRIMA sebagai berikut:

a) Telah memiliki struktur organisasi yang cukup baik dan teratur susunannya yang disertai dengan pembagian tanggung jawab dan pemisahan fungsi untuk setiap departemen, tetapi perusahaan ini masih kurang pengendalian internalnya sehingga semua fungsi belum dapat dikontrol dengan baik.

b) Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan diotorisasi oleh pihak-pihak yang berwenang.

c) Memiliki formulir dan surat sebagai tanda bukti dari transaksi penjualan yang cukup memadai, yang dipakai untuk mengkroscek ulang setiap transaksi yang terjadi di perusahaan.

d) Telah menetapkan prosedur untuk transaksi penjualan yang cukup jelas dan memadai sesuai dengan kriteria prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.


(12)

97 Universitas Kristen Maranatha e) Proses pengolahan data menggunakan aplikasi Microsoft Excel yang telah

digunakan secara maksimal, tetapi data masih diproses dengan cara yang sederhana.

f) Perusahaan memudahkan pelanggannya dalam memesan barang karena dapat dipesan dengan cara telepon atau melalui fax, tetapi cara tersebut mempunyai kelemahan yang mungkin cukup fatal karena kemungkinan ada kesalahan dalam pencatatan atau salah dalam menerima informasi, yang nantinya akan merugikan perusahaan.

g) Perusahaan memberikan jangka waktu 1 bulan pembayaran untuk pelanggan tetap sedangkan untuk pelanggan baru diberikan waktu pembayaran selama 2 minggu. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara transfer dan giro.

2. Hubungan Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT YONEKI PRIMA, maka dapat disimpulkan Hubungan Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan memiliki hubungan yang sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dari persentasenya sebesar 86,13%. Variabel independen pada tahap pemeriksaan operasional yang terdiri dari:

1. tahap memahami risiko pengendalian sebesar 75%, 2. tahap survei pendahuluan sebesar 100%,


(13)

98 Universitas Kristen Maranatha 4. tahap hasil audit sebesar 100%,

5. tahap meyusun temuan, kesimpulan dan rekomendasi sebesar 66,67%,

6. tahap penyelesaian audit sebesar 100%, dan 7. tahap pelaporan sebesar 75 %.

Sedangkan variabel dependent yang terdiri dari komponen pengendalian internal,ada:

1. lingkungan pengendalian sebesar 100%, 2. penetapan risiko manajemen sebesar 25%,

3. sistem informasi dan komunikasi akuntansi sebesar 100%, 4. aktivitas penegndalian sebesar 75%,

5. pemantauan sebesar 66,67%.

Dalam variabel dependent juga terdapat tujuan pengendalian internal penjualan yang meliputi :

1. keabsahan sebesar 50%, otorisasi sebesar 100%, 1. kelengkapan sebesar 66,67%,

2. evaluasi 100%,

3. klasifikasi sebesar 100%, 4. ketepatan waktu 100%,


(14)

99 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut:

Pada hasil independent mempunyai persentase nilai yang kecil yaitu pada tahap menyusun temuan, simpulan, dan rekomendasi sebesar 66,67%, hal ini mungkin dikarenakan kurangnya ketelitian dalam menyusun temuan, simpulan, dan rekomendasi. Sebaiknya hal seperti ini harus lebih diperhatikan,agar tidak tejadi kesalahan dalam menyusun temuan, simpulan, dan rekomendasi yang dapat merugikan perusahaan.

Sedangkan hasil variabel dependent mempunyai persentase nilai yang kecil yaitu pada komponen pengendalian internalnya yang dimana penetapan risiko manajemennya sebesar 25%, pemantauan sebesar 66,67%, dan pada tujuan pengendalian internal penjualan, pada keabsahan sebesar 50%, kelengkapan 66,67%. Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya pengendalian internal yang kurang dikontrol dengan baik di tiap-tiap bagian atau departemen. Diharapakan pengendalian internalnya di masa yang akan datang perlu lebih ditingkatkan agar di masa yang akan datang perusahaan dapat lebih berkembang dan dapat bersaing dengan perusahaan lain.


(15)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alvin A.arens dan James K. Loebbecke, 1984. Auditing An Intergrated Approach 3 rd Edition: Auditing Suatu Pendekatan Terpadu. Edisi Ketiga, Jilid I, 1986. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke. Edisi Asli © 1991, 1989, 1984, 1984, 1980, 1976. Prentice-Hall, Inc. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia: Amir Abadi Jusuf SE, Macc. Edisi Indonesia © 2003,1996,1993. Jakarta: Salemba Empat.

Dean J. Champion, 1981. Basic Statistics For Social Research. Second Edition. Printed In The United States Of America.

Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak. MBA., 2008. Dasar-Dasar Audit Operasional. Harvindo.

Drs. Akmal Ak., PIA., M.M., 2009. Pemeriksaan Manajemen Internal Audit. Cetakan Pertama, edisi kedua. Indeks. Dicetak dan dijilid di Indonesia oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Drs. Mulyadi, M.Sc. dan Drs. Kanaka Puradiredja, 1998. Auditing. Edisi Ke-5, Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Fitrianti, Annisa. 2006. Manfaat Audit Operasional Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan. Bandung: Universitas Widyatama.


(16)

Universitas Kristen Maranatha Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Akt., November 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman (edisi 2004/2005). Yogyakarta: BPFE.

Widjayanto, Nugroho. 1985. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

William F. Messier, Jr.,Steven M. Glover, Douglas F.Prawitt, 2005. Auditing services & assurance a systematic approach : Jasa Audit & Assurance: Pendekatan Sistematis. Buku satu edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Wongsonegoro, Margareth. 2007. Pelaksanaan Administrasi Penjualan. Bandung: Akademi Sekretaris dan Manajemen Taruna Bakti.


(1)

96 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari PT YONEKI PRIMA dengan judul ”Hubungan Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan”, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan pada PT YONEKI PRIMA sebagai berikut:

a) Telah memiliki struktur organisasi yang cukup baik dan teratur susunannya yang disertai dengan pembagian tanggung jawab dan pemisahan fungsi untuk setiap departemen, tetapi perusahaan ini masih kurang pengendalian internalnya sehingga semua fungsi belum dapat dikontrol dengan baik.

b) Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan diotorisasi oleh pihak-pihak yang berwenang.

c) Memiliki formulir dan surat sebagai tanda bukti dari transaksi penjualan yang cukup memadai, yang dipakai untuk mengkroscek ulang setiap transaksi yang terjadi di perusahaan.

d) Telah menetapkan prosedur untuk transaksi penjualan yang cukup jelas dan memadai sesuai dengan kriteria prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.


(2)

97 Universitas Kristen Maranatha e) Proses pengolahan data menggunakan aplikasi Microsoft Excel yang telah

digunakan secara maksimal, tetapi data masih diproses dengan cara yang sederhana.

f) Perusahaan memudahkan pelanggannya dalam memesan barang karena dapat dipesan dengan cara telepon atau melalui fax, tetapi cara tersebut mempunyai kelemahan yang mungkin cukup fatal karena kemungkinan ada kesalahan dalam pencatatan atau salah dalam menerima informasi, yang nantinya akan merugikan perusahaan.

g) Perusahaan memberikan jangka waktu 1 bulan pembayaran untuk pelanggan tetap sedangkan untuk pelanggan baru diberikan waktu pembayaran selama 2 minggu. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara transfer dan giro.

2. Hubungan Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT YONEKI PRIMA, maka dapat disimpulkan Hubungan Pemeriksaan Operasional Penjualan dengan Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan memiliki hubungan yang sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dari persentasenya sebesar 86,13%. Variabel independen pada tahap pemeriksaan operasional yang terdiri dari:

1. tahap memahami risiko pengendalian sebesar 75%, 2. tahap survei pendahuluan sebesar 100%,


(3)

98 Universitas Kristen Maranatha 4. tahap hasil audit sebesar 100%,

5. tahap meyusun temuan, kesimpulan dan rekomendasi sebesar 66,67%,

6. tahap penyelesaian audit sebesar 100%, dan 7. tahap pelaporan sebesar 75 %.

Sedangkan variabel dependent yang terdiri dari komponen pengendalian internal,ada:

1. lingkungan pengendalian sebesar 100%, 2. penetapan risiko manajemen sebesar 25%,

3. sistem informasi dan komunikasi akuntansi sebesar 100%, 4. aktivitas penegndalian sebesar 75%,

5. pemantauan sebesar 66,67%.

Dalam variabel dependent juga terdapat tujuan pengendalian internal penjualan yang meliputi :

1. keabsahan sebesar 50%, otorisasi sebesar 100%, 1. kelengkapan sebesar 66,67%,

2. evaluasi 100%,

3. klasifikasi sebesar 100%, 4. ketepatan waktu 100%,


(4)

99 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut:

Pada hasil independent mempunyai persentase nilai yang kecil yaitu pada tahap menyusun temuan, simpulan, dan rekomendasi sebesar 66,67%, hal ini mungkin dikarenakan kurangnya ketelitian dalam menyusun temuan, simpulan, dan rekomendasi. Sebaiknya hal seperti ini harus lebih diperhatikan,agar tidak tejadi kesalahan dalam menyusun temuan, simpulan, dan rekomendasi yang dapat merugikan perusahaan.

Sedangkan hasil variabel dependent mempunyai persentase nilai yang kecil yaitu pada komponen pengendalian internalnya yang dimana penetapan risiko manajemennya sebesar 25%, pemantauan sebesar 66,67%, dan pada tujuan pengendalian internal penjualan, pada keabsahan sebesar 50%, kelengkapan 66,67%. Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya pengendalian internal yang kurang dikontrol dengan baik di tiap-tiap bagian atau departemen. Diharapakan pengendalian internalnya di masa yang akan datang perlu lebih ditingkatkan agar di masa yang akan datang perusahaan dapat lebih berkembang dan dapat bersaing dengan perusahaan lain.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alvin A.arens dan James K. Loebbecke, 1984. Auditing An Intergrated Approach 3 rd Edition: Auditing Suatu Pendekatan Terpadu. Edisi Ketiga, Jilid I, 1986. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke. Edisi Asli © 1991, 1989, 1984, 1984, 1980, 1976. Prentice-Hall, Inc. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia: Amir Abadi Jusuf SE, Macc. Edisi Indonesia © 2003,1996,1993. Jakarta: Salemba Empat.

Dean J. Champion, 1981. Basic Statistics For Social Research. Second Edition. Printed In The United States Of America.

Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak. MBA., 2008. Dasar-Dasar Audit Operasional. Harvindo.

Drs. Akmal Ak., PIA., M.M., 2009. Pemeriksaan Manajemen Internal Audit. Cetakan Pertama, edisi kedua. Indeks. Dicetak dan dijilid di Indonesia oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Drs. Mulyadi, M.Sc. dan Drs. Kanaka Puradiredja, 1998. Auditing. Edisi Ke-5, Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Fitrianti, Annisa. 2006. Manfaat Audit Operasional Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan. Bandung: Universitas Widyatama.


(6)

Universitas Kristen Maranatha Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Akt., November 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman (edisi 2004/2005). Yogyakarta: BPFE.

Widjayanto, Nugroho. 1985. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

William F. Messier, Jr.,Steven M. Glover, Douglas F.Prawitt, 2005. Auditing services & assurance a systematic approach : Jasa Audit & Assurance: Pendekatan Sistematis. Buku satu edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Wongsonegoro, Margareth. 2007. Pelaksanaan Administrasi Penjualan. Bandung: Akademi Sekretaris dan Manajemen Taruna Bakti.