Analisis Perbandingan Metode Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan First Come First Serve (FCFS), Priority Dispatching dan Integer Linear Programming di Departemen Rajut (Studi Kasus: PT.Central Texindo, Bandung).

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PT. X adalah perusahaan yang bergerak dalam industri tekstil yang memproduksi kain rajut. Permasalahan yang ada di perusahaan saat ini adalah adanya beberapa order yang mengalami keterlambatan penyelesaian di departemen rajut yang keterlambatannya bernilai besar. Masalah keterlambatan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah metode penjadwalan yang digunakan untuk menjadwalkan pengerjaan order tidak tepat.

Saat ini, perusahaan melakukan penjadwalan dengan menggunakan metode First Come First Serve (FCFS) dimana pengerjaan order dilakukan secara beurutan dari order yang pertama masuk sampai dengan yang terakhir masuk. Metode ini menghasilkan keterlambatan yang bernilai besar. Metode penjadwalan yang diusulkan penulis untuk meminimasi keterlambatan adalah metode Priority

Dispatching dan metode Integer Linear Programming. Kemudian dilakukan

perbandingan hasil nilai keterlambatan saat ini dengan nilai keterlambatan metode usulan.

Order yang akan dijadwalkan dalam penelitian ini berjumlah 21 order.

Sebelum melakukan penjadwalan, order-order ini dibagi ke dalam kelompok berdasarkan jenis mesin yang dapat digunakan untuk memproduksi order tersebut. Dalam penelitian ini, terdapat 4 kelompok yang terbentuk.

Kemudian dilakukan penjadwalan dengan menggunakan metode perusahaan dan metode usulan untuk tiap kelompok. Pada kelompok 1, dengan menggunakan metode usulan perusahaan dapat meminimasi nilai keterlambatan sebesar 1286.667 jam (39.1%). Pada kelompok 2, dengan menggunakan metode usulan perusahaan memperoleh nilai keterlambatan yang sama. Pada kelompok 3, dengan menggunakan metode usulan perusahaan dapat meminimasi nilai keterlambatan sebesar 233.667 jam (57.7%). Pada kelompok 4, dengan menggunakan metode usulan perusahaan memperoleh nilai keterlambatan yang sama.


(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH……….. v

DAFTAR ISI……….. vii

DAFTAR TABEL………. xi

DAFTAR GAMBAR……… xiii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……… 1-1 1.2 Identifikasi Masalah……….. 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi………. 1-3 1.4 Perumusan Masalah………... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian……….. 1-4 1.6 Sistematika Penulisan……… 1-4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1Penjadwalan……… 2-1 2.1.1 Pengertian Penjadwalan………... 2-1 2.1.2 Tujuan Penjadwalan………. 2-2 2.1.3 Variabel atau Istilah yang Digunakan dalam Penjadwalan.. 2-3 2.1.4 Masukan untuk Penjadwalan Pekerjaan………... 2-4 2.1.5 Klasifikasi Penjadwalan………... 2-5 2.2 Penjadwalan Job Shop……….. 2-11 2.3 Metode Penjadwalan Priority Dispatching... 2-15 2.4 Metode Integer Linear Programming………... 2-18 2.4.1 Pengertian Linear Programming………. 2-18 2.4.2 Komponen Model Linear Programming………. 2-19 2.5 Penggunaan Software AMPL untuk Memecahkan Masalah……. 2-19 Linier Programming

BAB 3 SISTEMATIKA PENULISAN

3.1 Metodologi Penelitian………... 3-1 3.2 Keterangan Metodologi Penelitian……… 3-4


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha 3.3 Langkah-Langkah Pengolahan Data……….... 3-8 3.4 Keterangan Flowchart Pengolahan Data Secara Umum... 3-8 3.5 Langkah-Langkah Penjadwalan dengan Menggunakan... 3-10 Metode First Come First Serve (FCFS)

3.6 Keterangan Langkah-Langkah Penjadwalan dengan... 3-11 Menggunakan Metode FCFS

3.7 Langkah-Langkah Penjadwalan dengan Menggunakan... 3-13 Metode Priority Dispatching

3.8 Keterangan Langkah-Langkah Penjadwalan dengan... 3-14 Menggunakan Metode Priority Dispatching

3.9 Langkah-Langkah Penjadwalan dengan Menggunakan Metode... 3-16 Integer Linear Programming

3.10 Keterangan Langkah-Langkah Penjadwalan dengan... 3-18 Menggunakan Metode Integer Linear Programming

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan……….. 4-1 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….. 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi………... 4-2 4.2 Data Order Perusahaan……… 4-4 4.3 Data Mesin Rajut yang Terdapat di Perusahaan……….. 4-5 4.4 Data Jenis benang yang Terdapat di Perusahaan……….. 4-5 4.5 Jenis Produk Kain Rajut yang Dapat Dihasilkan oleh Tiap Jenis… 4-6

Mesin

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengelompokan Order yang Masuk ke Perusahaan ke dalam……. 5-1 Kelompok- Kelompok Mesin

5.2 Metode Penjadwalan yang Digunakan dalam Pengolahan Data….. 5-4 5.3 Penjadwalan Order pada Kelompok 1 dengan menggunakan……. 5-6 Metode FCFS dan Metode Priority Dispatching

5.3.1 Metode FCFS pada Kelompok 1……….. 5-6 5.3.2 Metode Priority Dispatching untuk Kelompok 1………… 5-9


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha 5.4 Metode Penjadwalan Order pada Kelompok 2 dengan…………... 5-11 menggunakan Metode FCFS dan Metode Priority Dispatching

5.4.1 Metode FCFS pada Kelompok 2……….. 5-11 5.4.2 Metode Priority Dispatching pada Kelompok 2………….. 5-12 5.5 Metode Penjadwalan Order untuk Kelompok 3 dengan…………. 5-14 menggunakan Metode FCFS dan Metode Integer Linear

Programming

5.5.1 Metode FCFS untuk Kelompok 3………... 5-14 5.5.2 Metode Integer Linear Programming untuk Kelompok 3.. 5-15 5.6 Metode Penjadwalan Order pada Kelompok 4 dengan……… 5-21

menggunakan Metode FCFS dan Metode Integer Linear

Programming

5.6.1 Metode FCFS untuk Kelompok 4………... 5-22 5.6.2 Metode Integer Linear Programming untuk Kelompok 4.. 5-23 5.7 Analisis Perbandingan Hasil Nilai Keterlambatan dan Nilai……... 5-30

Makespan Kelompok 1 dengan Metode Perusahaan (Metode

FCFS) dibandingkan dengan Metode Usulan (Metode

Priority Dispatching)

5.8 Analisis Perbandingan Hasil Nilai Keterlambatan dan Nilai……... 5-31 Makespan Kelompok 2 dengan Metode Perusahaan (Metode

FCFS) dibandingkan dengan Metode Usulan (Metode

Priority Dispatching)

5.9 Analisis Perbandingan Hasil Keterlambatan Kelompok 3 dengan.. 5-32 Metode Perusahaan (Metode FCFS) dibandingkan dengan

Metode Usulan (Metode Integer Linear Progamming dengan bantuan Software AMPL)

5.10 Analisis Perbandingan Hasil Keterlambatan Kelompok 4………. 5-33 dengan Metode Perusahaan (Metode FCFS) dibandingkan dengan Metode Usulan (Metode Integer Linear Progamming dengan bantuan Software AMPL)


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha (Metode FCFS)

5.12 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Metode Priority…………... 5-34

Dispatching

5.13 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Metode Integer……… 5-35

Linear Programming

5.14 Analisis Alasan Penggunaan Software AMPL dan Kelebihan…... 5-35

Software AMPL dibandingkan dengan Software Excel dan WinQSB

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan……… 6-1 6.1.1 Metode Penjadwalan Perusahaan Saat Ini dan………. 6-1 Kelebihan serta Kelemahan Metode Ini

6.1.2 Usulan Metode Penjadwalan yang Optimal Bagi…………. 6-2 Perusahaan dan Kelebihan serta Kelemahan Metode Ini 6.1.3 Perbandingan Total Nilai Keterlambatan yang……… 6-2 Dihasilkan dengan Metode Perusahaan Dibandingkan

dengan Metode Usulan

6.1.4 Manfaat yang Diperoleh Perusahaan dengan Metode... 6-3 Usulan

6.2 Saran... 6-4 DAFTAR PUSTAKA... xv KOMENTAR DOSEN PENGUJI


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman

4.1 Data Order Perusahaan 4-4 4.2 Data Mesin Rajut yang Terdapat di Perusahaan 4-5 4.3 Data Jenis Benang yang Terdapat di Perusahaan 4-5

4.4 Jenis Produk Kain Rajut yang Dapat Dihasilkan Tiap Jenis 4-6

Mesin

5.1 Urutan Order Berdasarkan Metode FCFS 5-3 5.2 Urutan Order pada Kelompok 1 dengan Menggunakan 5-6

Metode FCFS

5.3 Hasil Penjadwalan Order pada Kelompok 1 dengan 5-7 Menggunakan Metode FCFS

5.4 Langkah Pengerjaan Metode Priority Dispatching pada 5-9 Kelompok 1

5.5 Hasil Penjadwalan Order pada Kelompok 1 dengan 5-10 Menggunakan Metode Priority Dispatching

5.6 Urutan Order pada Kelompok 2 dengan Menggunakan 5-11 Metode FCFS

5.7 Hasil Penjadwalan Order pada Kelompok 2 dengan 5-11 Menggunakan Metode FCFS

5.8 Langkah Pengerjaan Metode Priority Dispatching pada 5-12 Kelompok 2

5.9 Hasil Penjadwalan Order untuk Kelompok 2 dengan 5-13 Menggunakan Metode Priority Dispatching

5.10 Urutan Order untuk Kelompok 3 dengan Menggunakan 5-14 Metode FCFS

5.11 Hasil Penjadwalan Order untuk Kelompok 3 dengan 5-14 Menggunakan Metode FCFS

5.12 Hasil Penjadwalan Order pada Kelompok 3 dengan 5-21 Menggunakan Metode Integer Linear Programming


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha Metode FCFS

5.14 Hasil Penjadwalan Order pada Kelompok 4 dengan 5-22 Menggunakan Metode FCFS

5.15 Hasil Penjadwalan Order pada Kelompok 4 dengan 5-29 Menggunakan Metode Integer Linear Programming


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Pola Aliran Pure Flow Shop 2-10

2.2 Pola Aliran General Flow Shop 2-10

2.3 Pola Aliran Job Shop 2-11

2.4 Precedence Constraint 2-14

3.1 Metodologi Penelitian 3-1

3.2 Flowchart Pengolahan Data Secara Umum 3-8 3.3 Flowchart Penjadwalan dengan Menggunakan Metode FCFS 3-10 3.4 Flowchart Penjadwalan dengan Menggunakan Metode Priority 3-13

Dispatching

3.5 Flowchart Penjadwalan dengan Menggunakan Metode Integer 3-17

Linear Programming

4.1 Logo PT. Central Texindo 4-1

4.2 Struktur Organisasi Perusahaan Umum 4-2 4.3 Struktur Organisasi Perusahaan Divisi Rajut 4-3 5.1 Gantt Chart pada Kelompok 1 dengan Menggunakan Metode 5-8

FCFS

5.2 Gantt Chart pada Kelompok 1 dengan Menggunakan Metode 5-10 Priority Dispatching

5.3 Gantt Chart pada Kelompok 2 dengan Metode FCFS 5-12

5.4 Gantt Chart pada Kelompok 2 dengan Menggunakan Metode 5-13

Priority Dispatching

5.5 Gantt Chart pada Kelompok 3 dengan Metode FCFS 5-15 5.6 Input Program AMPL untuk Kelompok 3 5-19

5.7 Tampilan Program AMPL 5-19

5.8 Masukkan Nama File Input Program AMPL yang Ingin 5-20 Dijalankan

5.9 Hasil Program AMPL untuk Kelompok 3 5-20

5.10 Gantt Chart pada Kelompok 3 dengan Menggunakan Metode 5-21


(9)

xiv

Universitas Kristen Maranatha 5.11 Gantt Chart Kelompok 4 dengan Metode FCFS 5-23 5.12 Input Program AMPL untuk Kelompok 4 5-27

5.13 Tampilan Program AMPL 5-27

5.14 Masukkan Nama File Input AMPL yang Ingin Dijalankan 5-28 5.15 Hasil Program AMPL untuk Kelompok 4 5-29 5.16 Gantt Chart Pada Kelompok 4 dengan Menggunakan Metode 5-30

Integer Linear Programming

5.17 Perbandingan Hasil Nilai Keterlambatan dan Nilai Makespan 5-30 pada Kelompok 1

5.18 Perbandingan Hasil Nilai Keterlambatan dan Nilai Makespan 5-31 pada Kelompok 2

5.19 Perbandingan Hasil Nilai Keterlambatan dan Nilai Makespan 5-32 pada Kelompok 3

5.20 Perbandingan Hasil Nilai Keterlambatan dan Nilai Makespan 5-33 pada Kelompok 4


(10)

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

Nama Mahasiswa : Alvin Anggawijaya NRP : 1023011

Judul Tugas Akhir : Analisis Perbandingan Metode Penjadwalan Produksi dengan Menggunakan First Come First Serve (FCFS),

Priority Dispatching dan Integer Linear Programming di

Departemen Rajut (Studi Kasus: PT. Central Texindo, Bandung)

Komentar-Komentar Dosen Penguji:

1. Perbaiki tata kalimat dan salah ketik.

2. Cek lagi format penulisan  spasi, justified, font, urutan daftar pustaka,

portrait landscape.

3. Judul: Analisis Perbandingan Metode Penjadwalan Produksi dengan Menggunakan First Come First Serve (FCFS), Priority Dispatching dan

Integer Linear Programming di Departemen Rajut (Studi Kasus: PT.

Central Texindo, Bandung).

4. Abstrak: 3 alenia (masalah, metodologi, hasil).

5. Cek konsistensi istilah  contoh: kelambatan/keterlambatan. 6. Latar belakang dan identifikasi beda.

7. Masalah: ada keterlambatan dan cukup besar. 8. Metode  Bab 3 jangan dari Bab 1.

9. Flowchart metodologi  rapihkan dan lengkapi.

10. Flowchart pengolahan data  buat 2 macam (secara umum dan masing- masing per metode).

11. Jelaskan alasan pakai AMPL dan kelebihannya. 12. Job desc ga ada.

13. Buat tabel data yang menghubungkan pesanan dan jenis mesin. 14. Dasar pengelompokan belum jelas.


(11)

15. Kenapa Priority Dispatching hanya bisa kelompok 1 dan 2, Integer

Linear Programming hanya kelompok 3 dan 4.

16. Saran no 1  cek lagi. 17. % keterlambatan  cek lagi.

18. Tabel banyak yang tidak ada satuan. 19. Dasar pembuatan kelompok.

20. Penjelasan 1 mesin jumlahnya bisa lebih dari 1.

21. Perbaiki flowchart pengolahan data pada gambar 3.2, gambar 3.3 dan gambar 3.4.


(12)

DATA PENULIS

Nama : Alvin Anggawijaya

Alamat di Bandung: Jl. Karang Sari No. 226, Bandung Alamat Asal : Jl. Karang Sari No. 226, Bandung No. Telp Bandung : 022 6042869

No. Telp Asal : 022 6042869 No. Handphone : 085795000638

Alamat email : alvinnanggawijaya92@gmail.com Pendidikan : SMA Trinitas Bandung

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas Akhir : A


(13)

1-1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penjadwalan suatu order/pekerjaan yang berasal dari konsumen di suatu perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan argoindustri, memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan. Perusahaan berupaya untuk memiliki penjadwalan yang paling efekif dan efisien sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen tepat waktu dan mempunyai waktu produksi seminimum mungkin sehingga dapat meminimasi biaya.

Dalam sebuah sistem produksi yang kompleks dapat terjadi penumpukan pekerjaan atau barang yang membentuk antrian panjang yang tidak dapat diselesaikan secara optimal. Sistem produksi yang melibatkan banyak proses, mesin dan juga waktu proses yang bervariasi akan menemui banyak hambatan bila tidak ada metode penjadwalan yang tepat dan akhirnya berakibat pada terganggunya proses produksi secara keseluruhan.

P.T. Central Texindo adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang textile yang mengolah benang (bahan baku) menjadi kain rajut melalui proses rajut. Perusahaan memproduksi barang sesuai dengan pesanan konsumen (job order). Saat ini, masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah adanya beberapa order yang mengalami keterlambatan penyelesaian di departemen rajut yang keterlambatannya bernilai besar. Keterlambatan di departemen rajut ini menyebabkan proses produksi di departemen selanjutnya (departemen finishing) belum dapat dilakukan, karena order masih belum selesai diproses (antri) di departemen rajut. Pada akhirnya, perusahaan harus menanggung biaya penalty yang harus dibayarkan kepada konsumen yang diakibatkan keterlambatan penyelesaian order yang terjadi. Saat ini,


(14)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha perusahaan melakukan penjadwalan order dengan menggunakan metode First

Come First Serve (FCFS).

Dalam tugas akhir ini, penulis bermaksud untuk membantu perusahaan dalam mengusulkan metode penjadwalan usulan yang dapat memberikan hasil optimal, dimana penjadwalan usulan yang dihasilkan menghasilkan nilai keterlambatan yang paling minimum.

1.2 Identifikasi Masalah

Keterlambatan penyelesaian suatu order dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti adanya kerusakan mesin, mati lampu, bahan baku belum tersedia, dan sebagainya. Tetapi dalam masalah keterlambatan yang terjadi pada departemen rajut di perusahaan ini, keterlambatan diduga disebabkan karena metode penjadwalan yang digunakan perusahaan saat ini tidak tepat. Saat ini, perusahaan menggunakan metode First Come First Serve (FCFS). Dalam metode ini, order yang dikerjakan diurutkan berdasarkan waktu masuk

order dari order yang pertama masuk sampai yang terakhir. Tetapi pada

kondisi nyata di perusahaan, ada beberapa order yang masuk di belakang tetapi memiliki waktu penyelesaiaan (due date) yang lebih cepat dibandingkan dengan order yang masuk terlebih dahulu. Oleh karena hal ini, maka saat ini terjadi adanya keterlambatan dari penyelesaian beberapa order di departemen rajut yang bernilai besar.

Perusahaan tidak menggunakan metode penjadwalan lain dikarenakan perusahaan tidak mengetahui metode penjadwalan yang lain. Untuk itu, dalam tugas akhir ini penulis ingin membantu perusahaan dalam mencari, membuktikan dan mengusulkan metode penjadwalan yang memberikan hasil penjadwalan yang optimal bagi perusahaan.


(15)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan Masalah

Agar masalah yang dianalisis penulis lebih fokus dan tidak terlalu luas, maka penelitian yang dilakukan hanya untuk order yang belum dijadwalkan pada tanggal 15 Desember 2013.

Asumsi

Sedangkan asumsi- asumsi yang digunakan, yaitu:

Mesin selalu dalam kondisi siap pakai (available)

 Material selalu tersedia dan siap digunakan.

 Operator bekerja secara wajar.

 Operasi berjalan dari awal dan tidak ada penghentian operasi.

 Jumlah dan jenis mesin tidak mengalami perubahan selama penelitian.

1.4 Perumusan Masalah

Berikut adalah perumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis setelah mengidentifikasi dan membatasi masalah, yaitu:

1. Bagaimana metode penjadwalan perusahaan saat ini dan apa kelebihan serta kelemahan dari metode penjadwalan tersebut?

2. Apa metode penjadwalan usulan yang dapat memberikan hasil penjadwalan optimal bagi perusahaan dan apa kelebihan serta kelemahan metode usulan tersebut?

3. Bagaimana perbandingan total nilai keterlambatan yang dihasilkan dengan metode perusahaan dibandingkan dengan metode usulan?

4. Apa saja manfaat yang akan diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode usulan?


(16)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penulis melakukan penelitian, yaitu:

1. Mengetahui metode penjadwalan perusahaan saat ini dan menganalisis kelebihan serta kelemahan metode penjadwalan tersebut.

2. Memberikan metode penjadwalan usulan yang dapat memberikan hasil penjadwalan optimal bagi perusahaan dan menganalisis kelebihan serta kelemahan metode usulan tersebut.

3. Menghitung perbandingan total nilai keterlambatan yang dihasilkan dengan metode perusahaan dibandingkan dengan metode usulan.

4. Menganalisis manfaat yang akan diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode penjadwalan usulan.

1.6 Sistematika Penulisan

Berikut adalah susunan laporan tugas akhir: BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan dari penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 ini berisi mengenai teori- teori yang digunakan dalam pembuatan dan penyusunan laporan tugas akhir ini. Adapun teori yang ada adalah mengenai penjadwalan secara umum, metode penjadwalan Priority Dispatching, metode penjadwalan Integer Linear Programming dan teori mengenai penggunaan software AMPL untuk menyelesaikan masalah Linier

Programming.


(17)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 ini berisi mengenai langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menyusun laporan dari awal sampai akhir dan langkah-langkah dari metode yang akan digunakan dalam pengolahan data, disertakan diagram alir dan penjelasannya.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab 4 ini berisi mengenai data- data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian, seperti data umum perusahaan (sejarah singkat dan struktur organisasi perusahaan), data order perusahaan, data mesin rajut yang terdapat di perusahaan, data jenis benang yang terdapat di perusahaan dan data jenis produk kain rajut yang dapat dihasilkan oleh tiap jenis mesin.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab 5 ini berisi mengenai pengolahan data yang dilakukan yaitu pembuatan penjadwalan dengan menggunakan metode penjadwalan perusahaan (metode FCFS) dan metode penjadwalan usulan (metode Priority Dispatching dan metode Integer Linear Programming. Selain itu, dalam bab ini juga berisi analisis terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 6 ini berisi mengenai kesimpulan- kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dibuat. Selain itu berisi mengenai saran- saran yang dapat diberikan pada perusahaan dan penelitian selanjutnya.


(18)

6-1

Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Metode Penjadwalan Perusahaan Saat Ini dan Kelebihan serta Kelemahan Metode Ini

Saat ini, perusahaan melakukan penjadwalan terhadap order- order yang masuk ke perusahaan dengan menggunakan metode First Come

First Serve (FCFS). Dalam metode ini, perusahaan melakukan

penjadwalan order dengan cara mengurutkan order berdasarkan waktu kedatangan order dari yang pertama kali datang sampai dengan yang terakhir kali datang. Sementara itu, penentuan jenis mesin yang akan digunakan dalam metode ini menggunakan dua urutan prioritas yaitu: 1.Mesin dengan waktu penyelesaian terkecil yang sedang menganggur 2.Mesin yang sedang tidak bekerja/menganggur

Kelebihan metode ini adalah metode ini mudah untuk digunakan. Sedangkan kelemahan metode ini adalah metode ini tidak bisa memberikan hasil penjadwalan yang optimal bagi perusahaan dikarenakan karakteristik metode ini tidak dapat menyelesaikan masalah perusahaan. Karakteristik metode FCFS adalah mengurutkan order berdasarkan waktu masuk order. Tetapi pada kondisi nyata di perusahaan, ada beberapa order yang masuk di belakang tetapi memiliki waktu penyelesaiaan (due date) yang lebih cepat dibandingkan dengan

order yang masuk terlebih dahulu. Hal inilah yang menyebabkan banyak order mengalami keterlambatan yang menjadi masalah yang dihadapi


(19)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6.1.2 Usulan Metode Penjadwalan yang Optimal Bagi Perusahaan dan

Kelebihan serta Kelemahan Metode Ini

Usulan metode penjadwalan yang tepat bagi perusahaan adalah metode Priority Dispatching dan metode Integer Linear Programming. Metode Priority Dispatching digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan order pada perusahaan dengan kondisi n

order dengan m mesin (dimana terdapat banyak order yang bisa

dikerjakan pada jenis mesin yang lebih dari satu jenis). Sedangkan metode Integer Linear Programming digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan order pada perusahaan dengan kondisi n

order dengan 1 mesin (dimana terdapat banyak order yang hanya bisa

dikerjakan oleh 1 jenis mesin. Metode penjadwalan usulan ini dikatakan tepat karena dapat menyelesaikan permasalahan penjadwalan order yang ada di perusahaan. Hal ini dikarenakan karakteristik metode ini sesuai dengan karakteristik masalah perusahaan dimana terdapat banyak order yang bisa dikerjakan di satu jenis mesin/ lebih dimana tiap mesin memiliki waktu proses yang berbeda untuk mengerjakan suatu order. Metode ini juga cukup mudah dalam penggunaannya dan dapat memberikan solusi yang baik bahkan optimal bagi perusahaan.

6.1.3 Perbandingan Total Nilai Keterlambatan yang Dihasilkan dengan Metode Perusahaan Dibandingkan dengan Metode Usulan

• Perhitungan Nilai Keterlambatan Kelompok 1

Pada metode perusahaan (FCFS) nilai keterlambatan yang dihasilkan untuk kelompok 1 adalah 3290 jam. Sedangkan pada metode usulan (Priority Dispatching) nilai keterlambatan yang dihasilkan untuk kelompok 1 adalah 2003.333 jam.

• Perhitungan Nilai Keterlambatan Kelompok 2

Nilai keterlambatan yang dihasilkan oleh kedua metode baik metode perusahaan (FCFS) maupun metode usulan (Priority Dispatching) untuk kelompok 2 adalah 0 jam.


(20)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha • Perhitungan Nilai Keterlambatan Kelompok 3

Pada metode perusahaan (FCFS) nilai keterlambatan yang dihasilkan untuk kelompok 3 adalah 404.667 jam. Sedangkan pada metode usulan (Integer Linear Programming) nilai keterlambatan yang dihasilkan untuk kelompok 3 adalah 171 jam.

• Perhitungan Nilai Keterlambatan Kelompok 4

Nilai keterlambatan yang dihasilkan oleh kedua metode baik metode perusahaan (FCFS) maupun metode usulan (Integer Linear

Programming) untuk kelompok 4 adalah 0 jam.

6.1.4 Manfaat yang Diperoleh Perusahaan dengan Metode Usulan Kelompok 1

Pada kelompok 1, dengan menggunakan metode usulan (Priority

Dispatching) perusahaan bisa meminimasi nilai keterlambatan sebesar

1286.667 jam (39.1%). Kelompok 2

Pada kelompok 2, dengan menggunakan metode usulan (Priority

Dispatching) perusahaan bisa meminimasi nilai keterlambatan sebesar

0 jam (0 %). • Kelompok 3

Pada kelompok 3, dengan menggunakan metode usulan (Integer

Linear Programming) perusahaan bisa meminimasi nilai

keterlambatan sebesar 233.667 jam (57.7 %). • Kelompok 4

Pada kelompok 4, dengan menggunakan metode usulan (Integer

Linear Programming) perusahaan bisa meminimasi nilai


(21)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6.2 Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan perhitungan nilai keterlambatan yang dihasilkan di departemen selanjutnya yaitu departemen

finishing.

2. Sebaiknya ketika perusahaan menerima order dan kemudian ditemukan keterlambatan pada saat dilakukan penjadwalan, perusahaan mendiskusikan kepada konsumen untuk mencari langkah- langkah guna meminimasi biaya

penalty yang mungkin muncul dari keterlambatan yang dihasilkan, seperti

dengan melakukan backorder.

3. Jika metode Priority Dispatching diterapkan di perusahaan, perlu pelatihan untuk cara perhitungan bagi karyawan bagian penjadwalan. Sedangkan jika metode Integer Linear Programming diterapkan di perusahaan, perlu pelatihan untuk cara perhitungan, cara pembuatan model dan cara penggunaan software AMPL bagi karyawan bagian penjadwalan. Diperlukan juga hardware yang mendukung penggunaan software tersebut.


(22)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Baker, Kenneth R.; “Introduction to Sequencing and Scheduling”, John Wiley and Sons Inc., New York, 1974.

2. Conway, Richard W., et al.; “Theory of Scheduling”, Addison Wesley Publishing Company, Massachusetts, 1976.

3. Driebeek, Norman J.; “Applied Linear Programming”, Addison Wesley Publishing Company, Massachusetts, 1969.

4. Fogarty, Donald W., John H. Blackstone, Thomas R. Hoffman.; “Production and Inventory Management 2nd Edition”, South Western Publishing, Cincinnati, 1991.

5. Kusuma, Hendra, Ir.; “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Andy, 1992.

6. Morton, Thomas E.; “Heuristic Scheduling System”, Thomas E. Morton and David W., John Wiley and Sons Inc., Canada, 1993.

7. Parker R. Gary.; “Deterministic Scheduling Theory”, Chapman & Hall, London, 1995.

8. Seetharama L. Narasimhan, Dennis W. McLeavey, Peter J. Billington.;

“Production and Planning Inventory Control”, Prentice-Hall

International Inc., New Jersey, 1995.

9. Taha, Hamdy A.; “Operations Research”, Pearson Education International , New Jersey, 2007.


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 ini berisi mengenai langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menyusun laporan dari awal sampai akhir dan langkah-langkah dari metode yang akan digunakan dalam pengolahan data, disertakan diagram alir dan penjelasannya.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab 4 ini berisi mengenai data- data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian, seperti data umum perusahaan (sejarah singkat dan struktur organisasi perusahaan), data order perusahaan, data mesin rajut yang terdapat di perusahaan, data jenis benang yang terdapat di perusahaan dan data jenis produk kain rajut yang dapat dihasilkan oleh tiap jenis mesin.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab 5 ini berisi mengenai pengolahan data yang dilakukan yaitu pembuatan penjadwalan dengan menggunakan metode penjadwalan perusahaan (metode FCFS) dan metode penjadwalan usulan (metode Priority Dispatching dan metode Integer Linear Programming. Selain itu, dalam bab ini juga berisi analisis terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 6 ini berisi mengenai kesimpulan- kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dibuat. Selain itu berisi mengenai saran- saran yang dapat diberikan pada perusahaan dan penelitian selanjutnya.


(2)

6-1

Universitas Kristen Maranatha 6.1Kesimpulan

6.1.1 Metode Penjadwalan Perusahaan Saat Ini dan Kelebihan serta Kelemahan Metode Ini

Saat ini, perusahaan melakukan penjadwalan terhadap order- order yang masuk ke perusahaan dengan menggunakan metode First Come First Serve (FCFS). Dalam metode ini, perusahaan melakukan penjadwalan order dengan cara mengurutkan order berdasarkan waktu kedatangan order dari yang pertama kali datang sampai dengan yang terakhir kali datang. Sementara itu, penentuan jenis mesin yang akan digunakan dalam metode ini menggunakan dua urutan prioritas yaitu: 1.Mesin dengan waktu penyelesaian terkecil yang sedang menganggur 2.Mesin yang sedang tidak bekerja/menganggur

Kelebihan metode ini adalah metode ini mudah untuk digunakan. Sedangkan kelemahan metode ini adalah metode ini tidak bisa memberikan hasil penjadwalan yang optimal bagi perusahaan dikarenakan karakteristik metode ini tidak dapat menyelesaikan masalah perusahaan. Karakteristik metode FCFS adalah mengurutkan order berdasarkan waktu masuk order. Tetapi pada kondisi nyata di perusahaan, ada beberapa order yang masuk di belakang tetapi memiliki waktu penyelesaiaan (due date) yang lebih cepat dibandingkan dengan order yang masuk terlebih dahulu. Hal inilah yang menyebabkan banyak order mengalami keterlambatan yang menjadi masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini.


(3)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6.1.2 Usulan Metode Penjadwalan yang Optimal Bagi Perusahaan dan

Kelebihan serta Kelemahan Metode Ini

Usulan metode penjadwalan yang tepat bagi perusahaan adalah metode Priority Dispatching dan metode Integer Linear Programming. Metode Priority Dispatching digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan order pada perusahaan dengan kondisi n order dengan m mesin (dimana terdapat banyak order yang bisa dikerjakan pada jenis mesin yang lebih dari satu jenis). Sedangkan metode Integer Linear Programming digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan order pada perusahaan dengan kondisi n order dengan 1 mesin (dimana terdapat banyak order yang hanya bisa dikerjakan oleh 1 jenis mesin. Metode penjadwalan usulan ini dikatakan tepat karena dapat menyelesaikan permasalahan penjadwalan order yang ada di perusahaan. Hal ini dikarenakan karakteristik metode ini sesuai dengan karakteristik masalah perusahaan dimana terdapat banyak order yang bisa dikerjakan di satu jenis mesin/ lebih dimana tiap mesin memiliki waktu proses yang berbeda untuk mengerjakan suatu order. Metode ini juga cukup mudah dalam penggunaannya dan dapat memberikan solusi yang baik bahkan optimal bagi perusahaan.

6.1.3 Perbandingan Total Nilai Keterlambatan yang Dihasilkan dengan Metode Perusahaan Dibandingkan dengan Metode Usulan

• Perhitungan Nilai Keterlambatan Kelompok 1

Pada metode perusahaan (FCFS) nilai keterlambatan yang dihasilkan untuk kelompok 1 adalah 3290 jam. Sedangkan pada metode usulan (Priority Dispatching) nilai keterlambatan yang dihasilkan untuk kelompok 1 adalah 2003.333 jam.

• Perhitungan Nilai Keterlambatan Kelompok 2

Nilai keterlambatan yang dihasilkan oleh kedua metode baik metode perusahaan (FCFS) maupun metode usulan (Priority Dispatching) untuk kelompok 2 adalah 0 jam.


(4)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha • Perhitungan Nilai Keterlambatan Kelompok 3

Pada metode perusahaan (FCFS) nilai keterlambatan yang dihasilkan untuk kelompok 3 adalah 404.667 jam. Sedangkan pada metode usulan (Integer Linear Programming) nilai keterlambatan yang dihasilkan untuk kelompok 3 adalah 171 jam.

• Perhitungan Nilai Keterlambatan Kelompok 4

Nilai keterlambatan yang dihasilkan oleh kedua metode baik metode perusahaan (FCFS) maupun metode usulan (Integer Linear Programming) untuk kelompok 4 adalah 0 jam.

6.1.4 Manfaat yang Diperoleh Perusahaan dengan Metode Usulan Kelompok 1

Pada kelompok 1, dengan menggunakan metode usulan (Priority Dispatching) perusahaan bisa meminimasi nilai keterlambatan sebesar 1286.667 jam (39.1%).

Kelompok 2

Pada kelompok 2, dengan menggunakan metode usulan (Priority Dispatching) perusahaan bisa meminimasi nilai keterlambatan sebesar 0 jam (0 %).

Kelompok 3

Pada kelompok 3, dengan menggunakan metode usulan (Integer Linear Programming) perusahaan bisa meminimasi nilai keterlambatan sebesar 233.667 jam (57.7 %).

Kelompok 4

Pada kelompok 4, dengan menggunakan metode usulan (Integer Linear Programming) perusahaan bisa meminimasi nilai keterlambatan sebesar 0 jam (0%).


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6.2Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan perhitungan nilai keterlambatan yang dihasilkan di departemen selanjutnya yaitu departemen finishing.

2. Sebaiknya ketika perusahaan menerima order dan kemudian ditemukan keterlambatan pada saat dilakukan penjadwalan, perusahaan mendiskusikan kepada konsumen untuk mencari langkah- langkah guna meminimasi biaya penalty yang mungkin muncul dari keterlambatan yang dihasilkan, seperti dengan melakukan backorder.

3. Jika metode Priority Dispatching diterapkan di perusahaan, perlu pelatihan untuk cara perhitungan bagi karyawan bagian penjadwalan. Sedangkan jika metode Integer Linear Programming diterapkan di perusahaan, perlu pelatihan untuk cara perhitungan, cara pembuatan model dan cara penggunaan software AMPL bagi karyawan bagian penjadwalan. Diperlukan juga hardware yang mendukung penggunaan software tersebut.


(6)

xv

Universitas Kristen Maranatha 1. Baker, Kenneth R.; “Introduction to Sequencing and Scheduling”, John

Wiley and Sons Inc., New York, 1974.

2. Conway, Richard W., et al.; “Theory of Scheduling”, Addison Wesley Publishing Company, Massachusetts, 1976.

3. Driebeek, Norman J.; “Applied Linear Programming”, Addison Wesley Publishing Company, Massachusetts, 1969.

4. Fogarty, Donald W., John H. Blackstone, Thomas R. Hoffman.; “Production and Inventory Management 2nd Edition”, South Western Publishing, Cincinnati, 1991.

5. Kusuma, Hendra, Ir.; “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Andy, 1992.

6. Morton, Thomas E.; “Heuristic Scheduling System”, Thomas E. Morton and David W., John Wiley and Sons Inc., Canada, 1993.

7. Parker R. Gary.; “Deterministic Scheduling Theory”, Chapman & Hall, London, 1995.

8. Seetharama L. Narasimhan, Dennis W. McLeavey, Peter J. Billington.;

“Production and Planning Inventory Control”, Prentice-Hall

International Inc., New Jersey, 1995.

9. Taha, Hamdy A.; “Operations Research”, Pearson Education International , New Jersey, 2007.


Dokumen yang terkait

Analisis Evektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Inti Jaya Logam.”

5 15 60

Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Suryamas Lestari Prima

12 49 61

Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Suryamas Lestari Prima

0 0 18

Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Suryamas Lestari Prima

0 0 1

Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Suryamas Lestari Prima

0 0 7

Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Suryamas Lestari Prima

0 0 9

Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Suryamas Lestari Prima

0 0 2

Analisis Evektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Inti Jaya Logam.”

0 0 1

Analisis Evektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Inti Jaya Logam.”

0 0 6

Analisis Evektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Inti Jaya Logam.”

0 0 6