UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI BERMAIN LEGO DI PAUD SANGGAR ANAK BANGSA LAB FIP UNIMED TAHUN AJARAN 2012/2013.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK
USIA 5 – 6 TAHUN MELALUI BERMAIN LEGO
DI PAUD SANGGAR ANAK BANGSA
LAB FIP MEDAN T.A 2012/2013

SKRIPSI

Oleh:

VIKA NURHAYANI
NIM 109113062

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

KATA PENGANTAR
Segala puji Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena
dengan Rahmat dan karuniaNya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang
berjudul “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 5-6 tahun Melalui

Bermain Lego di PAUD Sanggar Anak Bangsa LAB FIP UNIMED Tahun Ajaran
2012/2013”.
Tulisan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan. Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat kesulitan, berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis, menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dekan FIP UNIMED Bapak
Drs. Nasrun, M.S
2. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, bapak Drs.
Aman Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan II, dan bapak Drs.
Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIP UNIMED.
3. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd, selaku Ketua Prodi PAUD FIP UNIMED.
4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan saran hingga selesainya skripsi ini.

5. Ibu Dra.Damaiwaty Ray, M.Pd, Ibu Dr, Anita Yus M.Pd, dan Ibu Dra.
Nasriah, M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan
masukan dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Kepala Sekolah PAUD Sanggar Anak Bangsa, Ibu Kamtini, S.Pd, M.pd
Ibu Regina Imeda dan Dina Azwina Ramadhan selaku rekan mengajar di
PAUD Sanggar Anak Bangsa yang telah membantu penulis selama dalam
mengajar maupun penelitian.
7. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak
disebutkan namanya dalam tulisan ini.
8. Penulis mengucapkan terimakasih kepada orangtua yang tersayang
Ayahanda Nurdin dan Ibunda terkasih Dameria Sidauruk, yang
memberikan “segalanya” untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi
ini, demikian juga keluarga kakakku kak Putri, Bg Imus, beserta
keponakan baruku Raysha Aqilah, Adikku Irwan Parlinggoman dan Rizky
Hariyani serta sepupu-sepupuku Ucok, Irma, Uni, Mia dan keluarga
besarku yang namanya tidak dituliskan namanya satu persatu yang turut
memberi motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat tersayang yang lebih dari saudara “PISPOTERS” ( Dina,Regina
Lyafny, Nisa, Anita, Puji, Winda, Rara, Mustika dan kak Vivi serta Ade
Pratiwi), dan teman-teman PG-PAUD Reguler A 2009, tak lupa juga
penulis mengucapkan terima kasih buat teman-teman PG-PAUD Reguler
B 2009 dan PG-PAUD Pemko Aceh yang turut membantu penulis dalam


penyelesaian skripsi ini, serta kepada adik-adik PAUD seluruhnya yang
tidak penulis sebutkan namanya satu persatu.
10. Teman-teman kost Sari Water semua nya ( Rara, Sahara, Jijah, Aida, Putri)
yang dalam suka duka saling memotivasi untuk segera meyelesaikan
skripsi ini.
11. Anak-anak beserta orangtua murid PAUD Sanggar Anak Bangsa yang
selalu mewarnai hari-hari penulis dengan canda tawa keceriaan, serta turut
memberikan bantuan, masukan, dan dorongan kepada penulis.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah penulis terima,
dengan kebaikan yang lebih baik lagi, teriring doa jazakumullah khairon katsiro.
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini berguna bagi kita
semua, khususnya para pembaca terutama untuk dunia pendidikan khususnya
pendidikan anak usia dini.
Medan, Agustus 2013
Penulis,

Vika Nurhayani

109113062

ABSTRAK
VIKA NURHAYANI. 109113062. Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia
5-6 tahun Melalui Bermain Lego di PAUD Sanggar Anak Bangsa LAB FIP UNIMED
Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan,
2013.
Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui bermain lego dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun, dengan mengenalkan warna, bentuk dan ukuran yaitu :
mampu mengenal perbedaan ukuran, bentuk dan warna, mengklarifikasikan benda berdasarkan
warna, bentuk dan ukuran, dan mengurutkan benda berdasarkan ukuran serta mampu menyusun
lego menjadi berbagai bentuk di PAUD Sanggar Anak Bangsa LAB FIP UNIMED tahun ajaran
2012/2013.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari
2 siklus dan setiap siklus 2 kali pertemuan. Objek penelitian ini adalah kemampuan kognitif usia
5-6 tahun. Subjek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun di PAUD Sanggar Anak Bangsa
berjumlah 12 orang, terdiri dari 6 orang anak laki-laki dan 6 orang anak perempuan. Tindakan
penelitian adalah bermain lego. Data dianalisis dengan menggunakan analisis persentase dan
deskriptif. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa bermain lego dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun di PAUD Sanggar Anak Bangsa.

Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah menggunakan lego dalam proses
bermain anak maka diketahui bahwa perkembangan kemampuan kognitif anak yaitu, sebanyak 6
orang (50%) tergolong Baik, 4 orang (33.3 %) dan tergolong Cukup dan 2 orang (16.6%) masih
tergolong Kurang. Dari data hasil observasi tersebut maka perlu dilakukan bermain lego yang
lebih baik dan inovatif pada siklus II. Setelah dilakukan tindakan siklus II, maka diketahui bahwa
perkembangan kemampuan kognitif anak berkembang yaitu, bahwa jumlah anak yang
kemampuan kognitif tergolong baik sekali bertambah menjadi 7 orang (58.3%), anak yang
tergolong baik bertambah menjadi 5 orang (41.6%), dan anak yang tergolong cukup menjadi
tidak ada.
Dari hasil temuan penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa melalui bermain
lego dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun di PAUD Sanggar Anak
Bangsa dan dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru agar dapat menggunakan lego dalam
meningkatkan kemampuan kognitif anak didiknya.

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar Observasi Perkembangan Bahasa Anak.................................37
Tabel.3.2 KriteriaPenilaianOlehAqib……………………………………….…..39
Table 3.3 JadwalPenelitian………………………………………………..……40


DAFTAR GAMBAR

Gambar1.1 DesainPenelitianTindakanKelas…………………………

33

Gambar 4.1 Dokumentasi Bermain Lego Anak………………………

54

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Kegiatan Mingguan
Lampiran 2 Rencana Kegiatan Harian
Lampiran 3 Tabulasi Data kemampuan Kognitf Anak Siklus I Pertemuan 1
Lampiran 4 Tabulasi Data kemampuan Kognitf Anak Siklus I Pertemuan 2
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru
Lampiran 6 Tabulasi Data kemampuan Kognitif Anak Siklus II Pertemuan 1
Lampiran 7 Tabulasi Data kemampuan Kognitif Anak Siklus II Pertemuan
Lampiran 8 Lembar nama anak
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian Siklus


RIWAYAT HIDUP
1. LATAR BELAKANG KELUARGA
a. Nama

: Vika Nurhayani

b. Tempat Tanggal Lahir

: Pematangsiantar, 9 Oktober 1988

c. Nama Ayah

: Nurdin

d. Pekerjaan

: Wiraswasta

e. Nama Ibu


: Dameria Sidauruk

f. Pekerjaan

: PNS

g.

Alamat Orangtua

h. Anak ke

: Jalan Tongkol No 42B Pematangsiantar 21131
: 2(dua) dari 4(empat) bersaudara

2. Riwayat Pendidikan
a.

Tahun 1995-2001


: SD Negeri No.124394

b.

Tahun 2001-2004

Pematangsiantar
: SLTP Negeri 8 Pematangsiantar

c.

Tahun 2004-2007

: SMA Swasta Yayasan Perguruan
Keluarga (YPK) Pematangsiantar

d.

Tahun 2009-2013


: S1 PG PAUD Universitas Negeri
Medan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar dalam sepanjang
rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Pada masa ini ditandai oleh
berbagai periode penting yang terjadi dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir
perkembangannya. Salah satu periode yang menjadi ciri masa usia dini adalah the Golden Age
atau periode keemasan dimana perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan.
Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam
fakta di lingkungannya sebagai stimulus terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor,
kognitif maupun sosialnya. Untuk itu perlu adanya pembinaan sejak dini melalui pendidikan
anak usia dini.
Undang- undang RI Nomor 20 tahun 2003 pasal I butir 14 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang menyatakan bahwa “ Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut ”.
Potensi anak usia dini berkembang paling cepat pada periode keemasan. Potensi- potensi
yang perlu dikembangkan pada anak usia dini antara lain perkembangan kognitif, perkembangan
bahasa dan perkembangan sosial emosional, serta perkembangan motorik yaitu motorik kasar
dan motorik halus anak. Salah satu perkembangan yang paling berpengaruh pada anak usia dini
ialah perkembangan kognitif.

Kemampuan kognitif adalah perkembangan dari pikiran. Pikiran adalah bagian dari otak,
bagian yang digunakan yaitu untuk pemahaman, penalaran, pengetahuan dan pengertian.
Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan,
menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan
dengan tingkat kecerdasan (inteligensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat
terutama ditujukan kepada ide-ide dan belajar (Ahmad Susanto 2011:47). Di PAUD
pengembangan kognitif dikenal juga dengan istilah daya fikir, yang merupakan potensi atau daya
untuk memahami sesuatu yang bersifat aktivitas atau perilaku.
Hasil pengamatan selama mengajar di PAUD Sanggar Anak Bangsa disimpulkan bahwa
ada sekitar 83% anak yang belum berkembang kemampuan kognitifnya dari 100% jumlah anak
dalam bermain lego, sedangkan sebagian anak lagi dapat mengikuti kegiatan dengan baik. Hal
ini ditunjukkan pada prilaku anak yang belum menunjukkan perkembangan kognitif mereka
berkembang dengan baik, misalnya: Ada 7 dari 12 anak sudah mengenal warna dasar, merah,
kuning dan biru,berbagai macam bentuk dari besar-kecil dan sebaliknya, ada 8 dari 12 anak
belum mengenal bentuk geometri, seperti lingkaran, segitiga dan persegi, anak belum mengenal
perbedaan bentuk yang besar dan bentuk yang kecil dan belum sesuainya tingkat capaian
perkembangan kognitif anak dengan keadaan yang ada dikelas.
Padahal idealnya tingkat capaian perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun
berlandaskan pada acuan standar Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2009 tentang aspek
kognitif Pendidikan Anak Usia Dini seharusnya anak : sudah mengenal perbedaan berdasarkan
ukuran, lebih dari, kurang dari, dan paling/ ter, mengklasifikasikan benda berdasarkan warna,
bentuk, dan ukuran (3 variasi), dapat mengklasifikasikan benda yang lebih banyak kedalam
kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis, atau kelompok berpasangan yang lebih dari 2

variasi, dan dapat mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau
sebaliknya.
Adapun yang dilakukan guru pada saat anak melakukan hal itu adalah : Guru langsung
memberikan jawaban yang sebenarnya, seharusnya guru memberikan contoh lebih banyak
mengenai warna-warna tersebut, guru hanya memberikan pujian dan motivasi kepada anak,
seharusnya guru memberikan hadiah sebagai bentuk penghargaan untuk anak.
Berdasarkan hal diatas berkaitan dengan kognitif anak kemampuan kognitif pada anak
usia dini dapat dikembangkan melalui beberapa bentuk permainan. Karena pada dasarnya
bermain merupakan kegiatan yang melekat pada dunia anak.
Salah satu bentuk permainan yang dapat dilakukan adalah dengan cara bermain lego,
bermain lego dapat memberikan kebebasan kepada anak dalam membentuk dan menyusun
sebuah bangunan yang diinginkannya dalam memahami dengan mengenal warna dasar (merah,
kuning, biru), mengenal bentuk geometri (lingkaran, segitiga dan segiempat atau persegi) dan
menyusun lego dari besar-kecil atau kecil-besar. Jenis lego bermacam- macam, lego juga
berwarna-warni dan berbagai ukuran.
Dalam bermain lego, guru memberikan arahan dalam menggunakan lego sebagai alat
bermain, seperti menyusun lego dalam bentuk apa, warna apa saja yang digunakan ataupun
bentuk yang seperti apa yang digunakan dalam bermain. Diharapkan dengan bermain lego, dapat
meningkatkan kemampuan kognitif anak.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 5 – 6 Tahun Melalui Bermain Lego Di
PAUD Sanggar Anak Bangsa Lab FIP UNIMED T.A. 2012 / 2013”.
1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat
diidentifikasi masalah dalam penelitian ini, adalah :
a. Ada 7 dari 12 anak yang bisa membedakan warna dasar merah, kuning, biru, berbagai
macam ukuran dari panjang - pendek dan sebaliknya,
b. Ada 8 dari 12 anak yang belum mengenal bentuk geometri.
c. Belum sesuainya tingkat capaian perkembangan kognitif anak dengan keadaan yang ada
dikelas.

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah yang akan
dikaji, yaitu pada “Kemampuan Kognitif Anak Usia 5 – 6 Tahun dan bermain Lego Di PAUD
Sanggar Anak Bangsa Lab FIP UNIMED T.A. 2012 / 2013”

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan

batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

“Apakah bermain lego dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun di PAUD
Sanggar Anak Bangsa Lab FIP UNIMED T.A. 2012 / 2013”

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahundi PAUD Sanggar Anak Bangsa Lab FIP UNIMED
T.A. 2012 / 2013”

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi anak, meningkatkan kemampuan kognitif anak agar berkembang secara optimal
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru untuk menggunakan metode bermain lego
bagi anak, khususnya dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak
3. Bagi lembaga PAUD, sebagai bahan pertimbangan tentang penggunaan bermain lego
sebagai suatu strategi untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak menjadi lebih baik
lagi ke depannya.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian yang
relevan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi terhadap penelitian tindakan yang telah dilakukan selama
2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Melalui bermain lego dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak usia 5-6
tahun di PAUD Sanggar Anak Bangsa Lab FIP UNIMED Medan T.A 2012/2013.
2. Hasil analisis persentasi menunjukkan pada siklus I diketahui bahwa
perkembangan kemampuan kognitif anak yaitu, sebanyak 6 orang (50%)
tergolong Baik, 4 orang (33.3 %) dan tergolong cukup dan 2 orang (16.6%) masih
tergolong kurang. Hal ini menunjukkan bahwasanya hasil belum mencapai
kriteria keberhasilan, sehingga perlu dilakukan perbaikan tindakan pembelajaran
pada siklus II. Setelah dilakukan tindakan siklus II, maka diketahui bahwa
perkembangan kemampuan kognitif anak berkembang yaitu, bahwa jumlah anak
yang kemampuan kognitif tergolong baik sekali bertambah menjadi 7 orang
(58.3%), anak yang tergolong baik bertambah menjadi 5 orang (41.6%), dan anak
yang tergolong cukup menjadi tidak ada.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai
berikut:

1. Hendaknya guru berusaha menciptakan permainan konstruktif yang bervariasi agar
kemampuan kognitif anak dapat berkembang secara maksimal.
2. Bagi pihak sekolah PAUD SAB diharapkan lebih memperhatikan pengembangan kognitif
anak dengan mengikut sertakan guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan akan
pembuatan alat permainan yang diperlukan dalam proses pembelajaran yang mampu
mengembangkan kemampuan kognitif anak.
3. Bagi peneliti, diharapkan untuk menyadari akan pentingnya bermain dan alat permainan
yang inovatif untuk anak dalam kegiatan bermain disekolah.
4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melanjutkan penelitian ini, sehingga
diperoleh hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk.20101. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Dewi, Rosmala. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Feeney, Stephanie, Doris Christensen. 2002. Who Am I In The Lives Of Children . United States,
Ohio:Pearson Merrill Prentice Hall.
Hurlock, Elizabeth, B. Edisi Kelima. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga
.2011. Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak.Medan: Program Pascasarjana UNIMED.
Kusuma, Vivi, 2012. Mengembangkan Kecerdasan Logika Matematika Anak Usia 3-4 Tahun
melalui Media Gambar. Medan : Universitas Negeri Medan. Disertasi tidak dipublikasikan.
Montolalu, B.E.F, dkk, 2008. Bermain dan Permainan Anak,Jakarta : Universitas Terbuka.
Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: Grasindo.
Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58. 2009. Standart
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: DEPDIKNAS.
Saleh,samsubar. 2004. Statistik Deskriptif. Yogyakarta: AMP YKPN.
Slamet Suyanto. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Hikayat.
Soemiarti Patmonodewo. 1995. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sujiono, Nuraini, Yuliani, 2008. Metode Perkembangan Kognitif, Jakarta : Universitas Terbuka.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Syaodih, Ernawulan dan Mubair Agustin. 2008. Bimbingan Konseling untuk Anak
Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yus, Anita. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana.
. 2011. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta : Kencana.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 dan Pasal 28.
Zubair, A. 2008.Mengenal Dunia Permainan Anak. Yogyakarta: Banyu Media.
Anne Ahira 2012. Lego dalam www.anneahira.comI lego. htm, yang diakses pada tanggal 12
april 2013. Pukul 20.30 WIB
Sudrajat, Akhmad. 2008. Konsep Dasar Perkembangan Individu. (Online) dalam
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008s/01/24/perkembangan-individu/
diakses tanggal 12 April 2013 pukul 19.30.00 WIB.
http://lensajendela.com/bermain-lego-meningkatkan-kreatifitas-anak/,diakses pada tanggal 06
April 2013. Pukul 19.30 WIB.
http://maoapaadadisini.blogspot.com/2011/04/fase-perkembangan-kognitif-anak-usia.html/ ,
diakses pada tanggal 06 April 2013. Pukul 21.00 WIB.
http://pkbmrumahutama.blogspot.com/2012/03/bermain-lego-yuk.html/, diakses pada tanggal 12
april 2013. Pukul 20.00 WIB