HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM HIGIENITAS BOTOL SUSU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 6-12 BULAN DI KELURAHAN PASAR AMBACANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMBACANG KOTA PADANG.
SKRIPSI
HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM HIGIENITAS BOTOL
SUSU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 6-12 BULAN
DI KELURAHAN PASAR AMBACANG WILAYAH KERJA
PUSKESMAS AMBACANG KOTA PADANG
Penelitian Keperawatan Komunitas
ARIELA LOVIOGRA
BP.1010323047
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2014
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Juli 2014
Nama : Ariela Loviogra
No BP : 1010323047
Hubungan Perilaku Ibu Dalam Higienitas Botol Susu Dengan Kejadian
Diare Pada Bayi 6-12 Bulan Di Kelurahan Pasar Ambacang Wilayah Kerja
Puskesmas Ambacang Padang Tahun 2014
ABSTRAK
Diare adalah suatau keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya, dimana terjadi peningkatan volume, konsistensi lunak atau
encer dan frekuensi lebih dari 4 kali/hari. Penyakit diare hingga kini masih
merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di seluruh dunia.
Kontrol penyakit diare sendiri telah lama diupayakan oleh pemerintah Indonesia
untuk penekanan angka kejadian diare. Faktanya angka prevalensi diare di
Sumatera Barat masih menduduki peringkat ke empat di Indonesia. Tujuan
penelitian ini untuk melihat hubungan antara perilaku ibu dalam higienitas botol
susu dengan kejadian diare pada bayi 6-12 bulan. Jenis penelitian adalah
Kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional, yang dilakukan di puskesmas
dengan sampel 59 orang ibu bayi umur 6-12 bulan di kelurahan Pasar Ambacang
wilayah kerja puskesmas Ambacang Padang tahun 2014. Data dianalisis dengan
uji statistic chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 59 orang responden
18 orang (30,5%) mengalami kejadian diare dalam 3 bulan terakhir, 27 orang
(45,8%) memiliki pengetahuan rendah, 28 orang (47,5%) memiliki sikap negatif,
30 orang (50,8%) memiliki tindakan yang kurang baik dalam higienitas botol
susu. Ada hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dalam
higientas botol susu terhadap kejadian diare (p = 0,000 p = 0,000 p = 0,001).
Puskesmas perlu menekankan usaha-usaha penyuluhan tentang diare, untuk
menambah pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ke arah yang lebih baik.
Kata kunci : bayi 6-12 bulan ; diare; higienitas botol susu; penelitian kuantitatf
Daftar Pustaka : 56 (1985-2013)
FACULTY OF NURSING
ANDALAS UNIVERSITY
July 2014
Name
: Ariela Loviogra
Studnt ID : 1010323047
Assosiation Of Mother Behavior In Hygiene Infant Feeding Bottles
And Insidence Diarrhea In Infant Aged 6-12 Months In Kelurahan Pasar
Ambacang Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Padang 2014
ABSTRACT
Diarrhea is a condition of abnormal or unusual stool, where the volume
is increase, have soft or watery consistency and frequent more 3 4 times/day.
Diarrhea disease still major cause of morbidity and mortality in worldwide
especially in children under 2 years old. In Indonesia, the government with
actively take control of diarrheal desease. Despite in fact, the number of
prevelence diarrheal desease in West Sumatera is still on number four in
Indonesia. The study aimed to analyze assosiation between mother behavior in
hygiene infant feeding bottles with the incidence of diarrhea in infat aged 6-12
months. This is kuantitatif study with design Cross Sectional. This study located at
Kelurahan Pasar Ambacang Puskesmas Ambacang Padng 2014. Accordingly,
admitted in 59 mothers who has infant aged 6-12 months. Data was analyzed
using Chi Square test statistics. The results showed from 59 subjects 18 people
(30,5%) heve diarrhea in last 3 months, 27 people (45,8%) have low of
knowledge, 28 people (47,5%) have negatif attitude, 30 orang (50,8%) have poor
practice on hygiene infant feeding bottles. The bivariate analysis show, there are
assotiation mother behavior inculde knowledge, attitude, and practice in hygiene
infant feeding and insidece diarrhea in infant aged 6-12 months. (p = 0,000 p =
0,000 p = 0,001). Puskesmas need to increase education especially about
diarrhea, for increase knowledge, change attitude and mother’s practice.
Keywords: infants 6-12 months; diarrhea; hygiene infant bottle feeding; kuantitatf
study
Bibliografy : 56 (1985-2013)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit diare hingga kini masih merupakan penyebab kedua morbiditas dan
mortalitas pada anak usia kurang dari dua tahun di seluruh dunia terutama di
negara-negara berkembang, jumlah nya mendekati satu dalam lima orang, ini
menyebabkan kematian pada anak-anak melebihi AIDS dan malaria. Hampir satu
triliun dan 2,5 milyar kematian karena diare dalam dua tahun pertama kehidupan.
Diare juga menyebabkan 17% kematian anak balita di dunia.Tercatat 1,8 milyar
orang meninggal setiap tahun karena penyakit diare (termasuk kolera), banyak
yang mendapat komplikasi seperti malnutrisi, retardasi pertumbuhan, dan kelainan
imun (World Health Organization [WHO], 2009).
Angka prevalensi diare di Indonesiamasih berfluktuasi.Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi diare klinis adalah 9,0%
(rentang: 4,2% - 18,9%), tertinggi di Provinsi NAD (18,9%) dan terendah di D.I.
Yogyakarta (4,2%). Beberapa provinsi mempunyai prevalensi diare klinis >9%
(NAD, Sumatera Barat, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten,Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tengara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara,
Gorontalo, Papua Barat dan Papua). Sedangkan menurut data
Riskesdas pada tahun 2013 angka prevalensi mengalami penurunan sebesar
(3,5%) untuk semua kelompok umur.
1
2
Bila dilihat per kelompok umur insiden diare tertinggi tercatat pada anak umur
HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM HIGIENITAS BOTOL
SUSU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 6-12 BULAN
DI KELURAHAN PASAR AMBACANG WILAYAH KERJA
PUSKESMAS AMBACANG KOTA PADANG
Penelitian Keperawatan Komunitas
ARIELA LOVIOGRA
BP.1010323047
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2014
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Juli 2014
Nama : Ariela Loviogra
No BP : 1010323047
Hubungan Perilaku Ibu Dalam Higienitas Botol Susu Dengan Kejadian
Diare Pada Bayi 6-12 Bulan Di Kelurahan Pasar Ambacang Wilayah Kerja
Puskesmas Ambacang Padang Tahun 2014
ABSTRAK
Diare adalah suatau keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya, dimana terjadi peningkatan volume, konsistensi lunak atau
encer dan frekuensi lebih dari 4 kali/hari. Penyakit diare hingga kini masih
merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di seluruh dunia.
Kontrol penyakit diare sendiri telah lama diupayakan oleh pemerintah Indonesia
untuk penekanan angka kejadian diare. Faktanya angka prevalensi diare di
Sumatera Barat masih menduduki peringkat ke empat di Indonesia. Tujuan
penelitian ini untuk melihat hubungan antara perilaku ibu dalam higienitas botol
susu dengan kejadian diare pada bayi 6-12 bulan. Jenis penelitian adalah
Kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional, yang dilakukan di puskesmas
dengan sampel 59 orang ibu bayi umur 6-12 bulan di kelurahan Pasar Ambacang
wilayah kerja puskesmas Ambacang Padang tahun 2014. Data dianalisis dengan
uji statistic chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 59 orang responden
18 orang (30,5%) mengalami kejadian diare dalam 3 bulan terakhir, 27 orang
(45,8%) memiliki pengetahuan rendah, 28 orang (47,5%) memiliki sikap negatif,
30 orang (50,8%) memiliki tindakan yang kurang baik dalam higienitas botol
susu. Ada hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dalam
higientas botol susu terhadap kejadian diare (p = 0,000 p = 0,000 p = 0,001).
Puskesmas perlu menekankan usaha-usaha penyuluhan tentang diare, untuk
menambah pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ke arah yang lebih baik.
Kata kunci : bayi 6-12 bulan ; diare; higienitas botol susu; penelitian kuantitatf
Daftar Pustaka : 56 (1985-2013)
FACULTY OF NURSING
ANDALAS UNIVERSITY
July 2014
Name
: Ariela Loviogra
Studnt ID : 1010323047
Assosiation Of Mother Behavior In Hygiene Infant Feeding Bottles
And Insidence Diarrhea In Infant Aged 6-12 Months In Kelurahan Pasar
Ambacang Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Padang 2014
ABSTRACT
Diarrhea is a condition of abnormal or unusual stool, where the volume
is increase, have soft or watery consistency and frequent more 3 4 times/day.
Diarrhea disease still major cause of morbidity and mortality in worldwide
especially in children under 2 years old. In Indonesia, the government with
actively take control of diarrheal desease. Despite in fact, the number of
prevelence diarrheal desease in West Sumatera is still on number four in
Indonesia. The study aimed to analyze assosiation between mother behavior in
hygiene infant feeding bottles with the incidence of diarrhea in infat aged 6-12
months. This is kuantitatif study with design Cross Sectional. This study located at
Kelurahan Pasar Ambacang Puskesmas Ambacang Padng 2014. Accordingly,
admitted in 59 mothers who has infant aged 6-12 months. Data was analyzed
using Chi Square test statistics. The results showed from 59 subjects 18 people
(30,5%) heve diarrhea in last 3 months, 27 people (45,8%) have low of
knowledge, 28 people (47,5%) have negatif attitude, 30 orang (50,8%) have poor
practice on hygiene infant feeding bottles. The bivariate analysis show, there are
assotiation mother behavior inculde knowledge, attitude, and practice in hygiene
infant feeding and insidece diarrhea in infant aged 6-12 months. (p = 0,000 p =
0,000 p = 0,001). Puskesmas need to increase education especially about
diarrhea, for increase knowledge, change attitude and mother’s practice.
Keywords: infants 6-12 months; diarrhea; hygiene infant bottle feeding; kuantitatf
study
Bibliografy : 56 (1985-2013)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit diare hingga kini masih merupakan penyebab kedua morbiditas dan
mortalitas pada anak usia kurang dari dua tahun di seluruh dunia terutama di
negara-negara berkembang, jumlah nya mendekati satu dalam lima orang, ini
menyebabkan kematian pada anak-anak melebihi AIDS dan malaria. Hampir satu
triliun dan 2,5 milyar kematian karena diare dalam dua tahun pertama kehidupan.
Diare juga menyebabkan 17% kematian anak balita di dunia.Tercatat 1,8 milyar
orang meninggal setiap tahun karena penyakit diare (termasuk kolera), banyak
yang mendapat komplikasi seperti malnutrisi, retardasi pertumbuhan, dan kelainan
imun (World Health Organization [WHO], 2009).
Angka prevalensi diare di Indonesiamasih berfluktuasi.Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi diare klinis adalah 9,0%
(rentang: 4,2% - 18,9%), tertinggi di Provinsi NAD (18,9%) dan terendah di D.I.
Yogyakarta (4,2%). Beberapa provinsi mempunyai prevalensi diare klinis >9%
(NAD, Sumatera Barat, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten,Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tengara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara,
Gorontalo, Papua Barat dan Papua). Sedangkan menurut data
Riskesdas pada tahun 2013 angka prevalensi mengalami penurunan sebesar
(3,5%) untuk semua kelompok umur.
1
2
Bila dilihat per kelompok umur insiden diare tertinggi tercatat pada anak umur