Tabel 2.1 Jumlah Desakelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2014 No Kecamatan Desa Kelurahan Jumlah

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

BAB II – PROFIL KABUPATEN/KOTA
2.1.

Wilayah Administrasi
Kabupaten

Indragiri

Hulu

merupakan

salah

satu

dari


12

Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Menurut Undang-Undang Nomor 53 Tahun
1999, wilayah Kabupaten Indragiri Hulu seluas 8.195,26 Km2 atau 819.826
hektar. Secara atronomis, Kabupaten Indragiri Hulu terletak pada posisi 0 0 15’
Lintang Utara – 10 5’ Lintang Selatan dan 101º 10’ Bujur Timur - 102º 48’
Bujur Timur.
Secara geografis, Kabupaten Indragiri Hulu yang berada pada posisi
strategis sebagai jalur Lintas Timur Sumatera dengan posisi Kabupaten
Indragiri Hulu berbatasan dengan Kabupaten dan Provinsi tetangga :
• Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Pelalawan.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Tebo Provinsi Jambi.
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hilir.
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi.

Gambar 2.1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Indragiri Hulu
II - 1

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU


Secara adminsitrasi,

Kabupaten

Indragiri

Hulu

terdiri

dari

14

Kecamatan, 178 desa dan 16 Kelurahan. Jumlah Desa/Kelurahan menurut
Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu ditunjukkan pada Tabel berikut.
Tabel 2.1 Jumlah Desa/kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2014
No

Kecamatan
Desa
Kelurahan
Jumlah
1 Peranap
10
2
12
2 Batang Peranap
10
10
3 Seberida
10
1
11
4 Batang Cinaku
10
10
5 Batang Gansal
20

20
6 Kelayang
16
1
17
7 Rakit Kulim
19
19
8 Pasir Penyu
8
5
13
9 Lirik
17
17
10 Sungai Lala
12
12
11 Lubuk Batu Jaya
9

9
12 Rengat Barat
17
1
18
13 Rengat
10
6
16
14 Kuala Cenaku
10
10
178
16
194
Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015)
2.2.

Potensi Wilayah
Pengembangan


wilayah

merupakan upaya

pembangunan yang

dilakukan terus menerus dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan
sumberdaya
kesejahteraan

manusia

dalam

suatu

wilayah

agar


tercapai

kualitas

masyarakat dan lingkungan hidupnya. Pengembangan

wilayah dilaksanakan melalui optimasi sumberdaya yang dimiliki secara
harmonis, serasi, dan terpadu melalui pendekatan yang komprehensif
mencakup aspek fisik, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup untuk
pembangunan berkelanjutan. Potensi pengembangan wilayah di Kabupaten
Indragiri Hulu antara lain:
1. Pariwisata, seperti Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Danau
(Menduyan, Danau Raja, Danau Komang, Danau Batang Pahit),

II - 2

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU


Religius (Makam Raja-Raja, Mesjid Ar Rahman, Mesjid Raya Peranap)
dan Seni
2. Perikanan
3. Perkebunan yang didukung industri Kelapa Sawit dan Industri Karet
4. Peternakan.
5. Pertambangan, seperti batubara dan minyak bumi.
2.3.

Gambaran Demografi

2.3.1. Jumlah penduduk
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Indragiri Hulu meningkat rata-rata
sebesar 1.87% per tahun. Jumlah penduduk kabupaten ini meningkat dari
244,058 jiwa pada tahun 2000 menjadi 409,431 jiwa pada tahun 2010.
Berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada
jumlah penduduk perempuan. Jumlah penduduk laki-laki meningkat dari
124,733 jiwa pada tahun 2000 menjadi 210,219 pada tahun 2015. Jumlah
penduduk perempuan meningkat dari 119,325 pada tahun 2000 menjadi
199,212 pada tahun 2015.Jika dilihat perkembangan jumlah penduduk
menurut kecamatan dan jenis kelamin, jumlah penduduk berjenis kelamin

laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan pada seluruh
kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu, kecuali di Kecamatan Rengat.
450.000
400.000

Jumlah Penduduk (Jiwa)

350.000
300.000

250.000
200.000
150.000
100.000

50.000
2000

2010


2011

2012

2013

2014

2015

PEREMPUAN

119.325

177.525

180.813

186.519


190.799

194.994

199.212

LAKI-LAKI

124.733

187.896

191.261

197.295

201.555

205.907

210.219

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015)

Gambar 2.2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Indragiri Hulu
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000 – 2015
II - 3

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, jumlah rumahtangga di
Kabupaten Indragiri Hulu juga cenderung meningkat. Jumlah penduduk dan
rumahtangga di Kabupaten Indragiri Hulu tersebar pada 14 kecamatan.
Kecamatan dengan jumlah rumahtangga terbanyak terdapat di Kecamatan
Siberida, Kecamatan Rengat Barat dan Kecamatan Rengat. Sementara itu
kecamatan dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit adalah Kecamatan
Batang Peranap, Kecamatan Sungai Lala, dan Kecamatan Kuala Cenaku.
16.000
14.000

Jumlah Keluarga (KK)

12.000
10.000
8.000
6.000

4.000
2.000

Peranap

Batang
Seberida
Peranap

Batang
Cinaku

Batang
Gansal

Kelayang

Rakit
Kulim

Pasir
Penyu

Lirik

Sungai
Lala

Lubuk
Batu Jaya

Rengat
Barat

Rengat

Kuala
Cenaku

2010

6.971

2.223

11.771

7.156

6.517

4.955

4.638

7.359

5.817

2.949

4.771

9.485

10.661

2.895

2011

7.187

2.283

12.605

7.381

7.067

5.120

4.854

7.552

5.999

3.002

4.968

9.839

10.888

3.009

2012

7.412

2.345

13.473

7.615

7.639

5.292

5.079

7.753

6.188

3.057

5.173

10.207

11.124

6.316

2013

7.456

2.443

14.109

7.852

7.659

5.417

5.311

7.975

6.249

3.135

5.233

10.204

11.127

3.149

2014

7.447

2.440

14.074

7.836

7.651

5.423

5.316

7.979

6.240

3.141

5.218

10.206

11.140

3.144

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015)

Gambar 2.3. Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2010 – 2015
35.000
30.000

Axis Title

25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
Peranap

Batang
Seberida
Peranap

Batang
Cinaku

Batang
Gansal

Kelayang

Rakit
Kulim

Pasir
Penyu

Lirik

Sungai
Lala

Lubuk
Rengat
Batu Jaya Barat

Rengat

Kuala
Cenaku

2011 LAKI-LAKI

14.906

4.818

25.699

15.278

15.409

11.105

10.708

16.277

12.487

6.732

9.994

21.252

23.358

6.189

2011 PEREMPUAN

13.974

4.422

23.416

13.923

13.778

10.924

10.133

15.648

11.450

6.436

9.148

19.789

23.442

5.883

2012 LAKI-LAKI

15.199

4.938

26.795

15.736

16.268

11.412

11.163

16.592

12.877

6.841

10.288

21.787

23.683

6.316

2012 PEREMPUAN

14.291

4.546

24.825

14.420

14.780

11.313

10.625

16.092

11.843

6.543

9.481

20.402

23.822

6.038

2013 LAKI-LAKI

15.610

5.150

29.176

16.388

16.494

11.966

11.666

17.267

13.146

7.076

10.657

22.230

23.494

6.479

2013 PEREMPUAN

14.673

4.746

26.309

14.908

14.787

11.377

11.112

16.549

12.083

6.720

9.760

20.733

24.077

6.163

2014 LAKI-LAKI

15.799

5.095

27.147

16.179

16.871

11.682

11.248

17.285

13.242

7.178

10.388

22.489

24.817

6.487

2014 PEREMPUAN

15.012

4.746

24.746

14.924

15.289

15.289

10.831

16.746

12.303

6.891

9.617

21.202

25.221

6.237

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulun (2015)

Gambar 2.4. Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan
Jenis Kelamin Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011 - 2014
II - 4

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

2.3.2. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur
Perkembangan penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten
Indragiri Hulu memperlihatkan komposisi jumlah penduduk yang berada pada
usia produktif (15-54 tahun) selama lima tahun terakhir jauh lebih besar
daripada jumlah penduduk usia belum dan tidak produktif. Hal ini
mengindikasikan bahwa Kabupaten Indragiri Hulu mengalami era bonus
demografi. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung sampai dengan tahun
2035. Potensi dan peluang ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
dalam rangka meningkatkan pembangunan Kabupaten Indragiri Hulu di
segala bidang. Bonus demografi mengandung pengertian bahwa tingginya
tingkat produktivitas sumberdaya manusia di Kabupaten Indragiri Hulu apabila
memiliki etos kerja dan sikap (moralitas) yang baik. Sebaliknya apabila etos
kerja dan sikap kurang baik, bonus demografi dapat memberikan efek negatif
bagi pembangunan.
Jumlah penduduk yang berada pada usia belum produktif (< 15 tahun)
cenderung menurun dari 31,22% pada tahun 2011 menjadi 30,96% pada
tahun 2014. Sebaliknya jumlah penduduk usia produktif dan tidak produktif
cenderung meningkat. Jumlah penduduk usia tidak produktif (> 54 tahun)
meningkat dari 6,76% pada tahun 2011 menjadi 7,95% pada tahun 2014.
Jumlah penduduk usia produktif meningkat dari 60,55% pada tahun 2011
menjadi 61,09% pada tahun 2014.

II - 5

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

250.000

Jumlah Penduduk (Jiwa)

200.000

150.000

100.000

50.000

-

0 -4

5 -9

10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 64

65+

2014

45.229

40.505

38.368

36.436

38.332

36.169

33.808

31.905

27.734

23.026

17.500

12.490

7.969

11.430

2013

44.419

38.840

36.278

36.355

41.689

41.458

37.664

32.002

25.507

20.997

16.260

11.433

7.462

10.837

2012

44.637

43.344

39.150

34.659

36.966

39.361

34.600

30.028

24.847

20.044

14.993

9.814

6.162

10.311

2011

43.220

41.968

37.907

33.559

35.788

39.110

33.504

29.076

24.061

19.411

14.520

9.505

5.966

25.454

2010

41.713

40.504

36.585

32.388

34.541

36.781

32.335

28.062

23.221

18.733

14.013

9.173

5.758

9.635

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015)

Gambar 2.5. Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011 – 2014

2.3.3. Jumlah penduduk miskin
Kemiskinan merupakan permasalahan yang selalu terjadi di belahan
dunia dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Berdasarkan data
yang diperoleh dari BPS Riau, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Indragiri
Hulu pada tahun 2012 sebesar 28.012 jiwa dengan garis kemiskinan sebesar
Rp 361.386,00. Jumlah penduduk miskin ini mengalami kecenderungan
penurunan dari tahun 2003 sampai tahun 2012. Ada tahun 2003, jumlah
penduduk miskin sebesar 54.500 jiwa. Sedangkan pada tahun 2012, jumlah
penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 51,39% menjadi sebesar
28.012 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table xxx dan grafik xxx
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Miskin Tahun Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2003-2012
No
1
2
3
4
5
6
7

Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009

Jumlah
54.500
57.000
52.200
47.200
46.980
40.618
35.982
II - 6

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

No
8
9
10

Tahun
Jumlah
2010
32.500
2011
27.512
2012
28.012
Sumber : BPS Riau, 2013

Gambar 2.7. Grafik Jumlah Penduduk Miskin Tahun Kabupaten Indragiri
Hulu 2003-2012

2.4.

Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

2.4.1. Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian sebagian masyarakat Indragiri Hulu telah bergeser
dari kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan ke kategori ekonomi
lainnya yang terlihat dari besarnya peranan masing-masing kategori ini
terhadap pembentukan PDRB Indragiri Hulu. Sumbangan terbesar pada
tahun 2015 masih tetap dihasilkan oleh kategori Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan,

kemudian

kategori

Industri

Pengolahan,

Konstruksi,

Pertambangan dan Penggalian, serta Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Sementara peranan kategori lainnya di
bawah 5 persen.
2.4.2. Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Indragiri Hulu pada tahun 2015 mengalami konstraksi
dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB

II - 7

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Indragiri Hulu tahun 2015 mencapai -2,89 persen, sedangkan tahun 2014
sebesar 5,53 persen.
Kategori pertambangan dan penggalian mengalami penurunan sebesar 40,73 persen karena penurunan produksi batubara dan minyak bumi,
sementara kategori PDRB yang lain di Kab Indragiri Hulu pada tahun 2015
mencatat pertumbuhan yang positif.
Kategori-kategori yang berturut-turut mencatat pertumbuhan yang positif,
di antaranya kategori Jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencatat
pertumbuhan sebesar 9,87 persen, kategori Pengadaan listrik dan gas
sebesar 8,80 persen, kategori Jasa lainnya sebesar 8,53 persen, kategori
Informasi dan komunikasi sebesar 7,98 persen, kategori Real Estat sebesar
7,49 persen, kategori Jasa Pendidikan sebesar 6,70 persen, kategori Jasa
perusahaan sebesar 6,56 persen, kategori Industri pengolahan sebesar 6,51
persen, kategori Konstruksi 6,26 persen,

kategori Transportasi dan

Pergudangan sebesar 6,17 persen, kategori Perdagangan besar dan eceran;
Reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 4,53 persen, kategori Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial sebesar 4,52 persen,
kategori Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum sebesar 3,59
persen, kategori Pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 2,09 persen,
kategori Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang
sebesar 2,03 persen.
2.4.3. PDRB Per Kapita
Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di
daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita
atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu
orang penduduk. Pada tahun 2015, PDRB per kapita Indragiri Hulu mencapai
84,498 juta rupiah dengan pertumbuhan sebesar 8,60 persen pada tahun
2012 dan berturut-turut sebesar 6,37; 10,61; dan 0,33 persen pada tahun
2013-2015.
2.4.4. Kondisi Lingkungan Strategis

II - 8

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

2.4.4.1.

Gambaran topografi

Topografi Kabupaten Indragiri Hulu terdiri dari dataran rendah, dataran
tinggi, rawa-rawa dengan ketinggian 5 – 400 m dari permukaan laut dan
berada pada jalur lintas timur Sumatera. Secara astronomis posisi Kabupaten
Indragiri Hulu terletak di daerah tropis maka otomatis beriklim tropis/ tropika
basah dengan suhu yang relatif tinggi, minimum 21,4° Celcius dan maksimum
32,8° Celcius. Kondisi udara lembab dengan curah hujan sekitar 2.448,94 mm
per tahun.
Rona fisik dasar wilayah Kabupaten Indragiri Hulu sangat diwarnai oleh
keberadaan Sungai Indragiri yang mengalir dari arah barat ke timur yang
melintasi bagian tengah agak ke utara di wilayah ini. Secara topografis
ketinggian tempat di tepi Sungai Indragiri pada bagian paling hilir (Kuala
Cenaku) adalah sekitar 5 m di atas permukaan laut (dpl), dan di bagian yang
paling hulu (Peranap) adalah sekitar 38 meter dpl. Ketinggian semakin
meningkat hingga ke perbukitan di perbatasan, dan yang tertinggi adalah di
komplek Bukit Tigapuluh di Kecamatan Batang Gansal, yaitu 800 m dpl lebih
sedikit.
Pada Gambar 2.8 dikemukakan tentang ketinggian yang diidentifikasikan
dengan garis kontur dari yang terendah 25 m dpl hingga yang tertinggi 800 m
dpl. Identifikasi kelompok ketinggian menurut selang ketinggian yang penting
dapat dikemukakan sebagai berikut ini.


Ketinggian lebih kecil dari 25 m: Ketinggian lebih kecil dari 25 m
yaitu terdapat disepanjang tepian Sungai Indragiri, Batang Cenaku,
Batang Gansal, dan Sungai Gaung (di komplek Suaka Margasatwa
Kerumutan); tentu saja dengan karakter lebih luas dibagian hilir dan
semakin menyempit di bagian hulu. Dengan demikian ketinggian
lebih kecil dari 25 m ini terdapat di semua kecamatan.



Ketinggian 25 m – 100 m: Ketinggian antara 25 m – 100 m terletak
di kedua bagian sebelah selatan dan sebelah utara Sungai
Indragiri. Di sebelah selatan Sungai Indragiri adalah sampai ke kaki
perbukitan di bagian selatan dan batas dengan Kabupaten Kuantan
Singingi di bagian barat, sementara di sebelah utara Sungai
Indragiri

adalah

sampai ke

perbatasan

dengan

Kabupaten
II - 9

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Pelalawan di bagian utara dan Kabupaten Kuantan Singingi di
bagian barat. Selain itu terdapat juga punggungan perbukitan kecil
dengan ketinggian 100 m dpl yaitu di Kecamatan Rengat Barat
bagian selatan ke arah perbatasan dengan Kecamatan Seberida.


Ketinggian 100 m – 500 m: Ketinggian antara 100 m – 500 m
terletak di bagian selatanwilayah Kabupaten Indragiri Hulu yang
mengarah ke perbatasan dengan Provinsi Jambi, di mana terdapat
komplek Bukit Tigapuluh dan perbukitan lainnya di sebelah
baratnya; yaitu terdapat di kecamatan Batang Gansal, Batang
Cenaku, Peranap, Batang Peranap,dan sedikit di Seberida dan
Rakit Kulim. Ketinggian lebih dari 100 m juga terdapat sedikit di
bagian utara, yaitu di kecamatan Peranap dan Kelayang di
perbatasan kabupaten (dengan Kabupaten Kuantan Singingi dan
Kabupaten Pelalawan).



Ketinggian 500 m – 800 m lebih sedikit : ketinggian antara 500 m
– 800 m lebih sedikit terletak dikomplek bukit tigapuluh yaitu
dikecamatan batang gansal dan batang cenaku.

Tabel 2.3. Luas dan Ketinggian Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
LUAS
NO.
KETINGGIAN
(Ha)
%
1
0 – 25 m
320.503
25,56
2
25 – 100 m
660.244
52,66
3
100 – 500 m
265.000
21,13
Jumlah
819.826,00
99,35
Sumber : Kabupaten Indragiri Hulu Dalam Angka 2012

Gambar 2.8. Peta Topografi /Ketinggian Kabupaten Indragiri Hulu

II - 10

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Dilihat dari tingkat kemiringan lahan, sebanyak 53,12% (435.492 ha)
memiliki kemiringan dibawah 2%. Sebanyak 19.25% (157.817 ha) dengan
kemiringan 2% - 15%, kemiringan 5% - 40% (183.149 ha) 22,34% dan
kemiringan diatas 40% sebanyak 43,369 ha atau 5,29% lahan.
Sebanyak 74% (608.229 ha) lahan merupakan lahan yang tidak pernah
tergenang. Lahan yang tergenang periodik sebanyak II.93% (97.805%) dan
lahan yang selalu tergenang sebesar 13,88% atau 113.792 ha.

2.4.4.2.

Gambaran hidrologi

Kabupaten Indragiri Hulu dilalui oleh beberapa sungai besar maupun
sungai kecil. Sungai –sungai terseb antara lain adalah; Sungai Indragiri,
Sungai Gansal, Sungai Cenaku, dll.

II - 11

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Kondisi hidrologi dicirikan oleh pola aliran yang dominan adalah sub
paralel (hampir sejajar) dan dibeberapa tempat ditemukan meander. Pada
muaranya didapatkan endapan delta yang terdiri dari gugusan pulau. Ciri
lainnya adalah kondisi permukaan air tanah relatif dangkal atau bahkan
terdapat banyak genangan permanen (rawa) maupun genangan periodik.
Potensi sumberdaya air terbesar diwilayah kabupaten inhu, adalah sungai
Indragiri , Sungai Cenaku dan Sungai Gansal. Pemanfaatan sungai-sungai
tersebut meliputi bidang pertanian, perkebunan industri danlain sebagainya
1. Neraca Sumberdaya Air Bersih
Pada sisi aktiva cadangan awal sumberdaya air daerah sebanyak
9.868.590 juta m³ meliputi curah hujan tampungan sebanyak 7.745.740
juta m³ dan air permukaan sebanyak 2.163.760 juta m³. Pada sisi
pasiva pemanfaatan sumberdaya air tercatat sebesar 160.033.200 juta
m³ dan pada saldo akhir tersedia sebesar 9.508.570 juta m³.
2. Neraca Sumberdaya Air Menurut Klasifikasi Asal
a. Neraca Sumberdaya Air Hujan
Cadangan air hujan periode januari s/d desember 1997 tercatat
pada sisi aktiva cadangan awalnya ( efektif ) sebanyak 7.615.561
juta m³, sementara pada sisi pasiva, eksploitasi / pemanfaatan
sumberdaya air hujan tampungan untuk keperluan domestik
sebanyak 1.150 juta m³, pertanian sebanyak 90,225 juta m³,
industri sebanyak 0,025 juta m³ dan untuk yang lainnya belum
dapat dihitung secara pasti seberapa besar penggunannya. Dari
semua aktifitas tersebut diatas tersisia saldo akhir tahun 1997
sebesar 7.524 juta m³.
b. Neraca Sumberdaya Air Permukaan
Cadangan air permukaan periode Januari s/d Desember 1997 pada
sisi akiva tercacat jumlah cadangan awalnya ( efektif ) sebesar
2.092.864 juta m³, meliputi air danau sebanyak 32.164 juta m³, air
sungai sebanyak 997.084 juta m³, air di danau buatan/bendungan
sebanyak 12.212 juta m³ dan air yang berasal dari rawa 1.122.300
juta m³.

II - 12

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Pada sisi pasiva tercata eksploitasi sumberdaya air permukaan
untuk kebutuhan domestik sebanyak 8.922 juta m³, industri
sebanyak 2.826 juta m³, pertanian sebanyak 61.780 juta m³. Saldo
akhir tahun 1997 sumberdaya air permukaan tersisa sebanyak
2.019.336 juta m³.
c. Neraca Sumberdaya Air Tanah
Sumberdaya air tanah meliputi air tanah dangkal/air tanah bebas, air
tanah tertekan/semi artsesis dan air tanah dalam/artesis. Cadangan air
tersebut tidak tercatat dengan pasti, namun diperkirakan menurut data
terakhir pada sisi aktiva tersedia cadangan awal ( efektif ) sebanyak 100 juta
m³ dan pada sisi pasiva diperkirakan eksploitasi penggunaannya hanya untuk
keperluan domestik sebanyak kurang 76 juta m³, mempunyai saldo akhir
sebesar 24 juta m³.

2.4.4.3.

Gambaran geologi

Secara garis besar landform di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dapat
dibedakan 5 satuan yakni, sebagai berikut :
1. Dataran Aluvial
Penyebaran paling luas terdapat di sepanjang sungai indragiri dan
sebagian kecil berada di sepanjang sungai cenaku dan sungai
gangsal. Bentuk wilayah datar sampai cekung dengan lereng 0 –
3%. Sebagian dari dataran aluvial ini dipengaruhi pasang surut baik
langsung maupun tidak langsung dan yang lainnya merupakan
rawa lebak yang dipengaruhi banjir/genangan. Ditinjau dari
posisinya di bedakan atas tanggul sungai, rawa belakang dan
lembah diantara dataran. Baik rawa lebak ataupun rawa pasang
surut disebagian wilayah telah dilihat saluran drainase atau
pengelolaan air / drainase.
2. Dataran Gambut
Penyebarannya terdapat di wilayah kecamatan Rengat. Pada
daerah ini pembuangan air terhambat karena mempunyai pola
II - 13

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

drainase dengan aliran pembuangannya ( outlet ) relatif kecil, dan
membentuk kubah ( done ).
Ditinjau dari kedalaman gambut, daerah ini dibedakan menjadi
gambut dengan kedalaman > 2 m dan < 2 m. Pengelolaan
drainase/air dan bahan organik secara tepat merupakan tindakan
yang perlu dipertimbangkan.
3. Dataran Peralihan
Secara makro daerah ini merupakan peralihan antara daerah
dataran rawa atau gambut dengan daerah perbukitan/pegunungan.
Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu sebagian besar merupakan
daerah peralihan. Bentuk wilayah bervariasi dan datar sampai
bergelombang. Terbentuknya dari batuan sedimen ( batu pasir dan
batu liat ). Daerah ini merupakan pusat kegiatan pertanian terutama
tanaman

perkebunan

dan

sebagian

merupakan

daerah

transmigrasi.
4. Wilayah Perbukitan
Daerah ini merupakan peralihan antara daerah dataran rawa atau
gambut dengan daerah perbukitan/pegunungan. Terbentuk dari
bahan induk batuan sedimen ( batu liat dan batu pasir ). Bentuk
wilayah berbukit dengan lereng 16 – 25%. Penyebarannya terdapat
di wilayah kecamatan seberida, batang gangsal, batang cenaku
dan sebagian kecamatan peranap. Daerah ini sebagian besar
merupakan kawasan lindung/Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.
5. Wilayah Pegunungan
Daerah ini merupakan bagian dari pegunungan bukit barisan yang
tersebar di perbatasan dengan Provinsi Jambi. Terbentuk dari
bahan induk batuan sedimen dan vulkan tuan. Bentuk wilayah
bergunung dengan lereng diatas 25%.
2.4.4.4.

Gambaran klimatologi

Dari hasil analisa data Curah hujan (stasiun Japura) dari tahun 1990-2004,
Kabupaten Indragiri Hulu merupakan daerah beriklim tropis basah dengan

II - 14

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

curah hujan tahunan berkisar antara 2.618 mm. Curah hujan perbulan cukup
tinggi anytara 200-300 mm.
Menurut

klasifikasi

Oldeman,

wilayah

perencanaan

tergolongzone

agroklimat B, C dan D. Sistem klasifikasi Oldeman dibuat dengan tujuan
membantu usaha pertanian. Khususnya untuk usaha tananman padi. Sistem
ini dilandasi oleh ketetapan bulan basah dengan curah hujan bulanan  100
mm. Klasifikasi oldeman didasarkan atas panjangnya periode keringdan
basah secara berturut-turut. Angin yang bertiup sepanjang tahun adalah
angin utara dan angin selatan. Pada waktu angin utara bersamaan dengan
musim penghujan terjadi musim gelombang dan pasang yang cukup tinggi.
Sedangkan suhu harian rata – rata adalah 27 ºC dan suhu maksimum 33 ºC.

2.4.5. Resiko Bencana Alam
Potensi rawan bencana alam termasuk bencana alam geologi di wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu berdasarkan kejadian bencana alam sebelumnya
yang pernah terjadi adalah: bencana banjir, bencana gerakan tanah (longsor,
amblas), dan bencana kebakaran hutan/lahan gambut.
1. Potensi Rawan Bencana Banjir
Potensi rawan banjir adalah pada bagian tengah yang terletak di tepi
Sungai Indragiri dan anak-anaknya, sebagai akibat dari meluapnya
permukaan air Sungai Indragiri. Bagian wilayah yang potensial terkena
(rawan)

bencana

banjir

adalah

kecamatan-kecamatan:

Batang

Peranap, Peranap, Rakit Kulim, Pasir Penyu, Lirik, Rengat Barat,
Rengat, dan Kuala Cenaku.
2. Potensi Rawan Kebakaran Hutan
Potensi rawan kebakaran hutan ini terutama berkaitan dengan adanya
hutan pada lahan gambut di bagian hilir wilayah, yang umumnya terjadi
pada musim kering/kemarau, yang menimbulkan juga asap. Bagian
wilayah yang potesial (rawan) kebakaran hutan/lahan gambut tersebut
terutama di Kecamatan Kuala Cenaku.

II - 15

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

3. Potensi Rawan Gerakan Tanah (Longsor dan Amblas)
Potensi rawan gerakan tanah berupa longsor dan amblas adalah pada
bagian wilayah dengan topografi yang membentuk bentang wilayah
(morfologi) berbukit dan bergelombang. Bagian wilayah yang potensial
(rawan) gerakan tanah berupa longsor dan amblas ini adalah di sekitar
komplek Bukit Tigapuluh, dengan morfologi yang berbukit dan juga
morfologi bergelombang di sekitarnya, yang terletak di Kecamatan
Batang Cenaku, dan Kecamatan Batang Gansal.

II - 16