BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PERBANDINGAN JUMLAH KUMAN PADA PERAWAT PELAKSANA YANG MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN HAND RUB DAN HAND WASH DI IGD RSUD dr. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

  pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan sementara serta pelayanan pembedahan darurat bagi pasien yang datang dengan gawat darurat medis. IGD memiliki peran sebagai gerbang utama masuknya penderita gawat darurat (Ali, 2014).Pelayanan pasien gawat darurat adalah pelayanan yang memerlukan pelayanan segera, yaitu cepat, tepat dan cermat untuk mencegah kematian dan kecacatan.Pelayanan ini bersifat penting (emergency) sehingga diwajibkan untuk melayani pasien 24 jam sehari secara terus menerus.

  Menurut Depkes RI (2006), petugas tim kesehatan di IGD di rumah sakit terdiri dari dokter ahli, dokter umum, atau perawat yang telah mendapat pelatihan penanganan kegawatdaruratan yang dibantu oleh perwakilan unit-unit lain yang bekerja di IGD.

  B. Mencuci Tangan

  1. Pengertian Cuci Tangan Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanisme dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah kuman mikroorganisme sementara (Dahlan & Umar, 2013).

  Mencuci tangan adalah suatu pedoman yag di terapkan oleh Centers for Disease

  Control (CDC) (1985) untuk mencegah penyebaran dari berbagai penyakit yang

  dikeluarkan melalui darah di lingkungan rumah sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya. Salah satu cara mencegah tertularnya mikroorganisme sehingga dapat menurunkan dan mencegah insiden kejadian infeksi nosokomial yaitu hand hygiene, baik itu melakukan proses cuci tangan maupun disinfektan tangan (Akyol, 2005).

  2. Manfaat Mencuci Tangan Wirawan (2013) menjelaskan bahwa manfaat mencuci tangan selama 20 detik yaitu, mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular lainnya sampai

  50%.Mencuci tangan dapat mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis, dan lain-lain. Mencuci tangan dapat menurunkan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya sampai 59%.Apabila mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan, sejuta kematian bisa di cegah setiap tahun.Selain itu mencuci tangan dapat menghemat uang karena anggota keluarga jarang sakit.

  3. Indikasi Mencuci Tangan Ada 5 waktu (five moment) yang penting bagi tenaga kesehatan untuk melakukan kebersihan tangan yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptic, setelah terkena/terpapar cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien. Hal ini ditujukan untuk mencegah risiko penularan mikroba untuk pasien dan mencegah risiko transmisi mikroba kepetugas kesehatan dan lingkungan pasien (WHO,2009).

  4. Jenis

  • – Jenis Mencuci Tangan Dalam rangkuman jurnal dari WHO telah membuat prosedur pelaksanaan mencuci tangan baik itu mencuci tangan menggunakan sabun ataupun hand rub, Berikut ini prosedur mencuci tangan menurut WHO (2009) : a.

   Hand Wash

  Hand Wash adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanik dari

  kulit kedua belah tangan dengan menggunakan sabun dan air secara mengalir. Teknik dan prosedur mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun yaitu : (1) Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti cincin atau jam tangan.

  (2) Basuh tangan dengab air mengalir, tuangkan sabun secukupnya di telapak tangan yang tertangkup. Mencakup semua permukaan telapak tangan.

  (3) Menggosok telapak tangan dengan telapak tangan. (4) Menggokok telapak tangan kanan dengan punggung tangan kiri serta sela-sela jarinya, lakukan bergantian kedua tangan.

  (5) Menggosok sela-sela jari pada kedua telapak tangan. (6) Mengunci kedua jari tangan yang berlawanan dengan posisi jari-jari saling bertautan.

  (7) Menggosok ibu jari tangan kiri menggunakan genggaman tangan kanan dengan gerakan memutar, lakukan bergantian kedua tangan.

  (8) Menggosok dengan gerakan memutar kedepan dan kebelakang dengan menggunakan jari-jari tangan kanan yang tengkurap pada telapak tangan kiri.

  (9) Bilas kedua tangan menggunakan air mengalir, kemudian keringkan tangan menggunakan handuk.

  b.

   Hand Rub Hand rub adalah proses memberisihkan tangan menggunakan cairan berbasis

  alkohol. Teknik dan prosedur hand rub yaitu:

  (1) Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti cincin atau jam tangan (2) Bubuhkan hand rub secukupnya di telapak tangan yang tengkurap, mencakup semua permukaan telapak tangan.

  (3) Menggosok telapak tangan menggunakan telapak tangan. (4) Menggosok telapak tangan kanan kanan dengan punggung tangan kiri serta sela-sela jarinya, lakukan bergantian kedua tangan.

  (5) Mengunci kedua jari tangan yang berlawanan dengan posisi jari-jari saling bertautan.

  (6) Menggosok ibu jari tangan kiri menggunakan genggaman tangan kanan dengan gerakan memutar, lakukan bergantian kedua tangan.

  (7) Menggosok dengan gerakan memutar kedepan dan kebelakang dengan menggunakan jari-jari tangan kanan yang tengkurap pada telapak tangan kiri.

  C. Pengertian perawat Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesionalmempunyai kesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan yang komperhensifdengan membantu pasien memenuhi kebutuahan dasar yang holistik.Keperawatan sebagai suatu bentuk pelayaan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komperhensif kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupaun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (Nursalam, 2013). Pelayanan keperawatan disini adalah bagaimana perawat memberikan dukungan emosional kepada pasien dan memperlakukan pasien sebagai manusia.Perawat sebagai tenaga keperawatan yang profesionalharus memiliki kemampuan intelektual, teknikal, dan interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktik, memperhatikan kaidah dan moral (Wicaksono dkk, 2012).

  D. Konsep Kuman

  1. Pengertian kuman Kuman adalah organisme kecil seperti virus, bakteri pathogen yang dapat menyebabkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan.Kuman bisa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan ringan maupun berat pada tubuh organisme inangnya seperti manusia, hewan dan sebagainya (Kapoor, 2011).

  2. Jenis kuman di kulit Flora normal yang menempati kulit terdiri dari dua jenis yaitu flora normal atau mikroorganisme sementara (transient microorganism) dan mikroorganisme tetap

  (resident microorganism). Flora transient terdiri dari atas mikroorganisme nonpathogen

  atau potensial phatogen yang tinggal di kulit berasal dari lingkungan yang terkontaminasi atau pasien.Flora ini pada umumnya tidak menimbulkan penyakit (mempunyai pathogenesis yang lebih rendah) dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan flora tetap.Pada kondisi ini terjadi perubahan keseimbangan, flora transien dapat menimbulkan penyakit (Jawetz al., 2005).

  The Association for Professionals in Infection Control (APIC) memberikan

  pedoman bahwa mikroorganisme transien adalah mikroorganisme yang diisolasi dari kulit, tetapi tidak selalu ada atau menetap di kulit. Beberapa bakteri yang cenderung hidup permanen di kulit terdiri atas empat genus, yaitu staphylococcus,

  streptococcus,propionibacteria dan corynebacteria dimana tempat yang ideal dalam

  pertumbuhan dan berkembang biak kuman adalah daerah berminyak (kepala dan leher), daerah lembab (lipatan siku, ketiak, dan antara jari kaki), daerah kering (lengan tangan dan kaki) (Jawetz et al., 2005).

  3. Jumlah kuman dikulit Menurut Jawetz et al., (2005) flora tetap terdiri atas mikroorganismejenis tertentu yang biasanya di jumpai pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu pula. Flora tetap besifat pathogen straphycoccus aureus, bakteri ini menyebabkan penyakit jika mencapai jumlah 1.000.000 atau 1006 per gram suatu jumlah cukup untuk memproduksi toksin. Flora akan tetap selalu ada dan bertahan hidup (survive) apalagi di tempat yang menyediakan lingkungan mendukung pertumbuhan mikroba seperti daerah aksila (ketiak) dan genetalia (alat kelmain). Luas permukaan telapak tangan yaitu sebesar 180 dan luas permukaan sela sela jari adalah 40 (Supeni, 2009).Hasil dibandingkan dengan jumlah normal bakteri pada tangan yaitu sebesar 847 CFU/ pada telapak tangan dan 233 CFU/ pada jari-jari tangan (Fiere, 2008). Sehingga total bakteri normal adalah 1070 CFU/ .

  4. Perhitungan jumlah kuman Bakteri merupakan mikro uniseluler pada umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil. Ada beberapa yang fotosintetik dan reproduksi aseksual secara pembelahan.Bakteri tersebar luas di alam, dalam air, dalam tubuh manusia.Jumlah bakteri tergantung keadaan sekitarnya.( Nur Hidayat, 2006).

  Menurut (Waluyo, 2007) pengamatan bakteri dapat dilakukan secara individual, satu persatu, maupun secara berkelompok dalam bentuk koloni. Bila bakteri yang ditumbuhkan di dalam medium yang tidak cair, maka akan terjadi suatu kelompok yang dinamakan koloni. Bentuk koloni berbeda-beda untuk setiap species dan bentuk tersebut merupakan ciri khas suatu species.

  Bakteri dapat di temukan dimana-mana, secara kuantitatif koloni bakteri dapat dihitung dengan cara menghitung populasinya secara umum atau dengan kata lain menghitung seluruh sel bakteri yang ada dalam media termasuk sel mati, dan menghitung sel bakteri hidup dengan menggunakan teori pendekatan Perhitungan bakteri dapat dilakukan dengan beberapa cara :

  a. Cara langsung Hasil perhitungan secara langsung menunjukan seluruh mikroba yang masih hidup maupun yang sudah mati.Caranya :

  (1) Pembuatan preparat sederhana. (2) Menggunakan ruang hitung.

  b. Cara tidak langsung Hasil perhitungan akan menunjukan jumlah mikroba yang masih hidup saja caranya :

  (1) Menghitung jumlah mikroba. (2) Cara pengenceran. (3) Memperkirakan jumlah bakteri mikroba yang ada. (4) Cara kekeruhan Cara ini digunakan untuk bahan padat atau bahan cair, khususnya bahan padat, maka sebelum dilakukan perhitungan bahan itu perlu dilakukan pelarutan atau dibuat suspense, dengan memperhitungkan faktor pengencerannya.

  Menurut Dizzideepinsorhard (2008) syarat dan standar koloni yang ditemukan untuk dihitung adalah : a. Satu koloni dihitung 1 koloni.

  b. Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni.

  c. Beberapa koloni yang berhubungan di hitung 1 koloni.

  d. Dua koloni yang berimpitan dan masih dapat dibedakan di hitung 2 koloni.

  e. Koloni yang lebih besar dari setengah cawan tidak di hitung.

  f. Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni. Standar perhitungan : Jumlah koloni = jumlah koloni x 1/faktor pengenceran.

  a) Cawan yang dipilih adalah yang mengandung jumlah koloni 30-300 koloni.

  b) Hasil yang di laporkan terdiri dari 2 angka yaitu angka pertama di depan koma dan angka dibelakang koma. Jika angka ketiga lebih besar dari 5 maka harus dibulatkan satu angka lebih tinggi pada angka kedua.

  c) Jika pengenceran menghasilakan kurang dari 30 koloni, maka hanya koloni pada pengenceran terendah yang dihitung. Hasil dilaporkan sebagai kurang dari 30 koloni dikalikan dengan faktor pengenceran.

  E. Kerangka Teori Kerangka teori dalam penelitian ini disusun dari berbagai sumber. Kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  Perawat

  IGD Menangani banyak pasien yang memerlukan tindakan emergency sehingga five moment cuci tangan kurang efektif Peningkatan jumlah kuman dan resiko infeksi

  Total Care Hand Hygiene

  Mencuci Tangan Mencuci Tangan Menggunakan Menggunakan hand

  hand rub wash

Gambar 2.1 Kerangka teori penelitian modifikasi Gwinutt, 2006, Johson et al., 2009 dan

  Jan Power et al., 2012 F. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan focus penelitian yang akan di teliti, kerangka konsep ini meliputi variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Kerangka konsep dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Variabel Independen Variabel Dependen Mencuci tangan menggunakan

  hand rub

  Jumlah kuman pada perawat Mencuci tangan menggunakan

  hand wash

Gambar 2.2 Kerangka konsep penelitian

  G. Hipotesis Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka peneliti menggunakan rumusan hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian yaitu :

  Ha : Ada perbandingan jumlah kuman pada perawat pelaksana yang mencuci tangan dengan

  hand rub dengan hand wash di ruang IGD RSUD dr. R Goetheng Taroenadibrata Purbalingga.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU TERHADAP STRATEGI KOPING IBU PADA ANAK THALASEMIA YANG MENJALANI TRANSFUSI DI RSUD dr. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN PADA KEJADIAN NEONATUS DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA DI RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 16

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT PADA RUMAH SAKIT DI RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA KABUPATEN PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 18

EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN STRES KERJA PADA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DI RSUD DR. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 1 16

EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN STRES KERJA PADA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DI RSUD DR. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PERAWAT DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG IGD RSUD Dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PERAWAT DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG IGD RSUD Dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Perawat - HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PERAWAT DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG IGD RSUD Dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 2 29

PERBANDINGAN JUMLAH KUMAN PADA PERAWAT PELAKSANA YANG MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN HAND RUB DAN HAND WASH DI IGD RSUD dr. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - PERBANDINGAN JUMLAH KUMAN PADA PERAWAT PELAKSANA YANG MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN HAND RUB DAN HAND WASH DI IGD RSUD dr. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 9