Studi Kasus Pada Perusahaan Asuransi di Indonesia yang Listing di BEJ SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN WAJIB LAPORAN KEUANGAN
Studi Kasus Pada Perusahaan Asuransi di Indonesia yang Listing di BEJ
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Stanisia Endang Mulyawati
NIM: 032114104
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN WAJIB LAPORAN KEUANGAN
Studi Kasus Pada Perusahaan Asuransi di Indonesia yang Listing di BEJ
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Stanisia Endang Mulyawati
NIM: 032114104
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
SKRIPSI INI DIPERSEMBAHKAN
UNTUK TIGA PRIBADI YANG PALING PENTING DALAM HIDUPKU:
BAPA SURGAWI,
YANG SANGAT KUCINTA DAN KURINDUKAN SETIAP WAKTU
TUHAN YESUS KRISTUS,
TUHAN DAN JURUSLAMATKU SAMPAI SELAMANYA
ROH KUDUS,
SAHABAT DAN PENOLONGKU YANG PALING DEKAT DAN MENGERTI AKU.
TUHAN INI AKU,
MILIKMU DAN HAMBAMU
BIARLAH HIDUPKU HANYA MEMULIAKAN NAMAMU.
BIARLAH ENGKAU SEMAKIN BESAR DAN AKU SEMAKIN KECIL.
BAPA AKU MENCINTAIMU,
AKU INGIN MENYENANGKANMU SELALU
BAPA MAMPUKAN AKU YANG LEMAH INI JADI KUAT DALAM ENGKAU
BIARLAH AKU YANG TIDAK SEMPURNA INI ENGKAU JADIKAN SEMPURNA
OLEH KARENA KASIH KARUNIAMU.
PAKAI AKU BAPA SESUAI KEHENDAKMU
JADIKAN AKU INDAH SESUAI RANCANGANMU.
YESUSKU SAYANG,
TERIMA KASIH UNTUK PENGORBANANMU DI KAYU SALIB
ENGKAU YANG TELAH PULIHKAN DAN UBAHKAN HIDUPKU.
TUHAN IJINKAN AKU MENGIRINGMU KEMANAPUN ENGKAU PERGI
AKU INGIN HIDUP OLEH KARENA ENGKAU SAJA
MY DEAR HOLY SPIRIT
TOLONG INGATKAN DAN BIMBING AKU SELALU.
JAGALAH HATIKU YA TUHAN SUPAYA HANYA KEHIDUPAN YANG TERPANCAR SENANTIASA
ROH KUDUS,
AKU TAHU AKU TIDAK AKAN MAMPU BERTAHAN MENGHADAPI TANTANGAN YANG ADA TANPA ENGKAU
AMPUNI AKU YA TUHAN JIKA AKU SERING MENDUKAKAN ENGKAU
TETAPLAH BERSAMAKU SELAMANYA YA ROH KUDUS.
YA TUHAN,
BIARLAH HIDUPKU MENJADI BUKU HIDUP YANG BERSAKSI BAHWA
ENGKAU ALLAHKU YANG DASYAT DAN PENUH KASIH.
ENGKAU ALLAHKU YANG HIDUP DAN PEDULI.
HALLELULYA. AMIN.
Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir
dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PENYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN WAJIB LAPORAN KEUANGAN
Studi Kasus Pada Perusahaan Asuransi Di Indonesia yang Listing Di BEJ dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 30 Juli 2007 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakuan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindak penyalinan atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
KATA PENGANTAR
Tidak ada kata lain yang bisa penulis ucapkan selain mengucap syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapa Surgawi, Tuhan Yesus Kristus, dan My Sweet Holy Spirit God. Karya ini bisa selesai semua karena kasih dan penyertaan Tuhan. Semua karena anugrah-Nya yang tak dapat penulis selami dalam sepanjang kehidupan penulis. Thanks Jesus for all You give in my life!
Penulis juga ingin mengucapakan terima kasih yang sebesar–besarnya untuk banyak sekali orang yang begitu baik dan sangat berharga dalam kehidupan penulis yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaian karya ini, yaitu:
1. Bapak Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi USD 2. Bapak Yudi Yuniarto, S.E. ,M.B.A selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi USD.
3. Bapak Ir. Drs. Hansiadi Y.H, M.Si, Akt selaku Kepala Jurusan Akuntansi USD 4. Bapak Drs.Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt selaku Dosen Pembimbing I.
5. Ibu Dr.Francisca Ninik Yudianti,M.Acc selaku Dosen Pembimbing II
6. Seluruh dosen dan karyawan dari Fakultas Ekonomi USD atas pelayanan, nasihat, dan bimbingannya kepada penulis selama di kampus.
7. Om Wybisana Sutta dan Tante Yoshi Suttta selaku wali yang telah membiayai kuliah, memberi semangat, menasihati, dan membimbing penulis dari awal kuliah sampai lulus. Biar Tuhan Yesus yang akan membalas semuanya.
8. Mama dan papa tersayang di Jakarta yang telah membesarkan, merawat, dan memdukung penulis sehingga bisa seperti sekarang.
9. Mama Mari dan Papa It yang telah melahirkan dan mendukung penulis.
10. Ko Eko, Ko Rudi, Cie Sinta, dan Ko Heri, kakak-kakakku yang kusayangi terima kasih banyak untuk semua dukungan, kasih, dan perhatiannya selama ini.
11. Mathias Krismol, seseorang yang selama ini berada di dekat penulis, memberi semangat, mengasihi, memperhatikan, dan mengingatkan penulis. I Love u dear.
12. Yuliana Sampe, sahabat terbaikku di Yogya yang selama ini mendukung, memberi semangat, memperhatikan, dan mengingatkan penulis.
13. Sahabat-sahabat di Komsel Talita Kum: Devi, Kak Mery, Mega, Lidya, Mbak Is, Nitha, dll. Terima kasih untuk kasih dan dukungannya selama ini.
14. Ibu Bintoro dan kawan-kawan pendoa syafaat GBI KA hari Selasa.
15. Kak Cemby, Kak Andre, dan teman-teman CIJ. Terima kasih untuk semuanya.
16. Kak Nelly dan teman-teman pendoa Jakarta. Terima kasih untuk semuanya.
17. Mbak Wid dan Teman-teman MDK Yogya. Terima kasih untuk semuanya.
18. Semua teman komsel paingan terutama Ko Agung, Mas Dwi, dan Budiaji.
19. Mami Anjas dan sister-sister di komsel Elite Soldier terutama Cie Fung dan Yeni
20. Semua teman akuntansi angkatan 2003 kelas C dan semua teman kampus yang mendukung penulis selama ini. Terima kasih untuk semuanya.
21. Sahabat-sahabat dari Jakarta terutama Carol, Irene, dan Dini.
22. Semua teman kost Demangan dan kost Gang Buntu terutama Tere.
23. Semua teman brevet pajak IAI angkatan 17 terutama Cie Natalia dan Elmo.
24. Semua pihak yang membantu dan mendukung penulis selama ini yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, penulis berterima kasih untuk semuanya.
Penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, oleh karena itu penulis sangat berharap sumbangan saran dan kritik. Semoga skripsi berguna untuk pihak yang membutuhkan. Yogyakarta,
24 Agustus 2007
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………………... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………………………………….. v KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. vi DAFTAR ISI……………………………………………………………………… viii DAFTAR TABEL………………………………………………………………… xi DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… xii ABSTRAK………………………………………………………………………... xiii ABSTRACT………………………………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1 A. Latar Belakang Masalah………………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah…………………………………………………….. 5 C. Tujuan Penelitian……………………………………………………… 5 D. Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 6 E. Sistematika Penulisan…………………………………………………. 6 BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………... 8 A. Laporan Keuangan...………………………………............................... 8
1. Pengungkapan Laporan Keuangan……………………………. 8
2. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan…………... 12
a. Leverage…………………………………………... 12
c. Profitabilitas………………………………………. 18
d. Saham Publik…………………………………….... 22
e. Umur Perusahaan…………………………………. 23
B. Asuransi………………………………………………………………. 24
1. Definisi Asuransi……………………………………………… 24
2. Jenis-Jenis Asuransi………………………………………….... 24
3. Pengungkapan pada Perusahaan Asuransi…………………….. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………………. 27 A. Jenis Penelitian………………………………………………………... 27 B. Objek Penelitian………………………………………………………. 27 C. Populasi dan Sampel………………………………………………….. 27 D. Data yang Dicari……………………………………………………… 28 E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………. 29 F. Teknik Analisis Data………………………………………………….. 29 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………………………………... 36 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………………………………. 38 A. Diskripsi Data…………………………………………………………. 38 B. Analisis Data………………………………………………………….. 39
1. Variabel Dependen dan Independen………………………….. 39
2. Metode Analisis Data…………………………………………. 42
3. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis……………………….. 42
a. Diskripsi Statistik…………………………………. 42
b. Uji Asumsi Klasik………………………………… 44
c. Pengujian Hipotesis………………………………. 46
C. Pembahasan…………………………………………………………… 49
BAB VI PENUTUP………………………………………………………………. 55 A. Kesimpulan……………………………………………………………. 55 B. Keterbatasan Penelitian……………………………………………….. 55 C. Saran…………………………………………………………………... 56 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 57 LAMPIRAN………………………………………………………………………. 60 BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………………….. 79
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 : Rangkuman Gambaran Umum Perusahaan…………………………… 37Tabel 5.1 : Debt to Equity Ratio…………………………………………………. 39 Tabel 5.2 : Current Ratio……………………………………………………….40 Tabel 5.3 : Return on Total Asset…………………………………………………. 40 Tabel 5.4 : Porsi Saham Publik………………………………………………..
41 Tabel 5.5 : Umur Peusahaan (Tahun)……………………………………………. 41
Tabel 5.6 : Indeks Penelitian…………………………………………………….. 43Tabel 5.7 : Statistik Deskriptif…………………………………………………… 43Tabel 5.8 : Nilai Durbin Watson………………………………………………… 44 Tabel 5.9 : Nilai Variance Inflation Factor……………………………………..45 Tabel 5.10 : ANOVA(b)………………………………………………………….. 47
Tabel 5.11 : Coefficients(a)………………………………………………………. 47
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 5.1 : Diagram Uji Heteroskedastisitas…………….. …………………..
45
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN WAJIB LAPORAN
KEUANGAN
STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA YANG LISTING DI BEJ
Stanisia Endang Mulyawati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage, likuiditas, profitabilitas, saham publik, dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan asuransi di Indonesia yang listing di BEJ baik secara individual maupun simultan.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan studi pustaka dan meneliti data sekunder berupa laporan keuangan dari BEJ. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda (ANOVA) dengan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Sedangkan variabel independen adalah leverage, likuiditas, profitabilitas, porsi saham publik, dan umur perusahaan.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: 1) Variabel leverage, likuiditas, profitabilitas, porsi saham publik, dan umur perusahaan secara bersama-sama mampu mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. 2) Variabel leverage dan likuiditas secara signifikan positif mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. 3) Variabel profitabilitas, porsi saham publik, dan umur perusahaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan asuransi di Indonesia yang listing di BEJ.
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCING
THE COMPLETENESS OF FINANCIAL STATEMENT
DISCLOSURE OBLIGATION
A CASE STUDY AT INDONESIAN’S INSURANCE COMPANY LISTED
IN JAKARTA STOCK EXCHANGE (BEJ)
Stanisia Endang Mulyawati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2007
The aim of the research way was to know the influence of leverage, liquidity, profitability, the portion of stock owned by public investors and company’s age toward financial statement disclosure completeness for insurance company in Indonesia listed in BEJ, individually as well as simultaneously.
The data collection technique was documentation using secondary data in the form of financial statement from BEJ. Whereas the data analysis technique used was multiple regression (ANOVA). The dependent variable in the research was financial statement disclosure completeness, while the independent variable were leverage, liquidity, profitability, the portion of stock owned by public investors and company’s age.
The result obtained from the research were: 1) Leverage, liquidity, profitability, the portion of stock owned by public investors, and company age variable simultaneously influenced the disclosure completeness of financial statement. 2) Leverage and liquidity variable had positive significant influence disclosure comprehensives. 3) Profitability, the portion of stock owned by public investors, and company’s age were not significantly influenced the disclosure completeness at insurance company in Indonesia listed in BEJ.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya dunia bisnis, tantangan yang ada di dalamnya juga
semakin besar. Perusahaan–perusahaan berusaha bersaing untuk menang dalam persaingan yang semakin keras. Perusahaan yang kalah bersaing tidak akan bertahan dalam kancah perbisnisan. Untuk menang dalam persaingan maka perusahaan membutuhkan perencanaan yang baik dan matang dalam menghadapi persaingan di segmen bisnisnya. Perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen sangat berfungsi untuk menghadapi persaingan dan perubahan lingkungan yang terus-menerus terjadi setiap detiknya. Untuk membuat perencanaan yang baik, manajemen perlu untuk membuat pelaporan–pelaporan yang rutin untuk bahan evaluasi atas kerja–kerja perusahaan selama ini. Salah satu jenis pelaporan ini adalah pembuatan laporan keuangan beserta pengungkapannya. Laporan keuangan dan pengungkapannya dibuat oleh bagian akuntansi untuk memenuhi kebutuhan pihak intern yaitu pihak manajemen dan pihak ekstern yaitu pihak–pihak dari luar perusahaan yang juga membutuhkan informasi keuangan tentang perusahaan itu misalnya kreditor, pemerintah, pemegang saham, masyarakat , dll.
Sejauh mana informasi dapat diperoleh akan sangat bergantung pada sejauh mana tingkat pengungkapan dari laporan keuangan perusahaan. Bagi perusahaan go public, setiap tahun perusahaan itu akan mengeluarkan laporan keuangan kepada khalayak umum yang dapat diakses lewat internet atau diterbitkan melalui media cetak. Laporan keuangan dan pengungkapannya yang diterbitkan harus sesuai dengan standar yang
(Ikatan Akuntansi Indonesia) dan oleh pemerintah melalui BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal). Perusahaan perlu meningkatkan persyaratan laporan keuangan agar laporan tersebut benar–benar sesuai dengan standar dan berisi tentang pengungkapan yang subtansial. Penyebab peningkatan persyaratan ini antara lain:
1. Kerumitan lingkungan bisnis, misalnya bidang leasing, dll
2. Kebutuhan akan informasi yang tepat waktu
3. Akuntansi sebagai alat pengendalian dan pemantauan Perusahaan yang sudah go public sahamnya akan didaftarkan di pasar sekunder, misalnya di BEJ (Bursa Efek Jakarta). Dalam penjualan di pasar modal ini pelaporan keuangan dan pengungkapannya memiliki pengaruh yang besar terhadap kepercayaan publik kepada perusahaan itu yang ditunjukkan dari nilai saham perusahaan yang bersangkutan.
Perusahaan go public yang listing di pasar modal memiliki jenis usaha yang berbeda– beda. Bila dilihat dari jenis usahanya, perusahaan dapat dibagi menjadi perusahaan jasa, perusahaan manufaktur, dan perusahaan dagang. Salah satu contoh jenis perusahaan jasa adalah perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi di Indonesia berkembang pesat seiring dengan kebutuhan dan kesadaran masyarakat untuk menjaminkan resiko yang mereka miliki. Dalam perannya sebagai penjamin dan pengelola resiko, industri asuransi memberikan proteksi yang berupa jaminan kerugian kepada tertanggung sesuai yang tercantum dalam polis. Selain itu asuransi juga memiliki peranan sebagai lembaga keuangan, yaitu dengan menjadi perantara antara pihak yang memiliki dana dan yang membutuhkan data. Dengan melakukan penjualan polis, penggumpulan dana masyarakat akan terbentuk dan dana tersebut dikembangkan dengan cara diinvestasikan sehingga dapat memberi keuntungan yang tinggi.
Melihat semakin besarnya peranan perusahaan asuransi dalam masyarakat Indonesia saat ini maka diperlukan perusahaan asuransi yang melakukan pengelolaan kinerja perusahaannya secara profesional, tangguh, dan dapat diandalkan. Hasil dari pengelolaan kinerja perusahaan ini salah satunya tercermin dari laporan keuangan dan pengungkapan yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi yang sudah go public.
Dalam pembuatan laporan keuangan dan pengungkapan perusahaan asuransi menggunakan akuntansi khusus untuk perusahaan asuransi yang sering disebut sebagai aktuaria. Akuntansi pada perusahaan asuransi kerugian memiliki karakteristik tersendiri yakni pendapatan yang diperoleh sudah dapat diketahui dan terjadi terlebih dahulu, sementara beban klaim yang merupakan beban utama belum terjadi dan masih meliputi ketidakpastian. Selain itu asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan yang menyimpan dana dari masyarakat membutuhkan kepercayaan dari masyarakat maupun investor untuk dapat mengembangkan usahanya. Sebuah perusahaan asuransi yang tidak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat tidak akan bertahan dalam persaingan bisnis saat ini yang semakin pelik
Laporan keuangan yang dibuat perusahaan asuransi terdiri dari neraca, laporan rugi–laba, laporan perubahan modal atau laporan laba ditahan, laporan arus kas dan informasi–informasi lain yang melengkapi laporan tersebut, termasuk pengungkapannya. Bagi perusahaan yang sudah go publik laporan keuangan sangat penting fungsinya sebagai salah satu sarana informasi antara manajemen dengan investor dan masyarakat.
Pelaporan keuangan dan pengungkapannya merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat maupun investor kepada perusahaan asuransi yang sudah go public. Ada dua macam pengungkapan yang dapat dilakukan perusahaan yaitu pengungkapan wajib dan pengungkapan sukarela. Pengungkapan wajib yang investor, masyarakat, maupun pihak lain untuk pengambilan keputusan. Sedangkan pengungkapan penuh yang bersifat sukarela atas laporan keuangan ini dapat dimaknai sebagai penyediaan informasi yang lebih dari laporan keuangan secara formal yang akan memberikan nilai plus bagi perusahaan yang membuatnya. Namun dalam pengungkapan laporan ini sering terjadi konflik kepentingan antara manajemen sebagai pihak intern perusahaan dan pihak ekstern perusahaan yaitu: investor, pemerintah, dan masyarakat umum. Manajemen ingin pengungkapan yang dilakukan seminimal mungkin, agar kinerjanya tetap terlihat baik dan agar rahasia–rahasia perusahaan tetap aman dan tidak dimanfaatkan oleh perusahaan pesaing, sedangkan pihak ekstern menginginkan pengungkapan yang selengkap dan seluas–luasnya agar dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan suatu laporan keuangan perusahaan yang sudah go public, misalnya leverage, likuiditas, profitabilitas, saham publik, dan umur perusahaan. Faktor–faktor ini dapat mempengaruhi baik secara individual maupun simultan terhadap luas pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan asuransi. Perusahaan yang punya rasio leverage, likuiditas, profitabilitas, saham publik, dan umur perusahaan yang tinggi cenderung untuk lebih lengkap dalam melakukan pengungkapan dibandingkan perusahaan yang punya rasio yang rendah. Leverage yang tinggi akan membutuhkan biaya pengawasan (political cost) yang lebih tinggi untuk menyediakan informasi yang lebih komprehensif, maka perusahaan dengan leverage yang tinggi cenderung melakukan pengungkapan yang lebih lengkap. Rasio likuiditas yang tinggi akan memacu perusahaan untuk melakukan pengungkapan yang lebih lengkap karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan lebih kredibel dan rasio likuiditas yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar profitabilitas yang tinggi mendorong manajemen untuk melakukan pengungkapan yang lebih lengkap karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan memberikan profit yang tinggi sehingga mendorong kompensasi terhadap manajemen. Semakin banyak porsi kepemilikan saham oleh publik maka akan semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, maka semakin banyak detail–detail yang dituntut untuk dibuka sehingga pengungkapan akan semakin lengkap. Sedangkan perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua cenderung memiliki lebih banyak pengalaman dalam mempublikasikan laporan keuangan sehingga lebih mengetahui kebutuhan dari pemakai laporan keuangan yang dikeluarkan dan pengungkapannya menjadi semakin lengkap.
Melihat pentingnya pengungkapan pelaporan keuangan pada perusahaan asuransi khususnya bagi masyarakat yang membayar polis untuk menanggung resiko mereka dan investor yang akan menanamkan modal maka itu perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut untuk melihat hubungan leverage, likuiditas, profitabilitas, saham publik, dan umur perusahaan dengan kelengkapan pengungkapan perusahaan. Untuk itulah dalam penelitian ini penulis mengambil judul : “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kelengkapan Pengungkapan Wajib Laporan Keuangan: Studi Kasus pada
Perusahaan Asuransi di Indonesia yang Listing di BEJ.“B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh leverage, likuiditas, profitabilitas, saham publik, dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan perusahaan asuransi yang listing di BEJ baik secara simultan maupun individual?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh leverage, likuiditas, profitabilitas, saham publik, dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan asuransi yang listing di BEJ baik secara individual maupun simultan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, penelitian ini dan hasilnya berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis berkenaan tentang perusahaan asuransi yang ada di Indonesia dan pengaruh pengungkapannya
2. Bagi civitas akademika Universitas Sanata Dharma berguna untuk menambah koleksi skripsi yang ada dan sebagai landasan bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi masyarakat umum berguna untuk mengetahui informasi tentang perusahaan asuransi go publik dan keadaan keuangannya.
E. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II. LANDASAN TEORI Bab ini berisi uraian teori–teori dari hasil pustaka yang dapat dijadikan dasar pengolahan data dan review dari penelitian sebelumnya.
BAB III. METODA PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel dan pengukurannya, serta teknis analisis data
BAB IV. SEJARAH PERUSAHAAN Bab ini menguraikan sejarah singkat dan latar belakang berdirinya perusahaan yang diringkas dalam sebuah tabel. BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan proses yang dilakukan dalam analisis data dan hasil penelitian serta pembahasan dari hasil penelitian. BAB VI. PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian
BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan
1. Pengungkapan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yaitu proses pengkomunikasian laporan. Dasar perlunya praktek pengungkapan laporan keuangan kepada pemegang saham dapat dijelaskan melalui teori agensi. Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Subiyantoro (1996) hubungan keagenan ada bilamana satu atau lebih individu yang disebut prinsipal bekerja dengan individu atau organisasi lain yang disebut agen, prinsipal akan menyediakan fasilitas dan mendelegasikan kebijakan pembuatan keputusan kepada agen. Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Harianto dan Sudomo (1998:240) dalam Subiyantoro (1996) teori keagenan membahas hubungan antara manajemen dan pemegang saham, dimana yang dimaksud dengan prinsipal adalah pemegang saham dan agen adalah manajemen pengelola perusahaan. Prinsipal menyediakan fasilitas dan dana untuk menyelenggarakan perusahaan, dipihak lain manajemen memiliki kewajiban untuk mengelola apa yang diamanahkan oleh pemegang saham kepadanya. Agen diwajibkan memberikan laporan periodik kepada prinsipal tentang usaha yang dijalankannya. Prinsipal akan menilai kinerja agennya melalui laporan keuangan yang disampaikan padanya. Karenanya laporan keuangan merupakan sarana akuntabilitas manajemen kepada pemiliknya.
Pelaporan keuangan dengan model FASB (Financial Accounting Standards
Board ) direkayasa untuk kepentingan investor, kreditor, pemerintah, dan pihak lain yang
membutuhkan laporan itu. Pihak pemakai memerlukan berbagai informasi yang relevan dan bermanfaat untuk mengambil keputusan–keputusan ekonomik. FASB mengidentifikasi lingkup informasi yang dipandang bermanfaat adalah: a. Statemen keuangan (financial statements)
b. Catatan atas statemen keuangan (notes to financial statement)
c. Informasi pelengkap (supplementary information)
d. Sarana pelaporan keuangan lain (other means of financial reporting)
e. Informasi lain (other information) Menurut Paton dan Littleton (1970) dalam Suwardjono (2005) komponen nomor a dan b merupakan satu kesatuan sebagai statemen keuangan dasar (Basic Financial
Statements) yang disebut sebagai rerangka atau struktur akuntansi pokok (Basic
Accounting Structure). Pelaporan keuangan meliputi semua informasi yang dapat
disediakan manajemen yaitu komponen nomor a sampai d. Walau dapat disediakan namun pengungkapan ini tidak diwajibkan oleh SEC (Securities and Exchange
Commision). Menurut peraturan yang dikeluarkan SEC, komponen yang wajib
diungkapkan adalah komponen nomor a sampai c.Pengungkapan mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha. Dengan demikian informasi tersebut harus lengkap, jelas, dan dapat menggambarkan secara tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap hasil operasi suatu unit usaha. Darrough (1993) dalam Simanjuntak dan Widiastuti (2004) mengemukakan ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan standar, yaitu: a.
Pengungkapan Wajib (Mandated Disclosure)
Merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi b. Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) Merupakan pengungkapan butir–butir yang dilakukan sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku.
Inhoff (1992) dalam Simanjuntak dan Widiastuti (2004) menyatakan kualitas tampak sebagai atribut yang penting dari suatu informasi akuntansi. Meskipun kualitas memiliki makna ganda (ambiguous), banyak penelitian yang menggunakan Indeks Of
Disclosure Methodology mengemukakan bahwa kualitas pengungkapan dapat diukur dan
digunakan untuk menilai manfaat potensial dari sisi laporan tahunan. Jadi disimpulkan bahwa tingginya kualitas informasi tergantung pada tingkat kelengkapan. Evans (2003) dalam Suwardjono (2005) mengidentifikasikan tiga tingkat pengungkapan yaitu: a.
Tingkat Memadai (adequate discosure)
Tingkat memadai adalah tingkat minimum yang harus dipenuhi agar statemen keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan untuk pengambilan keputusan yang terarah
b. Tingkat Wajar atau Etis (fair or ethical disclosure) Tingkat wajar adalah tingkat yang harus dicapai agar semua pihak mendapat perlakuan atau pelayanan informasional yang sama
c.
Tingkat Penuh (full diclosure)
Tingkat penuh menuntut penyajian secara penuh semua informasi yang berpaut dengan pengambilan keputusan yang diarah. Pengungkapan ini juga menyangkut kelengkapan penyajian informasi yang diungkapkan secara relevan.
Secara konseptual pengungkapan merupakan bagian intergral dari pelaporan keuangan. Secara teknis pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi
(2003) dalam Suwardjono (2005) membatasi pengungkapan hanya pada hal–hal yang menyangkut pelaporan keuangan. Sementara Wolk et al (2001) dalam Suwardjono (2005) memasukkan pula statemen keuangan segmental dan statemen yang merefleksikan perubahan harga sebagai bagian dari pengungkapan. Sementara itu FASB memaknainya sebagai penyediaan informasi lebih dari apa yang dapat disampaikan dalam bentuk statemen keuangan formal.
Secara umum pengungkapan memiliki tujuan untuk menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda–beda. Namun bagi pasar modal yang merupakan sarana utama pemenuhan dana dari masyarakat maka pengungkapan dapat diwajibkan dengan tujuan:
a. Tujuan Melindungi Tujuan ini dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua pemakai cukup canggih sehingga pemakai yang naïf perlu dilindungi dengan mengungkapkan informasi yang mereka tidak mungkin memperolehnya atau tidak mungkin mengolah informasi untuk menangkap subtansi ekonomik yang melandasi suatu pos statemen keuangan.
b. Tujuan Informatif Tujuan ini dilandasi oleh gagasan bahwa pemakai yang dituju sudah jelas dengan tingkat kecanggihan tertentu, sehingga diarahkan untuk dapat membantu keefektifan dalam pengambilan keputusan
c. Tujuan kebutuhan khusus Tujuan ini merupakan gabungan dari tujuan perlindungan dan tujuan informatif. Dalam pengungkapan perlu adanya regulasi karena bisa terjadi adanya: a.
Penyalahgunaan (abuse) b. Eksternalitas (externalities) c. Asimetri Informasi (information asymmetry) d.
Keengganan Manajemen (manajemen reluctance)
Untuk tujuan pengungkapan maka Hendriksen dan Brenda (1992) dalam Simanjuntak dan Widiastuti (2004) menunjukkan beberapa pos statemen atau jenis informasi yang memerlukan pengungkapan (form of disclosure), yaitu: a. Penjelasan kualitatif atau deskriptif terhadap data kualitatif yang tertuang dalam statemen keuangan tradisional b. Perkiraan Keuangan (financial forecast) c.
Kebijakan Akuntansi (accounting policies) d. Perubahan Akuntansi (acconting changes) e. Peristiwa pasca statement (poststatement events)
f. Segmen usaha
2. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
a. Leverage Leverage keuangan adalah suatu ukuran menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka panjang tepat pada waktunya dan menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai kegiatan perusahaan. Leverage perusahaan akan mempengaruhi tingkat resiko dalam perusahaan Semakin tinggi leverage maka semakin tinggi resiko yang dimiliki perusahaan. Beberapa rasio untuk mengetahui leverage adalah:
Utang jangka panjang + Sewa guna 1) Rasio Utang ( Debt Ratio) =
U. J. Panj + Sewa guna + Modal sendiri Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi investor sehingga akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.
Total hutang 2) Debt to Equity Ratio (DER) =
Total modal sendiri Rasio ini menunjukkan proporsi total aktiva yang dibiayai dengan hutang dan memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi proporsi aktiva perusahaan yang dibiayai dari hutang dan semakin tinggi resiko. Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham, dan semakin besar perlindungan bagi kreditor jika terjadi kerugian yang besar dalam perusahaan.
Laba sebelum bunga dan pajak 3) Time Interest Earned =
Beban bunga Rasio ini adalah rasio antara laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earnings
before interest and tax ) dengan beban bunga. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi biaya tetapnya berupa bunga. Rasio ini juga menunjukkan kemampuan operasional perusahaan dalam memberikan proteksi kepada kreditor jangka panjang, khususnya dalam membayar bunga.
EBIT + Bunga + Pembayaran sewa Rasio ini mengukur besarnya kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran deviden, saham preferen, bunga, angsuran pinjaman, dan sewa Laba sebelum bunga dan pajak
5) Debt Service Coverage = Bunga + Sewa + Angsuran pokok pinjaman
(1-Tarif pajak) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman Perusahaan yang menggunakan leverage memiliki resiko karena hutang menimbulkan beban tetap berbentuk bunga dan pelunasan hutang pokok. Kegagalan memenuhi beban tetap dapat diasosiasikan dengan kebangkrutan. Resiko lain adalah perusahaan yang memiliki hutang yang terlalu besar lebih sulit untuk memperoleh pinjaman tambahan sewaktu dibutuhkan, kalaupun bisa hutang yang baru harus diperoleh dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.