PENDAHULUAN Iklim Pembelajaran Matematika Pada Sekolah Gratis Sanggar Kegiatan Belajar Jepara Tahun 2012/2013.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Iklim pembelajaran dapat diartikan sebagai segala situasi yang muncul
akibat hubungan antara guru dan peserta didik atau hubungan antar peserta
didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan mempengaruhi proses belajar
mengajar. Aspek-aspek iklim belajar dapat dilihat dari perilaku belajar siswa,
interaksi sosial siswa di dalam dan di luar kelas, serta keadaan lingkungan
fisik tempat belajar siswa. Masing-masing kelas mempunyai ciri yang tidak
sama dengan kelas lain, meskipun dibangun dengan bentuk dan arsitektur
yang sama.
Iklim pembelajaran yang kondusif dipengaruhi perilaku belajar.
Menurut Syah (dalam Mardiana, 2008:1) perilaku belajar peserta didik dapat
dilihat dari kebiasaan, ketrampilan, pengamatan, berfikir rasional dan kritis,
sikap, apresiasi dan tingkah laku afektif. Perilaku siswa dalam pembelajaran
juga tergantung pada penyajian materi, apakah penyajian materi tersebut
membuat siswa tertarik, termotivasi, dan timbul perasaan pada diri siswa
untuk menyenangi materi tersebut atau justru membuat siswa jenuh terhadap
materi yang disajikan.
Interaksi sosial yang baik antara guru dengan peserta didik dan antar

peserta didik mempunyai peran yang sangat penting dalam menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif. Hal tersebut dapat menciptakan rasa aman dan

1

2

nyaman saat berada di kelas, sehingga proses belajar mengajar berlangsung
dengan baik.
Hubungan peserta didik dengan lingkungan fisik juga mempunyai
peran yang penting dalam menciptakan iklim pembelajaran yang mendukung.
Kondisi bangunan kelas, kelengkapan sumber belajar, kerapian, kebersihan,
keamanan, dan keteraturan lingkungan kelas atau sekolah adalah hal yang
wajib dihadirkan untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif.
Iklim pembelajaran yang kondusif wajib dihadirkan di dalam kelas, di
luar kelas, dan dalam pembelajaran matematika baik oleh guru, peserta didik,
orang tua, serta karyawan sekolah. Rendahnya kualitas pendidikan matematika
salah

satunya


dipengaruhi

oleh

iklim

belajar

siswa

yang

kurang

menyenangkan dalam proses pembelajaran matematika.
Penyelenggaraan pendidikan gratis merupakan salah satu solusi dalam
permasalahan tersebut dan untuk memberi kesempatan untuk siswa yang
mempunyai tingkat ekonomi keluarga kurang mampu sehingga dapat
mengeyam


pendidikan.

Dengan

kesempatan

ini,

menjadikan

siswa

mempunyai antusias dan semangat yang berbeda dengan siswa dari sekolah
pada umumnya.
Iklim pembelajaran matematika di Sanggar Kegiatan Belajar terjadi di
dalam kelas, seperti sekolah pada umumnya pamong belajar (istilah guru di
SKB) dan warga belajar (istilah siswa di SKB) melakukan kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas. Warga belajar terlihat sangat antusias mengikuti
proses kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran matematika


tidak hanya

3

sekedar penyampaian materi pelajaran, namun pamong belajar juga
menyisipkan nilai-nilai moral dan ketrampilan yang berhubungan dengan
materi yang sedang diajarkan.
Iklim pembelajaran matematika di Sanggar Kegiatan Belajar
berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan kualitas prestasi belajar.
Hubungan antara peserta didik saat di dalam maupun di lingkungan kelas atau
sekolah mempunyai peranan penting dalam pembentukan iklim pembelajaran
matematika di sekolah. Iklim kelas yang kondusif dan menyenangkan dapat
mempengaruhi penguasaan materi dan membuat siswa antusias dalam belajar
matematika.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah
penelitian ini, yaitu “Bagaimana iklim belajar matematika dalam Sanggar
Kegiatan Belajar di Kota Jepara?” Rumusan masalah penelitian ini kemudian

dirinci sebagai berikut:
1. Bagaimana perilaku belajar matematika bagi warga belajar Sanggar
Kegiatan Belajar di Kota Jepara?
2. Bagaimana interaksi sosial warga belajar di dalam dan di luar kelas
Sanggar Kegiatan Belajar di Kota Jepara?
3. Bagaimana keadaan lingkungan fisik tempat belajar warga belajar Sanggar
Kegiatan Belajar di Kota Jepara?

4

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan umum memaparkan karakteristik iklim
belajar matematika warga belajar di Sanggar Kegiatan Belajar di Kota Jepara,
sedangkan tujuan khususnya:
1. Mendiskripsikan perilaku belajar matematika bagi warga belajar Sanggar
Kegiatan Belajar di Kota Jepara.
2. Mendiskripsikan interaksi sosial di dalam dan di luar kelas bagi warga
belajar Sanggar Kegiatan Belajar di Kota Jepara.
3. Mendiskripsikan keadaan lingkungan fisik tempat belajar bagi warga
belajar Sanggar Kegiatan Belajar di Kota Jepara.


D. Manfaat Penelitian
Sebagai studi ilmiah, studi ini mempunyai manfaat teoritis dan praktis
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan

kepada

pembelajaran

matematika

utamanya

pada

peningkatan iklim pembelajaran matematika.
2. Manfaat Praktis

a. Bagi

siswa, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

kompetensinya dalam belajar matematika.
b. Bagi guru, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki
layanan pembelajaran matematika.

5

c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi sekolah
dalam meningkatkan iklim pembelajaran matematika.

E. Definisi Istilah
1. Iklim Pembelajaran Matematika
Iklim pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu kultur yang
mempengaruhi suatu proses pembelajaran. Aspek-aspek iklim belajar
dapat dilihat dari perilaku belajar siswa, interaksi sosial siswa di dalam
dan di luar kelas, serta keadaan lingkungan fisik tempat belajar siswa.
Masing-masing kelas mempunyai ciri yang tidak sama dengan kelas lain,

meskipun dibangun dengan bentuk dan arsitektur yang sama.
2. Sekolah Gratis
Sekolah

gratis

adalah

pendidikan

tanpa

mengikutsertakan

masyarakat (orangtua) dalam pembiayaan, khususnya untuk keperluan
operasional sekolah. Dalam pengertian itu, konsekuensi kebijakan
pendidikan gratis sangat bergantung pada perhitungan tentang biaya satuan
pendidikan di sekolah.
3. Sanggar Kegiatan Belajar
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) menyediakan pendidikan gratis

untuk seluruh peserta didik (atau warga belajar sebutan untuk peserta didik
di SKB) . Biaya pendidikan, seragam sekolah, buku dan modul, dan biaya
hidup untuk siswa luar kota dijamin gratis. Di SKB warga belajar tidak
hanya mempelajari pembelajaran akademik di dalam kelas saja, akan

6

tetapi guru (atau pamong belajar sebutan untuk guru di SKB) memberikan
ketrampilan berupa ketrampilan menjahit, mengukir, salon, bengkel,
ektrakulikuler berupa English Club, Olahraga, Koperasi, Tataboga, dll,
serta pembinaan lomba mapel, minat bakat, dll
(http://www.skbjepara/24/09/2012).