THE DIVERSITY OF SOIL SURFACE INSECTS IN ORGANIC FARMING SYSTEM AT BANJAR TITIGALAR, BANGLI, BATURITI, TABANAN-BALI.

Vol 18, No 1 (2014)
Jurnal Biologi
tiket kereta toko bagus berita bola terkini anton nb Aneka Kreasi Resep Masakan Indonesia resep masakan menghilangkan jerawat vill a di puncak recepten berita harian game online hp dijual windows gadget jual console voucher online gosip terbaru berita terbaru windows gadget toko game cerita horor

Table of Contents
Articles
PERILAKU HARIAN BURUNG JALAK BALI (Leucopsar rothschildi) PERIODE
BREEDING PADA RELUNG YANG BERBEDA DI BALI BIRD PARK, GIANYAR,
BALI
I Komang Andika Putra, Ni Luh Watiniasih, I Nengah Nuyana

PDF

PENELITIAN PENDAHULUAN VARIASI GENETIK MASYARAKAT SOROH
PANDE BERDASARKAN PENANDA DNA MIKROSATELIT KROMOSOM Y:
MASYARAKAT SOROH PANDE DESA ABIANSEMAL, BADUNG
Ni Putu Putri Wulandari, I Ketut Junitha, Ni Nyoman Wirasiti

PDF

IDENTIFIKASI MOLEKULER BAKTERI STREPTOCOCCUS YANG BERASOSIASI PDF

DENGAN IKAN KERAPU YANG DIPERJUALBELIKAN DI PASAR-PASAR IKAN DI
BALI
I.B. Oka Suyasa, I.G.N.K. Mahardika, Yan Ramona
AKTIVITAS HARIAN KERA EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DI TAMAN
WISATA ALAM SANGEH, KABUPATEN BADUNG, BALI
Komang Gede Wahyu Saputra, Ni Luh Watiniasih, I Ketut Ginantra

PDF

PHENOLOGY, POLLINATION AND SEED PRODUCTION OF Millettia pinnata IN
KUNUNURRA, NORTHERN WESTERN AUSTRALIA
Ni Luh Arpiwi, Guijun Yan, Elizabeth L Barbour, Julie A Plummer

PDF

PENGARUH STEROID ANABOLIK METHANDIENONE TERHADAP KUANTITAS
SPERMATOZOA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
Nurul Marfu'ah, I Wayan Kasa, Sagung Chandra Yowani

PDF


DIVERSITAS SERANGGA PERMUKAAN TANAH PADA PERTANIAN
HORTIKULTURA ORGANIK DI BANJAR TITIGALAR, DESA BANGLI,
KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN-BALI
Samsul Ma'arif, Ni Made Suartini, I Ketut Ginantra

PDF

ISSN : 1410-5292

JURNAL BIOLOGI XVIII (1) : 28 - 32

DIVERSITAS SERANGGA PERMUKAAN TANAH PADA PERTANIAN HORTIKULTURA ORGANIK
DI BANJAR TITIGALAR, DESA BANGLI, KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN-BALI
THE DIVERSITY Of SOIL SURfACE INSECTS IN ORGANIC fARMING SYSTEM
AT BANJAR TITIGALAR, BANGLI, BATURITI, TABANAN-BALI
samsuL ma’arIf1, nI made suartInI1, I Ketut gInantra1
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali
Email :arifs9379@gmail.com


1

IN TISARI
Penelitian ini bertujuan untuk m engetahui diversitas serangga perm ukaan tanah pada pertanian hortikultura
organik di Banjar Titigalar, Desa Bangli, Kecam atan Baturiti, Kabupaten Tabanan-Bali. Penelitian dilaksanakan
dari bulan Oktober-Desem ber 20 13. Sam pel diam bil m enggunakan Pitfall Trap. Analisa data dilakukan dengan
metode deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan serangga yang ditemukan dan kemudian diidentiikasi sampai ke
tingkat Genus. Hasil penelitian m enunjukkan, terdapat 3.0 66 individu serangga yang term asuk ke dalam 20 genus,
17 fam ili dan 7 ordo. Keseluruhan Ordo serangga yang ditem ukan adalah Hym enoptera, Orthoptera, Collem bola,
Coleoptera, Hem iptera, Hom optera, dan Diptera. Diversitas serangga tertinggi ditem ukan pada bulan Oktober
dengan nilai Indeks Diversitas (H’)=1,5821 pada m alam hari, dan H’=1,3978 pada siang hari, dibandingkan yang
paling rendah terjadi pada bulan Desem ber dengan indseks diversitas H ’= 0 ,58 29 pada m alam hari dan H ’=
0 ,9223 pada siang hari.
Kata kunci: diversitas, serangga perm ukaan tanah, sistem pertanian organik
ABTRACT
The research was aim ed to investigate the diversity of soil surface insects in organic farm ing system at Banjar
Titigalar, Bangli village, District of Tabanan,Bali. The study has been conducted from October until Decem ber
2013, and the insects were collected using itfall traps. Data was descriptivelly analized, then identiied up to
Genus. The num ber of insects collected was 3.0 66 individual, which belong to 20 genus, 17 fam ily and 7 order. All
insects collected belong to the order of Hym enoptera, Orthoptera, Collem bola, Coleoptera, Hem iptera, Hom optera,

and Diptera. The diversity of soil surface insect was highest on October with the Diversity Index (H’) of 1,5821
at night tim e and of 1,3978 during the day, whilst lowest on Decem ber with the diversity index (H’) of 0 ,5829 at
night tim e and 0 ,9223 during the day.
Key w ords : diversity , soil surface insect, Organic farm ing sy stem .
PEN D AH U LU AN
Serangga adalah hewan yang sudah ada sejak zam an
dahulu dan m endom inasi bum i (Borror et al., 1997).
Jumlah spesies yang telah teridentiikasi mencapai satu
juta spesies dan diperkirakan m asih ada sekitar 10 juta
spesies yang belum diidentiikasi (Ruslan, 2009).
Serangga dapat ditemukan di berbagai tempat termasuk
di permukaan tanah. Serangga permukaan tanah merupakan serangga pemakan tumbuhan hidup dan tumbuhan
m ati yang berada di atas perm ukaan tanah. Serangga
tanah berperan dalam proses perombakkan atau dekomposisi material organik tanah sehingga membantu dalam
menentukan siklus material tanah sehingga proses perombakan di dalam tanah akan berjalan lebih cepat dengan
adanya bantuan serangga permukaan tanah. Salah satu
serangga tanah yang berperan dalam proses dekomposisi
tanah adalah ordo Collembola (Borror et al., 1997).
Kehidupan serangga tanah dipengaruhi oleh faktorfaktor lingkungan antara lain faktor m ikro dan faktor


28

m akr o lin gkun gan per m ukaan tan ah . Faktor m ikr o
yang m em pengaruhi kehidupan serangga tanah adalah
ketebalan ser asah , kan d u n gan bah an or gan ik, pH ,
kesuburan, jenis tanah, kepadatan tanah, dan kelembaban
tanah, sedangkan faktor m akro adalah geologi, iklim ,
ketin ggian tem pat, jen is tum buhan , dan pen ggun aan
lah an (Pur wowidodo, 20 0 3). Saat in i ter dapat dua
car a pen golah an lah an per tan ian atau per kebu n an
yaitu secara anorganik atau konvensional dan organik.
Sistem pertanian konvensional m enggunakan pestisida
dan pupuk kim ia sehin gga residun ya dapat m erusak
habitat pertanian tersebut karena residu dari pestisida
dan pupuk kim ia tidak dapat terdegradasi oleh tanah.
Sistem pertanian organik m enggunakan bahan organik
dan mengutamakan keseimbangan alami antara makhluk
hidup dan lingkungaanya. Pada sistem pertanian organik
diharapkan dapat m enjaga habitat m ahluk hidup pada
pertanian tersebut term asuk serangga tanah, m engingat

peran serangga tanah yang cukup penting dalam siklus
m aterial tanah (Herlinda et al., 20 0 8).

Diversitas Serangga Permukaan Tanah pada Pertanian Hortikultura Organik di Banjar Titigalar, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, ..... [Samsul Ma’arif, dkk.]

Di Bali sudah banyak dikembangkan sistem pertanian
organ ik yan g seluruh pen golah an n ya m en ggun akan
bahan-bahan organik, salah satunya adalah di Banjar
Titigalar . Ban jar Titigalar ter letak di Desa Ban gli,
Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan-Bali. Suhu udara
di daerah tersebut yang dingin berkisar antara 17-25˚C,
sangat cocok untuk ditanami sayur-sayuran. J enis sayuran
yang ditanam antara lain: wortel, cabai, tom at, kubis,
dan tanaman hortikultura lainnya (BMKG Bali, 20 13).
Penelitian tentang serangga perm ukaan tanah telah
banyak dilakukan di daerah sedang seperti di Eropa,
Am erika, dan Australia (Suin, 20 0 3). Penelitian tentang
serangga perm ukaan tanah juga telah dilakukan pada
beberapa daerah di In don esia, m isaln ya Rahm awaty
(20 0 4) m elaporkan bahwa serangga perm ukaan tanah

yang sering ditem ukan pada lahan pertanian, term asuk
fam ili Isot om id ae, En t om obr yid ae, Gr illot alp id ae,
For ficu lid ae, Cu cu jid ae, Ph alacr id ae, Lu m br icid ae,
Ten ebr ion id ae, Su bfam ili Scar abaeid ae, Su bfam ili
Galerucinae dan Subfam ili Grillinae. Nam un, penelitian
ten tan g seran gga perm ukaan tan ah khususn ya pada
pertan ian hortikultura organ ik di Bali belum pern ah
dilakukan . Berdasarkan hal tersebut m aka pen elitian
in i dilakukan un tuk m en getahui diversitas seran gga
perm ukaan tanah pada pertanian hortikultura organik
yang berada di Banjar Titigalar, Desa Bangli, Kecam atan
Baturiti, Kabupaten Tabanan-Bali.

Kandungan Bahan Organik (KBO) =
berat kering tanah – berat abu

Indeks diversitas dihitung m enggunakan rum us :
s

H ' = −∑ ( pi )(log 2 pi )

i =1

Keterangan:
H’
= Indeks Diversitas Shannon-Wienner
s
= jumlah spesies
pi
= proporsi spesies i dari total Individu
Kriteria:
H>3 : Indeks diversitas inggi
1