HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, SELF EFFICACY DENGAN KEPUASAN PENGUNAAN IUD DI PUSKESMAS MOJO SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

SKRIPSI PENELITIAN CROSS SECTIONAL

  SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  Oleh:

  Galuh Rachmawati Ginarta Putri

  NIM. 131611123050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2017 HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, SELF EFFICACY DENGAN

  i SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, SELF EFFICACY DENGAN

KEPUASAN PENGUNAAN IUD DI PUSKESMAS MOJO SURABAYA

PENELITIAN CROSS SECTIONAL

  Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

  Oleh:

  

Galuh Rachmawati Ginarta Putri

  NIM. 131611123050

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2017

LEMBAR PERNYATAAN

  ii SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi manapun

  Surabaya, 20 Desember 2017 Yang Menyatakan

  Galuh Rachmawati Ginarta Putri 131611123050

  

HALAMAN PERNYATAAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

  Sebagai civitas akademik Universitas Airlangga. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Galuh Rachmawati Ginarta Putri NIM : 131611123050 Program Studi : Pendidikan Ners Fakultas : Keperawatan Jenis Karya : Skripsi demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

  Universitas Airlangga Hak Bebas Royalti Non

  • eksklusif (Non exclusive

  Royalty Free Right) atas karya saya yang berjudul:

  “Hubungan Dukungan Suami, Self Efficacy dengan Kepuasan Pengguna IUD di Puskesmas Mojo Surabaya”

  • – beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non esklusif ini Universitas Airlangga berhak menyimpan, alihmedia / format, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap dicantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

  Surabaya, 20 Desember 2017 yang menyatakan Galuh Rachmawati Ginarta Putri

  NIM. 131611123050 iii SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, SELF EFFICACY DENGAN

KEPUASAN PENGUNAAN IUD DI PUSKESMAS MOJO SURABAYA

  Oleh: GALUH RACHMAWATI GINARTA PUTRI NIM. 131611123050 SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI TANGGAL DESEMBER 2017

  Oleh Pembimbing I

  Ni Ketut Alit Armini, S.Kp, M.Kes NIP. 197410292003122002

  Pembimbing II Deni Yasmara, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Ns.Sp. Kep.MB

  NIP. 198409282015041002 Mengetahui a.n Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

  Wakil Dekan I Dr. H.Kusnanto, S.Kp., M.Kes

  NIP. 196808291989031002 iv SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, SELF EFFICACY DENGAN

KEPUASAN PENGGUNA IUD DI PUSKESMAS MOJO SURABAYA

  Oleh: Galuh Rachmawati Ginarta Putri

  NIM. 131611123050 Telah diuji

  Pada tanggal, 21 Desember 2017 PANITIA PENGUJI

  Ketua : Dr. Esti Yunitasari, S.Kp., M.Kes ……………….

  NIP. 197706172003122002 Anggota :

  1. Ni Ketut Alit Armini, S.Kp, M.Kes ………………

  NIP. 197410292003122002

2. Deni Yasmara, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Ns.Sp. Kep.MB ……………….

  NIP. 198409282015041002 Mengetahui a.n Dekan

  Wakil Dekan 1 Dr. Kusnanto, S.Kp.,M.Kes.

  NIP.196808291989031002 v SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

UCAPAN TERIMAKASIH

  vi SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat, rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “

  Hubungan Dukungan Suami, Self Efficacy dengan Kepuasan Pengguna IUD di Puskesmas Mojo Surabaya ”. Skripsi ini merupakan

  salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep) di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya. Selama penyusunan skripsi ini, penyusun telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang sangat memberikan inspirasi dan motivasi sehingga terselesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih yang tulus penyusun sampaikan kepada :

  1. Prof. Dr. Nursalam M.Nurs (Hons) selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan

dorongan fasilitas kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan

Program Studi

  Pendidikan Ners .

  2. Dr. Kusnanto, S.Kep., M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan dan dorongan kepada

kami untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi

  Pendidikan Ners .

  3. Ni Ketut Alit Armini, S.Kp, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah bersedia

  meluangkan waktu dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat untuk penyusunan Skripsi ini.

  4. Deni Yasmara, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Ns.Sp. Kep.MB, selaku pembimbing II

  yang senantiasa memberikan arahan, semangat, motivasi dan inspirasi bagi penyusun untuk menyelesaikan Skripsi ini.

  5. Candra Panji A, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen penguji proposal skripsi yang telah memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi yang lebih baik.

  6. Dr. Esti Yunitasari, S.Kp., M.Kes selaku penguji proposal dan skripsi yang telah memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi yang lebih baik.

  7. Kedua orang tuaku (Bapak Sugiyono dan Ibu Sunarti), Adek Giovani Bella R, serta keluarga besar terima kasih atas semua curahan cinta, doa, kasih

  • – teman seperjuangan B19, yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan semangat.

  vii SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G sayang, perhatian dan dukungan yang tidak terbatas hingga skripsi ini dapat diselesaikan.

  8. Kepala Puskesmas Mojo Surabaya yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan penelitian.

  9. Seluruh responden yang telah berpartisipasi selama proses pengambilan data berlangsung Puskesmas Mojo Surabaya.

  10. Teman-teman kos 53 A atas semua doa, semangat, bantuan, motivasi, dan semua hal yang telah kita lalui Bersama.

  11. Teman

  12. Dosen serta Staf pengajar Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan UNAIR yang telah mendidik dan membimbing serta memberikan ilmu selama masa perkuliahan.

  13. Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah memberi motivasi dan bantuan hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata penyusun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keperawatan dan juga bagi penulis sendiri.

  Surabaya, 20 Desember 2017 Galuh Rachmawati Ginarta Putri

  131611123050

  

ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, SELF EFFICACY DENGAN

KEPUASAN PENGGUNA IUD DI PUSKESMAS MOJO SURABAYA

  Studi Cross Sectional di Puskesmas Mojo, Surabaya

  

Oleh: Galuh Rachmawati Ginarta Putri

  Prevalensi penggunaan metode IUD mengalami penurunan dari tahun 2015- 2017 di negara berkembang . Dukungan suami dan self efficacy secara teori seharusnya dapat mempengaruhi kepuasan pengguna IUD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan suami, self efficacy dengan kepuasan pengguna IUD di Puskesmas Mojo.

  Desain penelitian menggunakan cross sectional. Responden adalah 114 wanita usia subur pengguna IUD di Puskesmas Mojo dipilih melalui purposive Variabel independen adalah dukungan suami, self efficacy. Variabel sampling. dependen adalah kepuasan pengguna IUD wanita usia subur. Instrumen dengan menggunakan kuesioner dan analisis statistik Spearman Rho dengan tingkat signifika n α < 0,05.

  Hasil uji dukungan suami menunjukan p=0,000 dan r=0,414, self efficacy menunjukan p=0,000 dan r=0,605. Sehingga penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan atara dukungan suami, self efficacy dengan kepuasan pengguna IUD.

  Untuk penelitian selanjutnya seharusnya respoden dalam penelitian dipilih melalui stratified sampling.

  Kata kunci: dukungan suami, self efficacy, kepuasan pengguna IUD

  viii SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN HUSBAND SUPPORT , SELF EFFICACY WITH SATISFACTION OF IUD USERS AT PUSKESMAS

MOJO SURABAYA

  Cross Sectional Study At Puskesmas Mojo , Surabaya

  

By: Galuh Rachmawati Ginarta Putri

  The prevalence of iud user was decreased from 2015 to 2017 in developing countries. Husband support and self efficacy theoretically can affect the satisfaction of IUD users .This study aimed to analyze the relationship between husband support, self efficacy with satisfaction of IUD users at puskesmas mojo .This research uses cross sectional design . 114 IUD users were chosen as sample by using purposive sampling. The independent variable are husband support and self efficacy. Dependent variable is satisfaction of IUD users on their reproductive age. Instrument that used in this study were questionnaires and data were analyzed by spearman rho with level of significance

  α < 0.05 . The result showed that there are relationship between husband support and satisfaction of IUD users (p=0,000 and r=0,414) ,there are relationship between self efficacy and satisfaction of IUD users (p = 0,000 and r = 0.605). To the next study, the respodent should be chosen by stratified random sampling.

  Keyword: husband support , self efficacy , satisfaction of IUD users

  ix SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   x SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  xi SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis dan Ukuran Lippes Loops ............................................................. 31Tabel 2.2 Keaslian penelitian ................................................................................. 46Tabel 4.1 Definisi operasional ............................................................................... 57Tabel 4.2 kuesioner dukungan suami ..................................................................... 60Tabel 4.3 kuesioner self efficacy ............................................................................ 60Tabel 4.4 kuesioner kepuasan ................................................................................ 61

  

  

  

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi data demografi responden ..................................... 75Tabel 5.2 Dukungan suami pada penggunaan IUD ............................................... 76Tabel 5.3 Self efficacy pada penggunaan IUD ....................................................... 77Tabel 5.4 kepuasan penggunaan kontrasepsi IUD ................................................. 77Tabel 5.5 analisis hubungan dukungan suami dengan kepuasaan penggunaan kontrasepsi IUD ..................................................................................... 78Tabel 5.6 Anlisis hubungan self efficacy dengan kepuasan penggunaan kontrasepsi

   xii SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis IUD ............................................................................................ 33Gambar 2.2 kerangka kerja teori HPM oleh Nola J Pender ................................... 40Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan dukungan suami, self efficacy dengan kepuasan penggunaan kontrasepsi IUD di Puskesmas X menggunakan teori Health

  

Gambar 4.1 Kerangka operasional penelitian hubungan dukungan suami, self efficacy dengan kepuasan penggunaan IUD .......................................................... 70

  xiii SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  

DAFTAR LAMPIRAN

   xiv

  SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH

  xv SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G

  AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

  IUD :Intra Uterine Devices KB : Keluarga Berencana PUS : Pasangan Usia Subur WUS :Wanita Usia Subur HPM :

  Health Promotion Mode

  Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar Kemenkes : Kementrian Kesehatan KBA : Keluarga berencana alamiah MOP : MedisOperatif Pria MOW : Medis Operatif Wanita WHO : World Health Organization MAL : Metode Amenorea Laktasi HIV : Human Immunodeficiency Virus AIDS : Acquired Immuno Deficiency Syndrome AKBK : Alat Kontrasepsi Bawah Kulit KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia, dari hasil sensus tahun 2015 Indonesia merupakan peringkat keempat dunia, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237.641.326 jiwa dengan kenaikan 1,49 % tiap tahunnya (Badan Pusat Statistik, 2015). Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu program pelayanan kesehatan preventif yang paling besar dan utama, melalui program KB pemerintah mengharapkan terjadi pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi keluarga (Basuki et al., 2015). Penduduk Indonesia 95% sudah mengetahui tentang program Keluarga Berencana (KB), tetapi yang memiliki kesadaran mengikuti program KB hanya 61%, dari sekian banyak warga yang tidak mengikuti program KB terdapat 9% diantaranya memiliki keinginan, tetapi karena berbagai faktor pertimbangan sehingga tidak jadi mengikuti program KB (Susanto, 2015). Pelaksanaan program KB di Indonesia dinyatakan cukup berhasil, meskipun dalam pelaksanaanya sampai saat ini masih mengalami hambatan-hambatan yang dirasakan, antara lain masih banyak Pasangan Usia Subur (PUS) yang masih belum menjadi peserta KB.

  IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan salah satu alat kontrasepsi alat yang terbuat dari plastik yang fleksibel dipasang dalam rahim, kontrasepsi yang paling ideal untuk ibu pasca persalinan dan menyusui karena tidak menekan produksi ASI (BKKBN, 2014). IUD merupakan alat kontrasepsi yang tidak memiliki efek samping hormonal, efektif dan bisa

  1 SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G digunakan sesaat setelah proses melahirkan, namun prevalensi penggunaan metode

  IUD mengalami penurunan dari tahun 2015-2017 di negara berkembang (Lubis, 2017) . Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mengalami penurunan dari tahun 2000- 2009 sebanyak 4,8% (Purwanti, Suherni, & Astuti, 2013).

  Banyak alasan yang disampaikan oleh akseptor terhadap penggunaan IUD, menurut Lubis (2017) wanita usia subur yang kurang pemahaman tentang prosedur pemasangan, dan takut karena merasa tindakan pemasangan IUD merupakan suatu tindakan bedah. Dampak dari efek samping pemakain IUD antara lain seperti merasa tidak puas karena perubahan pola haid diantaranya yaitu bercak (spotting), jarang terjadi perdarahan yang banyak, sebagian akseptor dapat merasakan terjadinya sakit pinggang, dan berkurangnya libido seksual (Ratifah, 2014).

  Hambatan dalam penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim ada dua macam meliputi instrinsik dan ekstrinsik, salah satu penghambat instrinsik dari pemakaian kontrasepsi jangka panjang adalah psikologi, kontrol lokus, dan self efficacy (Hamidi, 2017). Self efficacy merupakan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang yang dapat berpengaruruh dalam pengambilan keputusan untuk memilih dan menggunakan IUD (Operatif, Mow, & Febriyanti, 2011). Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi antara lain pendidikan, pengetahuan, fasilitas kesehatan, dukungan keehatan, dan dukuangan suami. Budaya patrineal Indonesia yang menjadikan suami sebagai kepala keluarga dan suami sebagai faktor penting dalam pengambil keputusan, sehingga dukungan suami yang diberikan kepada istri akan mempengaruhi kepuasan terhadap tindakan yang akan diterima oleh wanita akseptor AKDR (Ratifah, 2014).

  Prevalensi penggunaan kontrasepsi di Indonesia berdasarkan hasil Riskesdas (2013), terdapat Wanita Usia Subur (WUS) dengan usia 15-49 tahun status kawin sebanyak 59,7% menggunakan kontrasepsi tetapi 24,8% tidak menggunakan kontrasepsi. Faktor penyebab yang mempengaruhi WUS tidak menggunakan kontrasepsi dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu: segi pelayanan KB, ketersediaan alat kontrasepsi, penyampaian konseling dan hambatan sosial budaya. Disamping itu, penggunaan kontrasepsi didominasi oleh alat kontrasepsi jangka pendek, terutama suntikan yang mencapai 46,87%. IUD adalah metode ketiga yang paling umum digunakan sebesar 11,41%. IUD merupakan kontrasepsi yang digunakan oleh 18% wanita usia reproduktif di Asia dan lebih dari 40% di China (Joshi, Khadilkar, & Patel, 2015). Tingkat pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yaitu IUD dari data data Dinas Kesehatan 2016 Jawa Timur jumlah KB aktif sebanyak 27.478 peserta. Penguna kontrasepsi jangka panjang seperti implan dan IUD masih kurang penggunanya dan masih didominasi oleh metode kontrasepsi jangka pendek (80,99%) (Destiwi,2017).

  Alat kontrasepsi jangka pendek masih menjadi pilihan utama bagi pasangan, namun di satu sisi tingkat droup out pengguna kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan suntik terus mengalami peningkatan dari 4,2% menjadi 4,5%, untuk mengatasi masalah saat ini pemerintah mencanangkan metode kontrasepsi jangka panjang, metode ini merupakan metode kontrasepsi dengan masa efektif yang lebih lama (Manurung, 2013). Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Mojo pada tanggal 7 Oktober 20017 berupa wawancara dengan pasangan usia subur, didapatkan data 70% pengguna kontrasepsi IUD mengatakan tidak puas, awal pemakaian IUD merasa ragu dan suami menyerahkan segala keputusan kepada istri. Tiga orang mengatakan sering merasa sakit pinggang dan dua diantaranya mengatakan bahwa terkadang menstruasi tidak teratur.

  Perilaku pengguna IUD yang merasa ragu dan suami merupakan pengambil keputusan berdasarkan teori Health Promotion Model (HPM) bahwa perilaku kesehatan individu dipengaruhi oleh tiga determinan. Faktor personal dan

  

self efficacy mempunyai pengaruh tidak langsung pada perilaku promosi kesehatan,

  melalui persepsi terhadap kemajuan diri, keuntungan, rintangan, dan pengaruh aktifitas. Selain dari self efficacy, pengaruh interpersonal yang merupakan kognisi tentang perilaku, kepercayaan, atau sikap orang lain dimana sumber utama interpersonal adalah keluarga (suami) dan pemberi pengaruh pelayanan kesehatan.

  Pengaruh interpersonal terdiri atas norma (harapan orang lain), dukungan sosial (instrumental dan dorongan emosional), serta model (belajar dari pengalaman orang lain). Dalam teori kognitif sosial seperti adanya tekanan sosial atau motivasi yang cukup dari suami akan membuat istri merasa puas menggunakan kontrasepsi IUD sehingga istri dapat konsisten dalam penggunaan IUD (Nursalam, 2017).

  Program Keluarga Berencana adalah tanggung jawab antara pria dan wanita sebagai pasangan, ketika istri memilih kontrasepsi yang digunakan maka suami memiliki peran penting untuk mendukung dan menjamin efektifitas kontrasepsi (Widyastiwi, 2016). Dalam program keluarga berencana peran serta suami dalam kesehatan reproduksi sangat berpengaruh terhadap pemeliharaan kesehatan, kelangsungan hidup ibu dan anak, dan berperilaku seksual yang sehat dan aman bagi dirinya, istri dan keluarga. Partisipasi suami dalam kesehatan reproduksi dapat diwujudkan dalam memberikan dukungan, baik dalam hal materil dan psikologi dimana psikologi istri merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan, sehingga saat menggunakan IUD istri akan merasa yakin dan dapat mencapai kepuasan dalam menggunakan kontrasepsi IUD.

  IUD merupakan metode kontrasepsi yang efektif hingga 10 tahun tergantung pada penyisipan yang benar dan hanya 1% tingkat kegagalan. Metode kontrasepsi jangka panjang IUD memiliki banyak manfaat yaitu perlindungan jangka panjang yang efektif, cepat kembali kefertilitasannya saat pemakain dilepas, aman digunakan pasca aborsi dan melahirkan, aman saat menyusui, dan cocok untuk wanita yang menginginkan metode kontrasepsi bebas estrogen (Joshi et al., 2015).

  Dampak jangka panjang yang dapat di timbulkan apabila tidak mengikuti program keluarga berencana dapat terjadi peningkatan jumlah penduduk, peningkatan angka kesakitan ibu dan anak maka perlu dilakukan pencegahan agar masalah tersebut tidak terjadi. Solusi dari dampak tersebut adalah dengan meningkatkan jumlah akseptor KB, menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu, memperbaiki kualitas pemakaian KB, meningkatkan pengetahuan, dukungan suami dan keyakinan istri dalam KB, penyediaan layanan konseling serta memilih metode yang sesuai. Dengan melakukan konseling berarti petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya, disamping itu dapat membantu klien menggunakan kontrasepsinya lebih lama dan meningkatkan keberhasilan KB, serta kepuasan pengguna.

  Melihat uraian fenomena di atas, sehingga peneliti tertarik untuk mengambil penelitian tentang Hubungan Dukungan suami, self-efficacy dengan Kepusan Penggunaan Kontrasepsi IUD di Puskesmas Mojo Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas memberi dasar bagi peneliti untuk merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimanakah hubungan dukungan suami, self efficacy dengan kepuasan penggunaan kontrasepsi IUD di Puskesmas Mojo Surabaya

  ”

  1.3 Tujuan Penelitian

  Penelitian ini memiliki tujuan :

  1. Tujuan umum Menjelaskan hubungan dukungan suami, self efficacy dengan kepuasan penggunaan kontrasepsi IUD di Puskesmas Mojo Surabaya.

  2. Tujuan khusus

  1. Mengidentifikasi dukungan suami dalam penggunaan kontrasepsi IUD

  2. Mengidentifikasi self efficacy wanita pasangan usia subur dalam penggunaan kontrasepsi IUD

  3. Mengidentifikasi kepuasan penggunaan kontrasepsi IUD

  4. Menganalisis hubungan dukungan suami dengan kepuasaan penggunaan kontrasepsi IUD

  5. Menganlisis hubungan self efficacy dengan kepuasan penggunaan kontrasepsi IUD

  1.4 Manfaat penelitian

  Peneliti diharapkan mampu memberikan manfaat antara lain:

  1. Manfaat teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang keperawatan kesehatan maternitas yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi.

  2. Manfaat praktis (1) Bagi tempat penelitian

  Dapat memberikan masukan bagi tempat penelitian dengan mengingatkan kinerja serta memberikan informasi pada pengguna akseptor KB dan calon pengguna KB tentang Kontrasepsi. (2) Bagi responden

  Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam hal dukungan suami, kemantapan untuk pemakaian metode kontrasepsi IUD

  (3) Bagi peneliti Mempunyai pengetahuan dan pengalaman baru yang akan didapat selama penelitian ini serta sebagai pengalaman baru dalam melakukan penelitian dan peneliti dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan yang ada di masyarakat khususnya pada kalangan pengguna KB.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keluarga

  2.1.1 Definisi Keluarga Keluarga adalah sekumpulan orang-orang yang tinggal dalam satu rumah yang dihubungkan satu ikatan perkawinan, hubungan darah atau tidak memiliki hubungan darah yang bertujuan mempertahankan budaya yang umum dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota keluarga. Keluarga adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan idividu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 2010)

  2.1.2 Dukungan Keluarga Dukungan dari keluarga merupakan unsur terpenting dalam membantu individu menyelesaikan masalah. Apabila ada dukungan, rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi akan meningkat. Dukungan keluarga merupakan bagian dari dukungan sosial yang berfungsi sebagai sistem pendukung anggota-anggotanya dan ditunjukan untuk meningkatkan kesehatan dan proses adaptasi. Dukungan keluarga sebagai informasi atau nasehat verbal dan nonverbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau berupa kehadiran dan mempunyai manfaat emosional atau berpengaruh pada perilaku penerimanya (Bomar, 2004; Friedman, 2010).

  8 SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI... GALUH RACHMAWATI G Keluarga merupakan sistem sosial yang memiliki fungsi sendiri dan diharapkan mampu menyelesaikan masalah individu dan lingkungannya dalam keluarga. Keluarga juga memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, kebutuhan psikososial, kebutuhan ekonomi dan aktulisasi keluarga di masyarakat. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi tuntutan-tuntutan dan harapan dari semua individu yang ada. Keluarga memiliki delapan fungsi suportif, termasuk diantaranya dukungan informasional (keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan penyebar informasi tentang dunia); dukungan penilaian (keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator identitas anggota); dukungan instrumental (keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit); dukungan emosional (keluarga sebagai sebuah tempat aman dan damai untuk istrahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi) (Suprajitno, 2003; Sari, 2011).

  2.1.3 Bentuk Dukungan Keluarga Menurut House 2000 dalam (Sampelan, Kundre, & Lolong, 2015) terdapat lima jenis dukungan dalam keluarga yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informasional, dukungan instrumental,dan dukungan jaringan sosial. Lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut:

  1. Dukungan emosional Dukungan emosional merupakan bentuk atau jenis dukungan yang diberikan keluarga dalam memberikan perhatian, kasih sayang dan empati.

  Dukungan emosi adalah dukungan yang dapat membuat seseorang merasa nyaman, tenang, rasa memiliki dan dicintai saat stress (Sarafino, 2014)

  2. Dukungan penghargaan Dukungan ini adalah dukungan keluarga dalam memberikan umpan balik dan penghargaan kepada anggota keluarga dengan menunjukan respon positif, yaitu dorongan terhadap gagasan atau perasaan. Dukungan penghargaan keluarga merupakan bentuk fungsi afektif keluarga terhadap klien sebagai akseptor KB untuk dapat meningkatkan kemantapan dalam KB

  3. Dukungan Informasional Dukungan informasional merupakan suatu dukungan dan bantuan yang diberikan oleh keluarga dalam bentuk memberikan saran, nasehat, dan memberikan informasi penting yang dibutuhkan klien dalam upaya meningkatkan status kesehatannya. House (2000, dalam Smet, 2004) mengatakan bahwa dukungan informasi ini memberi informasi atau mengajarkan suatu keahlian yang dapat memberi solusi terhadap suatu masalah. Sedangkan, menurut Sarafino (2014) menyebutkan bahwa dukungan informasi ini berarti pemberian nasehat, saran, dan feedback ataupun umpan balik tentang apa yang sedang dan telah dilakukan seseorang misalnya: pemberian informasi tentang manfaat alat kontrasepsi

  IUD.

  4. Dukungan instrumental Menurut (Friedman, 2003) dukungan ini merupakan fungsi ekonomi dan perawatan kesehatan yang diterapkan keluarga terhadap anggota keluarga. Fungsi ekonomi keluarga merupakan pemenuhan semua kebutuhan anggota keluarga dan anggotanya, sedangkan fungsi perawatan kesehatan keluarga adalah mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga, diantaranya merawat anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan keluarga, dan membawa anggota keluarga ke pelayanan kesehatan.

  5. Dukungan sosial Dukungan ini dapat berupa menghabiskan menghabiskan waktu bersama orang lain dalam aktivitas rekreasional dan waktu senggang.

  Dukungan ini dapat mengurangi stres dengan memenuhi kebutuhan afiliasi dan kontak dengan orang lain, dengan membantu mengalihkan perhatian seseorang seseorang dari kecemasan terhadap masalah atau dengan memfasilitasi suatu suasana hati yang positif (Friedman, 2003).

  2.1.1 Dukungan Suami Dukungan merupakan suatu perilaku individu sebagai upayayang diberikan kepada orang lain, baik secara morilmaupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam melaksanakan kegiatan (Suryani, 2011). Perasaan dan kepercayaan wanita mengenai tubuh dan seksualitasnya tidak dapat dikesampingkan dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan kontrasepsi. Dinamika seksual dan kekuasaan antara pria dan wanita dapat pula menyebabkan penggunaan kontrasepsi terasa canggung bagi wanita. Konflik timbul kapan berhubungan seksual, siapa yang harus mengambil keputusan mengenai penggunaan kontrasespsi, metode yang digunakan, berapa jumlah anak dan kapan mempunyai anak (Roesli, 2008).

  Pendapat suami mengenai keluarga berencana cukup kuat pengaruhnya untuk menetukan penggunaan metode keluarga berencana oleh isteri. Pada penelitian di lima kota di Indonesia, persetujuan suami merupakan faktor yang paling penting dalam menetukan apakah isteri akan mengunakan kontrasepsi atau tidak karena suami dipandang sebagai pelindung, pencari nafkah rumah tangga, dan pembuat keputusan (Roesli, 2008).

  Dukungan suamimerupakan salah satu sumber dukungan sosial yang berasal dari lingkungan keluarga. Peran keluarga khususnya suami sangat diperlukan bagi istri, keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami pada kepada istri akan mempererat hubungan antara pasangan. Dukungan yang diperoleh istri akan membuatnya tenang dan nyaman dalam setiap keputusan yang telah di ambil (Asrinah, 2010).

  Menurut Bobak (2005) menyebutkan bentuk dukungan sosial dapat dibagi menjadi lima jenis sesuai dengan kebutuhannya, yaitu:

  1. Dukungan harga diri diperlukan untuk membantu pemecahanmasalah individu, seperti keraguan terhadap kemampuan diri.Dukungan ini dapat berupa perhatian, dorongan, sapaan atau kasih sayang.

  2. Dukungan informasi adalahpemberian dukungandengan memberi informasi untukmenyelesaikan masalah.Dukungan dapat berupa informasi, saran, nasihat pemecahan masalah dan umpan balik.

  3. Dukungan instrumental adalah bantuan nyata dalam bentuk materi atau benda yang dibutuhkan guna meringankan bebanindividu

  4. Dukungan kedekatan sosial yang diwujudkan dengan terbinanya hubungan antar individu dalam lingkungan tempat iaberada untuk menghindari individu dari kesepian dan kesendirian.

  5. Dukungan motivasi yang bertujuan agar individu termotivasiuntuk segera mencari penyelesaianmasalah.

  Keterlibatan seorang suami dalam hal reprosuksi khususnya dalam pengambilan keputusan dan pemilihan alat kontrasepsi sangat diperlukan.

  Seringkali tidak adanya keterlibatan suami mengakibatkan kurangnya informasi yang dimiliki seorang suami mengenai kesehatan reproduksi terutama alat kontrasepsi. Dalam sebuah penelitian, ditemukan suami-suami yang melarang pemakaian IUD sebagai alat kontrasepsi pilihan istri beranggapan yakin bahwa IUD atau spiral mengurangi kenikmatan hubungan seksual.

2.2 SelfEfficacy

  2.2.1 Definisi SelfEfficacy Efikasi diri mengacu pada keyakinan sejauh mana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau melakukan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Keyakinan akan seluruh kemampuan ini meliputi kepercayaan diri, kemampuan menyesuaikan diri, kapasitas kognitif, kecerdasan dan kapasitas bertindak pada situasi yang penuh tekanan. Efikasi diri akan berkembang berangsur-angsur secara terus menerus seiring meningkatnya kemampuan dan bertambahnya pengalaman-pengalaman yang berkaitan (Bandura, 1997; Ormrod,2008).

  Teori self efficacymerupakan cabang dari Social Cognitive

  Theory yang dikemukakan oleh Albert Bandura (juga biasa dikenal dengan

  Social LearningTheory ). Teori kognitif sosial menurut Bandura menyoroti

  pertemuan yang kebetulan (chance encounters) dan kejadian tak terduga (fortuitous events) meskipun pertemuan dan peristiwa tersebut tidak serta merta mengubah jalan hidup manusia. Cara manusia bereaksi terhadap pertemuan atau kejadian itulah yang biasanya berperan lebih kuat dibanding peristiwa itu sendiri (Feist & Feist, 2008).

  Menurut (Bandura, 1997; Ormrod,2008)efikasi diri (Self

  Efficacy )adalah penilaian seseorang tentang kemampuannya sendiri untuk

  menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu.Efikasi diri adalah keyakinan seseorang bahwa ia mampu melakukan tugas tertentu dengan baik. Efikasi diri memiliki keefektifan yaitu individu mampu menilai dirinya memiliki kekuatan untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan. Tingginya efikasi diriyang dipersepsikan akan memotivasi individu secara kognitif untuk bertindak secara tepat dan terarah, terutama apabila tujuan yang hendak dicapai merupakan tujuan yang jelas. Pikiran individu terhadap efikasi diri menentukan seberapa besar usaha yang dicurahkan dan seberapa lama individu akan tetap bertahan dalam menghadapi hambatan atau pengalaman yang tidak meyenangkan.Efikasi diri selalu berhubungan dan berdampak pada pemilihan perilaku, motivasi dan keteguhan individu dalam menghadapi setiap persoalan. Cara untuk menganalisis perbedaan motivasi dengan pencapaian mengedepankan efikasi diri individu yaitu kepercayaan bahwa seseorang dapat menguasai suatu situasi dan menghasilkan akhir yang baik.Individu yang memiliki bentuk efikasi diri yang tinggi memiliki sikap optimis, suasana hati yang positif, dapat memperbaiki kemampuan untuk memproses informasi secara lebih efisien, memiliki pemikiran bahwa kegagalan bukanlah sesuatu yang merugikan namun justru memotivasi diri untuk melakukan yang lebih baik. Individu yang efikasi dirinya rendah memiliki sikap pesimis, suasana hati yang negatif meningkatkan kemungkinan seseorang menjadi marah, mudah bersalah,dan memperbesar kesalahan mereka (Bandura, 1997).

  2.2.2 Dimensi SelfEfficacy Menurut (Bandura, 1997) ada empat sumber penting yang digunakan individu dalam membentuk efikasi diri yaitu :

  1. Mastery Experience (pengalaman keberhasilan) keberhasilan yang didapatkan akan meningkatkan efikasi diri yang dimilki seseorang sedangkan kegagalan akan menurunkan efikasi dirinya. Apabila keberhasilan yang didapatkan seseorang lebih banyak karena faktor- faktordi luar dirinya, biasanya tidak akan membawa pengaruh terhadap peningkatan efikasi diri. Akan tetapi, apabila keberhasilan itu didapat melalui hambatan yang besar dan merupakan hasil perjuangan sendiri maka hal itu akan membawa pengaruh terhadap peningkatan efikasidiri.

  2. Vicarious Experience atau modeling (meniru) pengalaman keberhasilan orang lain yang memiliki kemiripan dengan individu dalam mengerjakan suatu tugas biasanya akan meningkatkan efikasi diri seseorang dalam mengerjakan tugas yang sama. Efikasi tersebut didapat melalui social models yangbiasanya terjadi pada diri seseorang yang kurang pengetahuan tentang kemampuan dirinya sehingga melakukanmodeling. Namun efikasi diri yang didapat tidak akan berpengaruh bila model yang diamati tidak memilki kemiripan atau berbeda dengan model

  3. Social Persuasion: informasi tentang kemampuan yang disampaikan secara verbal oleh seseorang yang berpengaruh biasanya digunakan untuk menyakinkan seseorang bahwa ia cukup mampumelakukan suatutugas.

  4. Physiological & Emotion State kecemasan dan stres yang terjadi dalam diri seseorang ketika melakukan tugas sering diartikan suatu kegagalan.

  Pada umumnya seseorang cenderung akan mengharapkan keberhasilan dalam kondisi yang tidak di warnai oleh ketegangan dan tidak merasakan adanya keluhan atau gangguan somantik lainnya. Efikasi diri biasanya ditandai oleh rendahnya tingkat stress dan kecemasan sebaliknya efikasi diri yang rendah ditandai oleh tingkat stress dan kecemasan yang tinggipula.

  2.2.3 Aspek-aspek SelfEfficacy Tingkat efikasi diri yang dimiliki individu dapat dilihat dari aspek efikasi diri. Efikasi diri yang dimiliki seseorang berbeda-beda, dapat dilihat berdasarkan aspek yang mempunyai implikasi penting pada perilaku. Menurut Bandura, 1997 ada tiga aspek dalam efikasi diriyaitu:

  1. Magnitude, Aspek ini berkaitan dengan kesulitan tugas. Apabila tugas- tugas yang dibebankan pada individu menurut tingkatkesulitannya, maka perbedaan efikasi diri secara individual mungkin terdapat pada tugas-tugas yang sederhana, menengah, atau tinggi. individu akan melakukan tindakan yang dirasakan mampuuntuk dilaksanakannya dan akan tugas-tugas yang diperkirakan diluar batas kemampuan yang dimilkinya.

  2. Generality, Aspek ini berhubungan luas bidang tugas atau tingkah laku.

  Beberapa pengalaman berangsur-angsur menimbulkan penguasaan terhadap pengharapan pada bidang tugas atau tingka laku yang khusus sedangkan pengalaman lain membangkitkan keyakinan yang meliputi berbagaitugas

  3. Strength, Aspek ini berkaitan dengan tingkat kekuatan atau kemantapan seseorang terhadap keyakinannya. Tingkat efikasi diri yang lebih rendah mudah digoyangkan oleh pengalaman-pengalaman yang memperlemahnya, sedanagkan seseorang yang memiliki efikasi diri yang kuat tekun dalam meningkatkan usahanya meskipun dijumpai pengalaman yangmemperlemahnya.Konsep self efficacy memasukkan 3 dimensi yaitu besarnya, kekuatandan generalitas.Besarnya merujuk pada tingkat kesulitan yang diyakini dapat ditanganioleh individu.

2.3 Konsep Keluarga Berencana

2.3.1 Pengertian Keluarga Berencana

  Menurut WHO (Word Health Organisation) Expert commite, 1970 keluarga berencana merupakan tindakan yang membantu individu/pasangan suami istri untuk mendapatkan obyektif-obyektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur jumlah interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Anggraini, 2012).

2.3.2 Tujuan program keluarga berencana

  Tujuan umum keluarga berencana yaitu membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Kesimpulan dari tujuan keluarga berencana ini yaitu memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan (ibu, anak, keluarga, dan bangsa), mengurangi angka kelahiran untuk menaikan taraf hidup rakyat dan bangsa, memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang berkualitas , serta upaya untuk menurunkan angka kematian (ibu dan bayi) (Anggraini, 2012).

2.4 Konsep Metode Kontrasepsi

  2.4.1 Pengertian Kontrasepsi berasal dari kata “Kontra” yang berarti mencegah atau melawan, sedang kan “Konsepsi” adalah pertemuan antara sel telur (ovum) yang matang dan sel sperma yang menyebabkan kehamilan. Jadi alat kontrasepsi adalah segala macam alat yang digunakan oleh satu pihak atau kedua pihak untuk menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel sperma dan sel telur (ovum) yang sudah matang.

  Manfaat alat kontrasepsi yaitu mencegah terjadinya kematian ,dan mengurangi angka kesakitan ibu dan anak, mengatur kelahiran anak sesuai yang diinginkan dan menghindari terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan (Depkes RI, 2016).

  Akseptor keluarga berencana yaitu pasangan usia subur yeng menjadi peserta atau anggota dalam program keluarga berencana dengan menggunakan salah satu metode atau alat kontrasepsi yang bertujuan untuk menghindari terjadinya kehamilan resiko tinggi dan mengurangi angka kematian dan kesakitan (Hartanto, 2003).

  2.4.2 Akseptabilitas Akseptabilitas suatu cara kontrasepsi ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah (Wiknjosastro, 2005) :

  1. Dapat dipercaya

  2. Hanya ada efek samping ringan

  3. Tidak mempengaruhi koitus

  4. Mudah penggunaanya

  5. Harga obat/ alat kontrasepsi terjangkau Akseptabilitas ini terbukti jika pasangan tetap mempergunakan cara kontrasepsi yang bersangkutan, dan baru berhenti jika pasangan ingin mendapat anak lagi, atau jika kehamilan tidak akan terjadi lagi karena umur wanita sudah lanjut atau oleh karena ia telah menjalani tubektomi atau bilamana suaminya telah divasektomi.

  2.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan metode kontrasepsi

  1. Faktor kepentingan pribadi, meliputi : umur, paritas, usia anak terkecil, tujuan reproduksi, frekuensi hubungan kelamin, hubungan dengan pasangan,pengaruh orang lain, kemudahan metode, pengenalan terhadap anatomi reproduksi.

  2. Faktor pertimbangan kesehatan, meliputi : resiko PMS, infeksi HIV dan pemakaian kontrasepsi, perilaku beresiko

  3. Biaya dan aksebilitas, meliputi : biaya langsung dan biaya lain

  4. Lingkungan budaya, meliputi : kepercayaan religius dan budaya, tingkat pendidikan, persepsi resiko kehamilan, status wanita (Pendit, 2007).

  2.4.4 Jenis metode kontrasepsi Jenis-jenis kontrasepsi yang tersedia antara lain (Hartanto,2003) :

  1. Metode Sederhana

  a. Tanpa alat yaitu : Keluarga berencana alamiah (KBA) diantaranya metode kalender, metode suhu badan basal, metode lendir serviks, metode simpo-termal, metode alamiah laktasidan coitur interruptus.

  b. Dengan alat 1) Mekanis (barrier)

  Kondom pria, Barier intra vaginal antara lain : diafragma, kap serviks, spons, dan kondom wanita.

  2) Kimiawi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN

15 55 18

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF EFFICACY DALAM PERAWATAN DIRI PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER

3 53 143

HUBUNGAN WAKTU PEMASANGAN IUD PASCA PLASENTA DAN INTERVAL DENGAN KEJADIAN EKSPULSI IUD DI BPM TARMINAH, Amd., Keb. KABUPATEN MOJOKERTO Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 95

SKRIPSI HUBUNGAN MODIFIKASI PENYAJIAN MAKANAN DENGAN PERUBAHAN NAFSU MAKAN ANAK BALITA DI PUSKESMAS MOJO SURABAYA

0 1 19

ANALISIS FAKTOR DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP PASIEN KANKER DI PUSKESMAS BALONGSARI SURABAYA PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIK Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN HIDUP DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA REMAJA AWAL Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA CAREGIVER BURDEN DAN SELF EFFICACY DENGAN KUALITAS HIDUP PADA CAREGIVER PASIEN PALIATIF RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, PERSEPSI DAN SELF EFFICACY DENGAN INTENSI BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA PUTRA DI SMK PGRI SUKODADI Repository - UNAIR REPOSITORY

0 2 149

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT SELF EFFICACY DAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PENERIMAAN DIRI KLIEN HIV POSITIF DI PUSKESMAS DUPAK SURABAYA PENELITIAN DESKRIPTIF KORELASIONAL

0 0 133

PENGARUH METODE PARTICIPATORY LEARNING AND ACTION (PLA) PADA SUAMI DALAM MENINGKATKAN DUKUNGAN PEDULI ASI DAN BREASTFEEDING SELF EFFICACY Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 6