BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN - DOCRPIJM 1504019111BAB 9 ASPEK PEMBIAYAAN revisi

BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN 9.1. PROFIL PERKEMBANGAN APBD KABUPATEN SRAGEN Profil APDB Kabupaten Sragen menggambarkan kondisi struktur APBD selama kurun waktu

  3-5 tahun. Komponen profil APBD tersebut antara lain : a.

  Belanja Daerah yang meliputi : Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung.

  b.

  Pendapatan daerah yang meliputi : Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.

  c.

  Pembiayaan Daerah meliputi : Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.

9.1.1. Kinerja Pendapatan

  Kinerja pelaksanaan APBD merupakan gambaran tentang capaian pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten. Capaian anggaran menunjukkan prestasi yang berhasil diraih oleh Pemerintah Daerah, yang digambarkan oleh besarnya perkembangan realisasi anggaran pendapatan. Capaian perkembangan realisasi pendapatan dan proporsi % (prosentase) rata-rata dapat menunjukkan pos pendapatan manakah yang memiliki laju perkembangan tercepat. Pos pendapatan itulah yang kiranya dapat diandalkan sebagai potensi sumber pendapatan di masa datang.

  Gambaran kinerja capaian realisasi dan trend perkembangan realisasi anggaran pendapatan dalam APBD Kabupaten Sragen untuk periode 2008-2012 disajikan pada tabel berikut ini :

  

2. PENDAPATAN TRANSFER 706.037.833.332,00 87,80% 688.146.724.016,00 86,22% 781.926.559.409,00 88,54% 919.462.231.841,00 84,00% 1.128.084.871.656,00 86,18% 86,5%

a.

   Transfer Pemerintah Pusat - Tambahan Penghasilan Guru - 0,00% - 0,00% 70.805.178.000,00 8,02% 121.052.696.880,00 11,06% 167.308.769.000,00 12,78% 6,4% Dana Alokasi Tambahan Penghasilan Guru

   PENDAPATAN 804.134.190.451,00 100% 797.639.563.236,00 100% 883.148.530.282,90 100% 1.094.585.823.239,00 100% 1.308.940.381.569,00 100%

  

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 65.561.025.869,00 8,15% 72.681.309.220,00 9,11% 79.627.347.873,90 9,02% 94.518.999.398,00 8,64% 127.695.844.300,00 9,76% 8,9%

a.

  Pendapatan Pajak daerah 11.958.348.473,00 1,49% 16.248.229.466,00 2,04% 17.659.090.382,00 2,00% 20.594.223.505,00 1,88% 22.662.311.722,00 1,73% 1,8% b.

  Pendapatan Retribusi daerah 37.083.968.889,00 4,61% 13.971.700.450,00 1,75% 16.695.488.657,00 1,89% 17.179.403.807,00 1,57% 21.169.074.341,00 1,62% 2,3% c.

  Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4.504.710.818,00 0,56% 4.662.634.227,00 0,58% 5.277.163.221,00 0,60% 7.079.893.351,00 0,65% 8.533.382.654,00 0,65% 0,6% d.

  Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 12.013.997.689,00 1,49% 37.798.745.077,00 4,74% 39.995.605.613,90 4,53% 49.665.478.735,00 4,54% 75.331.075.583,00 5,76% 4,2%

  

TABEL IX. 1

PERKEMBANGAN PROPORSI REALISASI PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

Jenis Pendapatan 2008 % 2009 % 2010 % 2011 % 2012 % Rata-Rata Prosentase Perkembangan Proporsi Pendapatan

   Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 638.420.507.087,00 79,39% 636.207.252.277,00 79,76% 653.056.922.240,00 73,95% 728.600.173.450,00 66,56% 890.241.506.456,00 68,01% 73,5% Dana Bagi Hasil Pajak 32.242.650.237,00 4,01% 35.698.253.163,00 4,48% 39.098.691.883,00 4,43% 37.812.134.147,00 3,45% 41.278.019.456,00 3,15% 3,9% Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) 624.891.850,00 0,08% 437.563.114,00 0,05% 638.340.357,00 0,07% 733.609.303,00 0,07% 917.172.000,00 0,07% 0,1% Dana Alokasi Umum 551.265.965.000,00 68,55% 551.913.436.000,00 69,19% 561.675.090.000,00 63,60% 618.442.630.000,00 56,50% 778.668.035.000,00 59,49% 63,5% Dana Alokasi Khusus 54.287.000.000,00 6,75% 48.158.000.000,00 6,04% 51.644.800.000,00 5,85% 71.611.800.000,00 6,54% 69.378.280.000,00 5,30% 6,1% b. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 31.609.733.800,00 3,93% 9.858.705.000,00 1,23% 18.087.160.336,00 2,05% 15.269.925.000,00 1,40% - 0,00% 1,7%

  Dana Penyesuaian 31.609.733.800,00 3,93% 9.858.705.000,00 1,23% 9.369.160.336,00 1,06% - 0,00% - 0,00% 1,2% Dana Otonomi Khusus - 0,00% - 0,00% 8.718.000.000,00 0,99% 15.269.925.000,00 1,40% - 0,00% 0,5% c. Transfer Pemerintah Provinsi 36.007.592.445,00 4,48% 42.080.766.739,00 5,23% 39.977.298.833,00 4,53% 54.539.436.511,00 4,98% 70.534.596.200,00 5,39% 4,9%

  Pendapatan Bagi Hasil Pajak 36.007.592.445,00 4,48% 42.080.766.739,00 5,23% 39.977.298.833,00 4,53% 54.539.436.511,00 4,98% 70.534.596.200,00 5,39% 4,9% d.

  • 0,00% - 0,00% 70.805.178.000,00 8,02% 121.052.696.880,00 11,06% 167.308.769.000,00 12,78% 6,4%

3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 32.535.331.250,00 4,05% 36.811.530.000,00 4,62% 21.594.623.000,00 2,45% 80.604.592.000,00 7,36% 53.159.665.613,00 4,06% 4,5%

  

a. Pendapatan Hibah 6.710.000.000,00 0,83% 18.696.000.000,00 2,32% 921.900.000,00 0,10% 318.000.000,00 0,03% 1.417.200.613,00 0,11% 0,7%

  

b. Pendapatan Dana Darurat 3.000.000.000,00 0,37% - 0,00% - 0,00% - 0,00% - 0,00% 0,1%

  

c. Pendapatan Lainnya 22.825.331.250,00 2,84% 18.115.530.000,00 2,25% 20.672.723.000,00 2,34% 80.286.592.000,00 7,33% 51.742.465.000,00 3,95% 3,7%

Sumber: Tim Penyusun, 2014

  2.45% 4.05% 4.06% 4.62%

  100% 7.36%

  4.53% 4.48% 5.39% 5.23%

  

4.98%

  90% PAD

  80% 70%

  Transfer Pemerintah 60%

  Pusat

  84.01% 83.32% 80.79% 80.99%

79.02%

  50% Transfer Pemerintah

  40% Provinsi

  30% Lain-lain Pendapatan

  20% yang Sah

  10%

  9.76% 8.15% 9.11% 9.02% 8.64%

  0% 2008 2009 2010 2011 2012

  

Gambar 9. 1 Grafik Perkembangan Proporsi Pendapatan dalam APBD

  Dari tabel prosentase perkembangan proporsi pendapatan daerah selama kurun waktu 5 (lima) tahun, dapat dilihat bahwa proporsi pendapatan terbesar adalah dari pendapatan transfer yang jika dirata-rata tiap tahunnya mempunyai proporsi sebesar 86,5% dengan dukungan dari

  • – Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan sebesar 73,5%, Transfer Pemerintah Pusat Lainnya sebesar 1,7%, Transfer Pemerintah Provinsi sebesar 4,9% dan Transfer Pemerintah Pusat - Tambahan Penghasilan Guru sebesar 6,4%. Proporsi terbesar kedua adalah dari PAD dengan prosentase sebesar 8,9% dan yang paling kecil adalah lain-lain pendapatan yang sah dengan proporsi sebesar 4,5%. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan Pemerintah Kabupaten Sragen pada Pemerintah Pusat dan Provinsi masih sangat tinggi.

  Penyebab terjadinya perkembangan kondisi tersebut dapat dijelaskan bahwa perkembangan PAD yang cukup signifikan 8,9% per tahun karena faktor Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Sementara itu perkembangan pendapatan transfer yang cenderung mengalami perkembangan fluktuatif setiap tahunnya dipengaruhi karena perkembangan pendapatan transfer

  

TABEL IX. 2

PERKEMBANGAN LAJU PERTUMBUHAN PENDAPATAN DAERAH DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

Rata-rata Laju Jenis Pendapatan 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 Pertumbuhan Tiap Tahun PENDAPATAN

  • -0,8% 9,7% 19,3% 16,4% 11,1%

   1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 9,8% 8,7% 15,8% 26,0% 15,1%

  a. Pendapatan Pajak daerah 26,4% 8,0% 14,3% 9,1% 14,4%

  b. Pendapatan Retribusi daerah -165,4% 16,3% 2,8% 18,8% -31,9%

  c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 3,4% 11,6% 25,5% 17,0% 14,4%

  d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 68,2% 5,5% 19,5% 34,1% 31,8%

   2. PENDAPATAN TRANSFER

  • -2,6% 12,0% 15,0% 18,5% 10,7%

  

a. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan -0,3% 2,6% 10,4% 18,2% 7,7%

  Dana Bagi Hasil Pajak 9,7% 8,7% -3,4% 8,4% 5,8%

  Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) -42,8% 31,5% 13,0% 20,0% 5,4% Dana Alokasi Umum

  0,1% 1,7% 9,2% 20,6% 7,9% Dana Alokasi Khusus

  • 12,7% 6,8% 27,9% -3,2% 4,7%

  

b. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya -220,6% 45,5% -18,4% 0,0% -48,4%

  Dana Penyesuaian

  • 220,6% -5,2% 0,0% 0,0% -56,5% Dana Otonomi Khusus

  0,0% 100,0% 42,9% 0,0% 35,7%

  

c. Transfer Pemerintah Provinsi 14,4% -5,3% 26,7% 22,7% 14,6%

  Pendapatan Bagi Hasil Pajak 14,4% -5,3% 26,7% 22,7% 14,6%

  

d. Transfer Pemerintah Pusat - Tambahan Penghasilan Guru 0,0% 100,0% 41,5% 27,6% 42,3%

  Dana Alokasi Tambahan Penghasilan Guru 0,0% 100,0% 41,5% 27,6% 42,3%

3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 11,6% -70,5% 73,2% -51,6% -9,3%

  a. Pendapatan Hibah 64,1% -1928,0% -189,9% 77,6% -494,1%

  b. Pendapatan Dana Darurat 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%

  c. Pendapatan Lainnya

  • 26,0% 12,4% 74,3% -55,2% 1,4%

  Sumber: Tim Penyusun, 2014

  Data yang disajikan dalam tabel di atas menunjukkan bahwa realisasi pendapatan total APBD Kabupaten Sragen sejak tahun 2008-2012 mengalami perkembangan positif (hanya mengalami penurunan pada tahun 2008-2009 dan setelah itu mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2012). Pada tahun 2008 jumlah realisasi total pendapatan adalah sebesar Rp.804.134.190.451,00 dan terakhir pada tahun 2012 jumlah realisasi total pendapatan mencapai Rp.1.308.940.381.569,00 berdasarkan angka capaian itu maka besarnya tingkat perkembangannya rata-rata realisasi pendapatan Kabupaten Sragen adalah sebesar 11,1% per tahun.

  Pendukung peningkatan realisasi pendapatan berturut-turut dari yang laju perkembangannya besar ke yang terendah adalah : 1) Kelompok sumber pendapatan yang laju perkembangannya besar adalah PAD sebesar 15,1%, pendapatan transfer dengan laju pertumbuhan sebesar 10,7% dan Lain-lain PAD Yang Sah yang mengalami penurunan laju pertumbuhan sebesar (-9,3%). Potensi ke depan yang dimiliki Kabupaten Sragen dari sisi pendapatan daerah adalah: a.

  Dilihat dari proporsi perkembangan sebesar 15,1%, maka PAD merupakan potensi yang dapat digali untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah; b.

  Dana Perimbangan perkembangannya relatif rendah 10,7% namun karena nilainya besar maka posisinya masih dominan; dan c.

  Pendapatan Lain yang Sah yang cenderung mengalami perkembangan fluktuatif setiap tahunnya. Tantangan ke depan yang dihadapi dengan kondisi tersebut adalah : a.

  Bagaimana mengupayakan optimalisasi PAD melalui minimalisasi kebocoran terutama dari sektor retribusi. Perlu difikirkan upaya-upaya optimalisasi peningkatan PAD tanpa membebani masyarakat, fokus ini perlu ditindak lanjuti karena pajak daerah meningkat 1,8% dan retribusi daerah meningkat 2,3%; dan b.

  Meningkatkan investasi atau belanja modal agar dapat diperoleh PAD melalui tumbuh dan berkembangnya sektor industri dan juga NJOP yang dapat berakibat kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan.

  Sumber: Tim Penyusun, 2014

  29.432.723.381,00 3,65% 15.311.982.013,00 1,90% 20.869.204.821,00 2,31% 22.877.175.950,00 2,22% 40.147.262.139,00 3,35% c. Belanja Bangunan dan gedung

  Bagi Hasil Retribusi

  Bagi Hasil Pajak 766.261.600,00 0,10% 756.596.800,00 0,09% 875.434.300,00 0,10% 718.277.260,00 0,07% 608.096.800,00 0,05% c.

  Transfer Bagi Hasil ke Kab/Kota

  

4. Transfer 766.261.600,00 0,10% 756.596.800,00 0,09% 875.434.300,00 0,10% 718.277.260,00 0,07% 699.659.800,00 0,06%

a.

  Belanja Tak Terduga 600.000.000,00 0,07% 0,00 0,00% - 0,00% - 0,00% 485.038.000,00 0,04%

  

3. Belanja Tak Terduga 600.000.000,00 0,07% 0,00 0,00% 0,00 0,00% 0,00 0,00% 485.038.000,00 0,04%

  Lainnya 5.947.763.500,00 0,74% 1.517.315.700,00 0,19% 11.141.620.940,00 1,23% 2.485.176.740,00 0,24% 5.112.890.775,00 0,43%

  58.047.548.057,00 7,20% 66.265.211.270,00 8,20% 29.850.609.700,00 3,30% 34.410.421.300,00 3,34% 29.378.696.520,00 2,45% e. Belanja Aset Tetap

  76.844.429.892,00 9,54% 19.142.463.445,00 2,37% 24.502.136.700,00 2,71% 7.574.091.900,00 0,73% 49.728.834.400,00 4,15% d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

  Belanja Peralatan dan Mesin

  

TABEL IX. 3

PERKEMBANGAN PROPORSI REALISASI BELANJA DAERAH KABUPATEN SRAGEN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

Jenis Pengeluaran 2008 % 2009 % 2010 % 2011 % 2012 %

B E L A N J A 805.789.213.152,00 100,00% 807.787.740.552,00 100,00% 903.716.543.562,00 100,00% 1.030.854.864.744,00 100,00% 1.197.434.071.270,00 100,00%

  Belanja Tanah 281.600.000,00 0,03% 0,00 0,00% - 0,00% 3.489.914.389,00 0,34% 1.138.587.105,00 0,10% b.

  

2. Belanja Modal 170.554.064.830,00 21,17% 102.236.972.428,00 12,66% 86.363.572.161,00 9,56% 70.836.780.279,00 6,87% 125.506.270.939,00 10,48%

a.

  29.728.916.802,00 3,69% 31.060.690.950,00 3,85% 28.250.534.700,00 3,13% 25.939.076.700,00 2,52% 44.170.872.000,00 3,69%

  Belanja Bantuan Keuangan

  Belanja Bantuan Sosial 21.886.645.000,00 2,72% 18.816.297.200,00 2,33% 31.546.461.000,00 3,49% 22.153.438.500,00 2,15% 9.936.486.700,00 0,83% e.

  Belanja Hibah 4.137.120.000,00 0,51% 25.279.445.000,00 3,13% 4.076.895.578,00 0,45% 17.086.984.026,00 1,66% 35.573.456.500,00 2,97% d.

  Belanja Barang 90.509.785.162,00 11,23% 99.126.395.716,00 12,27% 115.895.354.270,00 12,82% 139.932.992.524,00 13,57% 162.731.241.738,00 13,59% c.

  Belanja Pegawai 487.606.419.758,00 60,51% 530.511.342.458,00 65,67% 636.708.291.553,00 70,45% 754.187.315.455,00 73,16% 818.331.045.593,00 68,34% b.

  

1. Belanja Operasi 633.868.886.722,00 78,66% 704.794.171.324,00 87,25% 816.477.537.101,00 90,35% 959.299.807.205,00 93,06% 1.070.743.102.531,00 89,42%

a.

  • 0,00% - 0,00% - 0,00% - 0,00% - 0,00% b.
  • 0,00% 0,00 0,00% - 0,00% - 0,00% 91.563.000,00 0,01%

  0.06% 0.10% 0.09% 0.07% 0.10%

  0.07% 0.00% 0.00% 0.00% 0.04% 6.87%

  100% 9.56% 10.48%

  12.66% 21.17%

  80% 60%

  93.06% 90.35% 89.42% 87.25% 78.66%

  40% 20%

  0% 2008 2009 2010 2011 2012 Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tak Terduga Transfer

  

Gambar 9. 2 Grafik Perkembangan Proporsi Belanja dalam APBD

  Realisasi belanja menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan dana dari Pendapatan yang diperoleh. Semakin kecil realisasi belanja menunjukkan kinerja yang baik karena terbuka peluang diperolehnya surplus anggaran. Selain dari proporsinya belanja juga perlu dilihat dari jenisnya. Data yang disajikan menunjukkan bahwa belanja terbesar adalah pada Belanja Operasi yang mengalami peningkatan dari tahun 2008 dengan proporsi realisasi belanja sebesar 78,66% menjadi 93,06% di tahun 2011, sedangkan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 89,42%. Sementara itu belanja modal mengalami penurunan prosentase setiap tahunnya dari tahun 2008 dengan prosentase proporsi sebesar 21,17% menurun menjadi 6,87% di tahun 2011, sedangkan di tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 10,48%. Dari kedua kondisi ini menunjukkan pada tahun 2012 terjadi efisiensi pegawai yang mengalami peningkatan.

  Penyebab tingginya belanja operasi adalah karena proporsi belanja pegawai yang tinggi yaitu diantara 60%-73% dari total proporsi belanja yang lainnya. Potensi ke depan yang bisa dilakukan untuk mencapai penghematan adalah mempertahankan atau bahkan kalau bisa menekan proporsi belanja pegawai. Hal ini dikemukakan karena belanja pegawai terbukti dapat

  

TABEL IX. 4

PERKEMBANGAN LAJU PERTUMBUHAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SRAGEN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

Jenis Belanja 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 Rata-Rata Laju Pertumbuhan Belanja

  

B E L A N J A 0,2% 10,6% 12,3% 13,9% 9,3%

  

1. Belanja Operasi 10,1% 13,7% 14,9% 10,4% 12,3%

  a. Belanja Pegawai 8,1% 16,7% 15,6% 7,8% 12,0%

  b. Belanja Barang 8,7% 14,5% 17,2% 14,0% 13,6%

  c. Belanja Hibah 83,6% -520,1% 76,1% 52,0% -77,1%

  d. Belanja Bantuan Sosial -16,3% 40,4% -42,4% -123,0% -35,3%

  e. Belanja Bantuan Keuangan 4,3% -9,9% -8,9% 41,3% 6,7%

  

2. Belanja Modal -66,8% -18,4% -21,9% 43,6% -15,9%

  a. Belanja Tanah 0,0% 0,0% 100,0% -206,5% -26,6%

  b. Belanja Peralatan dan Mesin -92,2% 26,6% 8,8% 43,0% -3,4%

  c. Belanja Bangunan dan gedung -301,4% 21,9% -223,5% 84,8% -104,6%

  d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 12,4% -122,0% 13,3% -17,1% -28,4%

  e. Belanja Aset Tetap Lainnya -292,0% 86,4% -348,3% 51,4% -125,6%

  

3. Belanja Tak Terduga 0,0% 0,0% 0,0% 100,0% 25,0%

  Belanja Tak Terduga 0,0% 0,0% 0,0% 100,0% 25,0%

  

4. Transfer -1,3% 13,6% -21,9% -2,7% -3,1%

  a. Transfer Bagi Hasil ke Kab/Kota 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%

  b. Bagi Hasil Pajak -1,3% 13,6% -21,9% -18,1% -6,9%

  c. Bagi Hasil Retribusi 0,0% 0,0% 0,0% 100,0% 25,0%

   Sumber: Tim Penyusun, 2014

  Perkembangan capaian pengelolaan belanja APBD Kabupaten Sragen menunjukkan keadaan yang makin membaik. Komposisi Belanja Daerah terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak Terduga dan Transfer. Belanja operasi merupakan kelompok belanja yang tidak terkait langsung dengan kegiatan, termasuk belanja tak terduga dan transfer. Sedangkan Belanja Modal merupakan kelompok belanja yang terkait langsung dengan kegiatan.

  Belanja operasi di Kabupaten Sragen mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan angka pertumbuhan rata-rata 12,3% per tahun. Peningkatan selama tahun 2008

  • – 2012 ini yang paling tinggi adalah tahun 2011 yaitu meningkat sebesar 14,9% dari tahun sebelumnya yang sebesar 13,7%, sedangkan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 10,4%. Komponen belanja operasi yang mendominasi pada belanja operasi adalah belanja pegawai dan belanja barang. Kedua komponen ini mempunyai laju pertumbuhan yang hampir sama bahkan melampaui dibandingkan laju pertumbuhan total belanja operasi. Prosentase peningkatan masing-masing sebesar 12,0% tiap tahun untuk belanja pegawai dan 13,6% per tahun untuk belanja barang.

  Belanja modal di Kabupaten Sragen cenderung mengalami penurunan tiap tahunnya. Penurunan terjadi dari tahun 2008 Rp. 170.554.064.830,00 menurun setiap tahunnya hingga tahun 2011 menjadi Rp. 70.836.780.279,00, sedangkan pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi Rp.125.506.270.939,00. Laju pertumbuhan belanja modal mengalami penurunan setiap tahunnya dengan rata-rata penurunan sebesar 36% tiap tahun, dan di tahun 2012 meningkat sebesar 43,6%.

  Berdasarkan perkembangan masing-masing kelompok Belanja Daerah itu menjadi penyumbang berkembangnya Belanja Daerah secara keseluruhan. Selama tahun 2008

  • – 2012 itu rata-rata pertumbuhan Belanja Daerah mencapai 9,3% per tahun. Pertumbuhan paling besar terjadi pada tahun 2011-2012 yaitu sebesar 13,9% dan pertumbuhan paling rendah terjadi pada tahun 2008-2009 yaitu 0,2%.

9.1.3. Perkembangan Pembiayaan Daerah

  Perkembangan pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan daerah dan pengeluaran daerah. Perkembangan penerimaan daerah di Kabupaten Sragen mengalami penurunan selama 4

  

TABEL IX. 5

PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN DAERAH DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

2008 % 2009 % 2010 % 2011 % 2012 %

  

1. PENERIMAAN DAERAH 86.538.913.914,00 100,00% 70.332.084.213,00 100,00% 55.077.671.897,00 100,00% 31.007.031.950,90 100,00% 91.583.990.445,00 100.00%

a.

  Penggunaan Sisa Lebih 74.686.512.914,00 86,30% 66.876.384.213,00 95,09% 52.489.906.897,00 95,30% 29.777.658.617,90 96,04% 91.583.990.445.00 100.00%

  Perhitungan Anggaran (SILPA) b.

  • 0,00% 0,00 0,00% 1.600.000.000,00 2,90% 0,00% -

  0.00% Penerimaan Pinjaman Daerah c.

  Penerimaan kembali Pemberian

  • 11.852.401.000.00 13,70% 3.455.700.000,00 4,91% 987.765.000,00 1,79% 229.373.333,00 0,74% 0.00% Pinjaman d.

  0,00% - 0,00 0,00% 0,00% 1,000,000,000,00 3,23% 0.00% - - Penerimaan kembali Investasi

  

2. PENGELUARAN DAERAH 20.007.507.000,00 100,00% 9.694.000.000,00 100,00% 4.732.000.000,00 100,00% 3.154.000.000,00 100,00% 10.149.000.000,00 100.00%

a.

  Penyertaan Modal (investasi) 10.473.507.000,00 52,35% 4.727.000.000,00 48,76% 2.497.000.000,00 52,77% 2.764.000.000,00 87,63% 9.549.000.000,00 94.09%

  Pemerintah Daerah

  b. 5.484.000.000,00 27,41% 2.877.000.000,00 29,68% 610.000.000,00 12,89% 390.000.000,00 12,37% 600.000.000,00 5.91% embayaran Pokok Utang c. 4.050.000.000,00 20,24% 2.090.000.000,00 21,56% 1.625.000.000,00 34,34% - - 0,00% 0.00%

  Pemberian Pinjaman Daerah

  Sumber: Tim Penyusun, 2014

9.2. PROFIL PERKEMBANGAN INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA (APBN, APBD PROVINSI, APBD KABUPATEN SRAGEN, SWASTA, MASYARAKAT) 9.2.1. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBN

  Perkembangan investasi pembangunan Cipta Karya yang bersumber dari dana APBN Kabupaten selama kurun waktu 3 tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  

TABEL IX. 6

PERKEMBANGAN ALOKASI APBN UNTUK PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

KABUPATEN SRAGEN DALAM 3 TAHUN TERAKHIR

Sektor 2011 2012 2013

  Pengembangan Air Minum Pengembangan PLP

  35.440.000 Pengembangan Permukiman 6.364.076.500 2.475.220.600 3.237.540.590 Penataan Bangunan & Lingkungan

  26.193.688.000 Total 6.364.076.500 2.510.660.600 29.431.228.590

  Sumber: Laporan LPKJ Kabupaten Sragen Tahun 2011-2013 dan Tim Penyusun, 2014

  Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa alokasi APBN yang diberikan untuk Kabupaten Sragen mengalami perkembangan yang fluktuatif. Pada tahun 2011, alokasi APBN sebesar Rp.6.364.076.500,00 mengalami penurunan menjadi RP. 2.510.660.600,00 kemudian meningkat kembali di tahun 2013 menjadi Rp. 29.431.228.590,00.

  Di samping APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT didaerah, untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional. Prioritas nasional yang terkait dengan bidang Cipta Karya adalah pembangunan air minum dan sanitasi. Di Kabupaten Sragen, alokasi DAK yang ada adalah DAK Sanitasi pada tahun 2012 untuk pengembangan drainase. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  

TABEL IX. 7

PERKEMBANGAN ALOKASI DAK UNTUK PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

KABUPATEN SRAGEN DALAM 3 TAHUN TERAKHIR

Jenis DAK 2011 2012 2013

  DAK Sanitasi 35.440.000

  DAK Air Minum

  Berdasarkan data diatas, dapat diketahui perkembangan alokasi APBD di sektor Cipta Karya mengalami perkembangan yang fluktuatif. Pada tahun 2011, alokasi APBD di sektor Cipta Karya sebesar 38,47% dari total APBD Kabupaten Sragen, yaitu sebesar Rp. 396.530.994.440,00, tahun 2012 mengalami penurunan menjadi Rp. 16.928.654.430,00 atau sekitar 1,41% dari total APBD dan pada tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 17.478.624.205,00.

  Prosentase alokasi dana APBD terbesar untuk tahun 2011 ada di sektor pengembangan PLP yaitu sebanyak 38%, diurutan kedua sektor PBL sebesar 0,34% dan diurutan ketiga sektor pengembangan permukiman sebesar 0,02%. Tahun 2012, alokasi dana APBD terbesar ada di sektor PBL sebesar 0,73%, diurutan kedua pengembangan PLP sebesar 0,66%, urutan ketiga pengembangan air minum sebesra 0,02% dan diurutan terakhir pengembangan permukiman sebesar 0,01%.

9.2.3. Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya

  Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua fungsi, yaitu untuk menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan sosial (social oriented) sekaligus untuk menghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber pendapatan pemerintah daerah (profit oriented).

  Pembiayaan dari perusahaan daerah dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengembangkan infrastruktur Cipta Karya. Dalam bagian ini disajikan kinerja perusahaan daerah yang bergerak di bidang Cipta Karya yaitu PDAM.

  Pengukuran kinerja perusahaan didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum, yang meliputi aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Tingkat kinerja PDAM Tirto Negoro Kabupaten Sragen tahun 2013 secara keselu ruhan termasuk dalam kategori “Baik” dengan nilai 65,50. Perkembangan kinerja PDAM Tirto Negoro Kabupaten Sragen dalam 5 tahun terakhir (2009-2013) dapat digambarkan sebagai berikut :

  

TABEL IX. 9

KINERJA PDAM DALAM KURUN WAKTU 5 TAHUN Tahun Nilai Kategori Keterangan Untuk perhitungan kinerja tahun 2013, angka laporan keuangan yang digunakan adalah angka RKAP tahun 2013. Secara lengkap, perkembangan kondisi keuangan perusahaan dalam bentuk Laporan Laba (Rugi) dan Neraca adalah sebagai berikut :

  

TABEL IX. 11

LAPORAN LABA RUGI TAHUN 2013 DAN 2012

No Uraian Catatan 2013 (Rp) 2012 (Rp)

  1 Aktiva Lancar 5.466.109.562 5.608.822.472 7.199.909.477 8.028.132.218,75 9.876.015.287,93

  2 Kewajiban Jangka Panjang

  395.226.380 1.903.818.796 1.024.840.237 182.392.660,92 140.301.317,51

  1 Kewajiban Jangka Pendek

  II PASIVA

  3 Aktiva Lain-lain 1.607.860.845 998.552.003 1.101204.600 22.014.245.977,62 32.456.883.107,37 Total Aktiva 26.824.567.083 28.677.252.100 29.019.244.396 30.042.378.196,37 42.332.898.395,30

  2 Aktiva Tetap 19.750.596.676 22.069.877.625 20.718.130.319 21.944.778.377,62 32.378.723.507,37

  I AKTIVA

  1 PENDAPATAN

  

TABEL IX. 12

LAPORAN NERACA

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

  Jumlah Beban 28.999.367.458,72 27.505.846.027,69 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 4.606.886.777,28 5.242.123.805,31 PPh Badan Pasal 25 4.9) 1.422.347.111,51 1.410.596.677,92 LABA (RUGI) BERSIH 3.184.539.665,77 3.831.527.127,39 Sumber: Laporan Laba Rugi Komparatif Per 31 Desember 2013 dan 2012, PDAM Tirto Negoro Kabupaten Sragen

  a Beban sumber air 4.4) 7.985.640.000,20 7.363.969.785,26 b Beban pengolahan air 4.5) 686.236.023,08 643.694.423,00 c Beban transmisi dan distribusi 4.6) 6.415.700.177,01 8.274.090.227,39 d Beban umum dan administrasi 4.7) 13.899.763.058,43 11.216.157.578,04 e Beban lain-lain 4.8) 12.028.200,00 7.934.014,00

  2 BEBAN

  Jumlah Pendapatan 33.606.254.236,00 32.747.969.833,00

  4.3) 33.449.070.916,00 32.146.550.431,00 d Pendapatan Lain-lain 157.183.320,00 601.419.402,00

  a Pendapatan Usaha b Pendapatan Air 4.1) 31.381.101.225,00 29.873.405.525,00 c Pendapatan Non Air 4.2) 2.067.969.691,00 2.273.144.906,00

  213.678.765 213.678.765,20 213.678.765,20

  TABEL IX. 13 PROYEKSI PENDAPATAN APBD KABUPATEN SRAGEN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR Realisasi Pendapatan Jenis Pendapatan % Pertumbuhan 2008 2009 2010 2011 2012 PENDAPATAN

  804.134.190.451 797.639.563.236 883.148.530.283 1.094.585.823.239 1.308.940.381.569 0,111

  

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 65.561.025.869 72.681.309.220 79.627.347.874 94.518.999.398 127.695.844.300 0,151

  a. Pendapatan Pajak daerah 11.958.348.473 16.248.229.466 17.659.090.382 20.594.223.505 22.662.311.722 0,144

  b. Pendapatan Retribusi daerah 37.083.968.889 13.971.700.450 16.695.488.657 17.179.403.807 21.169.074.341 -0,319

  c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4.504.710.818 4.662.634.227 5.277.163.221 7.079.893.351 8.533.382.654 0,144

  d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 12.013.997.689 37.798.745.077 39.995.605.614 49.665.478.735 75.331.075.583 0,318

  

2. PENDAPATAN TRANSFER 706.037.833.332 688.146.724.016 781.926.559.409 919.462.231.841 1.128.084.871.656 0,107

  

a. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 638.420.507.087 636.207.252.277 653.056.922.240 728.600.173.450 890.241.506.456 0,077

  Dana Bagi Hasil Pajak 32.242.650.237 35.698.253.163 39.098.691.883 37.812.134.147 41.278.019.456 0,058 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) 624.891.850 437.563.114 638.340.357 733.609.303 917.172.000 0,054 Dana Alokasi Umum 551.265.965.000 551.913.436.000 561.675.090.000 618.442.630.000 778.668.035.000 0,079 Dana Alokasi Khusus 54.287.000.000 48.158.000.000 51.644.800.000 71.611.800.000 69.378.280.000 0,047

   b. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 31.609.733.800

  • - 9.858.705.000 18.087.160.336 15.269.925.000 -0,484

  Dana Penyesuaian 31.609.733.800

  • 9.858.705.000 9.369.160.336
  • 0,565 8.718.000.000 15.269.925.000 0,3
  • Dana Otonomi Khusus

  

c. Transfer Pemerintah Provinsi 36.007.592.445 42.080.766.739 39.977.298.833 54.539.436.511 70.534.596.200 0,146

  Pendapatan Bagi Hasil Pajak 36.007.592.445 42.080.766.739 39.977.298.833 54.539.436.511 70.534.596.200 0,146

   d. Transfer Pemerintah Pusat - Tambahan Penghasilan Guru 70.805.178.000 - - 121.052.696.880 167.308.769.000 0,423

  • Dana Alokasi Tambahan Penghasilan Guru

  70.805.178.000 121.052.696.880 - 167.308.769.000 0,423

3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 32.535.331.250 36.811.530.000 21.594.623.000 80.604.592.000 53.159.665.613 -0,093

  a. Pendapatan Hibah 6.710.000.000 18.696.000.000 921.900.000 318.000.000 1.417.200.613 -4,941

  b. Pendapatan Dana Darurat 3.000.000.000

  c. Pendapatan Lainnya 22.825.331.250 18.115.530.000 20.672.723.000 80.286.592.000 51.742.465.000 0,014

  Sumber: Tim Penyusun, 2014

  Lanjutan Tabel IX.13 Proyeksi Jenis Pendapatan 2015 2016 2017 2018 2019 PENDAPATAN

  1.313.303.993.066,10 1.314.761.760.498,41 1.316.221.146.052,56 1.317.682.151.524,68 1.319.144.778.712,87

  

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 128.275.180.392,21 128.468.875.914,61 128.662.863.917,24 128.857.144.841,75 129.051.719.130,46

  a. Pendapatan Pajak daerah 22.760.353.954,02 22.793.128.863,71 22.825.950.969,27 22.858.820.338,67 22.891.737.039,96

  b. Pendapatan Retribusi daerah 20.967.131.868,22 20.900.246.717,56 20.833.574.930,53 20.767.115.826,51 20.700.868.727,02

  c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang 8.570.299.977,01 8.582.641.208,98 8.595.000.212,32 8.607.377.012,63 8.619.771.635,52

  Dipisahkan

  d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 76.052.021.800,42 76.293.867.229,75 76.536.481.727,54 76.779.867.739,43 77.024.027.718,84

  

2. PENDAPATAN TRANSFER 1.131.709.900.109,08 1.132.920.829.702,19 1.134.133.054.989,97 1.135.346.577.358,81 1.136.561.398.196,59

  

a. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 892.299.548.214,91 892.986.618.867,03 893.674.218.563,56 894.362.347.711,85 895.051.006.719,59

  Dana Bagi Hasil Pajak 41.349.884.875,68 41.373.867.808,91 41.397.864.652,24 41.421.875.413,74 41.445.900.101,48 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) 918.658.621,13 919.154.696,78 919.651.040,32 920.147.651,88 920.644.531,61 Dana Alokasi Umum 780.514.936.527,03 781.131.543.326,88 781.748.637.246,11 782.366.218.669,54 782.984.287.982,28 Dana Alokasi Khusus 69.476.149.358,99 69.508.803.149,19 69.541.472.286,67 69.574.156.778,64 69.606.856.632,33

   b. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya

  • - -
  • - - -
  • >Dana Penyesuaian
  • Dana Otonomi Khusus

  

c. Transfer Pemerintah Provinsi 70.843.989.005,51 70.947.421.229,45 71.051.004.464,45 71.154.738.930,97 71.258.624.849,81

  Pendapatan Bagi Hasil Pajak 70.843.989.005,51 70.947.421.229,45 71.051.004.464,45 71.154.738.930,97 71.258.624.849,81

  

d. Transfer Pemerintah Pusat - Tambahan Penghasilan Guru 169.440.910.858,92 170.157.645.911,86 170.877.412.754,06 171.600.224.210,01 172.326.093.158,42

  Dana Alokasi Tambahan Penghasilan Guru 169.440.910.858,92 170.157.645.911,86 170.877.412.754,06 171.600.224.210,01 172.326.093.158,42

3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 53.011.488.036,56 52.962.187.352,69 52.912.932.518,45 52.863.723.491,21 52.814.560.228,36

  a. Pendapatan Hibah 1.217.337.653,53 1.157.189.000,07 1.100.012.291,58 1.045.660.684,25 993.994.589,84

  b. Pendapatan Dana Darurat

  c. Pendapatan Lainnya 51.764.199.877,90 51.771.446.865,88 51.778.694.868,44 51.785.943.885,72 51.793.193.917,87

  Sumber: Tim Penyusun, 2014

  Dari perhitungan proyeksi pendapatan APBD Kabupaten Sragen selama kurun waktu 5 tahun, dapat diproyeksikan total pendapatan Kabupaten Sragen sampai dengan tahun 2019 sebesar Rp.1.319.144.778.712,87 dengan perincian PAD sebesar Rp. 129.051.719.130,46; pendapatan transfer sebesar Rp. 1.136.561.398.196,59 dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 52.814.560.228,36.

  Net Public Saving Net Public Saving atau tabungan pemerintah adalah sisa dari total penerimaan daerah

  setelah dikurangkan dengan belanja/pengeluaran yang mengikat. Dengan kata lain, NPS merupakan sejumlah dana yang tersedia untuk pembangunan. Besarnya NPS menjadi dasar dana yang dapat dialokasikan untuk bidang PU/Cipta Karya. Berdasarkan proyeksi APBD, dapat dihitung NPS dalam 3-5 tahun ke depan untuk melihat kemampuan anggaran pemerintah berinvestasi dalam bidang Cipta Karya. Adapun rumus perhitungan NPS adalah sebagai berikut:

  

Net Public Saving = Total Penerimaan daerah - Belanja Wajib

NPS = (PAD+DAU+DBH+DAK) - (Belanja mengikat + Kewajiban Daerah)

   Belanja mengikat adalah belanja yang harus dipenuhi/tidak bisa dihindari oleh Pemerintah Daerah dalam tahun anggaran bersangkutan seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja bunga, belanja subsidi, belanja bagi hasil serta belanja lain yang mengikat sesuai peraturan yang berlaku.

   Kewajiban daerah antara lain pembayaran pokok pinjaman, pembayaran kegiatan lanjutan.

  TABEL IX. 14 PROYEKSI KEMAMPUAN ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN BERINVESTASI DALAM BIDANG CIPTA KARYA 2015 2016 2017 2018 2019

  Pendapatan 1.313.303.993.066,10 1.314.761.760.498,41 1.316.221.146.052,56 1.317.682.151.524,68 1.319.144.778.712,87 Belanja 1.200.769.649.596,40 1.201.883.572.562,66 1.202.998.528.886,47 1.204.114.519.526,44 1.205.231.545.442,07 NPS 112.534.343.469,71 112.878.187.935,75 113.222.617.166,09 113.567.631.998,24 113.913.233.270,80

  Sumber: Tim Penyusun, 2014

   Dalam hal Pinjaman Daerah diajukan kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah juga wajib memenuhi persyaratan tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber dari Pemerintah.

  Salah satu persyaratan dalam permohonan pinjaman adalah rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman atau dikenal dengan Debt Service Cost Ratio (DSCR). Berdasarkan peraturan yang berlaku, DSCR minimal adalah 2,5. DSCR ini menunjukan kemampuan pemerintah untuk membayar pinjaman, sekaligus memberikan gambaran kapasitas keuangan pemerintah.

  DSCR = PAD + DAU + DBH + DBHDR – Belanja Wajib Pokok Pinjaman + Bunga + Biaya Lain

TABEL IX. 15

PROYEKSI KEMAMPUAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DALAM MEMBAYAR PINJAMAN

  Tahun Pendapatan Belanja Wajib Selisih Pokok Pinjaman DSCR

  2008 804.134.190.451 635.235.148.322 168.899.042.129,00 5.484.000.000,00 30,79851242 2009 797.639.563.236 705.550.768.124 92.088.795.112,00 2.877.000.000,00 32,00861839 2010 883.148.530.283 817.352.971.401 65.795.558.881,90 610.000.000,00 107,8615719 2011 1.094.585.823.239 960.018.084.465 134.567.738.774,00 390.000.000,00 345,045484 2012 1.308.940.381.569 1.071.927.800.331 237.012.581.238,00 600.000.000,00 395,0209687

  Sumber: Tim Penyusun, 2014

  Jika dilihat hasil perhitungan DSCR selama kurun waktu 5 (lima) tahun yang mempunyai nilai diatas 2,5 maka dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Sragen mempunyai kemampuan keuangan untuk mengembalikan pinjaman daerah.

  Batas jumlah pinjaman merupakan batas paling tinggi yang dianggap layak menjadi beban APBD menurut PP No. 107 Tahun 2000 yaitu tidak melebihi 75% dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya.

  

TABEL IX. 16

PROYEKSI JUMLAH PINJAMAN YANG DIPERBOLEHKAN BAGI

KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015-2019

  1) Meningkatkan Efektifitas Penagihan Piutang

  Efektivitas penagihan piutang air tahun 2012 sesuai dengan hasil audit kinerja sebesar 98% dengan jumlah piutang air sebesar Rp.3.714.903.840,00 diantaranya sebesar Rp.416.711.440,00 telah berumur > I th. Dalam rangka mempertahankan efektivitas penagihan yang cukup baik tersebut serta menjaga likuiditas keuangan perusahaan, PDAM Kabupaten Sragen merencanakan melakukan kegiatan peningkatan efektivitas penagihan rekening air yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun mulai tahun 2014. Perkiraan dana yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan tersebut mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 sebesar Rp.65.000.000,00. Disamping hal tersebut kegiatan peningkatan efisiensi penagihan piutang juga dilaksanakan melalui kegiatan antara lain pembentukan tim penagihan kerja sama dengan pihak ketiga, pembayaran rekening dengan sistem kerja sama payment point online buyer dan M Banking, pemberitahuan tagihan rekening air secara online serta pemberian fee kepada pihak ketiga sebesar jumlah denda yang diperoleh dari pelanggan. Kegiatan ini diperkirakan memerlukan dana sebesar Rp.24.000.000,00. 2)

  Penyusunan Rencana dan Monitoring Realisasi Biaya Secara Periodik Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) selama ini belum sepenuhnya dipedomani sebagai acuan pelaksanaan kegiatan terutama dibidang pembiayaan, hal ini antara lain disebabkan antara lain perencanaan pendapatan dan biaya yang kurang matang serta kurangnya monitoring atas realisasi dibandingkan dengan anggarannya dan pelaksanaan tindak lanjut jika terjadi deviasi. Dalam rangka peningkatan rasio keuangan yang lebih sehat, PDAM Kabupaten Sragen mulai tahun 2014 merencanakan kegiatan penyusunan RKAP dan evaluasi/monitoring realisasinya secara periodik yaitu bulanan, triwulanan dan tahunan. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut mulai tahun 2014 sampai dengan 2018 sebesar Rp.135.000.000,00 yang seluruhnya bersumber dari PDAM Kabupaten Sragen.

  3) Program Peningkatan Pemakaian Air Rata-rata Pelanggan

  Pemakaian air rata-rata pelanggan tahun 2013 terutama golongan R1 sampai dengan R3 3

  Proyeksi keuangan dan kinerja PDAM Kabupaten Sragen dari tahun 2014

  • – 2018 sebagai berikut :

  

TABEL IX. 18

PROYEKSI KEUANGAN LABA RUGI PDAM TIRTO NEGORO KABUPATEN SRAGEN

Uraian 2014 2015 2016 2017 2018 PENDAPATAN USAHA

  Penjualan Air Harga Air 37.099.866.041 50.004.596.318 56.966.955.299 73.859.652.440 81.671.069.363 Jasa Administrasi 2.552.328.000 2.871.280.000 3.157.344.000 3.399.392.000 3.608.328.000 Pendapatan air lainnya 1.736.305.200 1.823.120.460 1.914.276.483 2.009.990.307 2.110.489.823

  

Jumlah Penjualan Air 41.388.499.241 54.698.996.778 62.038.575.782 79.269.034.747 87.389.887.185

  Pendapatan Non Air Pendapatan Sambungan Baru 2.500.909.091 2.500.000.000 2.272.727.273 1.933.636.364 1.818.181.818 Pendapatan Denda 496.440.000 521.262.000 547.325.100 574.691.355 603.425.923 Pendapatan lain - lain

  

Jumlah Pendapatan Non Air 2.997.349.091 3.021.262.000 2.820.052.373 2.508.327.719 2.421.607.741

  Pendapatan Diluar Usaha Pendapatan Lain-lain Pendapatan Bunga Deposito 1.929.000 1.929.000 1.929.000 1.929.000 1.929.000 Pendapatan Jasa Giro 107.000.000 107.000.000 107.000.000 107.000.000 107.000.000

  

Jumlah Pendapatan Lain-lain 108.929.000 108.929.000 108.929.000 108.929.000 108.929.000

JUMLAH SELURUH PENDAPATAN 44.494.777.332 57.829.187.778 64.967.557.155 81.886.291.466 89.920.423.926

BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN Biaya Sumber

  Biaya Pegawai 520.851.100 572.936.210 630.229.831 693.252.814 762.578.096 Biaya Listrik PLN & Bahan Bakar 5.509.445.900 6.335.862.785 7.286.242.203 8.379.178.533 9.636.055.313 Biaya Pemeliharaan 607.101.000 778.081.050 961.985.103 1.165.084.358 1.383.338.576 Biaya Air Baku 677.510.650 811.386.183 911.955.492 1.032.553.266 1.159.180.930

  7.314.908.650 8.498.266.228 9.790.412.628 11.270.068.971 12.941.152.914 Biaya Pengolahan

  Biaya Pegawai 293.491.800 322.840.980 355.125.078 390.637.586 429.701.344 Biaya Bahan Kimia 132.300.000 138.915.000 145.860.750 153.153.788 160.811.477 Biaya Pemeliharaan 599.981.750 844.980.838 1.117.229.879 1.408.091.373 1.718.495.942

  Uraian 2014 2015 2016 2017 2018 1.025.773.550 1.306.736.818 1.618.215.707 1.951.882.747 2.309.008.763 Biaya Transmisi dan Distribusi

  Biaya Pegawai 3.009.259.000 3.310.184.900 3.641.203.390 4.005.323.729 4.405.856.102 Biaya Pemeliharaan 6.244.488.150 8.016.787.558 10.286.026.935 12.950.928.282 16.673.474.696

  9.253.747.150 11.326.972.458 13.927.230.325 16.956.252.011 21.079.330.798 Biaya Umum dan Administrasi

  Biaya Pegawai 9.169.350.250 11.067.285.275 13.156.013.803 15.456.615.183 17.983.276.702 Biaya Kantor 512.557.500 538.185.375 565.094.644 593.349.376 623.016.845 Biaya Hubungan Langganan 269.983.350 283.482.518 297.656.643 312.539.476 328.166.449

  • Biaya Penelitian & Pengembangan
  • Biaya Keua
  • Biaya Pemeliharaan 1.472.169.300 1.545.777.765 1.623.066.653 1.704.219.986 1.789.430.985 Biaya Penyshan/Penghpsan Piutang 115.386.971 135.549.985 76.214.894 194.925.556 66.421.590 Rupa-rupa Biaya Umum 6.168.650.872 6.858.083.416 7.984.308.526 9.137.652.911 10.859.960.028

  17.708.098.244 20.428.364.334 23.702.355.163 27.399.302.487 31.650.272.599

JUMLAH BIAYA OPS. & PEMELIHARAAN 35.302.527.594 41.560.339.836 49.038.213.824 57.577.506.216 67.979.765.075

Biaya Lain-lain

  Biaya Bank 9.712.500 10.198.125 10.708.031 11.243.433 11.805.604

  

JUMLAH BIAYA LAIN-LAIN 9.712.500 10.198.125 10.708.031 11.243.433 11.805.604

LABA/(RUGI) SEBELUM PENYUSUTAN 9.182.537.239 16.258.649.817 15.918.635.300 24.297.541.817 21.928.853.247

  BIAYA PENYUSUTAN 6.093.904.435 9.611.191.160 12.224.671.393 15.726.652.667 18.347.069.980