Unpad Kembangkan Obat DBD.

r,;.,;'\?

~~~\~>
(
)
~

0

, Kc,lom

'~/-

~

------------

() Senin . 5elas;J .':) Rahu 0 K~

"


,

o Minggu

Sabtu
13
27
28

o 3ep

0

14

15
29

Okt


ONov

16
30

31

ODes

Unpad Kembangkan Obat DBD
-- Sebagian pihak
masih beranggapan
bahwa jambu batu bisa menyembuhkan
demam berdarah. Padahal, jambu
hanya mampu mencegah ketika
penyakit
deman berdarah
dangue (DBD) baru masuk kategori
gejala.
"Tapi kalau sudah dinyatakan

sakit, jambu tidak bisa membantu," ujar Guru Besar Biokimia
dan Biologi Molekuler UniversitasPadjajaran
(Unpad) Bandung,
Prof Nurhalim Shahib, di Bandung, Senin (10/9).
Hal itu, dibuktikannya
dalam
penelitian mahasiswa S2 Kedokteran Unpad. Jambu, sambung
Nurhalim, mempunyai kandungan vitamin C dan antioksidan
yang banyak. Kedua kandungan
itu, dinilainya tidak bisa bekerja
efektif juga pasien yang bersangkutan memang sudah positif terserang DBD.
Untuk memperkaya khazanah
medis, pihaknya modifikasi ramuan dedaunan
yang diyakini
bisa melawan 'serangan
DBD.
Ramuan itu terdiri dari ekstrak
kering carica papaya linn (daun
BANDUNG


pepaya), phillantus niruri (meniran), dan curcuma xanthoriza rob
(kunyit). "Dulu dedaunan
dan
bumbu dapur ini diracik dalam
bentuk
cairan
yang
pahit,"
ungkap Nurhalim.
Namun kini, obat demam berdarah tersebut
diracik dengan
modern dalam bentuk serbuk
dan dikemas dalam kapsul. Menurut pembuktiannya,
sesudah
meminum ramuan ini dua hingga
tiga kali, panas tubuh korban
DBD bisa turun dan trombosit
mulai naik.
"Hasil penelitian menghabiskan waktu satu tahun dengan
media tikus dan manusia," kata

dia menjelaskan.
Komisi etik,
menurut dia, sudah memberikan
izin penggunaannya.
Untuk diproduksi secara massal, pihaknya mengaku masih memerlukan
uji klinis yang kini sedang dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Uji klinis, sambung Nurhalim,
membutuhkan
waktu sekitar enam bulan. Alokasi waktu itu" kata dia, bisa lebih cepat ataupun
lambat, tergantung
jumlah pa-==-

Kli~ ing

-=

:=0

~~.


Humas

_

Unp~d

sien di RSHS. Semakin banyak
pasien, tutur dia, proses uji klinis bisa semakin cepat.
Nurhalim
menjelaskan,.
jika
uji klinis selesai, obat tersebut
sudah bisa diproduksi
massal.
"Demam berdarah masih menjadi penyakit rutin di Indonesia,
namun sampai sekarang belum
ditemukan
pbatnya,"
sambung
dia.

Bahan dalam obat itu, sambung Nurhalim, mempunyai khasiat yang luar biasa. Menurut dia,
daun meniran dalam ramuannya
mampu menaikkan trombosit darah, memperbaiki
fungsi hati,
dan mencegah kerusakan.
Sedang daun pepaya bisa memperbaiki enzim dan menghambatvirus. Kunyit, menurut dia, memiliki kemampuan untuk memp~baiki fungsi hati dan daya tahan
tubuh.
Hasil penelitiannya
tersebut,
tegas Nurhalim, sudah dipatenkat!.. Penelitian
dan pengajuan
hak paten ini didanai oleh Uhpad. Ia juga sedang mengernbangkan
beberapa
jenis obat,
seperti
obat
untuk
stroke.
8 ren
___'

,
'u~' ~
~
___

2009