T2 832013009 Daftar pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Agung J., D., & Matulessy, A. (2012) Kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual dan agresivitas pada remaja. Persona, Jurnal
Psikologi Indonesia, 1, 99-104
Agustian, A. (2001). Rahasia sukses membangun kecerdasan emosi dan
spiritual (ESQ). Jakarta: Rineka Cipta
Agustiani, H. (2006). Psikologi perkembangan pendekatan ekologi
kaitannya dengan konsep diri. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Ali, M. & Asrori, M. (2004). Psikologi remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Anggriawan, Fiddy. (2014). BNN: Penyalahgunaan narkoba di kalangan
pelajar meningkat. diakses tanggal 20 Juli 2014. dalam
http://news.okezone.com/read/2014/05/22/337/988742/bnnpenyalahgunaan-narkoba-di-kalangan-pelajar-meningkat.
Aprilia, F. (2013). Hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan
perilaku Kenakalan remaja pada siswa SMA Negeri 1
Grobogan. Skripsi, Universitas Negeri Semarang
Aprilia, N. & Indrijati H. (2014). Hubungan antara kecerdasan emosi
dengan perilaku tawuran pada remaja laki-laki yang pernah
terlibat tawuran di SMK 'B' Jakarta. Jurnal Psikologi
Pendidikan dan Perkembangan,3, 1-11

Aroma, I. & Suminar, D. (2012). Hubungan antara tingkat kontrol diri
dengan kecenderungan perilaku kenakalan remaja. Jurnal
Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 1, 1-6
Atmasasmita, R. (1985). Problem-problem kenakalan anak atau remaja.
Bandung:Armiko
Azwar, S. (2009). Reliabilitias dan validitas alat ukur. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

110

------------------- (2013). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
------------------ (2014). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bacon, A., Hannah, & James. (2014) Sex differences in the relationship
between sensation seeking, trait emotional intelligence and
delinquent behavior. The Journal of Forensic Psychiatry &
Psychology, 25, 673–683.
Bandura, A. (1977). Social learning theory. Englewood Cliffs, NJ:
Prentice Hall

BKKBN, (2013). Remaja dan permasalahannya jadi perhatian dunia.
diakses
tanggal
20
Juli
2014
dalam
http://ntb.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=67
3&ContentTypeId=0x01003DCABABC04B7084595DA36
4423DE7897
Budiono. (2004). Statistika untuk penelitian. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret
Castillo, R., Salguero, J.M., Fernández-Berrocal P. & Balluerka N. (2013).
Effects of an emotional intelligence intervention on
aggression and empathy among adolescents. Journal of
adolescent, 36. 883-892
Coombs, R. (2005). Family therapy review. Mahwah, New Jersey:
Lawrence Erlbaum Associates.
Cooper, R. K., & Sawaf, A. (2002) Executive EQ: kecerdasan emosi
dalam kepemimpinan dan organisasi. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama
Cruyff, M., Ribeaud, D., & Junger-Tasm J. (2015). Juvenile Delinquency
and Gender. European Journal of Criminology, 1. 333–375.

111

Darokah, M., & Safaria T. (2005). Perbedaan tingkat religiusitas,
kecerdasan emosi, dan keluarga harmonis pada kelompok
pengguna napza dengan kelompok non-pengguna.
Humanitas: Indonesian Psychological, 2, 89-101
DeFrain, J., & Stinnett N. (2003). Family strengths. International
encyclopedia
of
marriage
and
family.
dalam
http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3406900165.html
------------------. (2008). Creating a strong family: American family
strengths inventory. University of Nebraska–Lincoln

DeFrain, J. & Asay, S. M. (2007). Strong families around the world: an
introduction to the family strengths perspective. dari:
http://mfr.haworthpress.com by The Haworth Press, Inc.
All
Fatchurahman, M. & Pratikto P. (2012) Kepercayaan diri, kematangan
emosi, pola asuh orang tua demokratis dan kenakalan
remaja. Jurnal Persona, 1. 77-87
Fitiasari, N. (2008). Efektivitas pelatihan asertivitas untuk menurunkan
dorongan melakukan kenakalan remaja pada siswa SMA.
Tesis. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Pascasarjana UGM.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.
Semarang: UNDIP
Goleman, D. (2002). Emotional intelligence: mengapa EI lebih penting dari
pada IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama..
---------------. (2005). Kecerdasan emosional untuk mencapai puncak prestasi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
-------------. (2007). Working with emotional intelligence. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Gunarsa, S. D. (2003). Psikologi untuk Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.


112

---------------. (2003). Psikologi remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
Gunarsa, S. D., & Y. Gunarsa. (1995). Psikologi praktis: anak remaja dan
keluarga. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia.
Halima Bin Ali. (2013). Hubungan antara religiusitas dengan kenakalan
remaja pada siswa SMA Negeri I Tibawa Kabupaten
Gorontalo. eprints.ung.ac.id

Hurlock. (1980). Psikologi perkembangan (suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan). Jakarta: Penerbit Erlangga
Irmawati, S & Kurniawan (2008). Hubungan antara keluarga harmonis
dengan kecenderungan kenakalan remaja pada siswa Kelas
XI SMA Al Islam I Surakarta. Naskah Publikasi.
Kartono, K. (1990). Psikologi anak (psikologi perkembangan). Bandung:
Mandar Maju.
-----------------. (2003). Patologi sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada
-----------------. (2012). Patologi sosial 2 kenakalan remaja. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada

Lam, W.W., Rielding, R., McDowell, I., Johnston, J., & Chan, S. (2012)
Perspectives on family health, happiness and harmony (3H)
among Hong Kong Chinese people: a qualitative study.
Health Education Research, 5, 767–779
Maria, U. (2007). Peran persepsi keharmonisan keluarga dan konsep diri
terhadap kecenderungan Kenakalan remaja. Tesis. Tidak
diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Pascasarjana
UGM.
Masum, R. & Khan, I. (2014) Examining the relationship between
emotional
intelligence
and
Aggression
among
Undergraduate Students of Karachi. Educational Research
International, 3, 36-41

113

Mayer, J. D., Salovey, P. & Caruso, D.R. (2004) Emotional intelligence:

theory, findings, and implication. Psychological Inquiry,
15. 197-215
Millatina, Hardjajani, & Priyatama. (2012). Hubungan antara religiusutas
dan konsep diri dengan kecendrungan kenakalan remaja.
(studi korelasi pada siswa kelas XI SMA batik 2 Surakarta).
Jurnal Wacana Psikologi, 4. 1-22
Moskat,H.J., & Sorensen, K.M. (2012). Let's talk about feelings:
emotional intelligence and aggression predict juvenile
offense. Thesis, Whitman College.
Mqadi, L. (1994). Juvenile delinquency among secondary School children
with reference to the Influence of the family. Disertation,
University of Zululand Institutional Repositor.
Muawanah, L.S, Suroso & Pratikto. (2012). Kematangan emosi, konsep
diri dan kenakalan Remaja. Jurnal Persona, 1, 6-14
Mulyono,

B. (1984). Pendekatan analisis kenakalan remaja
dan penanggulanganya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Murni, A. (2004). Hubungan Persepsi Keharmonisan keluarga dan

pemantauan diri dengan kecenderungan perilaku
delinkuen. Tesis. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi Pascasarjana UGM.
Nurdin. (2009). Pengaruh kecerdasan emosional terhadap penyesuaian
sosial siswa di sekolah. Jurnal Administrasi Pendidikan.
10, 86-108
Rachmawati, A. (2013). Kecerdasan emosi pada siswa yang bermasalah di
sekolah. Jurnal Online Psikologi, 1, 629-643.
Rifai, M.S. (1984). Psikologi perkembangan remaja. Bandung: Bina
Aksara
Rini, Hardjajani, & Nugroho. (2012). Kenakalan remaja ditinjau dari
kecerdasan emosi dan penyesuaian diri pada siswa SMAN
Se-Surakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 1, 1-12.
114

Sabri, A. (1993). Pengantar psikologi umum dan perkembangan. Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya.
Santoso, S. (2000). Buku latihan SPSS statistik parametrik. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.
Santrock. (2003). Adolescence. perkembangan remaja (terjemahan).

Jakarta: Erlangga
--------------. (2007). Remaja. Edisi 11. Jilid 2. Jakarta: Erlangga
--------------. (2011). Life span development. perkembangan masa Hidup.
Jilid I. Jakarta: Erlangga
Saputri, E. & Naqiah, N. (2014). Hubungan interaksi sosial dan
keharmonisan keluarga dengan perilaku agresif pada siswa
kelas X SMK Negeri 1 Baureno-Bojonegoro. Jurnal BK
UNESA, 4. 375 - 382

Sarwono, S. W. (1999). Psikologi sosial: individu dan teori-teori psikologi
sosial. Jakarta: Balai Pustaka
---------------. (2007). Psikologi remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Segal, J. (2000). Melejitkan kepekaan emosional. Bandung: Mizan Media Utama
Setianingsih, E., Zahrotul U., & Yuwono (2006). Hubungan antara
penyesuaian sosial dan kemampuan menyelesaikan
masalah dengan kecenderungan perilaku delinkuen pada
remaja. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3, 29-35
Siegel, L., & Brandon C. W. (2011). Juvenile delinquency: The Core, 4th
Edition. Belmont, California: Wadsworth, Cengage

Learning
Silsby, J. (2012). Emotional intelligence and juvenile delinquency among
Mexican-American adolescents, Dissertation, Clinical
Forensic
115

Soekanto. (1993). Kamus sosiologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Stein, S. J., & Book, H. E. (2002). Ledakan IQ. 15 prinsip dasar kecerdasan
emosional meraih sukses. Bandung: Mizan Media Utama
(MMU).
Sudarsono. (1997). Kamus konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, Winarno. (1980). Psikologi pemuda. sebuah pengantar dalam
perkembangan pribadi dan interaksi sosialnya. Bandung:
Jemmars.
Tambunan, E. (1982). Mencegah kenakalan remaja. Bandung: Indonesia
Publishing House.
Tsaousis, I. (2008). Measuring trait emotional intelligence: development and
psychometric propertien of the Greek Emotional Intelligence
Scale (GEIS). Journal Psychology, 15, 200-218

Weerman, F., Hoeve, M. (2012) Peers and delinquency among girls and
boys: Are sex differences in delinquency explained by peer
factors? European Journal of Criminology, 9(3). 228–244
Weisinger, H. (2006). Emosional intelligence at Work: pemandu pikiran
dan perilaku anda untuk meraih kesuksesan. Jakarta: PT
Bhuana Ilmu Populer
Widayati, R., Lestari, S., & Ramli, A., Hubungan keharmonisan keluarga
dengan kenakalan remaja. Jurnal skripsi, 1-12
Xie, Defrain, Meredith & Combs (1996) Family strengths in the people's
Republic Of China. International journal of sociology of
the family, 26, 17-27
Yukl, G. (2001). Kepemimpinan dalam organisasi. Jakarta: PT. Indeks.

116

Yulianto, Dema. (2012). Hubungan antara konsep diri dan kecerdasan
emosi dengan kenakalan remaja. Skripsi. Universitas
Nusantara PGRI Kediri. (dalam http://penelitianunpkediri.blogspot.com/2014/02/hubungan-antara-konsepdiri-dan.html)
Zins, Joseph E., Bloodworth, M. R., & Weissberg, R. P.; and Walberg,
Herbert J. (2003). "The scientific base linking social and
emotional learning to school success." In Zins et al., Social
and Emotional Learning and School Success. New York:
Teachers College Press

Sumber Internet
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/21/10534239/82.Pelajar.Te
was.Siasia.karena.tawuran. Diunduh tanggal 14 Januari
2015
www.indosioar.com diunduh tanggal 15 Agustus 2014.
(http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/11/21/tahun-2013-19
pelajar-tewas-sia-sia-di-jalan). Diunduh tanggal 19 Agustus
2014
http://www.tempo.co/read/news/2014/05/20/058579113/Konvoi-KelulusanSMA-di-Yogya-Diwarnai-Tawuran. Diunduh tanggal 19
Agustus 2014.
http://news.liputan6.com/read/722584/video-berseragam-sekolah-14pelajar-terjaring-razia-di-blok-m) Diunduh tanggal
Agustus 2014.

24

http://www.tempo.co/read/news/2014/02/12/064553589/Tawuran-PelajarTewas-dengan-Celurit-Tertancap. Diunduh tanggal 20 Januari
2015
http://www.merdeka.com/peristiwa/anak-smp-nyatakan-cinta-ke-siswi-sdkorban-sinetron-orang-dewasa.html. Diunduh tanggal 27
Juni 2015

117

http://www.jpnn.com/read/2015/03/26/294483/Deny-Parah!-BaruSeminggu-Pacaran-Sudah-Begituan. Diunduh tanggal 27
Juni 2015
http://www.soloposfm.com/2015/04/kenakalan-remaja-saling-ejek-didunia-maya-8-siswa-smp-ini-lempari-gedung-sekolah/.
Diunduh tanggal 27 Juni 2015

118