KOMPLEKSITAS KALIMAT DALAM KARANGAN ANAK DIDIK KELAS X MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL HUDA PANUNGGALAN, Kompleksitas Kalimat dalam Karangan Anak Didik Kelas X Madrasah Aliyah Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan Madrasah Aliyah PPMI Assalaam Sukoharjo.

KOMPLEKSITAS KALIMAT DALAM KARANGAN ANAK DIDIK
KELAS X MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL HUDA PANUNGGALAN,
GROBOGAN DENGAN MADRASAH ALIYAH PPMI ASSALAAM
SUKOHARJO

ARTIKEL PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

MUHAMAD IDHAM CHOLID
A310080267

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

KOMPLEKSITAS KALIMAT DALAM KARANGAN ANAK DIDIK
KELAS X MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL HUDA PANUNGGALAN,
GROBOGAN DENGAN MADRASAH ALIYAH PPMI ASSALAAM

SUKOHARJO
Oleh
Muhamad Idham Cholid, Prof. Dr. Markhamah, M. Hum., dan
Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum.
Mahasiswa Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP UMS,
Staf Pengajar UMS Surakarta selaku pembimbing 1,
Staf Pengajar UMS Surakarta selaku pembimbing 2.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut (1) membandingkan wujud
kompleksitas kalimat dalam karangansis wakelas X MA Miftahul Huda
Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo,
Surakarta tahun ajaran 2012/2013, (2) mendiskripsikan perbandingan
penggunaan penghubung kalimat (subordinatif/koordinatif) dalam kalimat
karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan
siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013,
(3) mendiskripsikan persentase kalimat kompleks dalam karangan siswa kelas X
MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI
Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif yang datanya
bersumber pada kalimat dalam karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda

Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo,
Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Objek dalam penelitian ini adalah
penggunaan kalimat dalam karangan yang dibuat oleh siswa kelas X. Sumber
data dalam penelitian ini adalah kalimat dalam bentuk karangan siswa yang
diperoleh di sekolah Madrasah Aliyah Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan
dan Madrasah Aliyah PPMI Assalaam Sukoharjo Kelas X. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini adalah teknik simak. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis dengan metode padan dan agih. Penyajian hasil analisis menggunakan
metode penyajian informal, yaitu perumusan dengan kata-kata biasa –walaupun
dengan terminologi yang teknis sifatnya. Berdasarkan analisis data dapat
disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: (1) Perbandingan wujud kalimat
kompleks adalah siswa kelas X MA PPMI Assalaam dengan kalimat yang paling
kompleks dan menghasilkan sebanyak tujuh klausa. (2) Diketahui bahwa siswa
MA PPMI Assalaam lebih banyak menghasilkan penggunaan Koordinatif dan
Subordinatif. (3) Kalimat kompleks yang lebih banyak adalah siswa MA PPMI
Assalaam yaitu sebanyak 55,05%.
Kata kunci: kompleksitas, kalimat, dan karangan.

0


A. PENDAHULUAN
Dunia pendidikan mengajarkan berbagai hal untuk mencerdaskan
siswa-siswi agar menjadi manusia berkarakter dan mempunyai minat belajar
tinggi. Siswa-siswi diajarkan dari mengenal huruf, membaca, menulis,
berpikirkritis, dan menjadikan siswa-siswi mahir dalam berbagai hal sesuai
dengan kebutuhannya.
Rumusan masalah yang dapat diambil adalah (1) Bagaimanakah
perbandingan kompleksitas kalimat dalam karangan siswa kelas X MA
Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI
Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013? (2) Bagaimanakah
perbandingan penggunaan penghubung kalimat (subordinatif/koordinatif)
dalam kalimat karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan,
Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta
tahun ajaran 2012/2013? dan (3) Bagaimanakah persentase kompleksitas
kalimat dalam karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan,
Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta
tahun ajaran 2012/2013?
Tujuan penelitian ini adalah (1) Membandingkan wujud kompleksitas
kalimat dalam karangansis wakelas X MA Miftahul Huda Panunggalan,
Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta

tahun ajaran 2012/2013. (2) Mendiskripsikan perbandingan penggunaan
penghubung kalimat (subordinatif/koordinatif) dalam kalimat karangan siswa
kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X
MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013. (3)
Mendiskripsikan persentase kalimat kompleks dalam karangan siswa kelas X
MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI
Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013.
B. METODE PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa sekolah Madrasah Aliyah
Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dan Madrasah Aliyah PPMI Assalaam
Sukoharjo Kelas X. Objek adalah apa yang menjadi pengkajian suatu

1

penelitian. Objek dalam peneitian ini berupa penggunaan kalimat dalam
karangan yang dibuat oleh siswa kelas X.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode simak. Disebut metode simak atau penyimakan karena
memang berupa penyimakan: dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak
penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Istilah simak dalam penelitian

ini ialah menyimak kalimat-kalimat dalam karangan siswa kemudian mencatat
data berupa frase maupun kalimat dalam penelitian ini. Data yang diteliti yaitu
frase maupun kalimat berupa bahasa tulis, sehingga teknik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik catat. Teknik catat, sebagaimana dikemukan
oleh Sudaryanto (1993:135) dapat dilakukan pencatatan pada kartu data yang
segera dilanjutkan dengan klasifikasi. Pada tahap ini, peneliti membaca
karangan siswa kemudian mencatat frase maupun kalimat yang terdapat dalam
karangan siswa pada kartu data.
Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah analisis data. Bogdan
dan Biklen (dalam Moleong, 2004: 248) menyatakan bahwa analisis data
adalah

upaya

yang

dilakukan

dengan


jalan

bekerja

dengan

data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satu kesatuan yang dapat
dikelola, mentesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain. Pendapat lain mengatakan bahwa analisis data
adalah upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi, mengelompokkan data
(Mahsun, 2005: 253).
Pada tahap analisis data peneliti berupaya meneliti langsung permasalahan
yang terkandung dalam data. Penanganan tersebut tampak adanya tindakan
mengamati yang segera diikuti dengan menguraikan masalah yang
bersangkutan dengan cara tertentu (Sudaryanto, 1993: 6).
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
padan dan metode agih. Metode padan adalah metode analisis bahasa dengan

menggunakan alat penentu diluar bahasa, dan tidak menjadi bagian bahasa
yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13). Metode agih adalah metode

2

analisis data yang menyangkut alat penentu dari bahasa yang bersangkutan
(Sudaryanto, 1993:15).
Berpijak dari uraian tentang definisi analisis data di atas, dapat
disimpulkan bahwa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu teknik ortografis. Metode ortografis merupakan metode sub jenis
keempat yang bagian-bagiannya berda di luar bahasa. Metode padan ortografis
untuk menganalisis data yang alat penentunya berupa tulisan. Peneliti
menggunakan metode ini karena data penelitian berupa kalimat dalam
karangan siswa yang bentuknya adalah tulisan.
Metode penyajian hasil analisis data merupakan upaya sang peneliti
menampilkan dalam wujud laporan tertulis apa-apa yang telah dihasilkan dari
kerja analisis, khususnya kaidah (Sudaryanto: 1993: 7). Penyajian hasil data
dalam penelitian ini menggunakan metode penyajian informal. Metode
penyajian informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa–walaupun
dengan terminologi yang teknis sifatnya (Sudaryanto, 1993:145).

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data yaitu
sebagai berikut: (1) Membaca semua karangan siswa. (2) Menentukan kalimat
kompleks. (3) Menganalisis penggunaan penghubung kalimat (subordinatif/
koordinatif). (4) Menentukan persentase kalimat kompleks.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Kalimat Kompleks
Berikut data kualitatif analisis kalimat pada tulisan siswa kelas X
MA Miftahul Huda Panunggalan dan siswa kelas X MA PPMI Assalaam.
a. Analisis Kalimat Majemuk Setara Siswa Kelas X MA Miftahul
Huda
1) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Dua
Klausa
(1) Aku ingin mjd seorang bidan, itu adalah impian masa depanku
nanti.

3

Kalimat (1) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan
antar klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan. Perhatikan kalimat
(1a) yang mengeksplisitkan kata dan.

(1a) Aku ingin mjd seorang bidan, dan itu adalah impian masa
S

P

S

P

depanku nanti.
Kalimat (1) merupakan kalimat kompleks setara dengan kategori
menjumlahkan yang terdiri dari dua klausa dengan menggunakan

koordinator dan sebagai penghubungnya.
2) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Tiga
Klausa
(2) Setiap hari aku berdo’a dan meminta kepada Allah supaya aku
diberi jalan kemudahan.
Kalimat (2) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan
ketiga klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan pada kedua klausa.

Perhatikan kalimat (2a) yang mengeksplisitkan kata dan.
(2a) Setiap hari aku berdo’a dan meminta kepada Allah dan supaya
Kl. 1
Kl. 2
aku diberi jalan kemudahan.
Kl. 3
Kalimat (2a) merupakan kalimat kompleks setara dengan makna
menjumlahkan dimana hubungan Kl.1, Kl.2, dan Kl.3

bisa

dieksplisitkan dengan koordinator dan.
3) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Empat
Klausa
(3)

Dulu waktu aku masih MTs setiap hari aku harus mengayuh
sepeda untuk menuju sekolahku dan setiap hari aku harus
mengejar waktu supaya aku tidak terlambat untuk datang ke
sekolah.


4

Kalimat (3) termasuk kalimat kompleks setara hubungan keempat
klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan. Perhatikan kalimat (3a)
yang mengeksplisitkan kata dan.
(3a) Dulu waktu aku masih MTs dan setiap hari aku harus mengayuh
Kl.1
Kl.2
sepeda untuk menuju sekolahku dan setiap hari aku harus
Kl.3
mengejar waktu dan supaya aku tidak terlambat untuk datang ke
Kl.4
sekolah.
Kalimat (3a) merupakan kalimat kompleks setara dengan makna
menjumlahkan dimana hubungan Kl.1, Kl.2, Kl.3 dan Kl.4 bisa

dieksplisitkan dengan koordinator dan.
4) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Lima
Klausa
(4)

Dinginnya air pagi yang selalu ku rasakan, debu, asap, dan
terkadang hujan dan juga angin yang mengiringi langkahku
untuk mencari ilmu itu tidak akan membuatku patah
semangat dan semua itu tidak akan menjadi halangan bagiku.
Kalimat (4) termasuk kalimat kompleks setara hubungan kelima

klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan, melainkan dan dan.
Perhatikan kalimat (4a) yang mengeksplisitkan kata melainkan dan
dan.

(4a) Dinginnya air pagi yang selalu ku rasakan, dan debu, asap,
Kl.1
dan terkadang hujan dan juga angin yang mengiringi
Kl.2
langkahku melainkan untuk mencari ilmu dan itu tidak akan
Kl.3
membuatku patah semangat dan semua itu tidak akan
Kl.4
Kl.5
menjadi halangan bagiku.
Kalimat (4a) merupakan kalimat kompleks setara dengan makna
menjumlahkan dimana hubungan Kl.1, dan Kl.2 bisa dieksplisitkan

dengan koordinator dan. Sedangkan hubungan Kl.2 dan Kl.3 dengan

5

makna

membetulkan

yang

diekspliditkan

dengan

koordinator

melainkan. Kemudian hubungan Kl.3, Kl.4, dan Kl.5 dengan makna
menjumlahkan yang dieksplisitkan dengan koordinator dan.

5) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Enam
Klausa
(5)

Semoga saja kelak jika aku sudah lulus aku bisa mendapatkan
beasiswa untuk kuliah agar mendapatkan ilmu yang lebih
banyak lagi dan menularkannya kepada banyak orang karena
jika kita punya ilmu tapi tak berbagi kepada orang bagaikan
pohon yang tak berbuah.
Kalimat (5) termasuk kalimat kompleks setara hubungan kelima

klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan. Perhatikan kalimat (5a)
yang mengeksplisitkan kata dan.
(8a) Semoga saja kelak jika aku sudah lulus dan aku bisa
Kl.1
mendapatkan beasiswa dan untuk kuliah agar mendapatkan
K.l2
Kl.3
ilmu yang lebih banyak lagi dan menularkannya kepada
Kl.4
banyak orang dan karena jika kita punya ilmu tapi tak
Kl.5
berbagi kepada orang dan bagaikan pohon yang tak berbuah.
Kl.6
Kalimat (5) merupakan kalimat kompleks setara dengan makna
menjumlahkan dimana hubungan Kl.1, Kl.2, Kl.3, Kl.4, Kl.5 dan Kl.6

bisa dieksplisitkan dengan koordinator dan.
b. Analisi Kalimat Majemuk Bertingkat yang terdiri atas Dua
Klausa
(6)

Itu semua aku anggap sebagai rintangan untuk mencapai
cita-citaku karena tidak mudah untuk menggapai sesuatu yang
kita inginkan semua butuh usaha dan kerja keras.
Kalimat (6) termasuk kalimat kompleks bertingkat karena

hubungan antar klausa dieksplisitkan dengan kata karena dan sebab.
Perhatikan kalimat (6a) yang mengeksplisitkan dengan kata karena
dan sebab.
6

(6a) Itu semua aku anggap sebagai rintangan untuk mencapai citaKl. 1
citaku karena tidak mudah untuk menggapai sesuatu yang kita
Kl. 2
inginkan semua butuh usaha dan kerja keras.
Kalimat (6) merupakan kalimat kompleks bertingkat dengan
makna sebab-akibat dimana Kl.1 dan Kl.2 dieksplisitkan dengan
koordinator karena sebagai penghubungnya.
c. Analisi Kalimat Majemuk Campuran
1) Analisis Kalimat Majemuk Campuran yang Terdiri Atas Tiga
Klausa
(7)

Rosullullah SAW memerintahkan kita untuk selalu taat kepada
Allah SWT dan juga ibu kita selama didunia ini karena seorang
ibu adalah orang yang wajib kita mulyakan.
Kalimat (7) termasuk kalimat kompleks campuran karena

hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2 merupakan hubungan setara,
sedangkan Kl.2 dengan Kl.3 merupakan hubungan bertingkat.
Perhatikan kalimat (7a) yang mengeksplisitkan dengan kata dan pada
Kl.1 dan Kl.2 dan kata karena pada Kl.2 dan Kl.3.
(7a) Rosullullah SAW memerintahkan kita untuk selalu taat kepada
Kl.1
Allah SWT dan juga ibu kita selama didunia ini karena seorang
Kl.2
ibu adalah orang yang wajib kita mulyakan.
Kl.3
Kalimat (7) termasuk kalimat kompleks campuran karena
hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2 merupakan hubungan setara
dengan

mengeksplisitkan

koordinator

dan

dengan

makna

menjumlahkan. Sedangkan Kl.2 dengan Kl.3 merupakan hubungan

bertingkat dengan mengeksplisitkan koordinator karena dengan
makna sebab-akibat.
2) Analisis Kalimat Majemuk Campuran yang Terdiri Atas
Empat Klausa

7

(8)

Aku tetap semangat dan terus semangat untuk berjuang
meskipunorang tuaku orang tak mampu tapi aku yakin pasti
bisa.

Kalimat (8) termasuk kalimat kompleks campuran karena
hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2 merupakan hubungan setara,
sedangkan Kl.2 dengan Kl.3 merupakan hubungan bertingkat dan
hubungan Kl.3 dengan Kl.4 merupakan hubungan setara. Perhatikan
kalimat (8a) yang mengeksplisitkan dengan kata dan pada Kl.1 dengan
Kl.2 dan kata karena pada Kl.2 denga Kl.3 dan kata tetapi/tapi pada
Kl.2 dengan Kl.3.
(8a)

Aku tetap semangat dan terus semangat untuk berjuang
Kl.1
Kl.2
meskipun orang tuaku orang tak mampu tapi aku yakin pasti
Kl.3
Kl.4
bisa.
Kalimat (8) termasuk kalimat kompleks campuran karena

hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2 merupakan hubungan setara
dengan

mengeksplisitkan

koordinator

dan

dengan

makna

menjumlahkan. Sedangkan Kl.2 dengan Kl.3 merupakan hubungan

bertingkat dengan mengeksplisitkan koordinator meskipun dengan
makna penegasan. Sedangkan hubungan Kl.3 dengan Kl.4 merupakan
hubungan setara dengan mengeksplisitkan koordinator tapi/tetapi
dengan makna mempertentangkan.
3) Analisis Kalimat Majemuk Campuran yang Terdiri Atas
Lima Klausa
(9)

Dia adalah seorang ibu yang sempurna bagiku aku tidak akan
bisa melupakan tentang apa yang telah kau berikan padaku
dan tentang apa yang telah kau lakukan kepadaku semua itu
tak akan pernah aku lupakan karena kau adalah ibu aku yang
sempurna dimataku.
Kalimat (9) termasuk kalimat kompleks campuran karena

hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2, Kl.2 dengan Kl.3, Kl.3 dengan

8

Kl.4 merupakan hubungan setara, dan hubungan Kl.4 dengan Kl.5
merupakan hubungan bertingkat. Perhatikan kalimat (9a) yang
mengeksplisitkan dengan koordinator dan pada Kl.1 dan Kl.2, Kl.2
dan Kl.3, dan Kl.3 dan Kl.4 yang dieksplisitkan dengan koordinator
dan, sedangkan Kl.4 dengan Kl.5 dieksplisitkan karena .

(9a) Dia adalah seorang ibu yang sempurna bagiku dan aku tidak
Kl.1
akan bisa melupakan tentang apa yang telah kau berikan
Kl.2
kepadaku dan tentang apa yang telah kau lakukan kepadaku
Kl.3
dan semua itu tak akan pernah aku lupakan karena kau adalah
Kl.4
ibu aku yang sempurna dimataku.
Kl.5
Kalimat (9) termasuk kalimat kompleks campuran karena
hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2, Kl.2 dengan Kl.3, Kl.3 dengan
Kl.4 merupakan hubungan setara yang dieksplisitkan dengan
koordinator dan pada Kl.1 dan Kl.2, Kl.2 dan Kl.3, dan Kl.3 dan Kl.4
dengan makna menjumlahkan. Sedangkan Kl.4 dan Kl.5 dieksplisitkan
dengan koordinator karena dengan makna sebab-akibat.
ANALISIS KARANGAN SISWA KELAS X MA PPMI ASSALAAM
a. Analisis Kalimat Majemuk Setara Siswa Kelas X MA PPMI
Assalaam
1) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Dua
Klausa
(10) Setelah semua selesai menerima hasil usaha mereka masingmasing lalu mereka segera pulang ke rumah mereka.
Kalimat (10) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan
antar klausa bisa dieksplisitkan dengan koordinator lalu. Perhatikan
kalimat (10a) yang mengeksplisitkan dengan koordinator lalu.

9

(10a) Setelah semua selesai menerima hasil usaha mereka masing
Kl.1
masing lalu mereka segera pulang ke rumah mereka.
Kl.2
Kalimat (10) merupakan kalimat kompleks setara dengan
makna mengurutkan

yang terdiri

dari dua klausa dengan

menggunakan koordinator lalu sebagai penghubungnya pada Kl.1
dengan Kl.2.
2) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Tiga
Klausa
(11) Kurang lebih ¾ jam aku sampai rumah dan bersenang-senang
disana, melakukan aktivitas yang direncanakan dari sini dari
mulai jalan, foto2 dan masih banyak lagi.
Kalimat (11) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan
ketiga klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan dan lalu dengan
memunculkan peran S pada Kl.2 dan Kl.3 . Perhatikan kalimat (11a)
yang mengeksplisitkan kata dan dan lalu.
(11a) Kurang lebih ¾ jam aku sampai rumah dan aku bersenangKl.1
Kl.2
senang disana, lalu aku melakukan aktivitas yang direncanakan
Kl.3
dari sini dari mulai jalan, foto-foto dan masih banyak lagi.
Kalimat (11) merupakan kalimat kompleks setara dengan
hubungan Kl. 1 dan Kl. 2 yang dieksplisitkan dengan makna
menjumlahkan dengan koordinator dan sebagai penghubungnya.

Sedangkan hubungan Kl.2 dan Kl.3 dihubungkan dengan makna
mengurutkan yang dieksplisitkan dengan koordinator lalu.

3) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Empat
Klausa

10

(12) Tetapi dalam perjalananku pulang, tak kusangka aku bertemu
dengan seorang perempuan yang sedang duduk sendiri di halte
bus, dan tak ku sangka ternyata dia adalah seorang yang
kudamba sejak pertama kali melihatnya hatiku langsung
bergetar dibuatnya.
Kalimat (12) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan
keempat klausa bisa dieksplisitkan dengan koordinator dan pada Kl.1
dengan Kl.2, Kl.2 dengan Kl.3, dan Kl.3 dengan Kl.4. Perhatikan
kalimat (12a) yang mengeksplisitkan koordinator dan.
(12a) Tetapi dalam perjalananku pulang, dan tak kusangka aku
Kl.1
bertemu dengan seorang perempuan yang sedang duduk
Kl.2
sendiri di halte bus, dan tak ku sangka ternyata dia adalah
Kl.3
seorang yang kudamba sejak pertama kali melihatnya dan
hatiku langsung bergetar dibuatnya.
Kl.4
Kalimat

(12)

merupakan

kalimat

kompleks

setara

yang

dieksplisitkan dengan koordinator dan antara Kl.1 dengan Kl.2, Kl.2
dengan Kl.3, dan Kl.3 dengan Kl.4 dengan hubungan makna
menjumlahkan.

4) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Lima
Klausa
(13) Jam 9.00 saya dijemput oleh Pak Zal dan hari itu kami diajak
pergi ke sungai Tandia dan kelok 44 disana keluarga saya
sangat senang karena sudah suasananya indah alamnya pun
sejuk sekitar jam 4 kami kembali ke hotel lagi.

Kalimat (13) termasuk kalimat kompleks setara karena
hubungan keempat klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan.
Perhatikan kalimat (13a) yang mengeksplisitkan kata dan.
(13a) Jam 9.00 saya dijemput oleh Pak Zal dan hari itu kami diajak
Kl.1
Kl.2

11

pergi ke sungai Tandia dan kelok 44 dan disana keluarga
saya sangat senang dan sudah suasananya indah alamnya
Kl.3
Kl.4
pun sejuk dan sekitar jam 4 kami kembali ke hotel lagi.
Kl.5
Kalimat (13a) merupakan kalimat kompleks setara dengan
makna menjumlahkan pada Kl. 1 dan Kl. 2, Kl.2 dan Kl.3 Kl.3 dan
Kl.4, dan Kl.4 dan Kl.5 yang dieksplisitkan dengan koordinator
dan.

5) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Tujuh
Klausa
(14) Batinku memang jauh jalannya tapi mengasikkan setelah
sampai ketempat tujuan kami sempatkan “take this moment”
karena tempatnya bagus untuk foto seusai itu kamipun pulang
dan sempatkan sebentar untuk istirahat dan cari minuman
untuk melepas dahaga dan kami cukup puas bersepeda tadi.
Kalimat (14) termasuk kalimat kompleks setara karena
hubungan antar klausa bisa dieksplisitkan dengan koordinator
tetapi, dan, dan kemudian. Perhatikan kalimat (14a) yang

mengeksplisitkan koordinator tetapi, dan, dan kemudian.
(14a) Batinku memang jauh jalannya tapi mengasikkan setelah
Kl.1
Kl.2
sampai ketempat tujuan dan kami sempatkan “take this
KL.3
moment” dan tempatnya bagus untuk foto dan seusai itu
Kl.4
kamipun pulang kemudian kami sempatkan sebentar untuk
Kl.5
istirahat dan cari minuman untuk melepas dahaga dan kami
Kl.6
cukup puas bersepeda tadi.
Kl.7
Kalimat (14) merupakan kalimat kompleks setara dengan
hubungan Kl. 1 dan Kl. 2 yang dieksplisitkan dengan makna
mempertentangka

dan

12

koordinator

tapi/tetapi

sebagai

penghubungnya. Sedangkan hubungan Kl.2dan Kl.3, Kl.3 dan
Kl.4, Kl.4 dan Kl.5 dihubungkan dengan makna menjumlahkan
yang dieksplisitkan dengan koordinator dan. Kl.5 dengan Kl.6
dihubungkan dengan makna mengurutkan

yang dieksplisitkan

dengan koordinator kemudian. Kl.6 dan Kl.7 dihubungkan dengan
makna menjumlahkan yang dieksplisitkan dengan koordinator dan.
b. Analisi Kalimat Majemuk Bertingkat
1) Analisi Kalimat Majemuk Bertingkat yang terdiri atas Dua
Klausa
(15) Hari itu adalah hari terakhir saya disana karena jam 5.00 sore
saya sudah kembali.
Kalimat (15) termasuk kalimat kompleks bertingkat karena
hubungan antar klausa bisa dieksplisitkan dengan kata karena .
Perhatikan kalimat (15a) yang mengeksplisitkan dengan kata karena .
(15a) Hari itu adalah hari terakhir saya disana karena jam 5.00 sore
Kl.1
saya sudah kembali.
Kl.2
Kalimat (15) merupakan kalimat kompleks bertingkat dengan
makna sebab/akibat yang terdiri dari dua klausa dengan koordinator
karena

sebagai penghubung Kl.1 dengan Kl.2. Kalimat (26)

merupakan kalimat kompleks bertingkat dengan hubungan makna
sebab/akibat yang terdiri dari dua klausa dengan koordinator sebab

sebagai penghubung Kl.1 dengan Kl.2.
2) Analisi Kalimat Majemuk Bertingkat yang terdiri atas Empat
Klausa
(16) Ketika liburan itu, saya dan teman-teman berangkat ke
Bandung karena di kota itulah kami tinggal, kota yang sangat
memberikan kami banyak pengalaman bahagia, sehingga
membuat kami rindu akan rumah kita masing-masing.

13

Kalimat (16) termasuk kalimat kompleks bertingkat karena
hubungan keempat klausa bisa dieksplisitkan dengan kata karena,
sebab,

dan

sehingga .

Perhatikan

kalimat

(16a)

yang

mengeksplisitkan dengan kata karena, sebab, dan sehingga .
(16a) Ketika liburan itu, saya dan teman-teman berangkat ke
Kl.1
Bandung karena di kota itulah kami tinggal, sebab kota yang
Kl.2
sangat memberikan kami banyak pengalaman bahagia,
Kl.3
sehingga membuat kami rindu akan rumah kita masingKl.4
masing.
Kalimat (16) merupakan kalimat kompleks bertingkat dengan
hubungan Kl.1 dan Kl.2, Kl,2 dan Kl.3 yang dieksplisitkan dengan
makna sebab akibat dan koordinator karena dan sebab sebagai
penghubungnya dan hubungan Kl.3 dan Kl.4 yang dieksplisitkan
dengan

kategori

akibat

koordinator

sehingga

sebagai

penghubungnya.
c. Analisi Kalimat Campuran
1) Analisi Kalimat Majemuk Campuran Terdiri Atas Tiga
Klausa
(17) Suasana kelas yang seperti pasar (ramai sekali) tidak membuat
hatiku senang, teman-temanku yang sedang asik bermain
dengan teman sebangkunya dan ada juga yang sedang asik
menggoda cewek-cewek cantik di kelas.
Kalimat (17) merupakan kalimat kompleks campuran. Perhatikan
kalimat (17a) yang mengeksplisitkan kata karena dan dan.
(17a) Suasana kelas yang seperti pasar (ramai sekali) tidak membuat
Kl.1
hatiku senang, karena teman-temanku yang sedang asik
Kl.2
bermain dengan teman sebangkunya dan ada juga yang sedang

14

asik menggoda cewek-cewek cantik di kelas.
Kl.3
Kalimat (17) merupakan kalimat kompleks campuran dengan
makna sebab-akibat karena hubungan Kl.1 dan Kl.2 adalah hubungan
bertingkat dengan penghubung koordinator karena . Hubungan Kl.2
dan Kl.3 adalah hubungan setara dengan makna menjumlahkan dengan
penghubung koordinator dan sebagai penghubungnya.
2) Analisi Kalimat Majemuk Campuran Terdiri Atas Empat Klausa
(18) Ketika masa liburan datang saya sangat senang sekali karena
masa itulah yang saya tunggu-tunggu, begitu juga dengan yang
lain, meraka memikirkan apa saja yang akan mereka lakukan
ketika masa liburan datang.
Kalimat

(18)

merupakan

kalimat

kompleks

campuran.

Perhatikan kalimat (18a) yang mengeksplisitkan kata karena dan dan.
(18a) Ketika masa liburan datang saya sangat senang sekali karena
Kl.1
masa itulah yang saya tunggu-tunggu, dan begitu juga dengan
Kl.2
Kl.3
yang lain, dan meraka memikirkan apa saja yang akan mereka
Kl.4
lakukan ketika masa liburan datang.
Kalimat (18) merupakan kalimat kompleks campuran dengan
makna sebab-akibat karena hubungan Kl.1 dan Kl.2 adalah hubungan
bertingkat dengan penghubung koordinator karena . Hubungan Kl.2
dengan Kl.3 dan Kl.3 dengan Kl4 adalah hubungan setara dengan
makna menjumlahkan dengan penghubung koordinator dan sebagai
penghubungnya.
Berdasarkan analisis diatas terdapat perbandingan wujud kalimat
kompleks dalam karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda dengan siswa
kelas X MA PPMI Assalaam. Hal yang menarik dalam perbandingan ini
adalah persamaan dan perbedaan wujud kalimat sehingga kalimat tersebut
menjadi kalimat kompleks. Perbandingan wujud kalimat kompleks yaitu

15

jumlah klausa dalam kalimat majemuk setara (KMS) yang terdiri atasa dua
klausa dari siswa MA Miftahul Huda sebanyak 34 kalimat sedangkan
siswa MA PPMI Assalaam sebanyak 66 kalimat. Perbandingan wujud
kalimat kompleks dalam kalimat majemuk bertingkat (KMB) yang terdiri
atas dua klausa antara kedua sekolah yaitu sama-sama sebanyak tiga belas
kalimat. Perbandingan wujud kalimat kompleks dalam kalimat majemuk
campuran (KMC) yang terdiri atas dua klausa antara kedua sekolah yaitu
sama-sama tidak ada.
2. Analisis Penggunaan Penghubung Kalimat
Perbandingan penggunaan penghubung koordinatif dengan koordinator
dan (menjumlahkan) siswa MA Miftahul Huda sebanyak 83 kali

sedangkan siswa MA PPMI Assalaam lebih banyak yaitu 87 kali. Jadi,
siswa MA PPMI Assalaam lebih banyak menggunakan penghubung
koordinatif. Hal yang sama juga terjadi pada penggunaan penghubung
kemudian dan lalu. Pada siswa MA PPMI Assalaam penggunaan kata
kemudian sebanyak 14 kali sedangkan siswa MA Miftahul Huda hanya 3

kali. Frekuensi penggunaan koordinator lalu siswa MA PPMI Assalaam
juga lebih banyak yaitu 8 kali, sementara pada MA Miftahul Huda tidak
ada yang menggunakan penghubung lalu.
3. Analisis Persentase Kalimat Kompleks
Berdasarkan analisis persentase kalimat kompleks siswa kelas X MA
Miftahul Huda, sebanyak 75 kalimat kompleks kemudian dibagi jumlah
keseluruhan kalimat sebanyak yaitu 147 kalimat dan dikalikan 100% maka
kalimat kompleks yang dihasilkan oleh siswa sebanyak 51,02%.
Berdasarkan analisis persentase kalimat kompleks siswa kelas X MA
PPMI Assalaam, sebanyak 109 kalimat kompleks kemudian dibagi jumlah
keseluruhan kalimat sebanyak yaitu 198 kalimat dan dikalikan 100% maka
kalimat kompleks yang dihasilkan oleh siswa sebanyak 55,05%.

16

Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori
Berdasarkan analisis data yang dipaparkan diatas, maka diketahui
perbandingan kompleksitas kalimat yang meliputi kalimat majemuk setara dan
kalimat majemuk bertingkat, perbandingan penggunaan koordinatif dan
subordinatif, serta presentase kaliamat majemuk dan penggunaan koordinasi
dan subordinasi. Adapun penelitian yang diperoleh sebagai berikut.
1. Siswa kelas X MA PPMI Assalaam adalah siswa kelas X MA PPMI
Assalaam lebih banyak menghasilkan kalimat kompleks yaitu sebanyak
tujuh klausa daripada siswa kelas X MA Miftahul Huda yang hanya
menghasilkan kalimat kompleks sebanyak enam klausa.
2. Siswa MA PPMI Assalaam lebih banyak menghasilkan kalimat dengan
konjungsi koordinatif dan subordinatif daripada siswa MA Miftahul Huda.
3. Persetase kalimat kompleks siswa MA PPMI Assalaam lebih banyak
(55,05%) daripada siswa MA Miftahul Huda (51,02%).

Ditemukan relevansi antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya,
yakni dari penelitian AlFaris (2012). Persamaan hasil penelitian AlFaris
(2012) dengan penelitian ini terletak pada koordinator atau kata penghubung
pada

kalimat

majemuk

dan

menghasilkan

penggunaan

kategori

menjumlahkan, mempertentangkan, memilih, waktu, persyaratan, tujuan,
penegasan, dan sebab-akiba t. Perbedaan hasil

penelitian AlFaris dengan

penelitian ini adalah penelitian AlFaris lebih banyak menentukan koordinator
dalam kalimat majemuk yaitu konsesif, cara, penyangkalan, kenyataan,
antributif, dan larangan.

Persamaan hasil penelitian Sulistiorini (2010) dengan penelitian ini
terletak

pada

koordinasi/

kata

penghubung

kategori

mengurutkan,

menjumlahkan, memilih, dan mempertentangkan. Perbedaan hasil penelitian

Sulistiorini dengan penelitian ini adalah penelitian ini menghasilkan
koordinasi lebih banyak yaitu waktu, persyaratan, tujuan, penegasan, dan
sebab-akibat sementara Sulistiorini tidak.

17

Persamaan hasil penelitian Zoelviawati (2009) dengan penelitian ini
adalah menghasilkan penghubung kalimat majemuk setara dengan makna
mempertentangkan (tapi/tetapi, sedangkan, dan namun), dan membetulkan
(melainkan). Perbedaan hasil penelitian Zoelviawati dengan penelitian ini

adalah penelitian ini menemukan adanya koordinasi lain yaitu menjumlahkan,
memilih, dan penegasan, sementara penelitian Zoelviawati tidak ada.

Persamaan hasil penelitian Wiyatni (2002) dengan penelitian ini adalah
hubungan makna antar klausa dalam kalimat majemuk setara (penjumlahan,
pemilihan, dan perlawanan). Perbedaan hasil penelitian Wiyatni dengan

penelitian ini adalah penelitian ini menghasilkan lebih banyak koordinasi
dalam kalimat majemuk setara yaitu membetulkan, menagaskan, dan
mengurutkan, sedangkan dalam penelitian Wiyatni tidak ditemukan hasil yang

serupa.
D. SIMPULAN
Berdasarkan analisis pada perbandingan kompleksitas kalimat yang
meliputi kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat,
perbandingan penggunaan koordinatif dan subordinatif, serta presentase
kaliamat majemuk dan penggunaan koordinasi dan subordinasi sebagai
berikut.
1. Siswa kelas X MA PPMI Assalaam adalah siswa kelas X MA PPMI
Assalaam lebih banyak menghasilkan kalimat kompleks yaitu sebanyak
tujuh klausa daripada siswa kelas X MA Miftahul Huda yang hanya
menghasilkan kalimat kompleks sebanyak enam klausa.
2. Diketahui bahwa siswa MA PPMI Assalaam menghasilkan penggunaan
koordinasi sebanyak empat konjungsi (dan, tetepi/tapi, kemudian , dan
lalu) dan subordinasi
untuk,meskipun,

dan

sebanyak lima konjungsi (karena, sebab,
sehingga)

dan

siswa

MA

Miftahul

Huda

menghasilkan penggunaan koordinasi hanya tiga konjungsi (dan,
tetapi/tapi, dan kemudian) dan subordinasi

sebanyak tujuh konjungsi

(karena, sebab, jika, sebelum, ketika, untuk, dan meskipun). Jadi

18

penggunaan penghubung koordinasi paling banyak adalah siswa kelas X
MA PPMI Assalaam sedangkan penghubung subordinasi adalah siswa
kelas X MA Miftahul Huda.
3. Persetase kalimat kompleks siswa MA PPMI Assalaam lebih banyak
(55,05%) daripada siswa MA Miftahul Huda (51,02%).
E. DAFTAR PUSTAKA
Mahsun, M. S. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode,
dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers.
Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar
Penelitian Wahan Kebudayaan Secara Linguistis). Yogyakarta: Duta
Wacana Press.
1993. Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan
Data. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Dwi Zoelviawati, Betari. 2009. Hubungan Perlawanan dalam Kalimat
Majemuk Setara Bahasa Indonesia. (Skripsi) Surakarta: UNS.
Salman Al Faris, Muhammad. 2012. Hubungan Makna antara Kalusa dalam
Kalimat Majemuk pada Terjemahan Surat Al-Anfal. (Skripsi) Surakarta:
UMS.
Sih Sulistiorini, Endang. 2010. Relasi Final dalam Kalimat Majemuk
Bertingkat Bahasa Indonesia . (Skripsi) Surakarta: UNS.
Wiyatni, Endang. 2002. Pelesapan Objek dalam Kalimat
Majemuk
Koordinatif Bahasa Jawa . (Skripsi) Surakarta: UNS.

19