ANALISIS MANAJEMEN PERAWATAN GEDUNG BEDAH SENTRAL DAN INTENSIVE CARE UNIT (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta).

ANALISIS MANAJEMEN PERAWATAN GEDUNG
BEDAH SENTRAL DAN INTENSIVE CARE UNIT
(Studi Kasus Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta)
TESIS
Diajukan Kepada
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Magister dalam Ilmu Teknik Sipil

Oleh :

RUDY JANUAR
NIM

: S 100 030 003

Program Studi : Magister Teknik Sipil
Konsentrasi

: Manajemen Infrastruktur


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2005

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan rumah sakit yang terencana dapat meningkatkan kebutuhan
pelayanan kesehatan secara baik kepada masyaraakat. Dengan perubahan tuntutan
kebutuhan dan lingkungan selalu akan diperlukan inovasi baru dalam memberikan
pelayanan

kesehatan

masyarakat.

Untuk

itu


dalam

perkembangannya,

perencanaan yang baik merupakan cara mencapai masa depan yang baik pula
sehingga dengan menggunakan perencana sebagai alat manajemen dapat dicapai
masa depan rumah sakit yang baik.
Perkembangan bidang konstruksi mengalami perkembangan sesuai pesatnya
perkembangan teknologi konstruksi, demikian juga perkembangan manajemen
proyek di Indonesia yang terkait dengan perkembangan industri jasa konstruksi.
Dalam pengelolaan biaya proyek secara keseluruhan perkiraan biaya merupakan
unsur yang sangat penting karena ini merupakan fungsi merencana dan
megendalikan sumber daya tenaga kerja, material dan waktu.
Pengendalian biaya dan waktu suatu proyek adalah sangat penting, agar
pemilik tidak mengalami kesulitan dalam penyelesaaian proyek, demikian pula
kontraktor akan mengalami kerugian
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi adalah rumah sakit milik
pemerintah Propinsi Jawa Tengah yang terletak di kota Surakarta, dengan profil
sebagai berikut :

1) Type

: B. Pendidikan

2) Luas tanah

: 3,90 ha

3) Jumlah bangunan : 14 unit
4) Jenis pelayanan

: rawat inap, rawat jalan dan penunjang medis

(SK Menteri Kesehatan RI No.51/Menkes/SK/II/1979)
Sejalan dengan meningkatnya mutu/kualitas pelayanan kesehatan, maka
jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap bertambah, oleh sebab itu
diperlukan suatu metode pengelolaan manajemen sumber daya manusia, sarana,
1

2


prasarana dan alat yang baik agar kontinuitas perawatan sarana/bangunan sesuai
yang direncanakan. Untuk memperpanjang umur bangunan rumah sakit dengan
membuat suatu perencanaan perawatan bangunan yang terencana sehingga aset
pemerintah dapat dijaga dengan baik.
Pada

rumah

sakit

pemerintah

biasanya

dijumpai

kendala

sulitnya


penganggaran, apalagi milik pemerintah daerah yang bergantung pada pendapatan
asli daerahnya. Pada tahun 2003 gedung bedah sentral (COT : Central Operating
Theatre)-perawatan intensif (ICU : Intensive Care Unit – ICCU : Intensive
Coronari Care Unit) Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi dilaksanakan
pekerjaan renovasi (Surat perjanjian pemborongan pekerjaan renovasi gedung
instalasi

bedah

sentral

Rumah

Sakit

Umum

Daerah


Dr.Moewardi

Nomor.027/304/03 Tanggal.2 September 2003).
Kemudian pada pelaksanaan renovasi tersebut masih terdapat hal-hal yang
perlu penyempurnaan, terutama pada masalah pengendalian waktu dan biaya ,
persoalan di atas perlu untuk adanya analisis dengan harapan tidak terjadi
kesalahan yang berulang di masa mendatang. Untuk menjawab tuntutan tersebut
di atas, perlu suatu manajemen perawatan rumah sakit agar kelangsungan
pelayanan kesehatan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas peneliti mengangkat masalah Analisis
Manajemen Pemeliharaan Gedung Bedah Sentral dan Intensive Care Unit (Studi
Kasus Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta) sebagai berikut :
1. Sejauh manakah penerapan manajemen perawatan pada pekerjaan renovasi
gedung tersebut.
2. Bagaimanakah efisiensi waktu dan biaya pada kegiatan renovasi gedung
tersebut.

3


C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian.
Tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut :
Menganalisis pengendalian waktu dan biaya pada pelaksanaan renovasi
gedung bedah sentral dan intensive care unit Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.Moewardi Surakarta.

2. Manfaat penelitian.
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain :
a) Memberikan masukan yang dapat digunakan untuk Pemerintah Propinsi
Jawa Tengah terutam Dinas Permukiman dan Tata Ruang (Kimtaru)
Propinsi Jawa Tengah.
b) Sebagai bahan referensi, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang
perlunya penyempurnaan pekerjaan yang masih kurang pada pelaksanaan
perawatan bangunan berikutnya.

D. Batasan masalah
Manajemen perawatan proyek ini hanya yang dilaksanakan kontraktor saja,
yaitu gedung COT : Central Operating Theatre (bedah sentral), ICU : Intensive

Care Unit – ICCU : Intensive Coronari Care Unit (perawatanh intensif)
merupakan bagian bagian bangunan yang terdapat di Rumah Sakit Dr.Moewardi
Surakarta dan bangunan tersebut terdiri dari 2 (dua) lantai, lantai 1 untuk gedung
intensive care unit, lantai 2 untuk gedung bedah sentral, terletak di tengah-tengah
areal rumah sakit dengan konstruksi atap baja, transportasi dalam gedung (tangga
dan jalan miring/ramp), menggunakan ventilasi Air Conditioning sentral dan sarat
dengan modal, alat sumber daya manusia, dan teknologi kedokteran.
Batasan masalah pada penelitian gedung bedah sentral dan intensive care unit
ini adalah optimasi waktu pada pelaksanaan renovasi, dengan menggunakan
metode jaringan kerja Critical Path Method (CPM) dan dengan Bar chart (bagan
balok), sedangkan pengendalian waktu dan biaya menggunakan Earned Value
Methods.

4

E. Keaslian penelitian
Penelitian yang hampir sama juga pernah dilakukan oleh Nurjayanti (2004),
dengan judul Manajemen Operasional dan Pemeliharaan Proyek Pembangunan
Gedung


Fakultas

Psikologi

dan

Program

Pascasarjana

Universitas

Muhammadiyah Surakarta dengan titik berat pada analisis pengendalian waktu,
biaya dan mutu baik dari sisi manajemen operasional maupun perawatannya.
Hasilnya menunjukkan bahwa perlu adanya manajemen profesional agar tidak
terjadi tumpang tindih kepentingan karena adanya intervensi kebijaksanaan dari
pimpinan manajemen sehingga berdampak pada mutu, biaya perawatan gedung
tersebut.. Penelitian ini berfokus pada manajemen perawatan saja baik dari segi
analisis waktu, dengan menggunakan Critical Path Method (CPM) atau metode
lintasan kritis, dan bar chart, kemudian pengendalian waktu dan biaya pada

pelaksanaan renovasi gedung bedah sentral dan intensive care unit berpedoman
pada Earned Value Methods.

Dokumen yang terkait

Analisis Biaya Satuan (Unit Cost) Instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Tahun 2003

5 76 83

ICU Delirium Pada Pasien Yang Dirawat di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

5 50 80

Pertanggungjawaban Rumah Sakit Dalam Kontrak Terapeutik (Studi Kasus Antar Rumah Sakit Dan Pasien di RSU Dr. Pirngadi, RSU. Haji Dan RSU. Sundari)

0 34 151

IDENTIFIKASI METICHILLINRESISTANT Staphylococcus aureus (MRSA) PADA TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) DAN RUANG PERAWATAN BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL MOELOEK

5 63 64

SKRINING METHICILIN RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) TERHADAP TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS INSTALASI PERAWATAN INTENSIF (INTENSIVE CARE UNIT DAN RUANG GAWAT BEDAH) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA

1 9 45

DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.MOEWARDI SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007.

0 1 11

MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO KABUPATEN NGAWI.

0 0 6

ASUHAN KEPERAWATAN CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Disease Di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga.

0 4 12

EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG DENGAN ANALISIS PUSHOVER (Studi Kasus : Gedung Bedah Sentral Terpadu, Rumah Sakit Bathesda Yogyakarta).

2 4 23

EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG DENGAN ANALISIS PUSOVER (STUDI KASUS: GEDUNG BEDAH SENTRAL TERPADU RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA) Masbudi

0 1 9