PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS) BMT ALFA DINAR SIMO BOYOLALI - Test Repository
PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA KOPERASI
SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS) BMT ALFA
DINAR SIMO BOYOLALI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH
NGAMILATUL MARZUQOH
NIM :
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA KOPERASI
SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS) BMT ALFA
DINAR SIMO BOYOLALI
TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH
NGAMILATUL MARZUQOH
NIM :
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No.
SalatigaTelp. ( ) faksimile ( ) http:/
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka Tugas Akhir saudara: Nama : Ngamilatul Marzuqoh Nim :
- Jurusan : D Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Judul Tugas Akhir : Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Alfa Dinar Simo BOYOLALI
Dapat dijukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, September
Pembimbing Dr. Hikmah Endraswati, M. Si
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
PENGESAHAN
PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA KOPERASI
SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS) BMT ALFA
DINAR SIMO BOYOLALI
NGAMILATUL MARZUQOH
NIM :Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal
September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syari ’ah
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si Sekretaris Penguji : Ari Setyawan., MM Penguji I : Dr. Agus Waluyo, M.Ag Penguji II : Mochlasin, M.Ag
Salatiga, September
Dekan Dr. Anton Bawono, M.Si
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No.
SalatigaTelp. ( ) faksimile ( ) http:/
DISUSUN OLEH
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama : Ngamilatul Marzuqoh Nim :
- Jurusan : D Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Judul Tugas Akhir : Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Alfa Dinar Simo BOYOLALI.
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.
Salatiga, September
Penulis Ngamilatul Marzuqoh NIM.
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ngamilatul Marzuqoh NIM :
- Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi. Jika dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Salatiga, Agustus
Saya yang menyatakan, Ngamilatul Marzuqoh NIM:
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No.
SalatigaTelp. ( ) faksimile ( ) http:/
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
MOTTO
“Dan janganlah kamu berputus asa daripada rahmat
Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa daripada
rahmat Allah melainkan orang-orang yang
kufur.” (Q.S. Yusuf: )
“sesungguhnya di antara orang-orang yang terbaik
dari kamu adalah orang yang sebaik-baiknya dalam
membayar hutang. (HR. Bukhari dan Muslim).”KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, wr, wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan kasih, rahmat serta hidayah-Nya kepada setiap umat khususnya kepada penulis. Shalawat serta salam kepada junjungan baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul “PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA KSPPS BMT ALFA DINAR SIMO BOYOLALI
” ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun menyampaikan terimakasih pada: Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Si selaku Rektor IAIN Salatiga.
.
Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Islam. Bapak Drs. Alfred L., M.Si selaku Ketua Program Studi D .
Perbankan Syariah.
Ibu Dr. Hikmah Endraswati, M.Si selaku dosen pembimbing Tugas Akhir . yang berjasa membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
.
Bapak Wachid Hidayat, S.E., selaku Manajer KSPPS BMT ALFA DINAR SIMO BOYOLALI, Ibu Ismiati, Ibu Bidayatil Hidayah dan keluarga KSPPS BMT ALFA DINAR SIMO BOYOLALI yang telah mengizinkan melakukan penelitian dan pemberian data yang diperlukan.
.
Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini yang tidak dapat ditulis satu persatu.
Semoga Allah SWT mencatat dan membalas kebaikan yang telah dilakukan dengan balasan yang terbaik dan senantiasa mengalir kemanfaatnya.
Harapan penyusun, walaupun Tugas Akhir ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, semoga tetap dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca umumnya.
Salatiga, Agustus
Penulis, Ngamilatul Marzuqoh
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Tugas Akhir ini untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam perjalanan hidupku, teruntuk orang-orang yang selalu hadir menemaniku dan berharap keindahan-Nya khususnya untuk:
. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan do’a, dukungan, serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.
Seseorang yang selalu ada di dalam hati. .
Teman-teman D . Perbankan Syariah Angkatan . Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. .
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu kelancaran Tugas Akhir ini.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu pun yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, Agustus
Penulis, Ngamilatul Marzuqoh NIM
ABSTRAK
Marzuqoh , Ngamilatul.. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Di BMT Alfa
Dinar Simo Boyolai. Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi
D Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyelesaian Pembiayaan
Bermasalah yang ada di KSPSS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif, dengan mengambil objek penelitan di KSPSS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali. Pengumpulan data-datanya diperoleh melalui metode inteview, dengan para informan yang ada di BMT Alfa Dinar yang dianggap penting yang sesuai dengan maksud penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah adalah karena kesalahan dari pihak dalam atau pihak nasabah. Upaya yang dilakukan KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dilakukan dengan cara memantau secara langsung, yaitu dengan cara sering bersilaturahim dengan nasabah untuk menanyakan keadaan usaha, membangkitkan semangat usaha apabila nasabah mempunyai masalah dengan usahanya. Berdasarkan data pembiayaan bermasalah di BMT Alfa Dinar Simo Boyolali pertiga tahun terakhir nasabah pembiayaan lancar dan kurang lancar mengalami kenaikan, sedangkan nasabah pembiayaan yang diragukan tidak stabil, dan nasabah pembiayaan macet mengalami kenaikan. Teknik Penghitungan Pembiayaan Bermasalah Di KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali yaitu anggota yang mengalami keterlambatan pembayaran dikenakan ta
’widh , dari jumlah saldo pokok pembiayaan perbulan keterlambatan pembayaran pelunasannya dan kafarat dengan sebesar , dari kewajiban setiap hari keterlambatan jadwal angsuran.
Kata Kunci: Pembiayaan Syariah, Pembiayaan Bermasalah, Ta ’widh.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ........................................................................... v
MOTTO ...................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ......................................................................................................... ix
ABSTRAK ...................................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xv
BAB PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................................
D. Metode Penelitian .........................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka .......................................................................................... B. Pengertian Pembiayaan ............................................................................. C. Pengertian Pembiayaan Bermasalah ......................................................... D. Faktor-Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah.................................... E. Strategi Pencegahan Pembiayaan Bermasalah .......................................... F. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah .....................................................
. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah ................................................ . Cara Penanganan/Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah ................... . Proses Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah .....................................
BAB III GAMBARAN UMUM BMT ALFA DINAR SIMO A. Sejarah KSPPS BMT Alfa Dinar Simo ...................................................... B. Visi Misi dan Nilai Dasar KSPPS BMT Alfa Dinar Simo ........................ C. Struktur Organisasi KSPPS BMT Alfa Dinar Simo ................................... D. Produk-Produk KSPPS BMT Alfa Dinar Simo ......................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah di KSPPS BMT Alfa Dinar Simo .......................................................................................................... B. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di KSPPS BMT Alfa Dinar ......... C. Pembiayaan Bermasalah KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Selama Tiga Tahun Terakhir Dari Tahun - .................................................... D. Tekhnik Penghitungan Pembiayaan Bermasalah KSPPS BMT Alfa Dinar
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................................... B. Saran ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
LAMPIRANDAFTAR GAMBAR Gambar . Struktur organisasi KSPPS BMT Alfa Dinar Simo BOYOLALI.
DAFTAR TABEL Tabel
. Jumlah data nasabah pembiayaan bermasalah per tiga tahun terakhir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah lembaga keuangan konvensional atau syariah harus
mempunyai cara untuk mengatasi permasalahan yang akan datang seperti permasalahan yang sering kita jumpai salah satunya adalah pembiayaan bermasalah dari segi produktivitasnya (performance-nya), yaitu dalam kaitannya dengan kemampuannya menghasilkan pendapatan bagi lembaga keuangan mikro syariah sudah berkurang/menurun dan bahkan mungkin sudah tidak ada lagi. Kasus pembiayaan bermasalah terjadi tidak secara tiba-tiba, karena pada umumnya sebelum mengalami pembiayaan bermasalah terlebih dahulu tahap permasalahan. Pada tahap ini lembaga
mikro syariah akan memperingatkan secara kekeluargaan apabila tidak
bisa, maka akan diadakan akad ulang. Risiko pembiayaan sering kali dikaitkan dengan risiko gagal bayar. Risiko ini mengacu pada potensi kerugian yang dihadapi lembaga keuangan mikro syariah ketika pembiayaan yang diberikan macet. Debitur mengalami di mana dia tidak mampu memenuhi kewajiban mengembalikan modal yang diberikan oleh lembaga keuangan mikro syariah. Selain pengembalian modal resiko ini juga mencakup ketidakmampuan debitur menyerahkan porsi keuntungan yang seharusnya diperoleh oleh lembaga keuangan mikro syariah dan telah
Pembiayaan bermasalah merupakan pembiayaan yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor atau unsur kesengajaan atau karena kondisi di luar kemampuan debitur (Siamat, , hal: ). Dari sisi lembaga keuangan mikro syariah, pembiayaan bermasalah mengurangi pendapatan dan memperbesar biaya pencadangan, yaitu Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPA). Sedangkan dari sisi nasional, mengurangi kontribusinya terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Lembaga keuangan non lembaga keuangan syariah yang sehat akan mempengaruhi sistem perekonomian suatu negara secara menyeluruh (Frianto, : ).
Manajemen risiko diartikan sebagai rangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha lembaga keuangan mikro syariah (Sumar’in, : ). Risiko yang dihadapi oleh lembaga keuangan mikro syariah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu risiko finansial dan risiko non finansial. Risiko finansial selanjutnya dibagi menjadi risiko pasar dan risiko kredit.
Sedangkan risiko non finansial diantaranya meliputi risiko operasional, risiko regulator, dan risiko hukum (Tariqullah, : ).
KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali memiliki dua produk yang ditawarkan, yaitu produk funding (simpanan) dan lending (pembiayaan), sistem yang digunakan oleh KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali jenis pembiayaan untuk kegiatan usaha produktif baik investasi maupun modal kerja meliputi pembiayaan Mudharabah (Bagi Hasil), pembiayaan
Murabahah (Jual Beli), dan pembiayaan Al Ijarah (Company Profil
KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali).Sehubungan dengan fungsi bank syariah sebagai lembaga
intermediary dalam kegiatannya dengan penyaluran dana masyarakat atau
fasilitas pembiayaan berdasarkan prinsip syariah tersebut, lembaga keuangan mikro syariah menanggung risiko kredit atau risiko pembiayaan (Wangsawidjaja, : ).
Seperti halnya di bank syariah, KSPPS BMT Alfa Dinar juga memiliki risiko kredit atau risiko pembiayaan, di mana dalam pemberian fasilitas pembiayaan tidak kembalinya pokok pembiayaan dan tidak mendapat imbalan, ujrah, atau bagi hasil sebagaimana telah disepakati dalam akad pembiayaan antara KSPPS dan anggota penerima fasilitas. Risiko pembiayaan timbul apabila kualitas pembiayaan dari lancar menjadi kurang lancar (golongan III), diragukan (golongan IV), dan macet (golongan V), atau dalam praktik disebut pembiayaan bermasalah atau non
performing financing (NPF) (Wangsawidjaja, : ).
NPF (Non Performing Financing) pada salah satu cabang KSPPS BMT Alfa Dinar, yakni KSPPS BMT Alfa Dinar cabang Simo periode Juli mengalami kenaikan dari , menjadi , . Pembiayaan bermasalah pada tahun ini terbilang sangat tinggi dibandingkan pada merupakan sumber utama pendapatan bagi BMT, pembiayaan sendiri merupakan penyediaan dana kepada mudharib berdasarkan akad yang sesuai dengan pembiayaan yang dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang upaya yang dilakukan KSPPS BMT Alfa Dinar dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah, yang dituangkan dalam tugas akhir ini dengan judul
“Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah pada KSPPS BMT Alfa Dinar Si
mo Boyolali”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis akan merumuskan permasalahannya sebagai berikut: .
Apa yang menjadi penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali ? . Bagaimana upaya yang dilakukan KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah ? . Bagaimana pembiayaan bermasalah KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali selama tiga tahun terakhir dari tahun
- ? .
Bagaimana teknik penghitungan pembiayaan bermasalah di KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian .
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali.
b. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah.
c. Untuk mengetahui pembiayaan bermasalah KSPPS BMT Alfa
- Dinar Simo Boyolali selama tiga tahun terakhir dari tahun .
d. Untuk mengetahui teknik penghitungan pembiayaan bermasalah di KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali.
Manfaat Penelitian .
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: a. Bagi Penulis
Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan serta memantapkan pengetahuan yang diterima selama perkuliahan terutama mengenai penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah dan upaya bekal pengetahuan yang berguna bagi masa yang akan datang, selain itu dapat mengasah keterampilan penulis dalam menulis sebuah karya ilmiah.
b. Bagi D Perbankan Syariah
Menambah informasi dan dapat dijadikan referensi, khususnya bagi akademisi mengenai pembiayaan bermasalah.
c. Bagi KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali Memberikan solusi permasalahan dan kontribusi pemikiran dalam hal menyelesaikan pembiayaan bermasalah.
d. Bagi Masyarakat Menambah informasi dan wawasan kepada masyarakat mengenai upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di KSPPS
BMT Alfa Dinar Simo Boyolali.
D. Metode Penelitian
Dalam penyusunan Tugas Akhir (TA) ini, penulis melakukan penelitian dari data-data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan diproses. Adapun metode penelitiannya adalah sebagai berikut:
Jenis Penelitian .
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yakni penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan Lokasi Penelitian .
Lokasi penelitian bertempat di KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali Jln. Raya Madu, Simo, Boyolali Telp.
- . Sumber Data .
a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh si peneliti langsung dari objek yang di teliti (Soewadji,
: ). Dalam hal ini penulis melakukan interview atau wawancara langsung dengan pihak KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali.
b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen, publikasi yang sudah dalam bentuk jadi. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan (Soewadji,
: ). Dalam hal ini, penulis memperoleh data dari catatan- catatan buku atau modul, laporan-laporan atau dokumen.
Metode Pengumpulan Data .
a. Wawancara Pengumpulan data dengan wawancara adalah cara atau teknik untuk mendapatkan informasi atau data dari interview atau
responden dengan wawancara secara langsung face to face, antara interview dengan interview (Soewadji,
: ). Wawancara ini dilakukan dengan cara tanya jawab kepada bagian marketing, pembiayaan bermasalah, sehingga dapat memperoleh data yang lengkap dan akurat.
b. Observasi Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data dengan observasi. Alat pengumpulan datanya adalah panduan observasi, sedangkan sumber data bisa berupa benda tertentu atau kondisi tertentu atau situasi tertentu, atau proses tertentu, atau perilaku orang tertentu. Dalam hal ini penulis memperoleh data dengan mengamati secara langsung sistem dan prosedur KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali berkaitan dengan pembiayaan bermasalah.
c. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi adalah cara mencari data atau informasi dari buku-buku, catatan- catatan, transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda, dan lainnya (Soewadji,
: ). Data-data mengenai pembiayaan bermasalah melalui referensi buku atau catatan buku, dan dengan mempelajari buku panduan. Metode Analisis Data .
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara tertentu. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat
deskriptif analisis yang berarti interpretasi isi dibuat dan disusun secara
sistematis atau menyeluruh dan sistematis. Data-data yang diperoleh kemudian penulis analisa dengan mengaitkan antara pembiayaan bermasalah dan upaya penanganannya di KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini merupakan hal yang sangat penting karena memiliki fungsi menyatakan garis-garis besar masing- masing bab yang saling berkaitan dan berurutan.
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, Rumusan masalah,
tujuan dan manfaat, kerangka pemikiran, metode penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang telaah pustaka, pengertian
pembiayaan, jenis pembiayaan, prinsip-prinsip pembiayaan, pengertian pembiayaan bermasalah, sebab-sebab pembiayaan bermasalah, dan penyelesaian pembiayaan bermasalah.
BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN Berisi tentang gambaran umum KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali, dipaparkan tentang sejarah berdirinya, visi misi dan struktur
KSPPS BMT Alfa Dinar Simo Boyolali.
BAB IV ANALISI DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis di KSPPS BMT ALFA DINAR SIMO BOYOLALI yaitu tentang upaya penyelesaian
pembiayaan bermasalah yang dilakukan KSPPS BMT ALFA DINAR SIMO BOYOLALI.
BAB V PENUTUP Penutup, bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Dalam hal ini peneliti mengambil skripsi atau tugas akhir sebelumnya
sebagai penelitian terdahulu. Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat memperkaya teori dalam mengkaji penelitian.
Kusmiyati ( ) meneliti tentang Risiko Akad dalam Pembiayaan
Murabahah pada BMT di Yogyakarta (dari Teori ke Terapan). Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa pada BMT Amratani Sejahtera, penanganan pembiayaan bermasalah dengan salah satu atau beberapa cara yaitu resceduling, restructuring, kombinasi
R (resceduling dan
restructuring), dan eksekusi. Resceduling dilakukan dengan cara menjadwal
ulang seluruh/sebagian kewajiban anggota (misalnya: jangka waktu dirubah dengan cara diperpanjang, jumlah angsuran dirubah, margin dirubah dengan cara dikurangi atau pemberian discount). Sedangkan restructuring dilakukan dengan merubah komposisi pembiayaan. Tindakan akhir setelah semua cara tidak berhasil adalah dengan eksekusi, yaitu dengan menyita dan melelang barang jaminan untuk menutup kewajiban anggota.
Faiz ( Ketahanan Kredit Perbankan Syariah ) meneliti tentang
Terhadap Krisis Keuangan Global. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
bank syariah. Perbankan syariah pada awalnya menunjukkan volatilitas yang
rendah (stabil) tetapi cenderung naik saat terjadi krisis melalui mekanisme
moderate extent. Penelitian ini menggunakan Generailzed Autoregressive
Conditional Heteroskedasticity (GARCH) yang memperkuat hipotesis bahwa
bank Islam cenderung lebih tahan (immune) terhadap gejolak krisis subprime
mortgage serta menunjukkan bahwa bank Islam bukanlah subyek spekulasi
yang mengakibatkan krisis sebagaimana bank konvensional. Tetapi penelitian
ini tidak menafikan bahwa bank syariah pada akhirnya terkena juga imbas
krisis subprime mortgage melalui mekanisme sektor riil karena imbas krisis
yang mengakibatkan kelesuan perekonomian secara umum. Hal ini bisa
dimengerti mengingat operasionalisasi bank syariah sangat tergantung pada
kinerja sektor riil (sebagaimana konsep profit and loss sharing/PLS) sehingga
apabila sektor riil mengalami kelesuan maka bank syariah juga akan terkena
dampaknya. Kondisi ini tentu saja berbeda dengan bank konvensional
(berbasis bunga/interest) yang juga banyak bergantung pada pengambilan
resiko di financial market. Artinya dari penelitian ini dapat pula kita
simpulkan jika bank konvensional turut pula berperan dalam penciptaan krisis
maka bank syariah lebih sebagai korban gelombang krisis keuangan
global.Wahyuni ( Prosedur Penyelesaian Pembiayaan ) meneliti tentang
Mikro Bermasalah pada PT. Bank Syariah Mandiri Kcp Buleleng. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dalam upaya menghindari terjadinya
Buleleng sudah baik, yaitu dapat dilihat dari awal permohonan pengajuan pembiayaan telah dilakukan analisis secara menyeluruh yang pelaksanaannya berpedoman pada prinsip
C. Calon nasabah yang pembiayaannya disetujui pembiayaannya merupakan calon nasabah yang benar-benar layak untuk diberi pembiayaan. Akan tetapi tidak adanya denda bagi nasabah yang terlambat melakukan pembayaran, atau pembayaran dilakukan sudah lewat tanggal jatuh tempo angsuran membuat nasabah memiliki kebiasaan untuk terlambat membayar sehingga peluang terjadinya kredit bermasalah masih ada.
Supatra ( ) meneliti tentang Strategi Penyelesaian Pembiayaan
Bermasalah Di KJKS BMT Syariah Sejahtera Boyolali. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penyebab pembiayaan bermasalah adalah faktor ekstern yaitu kondisi usaha nasabah pembiayaan yang lagi menurun, berhutang ditempat lain, a danya i’tikad kurang baik dari nasabah pembiayaan dengan menunda-nunda pembayaran padahal dia mampu untuk membayarnya, nasabah kurang cakap dalam mengelola usahanya, adanya kebijakan pemerintah, bencana alam, dan tindak kriminal, kurang teliti dalam memberikan pembiayaan, kurang hati-hati dalam memberikan pembiayaan, kurangnya komunikasi dengan nasabah.dan cara penyelesain melaksanakan SOP yaitu strategi administrative, strategi rescheduling (mengubah jangka waktu pembayaran, jadwal pembayaran dan jumlah angsuran), jaminan, dan
write off. Upaya pencegahan supaya tidak terjadi lagi pembiayaan yang
SOP dengan benar yaitu menerapkan C secara tepat, menerapkan prinsip kehati-hatian, nasabah pembiayaan diharapkan membuat rekening di KJKS
BMT Syari’ah Sejahtera Boyolali. Melihat prospek usaha nasabah, meningkatkan mutu pelayanan dan skill karyawan, tidak memberikan pembiayaan lagi bagi nasabah yang kena blacklist, meningkatkan pengawasan internal.
Rujiyati ( ) meneliti tentang Analisis Pembiayaan Bermasalah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Artha Amanah Ummat Ungaran.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah adalah faktor dari nasabah dan Lembaga Keuangan` Syariah sendiri, cara penyelesaiannya menggunakan
C. Faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah yang pertama faktor internal, terjadi karena analisa yang tidak akurat dan kemampuan Account Officer yang kurang pandai dalam menganalisa. Hal ini terjadi karena faktor pendidikan dan jam terbang/pengalaman yang kurang dari Account Officer-nya yaitu terjadi karena dua unsur, unsur kesengajaan dan ketidaksengajaan. Unsur kesengajaan terjadi karena nasabah tidak memiliki keinginan/itikad baik untuk mengembalikan dana yang diberikan oleh Lembaga Keuangan` Syariah. Unsur ketidaksengajaan terjadi karena usaha yang dijalani nasabah mengalami musibah, seperti kebakaran, kebanjiran, atau mengalami musibah penipuan, sehingga kemampuan nasabah dalam mengembalikan pembiayaan tidak ada. Strategi pencegahan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah yag dilakukan dengan pemilihan nasabah yang tepat melalui prinsip
C, yaitu
character, capacity, capital, condition, collateral. Pembinaan nasabah dengan
cara pengawasan nasabah setelah pencairan, pengawasan terhadap usaha/pekerjaan milik nasabah, dan pengawasan terhadap jaminan.
Penyelesaian yang dilakukan terhadap pembiayaan-pembiayaan yaitu pembiayaan lancar, cukup di-monitoring usaha yang dilakukan nasabah, pembiayaan kurang lancar dengan cara rescheduling (penjadwalan ulang), dan reconditioning (memperkecil margin keuntungan). Pembiayaan diragukan dengan cara rescheduling, restructuring, dan reconditioning. Jika pembiayaan sudah macet lembaga keuangan mikro syariah menghapus pembiayaan dan menyita jaminan.
Tanjung ( ) meneliti tentang Penanganan Pembiayaan Bermasalah
Di BMT Amanah Mulia Magelang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penyebab terjadinya pembiyaan bermasalah adalah faktor intern dan cara penyelesain upaya preventif. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah di BMT Amanah Mulia Magelang terdiri dari faktor
internal (karyawan belum cakap, faktor kedekatan dengan keluarga, kekurang
telitian petugas dalam menganalisis anggota) dan faktor eksternal (kondisi perekonomian yang kurang baik, banyaknya persaingan usaha, sulitnya bahan baku, keengganan anggota dalam kewajiban membayar pinjaman atau anggota beritikad tidak baik, dan terjadinya bencana alam yang tak terduga).
Dalam menyelesaiakan pembiayaan bermasalah, BMT Amanah Mulia bermasalah, dan menggali potensi peminjam, kemudian melakukan tindakan
rescheduling (penjadwalan kembali), reconditioning (persyaratan kembali),
penyelesaian melalui jaminan (eksekusi), dan write off final (peghapusbukuan dan penghapustagihan).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, penyelesaian pembiayaan yang dilakukan adalah dengan cara rescheduling (penjadwalan ulang), dan
reconditioning (memperkecil margin keuntungan). Pembiayaan diragukan
dengan cara rescheduling, restructuring, dan reconditioning. Jika pembiayaan sudah macet lembaga keuangan mikro syariah menghapus pembiayaan dan menyita jaminan. Sedangkan penelitian tentang teknik perhitungan pembiayaan bermasalah belum pernah dilakukan sebelumnya, dengan demikian penulis melakukan penelitian yang akan membahas tentang teknik perhitungan pembiayaan bermasalah.
Nuriyana ( ) meneliti tentang Strategi Penanganan pembiayaan
Bermasalah Pada Pembiayaan Murobahah di BMT Bina Ihsanul Fikri Yogyakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diketahui dalam penanganan terhadap nasabah yang pembiayaannya bermasalah, BMT Bina Ihsanul Fikri menggunakan cara-cara yang lebih bersifat kekeluargaan, seperti melakukan silaturrahim, pembinaan, rescheduling, memberi peringatan, kemudian sita jaminan. Untuk sita jaminan, BMT Bina Ihsanul Fikri belum pernah menerapkannya kepada nasabah yang sudah bermasalah, sekalipun nasabah tersebut sudah macet pembiayaannya .
B. Pengertian Pembiayaan
. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah kepada nasabah (Mohammad,
: ). Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan pinjaman berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara KSU (Koperasi Simpah Usaha) dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembiayaan imbalan (Widianto, : ).
Berdasarkan PBI No.
/PBI/ tentang Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a.
Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.
b.
Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyah bit tamlik.
c.
Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna‟.
d.
Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qard, dan
e.
Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa (www.bi.go.id).
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Lembaga Keuangan` Syariah dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil (Wangsawidjaja,
: ). Dari pengertian mengenai pembiayaan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa:
) Sesuai dengan fungsinya, dalam transaksi pembiayaan bank syariah bertindak sebagai penyedia dana.
) Setiap nasabah penerima fasilitas (debitur) yang telah mendapat pembiayaan dari bank syariah apapun jenisnya, setelah jangka waktu tertentu wajib untuk mengembalikan pembiayaan tersebut kepada bank syariah berikut imbalan atau bagi hasil (Antonio,
: ). . Jenis Pembiayaan
Jenis-jenis pembiayaan menurut (Antonio, : ) adalah sebagai berikut: a. Menurut sifat penggunaanya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal sebagai berikut:
) Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.
) Pembiayaan Konsumif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
b. Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal berikut: Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi . kebutuhan: ( Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah
) hasil produksi.
( ) untuk keperluan perdagangan atau peningkatan. ( ) utility of place dari suatu barang. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang . barang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu.
. Prinsip-Prinsip Pembiayaan Islam Untuk menyesuaikan dengan aturan-aturan dan norma-norma islam, lima segi religius, yang berkedudukan dengan literatur, harus diterapkan dalam perilaku investasi. Lima segi tersebut adalah (Lewis dan Latifa,
: ): a. Tidak ada transaksi keuangan berbasis bunga. c. Pelarangan produksi barang dan jasa yang bertentangan dengan sistem nilai islam (haram).
d. Penghindaran aktivitas ekonomi yang melibatkan maysir (judi) dan gharar ( ketidakpastian).
e. Penyediaan Tafakul (Asuransi Islam)
C. Pengertian Pembiayaan Bermasalah
Pengertian Pembiyaan Bermasalah .
Risiko yang terjadi dari peminjam adalah peminjam yang tertunda atau ketidakmampuan peminjam untuk membayar kewajiban yang telah dibebankan (Mohammad,
: ). NPF (non performing financing) atau Pembiayaan Bermasalah adalah pembiayaan yang kualitasnya berada dalam golongan kurang lancar (golongan III), diragukan (golongan IV), dan macet (golongan V). Untuk menghindari terjadinya kegagalan pembiayaan maka bank syariah harus melakukan pembinaan dan regular monitoring, yaitu dengan cara monitoring aktif dan monitoring pasif.
Monitoring aktif yaitu mengunjungi nasabah secara reguler, memantau
laporan keuangan secara rutin, dan memberikan laporan kunjungna nasabah/call report kepada komite pembiayaan/supervisor, sedangkan
monitoring pasif, yaitu monitoring pembayaran kewajiban nasabah kepada
bank syariah setiap akhir bulan. Bersama pula diberikan pembinaan dengan memberikan saran, informasi maupun pembinaan teknis yang bertujuan untuk menghindari kegagalan pembiayaan (Trisandina, Shomad, : ).
Dasar Hukum Pembiayaan .
Adapun landasan syariah tentang pembiayaan dan mendukung upaya restrukturisasi pembiayaan terdapat pada Al- Qur’an dan Hadist.
a. Al Qur’an Al Qur’an surat Al Baqarah ayat
و نىُم ل ۡع ت ۡمُتىُك نِإ ۡمُكَّل ٞسۡي خ ْاىُقَّد ص ت ن أ و ٖٖۚة س سۡي م ٰى لِإ ٌة سِظ ى ف ٖة س ۡسُع وُذ نا ك نِإ َ
٠٨٢ Artinya : “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”(Q.S Al Baqarah:
) Dalam surat tersebut Allah memerintahkan dalam memberikan hutang, namun orang yang berhutang tersebut kesulitan membayar, maka berilah toleransi sampai orang yang berhutang mampu membayar hutangnya, dan Allah menganjurkan untuk menyedekahkan sebagian atau semua hutang, jika orang tersebut benar-benar dalam kesulitan.
Dari kutipan ayat di atas dapat digaris bawahi pentingnya sedekah dan tuntunan akan perlunya toleransi terhadap nasabah jika sedang mengalami kesulitan (dalam arti sebenar-benarnya) membayar kewajibannya. b.
Al Qur’an Al Qur’an surat Al Baqarah ayat
ۡنِئ ف ٞۖٞت ضىُبۡقَّم ٞهٰ هِس ف اٗبِتا ك ْاوُدِج ت ۡم ل و ٖس ف س ٰى ل ع ۡمُتىُك نِإ و۞ ۥ ۥ ُهَّب ز هِمُت ۡؤٱ يِرَّلٱ ِّد ؤُيۡل ف ا ٗض ۡع ب مُكُض ۡع ب هِم أ لَ و َّللّٱ
ُه ت ى ٰ م أ ِقَّت يۡل و ۥُهُبۡل َُّللّٱ ۥ ٖۚ ة دٰ هَّشلٱ
و ق ٞمِثا ء ْاىُمُت ۡك ت ٞميِل ع نىُل م ۡع ت ا مِب ُهَّوِئ ف ا ه ۡمُت ۡك ي ه م و ٠٨٢
Artinya : “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu´amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
”(Q.S Al
Baqarah: ). Perkataan rihaan menurut bahasa berasal dari kata dari sesuatu
yang ditahan, tetap, tidak berubah. Sedangkan menurut istilah syari’ah
ialah suatu barang yang dijadikan jaminan sehingga pemiliknya tidak bisa