PERPINDAHAN PANAS PADA SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL TRAPEZOIDA (KASUS 1 DIMENSI KEADAAN TAK TUNAK DENGAN k = k(T)) TUGAS AKHIR - Perpindahan panas pada sirip longitudinal dengan profil trapezoida : kasus 1 dimensi keadaan tak tunak dengan k=k(T) - USD
PERPINDAHAN PANAS PADA SIRIP LONGITUDINAL
DENGAN PROFIL TRAPEZOIDA
(KASUS 1 DIMENSI KEADAAN TAK TUNAK DENGAN k = k(T))
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Disusun Oleh:
Nama : FX. Willyantoro
NIM : 015214130
HEAT TRANSFER OF LONGITUDINAL FIN
WITH TRAPEZOIDAL PROFILE
(1 DIMENSION CASE OF UNSTEADY STATE CONDITION WITH k = k(T))
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain then Sarjana Teknik Degree
In Mechanical Engineering
By:
FX. WILLYANTORO
Student Number : 015214130
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapatkarya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 6 Juli 2007
FX. Willyantoro
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan kasih –
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan Judul
“ Perpindahan Panas Pada Sirip Longitudinal Dengan Profil Trapezoida (Kasus
1 Dimensi Keadaan Tak Tunak Dengan k = k(T))”
Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar kesarjanaan dalam Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknik
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Tugas Akhir ini dapat tersusun berkat adanya bimbingan, petunjuk, bantuan
maupun saran-saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:1. Ir. Gregorius Heliarko S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku Dekan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Yosef Agung Cahyanta S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin.
3. Bapak Ir. PK. Purwadi, M.T., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
Yang telah amat sangat banyak membantu dari segi motivasi, mental, spirit dan wawasan.
7. Teman-teman dari Alumni John de Britto 161 Yogyakarta, pemuda Kebonduren, pemuda Singogalan, dan pemuda Ngrahu
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwasanya penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Adanya kritik dan saran maupun petunjuk sangat membantu demi
perbaikan dan penyempurnaan Tugas Akhir ini. Namun besar harapan penulis
kiranya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua.Yogyakarta, 6 Juli 2007 Penyusun
FX. Willyantoro
INTISARI Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh koefisien perpindahan panas konveksi (h) dan pengaruh bahan sirip pada sirip 1 dimensi keadaan tak tunak dengan k = k(T). Serta dapat mengetahui syarat stabilitas pada metode beda-hingga untuk mendapatkan distribusi suhu dari waktu ke waktu.
Sirip longitudinal 1 dimensi dengan panjang sirip 0,05 meter dan bentuk
1 sirip adalah profil trapezoida, kemudian dibagi menjadi bagian dan tiap
10 bagian terdiri dari 51 node, dengan dimensi node Äx. Bahan sirip terbuat dari logam dengan variasi bahan yaitu: aluminium murni, baja krom (Cr =1%), nikel (80% Ni, 20% Cr), seng murni dan timbal. Koefisien perpindahan panas konveksi (h) bervariasi yaitu: 1000, 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000, 8000, 9000 dan 10000
2O W/m
C. Penelitian ini mengunakan metode komputasi bedahingga cara eksplisit untuk menyelesaikan semua perhitungan.
2O Pada nilai koefisien perpindahan panas konveksi h = 10000 W/m C saat t = 4 detik : (1) distribusi suhu sirip paling cepat turun, (2) laju aliran kalor total sirip paling besar, (3) efisiensi sirip menjadi paling kecil, (4) efektifitas sirip menjadi paling kecil. Urutan bahan secara garis besar yang memiliki penurunan suhu terbesar adalah: Timbal, Nikel (80% Ni, 20% Cr), Baja krom (Cr=1%), Seng murni dan Aluminium murni. Urutan bahan yang memiliki laju aliran kalor dan efektivitas terkecil adalah : Aluminium murni (Q c = 2780,25 Watt, = 2,17), Seng murni (Q c =
= 1,64), Baja krom (Cr=1%) (Q = 1,43), Nikel 2098,27 Watt, c = 1837,90 Watt,
= 1,05) dan Timbal (Q (80% Ni, 20% Cr) (Q c = 1347,86 Watt, c = 1112,24 Watt, = 0,87). Perhitungan dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan stabilitas:
cV x i
(1) t n n k Ac k Ac h xAs i . 5 i . 5 i . 5 i . 5 i
cV x i
(2) t n k Ac h xAc h xAs i . 5 i . 5 i i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………..………………………….... i HALAMAN JUDUL (INGGRIS) …………………………………………. ii HALAMAN SOAL …………………………...…………………………….. iii HALAMAN DAFTAR PANITIA PENGUJI …………………….……….. iv HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………. v KATA PENGANTAR ……………….…….……………………………….. viINTISARI……………………………………………………………………. viii DAFTAR ISI………………………………………………………………… ix DAFTAR NOTASI………………………………………………………….. xiv DAFTAR GAMBAR ………………………..……………………………… xvi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xxviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian …………………………………… 1
1.2. Batasan Penelitian …………………………………………… 3
1.3. Tujuan Penelitian ………………………………………......... 5
1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………... 6
2.3.1. Perpindahan Kalor Konveksi Bebas ………………… 12
2.3.1.1. Rayleigh number (Ra) ……………………... 13
2.3.1.2. Bilangan Nusselt (Nu) …………………….. 14
2.3.2. Perpindahan Kalor Konveksi Paksa …………………. 14
2.4. Laju Aliran Kalor Pada Sirip………………………………… 19
2.5. Efisiensi Sirip ………………………………………………... 20
2.6. Efektivitas Sirip……………………………………………… 21
2.7. Mencari Model Matematik Pada Sirip ………………………. 22
BAB III ANALISA KASUS
3.1. Benda Uji ……………………………………………………. 24
3.2. Persamaan Diskrit Pada Setiap Node ……………………….. 26
3.2.1. Persamaan Diskrit Pada Node 0 …………………….. 26
3.2.2. Persamaan Diskrit Untuk Node di Dalam Sirip ……... 26
3.2.3. Persamaan Diskrit Untuk Node di Ujung Sirip……… 28
3.3. Rumus Luasan Dan Volume Pada Benda Uji ………………. 31
3.4. Persamaan k Berubah Terhadap Suhu k = k(T) Dengan 5 Variasi Bahan ……………………………………. 34
BAB IV METODE PENELITIAN
BAB V HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Perhitungan ……………………………………………. 40
5.1.1. Variasi Bahan ……………………………………….. 40
5.1.1.1. Bahan Aluminium murni ………………….. 41
5.1.1.2. Bahan Baja krom (Cr = 1%) ………………. 43
5.1.1.3. Bahan Nikel (80% Ni, 20% Cr) …………… 44
5.1.1.4. Bahan Seng murni …………………………. 46
5.1.1.5. Bahan Timbal ……………………………… 47
5.1.1.6. Distribusi Suhu Dari Waktu ke Waktu Pada Variasi Bahan………………… 49
5.1.1.7. Laju Aliran Kalor Dari Waktu ke Waktu Pada Variasi Bahan………………… 55
5.1.1.8. Efisiensi Sirip Dari Waktu ke
Waktu Pada Variasi Bahan………………… 615.1.1.9. Efektivitas Sirip Dari Waktu ke Waktu Pada Variasi Bahan………………… 67
5.1.2. Variasi Nilai Koefisien Perpindahan Panas Konveksi (h) ………………………………….. 73
5.1.2.3. Variasi Nilai Koefisien Perpindahan Panas Konveksi h = 4000 W/m
5.1.2.7. Variasi Nilai Koefisien Perpindahan Panas Konveksi h = 8000 W/m
5.1.2.10. Distribusi Suhu Dari Waktu ke Waktu Pada Variasi h……………………… 86
C ……… 84
2 o
5.1.2.9. Variasi Nilai Koefisien Perpindahan Panas Konveksi h = 10000 W/m
C ………. 83
2 o
5.1.2.8. Variasi Nilai Koefisien Perpindahan Panas Konveksi h = 9000 W/m
C ………. 82
2 o
C ………. 80
2 o
2 o
5.1.2.6. Variasi Nilai Koefisien Perpindahan Panas Konveksi h = 7000 W/m
C ………. 79
2 o
5.1.2.5. Variasi Nilai Koefisien Perpindahan Panas Konveksi h = 6000 W/m
C ………. 78
2 o
5.1.2.4. Variasi Nilai Koefisien Perpindahan Panas Konveksi h = 5000 W/m
C ………. 76
5.1.2.11. Laju Aliran Kalor Dari Waktu ke Waktu Pada Variasi h……………………… 92
5.2. Pembahasan …………………………………………………. 110
5.2.1. Pembahasan Variasi Bahan …………………………. 110
5.2.2. Pembahasan Variasi Nilai Koefisien Perpindahan Panas Konveksi (h) ……………………. 112
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ………………………………………………….. 117
6.2. Saran…………………………………………………………. 119
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR NOTASI
) h nilai koefesien perpindahan panas konveksi (W/m
C)
o
C) L panjang dinding (m) n jumlah node yang diambil Pr bilangan Prandtl q laju perpindahan kalor (W) T b suhu permukaan benda yang nilainya sama dengan suhu dasar sirip (
o
5 , konduktivitas termal bahan pada posisi i+0,5 (W/m
C) n i k
o
5 , konduktivitas termal bahan pada posisi i-0,5 (W/m
C) n i k
o
C) k konduktivitas termal bahan (W/m
2o
A c luas penampang tegak lurus arah aliran kalor konduksi ( m
2
)
g percepatan gravitasi (m/s) c kalor spesifik bahan ( C . kg / J o
2
) A i+0,5 luas penampang sirip pada posisi i+0,5 (m
2
) A i-0,5 luas penampang sirip pada posisi i-0,5 (m
2
l uas penampang sirip yang bersentuhan dengan fluida pada node i (m
i
) As
2
(m
) A s luas permukaan total sirip yang bersentuhan dengan fluida
2
n 1 o
T suhu pada posisi i pada saat n+1 (
C) i
∞
U kecepatan fluida (m/s)
3 V volume sirip (m )
3 V i volume benda pada posisi i (m )
Ät jarak waktu yang diperlukan pada pengukuran (detik) Äx jarak antar node dalam arah x (m) ä panjang karakteristik (m) efektivitas sirip ç efisiensi sirip ì viskositas (kg/m s)
3
ñ massa jenis fluida (kg/m )
2
viskositas kinematik (m /s) dA s
perubahan luas selimut terhadap perubahan jarak dalam arah x
dx dV perubahan volume kontrol terhadap perubahan jarak dalam arah x dx T gradien suhu ke arah perpindahan kalor
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Benda uji beserta posisi nodenya …………………………… 24Gambar 3.7 Konduktivitas termal Aluminium murni ……………………. 34Gambar 3.6 Volume dari volume kontrol ………………………………… 33Gambar 3.5 Luas selimut volume kontrol ………………………………… 32Gambar 3.4 Luas penampang volume kontrol …………………………… 31Gambar 3.3 Node diujung sirip …………………………………………… 28Gambar 3.2 Node didalam sirip ………………………………………….. 26Gambar 2.6 Sirip dengan A = A(x) ………………………………………. 22Gambar 1.1 Benda uji …………………………………………………….. 3Gambar 2.5 Geometri aliran fluida benda uji …………………………….. 16Gambar 2.4 Bagan menunjukkan berbagai daerah aliran lapisan-batas diatas plat rata ………………………………… 16t …………………. 12
Gambar 2.3 Perpindahan kalor konveksi dari suatu plaGambar 2.2 Volume unsuran untuk nalisis konduksi-kalor satu-dimensi … 9Gambar 2.1 Bagan yang menunjukkan arah aliran kalor ………………… 9Gambar 3.8 Konduktivitas termal Baja krom (Cr ≈1%) ………………….. 35Gambar 5.1 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Aluminium murnio o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 42
Gambar 5.2 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Baja krom (Cr =1%)o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 43
Gambar 5.3 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Nikel (80% Ni, 20% Cr)o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 45
Gambar 5.4 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Seng murnio o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 46
Gambar 5.5 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Timbalo o o 2o
T =250
C, T =250
C, T =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 48
i b ~
Gambar 5.6 Nilai Distribusi suhu pada t = 0,1 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
Gambar 5.8 Nilai Distribusi suhu pada t = 1 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 51
Gambar 5.9 Nilai Distribusi suhu pada t = 2 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 52
Gambar 5.10 Nilai Distribusi suhu pada t = 3 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 53
Gambar 5.11 Nilai Distribusi suhu pada t = 4 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 54
Gambar 5.12 Nilai Laju aliran kalor pada t = 0,1 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Gambar 5.13 Nilai Laju aliran kalor pada t = 0,5 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 56
Gambar 5.14 Nilai Laju aliran kalor pada t = 1 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 57
Gambar 5.15 Nilai Laju aliran kalor pada t = 2 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 58
Gambar 5.16 Nilai Laju aliran kalor pada t = 3 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 59
Gambar 5.17 Nilai Laju aliran kalor pada t = 4 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Gambar 5.18 Nilai Efisiensi sirip pada t = 0,1 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 61
Gambar 5.19 Nilai Efisiensi sirip pada t = 0,5 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 62
Gambar 5.20 Nilai Efisiensi sirip pada t = 1 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 63
Gambar 5.21 Nilai Efisiensi sirip pada t = 2 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 64
Gambar 5.22 Nilai Efisiensi sirip pada t = 3 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Gambar 5.23 Nilai Efisiensi sirip pada t = 4 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 66
Gambar 5.24 Nilai Efektivitas sirip pada t = 0,1 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 67
Gambar 5.25 Nilai Efektivitas sirip pada t = 0,5 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 68
Gambar 5.26 Nilai Efektivitas sirip pada t = 1 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 69
Gambar 5.27 Nilai Efektivitas sirip pada t = 2 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Gambar 5.28 Nilai Efektivitas sirip pada t = 3 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 71
Gambar 5.29 Nilai Efektivitas sirip pada t = 4 detik Bahan: Aluminium murni, Baja krom (Cr =1%),Nikel (80% Ni, 20% Cr), Seng murni, Timbal
o o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 1000 W/(m
C) ……….. 72
Gambar 5.30 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Aluminium murnio o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 2000 W/(m
C) ……….. 74
Gambar 5.31 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Aluminium murnio o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 3000 W/(m
C) ……….. 75
Gambar 5.32 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Aluminium murnio o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 4000 W/(m
C) ……….. 76
Gambar 5.33 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktuGambar 5.35 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Aluminium murnio o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 7000 W/(m
C) ……….. 80
Gambar 5.36 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Aluminium murnio o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 8000 W/(m
C) ……….. 82
Gambar 5.37 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Aluminium murnio o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 9000 W/(m
C) ……….. 83
Gambar 5.38 Nilai Distribusi suhu dari waktu ke waktu Bahan: Aluminium murnio o o 2o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, h = 10000 W/(m C)……….. 84
Gambar 5.39 Nilai Distribusi suhu pada t = 0,1 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T =250
C, T =250
C, T =30
C,
i b ~ 2o
berbagai variasi h (W/(m
C)) ……………………………….. 86
Gambar 5.40 Nilai Distribusi suhu pada t = 0,5 detik Bahan: Aluminium murnio o o
Gambar 5.41 Nilai Distribusi suhu pada t = 1 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C,
2o
berbagai variasi h (W/(m
C)) ……………………………….. 88
Gambar 5.42 Nilai Distribusi suhu pada t = 2 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C,
2o
berbagai variasi h (W/(m
C)) ……………………………….. 89
Gambar 5.43 Nilai Distribusi suhu pada t = 3 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C,
2o
berbagai variasi h (W/(m
C)) ……………………………….. 90
Gambar 5.44 Nilai Distribusi suhu pada t = 4 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T =250
C, T =250
C, T =30
C,
i b ~ 2o
berbagai variasi h (W/(m
C)) ……………………………….. 91
Gambar 5.45 Nilai Laju aliran kalor pada t = 0,1 detik Bahan: Aluminium murnio o o
Gambar 5.47 Nilai Laju aliran kalor pada t = 1 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 94
Gambar 5.48 Nilai Laju aliran kalor pada t = 2 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 95
Gambar 5.49 Nilai Laju aliran kalor pada t = 3 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 96
Gambar 5.50 Nilai Laju aliran kalor pada t = 4 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 97
Gambar 5.51 Nilai Efisiensi sirip pada t = 0,1 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T =250
C, T =250
C, T =30
C, berbagai variasi h ………….. 98
i b ~
Gambar 5.52 Nilai Efisiensi sirip pada t = 0,5 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 99
Gambar 5.54 Nilai Efisiensi sirip pada t = 2 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 101
Gambar 5.55 Nilai Efisiensi sirip pada t = 3 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 102
Gambar 5.56 Nilai Efisiensi sirip pada t = 4 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 103
Gambar 5.57 Nilai Efektivitas sirip pada t = 0,1 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 104
Gambar 5.58 Nilai Efektivitas sirip pada t = 0,5 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T =250
C, T =250
C, T =30
C, berbagai variasi h ………….. 105
i b ~
Gambar 5.59 Nilai Efektivitas sirip pada t = 1 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 106
Gambar 5.61 Nilai Efektivitas sirip pada t = 3 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 108
Gambar 5.62 Nilai Efektivitas sirip pada t = 4 detik Bahan: Aluminium murnio o o
T i =250
C, T b =250
C, T ~ =30
C, berbagai variasi h ………….. 109
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Konstanta untuk Persamaan (2.16) …………………………….. 17Tabel 2.2 Konstanta untuk Perpindahan Kalor dari Silinder Tak-Bundar ... 18Tabel 2.3 Nilai Kira-kira Koefisien Perpindahan Panas Konveksi ………. 19Tabel 3.1 Persamaan k Berubah Terhadap Suhu k = k(T) Dengan 5 Variasi Bahan ……………………………………….. 34Tabel 5.1 Harga h dan Waktu yang Dipilih (Ät) …………………………. 41Tabel 5.2 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 0,1 detik,2o
h = 1000 W/m C ........................................................................ 110
Tabel 5.3 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 0,5 detik,2o
h = 1000 W/m C ........................................................................ 111
Tabel 5.4 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 1 detik,2o
h = 1000 W/m C ........................................................................ 111
Tabel 5.5 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 2 detik,2o
h = 1000 W/m C ........................................................................ 111
Tabel 5.6 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 3 detik,2o
h = 1000 W/m C ........................................................................ 111
Tabel 5.9 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 4 detik, h = 3000 W/m2o
2o
Tabel 5.16 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 4 detik, h = 10000 W/mC ……………………………………………… 114
2o
Tabel 5.15 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 4 detik, h = 9000 W/mC ……………………………………………… 114
2o
Tabel 5.14 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 4 detik, h = 8000 W/mC ……………………………………………… 114
Tabel 5.13 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 4 detik, h = 7000 W/m2o
C ……………………………………………… 114
2o
Tabel 5.12 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 4 detik, h = 6000 W/mC ……………………………………………… 114
2o
Tabel 5.11 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 4 detik, h = 5000 W/mC ……………………………………………… 113
2o
Tabel 5.10 Nilai Hasil Perhitungan Sirip Saat t = 4 detik, h = 4000 W/mC ……………………………………………… 113
C……………………………………………… 115
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini pengembangan dan penelitian tentang sirip pada kedaan tak tunak
dengan sifat bahan berubah terhadap perubahan suhu belum banyak dilakukan.
Dalam kehidupan sehari-hari profil sirip dapat dijumpai dari peralatan keseharian
sampai peralatan yang kompleks penggunaannya. Kebanyakan peralatan yang
dimaksud berfungsi untuk melepaskan kalor semaksimal mungkin tetapi dengan luas
permukaan yang terbatas.Profil sirip dalam bidang permesinan berguna untuk memperluas permukaan
benda yang berhubungan dengan kalor dan mentransferkannya ke suatu fluida
dengan proses konveksi. Sekilas dapat dilihat dari mesin kendaraan bermotor, sirip
dipasang pada silinder luar dari kendaraan bermotor tersebut. Keunggulan dari
pemasangan sirip antara lain sirip tidak memakai banyak tempat karena volume dari
sirip tidak begitu besar, kekuatannya relatif aman dan dari segi ekonomis pembuatan
sirip relatif lebih murah. Dipasaran, sirip dijumpai dalam berbagai macam bentuk.
Bentuk dari sirip ini tidak mempengaruhi fungsi dari sirip itu sendiri.
kalor. Pada penelitian tersebut sifat-sifat beda massa jenis, kalor jenis dan
konduktivitas termal bahan (,c,k) diasumsikan seragam dan tidak berubah terhadap
perubahan suhu, atau (T), cc(T), kk(T). Selain penelitian tersebut ada juga
penelitian dari Yusomin angkatan 2000 tentang perpindahan kalor pada sirip keadaan
tak tunak untuk benda 2 dimensi dengan metode komputasi beda hingga cara
eksplisit dengan 5 variasi bahan antara lain baja karbon (0.5%), perunggu, besi
murni, nikel murni, baja krom (20%) dan variasi nilai koefisien perpindahan panas
konveksi (h). Pada penelitian tersebut sifat-sifat bahan (,c,k) diasumsikan seragam
dan tidak berubah terhadap perubahan suhu, atau (T), cc(T), kk(T).Dari latar belakang tersebut penulis melakukan penelitian tentang proses
perpindahan pada sirip pada keadaan tak tunak, berbeda dengan yang telah dilakukan
penulis lain yaitu perpindahan kalor pada sirip keadaan tak tunak untuk benda 1
dimensi dengan metode komputasi beda hingga cara eksplisit dengan 5 variasi bahan
dan variasi nilai koefisien perpindahan panas konveksi (h). Pada penelitian ini sifat-
sifat bahan (,c) tetap dengan sifat bahan untuk konduktivitas termal bahan (k,
o
W/m
C) merupakan fungsi suhu k = k(T). Fokus dari penelitian adalah pencarian distribusi suhu, laju perpindahan kalor, efisiensi sirip dan efektivitas sirip.
1.2. Batasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi bahan dan
pengaruh variasi koefisien perpindahan panas konveksi (h) pada distribusi suhu sirip
1 dimensi yang sedang melakukan proses perpindahan panas secara konduksi dan
konveksi pada keadaan tak tunak. Sedangkan proses perpindahan panas secara
radiasi diabaikan karena pengaruhnya cukup kecil.Karena sirip yang diteliti pada 1 dimensi maka arah perpindahan panas
konduksinya dinyatakan dalam arah x. Nilai suhu awal sirip (T i ) merata, sedangkan
∞
suhu dasar (T b ) dipertahankan tetap. Sirip berada di udara bebas yang suhunya (T )
berharga tetap dan merata selama proses berlangsung. Sifat bahan, massa jenis dan
kalor jenis (ñ,c) homogen dengan sifat bahan untuk konduktivitas termal bahan (k,
o
W/m
C) merupakan fungsi suhu k = k(T). Nilai koefisien perpindahan panas
konveksi (h) merata dan tetap selama proses tak tunak berlangsung. Penelitian
dilakukan perhitungan metode beda hingga cara ekplisit.a. Geometri benda :
b. Model matematik: T ( x , t ) dA dV T x , t s k T A h T ( x , t ) T c ………. (1.1) c
x x dx dx t 0 < x < L , t ≥ 0
c. Kondisi awal benda :
T(x, t) T(x,0) Ti 0 ≤ x ≤ L , t = 0 …………………………… (1.2)
d. Persamaan untuk kondisi batas :
a). Kondisi batas di dasar sirip dipertahankan tetap dari waktu ke waktu sebesar T b .
T (x,t) = T(x,0) = T b x = 0, t ≥ 0 ………………...... (1.3)
b). Kondisi batas pada ujung sirip, ujung sirip mengadakan proses perpindahan panas konveksi dengan fluida sekitar.
T ( x , t ) T ( x , t ) ……….. (1.4) hA T T hA ( T T ) kA cV s c c
x t x = L, t > 0
e. Asumsi-asumsi: - Suhu awal benda merata sebesar T = T .
i
- Suhu fluida yang bersentuhan dengan sirip dianggap tetap dan merata selama
∞
proses tak tunak sebesar T = T
- Nilai koefisien perpindahan panas konveksi tetap dan merata sebesar h
- Tidak ada energi yang dibangkitkan di dalam sirip.
- Selama proses tak tunak, sirip tidak mengalami perubahan bentuk dan volume.
Penelitian ini dilakukan dengan variasi bahan antara lain aluminium murni, baja
krom (Cr =1%), nikel (80% Ni, 20% Cr), seng murni, timbal . Variasi nilai koefisien
perpindahan panas konveksi (h) adalah 1000, 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000,
2 o
8000, 9000 dan 10000 W/m C.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Memaparkan distribusi suhu, laju aliran kalor, efisiensi sirip, efektivitas sirip
pada keadaan tak tunak dengan nilai k = k(T).
2. Memaparkan pengaruh bahan terhadap distribusi laju perpindahan kalor pada
sirip, efisiensi sirip dan efektivitas sirip pada keadaan tak tunak dengan nilai k = k(T).
3. Memaparkan pengaruh nilai koefisien perpindahan panas konveksi terhadap
distribusi pada laju aliran kalor pada sirip, efisiensi sirip dan efektivitas sirip.
4. Mendapatkan syarat stabilitas pada metode beda hingga cara eksplisit yang
dipergunakan untuk menyelesaikan penelitian ini.1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Dapat menentukan nilai suhu dari waktu ke waktu pada setiap posisi yang