Penentuan Prioritas Supplier Material Chemical Sodium Hydroxide (NaOH) Di Direktorat Aerostructure PT.Dirgantara Indonesia Dengan Metode Analytic Network Process (ANP).

(1)

ABSTRAK

PT. Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace - IAe) adalah Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri pesawat terbang, yang dimana memiliki material yang beragam dan aturan-aturan terkait pengadaan material bahan baku yang bergantung pada supplier. Hal ini yang membuat perusahaan melakukan penilaian untuk masing-masing supplier, dengan cara memberikan nilai untuk setiap supplier berdasarkan kriteria yang sudah perusahaan tentukan.dan tidak melihat keterkaitan antar supplier dan antar kriteria. Selain itu, perusahaan memilih supplier secara bergantian saat melakukan pemesanan material kepada supplier berdasarkan hasil penilaian, dimana hal tersebut menunjukan adanya prioritas supplier yang sederhana. Sehingga, hal itu dapat memungkinkan terjadinya pemilihan supplier yang kurang tepat, yang membuat supplier yang harusnya kompeten menjadi tidak terpilih yang akhirnya menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan cara penentuan prioritas supplier yang lebih baik dan lebih tepat untuk perusahaan agar kelemahan dalam penentuan prioritas supplier yang ada diperusahaan dapat diatasi. Sementara itu adapun kriteria yang menjadi acuan dari penilaian yaitu dokumentasi, kualitas, pelayanan dan pengiriman.

Penulis menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) ini bertujuan untuk menentukan prioritas supplier yang nantinya akan diketahui

supplier mana yang menjadi prioritas utama dilihat dari perbandingan antara supplier dengan supplier, supplier dengan kriteria, dan kriteria dengan kriteria,

sehingga dalam pemesanan bahan baku tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti keterlambatan pengiriman maupun kualitas bahan baku yang tidak sesuai tidak akan terjadi. Langkah awal yang dilakukan adalah kajian pustaka mengenai metode ANP, kemudian melakukan interview kepada supervisor bagian pengadaan, setelah itu membuat konstruksi model, kemudian melakukan konfirmasi model, setelah itu dilakukan penyusunan kuesioner berdasarkan hasil model, uji validasi model berdasarkan simple case, lalu diolah menggunakan

software, kemudian setelah diolah hasil yang didapat dianalisis untuk diketahuai

urutan prioritas yang baru, dan kemudian akan menghasilkan usulan prioritas. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, yang menjadi prioritas pertama, kedua dan ketiga untuk kategori supplier adalah PT Indokimia Jayatama dengan bobot prioritas sebesar 0.38814, PT Panca Kusuma Raya dengan bobot prioritas sebesar 0.33882 dan CV Prima Kencana dengan bobot prioritas sebesar 0.27304. Sementara itu, untuk kriteria dokumentasi dengan sub-kriteria kelengkapan data kualitas berada pada prioritas utama dengan bobot prioritas sebesar 0.58623, untuk kriteria kualitas dengan sub-kriteria jaminan kerusakan berada pada prioritas pertama dengan bobot prioritas sebesar 0.33017, untuk kriteria pelayanan dengan subkriteria klaim berada pada prioritas pertama dengan bobot prioritas sebesar 0.74213, dan untuk kriteria pengiriman dengan sub-kriteria jumlah kirim berada pada prioritas pertama dengan bobot prioritas sebesar 0.67134.


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……… ii

LEMBAR ORISINILITAS……… iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

ABSTRAK……… v

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH………... vi

DAFTAR ISI……….………. viii

DAFTAR TABEL………. xi

DAFTAR GAMBAR……… xii

DAFTAR LAMPIRAN………. xiii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah………... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan asumsi... 1-2 1.4 Perumusan Masalah……… 1-3 1.5 Tujuan Penelitian……….….. 1-3 1.6 Sistematika Penulisan……… 1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perencanaan Sistem Purchasing……….... 2-1 2.1.1 Pengertian Manajemen Purchsing... 2-1 2.1.2 Perencanaan Purchasing dalam Perusahaan... 2-3 2.1.3 Fungsi dan Proses Purchasing... 2-3 2.1.4 Seleksi Perusahaan Supplier... 2-8 2.2 Analytical Hierarchy Proscess (AHP)………... 2-11

2.2.1 Pengambilan Keputusan... 2-11 2.2.2 Prinsip Pokok Proses Hierarki Analitik... 2-11 2.2.3 Fungsi Proses Hierarki Analitik... 2-13 2.2.4 Langkah dan Prosedur Proses Hierarki Analitik... 2-15 2.2.5 Penilaian Perbandingan Matriks Multi Pastisipan... 2-17 2.3 Analytic Network Process (ANP)………... 2-17


(3)

2.3.1 Klasifikasi Hierarki………... 2-20 2.3.2 Supermatriks dan Pembobotan………... 2-21 2.3.3 Landasan ANP: 4 Aksioma……….. 2-23 2.3.4 Konsep Penting ANP……….... 2-24 2.3.5 Prinsip Dasar ANP..………... 2-24 2.3.6 Fungsi Utama AHP/ANP………. 2-25 2.3.7 Kelebihan ANP dibanding AHP... 2-27 2.3.8 Prosedur ANP... 2-29 2.3.9 Flowchart ANP... 2-31

2.3.10Aneka Bentuk Jaringan ANP... 2-32 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Studi Pendahuluan………... 3-1 3.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi………. 3-1 3.3 Perumusan Masalah……… 3-3 3.4 Penetapan Tujuan Penelitian………. 3-3 3.5 Studi Pustaka………. 3-5 3.6 Penentuan Metode Pemecahan Masalah………... 3-5 3.7 Pengumpulan Data………. 3-6 3.8 Pengolahan Data……… 3-6 3.9 Analisis……….. 3-9 3.10 Kesimpulan dan Saran……… 3-9 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan……… 4-1 4.2 Tata Kerja Perusahaan………... 4-2 4.3 Hasil Produksi Perusahaan……….... 4-4 4.4 Struktur Organisasi……….... 4-6 4.5 Data Supplier yang diteliti……….... 4-7 4.6 Data Kriteria-kriteria/ Syarat dalam Memasok………... 4-7 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Interview………... 5-1 5.2 Konstruksi Model………... 5-1


(4)

5.3 Verifikasi/ Konfirmasi Model……….... 5-4 5.4 Penyusunan Kuesioner ANP………...………... 5-5 5.5 Uji Validasi Software Super Decisions dengan Simple Case.... 5-6 5.6 Pengolahan Data dengan Software SuperDecisions... 5-13 5.7 Usulan Prioritas... 5-16 5.8 Analisis... 5-17

5.8.1 Analisis Metode Penentuan Supplier Saat Ini di

Perusahaan... 5-17 5.8.2 Analisis Sub-kriteria dari setiap Kriteria yang digunakan

Berdasarkan Metode Analytic Network Process... 5-20 5.8.3 Analisis Penentuan Supplier dengan menggunakan Prioritas

Berdasarkan Metode Analytic Network Process... 5-24 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan……… 6-1 6.2 Saran………. 6-2 DAFTAR PUSTAKA……… xiv LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan 2-16 2.2 Definisi Skala Penilaian dan Skala Numerik 2-23

2.3 Perbedaan AHP dan ANP 2-27

4.1 Data Supplier yang diteliti 4-7

4.2 Kriteria Pemasokan 4-7

5.1 Kuesioner Modifikasi 5-6

5.2 Kuesioner Modifikasi yang diisi Oleh Pakar 5-6 5.3 Kuesioner Modifikasi yang diisi Oleh Pakar 5-6 5.4 Data Hasil Kuesioner Perbandingan Antara Alternatif dengan

Kualitas 5-8

5.5 Data Hasil Kuesioner Perbandingan Antara Alternatif dengan

Pengiriman 5-8

5.6 Urutan Prioritas Berdasarkan Hasil Software Super Decisions 5-10 5.7 Perbandingan Pemasok 1 dengan Kualitas 5-10

5.8 Supermatrixs Manual 5-12

5.9 Urutan Prioritas Berdasarkan Hasil Teori Manual ANP 5-13 5.10 Kesimpulan Prioritas dan Urutan Ranking 5-16


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Jaringan Umpan Balik 2-19

2.2 Hubungan Kepetingan Antar Elemen dengan Elemen Lain 2-22

2.3 Flowchart ANP 2-31

2.4 Bentuk Jaringan Hierarki 2-32

2.5 Bentuk Jaringan Holarki 2-32

2.6 Bentuk Jaringan BCR 2-33

2.7 Bentuk Jaringan Umum 2-34

3.1 Metodologi Penelitian 3-2

3.2 Langkah-langkah Pengolahan Data dan Analisis 3-7 4.1 Struktur Organisasi PT Dirgantara Indonesia 4-6

5.1 Konstruksi Model ANP 5-2

5.2 Keusioner Software 5-5

5.3 Kerangka Model ANP Simple Case 5-7

5.4 Perbandingan Pemasok 1 dengan Kualitas 5-9 5.5 Perbandingan Pemasok 1 dengan Pengiriman 5-9 5.6 Perbandingan Pemasok 2 dengan Kualitas 5-9 5.7 Perbandingan CV Prima Kencana dengan Kualitas 5-14 5.8 Perbandingan PT Indokimia Jayatama dengan Dokumentasi 5-14 5.9 Perbandingan PT Panca Kusuma Raya dengan Pengiriman 5-14 5.10 Hasil Prioritas Berdasarkan Software 5-15


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Modifikasi untuk Responden LA

2 Contoh Perhitungan dengan Simple Case LB

3 Manual Software ANP LC

4 Data Kuesioner Software LD


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace - IAe) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang industri pesawat terbang. Salah satu pekerjaan yang dilakukan di PT Dirgantara Indonesia (Indonesian

Aerospace - IAe) yaitu membuat dan merakit komponen pesawat terbang seperti

NC-212, CN-235, Super Puma MK II Eurocopter dan beberapa pesanan komponen-komponen pesawat terbang.

Sebagai perusahaan milik negara, PT Dirgantara Indonesia diberikan tanggung jawab yang besar untuk menjalankan usahanya tersebut, sehingga perlu mewaspadai faktor-faktor yang dapat menghambat kegiatan operasional perusahaan. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah pengadaan bahan baku untuk kegiatan operasional, baik berupa persediaan bahan baku langsung, bahan setengah jadi atau bahan-bahan pendukung yang mutlak diperlukan untuk kelancaran proses produksi. Pengadaan bahan baku bergantung pada supplier yang menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk membantu kegiatan operasional berjalan lancar. Dalam hal ini perusahaan perlu mengetahui kinerja

supplier, sehingga perusahaan dapat menentukan supplier yang menjadi prioritas utama untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku yang sesuai dan tepat waktu.

Dalam pengadaan bahan baku, terhadap supplier dilakukan penilaian oleh perusahaan yang bertujuan untuk melihat supplier mana yang memiliki kinerja yang baik dan kinerja yang kurang baik. Penilaian yang dilakukan dengan cara memberikan nilai untuk setiap supplier berdasarkan kriteria yang sudah perusahaan tentukan. Hal ini menjadi acuan bagi perusahaan untuk menentukan prioritas supplier berdasarkan kategori yang sudah dibuat oleh perusahaan. Di sisi lain, penilaian yang dilakukan oleh perusahaan memiliki kekurangan yaitu perusahaan hanya menilai masing-masing supplier dan tidak melihat keterkaitan antar supplier dan antar kriteria. Selain itu, perusahaan memilih supplier secara bergantian saat melakukan pemesanan material kepada supplier di dalam kategori


(9)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

yang sama yang sudah ditentukan oleh perusahaan, hal ini terjadi karena dalam satu kategori memungkinkan terdiri dari beberapa supplier. Sehingga, hal itu dapat memungkinkan terjadinya pemilihan supplier yang kurang tepat, yang membuat supplier yang harusnya kompeten menjadi tidak terpilih yang akhirnya menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara langsung ke perusahaan maka dapat diidentifikasikan bahwa metode penentuan prioritas supplier belum melihat keterkaitan atau pengaruh dari setiap supplier atau antar kriteria yang ada. Metode pemilihan dan penentuan supplier yang digunakan saat ini menimbulkan terjadinya kesalahan pemilihan supplier yang menggangu kelancaran kegiatan operasional dalam hal ini pengadaan bahan baku. Oleh karena itu, diperlukan cara penentuan prioritas supplier yang lebih baik dan lebih tepat untuk perusahaan agar kelemahan dalam penentuan prioritas supplier yang ada diperusahaan dapat diatasi.

1.3 Pembatasan Masalah & Asumsi

Untuk membuat penelitian yang spesifik maka dilakukan pembatasan masalah dan asumsi. Pembatasan masalah dan asumsi dalam penelitian ini adalah penilaian pemasok berdasarkan kiteria yang sudah ditentukan oleh perusahaan:

a. Kualitas b. Pengiriman c. Dokumentasi d. Pelayanan

Adapun asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah produksi bersifat series dan kontinu, dan tidak ada hambatan yang berarti.


(10)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah serta pembatasan masalah serta asumsi yang ada, permasalahan yang ingin dalam penelitian ini dalam dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penentuan metode dan penentuan prioritas supplier yang lebih tepat untuk membantu manajemen dalam perencanaan persediaan material chemical produksi terutama material chemical NaOH?

2. Apa manfaat penentuan metode dan penentuan prioritas supplier usulan lebih baik dibandingkan dengan penentuan prioritas supplier yang selama ini telah dilakukan oleh perusahaan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengusulkan metode dan penentuan prioritas supplier yang lebih tepat untuk material chemical produksi terutama material chemical NaOH di PT Dirgantara Indonesia.

2. Mengemukakan manfaat bahwa penentuan metode dan penentuan prioritas supplier usulan lebih baik dibandingkan dengan penentuan prioritas supplier yang selama ini telah dilakukan oleh perusahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Pada laporan penelitian ini, terdapat 6 bab yang mengikuti sistematika penelitian, yakni sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang yang mendasari penelitian ini, identifikasi masalah yang terjadi, pembatasan masalah dan asumsi agar penelitian lebih fokus dan terarah, tujuan penelitian yang diambil dari identifikasi masalah, perumusan masalah serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang relevan dengan topik yang akan dibahas serta merupakan dasar teoritis untuk membantu pembahasan dan penguraian lebih lanjut mengenai masalah yang dihadapi perusahaan.


(11)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tahap-tahap yang dijalani penulis mulai dari awal sampai akhir penelitian. Tahapan disajikan dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan dalam flowchart tersebut.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data dari perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian yang dilakukan.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA & ANALISIS

Bab ini berisi pengolahan data yang telah dilakukan terhadap data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yang diperoleh dengan teori yang berlaku serta dengan kejadian aktual di perusahaan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari seluruh penelitian yang dilakukan serta beberapa saran yang perlu diperhatikan perusahaan dalam menerapkan usulan penulis serta saran untuk penelitian selanjutnya untuk dikembangkan.


(12)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa ditarik dari penelitian ini, antara lain:

1. Penentuan prioritas supplier yang dapat membantu perusahaan adalah dengan menggunakan bantuan metode ANP untuk menentukan prioritas supplier yang dibutuhkan saat ini. Dimana dengan menggunakan metode ini, dalam melakukan evaluasi atau penilaian terhadap supplier, perusahaan tidak lagi membandingkan masing-masing supplier dengan kriteria yang ada, tapi nantinya perusahaan akan melihat bahwa setiap supplier atau kriteria yang ada dapat memberikan pengaruh terhadap kriteria atau supplier yang lainnya. Berikut hasil dari dari urutan prioritas yang didapati dari pengolahan data:

1. PT Indokimia Jayatama 2. PT Panca Kusuma Raya 3. CV Prima Kencana

Dengan hasil tersebut diatas maka PT Indokimia Jayatama berada pada prioritas pertama untuk pemesanan material NaOH di perusahaan.

2. Metode yang diusulkan yaitu metode ANP relatif lebih memiliki keunggulan dari pada metode perusahaan yang sebelumnya sudah diterapkan oleh perusahaan. Karena pada metode yang perusahaan terapkan dahulu hanya membandingkan supplier secara sendiri dengan kriteria yang ada tanpa melihat adanya pengaruh dari

supplier atau kriteria yang lainnya. Sedangkan metode usulan yaitu

metode ANP, memberikan gambaran bahwa setiap supplier atau kriteria yang ada dapat memberikan pengaruh terhadap supplier atau kriteria yang lainya. Sehingga untuk hasil yang diberikan akan


(13)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

lebih akurat dan akan lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini.

6.2 Saran

6.2.1 Saran terhadap perusahaan

Saran yang diberikan terhadap perusahaan adalah perusahaan sebaiknya mulai menerapkan metode ANP ini untuk menentukan prioritas

supplier kedepannya. Penggunaan metode ini, dapat membantu perusahaan

untuk menilai supplier bukan berdasarkan masing-masing supplier saja tapi akan dapat melihat pengaruh antara yang satu dengan yang lainnya baik itu antar supplier maupun antar kriteria yang ada, sehingga akan meminimasi kesalahan dalam menetukan supplier kedepannya. Selain itu, perusahaan juga dapat menambahkan kriteria yang dinilai untuk supplier seperti harga, kapabilitas manufaktur, after sales service, dll.

6.2.2 Saran terhadap penelitian selanjutnya

Pada saat melakukan pemecahan masalah pada perusahaan saat ini, disadari bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Sehingga diberikan usulan untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan di masa yang akan datang yaitu perlu ditentukannya jumlah responden ahli, jenis kriteria yang dibutuhkan, dan sebaiknya dilakukan oleh tim, sehingga dalam pengolahan data dan hasil yang dikeluarkan akan lebih baik lagi.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

1. Arnold, Tony J.R and Chapman, Stephen N. 2004. Introduction To

Materials Management Fifth Edition.

2.

Ascarya, 2005, ”Analytic Network Process (ANP): Pendekatan Baru Studi Kualitatif”, Makalah disampaikan pada seminar intern program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Trisakti, Jakarta.

3.

Azis, Iwan J.2004. A New Approach of Impact Study With Feedback

Influence. Indonesia Symposium on Analytic Hierarchy Process III.

Institut Teknologi Bandung. Bandung.

4. Indrajit, Richardus Eko dan Richardus Djokopranoto. 2005. Strategi

Manajemen Pembelian dan Supply Chain, PT. Grasindo, Jakarta.

5. Saaty, Thomas L. 1993. Multi Criteria Decision Making The Analytical

Hierarchy Process Planning, Priority Setting, Ressource Allocation, University of Pittsburg.

6. Saaty, Thomas L. 1996. Decision Making with Depedence and Feedback

The Analytic Network Process.

7. Saaty, Thomas L. 2001. Theory and Applications of the Analytic Network

Process, Pittsburgh: University of Pittsburgh.

8. Saaty, Thomas L. and Vargas, Luis G. 2006. Decision Making With The

Analytic Network Process Economic, Political, Social and Technological Applications with Benefits, Opportunities, Cost and Risk.

9. Suryadi, Kadarsah dan M. Ali Ramdhani. 2002. Sistem Pendukung


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

__________________________________________________________________ Universitas Kristen Maranatha yang sama yang sudah ditentukan oleh perusahaan, hal ini terjadi karena dalam satu kategori memungkinkan terdiri dari beberapa supplier. Sehingga, hal itu dapat memungkinkan terjadinya pemilihan supplier yang kurang tepat, yang membuat supplier yang harusnya kompeten menjadi tidak terpilih yang akhirnya menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara langsung ke perusahaan maka dapat diidentifikasikan bahwa metode penentuan prioritas supplier belum melihat keterkaitan atau pengaruh dari setiap supplier atau antar kriteria yang ada. Metode pemilihan dan penentuan supplier yang digunakan saat ini menimbulkan terjadinya kesalahan pemilihan supplier yang menggangu kelancaran kegiatan operasional dalam hal ini pengadaan bahan baku. Oleh karena itu, diperlukan cara penentuan prioritas supplier yang lebih baik dan lebih tepat untuk perusahaan agar kelemahan dalam penentuan prioritas supplier yang ada diperusahaan dapat diatasi.

1.3 Pembatasan Masalah & Asumsi

Untuk membuat penelitian yang spesifik maka dilakukan pembatasan masalah dan asumsi. Pembatasan masalah dan asumsi dalam penelitian ini adalah penilaian pemasok berdasarkan kiteria yang sudah ditentukan oleh perusahaan:

a. Kualitas b. Pengiriman c. Dokumentasi d. Pelayanan

Adapun asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah produksi bersifat series dan kontinu, dan tidak ada hambatan yang berarti.


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

__________________________________________________________________ Universitas Kristen Maranatha

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah serta pembatasan masalah serta asumsi yang ada, permasalahan yang ingin dalam penelitian ini dalam dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penentuan metode dan penentuan prioritas supplier yang lebih tepat untuk membantu manajemen dalam perencanaan persediaan material chemical produksi terutama material chemical NaOH?

2. Apa manfaat penentuan metode dan penentuan prioritas supplier usulan lebih baik dibandingkan dengan penentuan prioritas supplier yang selama ini telah dilakukan oleh perusahaan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengusulkan metode dan penentuan prioritas supplier yang lebih tepat untuk material chemical produksi terutama material chemical NaOH di PT Dirgantara Indonesia.

2. Mengemukakan manfaat bahwa penentuan metode dan penentuan prioritas supplier usulan lebih baik dibandingkan dengan penentuan prioritas supplier yang selama ini telah dilakukan oleh perusahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Pada laporan penelitian ini, terdapat 6 bab yang mengikuti sistematika penelitian, yakni sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang yang mendasari penelitian ini, identifikasi masalah yang terjadi, pembatasan masalah dan asumsi agar penelitian lebih fokus dan terarah, tujuan penelitian yang diambil dari identifikasi masalah, perumusan masalah serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang relevan dengan topik yang akan dibahas serta merupakan dasar teoritis untuk membantu pembahasan dan penguraian lebih lanjut mengenai masalah yang dihadapi perusahaan.


(3)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

__________________________________________________________________ Universitas Kristen Maranatha BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tahap-tahap yang dijalani penulis mulai dari awal sampai akhir penelitian. Tahapan disajikan dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan dari setiap tahapan dalam flowchart tersebut.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data dari perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian yang dilakukan.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA & ANALISIS

Bab ini berisi pengolahan data yang telah dilakukan terhadap data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yang diperoleh dengan teori yang berlaku serta dengan kejadian aktual di perusahaan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari seluruh penelitian yang dilakukan serta beberapa saran yang perlu diperhatikan perusahaan dalam menerapkan usulan penulis serta saran untuk penelitian selanjutnya untuk dikembangkan.


(4)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa ditarik dari penelitian ini, antara lain:

1. Penentuan prioritas supplier yang dapat membantu perusahaan adalah dengan menggunakan bantuan metode ANP untuk menentukan prioritas supplier yang dibutuhkan saat ini. Dimana dengan menggunakan metode ini, dalam melakukan evaluasi atau penilaian terhadap supplier, perusahaan tidak lagi membandingkan masing-masing supplier dengan kriteria yang ada, tapi nantinya perusahaan akan melihat bahwa setiap supplier atau kriteria yang ada dapat memberikan pengaruh terhadap kriteria atau supplier yang lainnya. Berikut hasil dari dari urutan prioritas yang didapati dari pengolahan data:

1. PT Indokimia Jayatama 2. PT Panca Kusuma Raya 3. CV Prima Kencana

Dengan hasil tersebut diatas maka PT Indokimia Jayatama berada pada prioritas pertama untuk pemesanan material NaOH di perusahaan.

2. Metode yang diusulkan yaitu metode ANP relatif lebih memiliki keunggulan dari pada metode perusahaan yang sebelumnya sudah diterapkan oleh perusahaan. Karena pada metode yang perusahaan terapkan dahulu hanya membandingkan supplier secara sendiri dengan kriteria yang ada tanpa melihat adanya pengaruh dari supplier atau kriteria yang lainnya. Sedangkan metode usulan yaitu metode ANP, memberikan gambaran bahwa setiap supplier atau kriteria yang ada dapat memberikan pengaruh terhadap supplier atau kriteria yang lainya. Sehingga untuk hasil yang diberikan akan


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

__________________________________________________________________ Universitas Kristen Maranatha lebih akurat dan akan lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini.

6.2 Saran

6.2.1 Saran terhadap perusahaan

Saran yang diberikan terhadap perusahaan adalah perusahaan sebaiknya mulai menerapkan metode ANP ini untuk menentukan prioritas supplier kedepannya. Penggunaan metode ini, dapat membantu perusahaan untuk menilai supplier bukan berdasarkan masing-masing supplier saja tapi akan dapat melihat pengaruh antara yang satu dengan yang lainnya baik itu antar supplier maupun antar kriteria yang ada, sehingga akan meminimasi kesalahan dalam menetukan supplier kedepannya. Selain itu, perusahaan juga dapat menambahkan kriteria yang dinilai untuk supplier seperti harga, kapabilitas manufaktur, after sales service, dll.

6.2.2 Saran terhadap penelitian selanjutnya

Pada saat melakukan pemecahan masalah pada perusahaan saat ini, disadari bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Sehingga diberikan usulan untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan di masa yang akan datang yaitu perlu ditentukannya jumlah responden ahli, jenis kriteria yang dibutuhkan, dan sebaiknya dilakukan oleh tim, sehingga dalam pengolahan data dan hasil yang dikeluarkan akan lebih baik lagi.


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Arnold, Tony J.R and Chapman, Stephen N. 2004. Introduction To Materials Management Fifth Edition.

2.

Ascarya, 2005, ”Analytic Network Process (ANP): Pendekatan Baru Studi Kualitatif”, Makalah disampaikan pada seminar intern program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas Trisakti, Jakarta.

3.

Azis, Iwan J.2004. A New Approach of Impact Study With Feedback Influence. Indonesia Symposium on Analytic Hierarchy Process III. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

4. Indrajit, Richardus Eko dan Richardus Djokopranoto. 2005. Strategi Manajemen Pembelian dan Supply Chain, PT. Grasindo, Jakarta.

5. Saaty, Thomas L. 1993. Multi Criteria Decision Making The Analytical Hierarchy Process Planning, Priority Setting, Ressource Allocation, University of Pittsburg.

6. Saaty, Thomas L. 1996. Decision Making with Depedence and Feedback The Analytic Network Process.

7. Saaty, Thomas L. 2001. Theory and Applications of the Analytic Network Process, Pittsburgh: University of Pittsburgh.

8. Saaty, Thomas L. and Vargas, Luis G. 2006. Decision Making With The Analytic Network Process Economic, Political, Social and Technological Applications with Benefits, Opportunities, Cost and Risk.

9. Suryadi, Kadarsah dan M. Ali Ramdhani. 2002. Sistem Pendukung Keputusan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.