Usulan Perubahan Penugasan Operator dalam Upaya Meningkatkan Output Produksi dengan Metode Simulasi (Studi kasus di PT Central Texindo).

(1)

iv

ABSTRAK

PT Central Texindo adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil yang berada di Padalarang Bandung. Perusahaan ini memiliki 2 departemen utama, yaitu Departemen Rajut dan Departemen Celup. Saat ini perusahaan menghadapi masalah pada departemen rajut. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah waktu pemasangan cones yang cukup lama sehingga output dari perusahaan kurang optimal. Selain itu terdapat juga gangguan produksi yang tidak dapat dihindari yaitu putus benang pada saat produksi berlangsung.

Penulis pertama-tama melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan yaitu, data jumlah dan jenis mesin yang digunakan, data waktu proses setiap mesin, data waktu pemasangan cones, data kejadian benang putus dan waktu penyambungannya, data penggantian oli mesin, dan data hasil produksi kain grey. Setelah data terkumpul dilakukan pengujian runs test untuk mengetahui bahwa sampel bersifat acak. Berikutnya dilakukan pengujian goodness of fit untuk mengetahui kebaikan suai hasil pengamatan berdasarkan nilai harapannya. Setelah itu, dilakukan pembuatan model dengan menggunakan software Promodel. Simulasi di PT Central Texindo ini termasuk ke dalam simulasi non-terminating karena perilaku sistem yang diamati yaitu sistem produksi yang terus menghasilkan kain grey. Simulasi awal dijalankan selama 20 hari kerja atau selama 480 jam kerja, dari simulasi awal didapatkan periode warm-up yang dibutuhkan model selama 7 periode atau selama 192 jam untuk mencapai kondisi stabil. Untuk mengatasi masalah yang terjadi, dibuat usulan perubahan penugasan operator dalam upaya meningkatkan output produksi dengan jumlah operator yang sama. Penugasan operator saat ini yaitu seorang operator bertugas mengawasi 3 mesin, dimana apabila terjadi putus benang harus segera melakukan perbaikan agar proses produksi dapat berlangsung kembali. Selain itu, operator juga harus melakukan penggantian cones setiap mesin yang mereka awasi. Dengan metode ini perusahaan menghasilkan rata-rata kain grey sebanyak 555,632 roll perhari.

Skenario yang dibuat untuk mengatasi masalah yang terjadi yaitu dengan membuat penugasan dua operator mengawasi 6 mesin, tiga operator mengawasi 9 mesin, dan empat operator mengawasi 12 mesin. Dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa rata-rata output dengan skenario empat orang mengawasi 12 mesin menghasilkan output yang lebih banyak. Kenaikan output yang didapatkan yaitu sebesar 17,42% atau 652,421 roll perhari. Usulan penugasan operator ini hanya dibatasi sampai dengan empat operator yang mengawasi 12 mesin karena memperhatikan tempat pemasangan cones yang terbatas atau tidak memungkinkan untuk melebihi 4 operator.


(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ………. v

DAFTAR ISI ..………... vii

DAFTAR TABEL …..………... x

DAFTAR GAMBAR ..……….. xi BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Perusahaan ………...… 1-1 1.2Identifikasi Masalah ………... 1-1 1.3Pembatasan Masalah ………. 1-2 1.4Perumusan Masalah ………... 1-3 1.5Tujuan Penelitian ……….. 1-3 1.6Sistematika Penulisan ……… 1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rajut ……….………. 2-1 2.1.1 Pengertian ……...………. 2-1 2.1.2 Beberapa Istilah dalam Rajut ………... 2-2 2.2 Mesin Rajut ………...……… 2-5 2.3 Simulasi ………..………... 2-6 2.3.1 Definisi Simulasi ……….. 2-6

2.3.2 Paradigma Model 2-7

2.3.3 Pengertian Model 2-8

2.3.4 Struktur Elemen 2-8

2.3.5 Prosedur Simulasi 2-10

2.4 Simulasi Kejadian Diskrit dan Kontinyu …...……… 2-11 2.5 Terminating dan Non-terminating Simulations …...………..………... 2-12 2.6 Uji Runs Test ………...……….. 2-13 2.7 Uji GoodnessOf Fit (GOF) ………... 2-14 2.7.1 Uji Khi-kuadrat ………. 2-14 2.7.2 Uji Kolmogorov-Smirnov ………. 2-14


(3)

viii

2.8 Experimental with Non-terminating Simulations ..………... 2-15 2.8.1 Menentukan dan Mengeliminasi Waktu Warm-up ……….. 2-15 2.8.2 Memperoleh Pengamatan Sampel ……… 2-17 2.8.3 Menentukan Lama Run ……… 2-19 2.9 Welch Confidence Interval ……… 2-20 2.10 ANOVA & LSD ……….. 2-21 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Keterangan Metodologi Penelitian ……….………... 3-1 3.2 Metodologi Penelitian ………...……… 3-3 3.3 Langkah-langkah Pengolahan Data ……… 3-5 3.4 Keterangan Langkah-langkah Pengolahan Data ……… 3-7 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ……… 4-1 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……….. 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi, Job Description¸dan Jam Kerja ………….. 4-2 4.2 Jenis dan Jumlah Mesin ………. 4-8 4.3 Data Waktu Proses Mesin ..………... 4-9 4.4 Data Waktu Pemasangan Cones ……… 4-10 4.5 Data Kejadian Benang Putus dan Waktu Penyambungan

Benang Putus ………. 4-10 4.6 Data Penggantian Oli ………. 4-12 4.7 Hasil Produksi Kain Grey ……….. 4-12 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Uji Runs Test ………. 5-1 5.2 Pengujian Goodness Of Fit Data Downtime ………. 5-4 5.3 Penerapan Kasus Perusahaan Menggunakan Promodel ………... 5-9 5.4 Simulasi Awal ………... 5-14 5.5 Analisis ……….. 5-15 5.5.1 Analisis Validasi Software ……….……….. 5-15 5.5.2 Analisis Independent Observations via Batch Means …………. 5-18


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha 5.5.3 Analisis Pembentukan Sel Kerja ……….. 5-20 5.5.4 Analisis Manfaat Model yang Diusulkan ………. 5-24 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ……… 6-1 6.2 Saran ……….. 6-3 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS


(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Jam Kerja Operator 4-8

4.2 Jenis dan Jumlah Mesin 4-8

4.3 Waktu Proses Mesin 4-9

4.4 Waktu Pemasangan Cones 4-10

4.5 Kejadian Benang Putus 4-10

4.6 Waktu Penyambungan Benang Putus 4-11

4.7 Hasil Produksi PT CTX 4-12

5.1 Rangkuman Uji GOF (waktu proses setiap mesin) 5-5 5.2 Rangkuman Uji GOF (pemasangan cones, kejadian 5-6

benang putus dan waktu penyambungannya)

5.3 Welch Moving Average Based On Five Replications 5-8

and 20 Periods

5.4 Data Kain Grey 5-11

5.5 Total Exits Sel Kerja Usulan 5-14

5.6 Rangkuman LSD 5-17


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Anyaman-anyaman pada salah satu macam kain tenun 2-2 2.2 Jeratan-jeratan pada salah satu macam kain rajut pakan 2-3 2.3 Jeratan-jeratan pada salah satu macam kain rajut lusi 2-4

2.4 Jeratan kiri dan jeratan kanan 2-4

2.5 Prosedur Simulasi 2-10

2.6 Perbedaan Perubahan Keadaan Diskrit dan Kontinyu 2-12

3.1 Metodologi Penelitian 3-3

3.2 Langkah-langkah Pembuatan Model Simulasi 3-5 4.1 Struktur Organisasi Divisi Rajut PT. Central Texindo 4-2

4.2 Layout PT Central Texindo 4-13

4.3 Jarak antar Stasiun Kerja 4-14

5.1 Runs Test Waktu Proses Mesin SK Keumyong & SK Pilotelly 5-1 5.2 Runs Test Waktu Proses Mesin SK Sangyong & SK Mayer 5-1 5.3 Runs Test Waktu Proses Mesin SK Terrot & SK Monarch 5-2 5.4 Runs Test Waktu Proses Mesin DK Unitex & DK Keumyong 5-2 5.5 Runs Test Waktu Proses Mesin SK Keumyong Lama 5-3

& SK Terrot Lama

5.6 Runs Test Pemasangan Cones 5-3

5.7 Runs Test Kejadian Benang Putus & Waktu Penyambungannya 5-4

5.8 Layout PT CTX 5-7

5.9 Warmp-up Period 5-10

5.10 Output Batch 1 5-13

5.11 Perbandingan Output Perusahaan dan Model 5-18


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dunia industri saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan dan perbaikan kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Hal ini dikarenakan agar perusahaan dapat bertahan dan bersaing dengan dunia industri lain yang sejenis. Dalam suatu produksi, penugasan terhadap operator pada stasiun kerja menjadi salah satu hal yang penting. Penugasan operator yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap output yang dihasilkan.

PT Central Texindo (PT CTX) merupakan salah satu perusahaan tekstil yang beroperasi sejak tahun 1989. Perusahaan sampai saat ini sudah mempekerjakan sebanyak 1000 orang karyawan. Perusahaan ini mengolah bahan baku benang menjadi kain. Proses-proses yang dilakukan di PT Central Texindo yaitu proses perajutan dengan kapasitas rajut sebanyak 20 ton per hari dan proses pewarnaan & finishing dengan kapasitas sebanyak 60 ton per hari.

Permasalahan yang terjadi pada Departemen Rajut (Knitting) adalah waktu pemasangan cones diperusahaan saat ini memerlukan waktu yang cukup lama. Permasalahan lainnya yang terjadi adalah gangguan produksi putus benang yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu penulisan melakukan penelitian untuk memberikan usulan perubahan penugasan operator untuk menekan waktu pemasangan cones, sehingga hasil produksi (output) yang lebih optimasl dari kondisi sekarang.

1.2 Identifikasi Masalah

Penulis melakukan wawancara dan penelitian awal yang berhubungan dengan proses produksi kain grey yang mengalami gangguan


(8)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha produksi. Penelitian awal ini mencakup, mesin yang digunakan, material dan bahan baku, serta penugasan operator yang diterapkan perusahaan.

Hasil yang diperoleh adalah bahan baku yang akan digunakan tidak mengalami masalah keterlambatan kedatangan. Penugasan operator yang diterapkan perusahaan saat ini yaitu seorang operator diberikan tugas untuk mengawasi 3 mesin rajut. Setiap operator diwajibkan untuk melakukan penyambungan benang apabila terjadi putus benang pada saat produksi berlangsung agar mesin dapat langsung beroperasi kembali. Selain itu, operator juga ditugaskan untuk melakukan penggantian cones apabila benang pada cones sudah habis. Permasalahan yang muncul adalah adanya gangguan produksi yang tidak dapat dihindari yaitu putus benang pada saat operasi berlangsung dan waktu pemasangan cones yang cukup lama.

Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap dapat membantu memecahkan permasalahan penugasan operator dengan usulan perubahan penugasan operator. Penugasan ini berlaku pada saat pemasangan cones dilakukan, hal ini bertujuan untuk menekan waktu pemasangan cones dalam upaya meningkatkan output produksi.

1.3 Pembatasan Masalah

• Pembatasan Masalah:

1. Produk yang diamati adalah kain grey hasil dari perajutan.

2. Departemen yang diamati adalah Departemen Rajut (Knitting) karena departemen ini merupakan penghasil kain grey.

• Asumsi-asumsi yang digunakan yaitu:

1. Kecepatan mesin (rpm) yang ada stabil yaitu berkisar antara 100 – 150 rpm.


(9)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

1.4 Perumusan Masalah

Berikut adalah perumusan masalah yang akan dibahas penulis, setelah melakukan Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah:

1. Apa usulan untuk meningkatkan output kain grey dengan jumlah operator yang sama?

2. Berapa persen peningkatan output kain grey yang dapat diperoleh dengan penerapan usulan penugasan operator?

1.5 Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah yang ada, maka diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Memberikan usulan untuk meningkatkan output kain grey dengan jumlah operator yang sama.

2. Mengetahui peningkatan output kain grey yang dapat diperoleh dengan penerapan usulan perubahan penugasan operator.

1.6 Sistematika Penulisan

Agar dapat mempermudah penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis menyusun sistematika sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 ini membahas teori-teori yang ada dan digunakan, serta rumus-rumus yang dipakai dalam memecahkan masalah yang ada.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 ini membahas langkah-langkah yang akan dilakukan mulai dari tahap persiapan awal sampai dengan tahap pengambilan keputusan akhir.


(10)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab 4 ini membahas data-data apa saja yang dikumpulkan untuk kemudian diolah ada bab berikutnya.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab 5 ini membahas pengolahan data yang telah diperoleh untuk memecahkan masalah yang ada dan kemudian menganalisisnya.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 6 ini membahas hasil akhir yang akan digunakan oleh perusahaan, serta saran-saran yang diberikan kepada perusahaan yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam menyelesaikan masalah yang ada.


(11)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Dari pengolahan data dan analisis dapat disimpulkan bahwa: 1. Metode perusahaan saat ini:

Saat ini output kain grey perusahaan rata-rata sebesar 555,632 roll. Dalam memenuhi permintaan kain grey departemen rajut memberlakukan 3 shift kerja, dimana setiap shift terdiri dari 24 operator mesin, sehingga setiap operator ditugaskan untuk mengawasi 3 mesin.

Operator ditugaskan untuk mengawasi mesin selama proses produksi berlangsung, selain itu operator juga melakukan penggantian cones setiap 8 jam dengan membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam pemasangan. Tugas lainnya juga operator harus melakukan penyambungan benang apabila terjadi benang putus pada saat proses produksi. Penggantian ini harus segera dilakukan karena apabila terjadi benang putus maka mesin berhenti secara otomatis. Semakin sering mesin berhenti maka akan mempengaruhi jumlah kain grey yang dihasilkan.

2. Usulan untuk PT CTX:

Usulan untuk PT CTX adalah membuat 3 sel kerja usulan yaitu dengan 2 operator mengawasi 6 mesin, 3 operator mengawasi 9 mesin, dan 4 operator mengawasi 12 mesin. Hal ini juga dikarenakan memperhatikan ruang untuk memasang cones pada rak benang, sehingga tempat tidak memungkinkan untuk melebihi dari 4 operator.


(12)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 11

10 9 8 7 6

24 23 22 21 20 19

Jalan

Gambar 6.1

Sel 4 operator dengan 12 mesin

Pembuatan sel kerja ini hanya berlaku pada saat operator memasang cones, pada saat benang putus operator tetap kembali bertanggung jawab terhadap masing-masing mesin yang bersangkutan.

Berdasarkan hasil pengolahan data hasil terbaik ditunjukkan dengan sel kerja 4 operator yang mengawasi 12 mesin.

3. Manfaat yang diperoleh perusahaan:

Apabila perusahaan dapat menerapkan model yang diusulkan maka output kain grey yang dihasilkan dapat ditingkatkan seperti pada tabel 6.1 berikut:

Tabel 6.1

Rangkuman Sel Kerja Usulan

Model Output Produksi % Peningkatan

Aktual/Sel 1 555.632

Sel 2 627.789 12.99%

Sel 3 646.158 16.29%


(13)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 3

Dari tabel 6.1 di atas skenario dengan sel 4 (4 operator mengawasi 12 mesin) dapat menghasilkan kain grey lebih banyak sebesar 96,789 roll dibandingkan metode perusahaan.

6.2Saran

Saran yang diberikan adalah sel kerja usulan dapat diterapkan sehingga dapat menekan waktu pemasangan cones. Dengan waktu pemasangan yang lebih cepat didapatkan total exits kain grey yang lebih banyak dengan jumlah operator yang sama. Apabila usulan ini diterapkan maka persediaan benang harus diperhatikan, karena dengan waktu pemasangan cones yang lebih singkat maka persediaan cones akan cepat habis.


(14)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Harrel, C., Ghosh, B.K., Bowden, R.O., Simulation Using Promodel 2/e.

The McGraw-Hill International Edition, 2003.

2. Law, A.M., Simulation Modelling and Analysis. The McGraw-Hill

International Edition, 1991.

3. Setiawan, S., Simulasi. Andi Offset. Yogyakarta, 1991.

4. Sugiyono., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Bandung, 2008.

5. Walpole, R.E., Pengantar Statistika. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta, 1995.


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

1.4 Perumusan Masalah

Berikut adalah perumusan masalah yang akan dibahas penulis, setelah melakukan Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah:

1. Apa usulan untuk meningkatkan output kain grey dengan jumlah operator yang sama?

2. Berapa persen peningkatan output kain grey yang dapat diperoleh dengan penerapan usulan penugasan operator?

1.5 Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah yang ada, maka diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Memberikan usulan untuk meningkatkan output kain grey dengan jumlah operator yang sama.

2. Mengetahui peningkatan output kain grey yang dapat diperoleh dengan penerapan usulan perubahan penugasan operator.

1.6 Sistematika Penulisan

Agar dapat mempermudah penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis menyusun sistematika sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 ini membahas teori-teori yang ada dan digunakan, serta rumus-rumus yang dipakai dalam memecahkan masalah yang ada.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 ini membahas langkah-langkah yang akan dilakukan mulai dari tahap persiapan awal sampai dengan tahap pengambilan keputusan akhir.


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab 4 ini membahas data-data apa saja yang dikumpulkan untuk kemudian diolah ada bab berikutnya.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab 5 ini membahas pengolahan data yang telah diperoleh untuk memecahkan masalah yang ada dan kemudian menganalisisnya.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 6 ini membahas hasil akhir yang akan digunakan oleh perusahaan, serta saran-saran yang diberikan kepada perusahaan yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam menyelesaikan masalah yang ada.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Dari pengolahan data dan analisis dapat disimpulkan bahwa: 1. Metode perusahaan saat ini:

Saat ini output kain grey perusahaan rata-rata sebesar 555,632 roll. Dalam memenuhi permintaan kain grey departemen rajut memberlakukan 3 shift kerja, dimana setiap shift terdiri dari 24 operator mesin, sehingga setiap operator ditugaskan untuk mengawasi 3 mesin.

Operator ditugaskan untuk mengawasi mesin selama proses produksi berlangsung, selain itu operator juga melakukan penggantian cones setiap 8 jam dengan membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam pemasangan. Tugas lainnya juga operator harus melakukan penyambungan benang apabila terjadi benang putus pada saat proses produksi. Penggantian ini harus segera dilakukan karena apabila terjadi benang putus maka mesin berhenti secara otomatis. Semakin sering mesin berhenti maka akan mempengaruhi jumlah kain grey yang dihasilkan.

2. Usulan untuk PT CTX:

Usulan untuk PT CTX adalah membuat 3 sel kerja usulan yaitu dengan 2 operator mengawasi 6 mesin, 3 operator mengawasi 9 mesin, dan 4 operator mengawasi 12 mesin. Hal ini juga dikarenakan memperhatikan ruang untuk memasang cones pada rak benang, sehingga tempat tidak memungkinkan untuk melebihi dari 4 operator.


(4)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

11 10 9 8 7 6 24 23 22 21 20 19 Jalan Gambar 6.1

Sel 4 operator dengan 12 mesin

Pembuatan sel kerja ini hanya berlaku pada saat operator memasang cones, pada saat benang putus operator tetap kembali bertanggung jawab terhadap masing-masing mesin yang bersangkutan.

Berdasarkan hasil pengolahan data hasil terbaik ditunjukkan dengan sel kerja 4 operator yang mengawasi 12 mesin.

3. Manfaat yang diperoleh perusahaan:

Apabila perusahaan dapat menerapkan model yang diusulkan maka output kain grey yang dihasilkan dapat ditingkatkan seperti pada tabel 6.1 berikut:

Tabel 6.1

Rangkuman Sel Kerja Usulan

Model Output Produksi % Peningkatan

Aktual/Sel 1 555.632

Sel 2 627.789 12.99%

Sel 3 646.158 16.29%


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 3

Dari tabel 6.1 di atas skenario dengan sel 4 (4 operator mengawasi 12 mesin) dapat menghasilkan kain grey lebih banyak sebesar 96,789 roll dibandingkan metode perusahaan.

6.2Saran

Saran yang diberikan adalah sel kerja usulan dapat diterapkan sehingga dapat menekan waktu pemasangan cones. Dengan waktu pemasangan yang lebih cepat didapatkan total exits kain grey yang lebih banyak dengan jumlah operator yang sama. Apabila usulan ini diterapkan maka persediaan benang harus diperhatikan, karena dengan waktu pemasangan cones yang lebih singkat maka persediaan cones akan cepat habis.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Harrel, C., Ghosh, B.K., Bowden, R.O., Simulation Using Promodel 2/e. The McGraw-Hill International Edition, 2003.

2. Law, A.M., Simulation Modelling and Analysis. The McGraw-Hill International Edition, 1991.

3. Setiawan, S., Simulasi. Andi Offset. Yogyakarta, 1991.

4. Sugiyono., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung, 2008.

5. Walpole, R.E., Pengantar Statistika. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1995.