HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI WANITA PASANGAN USIA SUBUR DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA BANYUARANG KABUPATEN JOMBANG - STIKES Insan Cendekia Medika Repository
HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI WANITA PASANGAN USIA SUBUR
DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
(Studi Di Desa Banyuarang Kabupaten Jombang)
LOLYTA CITRA ARINDI
14.321.0028
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANINSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
2018
DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
(Studi di Desa Banyuarang Kabupaten Jombang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Pada Sekolah Tinggi
Ilmu KesehatanInsan Cendekia MedikaJombang
Oleh :
LOLYTA CITRA ARINDI
14.321.0028
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CEMDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2018
Penulis dilahirkan di Sumaja Makmur, Sumatera Selatan pada tanggal 16 Desember 1996, dari keluarga pasangan Bapak Budiono dan Ibu Sri Nurtiani Pada tahun 2008 penulis lulus dari SD Negeri2 Sumaja Makmur, pada tahun
2011penulis lulus dari SMP Negeri 3 Gunung Megang, pada tahun 2014 penulis lulus
dari SMA TARUNA INDONESIA PALEMBANG dan pada tahun 2014penulis lulus
seleksi masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui PMDK. Penulis
memilih program studi S1 Keperawatan dari lima pilihan program studi yang ada di
STIKes “ICMe” Jombang.Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar - benarnya.
Jombang, 13 Agustus 2018 Lolyta Citra Arindi 14.321.028
“ KESUKSESAN BUKAN MENUNGGU NAMUN BAGIMANA USAHA DALAM PERJUANGAN DAN KEYAKINAN PADA DIRI SENDIRI” Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1.
Kedua orang tuaku Bapak Budiono dan Ibu Sri Nurtiani tercinta yang tak henti mencurahkan do’a serta kasih sayang yang tak terhingga.Dengan semangat dan dukungan baik secara moril maupun material yang tiada hentinya membuatku meraih cita-cita dan kesuksesan . Hanya do’a dan prestasi yang dapat aku berikan.
Terima kasih bapak dan ibuku atas do’a dan kasih sayang yang engkau berikan.
2. Adikku tercinta Igo Ramadanu Dwi Arindi, terimakasih sudah menjadi semangat untukku dan memberi semangat bahkan do’a untuk ku, serta sudah selalu menjaga bapak dan ibu. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya tetapi aku akan selalu menjadi yang terbaik untukmu.
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia
- –Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul "Hubungan Sikap dan
Motivasi Wanita Pasangan Usia Subur dengan Pemerikasaan Pap Smear” ini dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat BapakH.Imam Fatoni SKM, MMselaku ketua STIKes ICMe Jombang, Ibu
Inayatur Rosyidah, S.Kep.Ns.M.Kepselaku Kaprodi S1 Keperawatan, Ibu Ucik
Indrawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing Iyang telah memberikan bimbingan
serta motivasi kepada penulis sehingga terselesaikannya Proposal ini, Bapak Baderi,
S.Kom.,MMselaku pembimbing II yang telah rela meluangkan waktu, tenaga serta
pikirannya demi terselesaikannya Skripsi ini, Ibu Muarrofah.,S.Kep.Ns.,M.Kes selaku
penguji utama yang telah meluangkan waktu, tenaga untuk membantu
terselesaikannya Skripsi ini. Kepala Puskesmas dan Kepala Desa Banyuarang yang
telah memberikan ijin penelitian di Desa Banyuarang Kabupaten Jombang Kecamatan
Ngoro, kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil
selama menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia
Medika Jombang hingga terselesaikannya Skripsi ini, serta semua pihak yang tidak
bisa peneliti sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dorongan dan bantuannya
dalam penyusunan Skripsi ini, dan teman-teman yang ikut serta memberikan saran dan
kritik sehingga penelitian ini dapat terselesaikan tepat waktu.Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
Skripsi ini dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya, Amin.Jombang, 13 Agustus 2018 Penulis
HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI WANITA PASANGAN USIA SUBUR
DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
(Studi Di DesaBanyuarangKabupatenJombang)
Oleh
LOLYTA CITRA ARINDI
14.321.0028
Masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi oleh wanita pada saat ini adalahmeningkatnya infeksi pada organ reproduksi, yang pada akhirnya menyebabkan
kanker. Salah satu kanker yang menyebabkan kematian nomor satu pada wanita adalah
kanker serviks. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan sikap dan motivasi
wanita usia subur dengan pemeriksaan Pap Smear.Jenis penelitian menggunakan analitik kuantitatif dengan desain cross Populasi adalah wanita pasangan usia subur, di desa Banyuarang sebanyak sectional.
938 wanita dan sampel 280 orang dengan teknik simple random sampling. Variabel
independen sikap wanita pasangan usia suburdan variabel dependen motivasi wanita
pasangan usia subur. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner,
pengolahan data editing, coding, scoring dan tabulating, dan di analisis uji statistik
spearman rank dengan hasil p= 0,000 < α 0,05.Hasil penelitian di dapatkan hasil bahwa sebagian besar responden
mempunyai sikap yang negatif sebanyak 159 orang (56,8%) dan sebagian
besarresponden mempunyai motivasi yang sedang dalam pemeriksaan pap smear
sebanyak 174 orang (62,1%). Berdasarkan hasil uji statistik spearman rank diperoleh
nilai sebesar p= 0,000 < α 0,05 yang berarti H1 diterima.Kesimpulan penelitian, ada hubungan sikap wanita usia subur dengan motivasi
dalam pemeriksaan pap smear di Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro Kabupaten
Jombang. Kata kunci : Sikap, Motivasi, Wanita PasanganUsia Subur
RELATION BETWEEN ATTITUDE AND WOMAN MOTIVATION OF FERTILE
AGE COUPLE WITH PAPANIKOLAOU TEST CHECKUP
(StudyAt Banyuarang, Kabupaten Jombang)
By
LOLYTA CITRA ARINDI
The reproductive health problem faced by women at this time is an increasing of
infection in the reproductive organs, which ultimately causes cancer. One cancer that
causes number one death in women is cervical cancer. The purpose of this study to
analyze the Relation Between Attitude and Woman Motivation of Fertile Age Couple
With papanikolaou test Checkup This research type used quantitative analytic with cross sectional design. Thepopulation were 938 women of Fertile Age Couple, At Banyuarang village, and 280
samples with simple random sampling technique. The independent variable was the
attitude of women of Fertile Age Couple and dependent variable was motivation of
women of Fertile Age Couple. The instrument in this study used questionnaires, data
processing by editing, coding, scoring and tabulating, and analyzed by spearman rank
statistical tests with the results <0.05.The result of the study was known that most of respondents had a negative attitude
a number of 159 people (56.8%) and most respondents had medium motivation in Pap
smear Checkup a number of 174 people (62.1%). Based on the result of the Spearman
rank statistical test, the value was p = 0,000 <α 0,05 which meant that H1 was
accepted.Conclusion of the study, there is Relation Between Attitude and Woman
Motivation of Fertile Age Couple With PapSmear Checkup At Banyuarang Village,
Kec Ngoro, Kabupaten Jombang Keywords : Attitude, Motivation, Fertile Aged Women
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN JUDUL DALAM ............................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ vi
MOTTO .................................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix
ABSTRAK .............................................................................................................. x
ABSTRACK ........................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMBANG ........................................................................................... xvii
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................ xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6
2.1 Konsep Dasar Pap Smear ................................................................................ 6
2.1.1 Pengertian Pap Smear ................................................................................... 6
2.1.2 Tujuan Pemeriksaan Pap Smear ................................................................... 6
2.1.3 Tindakan Pap Smear ..................................................................................... 7
2.1.4 Wanita yang dianjurkan pap smear ............................................................... 8
2.1.5Waktu untuk melakukan Pap Smear .............................................................. 9
2.1.6Persiapan Pap Smear ..................................................................................... 10
2.1.8Klasifikasi Pap Smear ................................................................................... 11
2.1.9 Faktor- faktor Pemerikasaan Pap Smear ....................................................... 12
2.2 Konsep Dasar PUS .......................................................................................... 19
2.2.1 Definisi PUS ................................................................................................. 19
2.3 Konsep Dasar Sikap ......................................................................................... 20
2.3.1 Definisi Sikap ................................................................................................ 20
2.3.2 Tingkatan Sikap ............................................................................................ 21
2.3.3 Sifat Sikap ..................................................................................................... 21
2.3.4 Ciri-ciri Sikap ................................................................................................ 22
2.3.5 Faktor- faktor Sikap ...................................................................................... 22
2.3.6 Pengukuran Sikap ......................................................................................... 24
2.4 Konsep Dasar Motivasi .................................................................................... 25
2.4.1 Definisi Motivasi ........................................................................................... 25
2.4.2 Jenis- jenis Motivasi ...................................................................................... 27
2.4.3 Klasifikasi Motivasi ...................................................................................... 28
2.4.4 Tujuan Motivasi ............................................................................................ 29
2.4.5 Faktor- faktor Motivasi ................................................................................. 29
2.4.6 Fungsi Motivasi ............................................................................................. 31
2.4.7 Motivasi Tindakan Pap Smear ...................................................................... 31
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ............................... 32
3.1 Kerangka Konseptual ...................................................................................... 33
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual .................................................................... 33
3.3 Hipotesis ......................................................................................................... 33
BAB 4 METODE PENELITIAN ........................................................................ 34
4.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 34
4.2 Rancangan Penelitian ...................................................................................... 34
4.3 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................................... 35
4.4 Populasi, Sampel, Sampling ........................................................................... 35
4.4.1 Populasi ...................................................................................................... 35
4.4.2 Sampel ........................................................................................................ 36
4.4.3 Sampling ..................................................................................................... 36
Kerangka Kerja ............................................................................................... 38
4.6 Identifikasi Variabel ........................................................................................ 39
4.7 Definisi Operasional......................................................................................... 39
4.8 Intrumen Penelitian .......................................................................................... 41
4.9 Teknik Pengumpulan data ............................................................................... 43
4.10 Pengolahan dan Analisa data ......................................................................... 44
4.10.1 Pengolahan Data.......................................................................................... 44
4.10.2 Analisa Data ............................................................................................... 48
4.11 Etika Penelitian ............................................................................................. 50
4.11.1 Informedconsent .......................................................................................... 50
4.11.2 Anonimity .................................................................................................... 50
4.11.3 Confidentiality ............................................................................................. 50
4.11.4 Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 50
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 52
5.1 Hasil Penelitian ................................................................................................ 52
5.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian .......................................................................... 52
5.1.2 Data Umum .................................................................................................... 53
5.1.3 Data Khusus ................................................................................................... 55
5.1.4 Tabulasi Silang ............................................................................................... 56
5.2 Pembahasan ....................................................................................................... 57
5.2.1 Sikap Wanita PUS .......................................................................................... 57
5.2.1 Motivasi Wanita PUS ..................................................................................... 60
5.2.3 Hubungan Sikap dan Motivasi Wanita PUS .................................................. 62
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 64
6.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 64
6.2 Saran .................................................................................................................. 64 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 66
Halaman Tabel 4.1 Definisi Operasional ................................................................
40 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia ...........................................................................................
53 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Jumlah anak ...............................................................................
53 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pendidikan ................................................................................
54 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan ..................................................................................
54 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Sikap wanita pasangan usia subur ............................................
55 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Motivasi dalam pemeriksaan pap smear ..................................
55 Tabel 5.7 Tabulasi silang hubungan sikap dan motivasi wanita pasangan usia subur dengan pemeriksaan pap smear ...............................
56
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan sikap dan motivasi wanita pasangan usia subur dengan pemeriksaan pap smear ................................ 32Gambar 4.1 Kerangka Kerja hubungan sikap dan motivasi wanita pasangan Usia subur dengan pemeriksaan pap smear ................................ 381. Lembar Persetujuan Menjadi Responden 2.
Lembar Penjelasan Penjelasaan Penelitian 3. Lembar Data Demografi Responden 4. Lembar Kisi-kisi Kuesioner 5. Lembar Kuesioner Motivasi Pemeriksaan Pap Smear 6. Lembar Kuesioner Sikap Pemeriksaan Pap Smear 7. Lembar Surat Pernyataan Dari Perpustakaan 8. Lembar Surat Studi Pendahuluan dan Ijin Penelitian dari Institusi 9. Lembar Surat Dinas Kesehatan untuk pengambilan data 10.
Lembar Surat Ijin Kepada Puskesmas Pulorejo 11. Lembar Balasan Surat dari Puskesmas Pulorejo 12. Lembar Surat Ijin Kepada Kepala Desa Banyuarang 13. Lembar Balasan Surat dari Kepala Desa Banyuarang
% : prosentase : alfa (tingkat signifikansi)
d : Tingkat kepercayaan atau ketetapan yang diinginkan
N : jumlah populasi n : jumlah sampel > : lebih besar < : lebih kecil H1 :Hipotesis alternatif
KLR : Kanker Leher Rahim WHO :World Health Organitation KEMKES :Kementerian Kesehatan
BKKBN :Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
PUS : Pasangan Usia Subur WUS : Wanita Usia Subur
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik
secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya terbatas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi
serta prosesnya (BKKBN,2009). Masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi
oleh wanita pada saat ini adalah meningkatnya infeksi pada organ reproduksi,
yang pada akhirnya menyebabkan kanker. Salah satu kanker yang menyebabkan
kematian nomor satu pada wanita adalah kanker serviks (Wijaya & Delia, 2010).
Kanker leher ragim (Serviks) adalah satu-satunya kanker yang stadium pra
kankernya dapat terdeteksi. Kanker leher rahim dapat mendatangkan kematian
apabila pasien yang datang dengan stadium lanjut. Kenyataan inilah yang terjadi
di Indonesia, masih banyak perempuan yang belum perduli akan deteksi dini
kanker leher rahim melalui Pap Smear (Tapan, dalam Siagian, 2015). Rendahnya
motivasi dan sikap tentang deteksi dini atau screening kanker serviks merupakan
salah satu alasan semakin berkembangnya kanker serviks. Masih banyak wanita di
Indonesia yang kurang tergerak motivasi untuk pergi kepusat dan pelayanan
kesehatan terdekat untuk memeriksakan kesehatan reproduksi hal ini dikarenakan
rendahnya kesadaran wanita usia subur terhadap pemeriksaan Pap Smear (Meutia,
2008).Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker
yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang
2 Kanker Leher Rahim, Sehingga 76,6% pasien ketika terdektesi sudah memasuki
stadium lanjut (IIIB ke atas), karena kanker leher rahim biasanya tanpa gejalan
apapun pada stadium awalnya. Penapisan dapat dilakukan dengan menggunakan
test Pap Smear (Pribadi, 2014).Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2016), sebanyak 630 juta
perempuan terjangkit penyakit ini. Setiap 600 perempuan di dunia terenggut
olehnya, diperkirakan menurut WHO pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan
penderita kanker di Indonesia (Kemkes, 2017). Pada kenyataannya di Indonesia
kunjungan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear sendiri masih rendah dan
bahkan cenderung menurun. Berdasarkan data sekunder yang telah diambil di
Yayasan Kanker Wisnuwardgana Surabaya tahun 2011- Juni 2016, cakupan
deteksi dini yang didapatkan kunjungan pemeriksaan Pap Smear tahun 2017 di
Puskesmas Pulorejo masih belum mencapai yang ditargetkan dari 8.123 PUS
hanya 13 PUS yang melakukan pemeriksaan Pap Smear (Dinkes Jombang, 2017).
Adapun cara pendeteksian kanker leher rahim dengan metode pap smear
dang sangat dianjurkan karena dengan metode ini wanita dapat mengetahui
bagaimana kesehatan reproduksinya. Pap smear itu sendiri adalah salah satu
media untuk mendeteksi adanya kanker serviks yaitu tumor ganas yang tumbuh di
dalam serviks dan menempel pada puncak vagina. Pemeriksaan dengan pap smear
dapat menurunkan angka kematian akibat kanker serviks di Amerika Serikat
sekalipun masih sekitar 4000 wanita yang meninggal setiap tahun karena kanker
serviks, dan sekitar 15.000 yang di diagnosis kanker serviks yang invasif (Marry,
dalam Renggalis, 2012). Pap smear mendeteksi kanker pada tahap sebelum
3 pengobatan secepatnya (American cancer Society, dalam Siagian, 2015).
Berdasarkan data dari studi pendahuluan yang di dapatkan peneliti di
puskesmas pulorejo dari 8.123 pasangan usia subur hanya 13 pasangan usia subur
yang melakukan pemeriksaan pap smear dan dari hasil wawancara penelitian
terhadap 10 wanita usia subur yang sudah menikah 5 dari wanita usia subur yang
sudah menikah mengatakan malas untuk periksa karena merasa dirinya tidak ada
masalah terhadap kesehatan rahimnya atau kewanitaannya, sedangkan 5
diantaranya mengatakan takut untuk melakukan pemeriksaan pap smear. Dari data
tersebut hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pentingnya motivasi masyarakat terhadap pemeriksaan Pap Smear. Atas dasar
pertimbangan dari pengamatan dan informasi ini banyak masyarakat yang belum
menyadari pentingnya pemeriksaan Pap Smear guna mencegah angka kejadian
penderita kanker serviks.1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti menetapkan
rumusan masalah dal am penelitian ini adalah “Adakah hubungan sikap dan motivasi wanita usia subur dengan pemeriksaan pap smear ?1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Menganalisis hubungan sikap dan motivasi wanita usia subur dengan pemeriksaan Pap Smear.
4 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi sikap wanita usia subur dengan pemeriksaan pap smear 2. Mengidentifikasi motivasi wanita usia subur dengan pemeriksaan pap smear
3. Mengidentifikasi hubungan sikap dan motivasi wanita usia subur dengan pemeriksaan pap smear
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan sikap dan motivasi wanita usia subur dengan pemeriksaan pap smear
1.4.2 Manfaat Praktis 1.
Bagi Responden Dapat dijadikan perubahan sikap dan motivasi untuk wanita usia subur terhadap pemeriksaan dini seperti pap smear untuk mengetahui ada atau tidak terserang kanker serviks
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian selanjutnya berkaitan dengan sikap dan motivasi wanita usia subur dengan pemeriksaan pap smear
3. Bagi Kader Pap Smear Memberikan bahan masukan atau informasi tentang pemeriksaan pap smear yang harus dilakukan oleh wanita usia subur yang sudah menikah untuk mendeteksi dini apakah terserang kanker serviks
5 Bagi Institusi Sebagai masukan data untuk bahan referensi diperpustakaan dan untuk bahan penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Pap Smear
2.1.1 Definisi Pap Smear Pap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding
leher rahim dengan menggunakan miskroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak
sakit, serta hasil yang akurat (Wijaya dan Delia, 2010). Pap smear smear
merupakan cara yang mudah aman dan untuk mendeteksi kanker serviks melalui
pemerikasaan getah atau lendir di dinding vagina (Dianada, 2008). Sedangkan
samadi 2010 mengatakan Pap Smear merupakan salah deteksi dini terhadap
kanker serviks, yang prinsipnya mengambil sel epitel yang ada di leher rahim
yang kemudian dilihat kenormalannya.Setiap wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear ke
dokter, baik bagi mereka yang telah melakukan pertama kali berhubungan seksual
maupun yang sudah sering melakukan hubungan seksual (sudah menikah). Karena
pemeriksaan Pap smear ini dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks
secara akurat dengan biaya yang tidak terlalu mahal, dan sangat efektif untuk
menurunkan angka kematian pada wanita yang menderita kanker serviks.2.1.2 Tujuan Pemeriksaan Pap Smear Tujuan dari deteksi dini kanker servik atau pemeriksaan Pap Smear ini
adalah untuk menemukan adanya kelainan pada mulut leher rahim. Meskipun
kanker tergolong penyakit mematikan, namun sebagian besar dokter ahli kanker
menyebutkan bahwa dari seluruh jenis kanker, kanker servik termasuk yang
paling bisa dicegah dan diobati apabila terdeteksi sejak awal. Oleh karena itu
7 penderita kanker servik (Wijaya, 2010).
Beberapa tujuan dari pemeriksaan Pap smear yang dikemukakan oleh Sukaca, 2009 yaitu :
1. Untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi kanker 2.
Untuk mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serviks 3. Untuk mendeteksi perubahaan prakanker pada serviks 4. Untuk mendeteksi infeksi-infeksi disebabkan oleh virus urogenital dan
penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
5. Untuk mengetahui dan mendeteksi sel abnormal yang terdapat hanya pada lapisan luar dari serviks dan tidak menginvasi bagian dalam.
6. Untuk mengetahui tingkat beberapa keganasan kanker serviks
2.1.3 Tindakan Pap Smear Tindakan pap smear pada seorang wanita usia subur (wanita wus)
dipengaruhi berbagai faktor yaitu faktor dari dalam dirinya sendiri (perilaku
wanita wus) dan dukungan dari lingkungan (dukungan keluarga dalam hal ini
secara khusus suami). Sebagaimana kita ketahui perilaku sangat mempengaruhi
seseorang dalam beringkah laku menurut Laurence W.Green (1980), perilaku
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : 1). Faktor Predisposisi (Predisposing Factors), yaitu faktor predisposisi timbulnya perilaku seperti umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan dan lain sebagainya2). Faktor Pendukung (Enabling Factors), yaitu faktor mendukung timbulnya perilaku seperti lingkungan fisik dan sumber-sumber yang
8 pemeriksaan yang terjangkau masyarakat dan lain sebagainya 3). Faktor Pendorong (Reinforcing Factors), yaitu faktor-faktor yang memperkuat atau mendorong seseorang untuk berperilaku yang berasal dari orang lain misalnya: keluarga, kelompok, guru, petugas kesehatan dan pengambilan keputusan yang mendukung perilaku tindakan pap smear
2.1.4 Wanita yang dianjurkan Pap Smear Wanita Usia Subur (WUS) merupakan masa terpenting bagi wanita dan
berlangsung kira-kira 33 tahun dimana organ reproduksinya berfungsi dengan
baik antara umur 17-45 tahun. Wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
Pap Smear ke dokter, baik bagi mereka yang telah melakukan pertama kali
berhubungan seksual maupun yang sudah melakukan melakukan hubungan
seksual (sudah menikah).Wanita yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear sebagai berikut :
1. Wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum namun aktivitas seksualnya tinggi.
2. Wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah mencerita HPV (Human Papilloma Virus) atau kutil kelamin
3. Wanita yang berusia diatas 35 tahun 4.
Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal 5. Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker servik
9 Wanita yang menggunaka pil KB (Sukaca, 2009).
2.1.5 Waktu untuk melakukan Pap Smear Pemeriksaan Pap Smear dapat dilakukan kapan saja kecuali pada saat haid
karena darah atau sel dari dalam rahim dapat mengganggu keakuratan hasil Pap
Smear, namun waktu yang tepat untuk melakukan Pap Smear adalah satu atau dua
minggu setelah berakhir masa menstruasi.Untuk wanita yang sudah menopause biasa melakukan pemeriksaan Pap Smear kapan saja (Dianada, 2008) Adapun waktu untuk melakukan Pap Smear secara teratur yang dikemukakan oleh Sukaca, 2009 yaitu :
1. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.
2. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah mendertita HPV (Human Papilloma Virus) atau kutil kelamin.
3. Setiap tahun untuk wanita yang berumur diatas 35 tahun 4.
Setiap tahun untuk wanita yang menggunakan pil KB 5. Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun atau untuk wanita yang telah meenjalani histerektomi bukan karena kanker, jika 3 kali berturut-turut hasil pap smear menunjukan negative 6. Setahun sekali bagi wanita yang berumur 40-60 tahun 7. Sesudah 2 kali pap test hasilnya (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa wanita yang resiko tinggi harus lebih sering menjalankan pap test.
10 Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukan abnormal sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks.
2.1.6 Persiapan sebelum untuk melakukan Pap Smear Adapun persiapan sebelum melakukan Pap Smear yaitu sebagai berikut :
1.
24 jam sebelum menjalani pap smear sebaiknya tidak melakukan pencucian atau pembilasan vagina dengan anti septik.
2. Sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual 48 jam sebelum pemeriksaan pap smear
3. Informasikan kepada tenaga kesehatan tentang jenis obat yang di minum dalam 24 jam sebelum pemeriksaan pap smear (Nurcahyo, 2010) 4. Informasi mengenai haid terakhir, kontrasepsi yang digunakan kepada petugas kesehatan (Purnomo, 2009).
5. Pada saat pengambilan lendir, usaha otot-otot vagina rileks sehingga pada dinding leher rahim dapat terambil cukup tepat untuk pemeriksaan.
2.1.7 Prosedur pemeriksaan Pap Smear Pemeriksaan Pap Smear dilakukan ketika wanita tidak sedang masa
menstruasi. Waktu terbaik untuk melakukan skrining adalah 10-20 hari setelah
hari pertama masa menstruasi. Selama kira-kira dua hari sebelum pemeriksaan,
seorang wanita sebaiknya menghindari penggunaan pembersih vagina, karena
bahan-bahan tersebut dapat menghilangkan atau menyembunyikan sel-sel
abnormal.11
dokter atau bidan yang sudah ahli dengan menggunakan alat untuk membantu
membuka kelamin wanita. Ujung leher rahim diusap dengan spatula untuk
mengambil cairan yang mengandung sel-sel dinding leher rahim. Usapan ini
kemudian diperiksa jenis sel-selnya dibawah mikroskop.Hasil pemeriksaan pap smear biasanya keluar setelah dua atau tiga
minggu. Pada akhir pemeriksaan pap smear, setiap wanita hendaknya menyakan
kapan bisa menerima hasilnya dan apa yang harus dilakukan setelah pemeriksaan.
Pap smear hanyalah sebatas skrining, bukan diagnosis adanya kanker servik. Jadi
apabila hasil pemeriksaan positif yang berarti terdapat sel-sel abnormal, maka
harus segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan oleh dokter ahli.
Pemeriksaan tersebut berupa kolposkopi yaitu pemeriksaan dengan pembesaran
(seperti mikroskop) yang digunakan untuk mengamati secara langsung permukaan
serviks dan bagian serviks yang abnormal. Dengan kolposkopi, akan tampak jelas
lesi-lesi pada permukaan serviks. Setelah itu, dilakukan biopsy pada lesi-lesi
tersebut (Wijaya, 2010)2.1.8 Klasifikasi Pemeriksaan Pap Smear Hasil pemeriksaan sitologi ginekologik pap smear biasanya dilaporkan
dengan suatu cara tertentu disebut dengan klasifikasi atau terminologi. Ada
beberapa jenis klasifikasi hasil pemeriksaan sitologi pap smear pada dasarnya
kurang lebih sama, yaitu:a. Klasifikasi menurut Papanicolou Klas I : terdapat sel-sel normal Klas II : sel-sel tidak normal tidak dicurigai ganas
12 Klas IV : terdapat sel-sel dicurigai ganas Klas V : sel-sel ganas b. Klasifikasi menurut WHO Negatif : tidak terdapat sel ganas
Displasia : kecurigaan sel ganas Positif : terdapat sel ganas
Inkonklusif : sendiaan tidak dapat diinterprestasikan (Hacker, 2001)
2.1.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemeriksaan Pap Smear Beberapa faktor yang diduga meningkatkan kejadian kanker serviks yaitu
meliputi usia, status sosial ekonomi, pengetahuan, dan pendidikan. Hal ini juga
merupakan faktor dominan dalam pemeriksaan deteksi kanker serviks (Dianada,
2007).a.
Sosial demografi 1.
Umur Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Danindro dkk (2007) di rumah susun Klender Jakarta mengatakan bahwa sebesar 24,3% wanita yang sudah menikah pertama kali pap smear pada umur 25 sampai 40 tahun. Dalam model system kesehatan (Health System Models) oleh Anderson (1974, dalam Notoatmodjo, 2007) menyebutkan bahwa umur termasuk termasuk kedalam faktor sosial demografis yang mempengaruhi seseorang untuk mencari pengobatan dan menggunakan pelayanan kesehatan. Menurut Hall dan Donan (1990) mengatakan bahawa ada hubungan antara umur dengan pemilihan pelayanan kesehatan. Semakin dewasa maka semakin
13 berhubungan dengan pola pikir 2. Pendidikan Menurut Anam (1997) mengatakan bahwa tingkat pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam kesehatan yang selanjutnya akan berdampak pada derajat kesehatan.
Demikian juga pendapat Muzaham (1995) mengemukakan bahwa orang yang tidak berpendidikan atau golongan ekonomi rendah kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia. Tinggi rendahnya pendidikan berkaitan dengan sosial ekonomi, kehidupan seks dan kebersihan. Menurut Green (1980), pendidikan dipengaruhi oleh faktor predisposisi yaitu dilakukan oleh Surbakti E (2004) pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian kanker serviks kesehatan yang selanjutnya akan berdampak pada derajat kesehatan OR = 2,012 dengan kata lain yang berpendidikan rendah merupakan faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya kanker serviks.
3. Pekerjaan Pekerjaan menjadi faktor penyebab seseorang untuk berperilaku terhadap kesehatan. Hal ini disebabkan karena pekerjaan menjadi faktor risiko seorang mengalami sakit maupun penyakit. Pada penelitian Sukanti (2007) menunjukan bahwa wanita yang tidak bekerja lebih banyak melakukan pemeriksaan pap smear dari pada wanita yang bekerja, hal tersebut dengan waktu dan pelayanan kesehatan. Menurut Hidayat (1999) terdapat hubungan antara kanker
14 petani memperlihatkan 4 kali lebih mungkin terkena kanker serviks dibanding wanita pekerja ringan atau bekerja di kantor. Dua kejadian yang terpisah memperlihatkan adanya hubungan antara kanker serviks dengan pekerjaan. Para istri pekerja kasar 4 kali lebih mungkin terkena kanker serviks dibandingkan dengan para istri pekerja kantor atau pekerja ringan, kebanyakan dari kelompok yang pertama ini dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok sosial ekonomi rendah, mungkin standar kebersihan yang tidak baik pada umumnya faktor sosial ekonomi rendah cenderung memulai aktivitas seksual pada usia lebih muda.