PENGARUH PENAMBAHAN ASAM HUMAT DALAM BIOTEKNOLOGI FERMENTASI BUNGKIL INTI SAWIT DENGAN ASPERGILLUS NIGER TERHADAP PERFORMA.
LAPORAN PENELITIAN
DOSEN MUDA
DANA DIPA 2009
PENGARUH PENAMBAHAN ASAM HUMAT DALAM
BIOTEKNOLOGI FERMENTASI BUNGKIL INTI SAWIT
DENGAN ASPERGILLUS NIGER TERHADAP PERFORMA BROILER
OLEH
RIESI SRIAGTULA, SPt, MP(KETUA)
Ir. MIRNAWATI, MS (ANGGOTA)
MARDIATI (ANGGOTA)
JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
LATAR BELAKANG
Biaya
Biayapakan
pakan
Unggas
Unggastinggi
tinggi
BUNGKIL INTI SAWIT
(BIS)
POTENSI
POTENSI
CUKUP BANYAK 974,8 RIBU TON
CUKUP BANYAK 974,8 RIBU TON
(BPS,2006
(BPS,2006)SETIAP
)SETIAPTH
THMENIGKAT
MENIGKAT(18%)
(18%)
PK TINGGI 18.67 %
PK TINGGI 18.67 %
DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN
DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN
PENYUSUN
PENYUSUNRANSUM
RANSUMUNGGAS
UNGGAS
KENDALA
KENDALA
SERAT KASAR TINGGI (21.75%)
SERAT KASAR TINGGI (21.75%)
Cu 35.94 mg/kg …..>logam berat
Cu 35.94 mg/kg …..>logam berat
(mikro
(mikromineral)…..faktor
mineral)…..faktorpembatas
pembatas
5 - 10 % DALAM RANSUM UNGGAS
5 - 10 % DALAM RANSUM UNGGAS
DAYA CERNA PK RENDAH (53%)
DAYA CERNA PK RENDAH (53%)
PENGOLAH
AN
ASAM
ASAMHUMAT
HUMATUNTUK
UNTUK
MENGIKAT
LOGAM
MENGIKAT LOGAMBERAT
BERAT
(Cu
(Cu))MENINGKATKAN
MENINGKATKAN
AKTIVITAS
AKTIVITAS
MIKROORGANISME
MIKROORGANISME
BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI
FERMENTASI
FERMENTASIDG
DG
MEMANFAATKAN
MEMANFAATKANKAPANG
KAPANG
ASPERGILUS
ASPERGILUSNIGER
NIGER
BIS OLAHAN
BERMUTU UNTUK
PAKAN UNGGAS
TEKHNOLOGI BIOPROSES TERHADAP BIS YANG TELAH
DILAKUKAN DG BEBERAPA KAPANG
ASPERGILUS NIGER
Dosis 10%, Asam humat 100ppm
inkubasi 7 hari
PK = 18.67% menjadi 23.20%
SK = 21.75% menjadi 10.59%
RN = 60.22 %
PENICILLIUM SP
Dosis 10%,Asam humat 100ppm
inkubasi 7 hari
PK = 18.67% menjadi 22.58%
SK = 21.75% Menjadi 12.80%
RN = 53.88%
PK = 18.67% menjadi 20.22%
T. HARZIANUM
Dosis 10%, Asam humat 100ppm
inkubasi 7 hari
SK = 21.75% menjadi 15.76%
RN = 51.44%
Kandungan gizi BIS fermentasi:
Protein
kasar
Serat kasar
Lemak kasar
Gros energi
Ca
P
23. 20%
10.59%
2.26 %
3020 kkal
2.5%
1.1%
TUJUAN PENELITIAN
MENGETAHUI RESPON BROILER TERHADAP
TINGKAT PENGGANTIAN BUNGKIL KEDELAI
DENGAN
BIS
FERMENTASI
DG KAPANG
ASPERGILUS NIGER
METODA
METODA PENELITIAN
PENELITIAN
Menentukan taraf penggunaan BIS fermentasi yang terbaik
sebagai pengganti bungkil kedelai dalam ransum Broiler
Rancangan percobaan : RAL, 6 perlakuan dengan 4 ulangan.
Perlakuan adalah: tingkat penggantian bungkil kedelai dengan BIS
olahan terbaik
Ro = ransum menggunakan 0% BIS olahan
R1 = ransum menggantikan 20% bungkil kedelai
R2 = ransum menggantikan 40% bungkil kedelai
R3 = ransum menggantikan 60% bungkil kedelai
R4 = ransum menggantikan 80% bungkil kedelai
R5 = ransum menggantikan 100% bungkil kedele
Ransum disusun berdasarkan iso protein dan iso energi, dengan
kandungan PK 22% dan Energi 3000 kkal/kg.
Peubah yang diamati adalah :
Konsumsi ransum
Pertambahan bobot badan
Konversi ransum
Persentase karkas
Tabel
Tabel1.
1.
Komposisi
KomposisiBahan
BahanPakan
PakanRansum
RansumPenelitian
Penelitian
Ransum Penelitian
A
B
C
D
E
F
Jagung
51
49.6
46.7
R4
42
42
Dedak
11.1
6.8
3
44
1
0
B. Kedelai
18
14.4
10.8
3.1
3.6
0
B. Kelapa
0
5.7
12
7.2
17
19.5
Tepung ikan
17
17
17
13.5
18.5
19
BISF
0
3.6
7.2
18
14.4
18
Minyak kelapa
2-2
2.2
2.6
10.8
2.8
2.8
Top Mix
0,5
0,5
0,5
2.7
0,5
0,5
Metionin
0,2
0,5
0,5
0,5
0,5
0,2
Jagung
100
100
100
0,5
100
100
Bahan Pakan
Tabel
Tabel2.
2.Kandungan
KandunganZat-zat
Zat-zatMakan
MakanRansum
RansumPenelitian
Penelitian
Ransum Penelitian
Zat Makanan
A
B
C
D
E
F
Protein (%)
22.19
22.12
22.02
22.09
22.04
21.90
ME (kkal/kg)
3015
3004
2994
2985
2980
2969
Lemak Kasar (%)
4.55
4.73
5.33
5.51
5.73
5.84
Serat Kasar (%)
3.22
3.53
3.94
4.25
4.55
4.86
Ca (%)
1.25
1.20
1.15
1.15
1.13
1.11
P (tersedia) (%)
0.23
0.31
0.39
0.44
0.50
0.56
Metionin
0.43
0.42
0.41
0.41
0.41
0.41
Lysin
1.34
1.25
1.16
1.12
1.10
0.99
Tryptopan
0.31
0.30
0.30
0.30
0.31
0.30
METODA
METODA PENGOLAHAN
PENGOLAHAN BIS
BIS DENGAN
DENGAN KAPANG
KAPANG
Aspergillus
Aspergillus niger
niger
BIS
BIS
DIBERSIHK
DIBERSIHK
AN
AN
Perendaman
PerendamanAsam
Asam
humat
(400
ppm)
humat (400 ppm)
INOKULA
INOKULA
SI
SI
Aspergilus
Aspergilusniger
niger
Dosis:
10%,
Dosis: 10%, asam
asam
humat
humat100
100ppm
ppm
Inkubasi
Inkubasi
((suhu
kamar,
suhu kamar,lama
lama77
hari)
hari)
DIKERINGKAN
DIKERINGKAN
DIGILING
DIGILING
pencuci
pencuci
an
an
Substrat(
Substrat(88
0%
0%
BIS+20%
BIS+20%
feses)
feses)
Pengukusan
Pengukusan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3.
Rataan Konsumsi Ransum, PBB, Konversi Ransum, dan persentase karkas Broiler Selama
Penelitian (gr/ekor)
Persentase Karkas
Perlakuan
Konsumsi Ransum
PBB
Konversi Ransum
A
1486.3
1018.8
1.46
63,27
B
1423.1
942.50
1.51
64.13
C
1462.5
973.13
1.56
65,25
D
1410.2
949.06
1.49
64,64
E
1452.5
930.50
1.56
65,12
F
1442.1
943.13
1.54
64,50
KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa BIS fermentasi (BISF) dapat
digunakan dalam ransum broiler sampai
100% pengganti bungkil kedelai. Hal ini
dilihat dari konsumsi ransum, PBB, dan
konversi ransum yang sama dengan
ransum tanpa bungkil inti sawit fermentasi.
PENELITIAN
PENELITIANTAHUN
TAHUNIIII
Tujuan Penelitian
Menentukan taraf penggunaan BIS fermentasi dg Aspergillus
niger dibandingkan dengan BIS tanpa fermentasi dengan
penambahan asam humat pada ayam petelur
Rancangan percobaan : RAL, 6 perlakuan dengan 4
ulangan.
•
•
Perlakuan ransum adalah sbb :
R1 = menggunakan 0% BIS olahan
R2 = menggunakan 15% BIS fermentasi
R3 = menggunakan 15% BIS tanpa fermentasi dan +
asam humat
R4 = menggunakan 15% BIS fermentasi + asam humat
Ransum disusun berdasarkan iso protein dan iso energi,
dengan kandungan PK 16% dan Energi 2700 kkal/kg
untuk ayam petelur
Peubah yang diukur : Konsumsi ransum,Bobot telur dan
konversi ransum.
Tabel
Tabel 2.2.
kkal/kg)
kkal/kg)
Susunan
Susunan Ransum
Ransum untuk
untuk Ayam
Ayam Ras
Ras Petelur
Petelur (PK
(PK 16%dan
16%dan EM
EM 2700
2700
Ransum Perlakuan
Bahan Makanan
R0
R1
R2
R3
Jagung
37
35
32.3
34
Dedak halus
29
25.5
24.5
24.3
Konsentrat
33.5
24
27.5
26
BISF
0
15
0
15
BIS
0
0
15
0
Asam Humat
0
0
0.2
0.2
Top Mix
0,5
0,5
0,5
0,5
Jumlah
100
100
100
100
Protein
16.28
16.07
16.02
16.4
Energi metabolisme
2691
2703
2735
2711
Lemak
3.37
3.10
4.06
3.11
Serat Kasar
4.68
5.44
5.82
5.38
Ca
4.79
3.55
3.99
3.80
P
0.55
0.55
0.65
0.64
Metionin
0.36
0.33
0.34
0.34
Lysin
1.15
0.93
1.00
0.97
Tryptopan
0.27
0.26
0.26
0.27
Kandungan Gizi Ransum
EKSTRAKSI ASAM HUMAT
Tanah gambut dikeringkan atau dianginkan
Direndam dengan NaOH 0.1 m shg air jadi hitam pekat
Kemudian disaring, air yang terlarut diasamkan kembali
dg asam sulfat pH 2, terjadi pengendapan
Lalu disaring yang tertinggal diatas kertas saring itu yg
asam humat kmd dicuci dg alkohol
Analisa Asam Humat
Kadar air
Kadar asam Humat
C-Organik
Total Nitrogen
Ca (KTK)
Kadar Cu
= 3.25%
= 32.18%
= 52.71%
= 8.64%
= 112 ppm
= 0.31 ppm
DOSEN MUDA
DANA DIPA 2009
PENGARUH PENAMBAHAN ASAM HUMAT DALAM
BIOTEKNOLOGI FERMENTASI BUNGKIL INTI SAWIT
DENGAN ASPERGILLUS NIGER TERHADAP PERFORMA BROILER
OLEH
RIESI SRIAGTULA, SPt, MP(KETUA)
Ir. MIRNAWATI, MS (ANGGOTA)
MARDIATI (ANGGOTA)
JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
LATAR BELAKANG
Biaya
Biayapakan
pakan
Unggas
Unggastinggi
tinggi
BUNGKIL INTI SAWIT
(BIS)
POTENSI
POTENSI
CUKUP BANYAK 974,8 RIBU TON
CUKUP BANYAK 974,8 RIBU TON
(BPS,2006
(BPS,2006)SETIAP
)SETIAPTH
THMENIGKAT
MENIGKAT(18%)
(18%)
PK TINGGI 18.67 %
PK TINGGI 18.67 %
DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN
DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN
PENYUSUN
PENYUSUNRANSUM
RANSUMUNGGAS
UNGGAS
KENDALA
KENDALA
SERAT KASAR TINGGI (21.75%)
SERAT KASAR TINGGI (21.75%)
Cu 35.94 mg/kg …..>logam berat
Cu 35.94 mg/kg …..>logam berat
(mikro
(mikromineral)…..faktor
mineral)…..faktorpembatas
pembatas
5 - 10 % DALAM RANSUM UNGGAS
5 - 10 % DALAM RANSUM UNGGAS
DAYA CERNA PK RENDAH (53%)
DAYA CERNA PK RENDAH (53%)
PENGOLAH
AN
ASAM
ASAMHUMAT
HUMATUNTUK
UNTUK
MENGIKAT
LOGAM
MENGIKAT LOGAMBERAT
BERAT
(Cu
(Cu))MENINGKATKAN
MENINGKATKAN
AKTIVITAS
AKTIVITAS
MIKROORGANISME
MIKROORGANISME
BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI
FERMENTASI
FERMENTASIDG
DG
MEMANFAATKAN
MEMANFAATKANKAPANG
KAPANG
ASPERGILUS
ASPERGILUSNIGER
NIGER
BIS OLAHAN
BERMUTU UNTUK
PAKAN UNGGAS
TEKHNOLOGI BIOPROSES TERHADAP BIS YANG TELAH
DILAKUKAN DG BEBERAPA KAPANG
ASPERGILUS NIGER
Dosis 10%, Asam humat 100ppm
inkubasi 7 hari
PK = 18.67% menjadi 23.20%
SK = 21.75% menjadi 10.59%
RN = 60.22 %
PENICILLIUM SP
Dosis 10%,Asam humat 100ppm
inkubasi 7 hari
PK = 18.67% menjadi 22.58%
SK = 21.75% Menjadi 12.80%
RN = 53.88%
PK = 18.67% menjadi 20.22%
T. HARZIANUM
Dosis 10%, Asam humat 100ppm
inkubasi 7 hari
SK = 21.75% menjadi 15.76%
RN = 51.44%
Kandungan gizi BIS fermentasi:
Protein
kasar
Serat kasar
Lemak kasar
Gros energi
Ca
P
23. 20%
10.59%
2.26 %
3020 kkal
2.5%
1.1%
TUJUAN PENELITIAN
MENGETAHUI RESPON BROILER TERHADAP
TINGKAT PENGGANTIAN BUNGKIL KEDELAI
DENGAN
BIS
FERMENTASI
DG KAPANG
ASPERGILUS NIGER
METODA
METODA PENELITIAN
PENELITIAN
Menentukan taraf penggunaan BIS fermentasi yang terbaik
sebagai pengganti bungkil kedelai dalam ransum Broiler
Rancangan percobaan : RAL, 6 perlakuan dengan 4 ulangan.
Perlakuan adalah: tingkat penggantian bungkil kedelai dengan BIS
olahan terbaik
Ro = ransum menggunakan 0% BIS olahan
R1 = ransum menggantikan 20% bungkil kedelai
R2 = ransum menggantikan 40% bungkil kedelai
R3 = ransum menggantikan 60% bungkil kedelai
R4 = ransum menggantikan 80% bungkil kedelai
R5 = ransum menggantikan 100% bungkil kedele
Ransum disusun berdasarkan iso protein dan iso energi, dengan
kandungan PK 22% dan Energi 3000 kkal/kg.
Peubah yang diamati adalah :
Konsumsi ransum
Pertambahan bobot badan
Konversi ransum
Persentase karkas
Tabel
Tabel1.
1.
Komposisi
KomposisiBahan
BahanPakan
PakanRansum
RansumPenelitian
Penelitian
Ransum Penelitian
A
B
C
D
E
F
Jagung
51
49.6
46.7
R4
42
42
Dedak
11.1
6.8
3
44
1
0
B. Kedelai
18
14.4
10.8
3.1
3.6
0
B. Kelapa
0
5.7
12
7.2
17
19.5
Tepung ikan
17
17
17
13.5
18.5
19
BISF
0
3.6
7.2
18
14.4
18
Minyak kelapa
2-2
2.2
2.6
10.8
2.8
2.8
Top Mix
0,5
0,5
0,5
2.7
0,5
0,5
Metionin
0,2
0,5
0,5
0,5
0,5
0,2
Jagung
100
100
100
0,5
100
100
Bahan Pakan
Tabel
Tabel2.
2.Kandungan
KandunganZat-zat
Zat-zatMakan
MakanRansum
RansumPenelitian
Penelitian
Ransum Penelitian
Zat Makanan
A
B
C
D
E
F
Protein (%)
22.19
22.12
22.02
22.09
22.04
21.90
ME (kkal/kg)
3015
3004
2994
2985
2980
2969
Lemak Kasar (%)
4.55
4.73
5.33
5.51
5.73
5.84
Serat Kasar (%)
3.22
3.53
3.94
4.25
4.55
4.86
Ca (%)
1.25
1.20
1.15
1.15
1.13
1.11
P (tersedia) (%)
0.23
0.31
0.39
0.44
0.50
0.56
Metionin
0.43
0.42
0.41
0.41
0.41
0.41
Lysin
1.34
1.25
1.16
1.12
1.10
0.99
Tryptopan
0.31
0.30
0.30
0.30
0.31
0.30
METODA
METODA PENGOLAHAN
PENGOLAHAN BIS
BIS DENGAN
DENGAN KAPANG
KAPANG
Aspergillus
Aspergillus niger
niger
BIS
BIS
DIBERSIHK
DIBERSIHK
AN
AN
Perendaman
PerendamanAsam
Asam
humat
(400
ppm)
humat (400 ppm)
INOKULA
INOKULA
SI
SI
Aspergilus
Aspergilusniger
niger
Dosis:
10%,
Dosis: 10%, asam
asam
humat
humat100
100ppm
ppm
Inkubasi
Inkubasi
((suhu
kamar,
suhu kamar,lama
lama77
hari)
hari)
DIKERINGKAN
DIKERINGKAN
DIGILING
DIGILING
pencuci
pencuci
an
an
Substrat(
Substrat(88
0%
0%
BIS+20%
BIS+20%
feses)
feses)
Pengukusan
Pengukusan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3.
Rataan Konsumsi Ransum, PBB, Konversi Ransum, dan persentase karkas Broiler Selama
Penelitian (gr/ekor)
Persentase Karkas
Perlakuan
Konsumsi Ransum
PBB
Konversi Ransum
A
1486.3
1018.8
1.46
63,27
B
1423.1
942.50
1.51
64.13
C
1462.5
973.13
1.56
65,25
D
1410.2
949.06
1.49
64,64
E
1452.5
930.50
1.56
65,12
F
1442.1
943.13
1.54
64,50
KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa BIS fermentasi (BISF) dapat
digunakan dalam ransum broiler sampai
100% pengganti bungkil kedelai. Hal ini
dilihat dari konsumsi ransum, PBB, dan
konversi ransum yang sama dengan
ransum tanpa bungkil inti sawit fermentasi.
PENELITIAN
PENELITIANTAHUN
TAHUNIIII
Tujuan Penelitian
Menentukan taraf penggunaan BIS fermentasi dg Aspergillus
niger dibandingkan dengan BIS tanpa fermentasi dengan
penambahan asam humat pada ayam petelur
Rancangan percobaan : RAL, 6 perlakuan dengan 4
ulangan.
•
•
Perlakuan ransum adalah sbb :
R1 = menggunakan 0% BIS olahan
R2 = menggunakan 15% BIS fermentasi
R3 = menggunakan 15% BIS tanpa fermentasi dan +
asam humat
R4 = menggunakan 15% BIS fermentasi + asam humat
Ransum disusun berdasarkan iso protein dan iso energi,
dengan kandungan PK 16% dan Energi 2700 kkal/kg
untuk ayam petelur
Peubah yang diukur : Konsumsi ransum,Bobot telur dan
konversi ransum.
Tabel
Tabel 2.2.
kkal/kg)
kkal/kg)
Susunan
Susunan Ransum
Ransum untuk
untuk Ayam
Ayam Ras
Ras Petelur
Petelur (PK
(PK 16%dan
16%dan EM
EM 2700
2700
Ransum Perlakuan
Bahan Makanan
R0
R1
R2
R3
Jagung
37
35
32.3
34
Dedak halus
29
25.5
24.5
24.3
Konsentrat
33.5
24
27.5
26
BISF
0
15
0
15
BIS
0
0
15
0
Asam Humat
0
0
0.2
0.2
Top Mix
0,5
0,5
0,5
0,5
Jumlah
100
100
100
100
Protein
16.28
16.07
16.02
16.4
Energi metabolisme
2691
2703
2735
2711
Lemak
3.37
3.10
4.06
3.11
Serat Kasar
4.68
5.44
5.82
5.38
Ca
4.79
3.55
3.99
3.80
P
0.55
0.55
0.65
0.64
Metionin
0.36
0.33
0.34
0.34
Lysin
1.15
0.93
1.00
0.97
Tryptopan
0.27
0.26
0.26
0.27
Kandungan Gizi Ransum
EKSTRAKSI ASAM HUMAT
Tanah gambut dikeringkan atau dianginkan
Direndam dengan NaOH 0.1 m shg air jadi hitam pekat
Kemudian disaring, air yang terlarut diasamkan kembali
dg asam sulfat pH 2, terjadi pengendapan
Lalu disaring yang tertinggal diatas kertas saring itu yg
asam humat kmd dicuci dg alkohol
Analisa Asam Humat
Kadar air
Kadar asam Humat
C-Organik
Total Nitrogen
Ca (KTK)
Kadar Cu
= 3.25%
= 32.18%
= 52.71%
= 8.64%
= 112 ppm
= 0.31 ppm