ANALISIS PROSEDUR SIMPANAN DIRHAM BAROKAH KSPPS (KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH) ANDA KANTOR CABANG KARANGGEDE Tugas Akhir - ANALISIS PROSEDUR SIMPANAN DIRHAM BAROKAH KSPPS (KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH) ANDA KANTOR CABANG

  

ANALISIS PROSEDUR SIMPANAN DIRHAM

BAROKAH KSPPS (KOPERASI SIMPAN

PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH) ANDA

KANTOR CABANG KARANGGEDE

  

Tugas Akhir

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

GelarAhli Madya

  Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

Disusun Oleh :

ASIH FITRIYANI

  

NIM : 201 13 038

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

  MOTTO 1.

  Semua yang ada di dunia ini tak ada yang abadi. Jadi manfaatkan kesempatan yang ada sebelum kamu menyesalinya.

  2. Berusahalah jangan sampai terlengah waktu sedetik saja kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri.

  3. Jadilah orang yang berguna bagi orang lain 4.

  Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dan mengatasinya adalah sesuatu yang utama.

  5. Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini.

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Dengan mengucap syukur Alhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan baik.Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak

dibantu, dibimbing, dan didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Kepala Jurusan D3 Perbankan Syariah yang telah banyak membantu dan memeberi semangat dalam penyusunan tuga akhir ini.

  2. Dosen pembimbing Bapak Ari Setiawan, S.Pd,.M.M yang selalu memberikan

pengarahan, bimbingan dan semangat dalam penyusunan tugas akhir ini.

  3. Bapak ibu dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberi ilmu.

  4. Seluruh keluarga besar yang telah mendukung dan selalu mendoakan, Suami, Anak, Ibu, Ayah, Adik dan saudara-saudara.

  5. Teman-teman seperjuangan angkatan2013 jurusan D III Perbankan Syariah yang berjuang bersama dalam penulisan tugas akhir ini.

  6. KSPPS “ANDA” Cabang Karanggede.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah SWT berkat anugrah dan karunianya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Simpanan Dirham Barokah KSPPS “ANDA” Cabang Karanggede.

  Adapun maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi

salah satu syarat dalam menempuh jenjang Ahli Madya Jurusan Perbankan

Syariah. Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan kemampuan

yang penulis memiliki masih menjadi kendala sehingga masih jauh dari

sempurna. Dengan ini penulis mengharapakan masukan dan kritikan dan berbagai

pihak untuk menjadikan penulis memperbaiki segala kekurangan.

  Selesainya tugas akhir ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak, khususnya kedua Orang Tua,Suami serta Anakku tercinta yang

memberikan semangat dukungan dan doa dengan penuh kesabaran dan

pengorbanan memberikan dukungan moral maupun materi kepada penulis selama

ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Alfred L.,M.Si selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Diploma III Perbankan Syariah.

  3. Bapak Ari Setiawan, S. Pd,.M.M selaku dosen pembimbing yang selaku

memberikan bimbingan, masukan, arahan dalam menyusun tugas akhir ini.

  4. serta kasih sayang yang melimpah sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak Ibu dosen dan karyawan IAIN Salatiga.

  6. Segenap karyawan KSPPS “ANDA” Cabang Karanggede yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengenal dunia perbankan yang sesungguhnya, serta mengenalkan penulis pada lembaga-lembaga keuangan terkait dengan perbankan dalam kerjasama mereka

  7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 jurusan D III Perbankan Syariah yang berjuang bersama penulis dalam penulisan tugas akhir.

  Semoga atas segala bantuan dan bimbingan serta semangat yang diberikan mendapatkan balasan yang melimpah dari Allah SWT.Dan semoga tugas

akhir ini dapat memberikan sumbangan ilmu bagi lingkungan akademisi.

  Salatiga, 01 September 2016 Penulis

  ABSTRAK Fitriyani.Asih.2016. Analisis Penerapan Simpanan Dirham Barokah Tugas Akhir. Jurusan DIII Perbankan

  KSPPS ANDA Cabang Karanggede.

  

Syariah.Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salaiga. Pembimbing Ari Setiawan, S. Pd.,M.M Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan masyarakat terhadap

BMT yang menjadikan BMT saling bersaing untuk menarik minat nasabah,

dengan cara memperkenalkan produk baru atau memberi variasi pada produk-

produk lama, agar menimbulkan minat masyarakat untuk meminjam atau

menyimpan dana. Karena semakin banyak nasabah maka semakin banyak

pendapatan yang diperoleh BMT.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sejarah Perkembangan

Simpanan Dirham Barokah, Analisis Penerapan serta Pengaruh perkembangan

Simpanan Dirham Barokah terhadap KSPPS ANDA Cabang Karanggede.Metode

ini menggunakan deskriptif kualitatif melalui wawancara dan

dokumentasi.Penelitian dilakukan di KSPPS ANDA Cabang Karanggede.

  Hasil analisis menunjukan bahwa untuk membuat nasabah lebih tertarik

pada produk simpanan, menjadikan KSPPS yang bervariasi akan menimbulkan

ketertarikan nasabah untuk menyimpan dana. Salah satu yang menarik adalah

Simpanan Dirham Barokah yang merupakan salah satu produk yang diminati

oleh anggota KSPPS “ANDA” Cabang Karanggede. Simpanan Dirham Barokah

adalah simpanan untuk mempersiapkan anggota dalam merencanakan masa

depan ataupun usahannya. Merupakan produk yang diharapkan dapat

memberikan solusi bagi calon anggota yang ingin menginvestasikan dana yang

dimilikinya dalam waktu yang lama namun dengan setoran yang ringan. Kata Kunci: Simpanan Dirham, Prosedur, Perkembangan

  Halaman Judul .................................................................................... i Halaman Persetujuan Pembimbing ..................................................... ii Halaman Pengesahan .........................................................................iii Pernyataan Keaslian .......................................................................... iv Pernyataan Bebas Plagiasi .................................................................. v Motto ................................................................................................. vi Persembahan .................................................................................... vii Kata Pengantar .................................................................................viii Abstrak ............................................................................................... x Daftar Isi ........................................................................................... xi Daftar Gambar ................................................................................xiii Daftar Tabel .................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................. 5 C. Tujuan .................................................................... 5

  Metode Penelitian .................................................. 6 E. Sistematika Penulis ................................................ 8

  BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ....................................................... 9 B. Kajian teoritik ...................................................... 15 BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum ................................................ 30 B. Data Deskriptif ..................................................... 39 BAB IV ANALISIS DATA A. Sejarah Simpanan Dirham BarokahKSPPS ANDA Kantor Cabang Karanggede...................................... 51 B. Prosedur Simpanan Dirham Barokah .................. 56 C. Perkembangan Simpanan Dirham BarokahKSPPS ANDA Kantor Cabang Karanggede ......................... 66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................... 71 B. Saran – Saran ....................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................ LAMPIRAN ........................................................................................

Gambar 3.1 Struktur Organisasi pengelola KSPPS BMT ANDA Kantor

  Cabang Karanggede .............................................................................. 35

Gambar 4.1 Skema Simpanan Dirham Barokah ................................... 56Tabel 3.1 Wilayah Kantor C abang KSPPS “ANDA” ....................... 38Tabel 3.2 Nisbah bagi hasil ............................................................... 44Tabel 4.1 Perkembangan anggota Simpanan Dirham Barokah KSPPS

  ANDA Cab. Karanggede ................................................................... 54

Tabel 4.3 Perkembangan Keuangan Simpanan Dirham Barokah ..... 66

  

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

  Bank bukanlah sesuatu yang asing bagi masyarakat, seiring kemajuan zaman dan teknologi fungsi bank sangat diperlukan mengingat kebutuhan manusia yang semakin tinggi.Di Indonesia terdapat dua jenis bank yang melakukan aktivitas dalam lingkup yang berbeda, yaitu bank konvensional dengan konsep bunga dan bank syariah dengan konsep bebas bunga serta bagi hasil. Bagi bank yang berdasarkan pada prinsip syariah tidak dikenal bunga dalam memberikan jasa simpanan maupun pinjaman

  Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis (Kasmir, 2002: 29), bank juga melakukan berbagai kegiatan, sebagai lembaga keuangan.

  Kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali pada masyarakat melalui pemberian pinjaman atau kredit.

  Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, maksudnya dalam hal ini (Kasmir, 2002: 3) bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang biasanya adalah untuk keamanan uang nya.Sedangkan tujuan kedua adalah untuk melakukan investasi dengan harapan memperoleh bunga dari hasil simpanan nya.Tujuan lainnya adalah tujuan di atas, baik untuk mengamankan uang maupun untuk melakukan investasi, bank menyediakan sarana yang disebut dengan simpanan. Jenis simpanan yang ditawarkan sangat bervariasi tergantung dari bank yang bersangkutan secara umum jenis simpanan yang ada di bank adalah terdiri dari simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit) dan simpanan deposito (time deposit).

  Dalam hal ini bank berfungsi sebagai perantara antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana, bank yang kelebihan dana maksudnya adalah masyarakat yang memiliki dana lebih di bank atau yang akan digunakan untuk investasi. Dana yang disimpan di bank aman karena terhindar dari kehilangan atau kerusakan. Oleh bank dana yang di simpan disalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana atau membutuhkan dana untuk membiayai usaha dan kebutuhan lainnya dalam bentuk pinjaman. Pinjaman diberikan kepada masyarakat dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi.

  Lembaga keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank dan non bank, lembaga keuangan non bank merupakan salah satu jenis perusahaan keuangan. Fungsi dari lembaga ini hampir sama dengan lembaga perbankan yaitu dalam menghimpun dana dari masyarakat atau menyalurkan dana kepada pihak yang memerlukan. Manfaat dari lembaga keuangan non bank adalah untuk membantu menggerakkan sistem perekonomian masyarakat, khususnya untuk melayani kebutuhan ekonomi masyarakat yang tidak Syariah juga merupakan salah satu jenis perusahaan keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat atau menyalurkan dana kepada pihak yang memerlukan namun berlandaskan pada prinsip syariah.

  Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih mengembangkan usahannya pada sektor keuangan keuangan, yakni simpan pinjam. Usaha ini seperti usaha perbankan yakni menghimpun dana anggota dan calon anggota (nasabah) serta menyalurkannya kepada sektor ekonomi yang halal dan menguntungkan. Namun demikian, terbuka luas bagi BMT untuk mengembangkan lahan bisnisnya pada sektor riil maupun sektor keuangan lain yang dilarang dilakukan oleh lembaga keuangan bank. Karena BMT bukan bank, maka ia tidak tunduk pada aturan perbankan.

  Fungsi Baitul Maal wat tamwil yang sebenarnya dalam konsepsi Islam merupakan alternatif kelembagaan keuangan syariah.(Yunus, 2009:7) yang memiliki dimensi sosial dan produktif dalam skala nasional bahkan global, di mana denyut nadi perekonomian umat terpusat pada fungsi kelembagaan ini yang mengarah pada hidupnya fungsi-fungsi kelembagaan ekonomi lainnya.Dalam hal perkembangan selanjutnya di Indonesia, didorong oleh rasa keprihatinan yang mendalam terhadap banyaknya masyarakat miskin (rata-rata beragama Islam) yang terjerat oleh rentenir dan juga dalam rangka usaha memberikan alternatif bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya, namun tidak dapat berhubungan secara langsung tergolong kecil dan mikro.

  Karena sekarang banyak masyarakat dari menengah ke bawah yang mulai tertarik dengan BMT menjadikan BMT saling bersaing untuk menarik minat nasabah, salah satu nya dengan cara memperkenalkan produk baru atau memberi variasi pada produk-produk lama, agar menimbulkan minat masyarakat untuk meminjam atau menyimpan dana. Karena semakin banyak nasabah maka semakin banyak pendapatan yang diperoleh BMT.

  Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT ANDA yang beralamatkan di Jl. Prawiro Digdoyo, Pasar Karanggede Boyolali. Telp (0298) 610505. adalah salah satu dari sekian banyak lembaga yang menjadi alternatif menghimpunan dana langsung dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan pada usaha kecil dan menengah yang berprinsip secara syariah didaerah Karanggede dan sekitarnya.

  Salah satu produk simpanan yang ada di KJKS BMT ANDA cabang karanggede akan diteliti dan dibahas dalam penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Simpanan Dirham Barokah KSPPS Anda” penelitian ini dilakukan karena Simpanan Dirham Barokah merupakan penggabungan antara kedua produk yakni Simpanan Mudhorobah dan Deposito Mudhorobah. Serta ketertarikan masyarakat terhadap produk ini.

RUMUSAN MASALAH

  Dari uraian latar belakang di atas penulis memilih rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana SejarahSimpanan Dirham Barokah KSPPS ANDA Kantor

  Cabang Karanggede? 2. Bagaimana Prosedur Simpanan Dirham Barokah KSPPS ANDA Kantor

  Cabang Karanggede? 3. Bagaimana Perkembangan Simpanan Dirham Barokah KSPPS ANDA

  Kantor Cabang Karanggede? C.

   TUJUAN

  Penelitian ini bertujuan: 1.

  Untuk mengetahui Sejarah Perkembangan Simpanan Dirham Barokah di KSPPS ANDA karang gede? 2. Untuk mengetahui Prosedur Simpanan Dirham Barokah di KSPPS

  ANDA karang gede? 3. Untuk mengetahui Perkembangan Simpanan Dirham Barokah terhadap

  KSPPS ANDA?

METODE PENELITIAN

  Metode penelitian yang digunakan adalah 1)

  Lokasi Penelitian Wilayah penelitian ini dilakukan di KSPPS “ANDA” Kantor cabang Jl. Prawiro Digdoyo, Pasar Karanggede Boyolali

  2) Sumber Data

  Berdasarkan sumber data yang digunakan adalah: a.

  Data Primer Data primer adalah pengambilan data secara langsung.Data primer dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.

  b.

  Data Sekunder Data sekunder adalah pengambilan data secara tidak langsung, Data sekunder dari penelitian ini adalah dari literatur yang ada, atau data yang diberikan oleh BMT ANDA. 3)

  Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilaksanakan adalah: a.

  Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung kepada narasumber.Baik narasumber dari dalam lingkungan BMT (Direktur, Manajer, Bag.

  Akuntansi, Bag. Pemasaran/Marketing, Bag. Pembiayaan, Teller dan lain sebagainya), maupun narasumber dari luar lingkungan BMT (nasabah). Observasi Observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui buku-buku, internet dan media sejenis nya sebagai bahan referensi penyusun.

  d.

  Analisis Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha memberikan suatu gambaran atau kondisi mengenai suatu objek penelitian.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

  Pada penelitian ini terdiri dari 5 (Lima) Bab. Yang mana setiap Bab saling berkaitan satu Sama lain. Sistematik penulisan dalam penelitian ini adalah:

  Pada Bab I yang terdiri dari hal-hal yang berkaitan dan berhubungan dengan latar belakang masalah yang diungkapkan dalam latar belakang, yang kemudian diperkuat dengan rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian serta sistematika penelitian.

  Bab II Landasan Teori pada Bab ini, menguraikan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan materi yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini, dengan sumber dan referensi dari berbagai literatur. singkat perkembangan BMT ANDA SALATIGA, visi dan misi, tujuan pendirian BMT ANDA, struktur organisasi dan jenis produk.

  Bab IV Penyajian Data dan Analisismerupakan bagian ini dari penelitian, di dalamnya memberikan suatu analisis data dari data-data yang telah diteliti. Bab V Penutup yang berisikesimpulandan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka BMT merupakan kependekan dari Baitul Mal Wa Tamwil atau

  dapat juga ditulis dengan baitul maal wa baitul tamwil. Secara

  harfiah/lughowi baitul maal berarti rumah dana dan baitul tamwil rumah

  usaha. Baitul Maal dikembangkan berdasarkan sejarah perkembanganya.Yakni dari masa nabi sampai abad pertengahan perkembangan Islam. Dimana baitul maal berfungsi untuk mengumpulkan sekaligus mentasyarufkan dana sosial. Sedangkan baitul tamwil merupakan lembaga bisnis yang bermotif laba.

  Dari pengertian tersebut dapatlah ditarik suatu pengertian yang menyeluruh bahwa BMT merupakan organisasi bisnis yang berperan sosial.

  Peran sosial BMT akan terlihat pada definisi baitul maal, sedangkan peran bisnis BMT terlihat dari definisi baitul tanwil. Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih mengembangkan usaha nya pada sektor keuangan, yakni simpan- pinjam. Usaha ini seperti usaha perbankan yakni menghimpun dana anggota dan calon anggota (nasabah) serta menyalurkanya kepada sektor ekonomi yang halal dan menguntungkan. Namun demikian, terbuka luas bagi BMT untuk mengembangkan lahan bisnisnya pada sektor riil maupun sektor keuangan lain yang dilarang dilakukan oleh lembaga keuangan bank. Karena BMT bukan bank, maka ia tidak tunduk pada aturan perbankan. mungkin untuk BMT adalah koperasi, baik serba usaha (KSU) maupun simpan-pinjam (KSP). Namun demikian menurut (Ridwan, 2004:126), sangat mungkin dibentuk perundangan tersendiri, mengingat, sistem operasional BMT tidak sama persis dengan perkoperasian, semisal LKM (Lembaga Keuangan Mikro) Syariah, dll.

  Koperasi Syariah merupakan koperasi yang menjalankan usaha di bidang simpan pinjam dan pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Di masa lalu koperasi syariah identik dengan baitul maal wa tamwil (BMT), namun demikian dalam perkembangannya koperasi syariah tumbuh sangat beragam dengan variasi nama yang tidak seragam, diantaranya berjenis Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Koperasi Serba Usaha Syariah (KSUS) dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). KSUS merupakan koperasi yang terdiri atas berbagai jenis usaha, seperti menjual kebutuhan pokok dan barang-barang hasil produksi anggota, melayani simpan dan pinjam dengan menggunakan prinsip syariah.Sementara KJKS merupakan koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). Pada praktiknya KJKS merupakan bentuk badan hukum yang berlaku bagi lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) berupa baitul maal wa tamwil (BMT). Munculnya badan hukum KJKS merupakan bentuk keterpaksaan dari tidak adanya payung hukum dari BMT, padahal secara faktual pertumbuhan BMT di Indonesia semakin hari semakin meningkat pesat. Belum termasuk jumlah Perseroan Terbatas (PT) atau Lembaga Keuangan Mikro (LKM).

  Keharusan merubah diri dari BMT menjadi KJKS menimbulkan suatu konsekuensi yuridis yakni bahwa seluruh aturan main yang ada dalam BMT, baik tata cara pendirian, pengelolaan dan pengawasan harus mengacu pada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkoperasian.

  Hal ini bertujuan agar tercipta suatu kepastian hukum, perlindungan hukum serta menjaga kepercayaan masyarakat khususnya anggota koperasi.

  KJKS sebagai lembaga keuangan harus menjaga kredibilitas atau kepercayaan dari anggota pada khususnya dan atau masyarakat luas pada umumnya. Namun demikian untuk melaksanakan perannya sebagai lembaga keuangan, KJKS masih dihadapkan pada berbagai kendala yang disebabkan antara lain: pertama, belum adanya kesamaan sistem dan prosedur dalam operasional manajemen kelembagaan, manajemen usaha dan manajemen keuangan, dan kedua, belum adanya standar sistem dan prosedur dalam operasional manajemen kelembagaan, manajemen usaha dan manajemen keuangan.

  Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, maka sejak tahun 2007, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor: 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS). Standar Operasional Manajemen (PSOM) yang diperuntukkan bagi BMT namun demikian dalam praktiknya, belum semua BMT menerapkan PSOM tersebut, yang kemudian pada akhirnya menimbulkan persoalan-persoalan hukum. Beberapa BMT yang tertimpa kasus hukum lebih dikarenakan tidak diterapkan nya standar operasional manajemen yang telah ada dan para pengurus/pengelola BMT tidak mematuhi standar prosedur manajemen yang ditetapkan oleh pemerintah.

  Pada tanggal 25 September 2015, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 16 /Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi.

  Peraturan Menteri ini merubah status KJKS menjadi KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah) dengan menghapus Keputusan tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS). Meski merubah ketentuan sebelumnya akan tetapi dalam ketentuan Peraturan Menteri Nomor: 16 /Per/M.KUKM/IX/2015 tersebut tetap mengatur ketentuan tentang Standar Operasional Manajemen (SOM) yang mengatur mengenai SOM kelembagaan, usaha, keuangan dan pengamanan aset dan piutang bagi koperasi syariah. dapat dilakukan atas dasar akad Mudhorobah,

  Musyarokah, Wadi’ah, dan

Hibah. Sedangkan bentuk penghimpunannya dapat terdiri dari Simpanan

  Investasi maupun Modal penyertaan.

  Terkait dengan Tugas Akhir yang diteliti oleh penulis, ada beberapa penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan bahan pertimbangan maupun pembeda bagi penelitian ini.

  Kuswanto, (2012) dalam jurnal yang berjudul

  “Pengaruh

Tabungan Dan Deposito Mudharabah Terhadap Penyaluran Dana Pada

Perbankan Syariah Di Indonesia” menyimpulkan bahwa Hasil analisis

  menunjukkan bahwa nilai terhitung dari pengaruh tabunganmudharabahterhadap kredit sebesar2,777lebih besar dari t tabel = 1,694dan angka sig =0,004sehingga signifikan, dengan demikianhipotesis 1 (H1) bahwa tabunganmudharabahberpengaruh positif terhadappenyaluran

  1

  danaterbukti.Koefisien regresi ataub =0,571mempunyai arti bahwa kenaikan tabunganmudharabahsebesar Rp 1 milyaakan dapat menaikkan penyaluran dana sebesar Rp0,571milyar ( faktor lain dianggaptetap).Nilai t hitung dari pengaruh depositomudharabah terhadap kredit sebesar3,986lebih besardari darit tabel = 1,694dan angka sig = 0,000 sehingga signifikan , dengan demikianhipotesis 2 (H2) bahwa depositomudharabah berpengaruh positif

  2

  terhadappenyaluran danaterbukti.Koefisien regresi atau b =0,966mempunyai arti bahwa kenaikan depositomudharabahsebesarRp 1 milyar maka akan dianggap tetap) Rahmawaty, (2007) dalam jurnal yang berjudul

  “Ekonomi

Syari’ah: Tinjauan Kritis Produk Murabahah dalam Perbankan Syari’ah di

Indonesia” menyimpulkan bahwa dalam perbankan, barangkali memiliki

  label ’Syari’ah’ saja, tidaklah cukup untuk menjadi suatu bank syari’ah.Pertama-tama dan terutama, sebuah institusi perbankan, entah itu dinamai ’Syari’ah’ atau tidak, perlu menjadi institusi yang lebih manusiawi, mampu membuat orang memiliki akses kepada dana berdasarkan syarat- syarat yang manusiawi, dan dengan biaya yang pantas. Tawaran konsep

  

pricing dalam kontrak murabahahdiharapkan dapat mencerminkan nilai

  syari’ah dalam perbankan syari’ah.Oleh karena hadirnya bank syari’ah di tengah-tengah kita diharapkan mampu memecahkan segala problem ekon omi umat dengan payung Syari’ah.Perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan murabahah, sehingga dapat mengangkat institusi bank syariah menjadi lebih menarik masyarakat termasuk yang masih ragu-ragu.

  Giannini, (2013) dalam jurnal yang berjudul

  “Faktor Yang

Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di

Indonesia” menyimpulkan bahwa secara simultan FDR, NPF, ROA, CAR,

dan tingkat bagi hasil berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah.

  Secara parsial FDR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah, NPF tidak berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah, sedangkan ROA, mudharabah.

  Erni, Annisa (2011) dalam jurnal yang berjudul

  ”Pelaksanaan dan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Al- Mudharabah pada Bank Syariah”

  menyimpulkan penyaluran pembiayaan mudharabah disalurkan kesegala sektor perekonomian yang dapat memberikan keuntungan dan melarang penyaluran untuk usaha yang mengandung unsur tidak halal. Pembiayaan

  

mudharabah disalurkan untuk jenis usaha pertanian, perdagangan,

  konstruksi dan jasa-jasa usaha lainnya.Dalam melakukan analisis pembiayaan pada dasarnya sesuai dengan pedoman analisis pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah, yaitu melakukan analisis yang mendalam atas ihtikat dan kemampuan serta kesanggupan nasabah untuk mengembalikan pembiayaan sesuai dengan yang telah diperjanjikan sebelumnya. Pengambilan keputusan pembiayaan ini didasarkan pada analisis 6C (character, capacity, capital, collateral, condition of economy,

  

constrains) dan dalam mewujudkannya dituangkan dalam analisis kelayakan

  pembiayaan yang terdiri dari analisis terhadap aspek legalitas, aspek manajemen, aspek teknis, aspek pemasaran, dan aspek jaminan.

  Novianto, (2013) dalam jurnal yang berjudul

  “Analisis Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Penghimpunan Deposito Mudharabah

Perbankan Syariah di Indonesia” menyimpulkan bahwa Adanya alternatif

  investasi lain seperti sukuk memberikan dampak masyarakat menempatkan dananya tidak hanya pada perbankan khususnya deposito mudharabah. syariah cenderung menggunakan akad bagi hasil dimana pembagian besar kecilnya atas hasil usaha antara pihak-pihak yang melakukan perjanjian tergantung pada hasil usaha yang benar-benar diperoleh mudharib. Masyarakat dalam menempatkan dana pada bank syariah tidak hanya dipengaruhi oleh motif memperoleh keuntungan. Semangat untuk saling tolong-menolong/

  tabarru’ serta adanya keyakinan yang kuat di kalangan

  masyarakat muslim bahwa bunga bank konvensional itu mengandung unsur riba yang dilarang agama Islam menjadi alasan lain untuk menempatkan dana pada bank syariah. Jaringan kantor perbankan syariah yang luas sangat dibutuhkan dalam rangka percepatan peningkatan penghimpunan dana. Hal ini diperlukan untuk menurunkan tingkat financing to deposit ratio (FDR) perbankan syariah dalam rangka mengurangi risiko likuiditas.

  Rachmasari, (2011) dalam Tugas Akhi yang berjudul “Simpanan

  

Dirham Barokah pada KJKS BMT ANDA” menyimpulkan dalam

  memunculkan produk baru, KJKS BMT “ANDA” tidak hanya memikirkan keuntungan semata, tetapi kesejahteraan bersama, terutama tentang kemampuan anggota-anggotany dalam memenuhi tuntutan sebuah produk. Simpanan Dirham Barokah adalah solusi bagi anggota menengah kebawah yang ingin menginvestasikan uangnya dalam waktu lama dengan setoranya yang terjangkau.Perkembangan produk Simpanan Dirham Barokah sangat baik, dan menghasilkan keuntungan yang besar.Dalam mekanismenya, terlihat syarat-syarat dalam Simpanan Dirham Barokah mudah dipenuhi.Saat diambil di akhir periode, dapat dipijamkan sebelum periode berakhir. Dalam pembagian keuntungan, bagian yang diterima anggota 49,99% dan bagian yang diterima BMT 50,1%. Metode pemasaran yang dilakukan KJKS BMT “ANDA” sudah cukup baik, yakni dari mulut ke mulut, jemput bola, dan menjalin kerjasama.Kontribusi Simpanan Dirham Barokah terhadap Perkem bangan KJKS BMT “ANDA” adalah tambahan kas yang mencukupi untuk disalurkan kepada pembiayaan.

  Wahyuningtyas, (2013) dalam Tugas Akhir yang berjudul

  

“Analisis Produk Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan

(SIMUDAMAPAN) DI KJKS BMT Tumang Cabang ampelBoyolali ”.

  Menyimpulkan bahwa perkembangan produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang Ampel Boyolali tahun 2006 sampai dengan 2013 menunjukkan adanya pertumbuhan dan mengalami perkembangan yang ditunjukkan dengan adanya bertambahnya jumlah nasabah serta jumlah saldo simpanan. Strategi pemasaran produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang Ampel mencari nasabah yaitu dengan menetapkan target market atau pasar sasaran yang tepat dan segmentasi, pemilihan pemasaran (orang memasarkan produk) yang tepat dan prospek yang jelas, perencanaan produk, serta promosi yang meliputi promosi melalui periklanan, sales

  promotion ( promosi penjualan) dan personal selling (penjualan pribadi.

  Berdasarkan pemaparan perbedaan penelitian diatas, maka dapat diketahui bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian dilakukan di KSPPS ANDA Kantor Cabang Karanggede dimana selama ini belum ada peneliti yang melakukan penelitian disana. Kemudian perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada perkembangan serta beberapa perubahan syarat dan ketentuan mengenai produk simpanan dirham Barokah.

B. Kerangka Teoritik 1.

  Tujuan dan Fungsi BMT Didirikannya BMT (Ridwan, 2004:128) bertujuan untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam rangka mencapai tujuan nya BMT (Ridwan, 2004:131) berfungsi: a.

  Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong dan mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi anggota, kelompok anggota muamalat (Pokusma) dan daerah kerjanya.

  b.

  Meningkatkan kualitas SDM anggota dan pokusma menjadi lebih profesional dan Islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi persaingan global.

  c.

  Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota.

  d.

  Menjadi perantara keuangan (financial intermediary) agniya sebagai

  shohibul maal

  dengan du’afa sebagai mudhorib, terutama untuk dana- dana sosial seperti zakat, infak, sedekah, wakaf, hibah dll. Menjadi perantara keuangan (financial intermediary). Antara pemilik dana (shohibul maal), baik sebagai pemodal maupun penyimpan dengan pengguna dana (mudhorib) untuk mengembangkan usaha produktif.

2. Strategi Pengelolaan BMT

  Disamping sifat amanah(Ridwan, 2004:157) yang harus dimiliki oleh pengurus dan pengelola BMT, untuk meraih dana, BMT dituntut mampu menerapkan strategi. Beberapa trik yang dapat diterapkan meliputi: a.

  Mewujudkan profesionalis memanajemen BMT baik dari sisi administrasi, pelayanan, SDI dan pelaporan.

  b.

  Meraih dukungan dari agama dan tokoh masyarakat.

  c.

  Menanamkan kepada umat bahwa BMT adalah lembaga dari, oleh, dan untuk umat serta bukan hanya untuk memperkaya keluarga atau kelompok tertentu.

  d.

  Menanamkan bahwa BMT merupakan lembaga yang strategis untuk mewujudkan tujuan dakwah dan pemberdayaan kaum dhuafa secara terpola.

  e.

  Mewujudkan dan membuktikan bahwa dana yang disimpan di BMT dapat dikelola secara amanah dan benar-benar mampu meningkatkan taraf hidup kaum dhuafa.

  f.

  Membuktikan bahwa bagi hasil di BMT dapat bersaing dengan lembaga lain.

  Prosedur administrasi di BMT lebih mudah dan aman.

  h.

  Menunjukkan sikap proaktif dan menjemput setiap transaksi yang terjadi baik kecil maupun besar. i.

  Menunjukkan sikap terbuka dan menerima kritikan dari anggota dan masyarakat. j.

  Menggalang kerjasama dengan lembaga Islam.

3. Manajemen funding

  BMT memiliki dua fungsi utama, yakni funding (penghimpunan dana) dan financing (pembiayaan). Dua fungsi ini memiliki keterkaitan yang erat. Keterkaitan ini terutama berhubungan dengan rencana penghimpunan dana agar tidak menimbulkan terjadi nya dana menganggur (idle money) di satu sisi dan rencana pembiayaan untuk menghindari terjadi nya kekurangan dana/likuiditas (illiquid) saat dibutuhkan disisir yang lain. Upaya penghimpunan dana ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi anggota di BMT.

  Prinsip utama dalam manajemen funding ini adalah kepercayaan.Artinya kemauan masyarakat untuk menaruh dananya pada BMT sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BMT itu sendiri.Karena BMT pada prinsip nya merupakan lembaga amanah (trust), maka setiap insan BMT harus dapat menunjukkan sikap amanah tersebut.Membangun kepercayaan masyarakat/umat terhadap BMT harus terus dilakukan. Program ini harus memperhatikan kondisi calon anggota yang akan dijadikan pasar. Bentuk penghimpunan dana (funding) Beberapa bentuk penghimpunan dana berdasarkan prinsip-prinsip yang terdiri dari (a) Prinsip wadiah, (b) prinsip mudhorobah, dan (c) akad pelengkap. Seperti wakalah. Hal tersebut, akan diuraikan sebagai berikut.

  a.

  Prinsip wadi’ah

  Wadiah berarti titipan, yaitu akad penitipan barang-barang

  ataupun uang kepada BMT, sehingga BMT memiliki kewajiban menjaga dan merawat barang tersebut dengan baik serta mengembalikan nya saat penitip ( muwadi’) menghendaki nya. Prinsip

  wadi’ah dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

  1) Wadi’ah Amanah

  Yaitu penitipan barang atau uang tetapi BMT tidak memiliki kewenangan untuk untuk mendayagunakan titipan tersebut.Atas pengembangan produk ini, BMT dapat mensyaratkan adanya jasa (fee) kepada penitip (

  muwadi’), sebagai imbalan atas

  pengamanan, pemeliharaan dan administrasi nya.Nilai jasa tersebut tergantung pada jenis barang dan lamanya penitipan.Prinsip-prinsip

  wadi’ah amanah sering berlaku pada bank dengan jenis produknya

  kotak penyimpanan (save deposit box). Berikut ini beberapa ketentuan tentang

  wadi’ah amanah:

  a) Pihak yang dititipi tidak boleh memanfaatkan barang yang dititipkan.

  Pada saat dikembalikan, barang yang dititipkan harus dalam keadaan yang sama saat dititipkan.

  c) Jika selama penitipan barang mengalami kerusakan dengan sendirinya (karena terlalu tua, lama, dll.) maka yang menerima titipan tidak berkewajiban menggantinya, kecuali kerusakan akibat kecerobohan yang dititipi, atau yang memerima titipan melanggar kesepakatan.

  d) Atas tanggung jawab menerima amanah tersebut, yang dititipi berhak menerima imbalan.

  2) Wadi’ah Yad Dhomanah

  Wadi’ah yad dhomanah merupakan akad penitipan barang

  atau uang (pada umumnya berbentuk uang) kepada BMT, namun BMT memiliki hak untuk mendayagunakan dana tersebut. Atas akad ini deposan mendapat imbalan berupa bonus, yang besarnya tergantung pada kebijakan manjemen BMT.Produk ini biasanya kurang berkembang karena deposan menghendaki bagi hasil yang layak. Berikut ini beberapa ketentuan tentang

  wadi’ahyaddhomanah:

  a) Penerima titipan berhak memanfaatkan barang/uang yang dititipkan dan berhak pula memperoleh keuntungan.

  b) Penerima titipan bertanggung jawab penuh atas hilang nya barang dan terjadi nya kerusakan.

  Keuntungan yang diperoleh karena pemanfaatan barang titipan, dapat diberikan sebagian kepada pemilik barang sebagai bonus atau hadiah.

  b.

  Prinsip Mudharabah Rahman dalam (Dahlan, 2012:129) mendefinisikan

  mudharabah sebagai bentuk kontrak kerjasam yang didasarkan pada

  prinsip profit sharing, yang satu sebagai pemilik modal yang kedua menjalankan usaha. Modal yang dimaksud harus berupa uang dam tidak boleh berbentuk barang.

  Dasar hukum (legal aspect)mudarabah adalah bersumber dari Alquran surah Al-Muzammil ayat 20 sebagai berikut: يرِللَّهِ رِ ضْ وَ يضْ رِ يوَو رُ وَ ضْ وَ ي رِ ضْ وَ ضْا ي رِ يوَو رُ رِ ضْ وَ يوَو رُ وَآ وَ ....

  Artinya: .....sebagian dari mereka orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian dari karunia Allah, (QS. Al Muzammil ayat 20) merupakan ayat yang paling banyak dinukil oleh para ahli fiqih

  (disepakati) sebagai landasan hukum transaksi mudharabah.Secara linguistik terdapat kesamaan akar kata (lafad) mudharabah dari kata

  al-dharb ( dengan lafafz dalam QS. Al رُ رِ ضْ وَ ) يوَو رُ رِ ضْ وَ يوَو رُ وَآ وَ

  Muzammil walaupun secara etimologis keduanya bermakna berbeda. Dalam mudharabah bearati transaksi ekonomi atau permodalan, sedangkan dalam surat al- Muzammil berarti bepergian untuk yaitu untuk mencari perniagaan (at-tijarah). (QS. Al Muzammil: 20) Dapat disimpulkan mudharabah adalah akad kerjasama antar pihak, yaitu pihak pertama (shahib al-mal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. satu pihak memberikan modal kepada lainnya untuk berniaga, modal harus berupa uang dan tidak boleh berupa barang dan keuntungan dibagi sesuai kesepakatan antara dua belah pihak. Mudharabah dibedakan menjadi dua yaitu Mudharabah Muqayaddah dan Mudharabah

  

Muthlaqoh, Mudharabah Muqayaddah adalah Shohibul maal

  membatasi kepada mudhorib dengan batasan jenis usaha, waktu atau tempat usaha.

  Mudharabah Muthlaqoh adalah bentuk kerjasama antara

  dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak

  shohinul maal dibatasi oleh spesifikasinya jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.

  Beberapa ketentuan (Ridwan, 2002:152)yang berlaku untuk prinsip mudharabah meliputi:

1. Modal:

  a) Harus diserahkan secara tunai.

  b) Dinyatakan dalam nominal yang jelas.

  c) Langsung diserahkan kepada mudhorib untuk segera memulai usahannya. Pembagian hasil:

a) Nisbah bagi hasil harus disepakati diawal perjanjian.

  b) Pembagian hasilnya dapat dilakukan saat mudhorib telah mengembalikan seluruh modalnya atau sesuai dengan periode tertentu yang telah disepakati.

  3. Resiko:

  a) Bila terjadi kerugian usaha, maka semua kerugian akan ditanggung oleh shohibul maal dan mudhorib tidak akan mendapatkan keuntungan usaha.

  b) Untuk memperkecil resiko shohibul maal dapat mensyaratkan batasan-batasan tertentu kepada mudhorib.

  Berbagai sumber dana tersebut (Ridwan, 2004:153) pada prinsip nya dikelompokkan menjadi tiga bagian yakni: Dana Pihak pertama (modal/equity), Dana Pihak kedua (pinjaman pihak luar) dan Dana Pihak ketiga (simpanan).

  1. Dana pihak Pertama (DP I) Dana pihak pertama sangat diperlukan BMT terutama pada saat pendirian. Tetapi dana ini dapat terus dikembangkan, seiring dengan perkembangan BMT. Sumber danapihak pertama dapat dikelompokkan ke dalam:

  Simpanan Pokok Khusus (modal penyertaan) Adalah Simpanan modal penyertaan, yang dapat dimiliki oleh individu maupun lembaga dengan jumlah setiap penyimpanan tidak harus sama, dengan jumlah dana tidak mempengaruhi suara dalam rapat.

  b) Simpanan Pokok

  Adalah Simpanan pokok yang harus dibayar saat menjadi anggota BMT. Besarnya simpanan pokok harus sama.

  Pembayarannya dapat saja dicicil, supaya dapat menjaring jumlah anggota yang lebih banyak.

  c) Simpanan Wajib

  Adalah Simpanan ini menjadi sumber modal yang mengalir terus setiap waktu. Besar kecilnya sangat tergantung pada kebutuhan permodalan dan anggotannya. Besar simpanan wajib setiap anggota sama. Baik simpanan poko maupun wajib akan turut diperhitungkan dalam pembagian SHU.

2. Dana Pihak ke II (DP II)

  Dana ini bersumber dari pinjaman pihak luar. Nilai dana ini memang sangat tidak terbatas. Artinya tergantung pada kemampuan BMT masing-masing, dalam menanamkan kepercayaan kepada calon investor. Pihak luar yang dimaksud ialah mereka yang memiliki kesamaan sistem yakni, bagi hasil,baik bank maupun non bank. maupun musyarakah. Namun untuk pembiayaan investasi, dapat juga berlaku akad jual beli. Lebih lanjut akad ini akan dibahas pada bab financing.