HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LAPAI KOTA PADANG.

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL
SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI
PUSKESMAS LAPAI KOTA PADANG

SKRIPSI
Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai
pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran

Oleh

DHANIA PRATIWI
No. BP. 1010312066

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL
SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI

PUSKESMAS LAPAI KOTA PADANG
Oleh:
Dhania Pratiwi
1010312066
Kontrasepsi hormonal suntik Depo-Medroxyprogesterone Acetate
(DMPA) merupakan salah satu metode kontrasepsi yang banyak digunakan.
Kontrasepsi ini memiliki efektivitas yang baik, tetapi memiliki beberapa efek
samping. Efek samping tersebut adalah gangguan haid berupa amenorea, bercakbercak perdarahan, dan perdarahan di luar siklus haid. Selain itu terdapat adanya
peningkatan berat badan pada penggunaan kontrasepsi DMPA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA dengan peningkatan berat badan.
Penelitian dilakukan di Puskesmas Lapai Kota Padang, pada bulan Mei sampai
Desember 2013. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan
rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah akseptor yang telah
menggunakan kontrasepsi DMPA minimal delapan kali, dengan jumlah 40
akseptor. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan menggunakan uji T.
Hasil penelitian menunjukkan 23 akseptor (57.50%) mengalami
peningkatan berat badan. Sebagian besar rata-rata peningkatan berat badan dalam
satu tahun adalah >0 – 1 kg (47.8% akseptor). Rata-rata berat badan sebelum dan
setelah penggunaan kontrasepsi DMPA adalah 54.4 kg dan 58.1 kg. Terdapat

hubungan yang bermakna antara penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA
dengan peningkatan berat badan (p=0.000 < 0.05).
Kata kunci: Berat Badan, DMPA, Kontrasepsi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara keempat terbesar penduduknya di dunia
dengan lebih dari 237 juta jiwa. Fertilitas atau kelahiran adalah salah satu faktor
penambah bagi jumlah penduduk. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah
Indonesia menerapkan program keluarga berencana (KB) yang telah dimulai sejak
tahun 1968 dengan didirikannya LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Nasional)
yang kemudian pada tahun 1970 diubah menjadi BKKBN (Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional) dengan tujuan dapat mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia dan sejahtera. Salah satu dukungan dan pemantapan dari penerimaan
gagasan KB tersebut adalah adanya pelayanan kontrasepsi (Hartanto, 2002).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya
itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan
kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas
(Wiknjosastro, 2009).

Berdasarkan data SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) di
Provinsi Sumatera Barat mengenai penggunaan kontrasepsi, didapatkan
peningkatan persentase penggunaan kontrasepsi hormonal suntik setiap tahunnya,
yang merupakan metode kontrasepsi yang banyak digunakan yaitu sekitar 50%
dari semua metode pada tahun 2007 (http://www.bkkbn.go.id).
Pada tahun pertama penggunaan, kontrasepsi ini memiliki tingkat
kegagalan yang rendah yaitu sekitar 0.25% secara teoritis dan 3-5% pada

prakteknya (Hartanto,

2002). Kontrasepsi

Norethindrone Enanthate (Net-En),

hormonal suntik terdiri dari

Depo-Medroxyprogesterone

Acetate


(DMPA), dan Cyclofem.
DMPA merupakan metode kontrasepsi hormonal suntik yang hanya
mengandung progesteron, memiliki angka kegagalan

Dokumen yang terkait

Uji Efektivitas Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Suntik DMPA ( Depo Medroksi Progesteron Asetat) dan Non Hormonal IUD ( Intra Uterine Device) di Puskesmas

0 15 77

PENGARUH KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP BERAT BADAN DAN LAPISAN LEMAK PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DI POLINDES MENGGER KARANGANYAR NGAWI

0 5 10

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA WANITA AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LAPAI KOTA PADANG.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Suntik DMPA dengan Kenaikan Berat Badan di Puskesmas Kraton Yogyakarta - DIGILIB UNISAY

0 0 9

HUBUNGAN KEAKTIFAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPS SURATNI BANTUL NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KEAKTIFAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPS SURATNI BANTUL - DIGILIB UNISAYOG

0 1 10

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik DMPA Dengan Peningkatan Berat Badan Pada Akseptor di Puskesmas Merg

0 0 11

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN UPAYA PENANGANANNYA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik DMPA dengan Kejadian Peningkatan Berat Badan dan Upaya Penanganannya - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 10

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROXSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN KEJADIAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI BPS ISTRI UTAMI SLEMAN

0 0 11

HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK DMPA DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI RUMAH SAKIT “X” SURABAYA

0 0 28